BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN"

Transkripsi

1 13 BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Virus Dengue Lingkungan Vektor (Nyamuk) Host (Manusia) Faktor Demografis Jenis Kelamin Umur Demam Berdarah Dengue (DBD) Pekerjaan Tingkat Pendidikan Bulan Kejadian Tempat Diagnosis Tinggal Manifestasi Pemeriksaan Klinis Laboratorium Pengobatan Pencegahan Gambar 3.1. Kerangka Teori Penelitian

2 Kerangka Konsep Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien demam berdarah dengue di RSUP Haji Adam Malik pada tahun Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian adalah KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Karakteristik: Faktor Demografis a. Jenis Kelamin b. Umur c. Pekerjaan d. Tingkat Pendidikan e. Bulan Kejadian f. Tempat Tinggal Gambaran Klinis a. Demam (>39 C) b. Manifestasi Perdarahan c. Hepatomegali d. Tanda-Tanda Shock Pemeriksaan Laboratorium a. Jumlah Trombosit b. Jumlah Hematokrit Uji Serologi IgM dan IgG Anti Dengue Derajat DBD Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penelitian

3 15 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif retrospective dari data rekam medis tahun sebelumnya. Penelitian ini disebut studi deskriptif karena ingin mengetahui karakteristik pasien demam berdarah dengue di RSUP Haji Adam Malik. Penelitian ini merupakan desain retrospective karena data merupakan rekam medis selama setahun sebelumnya di RSUP Haji Adam Malik. Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis, RSUP Haji Adam Malik Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Waktu penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Tahap persiapan merupakan tahap proses persiapan proposal penelitian termasuk pelaksanaan proses penelitian awal yaitu dari Maret hingga Juni Tahap pelaksanaan pula merangkumi konsultasi pelaksanaan, pengambilan data daripada rekam medis, menginterpretasi data yang diperoleh dan menyimpulkan hasil penelitian yaitu dari September hingga November Tahap penyelesaian merupakan tahap yang terakhir yaitu penulisan, ujian, revisi dan penyerahan hasil skripsi yaitu Desember 2016 hingga Januari Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis, RSUP Haji Adam Malik. Pemilihan tempat ini karena RSUP Haji Adam Malik merupakan salah rumah sakit pendidikan yang mendukung pengembangan dalam bidang penelitian dan terdapat banyak kasus DBD setiap tahun sehingga sangat mungkin untuk melakukan penelitian di rumah sakit ini.

4 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah pasien yang menderita demam berdarah dengue di RSUP Haji Adam Malik pada tahun Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Sampel penelitian adalah seluruh rekam medis pasien DBD di RSUP Haji Adam Malik pada tahun Sampel penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. 1. Kriteria Inklusi Seluruh pasien DBD yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik pada tahun Kriteria Eksklusi Seluruh pasien DBD dengan data dalam rekam medis yang tidak lengkap Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan ataupun pencatatan data sekunder yang diperoleh melalui rekam medis. Namun begitu, data yang diambil dari rekam medis haruslah memenuhi kriteria inklusi seperti yang dinyatakan di atas. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti harus mendapatkan ijin dari pihak RSUP Haji Adam Malik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data yang terkumpul dianalisi secara deskriptif menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Segala penjelasan mengenai data pula disajikan dalam bentuk narasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

5 17 mengetahui karakteristik pasien demam berdarah dengue di RSUP Haji Adam Malik pada tahun Definisi Operasional 1) Demam Berdarah Dengue (DBD) a) Penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : Pasien didiagnosa dengan demam berdarah dengue oleh dokter: e) Skala Ukur : Nominal 2) Jenis kelamin a) Jenis kelamin penderita DBD sesuai dengan yang tercantum pada rekam medis pasien di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Laki-laki ii) Perempuan e) Skala Ukur : Nominal 3) Umur

6 18 a) Umur adalah masa hidup penderita DBD yaitu sejak ahir sampai saat masuk di RSUP Haji Adam Malik yang dinyatakan dalam satuan tahun. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) <15 tahun ii) tahun iii) 60 tahun e) Skala Ukur : Nominal 4) Pekerjaan a) Pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan yang tercantum pada rekam medis pasien di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Tidak bekerja ii) PNS iii) Karyawan/Pegawai swasta iv) Lain.lain e) Skala Ukur : Nominal 5) Tingkat Pendidikan

7 19 a) Tingkat pendidikan pasien saat pemeriksaan dilakukan seperti tertulis dalam rekam medis di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Tidak sekolah ii) SD - SMA iii) S1 iv) S2 v) S3 vi) Tidak Tercatat e) Skala Ukur : Ordinal 6) Bulan Kejadian a) Bulan kejadian adalah waktu saat penderita DBD ke RSUP Haji Adam Malik sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis pasien yang dinyatakan dalam bulan. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Januari Maret 2015 ii) April Juni 2015 iii) Juli September 2015

8 20 iv) Oktober Desember 2015 e) Skala Ukur : Interval 7) Tempat tinggal a) Tempat tinggal pasien sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis penderita DBD di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Kota Medan ii) Di luar Kota Medan e) Skala Ukur : Nominal 8) Gambaran Klinis a) Demam i) Terdapat gejala demam (>39 C) akibat penyakit DBD sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis pasien DBD di RSUP Haji Adam Malik. ii) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis iii) Alat Ukur : Rekam Medis iv) Hasil Ukur : i. Ya ii. Tidak v) Skala Ukur : Nominal

9 21 b) Manifestasi Perdarahan i) Terdapat salah satu atau lebih gejala manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet positif, petekia, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, epitaksis perdarahan gingiva, hematemesis dan melena akibat penyakit DBD sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis pasien DBD di RSUP Haji Adam Malik. ii) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis iii) Alat Ukur : Rekam Medis iv) Hasil Ukur : i. Ya ii. Tidak v) Skala Ukur : Nominal c) Hepatomegali i) Hepatomegali adalah pembengkakan hati di luar ukuran normal akibat penyakit DBD sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis pasien DBD di RSUP Haji Adam Malik. ii) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis iii) Alat Ukur : Rekam Medis iv) Hasil Ukur : i. Ya ii. Tidak v) Skala Ukur : Nominal d) Tanda-tanda Shock

10 22 i) Dijumpai salah satu atau lebih tanda-tanda shock seperti nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan darah, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, pasien tampak gelisah akibat penyakit DBD sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis pasien DBD di RSUP Haji Adam Malik. ii) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis iii) Alat Ukur : Rekam Medis iv) Hasil Ukur : i. Ya ii. Tidak v) Skala Ukur : Nominal 9) Jumlah Trombosit a) Jumlah trombosit, menunjukan jumlah komponen darah (keping darah) seperti yang tertulis di rekam medis pasien DBD setelah didiagnosis di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) < /μl ii) < /μl iii) > /μl e) Skala Ukur : Ordinal 10) Jumlah Hematokrit

11 23 a) Hematokrit merupakan persentase sel darah merah tehadap volume darah total sesuai dengan rekam medis pasien DBD setelah didiagnosis di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) > 40% ii) <40% e) Skala Ukur : Ordinal 11) Uji Serologi IgM dan IgG Anti Dengue a) Uji serologi adalah untuk mengenali antibodi spesifik virus dengue baik immunoglobulin M (IgM) anti dengue untuk infeksi dengue primer maupun imunoglobulin G (IgG) anti dengue untuk diagnosis infeksi dengue sekunder sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis pasien DBD setelah didiagnosis di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) IgM (+) & IgG( ) ii) IgM ( ) & IgG (+) iii) IgM (+) & IgG (+) iv) IgM ( ) & IgG ( ) e) Skala Ukur : Ordinal

12 24 12) Derajat DBD a) Derajat DBD menunjukan tingkat keparahan penyakit DBD yang dialami oleh penderita DBD yang dicatat oleh dokter pada rekam medis selama dirawat di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat Ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Derajat I : Demam disertai manifestasi perdarahan (uji tourniquet positif), bukti rembesan plasma, trombositopenia dan peningkatan hematokrit. ii) Derajat II : Gejala-gejala derajat I, disertai perdarahan spontan. iii) Derajat III : Gejala-gejala derajat I atau II disertai dengan kegagalan sirkulasi (nadi lemah, tekanan darah sempit 20mmHg), hipotensi, dan gelisah. iv) Derajat IV : Gejala-gejala derajat III disertai shock berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. e) Skala Ukur : Nominal 13) Kondisi Pasien Demam Berdarah Dengue Saat Keluar Rumah Sakit a) Kondisi pasien Demam Berdarah Dengue saat keluar rumah sakit setelah dirawat di RSUP Haji Adam Malik. b) Cara Ukur : Observasi Rekam Medis c) Alat ukur : Rekam Medis d) Hasil Ukur : i) Sembuh ii) Meninggal Dunia iii) Pulang Atas Permintaan Sendiri e) Skala Ukur : Nominal

13 25 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik dengan mengambil data dari Instalasi Rekam Medik. Pengumpulan data dimulai pada 17 Oktober sampai 31 Oktober Proses pengumpulan data dilakukan dengan melihat data sekunder rekam medik penderita DBD yang teregistrasi pada periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember Di RSUP Haji Adam Malik, tercatat sebanyak 97 pasien DBD yang dirawat sepanjang tahun 2015, namun hanya 49 rekam medik yang ditemukan. Dari 49 rekam medik pasien itu hanya 43 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Data-data yang dikumpulkan diolah menggunakan SPSS 17 dan Microsoft Excel yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

14 Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Faktor Demografis Tabel 5.1. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue berdasarkan Faktor Demografis Faktor Demografis Frekuensi (n) Persentase (%) Jenis Kelamin Perempuan Lelaki Umur <15 Tahun Tahun >60 Tahun Pekerjaan Tidak Bekerja PNS Karyawan/Pegawai Swasta Lain-Lain Tingkat Pendidikan Tidak Bersekolah SD-SMA S Bulan Kejadian Januari Maret April Juni 2015 Juli September 2015 Oktober Desember Tempat Tinggal Kota Medan Di Luar Kota Medan

15 27 Dari Tabel 5.1., jumlah pasien DBD berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pasien DBD berjenis kelamin perempuan. Pasien DBD berjenis kelamin lakilaki berjumlah 23 kasus (53.5%) dan jumlah pasien DBD berjenis kelamin perempuan berjumlah 20 kasus (46.5%). Pasien DBD dengan golongan umur <15 tahun adalah sebanyak jumlah 11 orang (25.6%). Manakala pasien berumur tahun adalah yang paling banyak yaitu berjumlah 30 orang (69.8%). Kemudian, golongan umur >60 tahun berjumlah 2 orang (4.7%). Kejadian DBD terjadi paling banyak pada golongan yang tidak bekerja yaitu sebanyak 27 orang (62.8%), diikuti dengan pasien PNS yang berjumlah 4 orang (9.3%). Penderita DBD sebagai karyawan/pegawai swasta berjumlah 7 orang (16.3%), kemudian pekerjaan lain-lain dengan jumlah 5 orang (11.6%). Pasien yang tidak bersekolah adalah 7 orang (16.3%). Tingkat pendidikan pasien DBD terbanyak adalah yang menpunyai pendidikan sekolah(sd-sma) yaitu 34 orang (79.1%), kemudian dan yang pendidikan sarjana (S1) sebanyak 2 orang (4.7%). Kejadian DBD pada bulan Januari Maret 2015 pasien DBD berjumlah 7 orang (16.3%). Pada bulan April Juni 2015 dijumpai kejadian DBD sebanyak 10 orang (23.3%) dan pada Juli September 2015 berjumlah 8 orang (18.6%). Kejadian kasus yang paling banyak terjadi pada bulan Oktober Desember 2015 yaitu sebanyak 18 orang (41.9%). Berdasarkan tempat tinggal, kasus DBD yang terbanyak dijumpai di dalam kota Medan dengan jumlah pasien sebanyak 24 orang (55.8%) dan di luar kota Medan sebanyak 19 orang (44.2%).

16 Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Gambaran Klinis Tabel 5.2. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue berdasarkan Gambaran Klinis Gambaran Klinis Frekuensi (n) Persentase (%) Demam (>39 C) Ya Tidak Manifestasi Perdarahan Ya Tidak Hepatomegali Ya Tidak Tanda-Tanda Shock Ya Tidak Berdasarkan tabel 5.2., Pasien DBD dengan keluhan demam tinggi saat masuk ke rumah sakit adalah sebanyak 20 orang (46.5%) dan tanpa demam tinggi adalah sebanyak 23 orang (53.5%). Pasien DBD dengan gejala klinis manifestasi perdarahan adalah 27 orang (62.8%) dan tanpa manifestasi perdarahan berjumlah 16 orang (37.2%). Pasien DBD dengan hepatomegali hanya 3 orang (7.0%) dan pasien tanpa hepatomegali adalah lebih banyak yaitu 40 orang (93.0%). Pasien DBD yang dijumpai dengan tanda tanda shock adalah sebanyak 14 orang (32.6%) dan tanpa tanda- tanda shock adalah lebih banyak yaitu berjumlah 29 orang (67.4%).

17 Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium Tabel 5.3. Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Frekuensi (n) Persentase (%) Laboratoriun Jumlah Trombosit < µ/l < µ/l > µ/l Jumlah Hematokrit >40% <40% Berdasarkan tabel 5.3. di atas, pasien DBD dengan jumlah trombosit setelah ditegakkan diagnosa bagi < µ/l adalah 19 orang (44.2%), pasien dengan jumlah trombosit < µ/l berjumlah 14 orang (32.6%) dan pasien dengan jumlah trombosit > µ/l sebanyak 10 orang (23.3%). Berdasarkan Tabel 5.12 di atas, pasien DBD dengan jumlah hematokrit >40% merupakan 17 orang (39.5%) dan pasien dengan nilai jumlah hematokrit <40% berjumlah 26 orang (60.5%).

18 Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Uji Serologi IgM dan IgG Anti Dengue Tabel 5.4. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue berdasarkan Uji Serologi IgM dan IgG Anti Dengue Uji Serologi IgM dan IgG Frekuensi (n) Persentase (%) Anti Dengue IgM (+) & IgG (-) IgM (-) & IgG (+) IgM (+) & IgG (+) IgM (-) & IgG (-) Jumlah Berdasarkan Tabel 5.4. di atas, pasien DBD dengan uji serologi IgM (+), IgG (-) adalah sebanyak 3 orang (7.0%). Kejadian kasus DBD yang terbanyak dengan IgM (-), IgG (+) berjumlah 22 orang (51,2%), dan pasien DBD dengan jumlah yang paling sedikit adalah sebanyak 1 orang (2.3%) pada IgM (+) & IgG (+) dan kemudian diikuti dengan IgM (-) & IgG (-) sebanyak 17 orang (39.5%) Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue Tabel 5.5. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue Dearajat Demam Berdarah Dengue Frekuensi (n) Persentase (%) DBD Derajat 1 DBD Derajat 2 DBD Derajat 3 DBD Derajat Jumlah

19 31 Berdasarkan Tabel 5.5. di atas, pasien DBD derajat 1 adalah sebanyak adalah sebanyak 1 orang (2.3%). Kasus DBD yang terbanyak didiagnosa adalah DBD derajat 2 sebanyak 29 orang (67.4%), diikuti dengan pasien DBD derajat 3 dan 4 sebanyak 1 orang (2.3%) Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit Tabel 5.6. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue berdasarkan Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit Kondisi Saat Keluar Rumah Sakit Frekuensi (n) Persentase (%) Sembuh Meninggal Dunia Pulang Atas Permintaan Sendiri Jumlah Berdasarkan Tabel 5.6. di atas, kondisi pasien DBD saat keluar rumah sakit paling terbanyak adalah sembuh yaitu seramai 39 orang (90.7%), dan terjumpai pasien yang meninggal dunia sebanyak 1 orang (2.3%) dan pasien yang pulang atas permintaan sendiri berjumlah 3 orang (7.0%).

20 Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit Berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue Tabel Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit Berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue Derajat DBD Total Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit DBD Derajat 1 DBD Derajat 2 DBD Derajat 3 DBD Derajat 4 Sembuh Meninggal Dunia Pulang Atas Permintaan Sendiri Jumlah Berdasarkan tabel , jumlah pasien sembuh dengan DBD derajat 1 adalah sebanyak 11 orang, derajat 2 sebanyak 27 orang, derajat 3 sebanyak 1 orang. Manakala terdapat 1 orang pasien meninggal dunia dengan derajat DBD derajat 4. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri dengan DBD derajat 1 dalah sebanyak 1 orang dan DBD derajat 2 sebanyak 2 orang.

21 Perbahasan Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Demografis Dari Tabel 5.1., jumlah pasien DBD yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 23 orang dan dari kelamin perempuan sejumlah 20 orang. Hal ini didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan di Semarang oleh Yeni dimana penderita DBD laki-laki sejumlah 13 orang dan perempuan sejumlah 10 orang. 17 Namun, sampai sekarang tidak ada keterangan yang dapat memberikan jawaban yang tuntas mengenai perbedaan jenis kelamin ini. Hasil ini juga hampir sama dengan data dari Dpekes RI 2009 dimana jumlah penderita DBD berjenis kelamin laki-laki lebih ramai yaitu sebanyak orang dan perempuan berjumlah orang. 8 Dari tabel 5.1., jumlah pasien DBD yang paling banyak adalah dari umur tahun yaitu 30 orang, diikuti dengan pasien berumur < 15 tahun sejumlah 11 orang dan pasien yang berumur > 60 tahun sebanyak 2 orang. Hal ini didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2010 oleh Rosa dimana hampair sama dengan penelitian ini yaitu kasus DBD terjadi pada kelompok umur tahun yaitu sebanyak 89 dan disusul kelompok umur 6-14 sebanyak 48 orang. 18 Hal ini dimungkinkan karena aktivitas pada kelompok umur tahun cukup tinggi, sehingga dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh dan menyebabkan tingkat keterpaparan dengan penyakit demam berdarah dengue juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan kelompok umur yang lain. Tetapi hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Makassar pada tahun 2014 oleh Erni dimana penderita DBD terbanyak adalah pada umur 6-11 tahun dengan jumlah sebanyak 61 kasus kemudian mulai menurun pada rentang umur tahun ke atas. 19 Menurut Depkes RI, Kasus DBD paling banyak terjadi pada pasien umur <15 tahun. Dari tabel 5.1., Kejadian DBD terjadi paling banyak pada golongan yang tidak bekerja yaitu sebanyak 27 orang diikuti dengan karyawan/pegawai swasta sebanyak 7 orang, PNS sebanyak 4 orang dan lain-lain sebanyak 5 orang. Hal ini karena jika ruang lingkupnya lebih sering di rumah maka lebih beresiko untuk

22 34 terkena penyakit DBD. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan di Makassar pada tahun 2014 oleh Erni dimana penderita DBD terbanyak dari ketogeri tidak bekerja yaitu sebanyak 85 kasus 19 dan dengan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2010 oleh Rosa dimana pasien DBD yang terbanyak dari golongan pelajar/mahasiswa(tidak bekerja) sebanyak 91 orang. 18 Dari tabel 5.1., didapati pasien DBD yang paling banyak dati tingkat pendidikan sekolah yaitu sebnayak 34 orang diikuti dengan yang tidak bersekolah sebanyak 7 orang dan yang paling sedikit adalah yang mempunyai tingkat pendidikan S1. Hal ini karena kurangnya pengetahuan mengenai DBD, vektor penyebabnya, serta faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2010 oleh Rosa dimana pasien DBD yang paling banyak adalah dari tingat pendidikan sekolah sebanyak 146 orang diikuti dengan tidak sekolah sebanyak 33 orang dan berpendidikan S1 sebanyak 22 orang 18 dan agak berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Makassar pada tahun 2014 oleh Erni dimana penderita DBD paling terbanyak dari pendidikan tidak bersekolah yaitu sebanyak 66 orang dan pendidikan sekolah sebanyak 60 orang. 19 Dari tabel 5.1, kejadian DBD paling banyak terjadi pada bulan Oktober Desember 2015 yaitu sebanyak 18 orang dan paling sedikit pada bulan Januari Maret 2015 sebanyak 7 orang. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukang oleh DEPKES RI pada tahun 2009, dimana angka insiden meningkat saat masuk musim hujan yaitu dari bulan Januari - Mei. 8 Juga, hasil dari penelitian yang dilakukan di Makassar pada tahun 2014 oleh Erni didapati kasus DBD banyak terjadi pada bulan Februari dan disusul bulan Mei. 19 Dari tabel 5.1., kasus DBD banyak dijumpai di Kota Medan yaitu dengan jumlah pasien sebanyak 24 orang dan di luar kota sebanyak 19 orang. Ini adalah karena nyamuk Ae aegypti tinggal di sekitar kawasan penduduk. 3 Kota Medan mempunyai penduduk yang lebih padat dari luar Kota Medan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan di Makassar pada tahun 2014 oleh Erni

23 35 dimana kebanyakkan pasien DBD tinggal di Kota Makassar yaitu berjumlah sebanyak 192 orang Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Gambaran Klinis Berdasarkan tabel 5.2., pasien dengan keluhan demam tinggi (>39 C) datang ke rumah sakit adalah sebanyak 20 orang dan tanpa demam tinggi (>39 C) adalah sebanyak 23 orang. Menurut WHO 2011, salah satu kriteria klinis DBD adalah demam tinggi mendadak (>39 C), berlangsung terus -menerus selama 2-7 hari. 13 Menurut hasil penelitian oleh Fungki dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2012, semua pasien DBD datang dengan keluhan demam. 20 Berdasarkan tabel 5.2., banyak pasien datang ke RSUP Haji Adam Malik dengan adanya manifestasi perdarahan. Hal ini didukung oleh beberapa jurnal seperti oleh Rizal dari Jawa Tengah tentang kebocoran plasma pada DBD tahun 2011, dimana mengatakan pasien DBD akan terlihat gejala-gejala perdarahan karena meningkatnya permeabilitas pembuluh darah. 21 Tambahan pula, manifestasi perdarahan juga merupakan salah satu kriteria klinis untuk mendiagnosa BDB menurut WHO Dari tabel 5,2., terlihat kebanyakkan pasien DBD tidak mempunyai hepatomegali. Menurut penelitian yang dilakukan di Semarang oleh Moh.Supriatna pada tahun 2004, hepatomegali terjadi pada 74% infeksi virus dengue. 22 Dari WHO 2011, hepatomegali merupakan salah satu gejala klinis untuk mendiagnosa DBD. 13 Virus dengue masuk ke aliran darah dan ke sel-sel keratinosit Langerhans. Sel yang terinfeksi bermigrasi ke kelenjar getah bening melalui sistem limfatik dan mencapai makrofag hati juga. Virus dengue replikasi terjadi di hepatosit dan sel-sel Kupffer, terjadinya hepatomegali. 31 Berdasarkan tabel 5.2., pasien DBD lebih banyak dengan tanpa ada tandatanda shock. Menurut Buletin Jendela Epidemiologi, tahun 2010, pasien DBD

24 36 akan mengalami tanda-tanda shock karena mengalami kebocoran plasma. 8 Menurut WHO 2011, akan terjumpai tanda-tanda shock seperti nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan darah, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, pasien tampak gelisah pada kasus DBD Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium Dari tabel 5.3., kebanyakkan pasien DBD mempunyai nilai jumlah trombosit setelah didiagnosa yaitu < /μl di mana terjadinya trombositopenia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asa di Surabaya pada tahun 2014, jumlah trombosit < /μl pada pasien DBD adalah kurang, sementara 49% pasien dari hasil penelitian mempunyai nilai jumlah trombosit antara < /μl. 23 Tambahan pula, menurut penelitian yang dilakukan di RSU Dr.Pringadi Medan oleh Essy pada tahun 2008, pasien DBD terbanyak dalam kelompok jumlah trombosit antara < /μl. 18 Berdasarkan tabel 5.3., pasien DBD dengan nilai hematokrit normal adalah lebih banyak.. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di RSU Dr.Pringadi Medan oleh Essy pada tahun 2008, dimana kebanyankkan pasien DBD manpunyai nilai kadar hematokrit yang normal. 18 Menurut penelitian yang dilakukan di Riau oleh Lisa pada tahun 2013, 54.3% pasien memiliki kadar hematokrit yang normal. 24 Tetapi menurut Buletin Jendela Epidemiologi, tahun 2010, pasien DBD akan mempunyai kadar hematokrit yang tinggi karena terjadi kebocoran plasma Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Uji Serologi IgM dan IgG Anti Dengue Dari tabel 5.4., pasien DBD dengan uji serologi yang terbanyak adalah IgM (-), IgG (+) yaitu infeksi sekunder. Pada penelitian ini pengambilan sampel darah dilakukan tepat pada hari pasien masuk rumah sakit, dimana kebanyakan pasien sebelumnya telah mengalami demam selama beberapa hari yang lalu. Menurut penelitian yang dilakukan di Makassar oleh D. Irwadi pada tahun 2007, juga sama

25 37 dimana uji serologi yang terbanyak adalah IgG (+), IgM (-) yaitu 57.8%. 25 Pada pasien DBD dengan infeksi primer biasanya IgM akan terdeteksi sekitar 3-5 hari setelah timbulnya demam dan IgG baru muncul ketika 2 minggu setelah infeksi. Sedangkan pada infeksi sekunder biasanya IgG akan langsung meningkat tajam di hari kedua dan kemudian diikuti dengan timbulnya IgM, maka hasil tes serologinya akan menunjukkan nilai IgG dan IgM yang positif. 26 Masyarakat harus lebih waspada akan penyakit DBD supaya dapat mengurangkan kejadian infeksi sekunder Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue Dari tabel 5.5., pasien DBD yang terbanyak didiagnosa dengan DBD derajat 2. Hal ini tidak bersesuai dengan penelitian yang dilakukan di Denpasar oleh NI Nyoman pada tahun 2016, dimana pasien DBD yang paling banyak adalah dengan DBD derajat 1 yaitu sebanyak 50 orang (50%). 27 Pasien DBD yang masuk ke rumah sakit masih dalam derajat DBD yang ringan karena masyarakat sudah mengetahui tanda-tanda DBD sehingga membawa pasien infeksi dengue sebelum menjadi kondisi yang parah Karakteristik Pasien Deman Berdarah Dengue berdasarkan Kondisi Saat Pasien Keluar Dari tabel 5.6., mayoritas pasien DBD sembuh saat keluar dari RSUP Haji Adam Malik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di Semarang oleh Wiwik pada tahun 2013, dimana 96.5% pasien pulang dengan keadaan sembuh. 28 Tetapi, menurut penelitian yang dilakukan di RSU Dr.Pringadi Medan oleh Essy pada tahun 2008, pasien yang paling banyak keluar dari rumah sakit atas permintaan sendiri yaitu sebanyak 39.4%. 15 Ini adalah karena penanganan DBD di RSUP Haji Adam Malik sudah baik Kondisi Saat Pasien Keluar Rumah Sakit Berdasarkan Derajat Demam Berdarah Dengue

26 38 Berdasarkan tabel 5.7., kebanyakkan pasien dari DBD derajat 1 sembuh saat kelaur dari rumah sakit. Terdapat seorang pasien dengan DBD derajat 4 yang mningaal dunia saat keluar dari RSUP Haji Adam Malik. Jadi, Case Fatality Rate (CFR) bagi kasus DBD di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015 adalah 2.33%. Menurut penelitian yang dilakukan di Bogor oleh Erna pada tahun 2012, CFR di wilayah tersebut sangat tinggi (21%). 29 CFR di Indonesia pada tahun 2013 adalah 0.73%. 9 Menurut WHO, pada tahun 2015 CFR untuk kasus DBD merupakan 2.5%. 30 Pengendalian vekor DBD harus dilaksanakan dengan baik supaya dapat mengurangi angka CFR.

27 39 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik pasien Deman Berdarah Dengue di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015, yang dilakukan pada 43 sampel maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan faktor demografis, jumlah jenis kelamin didapatkan laki-laki lebih banyak menderita DBD dibandingkan perempuan, penderita dengan kelompok umur tahun adalah yang terbanyak, pekerjaan terbanyak adalah kategori tidak bekerja, tingkat pendidikan dari pasien DBD didapatkan yang tertinggi adalah pasien DBD yang berpendidikan sekolah, bulan kejadian penyakit DBD didapatkan banyak terjadi pada bulan Oktober Desember 2015, dan kebanyakan pasien DBD adalah dari Kota Medan. 2. Berdasarkan gambaran klinis, lebih banyak pasien DBD yang datang ke rumah sakit tidak dalam kondisi demam tinggi, lebih banyak dengan keluhan manifestasi perdarahan, kebanyakan pasien DBD tidak dijumpai hepatomegali, kebanyakan pasien tidak dijumpai tanda-tanda shock saat masuk rumah sakit. 3. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium jumlah trombosit dari pasien DBD, ditemukan bahwa yang paling banyak adalah pasien DBD dengan jumlah trombosit <50.000μ/L, dan kadar hematokrit dari pasien DBD, ditemukan paling banyak kadar hematokrit pasien DBD masih dalam batas normal. 4. Berdasarkan uji serologi IgM dan IgG anti dengue, pasien DBD dengan uji serologi yang terbanyak adalah IgG (+), IgM(-). 5. Berdasarkan derajat DBD yang dialami oleh pasien DBD, terbanyak adalah derajat DBD derajat Kebanyakkan pasien DBD sembuh sebelum meninggalkan RSUP Haji Adam Malik. 7. Case Fatality Rate (CFR) bagi kasus DBD di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015 adalah 2.33%.

28 Saran 1. Menyarankan kepada Dinas Kesehatan atau jajaran yang terkait agar melakukan usaha pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya demam berdarah dengue terutama pada musim penghujan yang dapat dilakukan dengan fogging rutin, sosialisasi maupun perbaikan sarana prasarana dalam kota. 2. Menyarankan untuk dilanjutkan penelitian ini dan dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi melibatkan semua rumah sakit di kota Medan untuk mendapatkan gambaran demam berdarah dengue yang sebenar di Medan. 3. Diharapkan pihak rumah sakit mengadakan penyuluhan tentang DBD kepada masyarakat dan mengadakan pelatihan atau penyuluhan kapada para tim medis tentang karakteristik DBD.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypty dan atau Aedes albopictus. Infeksi virus

Lebih terperinci

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan FKUI, 2002:Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit DBD tidak ditularkan secara langsung dari orang ke orang, tetapi ditularkan kepada manusia

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak dengan mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan curah hujan tinggi memiliki risiko untuk penyakit-penyakit tertentu, salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue. Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena

BAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat secara global, nasional, dan lokal. Lebih dari 40% populasi dunia beresiko terinfeksi DBD (Nurjanah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan

BAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhage Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditransmisikan melalui cucukan nyamuk dari genus Aedes,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian A.1. Tempat Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. A.2. Waktu Waktu pelaksanaan bulan September Oktober 2011. A.3. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu

Lebih terperinci

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64 14 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Frekuensi Karakteristik Trombosit, Perdarahan Kulit, Petechiae, Perdarahan Mukosa, Epistaxis, Perdarahan Gusi, Melena 60 Hasil Uji Statistik Trombosit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam dengue / DD dan Demam Berdarah Dengue / DBD (Dengue Haemorrhagic Fever / DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui

Lebih terperinci

GAMBARAN SEROLOGIS IgG-IgM PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-AGUSTUS 2014 ABSTRAK

GAMBARAN SEROLOGIS IgG-IgM PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-AGUSTUS 2014 ABSTRAK GAMBARAN SEROLOGIS IgG-IgM PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-AGUSTUS 204 Putu Gde Hari Wangsa, A.A. Wiradewi Lestari 2 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia karena prevalensinya yang cenderung meningkat serta penyebarannya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS ABSTRAK PERBEDAAN RERATA JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN MANIFESTASI PERDARAHAN NEGATIF-RINGAN DAN SEDANG-BERAT DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015 Trombositopenia adalah salah satu dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai leukopenia,

Lebih terperinci

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 SKRIPSI Oleh Siska Yuni Fitria NIM 042010101027 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban masalah kesehatan masyarakat terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis. DBD banyak ditemukan di

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dibanyak negara tropis Asia Tenggara dan wilayah Pasifik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditransmisikan oleh nyamuk Ae. Aegypti. 1 Menyebabkan banyak kematian pada anakanak sekitar 90 % dan biasanya

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENURUNAN TROMBOSIT PADA DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT I DAN II DI RS BHAYANGKARA TRIJATA

PERBEDAAN PENURUNAN TROMBOSIT PADA DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT I DAN II DI RS BHAYANGKARA TRIJATA PERBEDAAN PENURUNAN TROMBOSIT PADA DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT I DAN II DI RS BHAYANGKARA TRIJATA Putu Diani Wirayanti, 1 I Wayan Putu Sutirta Yasa, 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue atau yang lebih dikenal dengan singkatan DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan merupakan vector borne disease

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori.

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori. digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian di RSUD Dr. Moewardi telah didapatkan data-data penelitian yang disajikan dalam tabel pada Bab IV. Pada penelitian ini didapatkan sampel

Lebih terperinci

Untuk mendiagnosia klinik DBD pedoman yang dipakai adalah yang disusun WHO :

Untuk mendiagnosia klinik DBD pedoman yang dipakai adalah yang disusun WHO : Musim hujan, akan merupakan yangdiharaplkan nyamuk untuk berkembang biak dan siap mencari mangsa, terutama nyamuk Aedes Aegity penyebab DBD. Hati- hati... Dewasa ini penyakit DBD masih merupakan salah

Lebih terperinci

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang banyak ditemukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR 2015 Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 BAB VI PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang sulit ditanggulangi di Indonesia. Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue/dbd merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I 0 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 21 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 2.1.1.1 Definisi Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien 27 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 4.1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan mengambil data pasien demam tifoid berasal dari register status pasien. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian mengenai hubungan antara jumlah trombosit dengan kejadian pada pasien DBD (DSS) anak ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Bantul pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple burden. Seiring dengan terjadinya peningkatan kasus penyakit tidak menular, muncul penyakit baru

Lebih terperinci

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakit menular yang jumlah kasusnya dilaporkan cenderung meningkat dan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara

BAB III METODE PENELITIAN. secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observational yang dirancang secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara retrospective.

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d ANALISIS

Lebih terperinci

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed. Author : Hirawati, S.Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk Definisi Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN KEPALA KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GONDANG TANI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN SRAGEN Skripsi ini Disusun

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS. BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Dari kerangka pemikiran di atas dapat dibuat bagian kerangka konsep sebagai berikut: Pasien AIDS Pola Penyakit Kulit Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n individu yang unik, yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang. Anak bukanlah miniature orang dewasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang ada diseluruh daerah tropis dan subtropis.

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman 44-48 44 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP,TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR TAHUN 2011

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Kejadian Dengue Syok Sindrom (DSS) pada Anak

Hubungan Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Kejadian Dengue Syok Sindrom (DSS) pada Anak Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Kejadian Dengue Sindrom (DSS) pada Anak 1 Ryanka R, 2 Trusda SAD, 3 Yuniarti L 1 Pedidikan Dokter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan dengan pilek atau diare yaitu sebagai penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Namun sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi virus dengue dapat menimbulkan manifestasi yang serius yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap tanda-tanda syok pada penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menjangkit di Indonesia sejak tahun 1968. Status Indonesia sebagai negara beriklim tropis menyebabkan penyebaran penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan hidup sehat kita dapat melakukan segala hal, sehat tidak hanya sehat jasmani saja namun juga sehat rohani juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue I, II, III, dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopticus.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan infeksi bakteri sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dijumpai di berbagai negara berkembang terutama di daerah tropis

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dangue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty. Diantara kota di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad, penyakit Demam Berdarah Dengue dianggap sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011 Nur Fitri Yeni Susilo, Sri Sugiarsi,Nurifa atul M APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim merupakan perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara

Lebih terperinci

GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL JANUARI DESEMBER 2011

GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL JANUARI DESEMBER 2011 GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL JANUARI DESEMBER 2011 Rinaldy Alexander 1, July Ivone 2, Susy Tjahjani 3 1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 17 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. BAHAN Sampel penelitian diambil dari medical record (catatan medis) rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 13-16 Desember 2005. Sampel terdiri dari data pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan global pada decade terakhir dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan untuk menghitung waktu dari munculnya gejala sampai dengan munculnya kejadian. Dalam waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropis di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kematian pada penderita dalam waktu yang relatif singkat.penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, angka kejadian anak yang mengalami penyakit tropis cukup tinggi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus dengue tersebut telah dilaporkan semenjak

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Epidemiologi Penyakit DBD Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan penyakit DBD merupakan penyakit infeksi akut menular ke manusia melalui perantara gigitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang DHF adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat menyerang semua orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta

Lebih terperinci

PEMAKAIAN ANTIBIOTIK PADA KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG TAHUN 2010

PEMAKAIAN ANTIBIOTIK PADA KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG TAHUN 2010 Seminar Hasil-Hasil Penelitian LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 PEMAKAIAN ANTIBIOTIK PADA KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG TAHUN 2010 Afiana Rohmani* dan Merry

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropik di seluruh

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN PENFUI PERIODE PEBRUARI 2012

LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN PENFUI PERIODE PEBRUARI 2012 LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN PENFUI PERIODE PEBRUARI 2012 I. Pendahuluan A. Latar Belakang Penyakit DBD termasuk salah satu emerging

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

Lebih terperinci

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI PERAWATAN ANAK RSU LABUANG BAJI MAKASSAR Sukmawati Hasan 1, Alfiah A 2, St Nurbaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar paling cepat yang disebabkan oleh virus nyamuk. Dalam 50 tahun terakhir, insiden telah meningkat 30 kali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong

Lebih terperinci

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH. PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : FATHIRAH AINA BT. ZUBIR NIM : 070100405 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Pendpampingan Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) Kelompok Prolanis BPJS Anggota Kepesertaaan FKTP Klinik Sakinah Kabupaten Jember

Pendpampingan Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) Kelompok Prolanis BPJS Anggota Kepesertaaan FKTP Klinik Sakinah Kabupaten Jember Pendpampingan Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dengue Kelompok Prolanis BPJS Anggota Kepesertaaan FKTP Klinik Sakinah Kabupaten Jember Dony Setiawan Hendyca Putra #1, Rinda Nurul Karimah #2 # Jurusan

Lebih terperinci

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih

BAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh, Sel ini juga

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit endemik di daerah tropis yang memiliki tingkat kematian tinggi terutama pada anak-anak. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang harus lebih mengutamakan upaya promotif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 12 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Umur Jenis kelamin Suku Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal

BAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Infeksi dengue masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Infeksi dengue disebabkan oleh virus DEN 1,

Lebih terperinci

B A B PENDAHULUAN. terutama di daerah tropik dan subtropik. Insiden infeksi VD yang meliputi

B A B PENDAHULUAN. terutama di daerah tropik dan subtropik. Insiden infeksi VD yang meliputi B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Infeksi Virus Dengeu (VD) hingga kini masih menjadi masalah kesehatan terutama di daerah tropik dan subtropik. Insiden infeksi VD yang meliputi Demam Dengue

Lebih terperinci