HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN"

Transkripsi

1 LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN Wirdasari Hasibuan*, Ismayadi** ABSTRAK Program pelayanan posyandu lanjut usia adalah sebuah program yang ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesehatan lansia di masyarakat yang dijalankan oleh puskesmas. Program pelayanan ini harus dinilai sebagai bahan evaluasi. Namun hingga kini belum ada alat yang dapat digunakan untuk menilai pelayanan tersebut. Yang dapat digunakan hingga kini adalah dengan menilai tingkat kepuasan para lansia. Tingkat kepuasan akan meningkat pada lansia yang mendapat pelayanan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia dengan menggunakan desain deskriptif korelasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan sampel sebanyak 67 lansia yang berusia di atas 60 tahun, dapat mendengar dan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan telah mendapatkan pelayanan posyandu lansia dari puskesmas Darusalam Medan. Penentuan jumlah sampel dengan mengambil 10% dari populasi pengunjung yaitu 667 pengunjung selama tahun Pengumpulan data dilakukan pada 23 Mei 2006 sampai 6 Juni 2006 dengan teknik wawancara yang menggunakan kuesioner meliputi data demografi, program pelayanan posyandu lansia, dan tingkat kepuasan lansia. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa semua responden (100%) mendapatkan pelayanan sedang dan mayoritas responden (77,6%) tidak puas, 19,7% merasa puas dan 3% merasa sangat puas. Program pelayanan posyandu lansia memiliki hubungan dengan nilai kekuatan hubungan agak rendah di mana r = (r = = agak rendah) dan memiliki hubungan yang bermakana dengan nilai signifikan p pada uji dua arah adalah 0,000 (p<0.025). Kata kunci: puskesmas, posyandu lansia, tingkat kepuasan PENDAHULUAN Latar Belakang Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar yang akan dialami semua orang yang Penulis adalah * Mahasiswa Program S-1 Keperawatan PSIK FK USU ** Dosen Keperawatan Komunitas PSIK FK USU dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000). Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei

2 fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994 dalam Nugroho, 2000). Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar (Nugroho, 2000). Sesuai dengan sensus penduduk tahun 1990, sebanyak 55,7% golongan umur lansia memegang peranan sebagai kepala keluarga dan lebih dari 60% tidak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah yang memadai. Tingkat partisipasi saat aktif bekerja adalah di bawah 50%, khususnya pada usia di atas 60 tahun (Nurkusuma, 2001). Dengan demikian dapat dilihat dalam beberapa dekade terakhir ini usia atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat karena adanya peranan pada lansia meski memiliki pendidikan rendah dan sudah usia lanjut. Di samping peningkatan angka harapan hidup, jumlah dan proporsi kelompok lanjut usia di negara kita pun menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu 5,3 juta jiwa atau 4,48% pada tahun 1971, 12,7 juta jiwa atau 6,65% pada tahun 1990 dan akan meningkat tajam menjadi 28,8 juta jiwa atau 11,34% pada tahun 2010 nanti. Seiring dengan bertambah lanjutnya usia, pola dan gaya hidup lansia juga akan berubah, seperti misalnya mereka akan menikmati waktu luang lebih banyak karena aktivitas sehari-hari yang mungkin menurun sejalan dengan bertambahnya usia (Hamid, 2001). Maka untuk menangani masalah kesehatan lansia, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan/program yang diterapkan oleh puskesmas. Program pelayanan lansia disebut juga posyandu lansia (Depakes RI, 1991 dalam Effendi, 1998). Di Medan sendiri, program ini telah dijalankan di Puskesmas Darussalam. Dari hasil observasi dan data yang didapat dari puskesmas tentang program pelayanan lansia sepanjang tahun 2005, hampir seluruh program dapat terlaksana kecuali pemeriksaan Hb. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh program pelayanan posyandu lansia terhadap peningkatan kesejahteraan lansia yang diukur dari tingkat kepuasan lansia di daerah binaan puskesmas Darussalam Medan. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pelaksanaan program pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Darussalam Medan? 2. Bagaimana tingkat pelayanan program posyandu lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan? 3. Bagaimana tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan? 4. Bagaimana hubungan program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan? Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi pelaksanaan program pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Darussalam Medan. 2. Mengidentifikasi tingkat pelayanan program posyandu lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. 3. Mengidentifikasi tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. 4. Mengidentifikasi hubungan program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. Manfaat Penelitian Bagi praktik keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan perawat komunitas dalam praktik keperawatan untuk pencegahan dan promosi kesehatan pada lansia. 2 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006

3 Bagi penelitian keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti, sehingga dapat menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh untuk penelitian yang akan datang mengenai keefektifan program puskesmas terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Bagi pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada bagian keperawatan komunitas dan gerontik yang berkaitan dengan puskesmas. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian adalah para lansia yang mendapatkan pelayanan program posyandu lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus penentuan sampel menurut Nursalam (2003) yaitu dengan rumus 10% dari populasi jika populasi kurang dari Dari data jumlah populasi pengunjung lansia di Puskesmas Darussalam selama tahun 2005 ditemukan jumlah pengunjung sebanyak 668 lansia. Maka sampel yang dibutuhkan adalah 67 lansia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara convenience sampling yang dilakukan dengan mengambil responden yangtersedia pada saat itu dan telah memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan terlebih dahulu (Notoatmojo, 1993). Kriteria yang telah ditentukan untuk subyek penelitian adalah (1) lansia yang mendapatkan pelayanan posyandu lansia dari Puskesmas Darussalam, (2) dapat berinteraksi dengan menggunakan bahasa Indonesia, (3) berusia di atas 60 tahun, dan (4) bisa mendengar. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Mei hingga 6 Juni 2006 di Puskesmas Darussalam Medan. Alasan peneliti memilih Puskesmas Darussalam Medan sebagai tempat penelitian karena merupakan puskesmas yang melaksanakan program posyandu lansia dengan angka pengunjung lansia yang cukup tinggi. Pertimbangan Etik Peneliti langsung memberikan lembar persetujuan penelitian pada responden, agar responsen mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Pada responden yang bersedia diteliti maka terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner). Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti (Nursalam, 2001). Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini dibagi menjadi 3 bagian, bagian pertama adalah tentang data demografi. Bagian kedua adalah data pelayanan posyandu yang diterima klien. Kuesioner ini merupakan pengembangan Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei

4 dari pengukuran kinerja pelayanan dan program pelayanan posyandu lansia. Bagian ketiga adalah data tingkat kepuasan lansia yang merupakan pengembangan dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan jasa pelayanan kesehatan menurut Muninjaya (2004) yang terdiri dari 7 faktor yaitu pemahaman konsumen, empati, biaya, pelayanan fisik, jaminan keamanan, keterampilan dan kecepatan. Dan juga merupakan modifikasi dari instrumen penelitian oleh Simatupang (2005) yang juga memodifikasi dari tinjauan pustaka A study to determine patient satisfaction with nursing care (Mc Coll. E, Thomas. L, Bond. S, 1996). Kuesioner ini menggunakan skala Likert. Pada skala Likert setiap pernyataan akan mempunyai skor (nilai) antara lain Sangat Puas = 4, Puas = 3, Tidak Puas = 2, dan Sangat Tidak Puas = 1. Reliabilitas Instrumen Peneliti terlebih dahulu melakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian. Uji reliabilitas dilakukan kepada 10 responden. Untuk kuesioner data pelayanan posyandu lansia menggunakan uji KR-20 karena jumlah pertanyaan ganjil dan bersifat dikotomi di mana nilai r hasil 0.65 lebih besar dari nilai r tabel (0.63), maka instrument ini dikatakan reliabel. (Arikunto, 2002). Untuk kuesioner tingkat kepuasan menggunakan formula Cronbach Alpha karena instrumen ini menggunakan skala Likert. Kemudian dengan menggunakan formulasi dalam program SPSS versi 12.0 hasil uji bernilai dan dikatakan reliabel (r > 0.700) (Arikunto, 2002). Pengumpulan Data Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Program Studi Ilmu Keperawatan ), kemudian permohonan izin yang telah diperoleh dikirimkan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan. Lalu bersama surat rujukan dari Dinas Kesehatan Kota Medan surat izin tersebut dikirimkan ke tempat penelitian yaitu Puskesmas Darussalam Medan. Setelah mendapat izin, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian. Peneliti menemukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Setelah mendapatkan responden, selanjutnya peneliti menjelaskan pada calon responden tersebut tentang tujuan, manfaat, dan pengisian kuesioner, kemudian calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Untuk pengisian kuesioner dilakukan oleh peneliti melalui teknik wawancara kepada responden selama menit. Peneliti mengisi kuesioner sesuai dengan jawaban responden. Analisis Data Setelah data terkumpul, maka analisis data dilakukan melalui pengolahan data secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 untuk mengkolerasikan program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia. Pada pelayanan posyandu lansia, setiap jawaban ya maka akan mendapat skor 1 dan yang tidak mendapat skor 0. Tipe nilai ini ada 7 pertanyaan. Pada pertanyaan nomor 5, setiap pelayanan yang diterima bernilai 1 dan yang tidak diterima bernilai 0. Tipe nilai ini ada 11 pertanyaan. Untuk pertanyaan nomor 9, nilai 1 untuk pilihan antara 6 10 dan nilai 0 untuk pilihan antara 1 5. Jadi untuk keseluruhan nilai tertinggi = 19 dan terendah 0. Pelayanan ini dibagi 3 kategori yaitu baik, sedang, dan buruk. Kategori program pelayanan posyandu lansia adalah: 0 6 = buruk, 7 13 = sedang, = baik. 4 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006

5 Sedangkan pada kuesioner tingkat kepuasan lansia terdiri dari 21 pertanyaan dengan rentang nilai tertinggi 84 dan terendah 21. Dengan menggunakan empat kategori yaitu sangat puas, puas, tidak puas dan sangat tidak puas. Dengan demikian, maka kategori tingkat kepuasan lansia adalah: = sangat tidak puas, = tidak puas, = puas, dan = sangat puas. Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasi. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi untuk melihat gambaran program pelayanan posyandu lansia dan tingkat kepuasan lansia. Pengaruh program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson s Product Moment. Hasil dari analisis korelasi ini adalah nilai koefisien korelasi (r). Nilai r menginterpretasikan kekuatan hubungan. Jika nilai r sebesar maka interpretasinya tinggi, maka nilai interpretasinya cukup, maka nilai interpretasinya agak rendah, maka nilai interpretasinya rendah, dan nilai interpretasinya tidak terkorelasi. (Arikunto, 2002). Untuk mengetahui hasil uji hipotesis melalui uji statistik dengan menggunakan nilai signifikan α (alpha) Kemudian dengan menggunakan uji hipotesis dua arah sehingga p dibagi menjadi 2 yaitu Jika p<0.025 maka Ha diterima (ada hubungan) (Wahyuni, 2004). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai hubungan program pelayanan posyandu lansia terhadap tingkat kepuasan lansia melalui proses pengumpualan data dari tanggal 23 Mei 2006 sampai 6 Juni 2006 terhadap 67 orang responden di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. Penyajian data hasil penelitian meliputi deskripsi karakteristik responden, program pelayanan posyandu lansia dan tingkat kepuasan lansia. Deskripsi Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan (N=67) Karakteristik Usia Frekuensi Persentase (%) tahun 40 59,7 Diatas 70 tahun 27 40,3 Jenis kelamin Pria 34 50,7 Wanita 33 49,3 Status perkawinan Belum menikah 0 0 Menikah 47 70,1 Janda/Duda 20 29,9 Agama Islam 26 38,8 Protestan 39 58,2 Katolik 2 3 Budha 0 0 Hindu 0 0 Pendidikan Suku SD 25 37,3 SMP 17 25,4 SMA 14 20,9 Akademi/ Sarjana 11 16,4 Batak 43 64,2 Melayu 1 1,5 Jawa 13 19,4 lain-lain 10 14,9 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei

6 Program Pelayanan Tabel 2. Distribusi frekuansi dan persentase program pelayanan posyandu lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan (N=67) Program pelayanan Frekuensi Persentase (%) Buruk 0 0 Sedang Baik 0 0 Tingkat Kepuasan Lansia Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase tingkat kepuasan lansia di Puskesmas Darussalam Medan (N=67) Tingkat kepuasan Frekuensi Persentase (%) Sangat puas 2 3 Puas 13 19,4 Tidak puas 52 77,6 Sangat tidak puas 0 0 Hubungan Program Pelayanan Posyandu Lansia terhadap Tingkat Kepuasan Lansia Tabel 4. Hasil analisis hubungan antara program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia (N=67) Variabel 1 Variabel 2 r Nilai p Ket. Program pelayanan Tingkat kepuasan Hub.signifikan dengan nilai agak rendah Pembahasan Dari data hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang hubungan program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. Program Pelayanan Posyandu Lansia Dari hasil distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan program pelayanan posyandu lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan, didapat bahwa lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan yang menjadi responden sebanyak 67 responden mendapatkan pelayanan posyandu lansia. Kategori pelayanan yang didapat oleh lansia-lansia tersebut adalah pelayanan sedang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa puskesmas telah menjalankan program posyandu lansia dengan cukup baik sesuai peraturan dan ketetapan pemerintah walaupun belum dapat dikatakan baik karena ada beberapa program yang belum terlaksanakan. Latihan atau olahraga adalah salah satu kegiatan yang belum terlaksana dengan baik di Puskesmas Darussalam Medan. Suatu penelitian yang dilakukan Henry dan Lucy (2006) yaitu menerapkan sistem keperawatan rumah dan memberikan latihan fisik pada lansia untuk mengatasi kesepiannya agar tidak jatuh depresi. Hal ini memberikan dampak yang positif pada kesehatan lansia. Apabila latihan fisik pada lansia dapat dilakukan dengan baik maka pelayanan juga dapat menjadi lebih baik dan lebih berkualitas. Pelayanan perawatan lansia yang profesional/baik harus sesuai dengan standar perawatan keperawatan seperti kualitas, sesuai kebutuhan, etika dan sebagainya (Ston, Gaite & Eigeti, 1998). Selain itu untuk menjadi pelayanan yang baik juga harus memiliki nilai efektif, produktif, efisien, puas, dan adil (Ratminta & Winarsi, 2005). Tingkat Kepuasan Lansia Bila dilihat dari hasil distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat kepuasan lansia, diperoleh data bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 77,6% dari 67 responden merasa tidak puas terhadap program posyandu 6 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006

7 lansia yang diberikan puskesmas. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya program posyandu lansia yang diterima oleh lansia. Serta dapat pula disebabkan karena responden yang ditemukan oleh peneliti adalah responden yang tidak mengikuti kelompok lansia yang diselenggarakan puskesmas, di mana kelompok lansia itu sendiri masih belum banyak diketahui para responden. Lansia akan menggunakan pelayanan jika sesuai dengan kebutuhannya (Notoadmojo, 1993), namun menurut lansia pada saat wawancara, lansia tersebut tidak membutuhkan kelompok lansia karena merasa terlalu tua, jadi lebih baik di rumah saja. Semakin banyak pelayanan yang diterima oleh lansia maka tingkat kepuasan juga akan meningkat. Menurut Azwar (1996) yang dikutip oleh Awinda (2004) kepuasan berarti keinginan dan kebutuhan seseorang telah terpenuhi sama sekali. Kepuasan seorang penerima jasa layanan dapat tercapai apabila kebutuhan, keinginan, dan harapan yang dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang dikonsumsinya. Dari hasil penelitian yang ditemukan pelayanan yang diterima para lansia masih belum optimal, sehingga tingkat kepuasannya juga tidak terlalu baik. Hubungan Program Posyandu Lansia terhadap Tingkat Kepuasan Lansia Hasil analisis statistik dalam penelitian ini adalah bahwa program pelayanan posyandu lansia dengan kategori baik, sedang dan buruk memiliki hubungan terhadap tingkat kepuasan lansia dengan interpretasi agak rendah (r = 0.483). Hasil hubungan antara kedua variabel adalah signifikan dengan p = (p<0.023 pada uji dua arah), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya terdapat hubungan antara program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia. Hasil ini sesuai dengan Azwar (1996) yang dikutip oleh Awinda (2004) yang menyatakan bahwa kepuasan pasien/klien bersifat subyektif berorientasi pada individu dan sesuai dengan tingkat rata-rata kepuasan penduduk. Kepuasan klien dapat berhubungan dengan berbagai aspek di antaranya mutu pelayanan yang diberikan, kecepatan pemberian pelayanan, prosedur serta sikap yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan itu sendiri. Pada penelitian yang dilakukan dengan tujuan pengembangan indeks kepuasan pasien sebagai indikator persepsi pasien terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit Islam Jakarta Timur, diperoleh hasil bahwa indeks kepuasan pasien secara bersama-sama dengan indikator pelayanan rumah sakit yang lain mampu memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan dan keadaan pelayanan rumah sakit. Mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan pasien yang pada akhirnya berdampak pada kunjungan selanjutnya. Hal ini juga diungkapkan oleh lansia yang mengikuti senam lansia yang diselenggarakan oleh puskesmas di Kalimantan Barat mengatakan Saya merasa puas dengan adanya senam lansia di kelompok lansia ini, karena saya tidak merasa kesepian lagi (Ismuningrum, 2005). Dengan begitu dapat dilihat adanya hubungan program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai hubungan program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di daerah binaan Puskesmas Darussalam Medan. Kesimpulan Dengan jumlah 67 responden, ditemukan pada distribusi frekuensi Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei

8 karakteristik responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada usia tahun (59,7%) dan di atas 70 tahun (40,3%) dengan jenis kelamin pria (50,7%) dan wanita (49,3%). Mayoritas responden menikah dan masih memiliki pasangan (70,1%) sedangkan janda/duda (29,9%). Persentase agama adalah Islam (38,8%), Protestan (58,2%), dan Katolik (3%). Responden kebanyakan memiliki status pendidikan terakhir SD (37,3%). Sedangkan berdasarkan suku responden mayoritas (64,2%) Batak. Keseluruhan responden mendapat pelayanan dengan kategori sedang (100%) dengan tingkat kepuasan responden tidak puas (77.6%), merasa puas (19,4%), dan sangat puas (3%). Program pelayanan posyandu lansia memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kepuasan di mana p<0.025 (pada dua arah), sehingga Ha dapat diterima. Sedangkan kekuatan hubungan antara program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia memiliki interpretasi agak rendah dengan r sebesar Berdasarkan tabel kriteria penafsiran korelasi menurut Arikunto (2002), bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan dengan interpretasi agak rendah (r pada ). Saran Untuk praktik keperawatan Dalam praktik keperawatan komunitas agar dapat mengembangkan kemampuan untuk pencegahan dan promosi kesehatan pada lansia. Hal ini dapat berupa berbagai kreativitas kegiatan dalam pelaksanaan posyandu lansia misalnya mengadakan penyuluhan kesehatan, pemberian makanan bergizi, pengaktifan kelompok lansia dengan berbagai kegiatan kesehatan dan berbagi kegiatan lain. Untuk penelitian keperawatan Adanya hubungan antara program pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasaan lansia dapat menjadi masukan untuk peneliti selanjutnya tentang keefektifan program puskesmas terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Peneliti berikutnya juga perlu menggunakan jumlah sampel yang lebih representatif dengan menggunakan teknik sampling yang lebih tepat agar mendapatkan keadaan masyarakat lebih jelas lagi. Hasil penelitian yang memiliki hubungan agak rendah, dapat menjadi rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan lansia. Untuk pendidikan keperawatan Pada pendidikan keperawatan terutama pada bidang komunitas agar dapat lebih memperhatikan kebutuhankebutuhan lansia yang tidak hanya pada keadaan sakit tapi juga pada keadaan sehat. Terutama kebutuhan akan mengatasi kesepiannya yang merupakan masalah utama. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Effendi, N. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC. Hamid, A. Y. (2001). Psikologi perkembangan pribadi dari bayi sampai lanjut usia. Jakarta: Universitas Indonesia. Muninjaya, A. A. (2004). Manajemen kesehatan, Ed:2. Jakarta: EGC. Nugroho. (2000). Perawatan gerontik. Jakarta: EGC. Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Medika Salemba. Simatupang, R. B. (2005). Perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Pirngadi Medan. PSIK FK USU: tidak dipublikasikan. 8 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan BAB III KERANGKA PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah Discriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group pre-post test design (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA 29 HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA CORRELATION BETWEEN POSYANDU X S SERVICE WITH ELDERLY SATISFACTION LEVEL ENDAH RETNANI WISMANINGSIH Info Artikel Sejarah Artikel Diterima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yakni peran keluarga dalam PMO dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN Efitri Novalina Siboro*, Iwan Rusdi ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui peran perawat dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif menggunakan desain cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode. secara luas dalam penelitian ilmu sosial (Stokes, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode. secara luas dalam penelitian ilmu sosial (Stokes, 2006). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.metode penelitian kuantitatif adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, yaitu penelitian deskriptif untuk mencari hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah correlation study yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 Fras Hinang Hawirami¹ Chrisnawati² Sr.Imelda Ingir Ladjar³ SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan persepsi remaja terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan praktik pemberian

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI Sry Oktaviana Br Sitepu*, Iwan Rusdi** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan korelatif antara dua variabel, variabel independent (tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pencitraan Perawat Puskesmas yang Diharapkan oleh Masyarakat

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pencitraan Perawat Puskesmas yang Diharapkan oleh Masyarakat SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pencitraan Perawat Puskesmas yang Diharapkan oleh Masyarakat Di Masa Akan Datang di Puskesmas Sadabuan Kecamatan Padangsidimpuan Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 1. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei Semayang. Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasional yaitu bentuk analisis terhadap variabel penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan, bentuk atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, merupakan suatu penelitian yang mengkaji hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis rancangan survey yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Jenis ini adalah Survey Analitik yaitu survey atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian yang digunakan, subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian, yaitu hubungan dukungan spiritualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimen yaitu deskriptif survei. Deskriptif survei adalah suatu rancangan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai kemungkinan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasi (hubungan/ asosiasi) yang mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis deskriptif yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan terikat(nursalam,008). Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Dalam penelitian ini, kerangka konsep tentang peran perawat sebagai care giver dalam perawatan pasien PPOK sebagai berikut : Peran perawat sebagai care giver

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dan untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster sampling yaitu suatu cara pengambilan

Lebih terperinci