METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dimana dalam

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tingkat depresi terhadap kualitas hidup lanjut usia. Penelitian tersebut

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktor pangaruh dan faktor terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi,

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, yaitu mempelajari dinamika

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

3 METODE Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian dilakukan di Kota Bogor karena memiliki usia harapan hidup (UHH) yang cukup tinggi yaitu 68,87 tahun pada tahun 2010 (BPS Kota Bogor 2012) serta memiliki jumlah lansia yang cukup banyak yaitu 55.680 orang. Lokasi penelitian dipilih dua kecamatan dan kelurahan secara purposive berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan alasan aktivitas kegiatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) aktif. Dua kecamatan terpilih yaitu Kecamatan Bogor Timur ( Kelurahan : Katulampa, Sindang Rasa dan Sindang Sari ) dan Kecamatan Bogor Barat (Kelurahan : Semplak, Curug dan Curug Mekar). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2011 Januari 2012 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah lansia berusia 60 tahun keatas (UU No. 13 tahun 1998) yang berada diwilayah Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Barat. Dari data yang diperoleh di lapangan, jumlah lansia di Kecamatan Bogor Timur sebanyak 5.233 orang dan di Kecamatan Bogor Barat sebanyak 12.037 orang (BPS Jawa Barat 2010), sehingga total populasi dari penelitian adalah 17.270 orang. Penentuan jumlah contoh total, yaitu n menggunakan rumus Slovin yang diacu oleh Andriani (2009) Keterangan : n = N 1 + N e² Keterangan : n = ukuran contoh total yang akan diambil N = populasi lansia e = nilai kritis (batas ketelitian yang diinginkan atau persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan contoh yaitu sebesar 10 persen). 17270 n = 1 + 17270 (0.1) 2 = 99.42 orang

32 Dari hasil penggunaan rumus diatas diperoleh nilai n adalah sebanyak 99.42 lansia dibulatkan menjadi 100 lansia untuk di 2 kecamatan, sehingga jumlah contoh dari setiap kelurahan adalah: N total 100 N= = = 16.7 orang Kelurahan 6 Berdasarkan perhitungan diatas contoh setiap kelurahan dibulatkan menjadi 20 lansia contoh yang dibagi untuk 2 kategori lansia, yaitu lansia mandiri selanjutnya disebut LM dan lansia yang tinggal dengan anak (LA) masing-masing 10 lansia tiap kategori. Dari setiap kelurahan terpilih kemudian dipilih Posbindu secara purposive, dari setiap Posbindu terpilih,dipilih contoh secara acak berdasarkan daftar peserta dan keaktifan dalam Posbindu. Tabel 2 :Sebaran Posbindu Terpilih di setiap Kecamatan dan Kelurahan No Kecamatan Kelurahan Posbindu 1 Bogor Barat Semplak Melati 2B Curug Melati 1 Melati 2 Curug Mekar Rajawali 4 Rajawali 6 2 Bogor Timur Katulampa Kenanga Sindang Rasa Dahlia Melati Sindang Sari Melati Nusa Indah Pada saat pengambilan data ternyata tidak mudah menemukan LM akhirnya diperoleh sebanyak 51 LA dan 73 LM, sehingga total lansia contoh adalah 124 orang. Diagram pengambilan contoh dapat dilihat pada Gambar 2 berdasarkan kecamatan, kelurahan, Posbindu dan jumlah contoh terpilih untuk setiap kategori. KOTA BOGOR Bogor Barat (3 Kelurahan) Bogor Timur (3 Kelurahan) Semplak Curug Curug Mekar Katulampa Sindang Rasa Sindang Sari Melati 2B Melati 1, 2 Rajawali 4, 6 Kenanga Dahlia, Melati Melati, Nusa Indah LM (10) LA (11) LM (10) LA (11) LM (6) LA (16) LM (10) LA (13) Gambar 2. Diagram Pengambilan Contoh LM (7) LA (13) LM (8) LA (9)

33 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pada penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data yang dikumpulkan mencakup (1) karakteristik sosial dan ekonomi lansia (status tinggal, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga);(2) kualitas hidup lansia (kesehatan fisik, kesehatan psikologis, relasi sosial lingkungan) ;(4) dukungan sosial keluarga (dukungan emosi, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dukungan informasi); (6) dukungan keuangan keluarga ; (5) kesejahteraan (kepuasaan hidup). Data sekunder meliputi data keadaan wilayah yang didapat dari kantor Kecamatan dan kantor Kelurahan serta dokumentasi yang terkait dengan topik penelitian. Tabel 3. Jenis, Metode dan Skala No Variabel Jenis Data Metode Yang Digunakan Skala 1. Karakteristik Lansia Status Tinggal Primer Wawancara dan Nominal Observasi Usia Primer Wawancara Rasio Jenis Kelamin Primer Wawancara Nominal Status Perkawinan Primer Wawancara Nominal Pendidikan Primer Wawancara Ordinal Pekerjaan Primer Wawancara Nominal Pendapatan Primer Wawancara Rasio Jumlah Anggota Keluarga Primer Wawancara Rasio 2. Kualitas Hidup Kesehatan Fisik Primer Wawancara dan Ordinal pengukuran oleh petugas kesehatan Kesehatan Psikologis Primer Wawancara Ordinal Relasi Sosial Primer Wawancara Ordinal Lingkungan Primer Wawancara dan Ordinal observasi 3. Sosial Emosi Primer Wawancara Ordinal Instrumental Primer Wawancara Ordinal Penghargaan Primer Wawancara Ordinal Informasi Primer Wawancara Ordinal 4. Ekonomi Primer Wawancara Ordinal Keluarga

34 Lanjutan tabel 3 No Variabel Jenis Data Metode Yang Digunakan Skala 5. Kesejahteraan (Kepuasaan Primer Wawancara Ordinal Hidup) No Variabel Jenis Data Metode Yang Digunakan Skala 6. Keadaan Umum Lokasi Sekunder Kantor Kecamatan Penelitian dan Kelurahan Dalam menentukan kualitas data sebelum penelitian dilakukan uji reliabilitas kuesioner terlebih dahulu yang dilakukan dengan metode Cronbach Alpha. Tabel 4 menyajikan hasil uji realiabilitas masing-masing variabel. Tabel 4. Nilai alpha cronbach variabel penelitian yang digunakan. No Variable Jumlah Item Cronbach Alpha Pertanyaan 1 Kualitas Hidup Kesehatan Fisik 49 0.910 Kesehatan Psikologis 12 0.741 Relasi Sosial 8 0.600 Lingkungan 13 0.698 2 Sosial 16 0.653 3 Ekonomi 5 0.783 4 Kepuasan Hidup 10 0.645 Pengolahan dan Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dan pengaruh yang terjadi antar berbagai variabel untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian. Data akan dianalisis dengan metode deskriptif dan metode inferensia. Tahapan pengolahan data meliputi: (1) Editing data, yang bertujuan untuk menyeleksi data guna menghindari kesalahan dan penyimpangan sewaktu pengumpulan data di lapangan; (2) Pemberian kode; (3) Pemberian skor; (4) Pengentrian data; (5) Peng-cleaning-an data; (6) Analisis data.

35 Tabel 5. Variabel Pengukuran dan Penilaian Variabel Pengukuran Kategori Keterangan Karakteritik Lansia Status Tinggal - 1. Sendiri 2. Dengan Anak peneliti Usia lansia Tahun 1. Lansia awal (60-69) 2. Lansia tengah (70-79) 3. Lansia tua (80-89) 4. Lansia sangat tua ( 90) Jenis Kelamin - 0. Laki-laki 1. Wanita Burnside (1976) peneliti Status Perkawinan - 1.Tidak kawin 2. Kawin 3.Janda/duda karena cerai 4.Janda atau duda karena meninggal Peneliti Pendidikan Tahun 1.Tidak sekolah 2. Tidak tamat SD 3. Tamat SD 4.Tidak tamat SMP 5. Tamat SMP 6. Tidak tamat SMA 7. Tamat SMA 8. Akademi 9. Universitas Pekerjaan Jenis pekerjaan 1. Petani 2. Buruh 3. Pedagang 4. Karyawan 5. Tukang ojek 6. Sopir angkot 7. PNS/ABRI 8. IRT 9. Wirausaha 10. Pensiunan 11. Lainnya Pendapatan Rupiah 1. 1.<500.000 2. 500.000-1.000.000 3. 1.000.000-1.500.000 4. 1.500.000-2.000.000 5. 2.000.000-3.000.000 6. Lainnya Peneliti Peneliti Peneliti

36 Lanjutan tabel 5 Variabel Pengukuran Kategori Keterangan Jumlah Besar kel inti 1. Kecil ( 4 orang) Hurlock (1994) anggota 2. Sedang (5-7 orang) keluarga 3. Besar (> 8 orang) Hubungan dengan responden 1. Anak 2. Menantu 3. Cucu 4. Lainnya Peneliti Status Tempat Tinggal Rumah ditempati yang 1. Rumah sendiri 2. Rumah anak Peneliti 3. Sewa/kontrak 4. Lainnya Kualitas Hidup Kualitas Hidup Total Penjumlahan skor Sangat Rendah 4 dimensi kualitas (25-43.75) Hidup Sangat Rendah (25-43.75 Rendah (43.76-62.50) Sedang (62.51-81.25) Tinggi (81.26-100) Panuju (1995) Kesehatan Fisik Frekuensi kejadian yang dialami dalam kesehatan (1) selalu (2)sering (3) Jarang (4) tidak pernah WHOQOL- BREF yang diadaptasi dari Silitonga (2007) dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian Kesehatan Psikologis Hubungan Sosial Frekuensi kejadian yang dialami dalam kesehatan psikologis Frekuensi kejadian yang dialami dalam relasi sosial (1) Sangat Tidak Memuaskan (2) Tidak Memuaskan (3) Memuaskan (4) Sangat Memuaskan

37 Lanjutan tabel 5 Variabel Pengukuran Kategori Keterangan Lingkungan Frekuensi kejadian yang dialami di lingkungan Sosial Sosial Total Emosi Penghargaan Informasi Instrumental Ekonomi Ekonomi Total Ekonomi Kesejahteraan Kesejahteraan total Penjumlahan skor Sangat Rendah 4 dimensi (25-43.75) sosial Rendah (43.76-62.50) Sedang (62.51-81.25) Tinggi (81.26-100) Penjumlahan skor ekonom Penjumlahan skor Kepuasan hidup Panuju (1995) Smet dan Sarafino yang diadaptasi dari Tati (2004) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian Rendah (43.76-62.50) Panuju (1995) Sedang (62.51-81.25) Tinggi (81.26-100) Tinggi (81.26-100) Sangat Rendah (25-43.75) Rendah (43.76-62.50) Sedang (62.51-81.25) Tinggi (81.26-100) Panuju (1995)

38 Lanjutan tabel 5 Variabel Pengukuran Kategori Keterangan Kesejahteraan (1) Tidak Puas SWLS Ed (2) Kurang Puas Diener yang (3) Puas diadaptasi dari (4) Sangat Puas Rusilanti (2006) Data yang terkumpul, ditabulasi dan dianalisis. Hasil pengolahan data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan kondisi masing-masing variabel yang mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan lansia. Tujuan utamanya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti secara objektif. Analisis deskriptif (mean, modus, median, minimum, dan maksimum) juga dilakukan untuk menganalisis metode pendekatan secara kuantitatif yaitu menganalisis butir-butir pertanyaan (items level) yang tercantum pada karakteristik lansia, dukungan sosial dan ekonomi, kualitas hidup dan kesejahteraan lansia. Dalam analisis deskriptif untuk mengetahui kecenderungan sebaran contoh dalam menjawab pertanyaan, dilakukan crosstab. Jawaban dikelompokkan menjadi dua skor yaitu (0) untuk jawaban tidak pernah yang berasal dari jawaban skor 1 dan 2 serta (1) untuk jawaban selalu yang berasal dari jawaban skor 3 dan 4. Dan untuk Kesejahteraan jawaban dikelompokkan menjadi yaitu skor (0) untuk jawaban tidak puas yang berasal dari jawaban skor 1 dan 2 dan (1) untuk jawaban puas yang berasal dari skor 3 dan 4 Data yang ditabulasikan adalah persentase contoh yang menjawab pernah dan puas berdasarkan status tinggal lansia. Untuk menyamakan satuan yang digunakan maka semua skor yang diperoleh dikonversi dalam bentuk persen (0-100). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: X nilai minimum X Y = x 100 Nilai maksimum X - nilai minimum X Keterangan: Y= skor dalam persen X= skor yang diperoleh untuk setiap contoh

39 Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan skor dukungan sosial, dukungan ekonomi, kualitas hidup dan kesejahteraan lansia menjadi 4 katagori yaitu tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk menentukan katagori disesuaikan dengan pernyataan Panuju R (1995) yang menyatakan bahwa: untuk menentukan katagori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya, dapat kita lihat sebelumnya sebagai berikut ukuran presentase dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : a. Indeks minimum : Skor minimum x 100 = 1 x 100% = 25 % Skor maksimum 4 b. Indeks maksimum : Skor maksimum x 100 = 4 x 100% = 100 % Skor maksimum 4 c. Interval dalam presentase = Skor maksimum skor minimum = 100% - 25% = 75 % d. Panjang interval dalam presentase = Interval = 75 = 18.7 Jenjang 4 Tabel 6. Katagori Sosial, Ekonomi, Kualitas Hidup dan Kesejahteraan Lansia Interval Presentase (%) Tingkatan 25.00 43.75 Sangat Rendah 43.75 62.50 Rendah 62.50-81.26 Sedang 81.26 100 Tinggi.Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji beda t untuk melihat perbedaan karakteristik lansia, dukungan sosial (dukungan emosi, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dukungan informasi), dukungan ekonomi keluarga, kualitas hidup meliputi : kesehatan fisik, psikologis, sosial dan lingkungan, dan kesejahteraan lansia (kepuasan hidup) pada lansia yang tinggal sendiri dan lansia yang tinggal dengan anak. Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan). Uji korelasi menggunakan Pearson Correlation karena jika sampel data lebih dari 30 (sampel besar) dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi Pearson (Nugroho, 2005).

40 Untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup, digunakan uji regresi berganda dengan model persamaannya sebagai berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 +..+ ε Y = Skor Kualitas hidup x8 = penghargaan α = konstanta x9 = informasi β = koefisien regresi x9 = instrumental x1 = Status tinggal x10 = ekonomi x2 = Usia ε = galat (error) x3 = Jenis kelamin x4 = Pendidikan x5 = Status pekerjaan x6 = Ukuran keluarga x7 = emosi Untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan, digunakan uji regresi berganda dengan model persamaannya sebagai berikut: dengan model persamaannya sebagai berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 +..+ ε Y = Skor Kesejahteraan x8 = penghargaan α = konstanta x9 = informasi β = koefisien regresi x9 = instrumental x1 = Status tinggal x10 = ekonomi x2 = Usia x 11 = Kesehatan fisik x3 = Jenis kelamin x12 = Kesehatan psikologis x4 = Pendidikan x13 = Hubungan Sosial x5 = Status pekerjaan x14 = Lingkungan x6 = Ukuran keluarga ε = galat (error) x7 = emosi DEFINISI OPERASIONAL Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih. Kesejahteraan lansia adalah tingkat kepuasan yang dirasakan lansia dalam hidup.

41 Kualitas Hidup merupakan persepsi individu terhadap keadaan kesehatan fisik seseorang, status psikologis, hubungan sosial, dan hubungan dengan karakteristik lingkungan (WHO, 1994) Kesehatan Fisik merupakan kondisi kesehatan fisik yang dirasakan oleh lansia yang meliputi rasa nyeri, energi dan vitalitas, aktifitas seksual, tidur dan istirahat, mobilitas, aktifitas sehari-hari dan kemampuan bekerja. Kesehatan Psikologis merupakan tingkat penerimaan individu terhadap tubuh dan penampilan (Bodily image and appearance), Penghargaan terhadap diri dan kemampuan daya ingat dan konsentrasi Lansia Mandiri merupakan lansia yang mandiri baik sendiri maupun dengan pasangan, mempunyai rumah tangga serdiri dan mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan orang lain. Lansia dengan anak merupakan lansia yang hidup dengan anak dimana baik secara sosial maupun ekonomi kehidupannya di penuhi oleh anak Hubungan Sosial merupakan merupakan hubungan individu dengan anak, menantu, cucu dan kerabat dan menggambarkan hubungan sosial dengan tetangga, teman dan dukungan sosial yang dapat diperoleh individu dari lingkungan sekitarnya Lingkungan merupakan gambaran keadaan financial individu, situasi kondisi keamanan dan kenyaman lingkungan fisik disekitar individu yang dapat mempengaruhi kebebasan dirinya, seperti polusi/kebisingan/iklim, Perawatan kesehatan dan social care Lingkungan tempat tinggal, Akses informasi, transportasi, dan keterampilan baru. Partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi atau aktifitas lain pada waktu luang. Sosial merupakan setiap dukungan moril (perhatian), materi dan informasi yang didapat lansia dari orang-orang disekitar lansia baik itu dari anak, cucu dan keluarga besar juga dari tetangga ataupun teman dekat lansia yang dilihat dari aspek emosional, instrumen, penghargaan dan informasi. Emosi merupakan ekspresi kasih sayang dan rasa cinta orang-orang di sekitar individu (Cutrona, 1996). Penghargaan adanya pengakuan dari orang lain atas kemampuannya dan kualitas personelnya, maka individu sebagai penerima dukungan merasa memiliki nilai terhadap dirinya dan ia merasa

42 dihargai atas segala yang telah dilakukannya (Cutrona et al, 1994; Felton & Berry, 1992). Intrumental merupakan bentuk bantuan atau arahan/ petunjuk dalam mengerjakan tugas yang dapat berupa sumber-sumber fisik seperti uang, barang-barang atau tempat tinggal (Cutrona 1996) atau disebut juga sumberdaya materi (Cohen dan Mckay 1988) Informasi merupakan memberikan masukan mengenai berita-berita faktual, nasehat, informasi atau perkiraan-perkiraan terhadap situasi yang terjadi (Cutrona 1996). Ekonomi adalah jumlah bantuan yang diterima dari keluarga pada lansia secara finansial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.