BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Adhar, Lusia, Andi 26-33) 26

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kejadiannya (Depkes, 2006). Perkembangan teknologi dan industri serta. penyakit tidak menular (Depkes, 2006).

Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Mutia Fri Fahrunnisa NIM : Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 13 Mei 1993

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Terima kasih atas pertisipasi Bapk/Ibu dalam penelitian ini. Tanda Tangan : Tanggal :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

BAB II SEJARAH BERDIRI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Kebutuhan akan RS pendidikan dikemukakan oleh para dosen Fakultas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

PREVALENSI XEROSTOMIA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Efektiitas Terapi Musik Klasik Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.pirngadi Medan

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

Lampiran 1. Surat Persetujuan Komisi Etik

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB 4 HASIL. 23 Universitas Indonesia. Gambar 4.1 Sel-sel radang akut di lapisan mukosa

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS, DISKUSI DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Frekuensi Pasien dengan Hiperplasia Folikel Limfoid Diagnosis PA Hiperplasia Folikel

Tabel 2.Proporsi penderita tumor orbita range umur anak-anak dan dewasa. Umur (tahun) 0-19 >19 - <70 Jumlah (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

INFORMED CONSENT. Medan, September Sri Wulandari. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER NASOFARING DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: WULAN MELANI

Keperawatan (Program S1) Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang

HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DENGAN KEJADIAN APENDISITIS AKUT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERSEPSI NYERI PADA PASIEN APENDISITIS DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

x 100% = 26,64% x 100% = 37,96% x 100% = 31,11% x 100% = 1,90% x 100% = 49,21% x 100% = 50,78%

BAB I PENDAHULUAN. tak terpisahkan. Oleh sebab itu, seorang ibu hamil pada masa kehamilannya

BAB 4 HASIL. Tabel 4.1. Lokasi, Frekuensi dan Persentasi Perforasi Apendiks. Lokasi Perforasi Frekuensi (n=68) Persentasi (%)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL. Isolat Pseudomonas aeruginosa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan formal yaitu di puskesmas, rumah sakit, dan di apotek. Permasalahan

Lampiran 1. JADWAL TENTATIF PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel yang ada.

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. Kebersihan diri

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 1

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu tatanan institusi kesehatan yang

BAB VI PENUTUP. a. Berdasarkan jenis kelamin, responden yang menyatakan bahwa figur Tri

BAB 1 PENDAHULUAN % jumlah penduduk mengalami infertilitas. Insidensi infertilitas meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli. Aktivitas Penelitian.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis akut adalah peradangan dari apendiks vermiformis, merupakan salah satu

Surat Persetujuan Menjadi Responden. menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Apendisitis akut adalah peradangan/inflamasi dari apendiks vermiformis

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Atraumatic Care. : Tabita Fitrin Martina Uli Sitorus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

Tanda Tangan : Tanggal : No. Responden : Universitas sumatera Utara

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan

Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. tahun 1999 terdapat 340 juta kasus baru infeksi menular seksual setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis. di RSUP Haji Adam Malik Medan

PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TITI RANTAI KECAMATAN MEDAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana

Transkripsi:

12 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Umur Jenis kelamin Suku Pekerjaan Apendisitis 1.2. Variabel dan Definisi Operasional 1. Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, apendiks itu bisa pecah. 2. Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status sosial seperti, tengkat pendidikan, perkerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya. 3. Umur adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan sesuatu yaitu berupa tahun, bulan dan hari. Umur terbagi atas masa kanak-kanak(5-11 tahun), masa remaja(12-17 tahun), masa dewasa(18-40 tahun), masa tua(40-65 tahun) dan masa lanjut usia (>65 tahun). 4. Jenis Kelamin adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies itu. 5. Suku yang ditinjau adalah suku Batak, suku Jawa, suku Karo, suku Melayu, dan suku Minang. 6. Pekerjaan yang ditinjau yaitu terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, wiraswasta, pelajar,petani/nelayan dan penderita apendisitis dengan status pension.

13 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif untuk melihat karakteristik penderita apendisitis di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2009. 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan dan dilakukan selama dua bulan yakni pada bulan Agustus - September 2010. 4.3. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh pasien apendistis yang mendapatkan tindakan apendektomi maupun yang tidak mendapatkan tindakan apendektomi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bagian dari populasi yang didapat dari rekam medis. Adapun besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sama dengan jumlah populasi (total sampling). 4.4. Teknik Pengambilan Data Metode pengambilan data adalah dengan menggunakan seluruh rekam medis pasien penderita apendisitis selama tahun 2009 yang didapat di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan. Pada rekam medis tersebut dilihat variabel yang akan diteliti yaitu umur,jenis kelamin, suku dan pekerjaan sebagai karakteristik penderita apendisitis selama tahun 2009, lalu dilakukan pencatatan atau tabulasi. 4.5. Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan kemudian akan dianalisa secara deskriptif

14 dengan menggunakan tabel distribusi dan melakukan pembahasan sesuai dengan pustaka yang ada.

15 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP H. Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Dalam penelitian ini sampel yang terpilih adalah sebanyak 60 orang penderita apendisitis di RSUP H. Adam Malik selama tahun 2009. Dari keseluruhan responden gambaran karakteristik responden yang diamati jenis kelamin, kelompok umur, suku dan pekerjaan. Berdasarkan data-data tersebut dapat dibuat karakteristik subjek penelitian sebagai berikut:

16 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Usia Usia Jumlah Sampel Persentase (%) 1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 >61 3 15 21 6 7 6 2 5,0 25,0 35,0 10,0 11,7 10,0 3,3 Total 60 100 Berdasarkan tabel 5.1. dapat dilihat bahwa penderita apendisitis dengan kelompok usia 1-10 tahun adalah sebanyak 3 orang (5%), kelompok usia 11-20 tahun adalah sebanyak 15 orang (25%), kelompok usia 21-30 tahun adalah sebanyak 21 orang (35%), kelompok usia 31-40 tahun adalah sebanyak 6 orang (10%), kelompok usia di atas 41-50 tahun adalah 7 orang (11,7%), kelompok usia 51-60 tahun adalah sebanyak 6 orang (10%) dan kelompok usia >60 tahun adalah sebanyak 2 orang (3,3%). Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%) Laki-laki Perempuan 24 36 40.0 60,0 Total 60 100 Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa penderita apendisitis dengan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 24 orang (40%) dan perempuan adalah sebanyak 36 orang (60%).

17 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Suku Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%) Batak Jawa 23 21 38,3 35,0 Karo 6 10,0 Melayu 9 15,0 Minang 1 1,7 Total 60 100 Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa penderita apendisitis dengan suku Batak adalah sebanyak 23 orang (38,3%), suku Jawa adalah sebanyak 21 orang (35%), suku Karo adalah sebanyak 6 orang (10%), suku Melayu adalah sebanyak 9 orang (15%), suku Minang adalah sebanyak 1 orang (1,7%). Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Perkerjaan Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%) Tidak Berkerja Pensiunan 1 6 1,7 10,0 Wiraswasta 6 10,0 Petani/nelayan 2 3,3 PNS 23 38,3 Pelajar 22 36,7 Total 60 100 Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa penderita apendisitis yang tidak berkerja adalah sebanyak 1 orang (1,7%), yang pensiunan adalah sebanyak 6 orang (10%), yang berkerja sebagai wiraswasta adalah sebanyak 6 orang (10%), yang berkerja sebagai petani/nelayan adalah sebanyak 2 orang (3,3%), yang berkerja sebagai PNS adalah sebanyak 23 orang (38,3%), dan sebagai pelajar adalah sebanyak 22 orang (36,7%).

18 5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakterisitik Penderita Apendisitis berdasarkan, Usia, Jenis Kelamin, Suku dan Pekerjaan Berdasarkan karakteristik umur pada tabel 5.1. dapat dilihat bahwa penderita apendisitis paling banyak ditemukan pada kelompok usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 21 orang (35%) dan yang paling sedikit ditemukan adalah kelompok usia di atas 60 tahun sebanyak 2 orang (3,3%). Apendisitis bisa terjadi pada semua kategori umur. Puncaknya terjadi pada awal dekade kedua sampai awal dekade keempat, yaitu pada umur 20-40 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang kurang baik pada usia tersebut. Memang hal ini tidak terjadi pada setiap orang, tapi seperti kita ketahui bahwa usia 20-40 tahun bisa dikategorikan sebagai usia produktif, dimana orang yang berada pada usia tersebut melakukan banyak sekali kegiatan. Hal ini menyebabkan orang tersebut mengabaikan nutrisi makanan yang dikonsumsinya. Kebanyakan orang memakan makanan cepat saji agar tidak mengganggu waktunya, padahal makanan-makanan cepat saji itu tidak mengandung serat yang cukup. Akibatnya terjadi kesulitan buang air besar yang akan menyebabkan peningkatan tekanan pada rongga usus dan pada akhinya menyebabkan sumbatan pada saluran apendiks. Pada penelitian yang dilakukan oleh Emir Jehan di RSUP H.Adam Malik Medan dan RSUD dr.pirngadi Medan dari November 2000-Juli 2001 didapati 60 penderita apendisitis dengan perbandingan penderita laki-laki dan perempuan adalah 1:1 dengan usia rata-rata pria 26,8 tahun dan wanita 25,3 tahun. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada tabel 5.2. dapat dilihat bahwa penderita apendisitis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah penderita apendisistis dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (40%) dan pada laki-laki sebanyak 24 orang (40%) dengan perbandingan 2:3. Menurut Emir Jehan ratio laki-laki dibandingkan dengan perempuan di usia remaja adalah 3:2. Namun setelah usia >25 tahun perbandingannya menjadi 1:1. Berdasarkan karakteristik suku pada tabel 5.3 dapat dilihat penderita apendisitis terbanyak terdapat pada suku Batak dan yang paling sedikit terdapat pada suku Minang. Hal ini mungkin disebabkan karena lokasi daerah yang menjadi tempat penelitian terdiri dari mayoritas dengan suku Batak.

19 Berdasarkan perkerjaan pada tabel 5.4. dapat dilihat penderita apendisitis terbanyak ditemukan pada penderita yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil.

20 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Karakteristik penderita apendisitis berdasarkan jenis kelamin paling banyak dijumpai pada perempuan yaitu sebanyak 36 orang (60%). Karakteristik penderita apendisitis berdasarkan usia paling banyak ditemukan pada kelompok usia 21-30 tahun adalah sebanyak 21 orang (35%). Karakteristik penderita apendisitis berdasarkan suku paling banyak dijumpai pada suku Batak yaitu sebanyak 23 orang (38,3%). Hal ini mungkin disebabkan karena tempat pengambilan sampel yang lebih didominasi oleh suku Batak. Karakteristik penderita apendisitis berdasarkan pekerjaan paling banyak terdapat pada penderita apendisitis yang bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 23 orang (38,3%). 6.2. Saran Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian tersebut, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada pihak rumah sakit agar lebih melengkapi data pada rekam medis mengenai status penderita di Rumah Sakit. 2. Bagi peneliti di masa yang akan datang agar dapat mengembangkan penelitian lebih dalam mengenai apendisitis.