SYARAT PERLU DAN SYARAT CUKUP KEBERADAAN DAN KETUNGGALAN KESEIMBANGAN NASH CAMPURAN SEMPURNA PADA BIMATRIX GAMES



dokumen-dokumen yang mirip
Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Matriks Permainan (Payoff matrix) Matriks Permainan Jumlah tak NOL

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

FAKTORISASI LDU PADA MATRIKS NONPOSITIF TOTAL NONSINGULAR

BAB II LANDASAN TEORI

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

Contoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

BAB 2 : DETERMINAN. 2. Tentukan banyaknya permutasi dari himpunan bilangan bulat {1, 2, 3, 4}

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

Trihastuti Agustinah

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

BAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang

BAB IV TEORI PERMAINAN

Riset Operasional Teori Permainan

PEMBUKTIAN RUMUS BENTUK TUTUP BEDA MUNDUR BERDASARKAN DERET TAYLOR

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

MATRIKS Matematika Industri I

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

MATRIKS Matematika Industri I

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB)

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

Matematika Teknik DETERMINAN

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF P m P n, K m P n, DAN K m K n

Modul 11. PENELITIAN OPERASIONAL GAME THEORY. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

Matriks. Matriks B A B. A. Pengertian Matriks. B. Operasi Hitung pada Matriks. C. Determinan dan Invers

Pendahuluan. Matriks Permainan (Payoff Matrix) Matriks Permainan Jumlah Nol. Unsur-Unsur Dasar. Matriks Permainan Jumlah Tak Nol

SOLUSI NON NEGATIF MASALAH NILAI AWAL DENGAN FUNGSI GAYA MEMUAT TURUNAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Definisi : det(a) Permutasi himpunan integer {1, 2, 3,, n}:

WARP PADA SEBUAH SEGITIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 3) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

SIFAT-SIFAT KESETARAAN PADA MATRIKS SECONDARY NORMAL ABSTRACT

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

Matriks Jawab:

Definisi & Latar Belakang...(1/2)

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Definisi & Latar Belakang...(1)

APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory)

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

PRA A*-ALJABAR SEBAGAI SEBUAH POSET

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pertemuan 2 Matriks, part 2

Matematika Teknik I: Matriks, Inverse, dan Determinan. Oleh: Dadang Amir Hamzah STT DR. KHEZ MUTTAQIEN 2015

SOLUSI NON NEGATIF PARSIAL SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE SATU

Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu.

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

BAB II LANDASAN TEORI

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

SYARAT PERLU DAN CUKUP SISTEM PERSAMAAN LINEAR BERUKURAN m n MEMPUNYAI SOLUSI ABSTRACT

KAITAN SPEKTRUM KETETANGGAAN DARI GRAF SEKAWAN

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

Pengertian Teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi dan pertentangan (konfleks) antar berbagai kepentingan.

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF AMALGAMASI BINTANG

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)

SYARAT CUKUP UNTUK OPTIMALITAS MASALAH KONTROL KUADRATIK LINIER

KAJIAN METODE KONDENSASI CHIO PADA DETERMINAN MATRIKS

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Dengan Stategi Dominan Permainan zero sum Pemain 2 a b Pemain 1 a 1,-1 2,-2 b 4,-4 3,-3. Universitas Sumatera Utara

MODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL DAN PENERAPANNYA PADA SISTEM PERSAMAANINTERVAL LINEAR

DEKOMPOSISI PRA A*-ALJABAR

KETEROBSERVASIAN SISTEM LINIER DISKRIT

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang dibicarakan yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Bentuk umum dari matriks bujur sangkar adalah sebagai berikut:

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF SIKLUS DENGAN BANYAK TITIK GENAP

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DAN KUBUS DASAR

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP DENGAN METODE MODIFIKASI MATRIK BUJURSANGKAR AJAIB DENGAN n GANJIL, n 3

TEORI PERMAINAN. Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri dari suatu permainan adalah :

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNND Vol. 2 No. 2 Hal. 54 62 ISSN : 233 291 c Jurusan Matematika FMIP UNND SYRT PERLU DN SYRT CUKUP KEBERDN DN KETUNGGLN KESEIMBNGN NSH CMPURN SEMPURN PD BIMTRIX GMES NGGI MUTI SNI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan lam, Universitas ndalas, Kampus UNND Limau Manis Padang, Indonesia, mutiasani.anggi@gmail.com bstract. In this paper, the necessary and sufficient condition for the existence and uniqueness of a completely mixed Nash equilibrium in bimatrix games [, T ] are presented. Matrix R n n is a payoff matrix. The necessary and sufficient condition are expressed with some properties of saddle point matrices, denoted by (, e, where e is the column vector with all entries 1. Properties of the saddle point matrices assessed using the algebraic approach. Kata Kunci: Nash Equilibrium, bimatrix games, matrix payoff, saddle point matrix. 1. Pendahuluan Teori permainan (game theory merupakan suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini menjadi topik yang banyak mendapat perhatian karena dapat mengembangkan suatu metode sistematis yang memungkinkan para pemain yang terlibat dalam persaingan, memilih strategi-strategi yang terbaik dalam pencapaian tujuan mereka. Dalam suatu permainan, hal yang paling penting diperhatikan adalah banyak pemain, besar pembayaran, dan strategi yang akan digunakan. Di sini akan dibahas permainan yang melibatkan dua pemain. gar dalam suatu persaingan terjadi keseimbangan, dimana tidak ada pemain yang bisa memperoleh keuntungan dengan mengubah strateginya, sedangkan pemain lain menjaga strategi mereka agar tidak berubah, maka kajian yang akan dibahas dalam penulisan ini yaitu syarat perlu dan syarat cukup keberadaan dan ketunggalan keseimbangan Nash campuran sempurna pada bimatrix games. Untuk mengkaji syarat perlu dan syarat cukup keberadaan dan keseimbangan Nash campuran sempurna, digunakan sifat-sifat dari suatu matriks yang disebut matriks saddle point. Matriks saddle point ini dinotasikan dengan ( (, e, yang didefinisikan dalam e bentuk matriks blok sebagai berikut: (, e e t. Blok kiri atas adalah matriks R n n yang merupakan matriks pembayaran untuk pemain pertama, blok kanan atas adalah vektor kolom e dengan semua entri-entrinya adalah 1. 54

2. Teori Permainan Keberadaan Keseimbangan Nash Campuran pada Bimatrix Games 55 Pada makalah ini akan dibahas permainan yang menggunakan stategi campuran. Suatu strategi campuran adalah suatu vektor peluang kolom y (q j dimana q j merupakan peluang digunakannya strategi ke-j. Jika kemungkinannya strictly positive, y dikatakan campuran sempurna. Keseimbangan Nash campuran sempurna adalah suatu keseimbangan Nash dimana strategi - strategi kedua pemain adalah campuran sempurna. Setiap pemain yang kalah, harus membayar kepada pemain yang menang, yang dapat digambarkan dalam suatu matriks yang disebut matriks pembayaran (matrix payoff, yaitu matriks yang menyatakan pembayaran yang bersesuaian dengan strategi setiap pemain. Entri-entri pada matriks pembayaran tersebut, dideskripsikan dalam bentuk bimatrix games. Suatu bimatrix games diberikan dalam bentuk pasangan terurut [, B] dari matriks pembayaran, (a ij dan B (b ij. Matriks adalah suatu matriks pembayaran untuk pemain pertama dan matriks B adalah suatu matriks pembayaran untuk pemain kedua. Pembayaran yang diharapkan dari permainan, dinotasikan dengan u(, didefinisikan dengan u( e T y, dimana adalah matriks pembayaran yang dilakukan pemain pertama. Jika pemain pertama dan pemain kedua berturut-turut memilih strategi kei dan ke-j, maka pembayaran pemain pertama adalah a ij dan pembayaran pemain kedua adalah b ij. 3. Pembahasan Pada pembahasan ini, digunakan sifat-sifat matriks saddle point untuk mengkaji syarat perlu dan syarat cukup keberadaan dan ketunggalan keseimbangan Nash campuran sempurna pada bimatrix games. Matriks yang diperoleh dari matriks dengan cara mengganti baris ke-i dengan e T, dinotasikan dengan i. Sedangkan j diperoleh dengan cara mengganti kolom ke-j dengan e. Proposisi 3.1. Misalkan R n n, n > 1. Untuk sebarang matriks berlaku persamaan: det(, e det( i det( j. Bukti. Dengan menggunakan ekspansi kofaktor, diperoleh ( e det(, e det e T, a 11 a 12 a ij a 1n 1 a 21 a 22 a 2j a 2n 1 det.......... a n1 a n2 a nj a nn 1 1 1 1 1 i1 j1

56 nggi Mutia Sani a 11 a 12 a 1n 2 a 1n 1 ( 1 n+1+n 1 a 21 a 22 a 1n 2 a 2n 1 det..... a1n 2... a n1 a n2 a 1n 2 a nn 1 j1 a 11 a 12 a 1n 2 a 1n 1 a 21 a 22 a 1n 2 a 2n 1 Misalkan M ij..... a1n 2... a n1 a n2 a 1n 2 a nn 1 Dengan menggunakan hukum determinan pergantian kolom, di mana jika N adalah suatu matriks yang diperoleh dari matriks dengan menukarkan dua baris dari matriks, maka det(n det(. Hal ini mengikuti bentuk j dimana j adalah matriks yang diperoleh dari matriks dengan cara mengganti kolom ke-j dengan e. Kolom yang memuat e pada matriks M ij adalah kolom ke-n. Sehingga, dengan menggunakan hukum determinan pergantian kolom, diperoleh a 11 a 12 a 1n 2 a 1n 1 ( 1 2n a 21 a 22 a 1n 2 a 2n 1 det..... a1n 2.. n det( j. j1 a n1 a n2 a 1n 2 a nn 1 j1 Proposisi 3.2. Misalkan, E R n n, n > 1 dan E ee T. Untuk sebarang bilangan riil α, β, berlaku det(α + βe, e α n 1 det(, e. Bukti. Jika α, maka jelas bahwa Proposisi 3.2 benar. Jika α, maka Karena det ( α + βe e det(α + βe, e det e T ( α + βe e det e T ( βe e T βe e T, maka + det ( α + βe e det(α + βe, e det e T ( α e det e T. ( βe e T βe e T. + det ( βe e e T

Keberadaan Keseimbangan Nash Campuran pada Bimatrix Games 57 Karena det(α α n det(, maka ( α e det(α + βe, e det e T, [ ( α 1 det α α e 1 α et ( α n+1 1 det ], α e 1 α et ( e α n det α n 1 det 1 α et ( e e T α n 1 det(, e. Proposisi 3.3. Misalkan, E R n n, n > 1 dan E ee T. Untuk setiap bilangan riil α, β, berlaku,,, det(α + βe α n 1 [α det( β det(, e]. Bukti. kan ditunjukkan bahwa α R n n, det(α + βe det(α β det(α, e. Dengan menggunakan hukum determinan, diperoleh bahwa turunan det(α + βe terhadap β adalah sebagai berikut: d[det(α + βe] dβ det(α + βe i. Turunan entri-entri pada baris ke-i dari matriks α + βe terhadap β semuanya 1. Hal ini mengikuti bentuk matriks (α + βe i, yaitu matriks yang diperoleh dari matriks α + βe dengan cara mengganti baris ke-i dengan e T. Sehingga dapat ditulis d[det(α + βe] dβ i1 det(α + βe i. Dengan menghitung determinan dari matriks (α + βe i, diperoleh d[det(α + βe] dβ i1 det(α i, i1 det(α, e. Selanjutnya, det(α + βe det(α, edβ, βdet(α, e + k.

58 nggi Mutia Sani Untuk menghitung nilai k, pilih β, sehingga diperoleh k det(α untuk suatu konstanta k. Selanjutnya, det(α + βe det(α β det(α, e, α n det( βα n 1 det(, e α n 1 [α det( β det(, e]. kibat 3.4. Misalkan, E R n n, n > 1 dan E ee T. Determinan dari (,e dapat dinyatakan sebagai berikut: Bukti. Dari Proposisi 3.3, diperoleh det(, e det det( + E. det(α + βe α n 1 [α det( β det(, e]. Untuk det( + E, berarti α 1 dan β 1. Selanjutnya diperoleh det( + E 1 n 1 [1 det( 1 det(, e], det( det(, e. det(, e det( det( + E. Proposisi 3.5. Misalkan, E R n n, n > 1 dan E ee T. Jika nonsingular maka det(, e e T 1 e det( (, e det(. [ ] e Bukti. Matriks saddle point (, e e T mengikuti bentuk Schur Complement sedemikian sehingga (,e et 1 e. Berdasarkan Schur Complement, maka diperoleh [ ] e det(, e det e T, e T 1 e det(, e T 1 e det(, (, e det(. Proposisi 3.6. Misalkan, E R n n, n > 1 dan E ee T. Jika matriks nonsingular dan untuk suatu α, β di mana α + βe juga nonsingular, maka (α + βe, e α + βe (, e/ α β(, e/. Bukti. Dari Proposisi 3.2, Proposisi 3.3, dan Schur Complement, diperoleh: det(α + βe, e α n 1 det(, e α n 1 det( (, e.

Keberadaan Keseimbangan Nash Campuran pada Bimatrix Games 59 Dengan menggunakan Proposisi 3.5 dan Proposisi 3.3, diperoleh (α + βe, e det(α + βe, e det(α + βe, (α + βe (α + βe, e (α + βe αn 1 [α det( β det(, e], Selanjutnya diperoleh : (α + βe, e (, e (α + βe αn 1 [α det( β( det(]. α n 1 (, e (α + βe, e (, e det( (α + βe αn 1 [α det( β( det(], Jadi diperoleh (α + βe, e (α + βe α n 1 det( (,e α n 1 [α det( β( (,e det(], det( (,e det([α β (,e ]. (α + βe, e (α + βe (, e/ α β(, e/. Berikut ini adalah kajian utama dalam penulisan ini, yaitu teorema mengenai syarat cukup dan syarat perlu keberadaan dan ketunggalan keseimbangan Nash campuran sempurna pada bimatrix games. Teorema 3.7. Misalkan diberikan suatu bimatrix games simetris [, T ], di mana matriks n n adalah matriks pembayaran pemain pertama sedemikian sehingga (, e adalah nonsingular. Syarat perlu dan syarat cukup untuk keberadaan dan ketunggalan dari suatu keseimbangan Nash campuran sempurna adalah: det( i, e det( j, e >, untuk semua pasangan i, j. (3.1 Untuk sebarang keseimbangan campuran dalam permainan ini, di mana strategi pemain adalah campuran sempurna, pembayaran u( diberikan sebagai berikut: u( det( det(, e dan entri-entri dari vektor peluang y diberikan sebagai berikut: (3.2 q j det( j, e, untuk j 1, 2,, n. (3.3 det(, e Bukti. Pada suatu keseimbangan Nash di mana strategi-strategi pemain barisnya adalah campuran sempurna, strategi campuran y yang digunakan oleh pemain lain akan memenuhi y u(e. (3.4 T x u( T e.

6 nggi Mutia Sani Entri-entri pada vektor peluang y berjumlah 1. Misalkan y [q j ], di mana n j1 q j 1. Maka Sehingga diperoleh e T y 1, (3.5 ee T y e 1, Ey e, dengan E ee T. u(e u(ey, u(e u(ey, y u(ey, ( u(ey. Entri-entri pada vektor peluang y adalah strictly positive. Jadi y bukan vektor nol. Sehingga det( u(e. Dengan menggunakan Proposisi 3.3, di mana α 1 dan β u(, diperoleh Selanjutnya diperoleh det( u(e 1 n 1 [1 det( ( u( det(, e]. Karena det[ u(e], maka det( u(e det( + u( det(, e, det( u(e det( u(. det(, e u( det( det(, e. Dalam bentuk matriks, persamaan (3.4 dan persamaan (3.6 dapat ditulis: ( ( ( e y u( e T (3.6 1 Dari aturan Cramer, diperoleh bahwa persamaan (3.6 dan persamaan (3.2 menghasilkan q j u( det( j det( det( det(, e (det( j, e det( det( j, e det(, e, di mana q j adalah entri-entri dari vektor peluang y. rgumen yang sama berlaku untuk pemain kolom dan T, karena transposisi dari matriks pembayaran membentuk det( T j det( i T det( i, untuk semua i, j. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa keseimbangan Nash ada dan tunggal jika dan hanya jika persamaan (3.1 terpenuhi. Dari persamaan (3.4 jelas bahwa y adalah tunggal, karena pembayaran u( diperoleh dari matriks. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa keseimbangan Nash campuran sempurna ada.

Keberadaan Keseimbangan Nash Campuran pada Bimatrix Games 61 ( Entri-entri dari vektor peluang x dan y adalah p i det(i, e det(, e, dan q j det( j, e det(, e. Misalkan p i >, q j > untuk i, j 1, 2,, n. kan ditunjukkan bahwa persamaan (3.1 berlaku. Karena y ada dan tunggal, maka haruslah det(, e. Hal ini berarti bahwa det(, e < atau det(, e >. Pandang dua kasus berikut. 1. det( i, e < dan det( j, e <, atau 2. det( i, e > dan det( j, e >. (i Untuk det( i, e p i det(, e di mana det(, e < dan p i >, diperoleh det( i, e <. Untuk det( j, e q j det(, e di mana det(, e < dan q j >, diperoleh det( j, e <. Sehingga diperoleh det( i, e det( j, e >. (3.7 (ii Untuk det( i, e p i det(, e di mana det(, e > dan p i >, diperoleh det( i, e >. Untuk det( j, e q j det(, e dimana det(, e > dan q j >, diperoleh det( j, e >. Sehingga diperoleh det( i, e det( j, e >. (3.8 Dari persamaan (3.7 dan (3.8diperoleh persamaan (3.1, yaitu det( i, e det( j, e >, untuk semua pasangan i, j. ( Misalkan det( i, e det( j, e >, untuk semua pasangan i, j. kan ditunjukkan bahwa terdapat p i > dan q j >. Karena det( i, e det( j, e >, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu: 1. det( i, e > dan det( j, e >, 2. det( i, e < dan det( j, e <. Karena det(, e, maka det(, e < atau det(, e >. Perhatikan bahwa: p i det(i, e det(, e dan q j det( j, e. Pandang kasus-kasus berikut. det(, e (i Misalkan det( i, e >, det( j, e >, dan det(, e <. kan ditunjukkan bahwa pada kasus ini, tidak diperoleh p i > dan q j >. Karena det( i, e > dan det(, e <, maka diperoleh p i <. Hal ini tidak mungkin, karena p i haruslah strictly positive. Karena det( j, e > dan det(, e <, maka diperoleh q j <. Hal ini tidak mungkin, karena q j haruslah strictly positive. (ii Misalkan det( i, e >, det( j, e >, dan det(, e >. Karena det( i, e > dan det(, e >, maka diperoleh p i >. Karena det( j, e > dan det(, e >, maka diperoleh q j >. (iii Misalkan det( i, e <, det( j, e <, dan det(, e <. Karena det( i, e < dan det(, e <, maka diperoleh p i >. Karena det( j, e < dan det(, e <, maka diperoleh q j >.

62 nggi Mutia Sani (iv Misalkan det( i, e <, det( j, e <, dan det(, e >. Karena det( i, e < dan det(, e >, maka diperoleh p i <. Hal ini tidak mungkin, karena p i haruslah strictly positive. Karena det( j, e < dan det(, e >, maka diperoleh q j <. Hal ini tidak mungkin, karena q j haruslah strictly positive. Dari (ii dan (iii, terbukti bahwa terdapat p i > dan q j >. Jadi, jika det( i, e det( j, e > maka terdapat p i > dan q j >. Jadi terbukti bahwa keseimbangan Nash campuran sempurna ada dan tunggal jika dan hanya jika det( i, e det( j, e >. 4. Kesimpulan Pada makalah ini, telah dikaji kembali bahwa Teorema 3.7 dapat diperumum untuk bimatrix games [, B], di mana matriks dan B adalah matriks n n. Diperoleh bahwa syarat cukup dan syarat perlu untuk keberadaan dan ketunggalan dari keseimbangan Nash campuran sempurna adalah bahwa untuk semua pasangan i, j, berlaku det( i, e det( j, e > dan det(b i, e det(b j, e >. Untuk pembayaran pemain baris u( dan pembayaran pemain kolom u(b adalah u( det( det(b, u(b det(, e det(b,e, dan entri-entri dari vektor peluang x dan entri-entri dari vektor peluang y adalah p i det(bi, e det(b, e, untuk i 1, 2,, n, dan q j det( j, e, untuk j 1, 2,, n. det(, e 5. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hazmira Yozza, Ibu Nova Noliza Bakar, dan Ibu Lyra Yulianti yang telah memberikan masukan dan saran sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Daftar Pustaka [1] Milchtaich, I. and T. Ostrowski. On Some Saddle Point Matrices and pplications to Completely Mixed Equilibrium in Bimatrix Games. http://faculty.biu.ac.il/ milchti/papers/bimatrix.pdf [2] Ostrowski, T. 27. Necessary and Sufficient Condition of a Mixed NE in Bimatrix Games. Int. J. lgebra, Vol. 1. 7 : 33 31 [3] Ostrowski, T. 28. On Nonsingularity of Saddle Point Matrices with Vectors of Ones. Int. J. lgebra, Vol. 2. 4 : 197 24