PROFIL PENERAPAN INKUIRI MORAL ALAM TAKAMBANG JADI GURU OLEH REMAJA AWAL DI KENAGARIAN AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PROFIL SELF- MANAGEMENT

PERAN GURU BK DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI ABSTRACT

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PROFIL KEBUTUHAN PENDIDIKAN SEKS REMAJA DI MTsS NAGARI BINJAI JURNAL YERMANSYAH NPM

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Jurnal Konseling dan Pendidikan

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambaha

RARA NINGRUM NPM:

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MORAL PESERTA DIDIK DI KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 3 PADANG JURNAL

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002. Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PROFIL PERKEMBANGAN MORAL REMAJA DI KOMPLEK POLDA BALAI BARU KELURAHAN GUNUNG SARIK KECAMATAN KURANJI PADANG. Oleh:

TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI KELAS VII MTsN MODEL PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

PERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

PENGARUH SOSIALISASI KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN PRILAKU ANAK

PENGARUH RENDAHNYA PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL REMAJA DI NAGARI TANJUNG PAUH KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU KABUPATEN 50 KOTA

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK MELAKUKAN KONFORMITAS DALAM KELOMPOK SOSIAL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TIMPEH KECAMATAN TIMPEH KABUPATEN DHARMASRAYA

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL NILAI - NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 12 PADANG ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

FITRI YENTI NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DALAM MERUBAH PERILAKU MORAL PESERTA DIDIK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI TINGKAH LAKU AGRESI REMAJA DI TANAH SIRAH KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hindam, 2013

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 9 PADANG

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan. Novita Anggriani

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

KETERAMPILAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI JURNAL ILMIAH

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KATO NAN AMPEK DALAM PASUKUAN CANIAGO DI JORONG TANGKIT NAGARI AMPANG KURANJI KABUPATEN DHARMASRAYA ARTIKEL

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

BAB I PENDAHULUAN. tanah ini dengan sendirinya menimbulkan pergesekan- pergesekan. kepentingan yang dapat menimbulkan permasalahan tanah.

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR NEGERI 13 PASAR KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL DESPI LONAWATI NPM:

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. komunitas masyarakat matrilineal paling besar di dunia (Kato, 2005).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

Transkripsi:

PROFIL PENERAPAN INKUIRI MORAL ALAM TAKAMBANG JADI GURU OLEH REMAJA AWAL DI KENAGARIAN AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN JURNAL Oleh: MELISA 11060280 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

PROFIL PENERAPAN INKUIRI MORAL ALAM TAKAMBANG JADI GURU OLEH REMAJA AWAL DI KENAGARIAN AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN By: * Student ** lecturers Melisa* Jaruddin, M. A. Ph. D** Joni Adison, S. Pd. I., M. Pd** Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research have background come from its not appropriate with Nan kuriak iyolah kundi, nan merah indah iyolah baso, Dima bumi dipijak, di situ langik dijunjuang, Tibo di mato indak dipiciangkan, tiba di paruik indak dikampihkan, Rarak kalikih dek binalu, tumbuah sarumpun di tapi tabek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek. This research conducted for knowing about implementation of profile in moral inquiry "alam takambang jadi guru " by adolecense in Kenagarian Ampang Pulai District of Koto XI Tarusan. Kinds of this research is descriptive quantitative. Research using by techniqe sampling area. Number of population is 290 person and number of samples is 74 person. The tool that used for collecting data by questionnaire. The result of this research that is recommendation for Wali Nagari goverment especially KAN and Ninik Mamak to be more care for inquiring moral kamanakan and to reactive for thermore that problem do not happen like tehe research find out. Key word: Moral inquiry alam takambang jadi guru and adolecense. PENDAHULUAN Remaja dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan yang buruk, hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis. Menurut Selly Tokan (Asih Budiningsih, 2008:5) menyatakan bahwa remaja yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar, dan sesuai dengan etika. Indonesia negara yang sangat kaya dengan budaya lokal. Salah satunya adalah budaya lokal Suku Minang. Suku Minang merupakan salah satu suku besar di Indonesia. Dalam masyarakat komunal yang kolektif seperti di Minang, memandang setiap orang adalah anggota kaumnya dan setiap kaum adalah warga masyarakat yang harus disegani dan dimuliakan dengan status yang sama. Ibrahim (2009:130) menyatakan bahwa azas kehidupan Suku Minang berpola kepada rasa kebersamaan dan persamaan. Adat Minang meyakini bahwa pemeluk agama yang baik pasti menjadi pemangku adat yang baik pula karna Adat Minang bersendikan agama. Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam pembentukan karakter remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan yaitu: 1. Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) menjelaskan Nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyolah budi, nan indah iyolah baso. Dalam penerapan inkuiri moral, adat sopan santun adalah pencerminan dari pengalaman adat dalam pergaulan yang berintikan budi pekerti yang baik, yakni memakai raso, pareso, malu, dan sopan dalam setiap tingkahlaku dan pergaulan. Adat Minangkabau menghendaki agar semua yang bersifat lahiriah haruslah

mencerminkan hakekat ajaran adat yang bermuara kepada budi. 2. Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) menjelaskan Dima bumi dipijak, di situ langik dijunjuang. Penerapan inkuiri moral dalam sosialisasi lingkungan masyarakat seperti apabila seseorang berada di suatu daerah, maka dia harus mengetahui aturan yang berlaku di daerah tersebut. 3. Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) menjelaskan Tibo di mato indak dipiciangkan, tiba di paruik indak dikampihkan. Penerapan inkuiri moral dalam sistem peradilan adalah, jika menghadapi sesuatu masalah walaupun menyangkut kaum keluarga, yang salah tetap salah, yang benar tetap benar. 4. Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) menjelaskan Rarak kalikih dek binalu, tumbuah sarumpun di tapi tabek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek. Penerapan inquiri moral dalam kajian rasa malu adalah, seseorang hendaklah mempunyai rasa malu, terutama antara laki-laki dengan perempuan, hal ini untuk menjaga jangan sampai terjadi pergaulan bebas. Kehilangan rasa malu dalam diri masingmasing akan membuka jalan untuk berbuat yang tidak dibolehkan oleh adat dan syarak, kehilangan rasa malu dan budi pekerti yang luhur di dalam diri akan membahayakan kepada kehidupan keluarga dan rumah tangga, dan membahayakan terhadap kemuliaan, bahkan membahayakan kepada masyarakat dan bangsa. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di Kanagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan, Alasan peneliti memilih tempat ini adalah karena daerah tempat tinggal peneliti. Selain itu, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini peneliti temukan di Kanagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan area sampling. Mendenhall, Ott dan Schaefer (A. Muri Yusuf 2005:196) menyatakan bahwa area sampling adalah dimana tiap-tiap unit dikumpulkan sebagai satu kumpulan atau area. Dalam hal ini area dapat diartikan sebagai kelompok atau kumpulan, dimana unsur-unsur dalam satu area homogen, sedangkan antara satu area dengan area lain terdapat perbedaan. Jumlah populasi dalam penelitian ini 290 remaja awal dan didapatkan sampel sebanyak 74 remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai. HASIL DAN PEMBAHASAN Profil penerapan inkuiri moral alam takambang jadi guru oleh remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai Kecamata Koto XI Tarusan berada pada kategori kurang sesuai dengan persentase 52,50%. Pada sub variabel Nan kuriak iyolah kundi, nan merah indah iyolah baso berada pada kategori kurang sesuai dengan persentase 53,75%. Pada sub variabel dima bumi dipijak disitu langik dijunjuang berada pada kategori kurang sesuai dengan persentase 55,00%. Pada sub variabel Tibo di mato indak dipiciangkan, tiba di paruik indak dikampihkan berada pada kategori kurang sesuai dengan presentase 45,00%. Pada sub vaiabel Rarak kalikih dek binalu, tumbuah jo malu, bak kayu lungga pangabek berada pada kategori kurang sesuai dengan presentase 57,50%. 1. Pembahasan Nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyolah budi, nan indah iyolah baso Konsep nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyolah budi, nan indah iyolah baso (35,00%) berada pada kategori tidak sesuai sedangkan (53,75%) berada pada kategori kurang sesuai dan sebanyak (3,75%) berada pada kategori sesuai. Dengan kategori kurang sesuai ini, remaja perlu memperbaiki setiap tingkah laku dan pergaulan, baik dengan usia yang lebih kecil, teman sebaya ataupun orang yang lebih tua, sehingga menjadi sesuai terhadap profil penerapan inkuiri moral alam takambang jadi guru oleh remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan.

Dari hasil penelitian ditemukan beberapa kesenjangan antara nilai moral yang di anut Nagari dengan kenyataannya contohnya ditemukan remaja yang bertingkahlaku kurang sopan baik dari cara berbicara, bersikap dan bertindak. 2. Dima Bumi Dipijak, Di Situ Langik Dijunjuang Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahawa kesesuaian konsep Dima bumi dipijak, di situ langik dijunjuang (33,75%) berada pada kategori tidak sesuai. Remaja paling banyak melakukan pelanggaran (55,00%) berada pada kategori kurang sesuai dan (3,75%) berada pada kategori sesuai. Fenomena yang terjadi akibat kesenjangan moral di lokasi penelitian yaitu terlihat jelas masih ada remaja yang belum bisa menghargai lingkungan seperti masih kurangnya kesadaran remaja dalam kegiatan sosial maupun ketertiban lingkungan. 3. Tibo di Mato Indak Dipiciangkan, Tiba di Paruik Indak Dikampihkan Sehubungan dengan kesesuaian konsep Tibo di mato indak dipiciangkan, tibo di paruik indak dikampihkan mendapatkan hasil (43,75%) berada pada kategori tidak sesuai, pengetahuan tertinggi yaitu (45, 00%) berada pada kategori kurang sesuai dan (3,75%) berada pada ketegori sesuai. Kesenjangan konsep ini diperjelas dengan data yang diperoleh bahwa adanya hasil yang menyatakan bahwa remaja masih terlihat ingin menang sendiri dan mementingkan kepentingan pribadi. 4. Rarak Kalikih Dek Binalu, Tumbuah Sarumpun Di Tapi Tabek, Kok Hilang Raso Jo Malu, Bak Kayu Lungga Pangabek Berdasarkan data hasil penelitian menganai kesesuaian konsep Rarak kalikih dek binalu, tumbuah sarumpun di tapi tabek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek, (32,50%) berada pada kategori tidak sesuai, (57,50%) berada pada kategori kurang sesuai dan (2,50%) berada pada kategori sesuai. Melihat rendahnya pengetahuan remaja mengenai kesesuaian konsep Rarak kalikih dek binalu, tumbuah sarumpun di tapi tabek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek dalam pembentukan karakter menimbulkan kekhawatiran akan keefektifan profil penerapan inkuiri moral alam takambang jadi guru oleh remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan, karena tidak semua remaja menerapkan budaya rasa malu dalam bergaul antara laki-laki dan perempuan. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh dalam penelitian. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai profil penerapan inkuiri moral alam takambang jadi guru oleh remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kesesuaian konsep penerapan Nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyolah budi, nan indah iyolah baso berada dalam kategori kurang sesuai. 2. Kesesuaian konsep penerapan Dima bumi dipijak, di situ langik dijunjuang berada dalam kategori kurang sesuai. 3. Kesesuaian konsep penerapan Tibo di mato indak dipiciangkan, tiba di paruik indak dikampihkan berada pada kategori kurang sesuai. 4. Kesesuaian konsep penerapan Rarak kalikih dek binalu, tumbuah sarumpun di tapi tabek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek berada dalam kategori kurang sesuai. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Remaja Membantu remaja dalam pembentukan karakter melalui penyesuaian konsep:

indah iyolah baso, remaja hendaknya lebih sopan lagi dalam berbicara baik dengan teman sebaya, dengan usia yang lebih kecil maupun dengan orang yang lebih tua. dijunjuang, remaja hendaknya lebih peduli lagi dalam kegiatan dan bersosialisasi dengan aturan yang ada di lingkungan tempat tinggal. paruik indak dikampihkan, remaja hendaknya bisa membedakan hal-hal yang benar serta tidak mementingkan keinginan pribadi. d. Rarak kalikih dek binalu, tumbuah remaja hendaknya bisa menyesuaikan diri dengan berpakaian yang sesuai dan dengan aturan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. 2. KAN KAN hendaknya mampu mengembangkan moral melalui: indah iyolah baso, Pemangku Adat hendaknya melakukan sosialisasi kepada kamanakan tentang adat raso, pareso, malu dan sopan dalam bertingkah laku dalam masing-masing korongnya dengan cara bermusyawarah. dijunjuang, Pemangku Adat hendaknya melakukan sosialisasi untuk mengembangan organisasi pemuda secara positif dan lebih menghimbau anak kamanakan dalam kegiatan ramah lingkungan. paruik indak dikampihkan, Pemangku Adat hendaknya lebih adil dalam mengambil kesimpulan serta mengaktifkan peran Ninik Mamak dalam kegiatan baio-io (musyawarah). d. Rarak kalikih dek binalu, tumbuah Pemangku Adat melaksanakan kegiatan pensosialisasian dalam menerapkan lagi aturan raso jo malu kepada kamanakan yang artinya mampu menyesuiakan diri baik dengan pakaian, maupun dengan pergaulan. 3. Orangtua Orangtua sebaiknya lebih memahami profil penerapan inkuiri moral alam takambang jadi guru oleh remaja awal di Kenagarian Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan melalui: indah iyolah baso, orangtua hendaknya bisa mengajarkan anak dalam cara bertingkah laku baik berbicara dengan usia yang lebih kecil, teman sebaya, maupun orang yang lebih tua. dijunjuang, orangtua hendaknya bisa mengajarkan anak dalam bersosialisasi yang positif dan mengikutsertakan anak dalam kegitan yang ada di lingkungan tempat tinggal. paruik indak dikampihkan, orangtua hendaknya bisa berlaku adil dan tidak membeda-bedakan anak pada saat anak melakukan kesalahan serta menanamkan sifat jujur. d. Rarak kalikih dek binalu, tumbuah orangtua hendaknya bisa mengontrol anak dalam norma pergaulan sesuai dengan aturan yang berlaku dan menanamkan raso jo malu dalam diri anak. 4. Ninik Mamak Ninik Mamak mampu mengembangkan moral melalui: indah iyolah baso, Ninik Mamak mampu memberi contoh dalam cara bertingkah laku baik berbicara dengan usia yang lebih kecil, teman sebaya, maupun orang yang lebih tua. dijunjuang, Ninik Mamak hendaknya mampu mensosialisasikan aturan yang dianut dalam masyarakat. paruik indak dikampihkan, Ninik Mamak bisa memberikan contoh, berlaku adil dan tidak membedabedakan anak kamanakan pada saat anak kemanakan melakukan kesalahan serta menanamkan sifat jujur.

d. Rarak kalikih dek binalu, tumbuah Ninik Mamak bisa mengontrol anak kemanakan dalam norma pergaulan sesuai dengan aturan yang berlaku dan menanamkan raso jo malu dalam diri anak kemenakan. KEPUSTAKAAN Budiningsih, Asih. 2008. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ibrahim. 2009. Tambo Alam Minangkabau Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang. Bukittinggi: Kristal Multimedia. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP.