BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102 selama bulan mei 2014 sampai dengan April 2015. Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE) ini merupakan perkalian antara Availability, Performance Efficiency, Dan Quality Rate produk. 1. Selama periode Mei 2014 April 2015 diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang berkisar antara 64,76 % - 82,78 %. Dan hasil rasio performance efficiency yang berkisar antara 84,2% - 92,93 %. Dan rasio availability sudah tetap berada antara 85,48% - 97,73%. 2. Nilai OEE tertinggi pada bulan April 2015 sebesar 82,78 %. Hal ini disebabkan karena tingginya tingkat rasio performance efficiency yang digunakan mencapai 89,29% dan availability sebesar 92,71% serta quality rate produk sebesar 100%. 5.2.Analisis Perhitungan OEE Six Big Losses Dalam penggambaran diagram pareto pada pengolahan data dapat dilihat bahwa faktor set up and adjustment yang memiliki presentase terbesar dari 51
52 keenam faktor penyebab kerugian yang mempengaruhi efektivitas mesin. Analisis dilakukan dengan melihat presentase kumulatif faktor-faktor six big losses terhadap total time loss yang disebabkan dari masing-masing faktor six big losses. 1. Set up and Adjustment 41,43 % 2. Reduced Speed Loss 65,21 % 3. Rework Loss 87,11 % 4. Idling and Minor Stoppage 95,40% 5. Breakdown Loss 100% 6. Scrap atau Yield Loss 100% Penggambaran diagram pareto dapat dilihat pada gambar 5.2. 1700 1600 1500 1400 1300 1200 1100 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Total Time Loss (Jam) Presentase Kumulatif (%) Gambar 5.2. Grafik Presentase Kumulatif Pengaruh Six Big Losses 5.3.Analisis Diagram Sebab Akibat Analisis terhadap faktor yang memberikan kontribusi terbesar penyebab rendahnya efektivitas mesin reaktor R-102 dilakukan dengan menggunakan diagram sebab akibat. Penganalisaan dilakukan dengan melihat presentase kumulatif time loss dari diagram pareto faktor six big losses dibawah 80% yaitu
53 set up and adjustment dan reduced speed loss. Melalui diagram ini dapat diketahui penyebab tingginya nilai faktor set up and adjustment dan reduce speed loss tersebut secara terperinci. Analisa diagram sebab akibat untuk faktor set up and adjustment dan reduce speed loss adalah sebagai berikut: 1. Manusia (operator) a. Kurang telitinya operator dalam mengatur material maupun komponen mesin sehingga akan mengakibatkan rendahnya kualitas produk yang dihasilkan. 2. Mesin atau peralatan a. Komponen mesin yang sudah tua serta menurunnya arus listrik menyebabkan mesin cepat rusak. b. Kerusakan pada salah satu mesin menyebabkan menurunnya kemampuan mesin dalam kegiatan produksi sehingga dapat menghambat kelancaran produksi. 3. Material atau bahan baku Tingginya kadar kotoran yang terdapat pada bahan baku resin berakibat pada kebersihan didalam mesin reaktor sehinnga akan mempengaruhi kualitas produk resin. 4. Lingkungan Kebersihan dari mesin dan lingkungan akan menyebabkan kelancaran aktivitas operator terganggu.
54 5. Metode Proses produksi resin yang membutuhkan waktu yang cukup lama berkisar 24 jam menyebabkan pemakain mesin secara terus-menerus, ini menyebabkan kondisi mesin harus prima. Dalam hal ini operator juga harus memonitoring performansi mesin tersebut. 5.4.Evaluasi Dan Usulan Pemecahan Masalah 5.4.1 Mengeliminasi Six Big Losses Berdasarkan perhitungan presentase total time loss dari diagram pareto faktor six big losses dapat diketahui bahwa presentase faktor set up and adjustment dan reduce speed loss lah yang memiliki presentase terbesar dan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam efektivitas mesin. Oleh sebab itu, perlu dirumuskan usulan pemecahan masalah untuk set up and adjustment dan reduce speed loss. Usulan peningkatan efektifitas mesin dapat dikembangkan melalui hasil analisis langkah-langkah perbaikan terhadap faktor penghambat usaha peningkatan efektivitas mesin. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan antara lain: 1. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor mesin produksi Ketersediaan (availability) mesin-mesin produksi yang siap digunakan dalam kegiatan produksi sangat penting. Mesin yang digunakan tidak boleh mengalami kerusakan yang lama karena akan menggangu jalannya proses produksi sehingga akan mempengaruhi tingkat produktivitas.
55 Langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan mesin ini adalah: a. Meningkatkan perawatan atau maintenance mesin yang terdiri atas: Pemeriksaan minyak pelumas Membersihkan mesin bagian luar Melakukan pemeriksaan terhadap komponen - komponen penunjang. Melakukan pemeriksaan apabila terjadi kebocoran Melakukan pemeriksaan terhadap baut-baut yang longgar Melakukan penggantian onderdil mesin yang telah rusak dan komponen-komponennya. b. Melakukan studi untuk memperbaiki kinerja mesin reaktor R-102 sehingga mesin dapat beroperasi dengan kinerja yang lebih baik dan dengan konsumsi energi yang lebih efisien. 2. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor tenaga kerja Faktor tenaga kerja seharusnya mendapat perhatian lebih karena manusia merupakan bagian dari sistem kerja yang berperan sebagai variabel hidup, dengan berbagai sifat dan kemampuannya yang dapat memberi pengaruh besar terhadap keberhasilan usaha peningkatan efektivitas mesin. Langkah-langkah yang dapat diambil untk melakukan perbaikan faktor tenaga kerja adalah: a. Memberikan program pelatihan yang lebih efektif terhadap pekerja baru ataupun yang telah lama bekerja. Tujuan dari program pelatihan yang diberikan adalah untuk meningkatkan keterampilan
56 operator sebelum ditempatkan di stasiun kerja. Setelah ditempatkan di stasiun kerja hendaknya dilakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana keterampilan yang telah dimiliki oleh operator. b. Pihak manajemen seharusnya melakukan evaluasi terhadap penerapan dari studi waktu yang dilakukan di stasiun kerja sehingga mengetahui sejauh mana manfaat yang telah diperoleh dari hasil studi tersebut. c. Penerapan sanksi yang tegas terhadap tenaga kerja yang kurang disiplin. d. Memberikan insentif atau reward yang sesuai untuk mendorong kinerja operator. 3. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor material. a. Pada stasiun kerja tim non shift yang bertugas serah terima bahan baku, melakukan penyortiran bahan baku yang diterima dari departemen logistik sebelum diproses di mesin reaktor. b. Pihak logistik melakukan pembelian bahan baku dengan kualitas yang bagus, dan melakukan penyortiran sebelum pengiriman bahan baku ke departemen produksi. c. Menempatkan bahan baku sesuai dengan panduan material handling saat penyimpanan maupun pengiriman. 4. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor lingkungan Langkah-langkah yang diambil untuk melakukan perbaikan faktor material antara lain:
57 a. Melakukan pembersihan mesin dan area kerja selama proses berlangsung. b. Selalu konsisten dalam menerapkan 5S 5. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor metode kerja Langkah-langkah yang diambil untuk melakukan perbaikan faktor metode kerja antara lain: a. Melakukan perbaikan dan perawatan untuk mengembalikan kondisi mesin. b. Menentukan standar pelaksanaan kerja dengan ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien) bagi para karyawan.