PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III. Menggunakan Jaringan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

Transformasi Laplace Bagian 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

ANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

ANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas

REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

PENILAIAN TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH DI GARDU INDUK KONVENSIONAL DAN BERISOLASI GAS

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Modul ini adalah modul ke-4 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

Model Rangkaian Elektrik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

III METODE PENELITIAN

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

Indah Nursuprianah, Darsono

15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini.

BAB III METODE PENELITIAN

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEMBUBUTAN BAJA AISI 4340 MENGGUNAKAN PAHAT KERAMIK

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

KAJIAN AWAL PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (STUDI KASUS PADA TANG JEPIT JAW LOCKING PLIERS)

ANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONVEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Metode Regresi Linier

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

Transkripsi:

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING Ririn Sundari, Sri Rahmah Dewi Saragih Pendidikan Maemaika, Univeria Aahan e-mail: ririnundari_muji@yahoo.com Abrac The aim of hi udy wa o obain empirical evidence on difference in learning oucome of uden who are augh by learning model Think Talk Wrie and Snowball Throwing on Quadraic Equaion maerial in cla X SMA 5 Tanjungbalai academic year 04/05. The populaion of hi reearch i cla X SMA Negeri 5 Tanjungbalai academic year 04/05 which coni of wo clae, X- a he experimenal group (Think Talk Wrie), and a conrol cla group (Throwing Snowball). To obain he neceary daa in hi udy ued a e in he form of a decripion a much a 5 queion. From he analyi of he daa obained by he average and andard deviaion of uden who are augh by learning model Think Talk Wrie. By comparing hi price on he able, wih df = 77, obained, i urn ou. Thi mean ha i i rejeced. So i can be concluded ha here are ignifican difference beween he reul of learning augh by learning model Think Talk Wrie and augh learning model Snowball Throwing he quadraic equaion maerial cla X SMA 5 Tanjungbalai academic year 04/05. Keyword: Think Talk wrie, Snowball Throwing, Quadraic Equaion Abrak Peneliian ini berujuan unuk mendapakan buki empiri enang perbedaan hail belajar iwa yang diajar dengan model pembelajaran Think Talk Wrie dan Snowball Throwing pada maeri Peramaan Kuadra di Kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai Tahun Ajaran 04/05. Populai peneliian ini adalah iwa kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai Tahun Ajaran 04/05 yang erdiri dari dua kela, kelompok ekperimen (Think Talk Wrie), dan kelompok kela konrol (Snowball Throwing). Unuk memperoleh daa yang diperlukan dalam peneliian ini digunakan e yang berbenuk uraian ebanyak 5 oal. Dari hail peneliian hipoei diperoleh harga 5, 7. Dengan membandingkan harga ini pada abel, dengan dk = 77, diperoleh, 00, ernyaa hiung abel. Hal ini berari bahwa 0 hiung abel H diolak. Jadi dapa diimpulkan bahwa erdapa perbedaan yang ignifikan anara hail belajar yang diajar dengan model pembelajaran Think Talk Wrie dan diajar dengan model pembelajaran Snowball Throwing pada maeri peramaan kuadra kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai ahun ajaran 04/05. Kaa kunci: Think Talk wrie, Snowball Throwing, Peramaan Kuadra. 69

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 Pendidikan merupakan hal pening unuk menenukan maju mundurnya uau banga. Unuk menghailkan umber daya manuia ebagai ubjek dari pembangunan yang baik, diperlukan modal dari hail pendidikan iu endiri. Melalui pendidikann diharapkan banga Indoneia dapa mengejar keeringgalannya dalam bidang ain dan eknologi. Pendidikan diekolah merupakan alah au upaya pemerinah unuk menghailkan umber daya yang berkualia. Sehubungan dengan ini, pemerinah eru meneru beruaha unuk meningkakan muu pendidikan dengan melakukan uaha perbaikan di egala bidang. Pendidikan pada hakekanya adalah uau proe eru meneru manuia unuk menanggulangi maalah-maalah yang dihadapi. Karena iu eiap iwa haru benar-benar dilaih dan dibiaakan berpikir ecara mandiri. Maemaika ebagai alah au ilmu daar, baik apek erapannya maupun apek penalarannya, mempunyai peranan pening dalam upaya penguaaan ilmu dan eknologi. Unuk iu maemaika ekolah perlu difungikan ebagai wahana unuk menumbuh kembangkan kecerdaan, kemampuan, keerampilan era unuk membenuk cara berfikir iwa. Berdaarkan hail perbincangan penelii dengan guru di SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai pada awal bulan Juli 04, diperoleh keimpulan hail belajar iwa maih rendah pada maeri Peramaan Kuadra. Hal ini erliha dari 34 jumlah iwa, yang una hanya orang iwa (35,%) pada maeri Peramaan Kuadra. Krieria Keunaan Minimal (KKM) pada maeri pokok Peramaan Kuadra adalah 70. Dari hail pengamaan diduga alah au fakor yang menyebabkan belum makimalnya pencapaian KKM di kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai Tahun Ajaran 04/05 adalah Model Pembelajaran yang digunakan era iwa keulian baik dalam memahami maupun menyeleaikan oal-oal yang berkaian dengan maeri Peramaan Kuadra. Hail perbincangan juga menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan maeri Peramaan Kuadra erebu adalah hanya dengan menggunakan meode Konvenional, yaiu guru hanya menjelakan maeri pelajaran, memberikan conoh oal kemudian menyeleaikannya. Dalam hal ini iwa berindak paif. Hail yang kurang memuakan ini, memoivai penelii unuk mencoba model pembelajaran lain. Model pembelajaran yang berifa konvenional ini kurang baik apabila dierapkan dalam memberikan maeri pembelajaran, apalagi bila diliha dari ujuan pembelajaran yang menunu iwa agar lebih akif dalam proe belajar mengajar. Hal ini erbuki dengan menurunnya nilai kearipan dalam iga ahun erakhir ini eperi yang elah dikemukan oleh guru bidang udi. Selain iu, rendahnya hail belajar iwa di SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai, menuru pengamaan Penelii juga diebabkan oleh beberapa fakor, yaiu () pembelajaran di ekolah maih menggunakan meode pembelajaran yang konvenional, () iwa meraa pelajaran 70

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 maemaika adalah pelajaran yang memboankan dan menakukan, (3) pada proe pembelajaran iwa kurang diiku erakan ecara akif, yang mengakibakan iwa cepa melupakan pelajaran yang elah berlalu. Penggunaan model pembelajaran yang kurang epa dapa menimbulkan keboanan, kurang dipahami, dan monoon, ehingga iwa kurang ermoivai unuk belajar. Pembelajaran Maemaika yang biaanya menggunakan meode ceramah memang kurang membua iwa akif, dan kurang dapa mengembangkan keerampilan iwa yang kelak dapa berguna dalam kehidupan bermayaraka. Pembelajaran maemaika elama ini kurang memberi keempaan kepada iwa unuk mengemukakan ide/gagaan karena proe pembelajaran hanya erpua pada guru. Guru dijadikan pua pembelajaran yang menjadi model bagi eorang iwa. Guru menjelakan didepan emenara iwa dibelakang hanya mendengarkan anpa berani mengeluarkan pendapa yang mereka miliki. METODE Peneliian ini dilakanakan di kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai Tahun Ajaran 04/05 yang beralama di kecamaan Sei Tualang Rao. Waku peneliian dilakanakan pada emeer ganjil ahun ajaran 04/05. Ala pengumpulan daa yang digunakan adalah e hail belajar iwa dan obervai erhadap iwa aa pembelajaran berlangung. Te hail belajar iwa diberikan oal uraian ebanyak 5 oal yang elah divalidai oleh doen Univeria Aahan. Populai dalam peneliian ini adalah iwa Kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai Tahun Ajaran 04/05. Maing-maing eiap kela erdiri dari iwa. Jadi, jumlah keeluruhan iwa adalah 0 iwa. Peneliian ini ermauk peneliian quai ekperimen yang erdiri dari dua kela. Pengambilan Sampel pada peneliian ini dilakukan dengan menggunakan eknik random ampling. Maka kela X- (kela ekperimen) diperlakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Talk Wrie dan kela X-3 (kela konrol) diperlakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel. Daa Kela Ekperimen X i f i f i f i x i 77 4 078 599 830006 80 5 0 60 3000 85 5 45 75 365 90 80 800 600 95 7 665 905 6375 97 7 679 99 65863 347 46088 96369 7

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 Raa-raa mean kela Ekperimen fixi x fi 347 x x 85,675 Simpangan Baku kela Ekperimen n fixi ( fixi) n( n ) 8,4 96369 347 ( ) Jadi varian hail belajar iwa kela Ekperimen adalah 70,789 dan impangan baku adalah 8,4. Tabel. Daa Kela Konrol f i f i x i f i 75 0 750 565 5650 80 6 480 60 380 85 8 680 75 57800 90 6 5 800 48600 9 6 55 8464 50784 95 90 905 8050 97 94 99 888 3386 5448 8870 Raa-raa mean kela Konrol fixi x fi x x 3386 84,65 Simpangan Baku kela Konrol n fixi ( fixi) n( n ) 8870 3386 ( ) 7,9 Jadi varian hail belajar iwa kela Konrol adalah 53,58 dan impangan baku adalah 7,9. 0,58 Uji hipoei diperoleh hiung = Krieria Pengujiannya adalah : erima jika, dimana didapa dari dafar diribui dengan dk ( n n ) dan peluang ( ). Unuk harga-harga lainnya diolak. Harga (0,05)0,975 0,975 dengan dk = 78 dari dafar diribui adalah,00. Krieria pengujiannya adalah : Terima H 0 Jika anara -,00 dan,00 dan olak Jika mempunyai harga-harga lain. Maka di olak dan di erima. Jadi dapa diimpulkan bahwa raa-raa hail belajar iwa pada kela ekperimen menggunakan model pembelajaran Think Talk Wrie kurang dari raa-raa hail belajar iwa di kela konrol yang menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. hiung erleak H a Pembahaan Hail peneliian pada kelompok ekperimen dan kelompok konrol 7

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 beraal dari kondii awal yang ama, yaiu eelah diadakan uji normalia dan homogenia yang menunjukkan bahwa ampel berdiribui normal dan idak ada perbedaan varian. Kemudian dilakukan uji keamaan dua raa-raa yang menunjukkan bahwa ampel mempunyai keepadanan. Pada kelompok ekperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Talk Wrie, edangkan pada kelompok konrol diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing. Proe pembelajaran pada kelompok ekperimen diawali dengan pembagian maeri yang euai dengan kompeeni daar era ujuan pembelajaran. Kemudian Guru menyampaikan ujuan pembelajaran. Kemudian guru membagi ek bacaan berupa lembar akivia iwa yang memua iuai maalah yang berifa open-ended era memberikan peunjuk dan proedur pelakanaannya. Siwa membaca ek dan membua caaan hail bacaan era individual, unuk dibawa keforum dikui (Think). Siwa berineraki dan berkolaborai dengan eman unuk membaha ii caaan (Talk). Guru berperan ebagai mediaor dalam lingkungan belajar. Siwa mengkonrukikan endiri pengeahuan ebagai hail kolaborai (Wrie). Kemudian guru memanau dan mengevaluai ingka pemahaman iwa dan dengan bimbingan guru iwa dimina membua rangkuman, beberapa iwa dimina membacakan hail rangkumannya. Seelah dilakukan perlakuan keduanya maka diadakan e hail belajar. Te hail belajar elah diujicobakan ebelumnya di kela ujicoba dan dilakukan uji validia, uji reliabilia, daya beda dan araf keukaran iem oal. Hail yang diperoleh bahwa e erebu reliabel dan dan iem oal memenuhi validia iem. Hail dari uji hipoei dengan adalah raa-raa kelompok ekperimen kurang dari aau ama dengan kelompok conrol dan adalah raa-raa kelompok ekperimen lebih dari kelompok konrol yang menunjukkan hiung > abel arinya diolak. Dengan kaa lain bahwa raa-raa kelompok ekperimen kurang dari kelompok konrol. Dari hail peneliian dapa diimpulkan bahwa pembelajaran maemaika dengan model pembelajaran Snowball Throwing lebih efekif dari pada model pembelajaran Think Talk Wrie pada maeri peramaan kuadra di kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai. Hal ini dimungkinkan dipengaruhi oleh:. Kela konrol dibagi dalam beberapa kelompok, ehingga iwa dapa aling berineraki dan memunculkan eiap idenya unuk aling membagi pemahaman unuk menyeleaikan eiap oal yang diberi.. Dalam kela konrol maingmaing kelompok memiliki keua kelompok yang merupakan perwakilan dari guru unuk menjelakan maeri pembelajaran kepada eman-eman ekelompoknya, yang menyebabkan ineraki anara iwa dalam au kelompok erjalin dengan baik dan menyebabkan erjadinya proe pembelajaran H a H a 73

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 yang efekif karena dianara iwa idak ada raa malu unuk beranya kepada emannya jika kurang memahami maeri. 3. Dalam kela konrol,iwa menulikan oal dan iwa yang lain menjawab oal ehingga erjadi ineraki aling member dan menjawab yang menyebabkan hidupnya proe dikui. Sedangkan proe pembelajaran dengan model pembelajaran Think Talk Wrie mempunyai ingka keefekifan yang lebih rendah dari pada pembelajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing karena guru dan iwa mengevaluai konribui maing-maing kelompok konribui dari eiap kelompok yang merupakan hail kerja kela ecara keeluruhan. Selain iu iwa erfoku hanya pada pola pengerjaan oal dan jawaban dari guru yang menganggap au-aunya cara yang benar. Pengambilan araf ignifikan 5% dalam peneliian ini menunjukkan penarikan keimpulan kemungkinan alah 5%. Dengan kaa lain keimpulan erebu 95% dapa dipercaya. DAFTAR RUJUKAN Arikuno, S. 00. Proedur Peneliian (edi Revii). Jakara: Rineka Cipa. Slameo. 003. Belajar dan Fakor- Fakor yang Mempengaruhinya. Jakara: Rineka Cipa. Soedjoko. 0. Pembelajaran Maemaika. Jakara: Rineka cipa. SIMPULAN Berdaarkan hail peneliian dan pembahaan, maka diperoleh impulan:. Raa-raa hail belajar iwa dari kela X- (model pembelajaran Think Talk Wrie ) adalah 85,675. Pada kela X- (model pembelajaran Snowball Throwing) nilai raa-raa adalah 84,65.. Terdapa perbedaan hail belajar maemaika iwa anara pembelajaran dengan model pembelajaran Think Talk Wrie dan pembelajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing pada maeri peramaan kuadra di kela X SMA Negeri 5 Koa Tanjungbalai Tahun Ajaran 04/05. 3. Hal ini berdaarkan hail perhiungan abel dengan membandingkan hiung dengan abel pada dk ( n ) dengan ingka kepercayaan 95% ( 0,05) dan keenuan apabila abel lebih bear dari pada hiung, maka H 0 diolak, ebaliknya H a dierima. Suprijono, A. 00. Cooperaive Learning Teori dan Aplikai Paikem. Surabaya: Puaka Pelajar Suyino. 004. Pemilihan Modelmodel Pembelajaran dan Penerapannya di Sekolah. Semarang : UNNES Waluyo, S., dkk. 008. Maemaika SMA Kela X. Jakara: Bumi Akara 74

Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 75