Pusat Pameran Perdagangan dan Konvensi Kota Surakarta Laporan Perancangan AR 40Z0 Studio Tugas Akhir Semester II 2006 / 2007 Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: Achmad Nanang Maulana 152 03 047 Program Studi Arsitektur Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung 2007
Pusat Pameran Perdagangan dan Konvensi Kota Surakarta Oleh : Achmad Nanang Maulana 15203047 Disetujui oleh: Dr. Ir. Baskoro Tedjo, MSEB. Pimpinan Sidang Dr. Ing. Ir. Himasari Hanan, MAE. Dosen Pembimbing
Prakata Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat dan karunia yang telah dianugerahkan sehingga pada akhirnya proses Tugas Akhir dapat diselesaikan. Sebuah proses yang cukup panjang dan melelahkan, sekaligus menyenangkan. Karena di sini pikiran dan tindakan sebagai seorang arsitek benar-benar diuji. Seringkali dalam menjalani proses ini banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi. Dalam menyelesaikan segala poses ini tentu tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa ada dukungan dan bantuan, karena itulah indahnya hidup. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis sedemikian rupa sehingga proses ini dapat dilalui. Terima kasih penulis ucapkan kepada: 1. Ibu dan kakak-kakak tercinta atas segala kasih sayang dan dukungan, baik moral, material, dan spiritual. 2. Dr. Ing. Ir. Himasari Hanan, MAE., selaku pembimbing Tugas Akhir sekaligus ketua program studi Arsitektur ITB dengan pemahaman konsep yang luar biasa. 3. Dr. Ir. Baskoro Tedjo, MSEB., selaku koordinator kelompok sidang yang selalu datang dengan ide-ide segar. 4. Dr. Ir. Rini Raksadjaja, MSA., selaku koordinator Studio Tugas Akhir yang selalu mendorong mahasiswa berpikir maju. 5. Dosen-dosen arsitektur ITB yang penuh inspirasi. 6. Bu Ipah, Kang Agus, dan staf perpustakaan yang lain yang selalu membantu mencari referensi yang diperlukan. 7. Teman-teman angkatan 2003 yang ceria 8. Rekan-rekan Gunadharma yang asyik 9. Erika, Acong, Ican, Jaka, Loli, Irnie, Imam, Masri, Odiq, Ochie, dan semua rekan panitia ITB Fair 2006 untuk pengalaman hidup yang tak terlupakan. 10. Ali dan kawan-kawan atas malam-malam berharganya yang dikorbankan. 11. Oki, Hapid, Manda, Kaka, Putri, dan semua teman-teman di Solo atas pengalaman hidup yang berharga. iii
12. Bapak dan ibu kos yang selama ini selalu sabar ini penuh pengertian. 13. Semua pihak yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung, yang tidak mungin penulis sebut satu per satu. Tidak dapat penulis pungkiri bahwa semua yang telah penulis susun jauh dari kata sempurna. Masih banyak terdapat kesalahan yang kekeliruan. Sebagai manusia biasa penulis ingin memohon maaf apabila isi dari laporan ini belum dapat memuaskan semua pihak. Saran dan kritik sangat penulis nantikan demi perbaikan di masa datang, untuk dapat menjadi bahan pembelajaran bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya. Terima kasih Achmad Nanang Maulana iv
Abstraksi Kota Surakarta adalah kota yang hidup dari kegiatan perdagangan. Untuk memacu pertumbuhan perekonomian kota diperlukan suatu sarana yang dapat menjadi alat untuk meningkatkan promosi potensi daerah yang selama ini belum terdapat sarana yang memadai untuk melakukan aktivitas tersebut. Perencanaan pusat pameran perdagangan dan konvensi kota Surakarta dapat menjadi ikon baru bagi kota dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat. Suatu fasilitas konvensi dan pameran dengan skala bangunan yang besar dapat menjadi faktor penarik bagi masyarakat kota maupun pengunjung dari luar daerah, terlebih apabila fasilitas tersebut berdiri pada daerah yang strategis dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Perancangan pusat pameran perdagangan dan konvensi kota Surakarta berada pada area yang historis bagi kota Surakarta yaitu berada di kawasan Taman Sriwedari. Taman Sriwedari telah ada sejak zaman kerajaan masa pemerintahan Paku Buwono X, awal abad ke-20. Taman yang dahulu juga dikenal sebagai kebun raja, terkenal akan kerimbunan pepohonan dan berfungsi sebagai paru-paru kota, kualitasnya sekarang mengalami penurunan dengan munculnya bangunan-bangunan baru yang tidak terencana dengan baik. Salah satu tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan kembali kualitas ruang dari Taman Sriwedari. Penyediaan ruang publik menjadi isu dalam perancangan. Konsep yang digunakan mensinergikan usaha peningkatan kualitas ruang Taman Sriwedari dengan penambahan fungsi baru yang berskala cukup besar. Secara arsitektural, bangunan baru yang ditampilkan mencoba mengadaptasi konsep-konsep tradisional ke dalam pengolahan yang lebih modern. Dengan diapit oleh bangunan lama berupa pendopo Sriwedari dan museum Radyapustaka, pengolahan bentuk bangunan tetap memperhatikan ekspresi arsitektural dari kedua bangunan tersebut. Transformasi elemen-elemen tradisional terlihat pada wajah depan bangunan, yang mengekspresikan permainan bidang-bidang vertikal dan horisontal, yang diambil dari bentuk-bentuk sederhana dari sebuah pendopo yang diaplikasikan ke dalam bangunan dengan skala yang besar. v
Daftar Isi Halaman Judul Halaman Pengesahan Prakata Abstraksi i ii iii v Daftar Isi Daftar Gambar vi viii BAB I Pendahuluan 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan Perancangan 2 1.3. Lingkup Perancangan 2 1.4. Asumsi-asumsi 2 1.5. Pendekatan Perancangan 3 1.6. Sistematika Pembahasan 3 BAB II Deskripsi Proyek 5 2.1. Umum 5 2.2. Interpretasi Kasus 5 2.3. Program Kegiatan 7 2.4. Sasaran 9 2.5. Studi Banding Kasus Sejenis 10 2.5.1. Jakarta Convention Center 10 2.5.2. Sasana Budaya Ganesha ITB 12 2.5.3. Tokyo International Forum 17 2.5.4. San Diego Convention Center 21 2.5.5. Kesimpulan Studi Banding Kasus Sejenis 24 BAB III Analisis 3.1. Analisis Tapak 27 3.1.1. Analisis Lokasi 27 3.1.2. Analisis Konteks Lingkungan 28 vi
3.1.3. Analisis Sirkulasi dan Pencapaian 34 3.1.4. Analisis Bangunan Sekitar Tapak (Pola Arsitektural) 35 3.2. Analisis Hubungan Fungsional 36 3.2.1. Analisis Organisasi Ruang 36 3.2.2. Hubungan Antar Fungsi 40 3.2.3. Program Ruang 41 3.2.4. Persyaratan Teknis 42 BAB IV Konsep Perancangan 46 4.1. Konsep Pemintakatan Tapak 46 4.2. Konsep Gubahan Massa 49 4.3. Konsep Sirkulasi dan Pencapaian 51 4.4. Konsep Lanskap / Tata Hijau 53 4.5. Konsep Ruang Luar 56 4.6. Konsep Fasade 58 4.7. Sistem Utilitas 60 Daftar Pustaka 64 Lampiran hasil perancangan 65 vii
Daftar Gambar Gambar 1. Eksterior JCC 10 Gambar 2. Denah lt. Basement JCC 10 Gambar 3. Denah lt. 1 JCC 10 Gambar 4. Interior JCC 11 Gambar 5. Layout ruang pameran JCC 11 Gambar 6. Suasana kegiatan pameran di JCC 12 Gambar 7. Eksterior Sabuga 13 Gambar 8. Layout tapak Sabuga 14 Gambar 9. Roof garden Sabuga 14 Gambar 10. Eksterior Sabuga 14 Gambar 11. Interior Sabuga 15 Gambar 12. Layout ruangan Sabuga 16 Gambar 13. Eksterior Tokyo International Forum 17 Gambar 14. Interior Tokyo International Forum 14 Gambar 15. Interior Glass Hall 19 Gambar 16. Blok cluster TIF 20 Gambar 17. Waterfront view SDCC 21 Gambar 18. Sistem atap tenda SDCC 22 Gambar 19. Eksterior SDCC 23 Gambar 20. Peta kawasan Sriwedari dan sekitarnya 28 Gambar 21. Peta eksisting Taman Sriwedari 30 Gambar 22. Peta area perancangan 30 Gambar 23. Tabel peruntukan lahan Taman Sriwedari (data tahun 1994) 31 Gambar 24. Suasana di sekitar tapak 33 Gambar 25. Pintu Gerbang Sriwedari 34 Gambar 26. Pola Sirkulasi dan Pencapaian 34 Gambar 27. Bangunan-bangunan publik di kota Solo 35 Gambar 28. Museum Radyapustaka 36 Gambar 29. Pendopo Sriwedari 36 Gambar 30. Skema hubungan ruang fasilitas publik 36 Gambar 31. Skema hubungan ruang fasilitas pameran 37 Gambar 32. Skema hubungan ruang fasilitas konvensi 38 viii
Gambar 33. Skema hubungan ruang fasilitas administrasi 39 Gambar 34. Skema hubungan ruang service area 39 Gambar 35. Skema Hubungan Antar Fungsi 40 Gambar 36. Peta lokasi Taman Sriwedari 46 Gambar 37. Pemintakatan Tapak 47 Gambar 38. Area Perancangan 48 Gambar 39. Perletakan Massa 49 Gambar 40. Perletakan massa A 50 Gambar 41. Perletakan massa B 50 Gambar 42. Pencapaian ke dalam site 51 Gambar 43. Pola sirkulasi kendaraan 52 Gambar 44. Pohon-pohon eksisting 53 Gambar 45. Pola tata hijau 54 Gambar 46. Pohon peneduh di antara dua massa 55 Gambar 47. Jenis-jenis vegetasi 55 Gambar 48. Metode figure ground 56 Gambar 49. Daerah arsir: ruang luar yang terhubung secara makro 57 Gambar 50. Pendefinisian ruang luar dengan bantuan vegetasi 57 Gambar 51. Tiang-tiang dalam rumah tradisional jawa 58 Gambar 52. Transformasi bentuk 59 Gambar 53. Transformasi bentuk lanjutan 59 Gambar 54. Wujud fasade bangunan setelah elaborasi lebih lanjut 59 Gambar 55. Skematik penyaluran air 60 Gambar 56. Sistem pengkondisian udara 61 ix