Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Analisis Rangkaian Listrik

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I


UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

Reduksi data gravitasi

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

Hendra Gunawan. 29 November 2013

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Proses Normalisasi

Debuging Program dengan EasyCase

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

MEKANIKA TEKNIK I BALOK GERBER. Ir. H. Armeyn, MT

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

PENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5)

BAHAN KONSTRUKSI YANG TERSUSUN ATAS AGREGAT KASAR DAN HALUS YANG DIIKAT OLEH MATRIX BAHAN PENGIKAT BERUPA SEMEN

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

Hubungan antara K dengan koefisien fugasitas:

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

Minggu Ke XII Matriks dan Graf

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

STRUKTUR STATIS TERTENTU

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

BAB 5 E N E R G I. W = F II d...(5.1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Transkripsi:

Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya dl prubahan dalam salah satu batang dari suatu konstruksi rangka batang yang dibbani muatanhidup mungkin akan brsifat tarik, danpada ktika lain akan brsifat tkan Dalammrncanakan ukuransatubagiantrtntu darisuatu konstruksi Dalam mrncanakan ukuran satu bagian trtntu dari suatu konstruksi, prlu diprtimbangkan agar bagian dari konstruksi itu slaras dngan bntuk konstruksi dan cukup kuat gaya trbsar yang akan trjadi pada konstruksi trsbut

sarnya gaya dalam yang dihasilkan olh muatan hidup pada bagian trtntu trgantung pada posisi muatan pada konstruksi osisi muatan hidup yang mngakibatkan nilai gaya dalam maksimum pada bagian trtntu dari suatu konstruksi, k dapat brupa raksi prltakan, gaya lintang, dan momn lntur, atau gaya batang pada rangka batang

ngrtian Garis ngaruh Garis pngaruh digunakan sbagai dasar prhitungan pada konstruksi yang mnrima muatan brgrak Yang dimaksud dngan muatan brgrak adalah kdudukan muatan yang slalu brubah, misalnya mobil atau krta api kibat muatan yang brubah ini pngaruhnya trhadap pnampang konstruksi juga akan brubah Untuk kprluan ini, kita mmrlukan lukisan garis pngaruh Garis pngaruh adalah suatu garis yang mnunjukkan bsarnya pngaruh dari suatu muatan untuk stiap prubahan kdudukan muatan

sarnya raksi atau gaya dalam pada suatu konstruksi trgantung dari posisi bban pada konstruksi, garis pngaruh pada suatu konstruksi dapat brupa garis pngaruh raksi, garis pngaruh gaya lintang, dan garis pngaruh momn lntur

Garis ngaruh ada alok Sdrhana X pabila suatu konstruksi k iblk balok sdrhana dimuatan bban bb hidup yang brgrak dari k, sprti pada Gambar ada saat gaya brada di titik, maka raksi prltakan sbsar, sdangkan raksi prltakan di sbsar Sbaliknya bila muatan ada di atas prltakan akan Sbaliknya bila muatan ada di atas prltakan akan mnghasilkan raksi prltakan sbsar dan raksi prltakan sbsar

pabila kmudian muatan sdang brada di suatu titik X, maka raksi prltakan akan sbsar : Sdangkan raksi prltakan akan sbsar : Kdua nilai trsbut mnunjukkan suatu prsamaan linar Kduaraksi prltakandapatdinyatakandidalamsuatu diagram garis Kdua raksi prltakan dapat dinyatakan di dalam suatu diagram garis pngaruh, disingkat dngan Gp, Gp

Diagram Garis ngaruh alok Sdrhana prsamaan garis pngaruh gaya gy lintangnya adalah : Gp Gp + Gp prsamaan garis pngaruh Gp M momn lnturnya adalah : b b a M b M a

Garis pngaruh balok gantung Muatan kn brgrak sjauh dari ujung bbas, sprti pada Gambar, maka dapat dihitung raksi prltakan sbagai brikut :, p g p g Garis pngaruh raksi ) ( + Gp Gp ) ( + + + - Gp + +

Garis pngaruh balok gantung Garis pngaruh raksi Gp Gp - Gp + + p

ila brgrak di sblah kanan titik akan didapat garis pngaruh kanan yang brlaku di a I b II c ila di sblah kiri titik II didapat : Gp ( positif II ) c Gp I Gp ki Gp ka b c ila di sblah kanan titik II didapat : Gp II Gp II + c

a b a Gp M I Gp M c G M Gp M II II Garis pngaruhm ila di sblah kiri I akan didapat prsamaan garis pngaruh : c M I ( a ) ) ila di sblah kanan I nilai garis pngaruh sama dngan nol, brlaku juga untuk titik G, yakni bila di sblah kiri titik, brlaku prsamaan : M ( ) bc

a a b II Garis pngaruhm I ila di sblah kiri II akan didapat prsamaan garis pngaruh : c M II c Gp M I Gp M ila sblah kanan II akan didapat prsamaan garis pngaruh : M II b c G M Gp M II bc

Garis pngaruh konstruksi rangka batang G 3 4 h rdasarkan cara Rittr, gaya F H batang dan batang ditntukan dngan prsamaan : M H b h M G b h gaya batang dan gaya batang 3 ditntukan dngan prsamaan : b FKi o sc α b FKa Sc α

Manfaat Garis ngaruh Muatan hidup yang bkrja pada suatu jmbatan tidak hanya brupa muatan titik, mlainkan trdapat juga muatan brantai, sprti gambar di bawah ini Slain dari pada itu trdapat pula muatan trbagi rata Suatu konstruksi balok sdrhana yang dibbani muatan hidup brantai

I 3 m 5 m 7 m,5,5 Gp Gp Garis ngaruh D 3 m 5,5-75,75 5,5,5 -,58 Gp M I - Suatu konstruksi balok sdrhana yang dibbani muatan hidup brantai Garis pngaruh momn I mnggambarkan bsarnya momn lntur I bila gaya kn brgrak spanjang batang D ila suatu gaya 3 kn brgrak di titik, maka : M I,753 5,5 knm + Gaya 3 ton ini akan mnimbulkan 3 M trbsar bila ada di titik I, yakni m Urutan (3,) sbsar : 3 m Urutan (,3) M I,973 8,75 knm

ila muatan hidup brgrak dalam urutan (,3) dan gaya kn ada di titik, maka : M I (,75) + (,583) 3,49 knm Nilai ini akan brubah bila rangkaian ini brbalik arah mnjadi (3,) dan gaya 3 kn di, maka : M I (,753) + (,58) 5,83 knm Nilai M trbsar bila gaya 3 kn ditmpatkan di titik I, dan ada dua kmungkinan urutan, yaitu : Uru tan (3,) M (,75) + (,93),5 knm I Uru tan (,3) M I (,9 3) + (,8 ),84 knm pnmpatan gaya 3 kn di titik I dngan urutan (3,) akan mnghasilkan M trbsar

Slanjutnya dngan mmanfaatkan garis pngaruh, momn lntur akibat muatantrbagi trbagi rata jugadapatditntukan ditntukan ila sjumlah muatan trbagi rata bkrja pada suatu konstruksi, maka dapat dihitung dh bsarnya momn lntur akibat kb muatan trsbut Dngan mnggunakan diagram garis pngaruh momn lntur akibat muatan trbagi rata q dapat dianalisis a N,7,7 5 - Gp - 5 a n a + M I o b c d n a I 9,9 D ila muatan q bkrja di titik, maka : M I qord png I M I, 75 q M I q( /,75 3+ //, 7 ), 4q

ontoh Soal dan mbahasan kn 3 m m kn Gp Garis pngaruh raksi : brgrak sjarak, dari titik k m Gp p Gp M Gp kn; m kn; kn 3

kn 3 m m kn Gp Garis pngaruh gaya lintang dan momn lntur : brada antara dan potongan I I (titik ) 3m M b Gp Gp ; M 3 3 3 m 3 kn ; M3 3 3 3 knm Gp M 3

kn 3 m m 3 m m kn + M a brada antara potongan I I (titik ) dan titik Gp Gp Gp 3 3m 3 kn; M3 3 3 knm m kn; M 3 knm Gp M 3

ontoh Soal dan mbahasan kn Gp Garis pngaruh gaya lintang dan momn lntur : brada antara dan potongan I I(titik D),7,7 Gp D 5 m M c Gp,7 kn; M,73,33 knm, m kn; M 3 knm,33 Gp M 5 7 5m 5 kn; M 5 3 3 knm 3

ontoh Soal dan mbahasan kn Gp Garis pngaruh raksi : brgrak sjarak, dari titik k 8m,7 ( + ),7 Gp Gp (+ ),7 kn;,7 kn ( + ), m kn; kn,33 Gp M (+ ) 8 8 7 8m kn; kn 3

ontoh Soal dan mbahasan kn Gp,7,7 Gp brada antara potongan I I (titik D) dan titik D5m 8m ( + ) M b, 7 Gp,33 Gp M 5m 5 8m 8 ( + ) 5 kn; M (+ ) 8 kn; M 5 8 3 3 knm 3 knm 3