ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data dipeoleh dengan meneliti 16 tenaga kerja

Tabel Reliabilitas Pendidikan, Penempatan Tenaga Kerja dan Kinerja Pegawai. Pendidikan. Penempatan Tenaga Kerja. Kinerja Pegawai

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT TELKOMSEL MEDAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. LAUTAN RIZKI GROUP

Lampiran 1. Kuesioner

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

Gambar 4.1 Pengumpulan dan Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah


BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB 4 ANALISIS HASIL

: Kesediaan Menjadi Responden Penelitian

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

PENGARUH ETIKA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian lapangan (Field Research) keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Rumusan Masalah...

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANGERANG

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Perihal: Pengajuan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu selaku responden Di tempat,

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH Derry Febrian Putra 1 dan Theresita Herni Setiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 40141 Email: h3rn11@gmail.com, derryfebrian_pro@yahoo.com ABSTRAK Klaim dalam industri konstruksi merupakan masalah yang dapat mengarah kepada permohonan tambahan biaya, tambahan waktu, dan perselisihan (dispute) antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa. Hal yang menarik untuk diteliti adalah pembahasan klaim yang diajukan oleh Penyedia Jasa pada proyek konstruksi milik Pemerintah di Indonesia, ditinjau dari faktor penyebab terjadinya klaim dan bentuk penyelesaian sengketa dari klaim tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan 30 responden Penyedia Jasa golongan 5 dan 6 di Bandung dan di Jakarta. Dengan metode analisis pengurutan peringkat dari nilai rata-rata didapat hasil analisis dan pembahasan penelitian yang menunjukkan bahwa faktor penyebab klaim yang paling sering terjadi adalah keterlambatan pembayaran oleh Pengguna Jasa. Dan bentuk penyelesaian sengketa dari klaim yang paling sering dipilih adalah negosiasi dan musyawarah. Kata kunci : Klaim, Penyedia Jasa, Faktor penyebab klaim, Penyelesaian sengketa klaim 1. PENDAHULUAN Bisnis jasa konstruksi tidak pernah sepi dari sengketa dan perselisihan karena dalam dunia jasa konstruksi terkadang sulit menghindari adanya potensi konflik diantara para pelakunya. Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus menyadari bahwa tidak ada metode konstruksi yang menjamin untuk terbebas dari klaim. Oleh karena itu pengelolaan klaim harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan sampai dengan pengakhiran kontrak. Mengelola klaim perlu mempertimbangkan keselarasan pasal-pasal dalam kontrak, pihak yang bertanggung jawab, situasi proyek, kesalahan interpretasi kontrak dan aspek-aspek lainnya. Klaim dalam industri konstruksi merupakan masalah yang dapat mengarah kepada permohonan tambahan biaya, tambahan waktu, dan perselisihan (dispute) antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa. Dari uraian tersebut di atas muncul hal menarik untuk diteliti yaitu pembahasan klaim yang diajukan oleh Penyedia Jasa pada proyek konstruksi milik Pemerintah di Indonesia, ditinjau dari faktor penyebab terjadinya klaim dan bentuk penyelesaian sengketa dari klaim tersebut dan dalam penelitian ini Penyedia Jasa yang ditinjau mengacu pada Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi Nasional adalah Penyedia Jasa Golongan 5 yang wajib memiliki kekayaan bersih Satu Milyar Rupiah sampai dengan Tiga Milyar Rupiah dan Penyedia Jasa Golongan 6 yang wajib memiliki kekayaan bersih Tiga Milyar Rupiah sampai dengan Sepuluh Milyar Rupiah.. 2. STUDI PUSTAKA Klaim Konstruksi Klaim konstruksi dapat terjadi antar para pihak yang menandatangani kontrak, dalam hal ini mungkin dari pihak Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa atau sebaliknya. Yasin (2008) menyatakan klaim dalam dua pengertian yaitu di dunia barat klaim adalah suatu permintaan (demand). Sementara di Indonesia klaim adalah suatu tuntutan. Klaim konstruksi adalah klaim yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan jasa konstruksi. Abdurrasyid, P. dan Gilbreath, R.D. di dalam Yasin (2008) menuliskan faktor-faktor penyebab klaim diantaranya adalah desain yang kurang tepat, reaksi klien yang lambat, komunikasi yang buruk, administrasi kontrak yang tidak sempurna, alokasi risiko yang tidak jelas, keterlambatan kontraktor, dan sebagainya. Selanjutnya dikatakan asat usut klaim dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sebab dari umum, sebab dari penyedia jasa, dan sebab dari pengguna jasa. Sementara itu jenis klaim dibagi dalam empat kategori, yaitu klaim tambahan biaya dan waktu, klaim biaya tak langsung, klaim tambahan waktu tanpa tambahan biaya, dan klaim kompensasi lain. KoNTekS 6 Universitas Trisakti, Jakarta 1-2 November 2012 MK-85

Penyelesaian Sengketa Sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha jasa konstruksi antara para pihak yang tersebut dalam suatu kontrak konstruksi. Sengketa konstruksi yang dimaksud disini adalah sengketa di bidang perdata yang menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.30/1999 Pasal 5 diizinkan untuk diselesaikan melalui Arbitrase atau Jalur Alternatif Penyelesaian Sengketa. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan karena semakin seringnya klaim terjadi dalam dunia konstruksi yang berlanjut dengan sengketa diantara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa. Selanjutnya dilakukan studi literatur mengenai klaim konstruksi dan penyelesaian sengketa. Hal ini bermanfaat untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab klaim konstruksi dan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa sehubungan dengan klaim tersebut. Dalam penelitian ini pengukuran sikap, pendapat dan persepsi seseorang terhadap variabel indikator faktorfaktor penyebab klaim menggunakan Skala Likert dengan nilai gradasi berikut: 1. Sangat setuju/sangat baik/sangat tinggi : mempunyai nilai 5 2. Setuju/baik/tinggi : mempunyai nilai 4 3. Netral/cukup baik/cukup tinggi : mempunyai nilai 3 4. Tidak Setuju/jelek/rendah : mempunyai nilai 2 5. Sangat tidak setuju/sangat jelek/sangat rendah : mempunyai nilai 1 Selanjutnya jawaban responden pada masing-masing nomor pertanyaan dihitung nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus : Dimana M e = nilai rata-rata x = jumlah skor n = jumlah data Kemudian pengurutan peringkat dilakukan dengan mengurutkan nilai rata-rata tertinggi sampai dengan nilai rata-rata terendah. 4. DATA STUDI KASUS Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 30 responden Penyedia Jasa golongan 5 dan golongan 6 di Bandung dan Jakarta yang dipilih secara acak dan pernah mengerjakan proyek-proyek Pemerintah. Responden adalah seseorang yang pernah atau sedang menjabat minimal sebagai Site Manager dan memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun. Profil 30 responden tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Pengalaman Kerja Responden No Lama Pengalaman Kerja Jumlah (orang) % 1 5-10 tahun 12 40 2 10-15 tahun 9 30 3 >15 tahun 9 30 Total Jumlah 30 100,0 MK-86 KoNTekS 6

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi faktor penyebab klaim dan bentuk penyelesaian sengketa yang dikembangkan dari studi pustaka disajikan dalam bentuk pertanyaan yang terbagi dalam dua topik yaitu topik 1 mengenai faktor penyebab klaim dan topik 2 mengenai pilihan jalur penyelesaian sengketa. Adapun faktor-faktor penyebab klaim dan bentuk penyelesaian sengketa disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut ini. Tabel 2 Topik 1 Faktor-faktor Penyebab Klaim Konstruksi No Faktor Penyebab Klaim Konstruksi 1 Ketidaklengkapan gambar desain. 2 Kesalahan spesifikasi teknis. 3 Perbedaan kondisi lapangan dengan kontrak (different site condition). 4 Bahasa kontrak yang artinya mendua. 5 Adanya keadaan kahar (force majeure). 6 Keterlambatan pembayaran oleh pengguna Jasa. 7 Penangguhan atau penghentian sementara pekerjaan. (suspension of work). 8 Birokrasi yang panjang dan berbelit. 9 Keterlambatan jalan masuk dan penyerahan lahan. 10 Adanya kesalahan kerja atau kerusakan yang dilakukan oleh penyedia Jasa sebelumnya. Tabel 3 Topik 2 Bentuk Penyelesaian Sengketa Konstruksi No Bentuk Penyelesaian Sengketa Konstruksi 1 Alternatif penyelesaian sengketa (misalnya negosiasi, mediasi, musyawarah). 2 Arbitrase. 3 Badan Peradilan (Pengadilan). Analisis faktor-faktor tersebut di atas dimulai dengan uji normalitas variabel yang terbagi dalam dua topik di atas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test untuk mengetahui jenis distribusi data. Didapat bahwa Angka Kolmogorov-Smirnov hitung untuk variabel pada topik 1 (angka pada kolom most extreme differences absolute) = 0,189 < Kolmogorov-Smirnov tabel = 1,037. Angka pada kolom Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel pada topik 1 adalah 0,233 > 0,05. Hal ini menghasilkan keputusan variabel pada topik 1 berdistribusi normal. Angka Kolmogorov-Smirnov hitung untuk variabel pada topik 2 (angka pada kolom most extreme differences absolute) = 0,197 > Kolmogorov-Smirnov tabel = 1,076. Angka pada kolom Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel pada topik 2 adalah 0,197< 0,05. Hal ini menghasilkan keputusan variabel pada topik 2 berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji validitas instrumen dari pertanyaan yang merupakan uraian dari variabel-variabel yang diukur, topik 1 dan topik 2 menggunakan uji korelasi Bivariate Pearson Correlation. Nilai koefisien korelasi dua topik tersebut seluruhnya > 0,300 (batas minimal validitas). Dilanjutkan dengan uji reliabilitas instrumen menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Dari variabel dalam dua topik tersebut didapat nilai koefisien Alpha Cronbach topik 1 minimum = 0,749 > 0,7 dan topik 2 = 0,846 > 0,7 minimum. Hal ini berarti seluruh variabel dalam penelitian ini valid dan reliable. Frekuensi jawaban responden untuk setiap pertanyaan kemudian dihitung skor rata-ratanya menggunakan persamaan (1) dan disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5 serta Gambar 1 dan Gambar 2 berikut ini. No Pertanyaan Tabel 4 Skor Rata-Rata Faktor Penyebab Klaim pada Proyek Pemerintah Frekuensi Jawaban SS S N TS STS Skor Rata-Rata 1 5 23 1 1 0 4,067 2 8 18 3 1 0 4,100 3 6 21 3 0 0 4,100 4 5 17 6 1 1 3,800 5 4 10 11 5 0 3,433 6 13 14 3 0 0 4,333 7 3 16 5 6 0 3,533 8 8 13 7 2 0 3,900 9 5 19 6 0 0 3,967 10 3 23 2 2 0 3,900 KoNTekS 6 MK-87

Gambar 1 Skor Rata-Rata Faktor Penyebab Klaim pada Proyek Pemerintah Dari hasil analisis pada Tabel 4 dan Gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang tertinggi adalah pertanyaan nomor 6 dengan nilai rata-rata sebesar 4,333. Hal ini menunjukkan bahwa faktor penyebab klaim yang paling berpengaruh adalah keterlambatan pembayaran oleh Pengguna Jasa. No Pertanyaan Tabel 5 Skor Rata-Rata Pilihan Penyelesaian Sengketa Frekuensi Jawaban SS S N TS STS Skor Rata-rata 1 17 11 1 1 0 4,467 2 13 8 6 3 0 4,033 3 0 7 12 10 1 2,833 Gambar 2 Skor Rata-Rata Pilihan Penyelesaian Sengketa Dari hasil analisis pada Tabel 5 dan Gambar 2 tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang tertinggi adalah pertanyaan nomor 1 dengan nilai rata-rata sebesar 4,467. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk penyelesaian sengketa yang paling sering dipilih adalah alternatif penyelesaian sengketa (negosiasi, mediasi, musyawarah). Rasio rata-rata faktor-faktor penyebab klaim pada Tabel 4 tersebut diurutkan peringkatnya dari rasio tertinggi hingga rasio terendah pada Tabel 6 berikut ini. MK-88 KoNTekS 6

Tabel 6 Urutan Peringkat dari Bobot Jawaban Rata-rata Faktor Penyebab Klaim Skor No. Peringkat Faktor Penyebab Klaim Rata- Pertanyaan Rata 1 6 Keterlambatan pembayaran oleh Pengguna Jasa 4,333 2 2 Kesalahan spesifikasi teknis 4,100 3 3 Perbedaan kondisi lapangan dengan kontrak (Different Site Condition) 4,100 4 1 Ketidaklengkapan dalam gambar desain 4,067 5 9 Keterlambatan penyerahan lahan 3,967 6 8 Birokrasi yang panjang dan berbelit-belit 3,900 7 10 Adanya kesalahan kerja atau kerusakan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa utama sebelumnya 3,900 8 4 Bahasa kontrak yang artinya mendua 3,800 9 7 Penangguhan atau penghentian sementara pekerjaan (suspension of the work) 10 5 Adanya keadaan kahar (Force Majeur) 3,533 3,433 Selanjutnya rasio rata-rata bentuk pilihan penyelesaian sengketa pada Tabel 5 tersebut diurutkan peringkatnya dari rasio terbesar hingga rasio terendah pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Urutan Peringkat dari Bobot Jawaban Rata-rata Pilihan Penyelesaian Sengketa Peringkat No. Pertanyaan Pilihan Penyelesaian Sengketa 1 1 Alternatif Penyelesaian Sengketa (Negosiasi, Mediasi, Musyawarah) Skor Rata- Rata 4,467 2 2 Arbitrase 4,033 3 3 Badan Peradilan (Pengadilan) 2,833 6. PENUTUP Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterlambatan pembayaran oleh Pengguna Jasa merupakan faktor penyebab klaim yang paling sering muncul. Hal ini relevan dengan risiko yang harus dihadapi Penyedia Jasa yang harus menyediakan modal kerja yang lebih besar untuk menanggulangi biaya pekerjaan dan overhead selama masa keterlambatan tersebut. Pilihan penyelesaian sengketa yang paling dipilih oleh para pihak di dalam suatu kontrak kerja adalah alternatif penyelesaian sengketa, diantaranya adalah negosiasi, musyawarah dan mediasi. Alternatif penyelesaian sengketa ini adalah cara ekonomis, praktis, dan cepat dalam mengatasi sengketa tanpa diketahui umum. Hal ini bisa diwujudkan apabila para pihak benar-benar beritikad baik untuk menyelesaikan sengketa. Saran untuk meminimalisasi terjadinya klaim yang berlanjut dengan sengketa perlu adanya penegasan dari pemerintah bahwa suatu perjanjian yang telah memuat klausula Arbitrase sebagai pilihan penyelesaian sengketa konstruksi di dalam kontrak hendaknya memiliki kewenangan mutlak untuk diproses guna mendapatkan kepastian hukum. Para Penyedia Jasa harus belajar meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan peluang klaim beserta teknik dan kiat yang diperlukan. KoNTekS 6 MK-89

REFERENSI Gilbreath, R.D. (1992). Managing Construction Contracts. 2 nd edition. John Wiley & Son, Inc. Mirabella, Dr. Jim. (2006). Hypothesis Testing With SPSS: A Non-Statistician s Guide & Tutorial. Peraturan Pemerintah No.29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Singarimbun, Masri, dan Effendi. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta. Pustaka LP3ES. Undang-Undang RI. No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi Undang-Undang RI. No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Waizer, Michael H. and Wienir, Paul L. (1991). Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga, Jakarta. Yasin, H.N. (2004). Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Yasin, H.N. (2008). Mengenal Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa Konstruksi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. MK-90 KoNTekS 6