ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

Transkripsi

1 ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Disusun Oleh : Nama : Gabriella Aningtyas Varianggi NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Budi Hermana., MM 2. Nurjannah, ST., MT

2 LATAR BELAKANG PERMINTAAN PRODUKSI YANG MENINGKAT TIDAK TERPENUHINYA TARGET PRODUKSI TPM BREAKDOWN MESIN

3 PERUMUSAN MASALAH Menghitung besarnya nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin ring frame. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin ring frame. Serta memberikan usulan perbaikan untuk menaikkan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin ring frame. 2. Mengetahui nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) six big losses mesin ring frame. 3. Mengetahui penyebab permasalahan rendahnya nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin ring frame. 4. Memberikan usulan perbaikan untuk menaikkan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin ring frame.

4 PEMBATASAN MASALAH 1. Penelitian yang dilakukan hanya pada departemen spinning 4 di PT Indorama Synthetics Tbk yang berlokasi di desa Kembang Kuning, kecamatan Jatiluhur, kabupaten Purwakarta. 2. Data yang diambil yaitu data downtime (breakdown dan setup time), planned downtime, actual production time, loading time, operation time, number of defect (reduced yield dan reject & rework), total good product, dan ideal cycle time bulan Januari 2016 sampai dengan Mei Penelitian yang dilakukan hanya meneliti satu lini produksi pada departemen spinning 4 yaitu pada bagian produksi benang cotton. 4. Penelitian yang dilakukan hanya untuk mesin ring frame. 5. Tingkat efektivitas mesin yang diukur hanya dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE).

5 METODOLOGI PENULISAN Mulai A Data Cukup? Studi Lapangan Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data: Breakdown Mesin Setup Planned Downtime Actual Press Loading Operation Reduced Yield Reject and Rework Total Good Product Ideal Cycle Tidak Studi Pustaka Ya Pengolahan Data: Melakukan Perhitungan Nilai Availability Rasio (AV) Melakukan Perhitungan Nilai Performance Efficiency (PE) Melakukan Perhitungan Nilai Rate of Quality Product (RQ) Melakukan Perhitungan Nilai Overall Equpment Effectiveness (OEE) Melakukan Perhitungan OEE Six Big Losses Analisis: Analisis Diagram Sebab Akibat Analisis Tabel 5W+1H Kesimpulan dan Saran Data Cukup? A Selesai

6 MESIN PADA PROSES PRODUKSI Mesin Blowroom Mesin Carding Mesin HILAP Mesin Simplex Mesin Draw Frame Fin Mesin Comber

7 MESIN PADA PROSES PRODUKSI Mesin Ring Frame Bobbing Steam Mesin Winding Packing Ruang Ultraviolet Mesin Cones Steaming

8 PERSENTASE KERUSAKAN MESIN Simplex 5,38% Ring Frame 26,03% Draw Frame Fin 8,32% Blow Room 17,37% Comber 11,26 Carding 13,73% HILAP 12,62%

9 DATA MESIN RING FRAME Bulan Breakdown Setup Downtime Planned Downtime Actual Production Loading Operation Januari 7,22 12,48 19, ,3 Februari 5,32 12,08 17, ,6 Maret 7,43 12,16 19, ,41 April 5,38 12,32 17, ,3 Mei 8,57 13,01 21, ,42

10 DATA MESIN RING FRAME Periode Total Product Processed (Kg) Reduced Yield (Kg) Reject and Rework (Kg) Total Good Product (Kg) Ideal Cycle (Jam/Kg) Januari ,004 Februari ,004 Maret ,004 April ,004 Mei ,004

11 Bulan Loading Downtime Operation Availability Rasio (%) Januari ,7 415,3 95,471% Februari ,4 432,6 96,133% Maret ,59 407,41 95,412% April ,7 427,3 96,022% Mei ,58 398,42 94,862% Rata-Rata 435,4 19, ,206 95,581% Operation Availability Ratio = 100% Loading 415,3 jam = 100% 435 jam = 95,471% PERHITUNGAN AVAILABILITY RATIO

12 Bulan Total Product Processed (Kg) Ideal Cycle (Jam/Kg) Operation PERHITUNGAN PERFORMANCE EFFICIENCY Performance Effeciency (%) Januari , ,3 86,684% Februari , ,6 87,841% Maret , ,41 83,454% April , ,3 86,122% Mei , ,42 88,349% Rata-Rata , ,206 86,491% Total Product Processed Ideal Cycle Performance Efficiency = 100% Operation kg 0,004 jam/kg = 100% 415,3 jam = 86,684%

13 Bulan Total Product Processed (Kg) Reduced Yield (Kg) Reject and Rework (Kg) PERHITUNGAN RATE OF QUALITY RATIO Rate of Quality Ratio (%) Januari ,511% Februari ,495% Maret ,441% April ,505% Mei ,409% Rata-Rata ,472% Total Product Processed - Reduced Yield - Reject and Rework Rate of Quality Ratio = 100% Total Product Processed kg - 0 kg kg = kg 100% = 99,511%

14 PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS Bulan Availability Performance Rate of Quality Rasio (%) Effeciency (%) Ratio (%) OEE (%) Januari 95,471% 86,684% 99,511% 82,353% Februari 96,133% 87,841% 99,495% 84,018% Maret 95,412% 83,454% 99,441% 79,180% April 96,022% 86,122% 99,505% 82,287% Mei 94,862% 88,349% 99,409% 83,314% Rata-Rata 95,581% 86,491% 99,472% 82,230% OEE = AV PE RQ = 95,471% 86,684% 99,511% = 82,353%

15 PERHITUNGAN BREAKDOWN LOSSES Bulan Breakdown Loading Breakdown Losses (%) Januari 7, ,659% Februari 5, ,182% Maret 7, ,741% April 5, ,209% Mei 8, ,041% Rata-Rata 6, ,4 1,566% Breakdown Breakdown Losses = 100 % Loading 7,22 Breakddown Losses = 100% 435 Breakdown Losses = 1,659% PERHITUNGAN SETUP AND ADJUSTMENT LOSSES Bulan Setup Loading Setup and Adjustment Losses (%) Januari 12, ,869% Februari 12, ,684% Maret 12, ,848% April 12, ,769% Mei 13, ,098% Rata-Rata 12,41 435,4 2,854% Total Setup Setup and Adjustment Losess = 100% Loading 12,48 Setup and Adjustment Losses = 100% 435 Setup and Adjustment Losses = 2,869%

16 PERHITUNGAN IDLING AND MINOR STOPPAGES LOSSES Bulan Loading Operation Actual Production Non Productive Non Produtive Idling and Minor Stoppages = 100% Loading Idling and Minor Stoppages Losses (%) Januari , ,3 0,759% Februari , ,6 0,578% Maret , ,41 0,564% April , ,3 0,517% Mei , ,42 0,576% Rata-Rata 435,4 416, ,606 0,599% 3,3 Idling Non Productive and Minor Stoppages = Operation = 100% Actual Production 435 = 415,3 jam 330,8 jam Idling and Minor Stoppages = 0,759% = 84,5 jam Non Productive = Operation Actual Production = 415,3 jam 412 jam = 3,3 jam

17 PERHITUNGAN REDUCED SPEED LOSSES Bulan Total Product Processed Actual Production Ideal Cycle Ideal Production Loading Reduced Speed Reduced Speed Losses (%) Januari , ,522 0,120% Februari , , ,499 0,111% Maret , ,649 0,152% April , , ,569 0,128% Mei , ,441 0,105% Rata-Rata , ,12 435,4 0,536 0,123% Actual Production - Ideal Production Reduced Speed Losess = 100% Loading Ideal Production = Ideal Cycle Total Product Processed Reduced Speed Losses = 100% Ideal Production = 435 Ideal Cycle Total Product Processed Ideal Production = (0, ) Reduced Speed Losses = 0,120% Ideal Production = (0, ) Ideal Production = 360 Reduced Speed = Loading Reduced Speed Losses Ideal Production = 330 Reduced Speed = 435 jam 0,120% Reduced Speed = 0,522 jam

18 PERHITUNGAN YIELD OR SCRAP LOSSES Bulan Loading Ideal Cycle Reduced Yield (Kg) Yield or Scrap Yield or Scrap Losses (%) Januari 435 0, % Februari 450 0, % Maret 427 0, % April 445 0, % Mei 420 0, % Rata-Rata 435,4 0, % Ideal Cycle Reduced Yield Yield or Scrap Losses = 100% Loading 0,004 0 Yield or Scrap Losses = 100% 435 Yield or Scrap Losses = 0% Yield or Scrap Yield or Scrap = 435 jam 0% ield or Scrap = 0 jam Yield or Scrap Yield or Scrap = Loading Reduced Speed Losses Yield or Scrap = 435 jam 0% = Loading Reduced Speed Losses = 0 jam

19 Rework = 1,762 jam HASIL DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN REWORK LOSSES Ideal Reject Loading Rework Rework Cycle and Bulan Losses Rework (%) (Kg) Januari 435 0, ,762 0,405% Februari 450 0, ,922 0,427% Maret 427 0, ,901 0,445% Ideal Cycle Reject and Rework Losses = April 445 0, ,821 0,409% Loading Mei 420 0, ,079 0,495% Rata-Rata 435, ,896 0,4362% 0, Rework Losses = 100% Ideal Cycle Reject and Rework 435 Rework Losses = 100% Loading Rework Losses = 0,405% Rewo Rework Losses 0, = 100% Rework = Loading Reduced Speed Losses 435 Rework = 435 jam 0,405% Rework Losses = 0,405% Rework = 1,762 jam Rework = Loading Reduced Speed Losses Rework = 435 jam 0,405%

20 DIAGRAM SEBAB AKIBAT Manusia Mesin Kurang teliti dalam merawat dan membersihkan mesin Kurang pengetahuan kerja Ketidakstabilan kualitas bahan baku Bahan baku cacat tidak terdeteksi Pelatihan kerja tidak cukup Tidak terdapat standar waktu dalam perawatan mesin Waktu pergantian shift terlalu singkat Waktu setup kurang optimal Umur mesin Suku cadang mesin langka Tidak Tercapainya OEE Material Metode

21 Faktor Manusia Material What (Apa) 1. Operator kurang pengetahuan kerja. 2. Operator kurang teliti dalam merawat dan membersihkan mesin. 1. Ketidakstabilan kualitas bahan baku. 2. Bahan baku cacat tidak terdeteksi. Why (Mengapa) 1. Kurangnya pengawasan. 2. Kurangnya pelatihan. Belum terdapat alat cek kualitas bahan baku sebelum di proses. Where (Dimana) Pada proses produksi benang cotton departemen spinning 4 PT Indorama Synthetics Tbk. Pada ruang penyortiran bahan baku. 5W+1H When (Kapan) Dilakukan selama operator bekerja. Dilakukan pada saat bahan baku disortir dan sebelum bahan baku diproses. Who (Siapa) Tanggung jawab diserahkan kepada kepala bagian departemen spinning 4, teknisi dan operator, untuk membuat dan melakukan tindakan baik sebelum proses, selama proses dan sesudah proses. Tanggung jawab diserahkan kepada kepala bagian departemen spinning 4 dan bagian quality control. How (Bagaimana) 1. Meningkatkan pengawasan terhadap operator agar operator tetap fokus terhadap pekerjaannya. 2. Memberikan pelatihan secara rutin terhadap karyawan agar keterampilan karyawan bertambah. Penyediaan alat cek kualitas untuk bahan baku sebelum diproses.

22 Faktor Metode What (Apa) 1. Waktu perawatan mesin terlalu lama. 2. Waktu setup mesin tidak efektif. 3. Serah terima antar shift kerja atau ketika pergantian shift dinilai kurang optimal. Why (Mengapa) 1. Tidak terdapat standar waktu dalam perawatan mesin. 2. Jadwal setup mesin yang sering terlambat atau tidak sesuai dengan jadwalnya. 3. Waktu pergantian shift terlalu singkat. Where (Dimana) Dilakukan pada proses produksi benang cotton departemen spinning 4 PT Indorama Synthetics Tbk. 5W+1H When (Kapan) Dilakukan selama operator bekerja. Who (Siapa) Tanggung jawab diserahkan kepada kepala bagian departemen spinning 4, teknisi dan operator, untuk membuat dan melakukan tindakan baik sebelum proses, selama proses dan sesudah proses. How (Bagaimana) 1. Implementasi perawatan mandiri untuk berfokus pada perawatan mesin. 2. Melibatkan operator dalam preventive maintenance, sekaligus bagian teknisi memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan harian mesin kepada operator produksi. 3. Membuat laporan kegiatan dari operator sebelumnya.

23 Faktor Mesin What (Apa) 1. Kehandalan mesin berkurang. 2. Kesulitan mencari suku cadang mesin. Why (Mengapa) 1. Umur mesin yang sudah tua. 2. Suku cadang mesin yang langka. Where (Dimana) Dilakukan pada proses produksi benang cotton departemen spinning 4 PT Indorama Synthetics Tbk. 5W+1H When (Kapan) Dilakukan selama operator bekerja. Who (Siapa) Tanggung jawab diserahkan kepada pemimpin perusahaan, kepala bagian departemen spinning 4, teknisi dan operator, untuk membuat dan melakukan tindakan baik sebelum proses, selama proses dan sesudah proses. How (Bagaimana) 1. Melakukan preventive maintenance secara rutin. 2. Melibatkan operator dalam preventive maintenance, sekaligus bagian teknisi memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada operator produksi. 3. Melakukan over houl secara rutin terhadap mesin.

24 KESIMPULAN Persentase rata-rata nilai availability rasio mesin ring frame yaitu 95,581%, persentase rata-rata nilai performance efficiency mesin ring frame yaitu 86,491%, persentase rata-rata nilai quality of ratio mesin ring frame yaitu 99,472%. Persentase rata-rata nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin ring frame yaitu 74,719%. Persentase rata-rata kerugian yang didapatkan perusahaan akibat equipment failures sebesar 1,566%, setup and adjustment losses sebesar 2,854%, idling and minor stoppages sebesar 0,759%, reduced speed losses sebesar 0,198%, rework losses sebesar 0,436%, kerugian akibat yield or scrap losses sebesar 0%. Penyebab permasalahan tidak tercapainya nilai OEE berdasarkan faktor manusia yaitu kurangnya pengetahuan pekerja, pelatihan kerja yang tidak cukup dan pekerja yang kurang teliti dalam merawat dan membersihkan mesin. Berdasarkan faktor mesin yaitu umur mesin yang sudah tua dan suku cadang mesin yang langka. Berdasarkan faktor material yaitu adanya ketidakstabilan kualitas bahan baku dan adanya bahan baku cacat yang tidak terdeteksi. Serta berdasarkan faktor metode yaitu tidak terdapatnya standar waktu dalam pembersihan mesin, waktu setup mesin yang tidak efektif dan waktu pergantian shift bagi pekerja terlalu singkat

25 KESIMPULAN Usulan perbaikan yang diberikan kepada kepala bagian departemen spinning 4 yaitu meningkatkan pengawasan terhadap operator, memberikan pelatihan secara rutin terhadap karyawan, penyediaan alat cek kualitas untuk bahan baku sebelum diproses, mengimplementasikan perawatan mandiri, melakukan preventive maintenance secara rutin, dan melakukan over houl mesin secara rutin. Usulan perbaikan yang diberikan kepada operator yaitu membuat laporan kegiatan untuk operator sesudahnya, dan ikut serta dalam melakukan perawatan mandiri bersama dengan teknisi dan kepala bagian dan dalam melakukan preventive maintenance secara rutin. Usulan perbaikan yang diberikan kepada teknisi yaitu ikut serta dalam melakukan perawatan mandiri bersama dengan operator dan kepala bagian, membantu memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai mesin kepada operator, ikut serta dalam melakukan preventive maintenance secara rutin.

26 SARAN Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini adalah menggunakan metode selain TPM untuk perawatan mesin, seperti total kerusakan minimum dan penggantian usia pakai untuk menentukan interval perawatan mesin. Selain itu untuk penelitian selanjutnya bisa melakukan perhitungan OEE terhadap semua mesin, agar mengetahui efektivitas mesin di perusahaan dan dapat melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap kegiatan yang disarankan.

27 ..Terima Kasih..