PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA 2014 MATERI PENDAMPINGAN IMPLEMENTAS KURIKULUM 2013 DIKMEN

dokumen-dokumen yang mirip
NaskahPJOK 2014 MATERI PENDAMPINGAN IMPLEMENTAS KURIKULUM 2013 DIKMEN

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

INSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Moto Kurikulum Semangat Implementasi Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata

III. BAHASA INDONESIA

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB)

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PRAKARYA K E R A J I N A N

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelompok Materi : MATERI POKOK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Opini/Editorial) Sekolah : SMA / SMK Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Klasifikasi Benda : Ciri-ciri makhluk hidup

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/Semester : X/1 : Pencemaran Lingkungan dan Perubahan Lingkungan

: SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Konsep Pasar dan terbentuknya Harga Pasar dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnaya

ANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS EKSPOSISI PADA HARIAN PIKIRAN RAKYAT

II. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA SUNDA SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 2 BANJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan modifikasi dari limbah organik.

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Klasifikasi Makhluk Hidup

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menguatkan kedudukan dan

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORETIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kain Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

SILABUS MATA PELAJARAN: BAHASA DAERAH KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1.1 Menghargai perilaku beriman dan 1. Menunjukkan perilaku beriman dan

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNADAKSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Pengetahuan. ditujukan oleh para pendiri negara. dasar negara. Ketrampilan

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Bentuk Muka Bumi dan Penduduk Indonesia : 4 x pertemuan (8 x40 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA SUNDA SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTs. KELAS / SEMESTER : IX / 1 : MEMANDU ACARA KOMPETENSI INTI :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNANETRA

Transkripsi:

1

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (WAJIB) A. Pemahaman Kompetensi Keterkaitan SKL,KI, KD pada pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai beriku: 1. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (thaught curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching) kepada peserta didik. Contoh: 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan. (Aktivitas terdapat pada buku siswa kelas X halaman 72) 3.3 Menganalisis teks anekdot, eksposisi laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan. (Aktivitas terdapat pada buku siswa kelas X halaman 78) 4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan. (Aktivitas terdapat pada buku siswa kelas X halaman 72) 4.3 Menyunting teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. (Aktivitas terdapat pada buku siswa kelas X halaman 80) 2. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching) Contoh: 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi. 2

2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memaparkan pendapat mengenai konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan public. (Aplikasi pada. (Aplikasi pada buku siswa kelas X halaman 78) Keempat kompetensi tersebut merupakan hasil pembelajaran secara utuh atau teerpadu. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), pendidik dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi lebih optimal. Indikator disusun bergradasi dan sistematis hingga tingkat paling tinggai. Indikator pengetahuan sangat terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Sedangkan, indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkret. Berikut ini contoh pengembangan indikator pengetahuan prosedural dan serta indikator keterampilan abstrak pada mata pelajaran B. Indonesia kelas X. 1. Indikator Pengetahuan Kompetensi Dasar Pengetahuan procedural Pengetahuan Metakoknetif Metode yang disarankan 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan Menjelaskan struktur teks eksposisi - Diskusi Contoh aktivitas yang ada dalam buku siswa kelas X halaman 75 3

2. Indikator Keterampilan Kompetensi Dasar Keterampilan Abstrak Keterampilan Konkret Metode yang disarankan 4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan menafsirkan makna istilah yang terdapat dalam teks eksposisi Menjelaskan pendapat penulis dalam teks eksposisi - diskusi Contoh aktivitas yang ada dalam buku siswa kelas XI halaman 80 4

B. Pemahaman Materi Materi Bahasa Indonesia dikembangkan dengan berbasis Teks. Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud, baik teks tulisan maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama yang harus dimiliki. Pertama, konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field). Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan (tenor), dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas (mode). Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat berupa deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua. adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya masyarakat, tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi. Contoh: Teks eksposisi pada KD 3.1, materi pokoknya adalah fungsi sosial, struktur dan kaidah/ciri bahasa yang terdapat pada teks eksposisi (Buku siswa Bahasa Indonesia Kelas X, halaman, 82-85) 1. Fungsi sosial Mengungkapkan/ mengusulkan ide/pendapat pribadi tentang sesuatu 2. Struktur teks eksposisi a. pernyataan pendapat (tesis) b. argument-argumen c. penegasan ulang pendapat 3. Kaidah/ ciri bahasa yang digunakan dalam teks eksposisi: a. pronominal : kata ganti orang, seperti saya, kita, kami dapat digunakan, terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi (klaim) diungkapkan. b. Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) tertentu, misalnya: - kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina) - kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina) - kata optimistis (adjektif) - kata potensial (adjektif), berpotensi (verva) 5

c. Kata penghubung (konjungsi) - pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut Guru selain mengembangkan materi berdasarkan silabus, buku teks, dan KD dari Kompetensi Inti 3 dan/atau 4, juga harus mengembangkan materi yang terintegrasi dengan muatan lokal dan kepramukaan. Selanjutnya, guru juga dapat menambahkan materi dari sumber lain dengan sudut pandang yang berbeda. Contoh 1. Teks eksposisi terintegrasi dengan muatan lokal Menyusun teks eksposisi tentang sebab dan akibat ketidakpedulian terhadap lingkungan. 2. Aktualisasi kepramukaan Aktualisasi bahasa Indoneiasi dalam kegiatan kepramukaan dapat diwujudkan dengan bentuk pembuatan poster tentang peduli lingkungan secara kelompok yang berkaitan dengan peduli lingkungan. Kegiatan tersebut dapat menanamkan sikap gotong royong. Selanjutnya, guru juga dapat menambahkan materi dari sumber lain dengan sudut pandang yang berbeda. Contoh:http://defajha.blogspot.com/2013/10/pengertian-struktur-dankarakteristik.html. C. Pemahaman Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Pendekatan ini bertujuan agar siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasiskan teks, Bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial dan akademis. Teks harus dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. Prinsip pembelajaran bahasa berbasis teks: (1) bahasa dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan 6

untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang berbeda dengan teks lainnya. Dalam setiap setiap teks tersebut terdapat struktur berpikir yang harus dipahami agar fungsi sosial masing-masing teks tersebut dapat tercapai. Misalnya, teks anekdot, teks eksposisi, teks laporan hasil observasi, teks prosedur kompleks, teks negosiasi. Berdasarkan teks tersebut, siswa dapat memahami struktur teks, kaidah/fitur bahasa, menganalisis teks, menginterpretasi makna teks, mengabstrak isi teks, dan lain-lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan mengandung makna bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, jenis teks yang digunakan dalam pembelajaran dapat berisi berbagai pengetahuan, seperti biologi, kimia, sosial, ekonomi, dan politik. Peran bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Di lain pihak, penguatan fungsi bahasa Indonesia sebagai kunci menguasai ilmu pengetahuan akan memperkokoh posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan sarana untuk mempelajari ilmu pengetahuan lain. Jika kemampuan berbahasa Indonesia siswa memadai, akan diperoleh penguasaan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan buku siswa bahasa Indonesia, mengutamakan pembelajaran berkelompok, berpasangan, dan mandiri. Pada prinsipnya pembelajaran di kelas hanya menyampaikan pengetahuan pokok dan memberikan dasar-dasar untuk pendalaman materi dengan melaksanakan tugas kelompok, berpasangan, dan mandiri. 7

Untuk mendalami materi pembelajaran teks, guru perlu memanfaatkan sebanyak mungkin sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekitar sekolah. Sesuai dengan ketersediaan sumber belajar, tugas tambahan membaca buku perlu diberikan kepada setiap siswa dan hasil pelaksanaan tugas itu ditulis oleh siswa dengan menggunakan format yang telah ditentukan dalam panduan evaluasi pembelajaran ini. Selama proses pembelajaran teks berlangsung, apa pun metode yang diterapkan oleh guru perlu diupayakan agar siswa dapat terpukau dan gemar belajar. Untuk mencapai tujuan tersebut, proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Berdasarkan silabus Bahasa Indonesia, pendekatan saintifik diterapkan pada masing-masing siklus pembelajaran yang terdapat pada buku siswa, yakni siklus (1) pembangunan konteks dan pemodelan, siklus (2) kerja sama membangun teks, dan siklus (3) kerja mandiri membangun teks. Pendekatan saintifik (5 M) pada setiap siklus tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Selain itu, setiap siklus dapat terdiri atas beberapa KD. Misalnya, KD 3.1, 3,3, 4.1, dan 4.3. KD-KD tersebut dapat diulang pada siklus-siklus selanjutnya. Contoh pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada teks eksposisi siklus pertama dengan KD 3.1, 3.3, 4.1, 4.3 dengan alokasi waktu 8 JP (2 x pertemuan) Pertemua Pertama (4JP) 1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit) Memotivasi: manfaat pembelajaran teks deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti brosur promosi wisata sehingga dapat memilih tempat libur yang diinginkan; Apersepsi: Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mereviu materi sebelumnya dan juga tentang gambar tempat wisata yang ditayang terkait dengan materi yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Inti (135 menit) Kegiatan inti pada pertemuan pertama ini pendekatan saintifik hanya sampai pada tahap mengumpulkan informasi, yakni sebagai beriku: 8

Mengamati Peserta didik mengamati dan membaca sajak Seonggok Jagung pada buku siswa kelas X halaman 71 dan membicarakan isi sajak atau bertanya jawab untuk membangun konteks. Peserta didik membaca teks model teks eksposisi dengan cermat utuk melihat strukturnya Peserta didik membaca teks model untuk memahami ciri kebahasaan dalam teks eksposisi. Menanya Peserta didik menanya fungsi teks eksposisi Peserta didik menanya struktur teks eksposisi. Peserta didik menanya ciri kebahasaan teks eksposisi. Mengumpulkan Informasi Peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian struktur teks eksposisi. Peserta didik berdiskusi tentang struktur teks eksposisi Peserta didik berdiskusi tentang ciri kebahasaan teks eksposisi 3. Kegiatan Penutup (30 menit) Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua (4JP) 1. Kegiatan Pendahuluan (15 ) Dalam kegiatan pendahuluan, guru: Memotivasi: manfaat pembelajaran teks deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti brosur promosi wisata sehingga dapat memilih tempat libur yang diinginkan; 9

Apersepsi: Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mereviu materi sebelumnya dan juga tentang gambar tempat wisata yang ditayang terkait dengan materi yang akan dipelajari: 2. Kegiatan Inti (135 ) Pendekatan saintifik pada kegiatan inti ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya. Menalar/Mengasosiasi Mengurutkan isi teks eksposisi berdasarkan struktur teks untuk mempertajam pemahaman tentang teks eksposisi Menggunakan unsur kebahasaan untuk kemahiran berbahasa dalam mendukung pemahaman teks eksposisi secara lisan dan tulisan Menulis ulang teks eksposisi Mengomunikasikan Menyampaikan hasil pemahaman tentang bentuk teks eksposisi secara lisan dan tulisan Menyampaikan hasil penulisan ulang teks eksposisi 3. Kegiatan Penutup (30 ) Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia antara lain: Inquiry Based Learning, Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning (PBL). D. Pemahaman Pembelajaran 1. Aspek sikap sikap dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cek pengamatan yang memuat aspek sikap yang 10

diamati. Guru Bahasa Indonesia perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat dari rumusan KI-3 dan KI-4. Contoh: Pada KD 1.2 dari KI-1 dan KD 2.5 dari KI-2 sikap yang diamati adalah rasa syukur, jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab relevansi dengan KD 3.1 pada KI-3 dan KD 4.1 pada KI-4. No Aspek yang dinilai 1. Rasa syukur dengan menggunakan bahasa Indonesia secara lisan dan tulisan dalam mengerjakan tugas 2. Jujur dalam mengerjakan tugas 3. Peduli terhadap lingkungan 4. Santun dalam berdiskusi 5. Tanggung jawab dalam mengerjakan. tugas Teknik Waktu Instrumen Pengamatan Proses Lembar Pengamatan 2. Aspek Pengetahuan Kompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tertulis (uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dll). Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal, atau tugas membuat laporan tertulis. Contoh: KD 3.1 pada KI-3 teks eksposisi, penilaiannya dapat berupa tes tertulis dan penugasan, yakni materi yang berhubungan dengan struktur teks eksposisi 11

dan kaidah /ciri bahasa yang digunakan dalam teks eksposisi dengan bentuk uraian, dan/atau pilihan ganda. No Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menentukan struktur teks eksposisi 2. Menentuka kaidah/ ciri bahasa teks eksposisi 3. Menentukan struktur dan cirri bahasa teks eksposisi Teknik Bentuk Instrumen Tes tertulis Uraian Bacalah teks eksposisi Ekonomi Indonesia akan Melampaui Jerman dan Inggris pada buku teks siswa halaman 73 78. Kemudian, jawablah pertanyaan pada halaman 76 77 nomor 1 10! Tes tertulis uraian Bacalah teks eksposisi Integrasi Asean dalam Plurilingualisme pada buku teks siswa halaman 82 83. Kemudian, jawablah pertanyaan nomor 1 3! Penugasan laporan Carilah teks eksposisi di internet atau di media massa, kemudian tentukan struktur dan cirri bahasanya dengan tepat! Pedoman penskoran No. Aspek yang Dinilai Skor 1. (1 10) Siswa menentukan struktur teks eksposisi dengan benar dan sangat baik Siswa menentukan struktur teks eksposisi benar dan baik 3 Siswa menentukan struktur teks eksposisi benar sedang Siswa menentukan struktur teks eksposisi kurang benar 1 2. (1 3) Siswa menentukan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi 4 dengan benar dan sangat baik Siswa menentukan kaidah/ cirri bahasa benar dan baik dan teks eksposisi Siswa menentukan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi benar dan sedang Siswa menentukan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi kurang benar 3. Siswa menentukan struktur dan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi dengan benar dan sangat baik Siswa menentukan struktur dan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi benar dan baik Siswa menentukan struktur dan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi benar dan sedang Siswa menentukan struktur dan kaidah/ cirri bahasa teks eksposisi kurang benar. Jumlah skor maksimum 12 4 2 3 2 1 4 3 2 1 Nilai = perolehan skor x 4 12

Skor maksimal 3. Aspek Keterampilan Keterampilan dalam bahasa Indonesia mencakup empat aspek, yakni kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kompetensi aspek keterampilan dapat diukur melalui pengamatan pada saat mereka bekerja dalam kelompok, berdiskusi, presentasi, eksperimen, atau tugas projek. Selain itu, dapat juga dinilai berdasarkan produk yang dihasilkan siswa yang didokumentasikan perkembangannya dalam bentuk portofolio. Bentuk portofolio yang dapat digunakan, antara lain laporan tertulis, hasil tugas projek, dan lain-lain. Dalam merancang, mendesain, dan melaksanakan penilaian aspek keterampilan, guru sebaiknya menetapkan fokus penilaian keterampilan. Contoh: KD 4.1 dari KI-4 penilaiannya berupa tes praktik, tetapi pelaksanaannya secara tertulis, baik berupa uraia maupun pilihan ganda. Hal yang dinilai adalah makna istilah, makna ungkapan, ide pokok tiap paragraf, tujuan penulis, fungsi, pesan, dan isi teks eksposisi. Indikator No Pencapaian Kompetensi 1. Menafsirkan makna kata/istilah yang terdapat dalam teks eksposisi (10 kata/istilah) 2. Menjawab pertanyaan isi teks eksposisi 3. Menafsirkan tujuan penulis dalam teks eksposisi 4. Menafsirkan pesan penulis dalam teks Teknik Bentuk Instrumen Tes tertulis Uraian Bacalah teks eksposisi dalam buku teks Bahasa Indonesia Integrasi Asean dalam Plurilingalisme halaman 82 83! Kemudian, Tafsirkan makna kata/istilah dalam teks eksposisi (10 kata/istilah)! Tes tertulis Uraian Bacalah teks eksposisi dalam teks buku Bahasa Indonesia Untung Rugi Pedagang Bebas halaman 87. Kemudian, jawablah pertanyaan nomor 1 10 halaman 89! Tes tertulis Uraian Jelaskan tujuan penulis dalam teks eksposisi yang telah Anda abaca! Tes tertulis Uraian Jelaskan pesan penulis yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut! 13

Indikator No Pencapaian Kompetensi eksposisi 5. Menyimpulka n kembali isi teks eksposisi dengan bahasa sendiri Teknik Bentuk Instrumen Tes tertulis Uraian Ungkapkan kembali isi teks eksposisi dengan bahasa sendiri! Pedoman Penskoran No Aspek yang dinilai Skor 1. (1 10 ) Siswa menjelaskan makna istilah dalam teks eksposisi dengan benar dan sangat baik Siswa menjelaskan makna istilah dalam teks eksposisi benar dan baik Siswa menjelaskan makna istilah dalam teks eksposisi benar dan sedang Siswa menjelaskan makna istilah dalam teks eksposisi 1 kurang benar 2. (1 10 ) Siswa menjawab benar semua 10 Siswa menjawab benar 9 9 Siswa menjawab benar 8 8 Siswa menjawab benar 7 7 Siswa menjawab benar 6 6 Siswa menjawab benar 5 5 Siswa menjawab benar 4 4 Siswa menjawab benar 3 3 Siswa menjawab benar 2 2 Siswa menjawab benar 1 1 3. Siswa menjelaskan tujuan penulis dalam teks eksposisi 4 dengan benar dan sangat baik Siswa menjelaskan tujuan penulis dalam teks eksposisi benar dan baik Siswa menjelaskan tujuan penulis dalam teks eksposisi benar dan sedang Siswa kura menjelaskan tujuan penulis dalam teks eksposisi ng benar 4. Siswa menjelaskan pesan penulis dalam teks eksposisi dengan benar dan sangat baik Siswa menjelaskan pesan penulis dalam teks eksposisi benar dan baik Siswa menjelaskan pesan penulis dalam teks eksposisi benar dan sedang Siswa menjelaskan pesan penulis dalam teks eksposisi kurang benar 5. Siswa menyimpulkan isi teks eksposisi dengan benar dan sangat baik 4 3 2 3 2 1 4 3 2 1 4 14

Siswa menyimpulkan isi teks eksposisi benar dan baik 3 Siswa menyimpulkan isi teks eksposisi benar dan sedang 2 Siswa menyimpulkan isi teks eksposisi kurang benar 1 Jumlah skor maksimum 62 Nilai = perolehan skor x 4 Skor maksimal 15