BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan kelas adalah penelitian dalam bidang sosial yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan di dalamnya serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Jenis Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti gunakan adalah PTK kuantitatif kolaboratif maksudnya kerjasama antara peneliti dengan guru kelas. 3.2 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berjumlah 39 siswa. Dimana dari 39 siswa terdiri atas 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 3.3 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 2) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2009 :3) variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Menurut Setyosari (2010 :108) variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Ada dua variabel penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut. 31

32 a) Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri (X). b) Variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 01 (Y). 3.4 Prosedur Penelitian Model Kemmis & Mc Taggart (1990:14) (dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010:20-21) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai 1 siklus. Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai 2 siklus. Gambar 3.1 Rencana Tindakan Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan direncanakan sebanyak 2 siklus. Pada setiap siklus yang akan dilaksanakan berlandaskan pada tujuan yang ingin dicapai. Pada siklus 1 direncanakan 3 kali pertemuan secara langsung dan memberikan evaluasi pada siswa. Kemudian pada siklus 2 direncanakan pula 3 kali pertemuan

33 secara langsung tatap muka dan memberikan evaluasi pada siswa. Rincian prosedur tindakan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut. 3.4.1 Siklus 1 a) Perencanaan 1 Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. 2 Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 3 Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran siklus 1. 4 Menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2. Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4. Menjelaskan materi pelajaran. 5. Membagi siswa dalam kelompok. 6. Menyajikan pertanyaan atau masalah. 7. Membuat hipotesis. 8. Merancang percobaan. 9. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi. 10. Mengumpulkan dan menganalisis data. 11. Membuat kesimpulan. 3). Observasi Observasi pada siklus 1 diamati oleh 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode inkuiri.

34 4). Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari proses pembelajaran pada siklus 1 setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus 1 digunakan sebagai acuan untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus 2, jika pada siklus 1 belum mencapai batas ketuntasan hasil seperti yang diinginkan. 3.4.2 Siklus 2 a) Perencanaan 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. 2. Menyiapkan media yang digunakan. 3. Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran 4. Menyiapkan observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Melakukan apersepsi, dengan mengaitkan materi yang akan dibahas. 2. Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4. Menjelaskan materi pelajaran. 5. Membagi siswa dalam kelompok. 6. Menyajikan pertanyaan atau masalah. 7. Membuat hipotesis. 8. Merancang percobaan. 9. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi. 10. Mengumpulkan dan menganalisis data. 11. Membuat kesimpulan. 3). Observasi Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode inkuiri.

35 4). Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus 1 setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indicator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 01 dapat meningkat. 3.5 Jenis data dan Teknik Pengumpulan Data Dalam sub bab ini, akan dijelaskan mengenai jenis data yang akan diteliti dan teknik pengumpulan data yang digunakan. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai hal tersebut. 3.5.1 Jenis data Menurut Slameto (2012:198) berdasarkan jenisnya secara umum, data statistik dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu: 1) Data kualitatif adalah data yang digunakan untuk bahan analisis yang dinyatakan tidak dalam bentuk angka. Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan metode inkuiri yang dilakukan guru. 2) Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Hasil belajar siswa kelas 4 melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan, siklus 1 dan siklus 2. 3.5.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui hasil prestasi siswa kelas 4 adalah : 1. Observasi :Peneliti melakukan observasi terhadap guru dan subjek penelitian :

36 a) terhadap guru bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dalam pembelajaran saat dilaksanakan penelitian tindakan kelas. b) terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru dalam mengajar menggunakan metode inkuiri : Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Inkuiri Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Kegiatan Awal: pra Indikator (Aspek Observasi) 1. Guru menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang akan digunakan. 1. Guru menyampaikan salam. 2. Guru mengabsensi siswa. 3. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai materi. 4. Guru memberikan motivasi siswa dengan mengaitkan materi yang akan diajarkan. 5. Guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan Inti: Eksplorasi: Elaborasi: 1. Guru menjelaskan garis besar materi yang akan disampaikan. 2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok. 1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. 2. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.

37 Konfirmasi: Penutup : 3. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. 4. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. 5. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. 1. Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. 2. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. 1. Guru memberikan evaluasi 2. Guru melakukan tindak lanjut. Keterangan: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Penilaian: Nilai kinerja guru = x 100 Nilai skor maksimum = 72 Berikut ini adalah kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode inkuiri :

38 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Inkuiri Nama sekolah : SD Negeri Sumogawe 01 Materi pokok : Kelas /semester : IV/ II Siklus /pertemuan ke : / Hari /tanggal : Petunjuk pengisian : Berilah tanda centang ( ) pada kolom 1, 2, 3, dan 4 sesuai pelaksanaan pembelajaran. Langkahlangkah Pembelajaran Kegiatan pra pembelajaran Kegiatan Awal: Indikator (Aspek Observasi) 1. Siswa memasuki kelas dan duduk di tempat masingmasing. 1. Siswa menjawab salam. 2. Siswa membantu mengecek jumlah siswa yang hadir. 3. Siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru. 4. Siswa antusias untuk mengikuti pembelajaran. 5. Siswa mampu mengerti tujuan pembelajaran yang akan diajarkan guru. Kegiatan Inti: Eksplorasi: Elaborasi: 1. Siswa mampu mengerti secara garis besar materi yang akan dipelajari. 2. Siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan dibuku masing-masing. 3. Siswa terbagi dalam kelompok sejumluah 5-6 orang dan telah ditunjuk ketua kelompok masing-masing. 1. Siswa berdiskusi dan curah pendapat dalam membentuk hipotesis. 2. Siswa dibimbing oleh guru dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. 3. Siswa menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan

39 hipotesis yang akan dilakukan. 4. Siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. 5. Siswa dibimbing guru untuk mendapatkan informasi melalui percobaan. Konfirmasi: 1. Seorang siswa mewakili kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. 2. Siswa membuat kesimpulan. Penutup : 1. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 2. Siswa mengikuti tindak lanjut. Keterangan: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Penilaian: Nilai kinerja guru = x 100 Nilai skor maksimum = 72 a. Tes tertulis: digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah memberikan pembelajaran menggunakan metode inkuiri. Tes berbentuk pilihan ganda.

40 Berikut adalah kisi-kisi penilaian pada pelajaran IPA Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Pada Mata Pelajaran IPA Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Indikator Siklus 1 - Menyebutkan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. - Menyebutkan akibat perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh alam. - Mengidentifikasi bahwa pengaruh angin, hujan, matahari, gelombang laut dapat menghasilkan perubahan yang menguntungkan. - Mengidentifikasi bahwa pengaruh angin, hujan, matahari, gelombang laut dapat menghasilkan perubahan yang merugikan. Nomor Item - 1, 4, 7, 20, 21. - 8, 10, 9, 14, 16, 22. - 2, 5, 12, 18, 19, 23. - 3, 6, 13, 15, 17, 24 10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Siklus 2 - Menyebutkan berbagai cara mencegah terjadinya erosi. - Menyebutkan berbagai cara mencegah abrasi. - Menyebutkan berbagai cara mencegah longsor. - Menyebutkan berbagai cara mencegah banjir. - 1, 3, 7, 15, 18, 21. - 2, 4, 6, 11, 14, 17, 24. - 8, 13, 20, 10. - 5, 4, 12, 16, 19, 22, 25.

41 3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pada Sub bab ini berisi mengenai uji validitas dan reliabilitas instrumen 3.6.1. Uji Validitas Instrumen Sebelum melaksanakan penelitian dan soal diberikan kepada siswa, untuk menguji valid dan tidaknya suatu item menggunakan uji validitas instrument. Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan untuk diukur (Purwanto 2010: 123). Pada umumnya dalam pengumpulan data penelitian dibutuhkan instrumen (alat ukur). Instrumen penelitian berkaitan dengan pengumpulan data dan pengolahan data, karena instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang varibel yang diteliti. Perhitungan Uji validitas menggunakan SPSS 16. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut. 1. Buka program Microsoft Excell. 2. Ketik data jawaban tes yang telah diperoleh pada sheet microsoft Excell. 3. Buka program SPSS 16.0. 4. skor-skor jawaban tes yang ada pada Microsoft Excel. 5. Pada Taskbar pilih menu Analyze, Scale, Reliability Analysis. 6. Tandai semua item, kemudian pindahkan ke kotak items dengan mengklik tanda panah. 7. Pada kotak model pilih alpha kemudian klik tombol statistic sehingga akan muncul Reability Analysis Statistics. 8. Pada kotak Descriptives for pilih statistic, item, scale, scale if item deleted, none. 9. Pilih continue kemudian klik OK

42 Untuk mengetahui soal yang diuji itu valid atau tidak dengan melihat hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total Correlation dimana jika hasil > dari maka soal dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, sedangkan jika hasil hasil hasil < dari maka soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapatdipergunakan. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2. Berdasarkan hasil soal uji validitas siklus 1 dan siklus 2 yang masing-masing berjumlah 25 soal didapatkan bahwa antara siklus 1 dan 2 jumlah soal yang valid sama-sama berjumlah 20 soal sedangkan soal yang tidak Valid berjumlah 5 soal dengan kriteria r tabel adalah 0,355. Perinciannya adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Nomor Soal Valid Siklus 1 dan 2 No Siklus No. Soal Valid 1. Siklus 1 1,2,3,4,5,7,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,22,24,25. 2. Siklus 2 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,13,15,17,18,19,20,22,23,24,25. 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrument bertujuan untuk megetahui tingkat keajeagan instrument dari variabel yang hendak diukur. Sedangkan reliablitas sebagai konsistensi pengamatan yang diperoleh dari pencatatan berulang, baik pada satu subjek maupun sejulah subjek (Antes dalam Purwanto : 161). Agar syarat validitas dan reliabilitas terpenuhi umumnya diawali dengan ujicoba instrument. Penelitian ini menggunakan bentuk instrument tes dan pengujian validitas tes ditentukan dengan menggunakan spss 16.0 for windows.

43 Dapat dilihat dari hasil outputnya pada Cronbach s Alpha dengan perincian sebagai berikut. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1 dan 2 No. Keterangan Nilai Hitung r Nilai Tabel r 1 Siklus 1 0,902 0, 355 2 Siklus 2 0,910 0, 355 Dari hasil nilai hitung r baik itu pada siklus 1 maupun 2 dapat diketahui bahwa nilai hitung r lebih besar daripada nilai tabel r hal ini berarti antara siklus 1 maupun 2 memiliki nilai koofesien reliabilitas yang tinggi. 3.7. Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011: 371-373) mengatakan, bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka indeks kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Artinya angka indeks kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan paling tinggi adalah 1,00. Angka indeks kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois, yaitu: P = Keterangan: P = angka indeks kesukaran item Np =banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul dan butir item yang bersangkutan. N = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar.

44 Cara memberikan penafsiran terhadap angka indeks kesukaran item adalah sebagai berikut. Kurang dari 0,25 = terlalu sukar 0,25-0,75 = cukup Lebih dari 0,75 = terlalu mudah Berdasarkan hasil hitung dengan menggunakan Microsoft Excel pada siklus 1 dapat diketahui dari 25 soal pilihan ganda yang terdiri dari 3 kategori soal, yaitu terdapat 1 soal yang termasuk ke dalam kategori sulit, 14 soal kategori sedang dan 10 soal kategori mudah. Sedangkan 25 soal untuk siklus 2 juga terdapat 1 soal kategori sulit, 14 sedang, dan 10 dalam kategori mudah. Berikut ini adalah tabel rincian tingkat kesukaran soal pada siklus 1 : Tabel 3.6 Hasil Uji Kesukaran Item Soal Siklus 1 Tingkat Kesukaran Nomer Soal Jumlah Mudah 1, 6, 8, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 23 11 Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 13, 16, 19, 21, 22, 24, 25 13 Sukar 9 1 Jumlah 25 Berikut ini adalah tabel rincian tingkat kesukaran soal pada siklus 2 : Tabel 3.7 Hasil Uji Kesukaran Item Soal Siklus 2 Tingkat Kesukaran Nomer Soal Jumlah Mudah 2, 4, 5, 8, 11, 13, 16, 22, 23, 25 10 Sedang 1, 3, 6, 7, 9, 10, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 24 14 Sukar 15 1 Jumlah 25

45 3. 8 Indikator Keberhasilan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika memenuhi dua indikator keberhasilan dibawah ini. a. untuk peningkatan hasil belajar siswa peneliti memberi target 85% dari jumlah siswa untuk memperoleh skor IPA yang telah ditetapkan yaitu KKM 70. b. untuk keberhasilan peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika dalam langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan memenuhi kriteria dibawah ini: 0% - 20% = Sangat Kurang 20% - 40% = Kurang Baik 40% - 60% = Cukup 60% - 80% = Baik 80% - 100% = Sangat Baik 3.9 Teknik Analisis Data Analisa data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif, dianalisa dengan menentukan rata-rata (mean). Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk menguraikan data hasil penelitian setiap siklus dan untuk membandingkan dengan siklus sebelumnya. Teknik kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar IPA yang diperoleh dari tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan keadaan aktivitas guru pada saat mengajar dan aktivitas siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari lembar observasi.