Modul ke: 12 Drs. Fakultas EKONOMI & BISNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Ali Mashar, MM Program Studi Manajemen
Bagian Isi Pendahuluan Tujuan Pelatihan Metode-metode Pelatihan Evaluasi Program Pelatihan
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Program pelatihan formal adalah usaha member kerja untuk memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap, dan pengetahuan. Perencanaan dan Pengembangan SDM
Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah salah satu bentuk edukasi dengan prinsipprinsip pembelajaran. Langkah-langkah berikut dapat diterapkan dalam pelatihan : 1. Pihak yang diberikan pelatihan (trainee) harus dapat memotivasi untuk belajar; 2. Trainee harus mempunyai kemampuan untuk belajar; 3. Proses pembelajaran harus dapat dilaksanakan atau diperkuat; 4. Pelatihan harus menyediakan bahan-bahan yang dapat dipraktikan atau diterapkan; 5. Bahan-bahan yang dipresentasikan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan; 6. Materi yang diajarkan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan. Perencanaan dan Pengembangan SDM
Definisi Pengembangan Menurut H.Malayu.S.P Hasibuan: Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Menurut Andrew F. Sikula dalam buku Hasibuan (2009) Development, in reference to staffing and personnel matters, is a long term educational process utilizing a systematic and organized procedured by which managerial personnel learn conceptual and theoritical knowledge for general purposes. Perencanaan dan Pengembangan SDM
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan bermanfaat dalam : a. Menjamin konsistensi dalam menyusun program pelatihan yang mencakup materi, metode, cara penyampaian, sarana pelatihan; b. Memudahkan komunikasi antara penyusun program pelatihan dengan pihak yang memerlukan pelatihan; c. Memberikan kejelasan bagi peserta tentang apa yang harus dilakukan dalam rangka mencapai sasaran; d. Memudahkan penilaian peserta dalam mengikuti pelatihan; e. Memudahkan penilaian hasil program pelatihan; f. Menghindari kemungkinan konflik antara penyelenggara antara penyelenggara dengan orang yang meminta mengenai efektivitas pelatihan yang diselenggarakan. Perencanaan dan Pengembangan SDM
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Tujuan atau sasaran dari pelatihan dan pengembangan pada dasarnya dapat dikembangkan dari serangkaian pernyataan sebagai berikut : i. Untuk meningkatkan kualitas output; ii. Untuk meningkatkan kuantitas output; iii. Untuk menurunkan biaya limbah dan perawatan; iv. Untuk menurunkan jumlah da biaya terjadinya kecelakaan; v. Untuk menurunkan turnover, ketidakhadiran kerja serta meningkatkan kepuasan kerja; vi. Untuk mencegah timbulnya antipasti karyawan; vii. Untuk meningkatkan moral dan semangat kerja karyawan; viii. Untuk meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan dan Pengembangan SDM
Manfaat Pelatihan untuk Karyawan 1. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang lebih efektif 2. Melalui pelatihan dan pengembangan, variable pengenalan, pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat dinternalisasi dan dilaksanakan 3. Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri 4. Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasu, dan konflik 5. Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap 6. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan 7. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara meningkatkan keterampilan interaksi Perencanaan dan Pengembangan SDM
Tahapan-tahapan pelatihan dan pengembangan Tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan adalah : 1) Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan/pengembangan (job study) 2) Menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan/pengembangan 3) Menetapkan criteria keberhasilan dengan alat ukurnya 4) Menetapkan pelatihan dan pengembangan 5) Mengadakan percobaan (try out) dan revisi 6) Mengimplementasikan dan mengevaluasi Perencanaan dan Pengembangan SDM
Perencanaan dan Pengembangan SDM Faktor-faktor yang berperan dalam pelatihan dan pengembangan 1. Cost-efectiveness (efektivitas biaya) 2. Materi program yang dibutuhkan 3. Prinsip-prinsip pembelajaran 4. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas 5. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan 6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan
Perencanaan dan Pengembangan SDM Metode Pelatihan dan Pengembangan Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu perusahaan. Adapun metode pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berukut : 1. On the job training 2. Rotasi, Magang, Ceramah kelas dan presentasi video 3. Pelatihan vestibule, In-basket technique 4. Permainan peran dan model prilaku 5. Case study 6. Simulasi, Belajar mandiri dan proses belajar terprogram 7. Praktik laboratorium 8. Pelatihan tindakan (action learning) 9. Role playing, Management games, Behavior modeling and Outdoor oriented programs
Perencanaan dan Pengembangan SDM EVALUASI PELATIHAN Langkah-langkah evaluasi terdiri dari : Evaluasi Reaksi Learning Evaluation Behavior Evaluation Evaluasi hasil/result
Tahapan Evaluasi Pelatihan Menurut Kirkpatrick (1998), evaluasi program pelatihan dapat dilakukan melalui empat tahap, yaitu: 1. Reaction Evaluation, 2. Learning Evaluation, 3. Behavior Evaluation dan 4. Result Evaluation. Menurut Kirkpatrick (dalam Winfrey,2007) evaluasi harus selalu dimulai dari tahap pertama, kemudian jika memiliki waktu dan biaya, dapat dilanjutkan dengan tahap dua, tiga dan empat. Setiap tahap memberikan pengaruh pada tahap selanjutnya (Kirkpatrick, 2006). Jadi, semakin tinggi suatu tahap evaluasi menunjukkan semakin akurat dalam mengukur efektivitas program pelatihan, namun pada saat yang sama, analisis yang dilakukan membutuhkan analisis yang akurat dan membutuhkan waktu yang semakin banyak pula. Perencanaan dan Pengembangan SDM