BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, proses produksi Vaksin Aktif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISIS HASIL

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA PROKSIMAT BATUBARA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA

BAB V HASIL DAN ANALISA

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6


LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN


BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

INCUBATOR SHAKER IK.KS.4000i Control

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan

Standard of Operation Procedure (SOP) Kegiatan : Good Development Practice Sub Kegiatan : Metoda Pengujian Kualitas Minyak Nilam

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Temu Putih. Penyortiran Basah. Pencucian. Pengupasan. Timbang, ± 200 g. Pengeringan sesuai perlakuan

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

SNI Standar Nasional Indonesia

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V HASIL DAN ANALISA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR AIR DAN ABU PADA BISKUIT

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

PERCOBAAN 2 PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN. Shift/Kelompok : D/1. Novia Lolita Fuyadi ( ) Siti Sarah ( ) Alip Solehudin ( )

USER MANUAL M Last ref Nov 2015

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

METODOLOGI PENELITIAN

= ( ) + + ( ) 10 1

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

BAB V ANALISA DAN HASIL. Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGURANGAN MUDA DALAM PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN DMAIC. Jl. Glagahsari, Umbulharjo, Yogyakarta *

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Cara uji kelarutan aspal

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

53 BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, proses produksi Vaksin Aktif NDLS menghasilkan Indeks Kapabilitas Proses (Cp) sebesar 1, 64 dengan nilai DPMO sebesar 1,6 dan nilai sigma 5. Analisa hasil yang dilakukan yaitu menggunakan tahap Improve dan Tahap Control. 5.1 Tahap Improve Uji kadar air pada vaksin aktif dilakukan guna mengetahui seberapa persen air yang terkandung dalam vaksin aktif. Persyaratan kadar air pada vaksin aktif yaitu < 3.00%. Kadar air berpengaruh terhadap kualitas vaksin, jika kadar air pada vaksin tidak sesuai dengan standar maka akan berpengaruh pada kualitas vaksin tersebut. Jika kadar air terlalu rendah vaksin akan terlalu kering sehingga kondisi virus yang dibebukan akan banyak yang mati atau inaktif akibatnya titer virus content dan imunitasnya akan rendah. Jika kadar airnya terlalu tinggimaka keadaan vaksin akan basah karena kandungan kadar airnya yang berlebih sehingga vaksin tidak akan tahan lama dan mengakibatkan kondisi lingkungan virus relatif basah dan virus tidak akan

54 tahan lama pada proses penyimpanan dan mati. Tidak sesuainya kadar air terjadi karena kegagalan pada proses freeze drying dimana vakum udara dalam proses drying lemah sehingga uap air yang tersublimasi tidak tertarik dan pellete akhir akan menjadi basah atau bolong, vaksin tidak vakum dan bisa juga terjadi karena suhu kondensor tidak tercapai (minimal - 50 0 C) hal ini mengakibatkan kondensasi uap air pada proses drying terganggu sehingga terjadi kegagalan pada penarikan air dan kevakuman pada vaksin. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kegagalan pada proses produksi tidak terjadi lagi, diantaranya yaitu : 1. Manusia Pelatihan khusus mengenai mesin Freeze drying bagi operator yang bertanggung jawab selama poses freeze drying. Selalu teliti dan konsentrasi selama proses produksi. secara aseptis dan menggunakan APD yang sesuai agar kontaminasi tidak terjadi. 2. Material Komposisi material harus standar Material harus steril Selalu gunakan bahan baku yang berkualitas 3. Metoda Instruksi Kerja alat harus jelas.

55 Standar dan tata cara pelaksanaan pembuatan vaksin harus sesuai dan dimengerti. 4. Mesin Lakukan perawatan mesin secara berkala. Monitoring suhu dan keadaan mesin harus dilakukan dan di buat laporannya agar bisa mengetahui kondisi mesin Setting Mesin dilakukan oleh orang yang berwenang dan sesuai dengan prosedure yang ada. Alat yang dilakukan pada proses pengujian yaitu vakum oven dan Neraca Analitik harus di Kalibrasi untuk ketepatan analisa. Pendekatan kaizen biasanya digunakan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan, apabila sebab-sebabnya telah diketahui, kemudian memilih langkahlangkah perbaikan dengan mengacu pada (what) apa yang harus dicapai, (why) mengapa rencana perbaikan tersebut dilakukan, (where) dimana rencana perbaikan tersebut dilaksanakan, (when) kapan rencana perbaikan tersebut dilaksanakan, (who) siapa yang bertanggung jawab terhadap tindakan tersebut dan (how) bagaimana melaksanakan rencana perbaikan tersebut. Berikut tabel 5 W 1 H perencanaan perbaikan cacat produk vaksin NDLS. Tabel 5.1. Rencana Perbaikan dengan Menggunakan Metode 5W-1H What Why How When Who Where Manusia Kurang pelatihan/training Kurang Motivasi memberi pelatihan yang tepat sasaran kebijakan perusahaan yang menguntungkan 3 Bulan Laboran Produksi

56 karyawan Material Mesin Metoda Lingkungan Kurang Teliti dan Konsentrasi Komposisi tidak standar Mesin Freeze drying Bermasalah Setting mesin freeze drying tidak standar Area Kerja tidak Steril waktu kerja yang sesuai Standar baku pembuatan Vaksin Gunakan bahan baku berkualitas baik Melakukan perawatan mesin secara berkala Mengisi Form monitoring mesin Setting mesin dilakukan oleh orang yang berwenang Instruksi kerja harus jelas Melaksanakan proses produksi sesuai standar dan prosedur Fumigasi Ikuti prosedur masuk ruang steril Validasi ruangan 3 bulan 1 bulan 3 bulan 1 bulan Laboran Laboran Analis Produksi Produksi QC/QA 5.2 Tahap Control Tahap kontrol dapat dilakukan melalui pengawasan proses dengan menggunakan Standard Operation Procedure (SOP) sebagai berikut: Pengujian Kadar air pada Vaksin Aktif (Moisture Test) A. PERSIAPAN ALAT 1. Hubungkan stecker oven dengan stop kontak 2. Tekan tombol POWER 3. Atur jarum penunjuk temperatur pada posisi 60 o C B. PERSIAPAN RUANGAN 1. Hubungkan stecker alat dehumidifier dengan stop kontak

57 2. Putar tombol automatic humidity sensor ke arah STAY ON 3. Nyalakan Pendingin Ruangan (AC) C. PENETAPAN KADAR Persyaratan : Kelembaban tidak lebih dari 3% (untuk v aksin) dan untuk bahan baku sesuai dengan monografi 1. Timbang cawan penimbang kosong yang telah dipanaskan (A) 2. Timbang sample secara seksama seberat 100 mg untuk vaksin atau sesuaikan dengan monograpi untuk bahan lain (B) 3. Masukkan dalam oven dengan posisi cawan terbuka 4. Tutup kran air pada oven 5. Buka kran vacuum pada oven 6. Nyalakan pompa vacuum 7. Jika kondisi vakum tidak diperlukan lewati langkah 4, 5, dan 6 8. Keringkan vaksin selama 3 jam pada suhu 60 o C dan tekanan lebih kecil dari 5 mmhg. Untuk bahan lain sesuaikan dengan monografinya. 9. Setelah proses pemanasan selesai, matikan pompa vacuum. 10. Tutup kran Vacuum dan buka kran Air pada oven 11. Langkah 9 dan 10 berlaku jika kondisi dalam keadaan vakum 12. Angkat cawan dalam keadaan tertutup dan masukkan dalam desikator 13. Simpan di desicator sampai dingin (20 menit) 14. Timbang cawan berisi vaksin yang sudah dikeringkan (C) Perhitungan : Kadar air dapat dihitung dengan rumus :

58 dimana, A : Berat cawan kosong B : Berat cawan + isi D. Tindakan Korektif C : Berat cawan + isi sesudah dikeringkan Apabila terjadi kejanggalan analisis atau pengujian dapat dilakukan : Analisis ulang terhadap sampel yang sama Analisis ulang terhadap sampel baru dengan kode produksi yang sama Periksa kembali instruksi yang dipakai Hubungi atasan untuk penjelasan lebih lanjut