BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan September sampai dengan November Bulan September peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Oktober minggu ketiga melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan November minggu I melakukan penelitian tindakan kelas siklus II. Setelah itu peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan November semester I tahun pelajaran 2013/2014, dikarenakan peneliti mengambil mata pelajaran IPA pokok bahasan tumbuhan hijau sesuai dengan SK dan KD yang bertepatan dengan alokasi waktu semester I yang disesuaikan dengan program semester (promes) yang terdapat di SDN Ngablak 1 Kabupaten Pati Setting Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngablak 1, yang terletak di desa Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati dan berada di tengah pemukiman masyarakat. Bersebelahan dengan jalan desa yang menghubungkan dengan pasar. Ruang kelas 5 berada tepat disebelah jalan sehingga kalau ada kendaraan bermotor melalui jalan itu suara bising pasti terdengar Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas 5 SD N Ngablak 1 sejumlah 28 siswa. Secara keseluruhan peserta didik SD N Ngablak 1 berjumlah 196 siswa, yang terdiri atas 6 rombongan belajar dan diampu oleh guru kelas. Tingkat kecerdasan peserta didik kelas 5 sangat beragam, ada sebagian yang cerdas dan aktif, namun ada sebagian yang pasif bahkan tergolong anak berkebutuhan 28

2 29 khusus. Kondisi sosial ekonomi dari siswa kelas 5 sangat beragam. Orang tuanya ada yang berprofesi sebagai guru/pns, tukang ojek, pedagang, montir dan ada juga yang bekerja sebagai kuli angkut di pasar. Sebagian siswa ada yang sudah lancar dalam membaca, tetapi ada juga yang baru bisa mengeja bahkan ada yang sama sekali tidak bisa membaca. Ada 1 siswa yang seharusnya bersekolah di sekolah anak- anak yang berkebutuhan khusus, tetapi karena berbagai macam faktor maka tetap bersekolah di SD negeri. 3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaborasi yang menggunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) partisipan. Dimana orang yang melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. PTK disini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus menerus sejak awal sampai berakhir penelitian (Iskandar, 2011:27) Desain Penelitian Desain PTK menurut Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2010:132).

3 30 REFLEKSI PERLAKUAN DAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI PERLAKUAN DAN PENGAMATAN PERENCANAAN Gambar 3.1 Alur PTK Menurut Kemmis dan Mc Taggart Penjelasan alur di atas adalah sebagai berikut: a) Perencanaan (planning), sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan (RPP), termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran (media pembelajaran). b) Perlakuan/ pelaksanaan tindakan (act) dan pengamatan (observing), meliputi tindakan yang disesuaikan dengan rencana tindakan. Kegiatan pelaksanaan tindakan bersamaan dengan kegiatan pengamatan. Ketika guru tersebut melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan pengamatan balik: terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.

4 31 c) Refleksi (reflecting), peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat (Arikunto, 2010: ). Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama). Setelah membahas satu pokok bahasan, diakhiri dengan tes formatif di akhir siklus. Dibuat dalam dua siklus dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) Variabel independent (variabel x) Variabel x (independent) dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai sumber belajar siswa karena berdasarkan pada kajian teori dan kajian penelitian yangb relevan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT salah satu model pembelajaran kooperatif yang kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam kelompokkelompok (tim) kecil yang beranggotakan 4-5 orang yang berbeda latar belakang, jenis kelamin, kemampuan, dan sukunya. Guru membimbing anggota tim untuk bekerja sama dan setiap anggota kelompok bisa menguasai materi pelajaran tersebut. Tingkat pemahaman siswa diukur dengan mengerjakan kuis namun tidak boleh saling membantu. Kemudian skor individu dijumlahkan ke dalam skor anggota tim dan dicari rata-rata anggota tim. Tim dengan skor tertinggi akan diberi penghargaan. Sehingga dengan kegiatan belajar seperti ini akan menumbuhkan sifat kerjasama dan saling membantu teman agar pengetahuan mereka meningkat dan akhirnya hasil kuis mereka juga mendapat nilai yang baik. Berikut kisi- kisi variabel x seperti pada tabel dibawah ini:

5 32 Tabel 3.2 Kisi-kisi variabel x No Langkah TGT Indikator Item 1. Menyampaikan tujuan dan Menyampaikan tujuan 1. Apakah guru memotivasi siswa pembelajaran dan menyampaikan memotivasi siswa belajar tujuan pembelajaran? 2. Apakah guru memotivasi siswa? 2. Menyajikan atau Menyampaikan Apakah guru telah menyampaikan informasi materi/informasi kepada menyampaikan materi? siswa 3. Mengorganisasikan siswa Mengorganisasikan siswa 1. Apakah guru dalam kelompok-kelompok kedalam kelompokkelompok mengorganisasi belajar kecil kan siswa ke dalam kelompok kecil? 2. Apakah guru membagi kelompok secara heterogen? 4. Membimbing kelompok Membimbing kelompokkelompok Apakah guru bekerja dan belajar pada saat membimbing kelompok- mereka mengerjakan kelompok saat lembar kerja mengerjakan lembar kerja? 5. Evaluasi Kuis Apakah guru memberikan kuis di akhir pembelajaran? 6. Memberikan penghargaan Penghargaan kelompok Apakah guru memberikan penghargaan kepada kelompok? Variabel dependent (variabel y) Adapun yang menjadi variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Ngablak 01 Cluwak. Karena hasil belajar merupakan faktor penentu keberhasilan suatu pembelajaran.

6 33 Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai nilai siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran di kelas setelah satu pokok bahasan selesai. Kemudian nilai siswa dianalisis menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah dilakukan. Standar Kompetensi (SK) yang dipilih dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. 3.4 Rencana Tindakan Berdasarkan alur PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart, terdiridsri 4 tahap yaitu perencanaan (planning), tidakan (acting) dan pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting). Rencana tindakan penelitian ini dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dengan dikenai tindakan yang sama Siklus I Tahap Perencanaan (planning) Menurut Arikunto (2010:138) perencanaan merupakan suatu rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari: a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). b. Membuat media sesuai materi. c. Menyusun lembar observasi untuk pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam penelitian tindakan kelas. d. Menyusun alat evaluasi berupa lembar kerja, lembar kuis, dan lembar tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Ngablak 05 Cluwak. e. Menyiapkan setting kelas, media, badan, dan alat pembelajaran lainnya Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (acting and observing). Menurut Arikunto (2010:139) Pada tahap pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan yang telah dirumuskan sekaligus kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh rekan guru sejawat sebagai observer.

7 berikut ini: Deskripsi pelaksanaan tindakan pada pertemuan ke-1 dan ke-2 seperti pada table Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menerepkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Kegiatan Pembelajaran Pra pembelajaran Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan penutup Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT 1. Guru mengatur tempat duduk 2. Guru mengecek kesiapan belajar siswa, media pembelajaran dan ruangan kelas 3. Guru membuka pelajaran dengan salam 4. Guru melakukan motivasi 5. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa 6. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 7. Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya jawab dan melakukan pengamatan 8. Guru menyampaikan materi dengan cara presentasi kelas 9. Siswa dioraganisasi kedalam kelompok-kelompok kecil 10. Siswa dibagikan lembar kerja siswa 11. Guru menetukan skor awal dari rata-rata skor dasar atau skor kuis sebelumnya 12. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan main dalam kelompok kerja 13. Siswa bekerja dalam kelompok dan salingbekerja 14. Siswa mempresentasikan hasil kerja 15. Siswa diberikan soal evaluasi 16. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu 17. Siswa dan guru bersama-sama mengoreksi hasil evaluasi 18. Nilai siswa menjadi skor individu 19. Guru memberikan penghargaan kepada tim dengan skor tertinggi 20. Guru memberikan penguatan kepada tim yang tidak mendapat penghargaan 21. Guru dan siswa membuat kesimpulan materi 22. Guru menutup pelajaran dengan salam Pada pertemuan ke-2 diadakan tes formatif pada akhir setiap siklus. Sebelum guru mengulas kembali materi yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian diadakan tes formatif, dalam kegiatan ini guru membagikan soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai sasaran pengukuran sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Dalam pertemuan ketiga ini tidak dikenai

8 35 tindakan dengan menerapkan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT), jadi tidak dilakukan pengamatan. Hasil tindakan difokuskan pada nilai hasil tes formatif IPA Refleksi (reflecting) Hasil dari kegiatan observasi selama kegiatan pembelajaran maupun hasil tes siswa dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan untuk diadakan refleksi. refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan (Arikunto, 2010:140). Refleksi dilakukan setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa, kinerja guru, serta ketrampilan siswa bekerja sama dalam kelompok. Proses proses pembelajaran tersebut dievaluasi keefektifannya dengan melihat ketercapaian dalam indicator kinerja pada siklus I, serta mengkaji kekurangan dan kelebihan dalam siklus 1. Berdasarkan kekurangan dan kelebihan tersebut, peneliti, guru dan rekan sejawat guru membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus I, serta rencana tindak lanjut untuk siklus berikutnya. Hasil refleksi serta saran-saran dari observer ini akan menjadi dasar dalam merencanakan tindakan yang akan diterapkan untuk siklus selanjutnya Siklus II Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dikenai tindakan/perlakuan yang sama seperti pada siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD dengan pokok bahasan yang berbeda. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kekurangan dan kelebiahn pada siklus I. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data disertai instrukmennya Teknik Pengumpulan Data Dalam PTK ini, teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

9 Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran (Sudijiono, 2008:76). Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi Arikunto (2010:272). Adapun kisi-kisi yang berisi item-item pada lembar observasi tindakan guru adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi observasi kinerja guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Aspek yang diamati Indikator No. dalam langkahlangkah item pembelajaran 1. Persiapan Mengatur tempat duduk 1 pembelajaran Mengecek kesiapan siswa, ruangan kelas, dan media 2 pembelajaran 2. Menyampaikan Membuka pelajaran dengan salam 3 tujuan dan Melakukan motivasi dan melakukan apersepsi 4 memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran 5 3. Menyajikan materi Menggali pengetahuan siswa 6 Menyajikan materi 7 Bertanya jawab dengan siswa tentang materi 8 pembelajaran 4. Mengorganisasikan Mengorganisasikan siswa dalam 7 kelompok kecil 9 siswa dalam Membagikan lembar kerja siswa 10 kelompok belajar Menentukan skor awal dari rata-rata skor dasar atau skor 11 kuis sebelumnya Menjelaskan aturan main dalam kelompok kerja Membimbing Membimbing siswa bekerja dalam kelompok dan saling 13 kelompok kerja dan belajar bekerja sama satu sama lain agar memastikan anggota kelompok lain dapat menguasai materi Menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil kerja 14 kelompok Mengarahkan anggota kelompok lain untuk menanggapi 15 hasil presentasi dari kelompok lain 6. Evaluasi Memberikan soal kepada siswa 16 Mengarahkan siswa mengerjakan soal kuis secara 17 individu dan tidak boleh saling membantu Mengoreksi soal kuis 18 Menghitung nilai siswa secara individu digabungkan per 19

10 37 7. Memberi penghargaan 8. Kesimpulan dan penutup kelompok dan digabungkan Memberi penghargaan kepada tim dengan skor tertinggi 20 Memberi penguatan kepada tim yang tidak mendapatkan 21 penghargaan Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 22 tentang hal-hal yang belum dipahami Menyimpulkan mata pelajaran 23 Member pengarahan untuk pertemuan selanjutnya 24 Menutup pelajaran dengan salam 25 Tabel 3.5 Kisi-kisi observasi aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Aspek yang diamati dalam langkahlangkah pembelajaran 1. Kesiapan siswa sebelum mengikuti pelajaran 2. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 3. Kemampuan siswa mengerjakan lembar kerja 4. Keaktifan siswa bertanya 5. Bekerja sama dalam tim Indikator Membawa buku sumber dan alat pelajaran lengkap 1 Bersemangat mengikuti pelajaran 2 Mempelajari materi pelajaran dirumah 3 Antusias saat guru melakukan motivasi 4 Member respon jawaban saat guru melakukan apersepsi 5 Mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan 6 pembelajaran Mengamati tumbuhan hijau 7 Menjawab pertanyaan guru 8 Berani mengajukan pendapat 9 No. item Duduk dalam kelompok masing-masing 10 Mendengarkan penjelasan guru tentang prosedur aturan 11 main dalam kelompok Membaca petunjuk pada lembar kerja 12 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan lembar kerja 13 sesuai dengan petunjuk lembar kerja Mempunyai inisiatif bertanya kepada guru bila mengalami 14 kesulitan saat mengerjakan lembar kerja Bertanya sesuai materi pembelajaran 15 Berukar pikiran dalam mengerjakan lembar kerja 16 Menghargai pendapat teman 17 Menginformasikan jawaban 18 Menguasai materi Keberanian siswa Mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas 20 Menanggapi hasil kerja kelompok 21 Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami Kejujuran Mengerjakan kuis secara individu 23

11 38 8. Penghargaan Mendapatkan penghargaan Kesimpulan Mampu membuat kesimpulan Teknik Tes Teknis ini digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa, dengan menggunakan butir-butir soal atau instrumen soal yang mengukur hasil belajar (Iskandar, 2011:68). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda. Sebelum melaksanakna penelitian tindakan kelas, peneliti membuat kisi- kisi instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam proses belajar-mengajar. Kisi-kisi tes hasil belajar mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai, kemudian dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar. Penyusunan kisi-kisi meliputi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya. Selanjutnya kisi-kisi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I Standar Kompetensi 2.Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan Kompetensi Dasar 2.1. Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan Indikator 1. mendefinisikan pengertian tumbuhan hijau 2.Mendefinisikan proses pembuatan makanan pada tumbuhan 3. Mengidentifika si cara tumbuhan hijau membuat makanan Tingkat kesukaran Bentuk Instrumen Mu Se Su 1 Pilihan ganda No. soal 3 3, 7, , 4, 5, 6 1

12 39 4. Menyebutkan bahan yang diperlukan tumbuhan untuk membuat makanan 1 1 Pilihan ganda 8, 9 Total Tabel 3.7 Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II Standar Kompetensi 2.Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan Kompetensi Dasar 2.1. Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan Indikator 1. menyebutkan 2 hasil proses fotosintesis 2.Mendefinisikan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan hijau 3. Membuktikan tempat tumbuhan hijau menyimpan cadangan makanan Tingkat kesukaran Mu Se Su Bentuk Instrumen 2 1 Pilihan ganda No. soal 11, 12, ,

13 40 4. Menyebutkan 5 tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan 1 3 Pilihan ganda 16, 17, 18, 20 Total Studi Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto maupun video Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam PTK ini, berdasarkan teknik pengumpulan data di atas adalah sebagai berikut: Lembar observasi penilaian kinerja guru Lembar ini untuk mengetahui kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT. Pada penelitian ini aspek yang diamati meliputi: 1) persiapan, 2) menyajikan tujuan dan memotivasi siswa, 3) menyajikan materi, 4) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, 5) membimbing kelompok kerja dan belajar, 6) evaluasi, 7) member penghargaan, dan 8) kesimpilan dan penutup. Dari kedelapan aspek di atas dijabarkan ke dalam indicator yang mempunyai skor 1,2,3, dan Lembar observasi penilaian kinerja siswa Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun aspek yang diamati antara lain: 1) kesiapan siswa selama proses pembelajaran, 2) perhatian siswa terhadap penjelasan guru, 3) kemampuan siswa

14 41 mengerjakan lembar kerja, 4) keaktifan siswa bertanya, 5) bekerja sama dengan tim, 6) keberanian siswa, 7) kejujuran, 8) penghargaan, dan 9) membuat kesimpulan. Dari Sembilan aspek di atas juga dijabarkan ke dalam indicator yang mempunyai skor 1,2,3 dan Lembar tes formatif Lembaran yang berisi 20 soal dalam bentuk pilihan ganda setelah satu pokok bahasan selesai berdasarkan kisi-kisi soal tes. Tujuannya pembuatan lembar tes formatif untuk mengetahui pencapaian hasil belajar IPA serta tingkat ketuntasan siswa berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. 3.6 Teknik Analisis Uji Instrumen Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti menguji instrumen (soal) yang akan digunakan. Instrumen yang akan digunakan sebelumnya harus di uji validitas, reabilitas dan tingkat kesukaran soalnya. Uji validitas dan reabilitas ini di ujikan kepada siswa kelas 5 SD Negeri Ngablak 01 Cluwak yang berjumlah 28 siswa Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010:348). Dengan kata lain validitas berkaitan dengan ketepatan dengan alat ukur. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka instrumen itu juga valid. Sebuah instrumen pengukuran dikatakan memiliki kesejajaran antara hasil pengukuran dengan kriteria tersebut. Cara yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah dengan mengkorelasikan hasil pengukuran dengan kriteria. Penafsiran harga koefisien korelasi (r) dilakukan dengan membandingkan antara r hitung dengan perhitungan r tabel product moment yang dengan jumlah N yang sama dengan taraf signifikansi 1% atau 5%. Standar minimal untuk validitas butir instrumen adalah 0,3 (Widoyoko, 2012:143). Artinya apabila r hitung 0,3, nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung 0,3, nomor butir tersebut tidak valid.

15 42 Besar r tabel tergantung dari jumlah responden (N) dan taraf kesalahan (a). Dari r tabel product moment untuk responden (N) = 30 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga r tabel = 0,334 (Sugiyono, 2010:373). Tabel 3.8 Rentang Indeks Validitas No Indeks Interpretasi 1. 0,81 1,00 Sangat tinggi 2. 0,61 0,80 Tinggi 3. 0,41 0,60 Cukup 4. 0,21 0,40 Rendah 5. 0,00 0,20 Sangat rendah Analisis validitas pada penelitian ini akan dibantu dengan program SPSS 16,0 for windows. Berdasarkan analisis output SPSS 16,0 for windows, untuk mengetahui besarnya indeks korelasi antara skor butir dengan skor total dapat dilihat pada output Item Total Statistics pada kolom Corrected Item Total Correlation. Jika Corrected Item Total Correlation 0,334 maka disimpulkan bahwa semua butir instrument dikatakan valid. Berikut nomor item yang dinyatakan valid dan tidak valid. Tabel 3.9 Hasil Validitas Item Soal Siklus I No. Item Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9 4, 5, Tabel 3.10 Hasil Validitas Item Soal Siklus II No. Item Valid Tidak valid 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 12, Uji Reliabilitas Reabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dihandalkan Arikunto (2010:167). Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan

16 43 reliabel jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. Jadi yang dipentingkan di sini adalah ketelitiannya sejauh mana tes atau alat evaluasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya (Purwanto,2013:139). Reabilitas alat ukur dalam penelitian ini dihitung dengan teknik Cronbach s Alpha yang dibantu dengan program SPSS 16,0 for Windows. Untuk mengetahui apakan instrumen tersebut reliabel atau tidak salah langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan harga kritik atau standar reabilitas (0,7). Artinya suatu instrument dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 (Kaplan, dalam Widoyoko 2012:155). Indeks reabilitas instrument dapat dilihat pada output kotak Reability Statistics, pada kolom Cronbach s Alpha. Semakin tinggi koefisien reabilitas suatu tes (mendekati 1) makin tinggi pula ketepatannya. Tes yang memiliki konsistensi reabilitas tinggi adalah akurat terhadap kesempatan testing dan instrument lainnya. Sebagai ancar-ancar koefisien reabilitas berdasarkan nilai Alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 3.11 Rentang Indeks Reabilitas No Indeks Interpretasi 1. 0,80 1,00 Sangat reliabel 2. < 0,80 0,60 Reliabel 3. < 0,60 0,40 Cukup reliabel 4. < 0,40 0,20 Agak reliabel 5. <0,20 Kurang reliabel Sumber: Wardani, 2012:346 Teknik pengujian Cronbach s Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reability) dari masing-masing item. Berikut hasil output dapat dilihat pada kotak Reability Statistics, pada kolom Cronbach s Alpha. Tabel 3.12 Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Item Berdasarkan analisis output dari program SPSS 16,0 for Windows, kolom N of Items menunjukkan banyaknya nomor item yang bersangkutan. Sedangkan indeks reliabilitas Cronbach s Alpha sebesar 0,925. Karena nilai indeks realibilitas Alpha lebih

17 44 besar dari standar minimal0,7, maka disimpulkan bahwa instrument yang digunakan adalah sangat reliabel Analisis Tingkat Kesukaran Soal Menurut Arikunto (2010: ) Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Menurut Sudjana (2008: 135) ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah kategori mudah, sedang dan sukar. Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan. Maksudnya ada keseimbangan untuk jumlah soal ketiga kategori tersebut. Sebagian besar soal berada pada kategori sedang. Missal tes objektif pilihan ganda sebanyak 60 pertanyaan. Dari ke-60 pertanyaan tersebut, soal kategori mudah sebanyak 20, kategori sedang 20, dan kategori sukar 20. Pertimbangan kedua proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Perbandingan soal mudah-sedang-sukar bisa dibuat Artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang dan 30% soal kategori sukar. Perbandingan tingkat kesukaran sejenis dengan proporsi di atas adalah Artinya 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang dan 20% soal kategori sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut: P = B JS (Sudijono,2011:372) Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

18 45 Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Indeks Kesukaran Soal No Indeks Interpretasi 1. < 0,30 Sukar 2. 0,30 0,70 Cukup (sedang) 3. > 0,70 Mudah Sumber: Sudijono 2011:372 Berdasarkan indeks tingkat kesukaran item soal dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh hasil perhitungannya sebagai berikut: Tabel 3.14 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah 1. < 0,30 Sukar 6, ,30 0,70 Cukup (sedang) 2, 3, 5, 7, 9, > 0,70 Mudah 1, 4 2 Total 10 Tabel 3.15 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah 1. < 0,30 Sukar 11, ,30 0,70 Cukup (sedang) 12, 13, 14, 16, 17, > 0,70 Mudah 15, 20 2 Total Teknik Analisis Data Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

19 Data Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Langkah pertama dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar siswa. Penskoran adalah proses pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka (Sudijono, 2011:301). Angka-angka hasil penilaian tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Cara pemberian skor terhadap tes hasil belajar pada umumnya disesuaikan dengan bentuk soal-soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan soal bentuk pilihan ganda. a. Penskoran soal bentuk pilihan ganda Cara penskoran tes bentuk pilihan ganda ada tiga macam, yaitu: pertama penskoran tanpa ada koreksi jawaban, penskoran ada koreksi jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot (Ainur Rofieq, 2002:6-3). Peneliti menggunakan teknik penskoran tanpa koreksi jawaban, yaitu penskoran dengan cara tiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (tergantung dari bobot butir soal), sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar dengan menggunakan rumus: skor = 100 (Arifin, 2012:229) Keterangan : B = jumlah jawaban benar N = jumlah soal Skala = b. Menghitung rata-rata hasil belajar menggunakan rumus: c. Menentukan batas minimal ketuntasan belajar 1) Ketuntasan Individual Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KB = T Tt (Trianto, 2011:241) Keterangan : KB = ketuntasan belajar

20 47 T Tt = jumlah skor yang diperoleh siswa = jumlah skor total Dalam penelitian ini setiap siswa dapat dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan Individu) jika proposal jawaban benar siswa 65. 2) Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 80% atau 28 siswa telah tuntas atau 65. Hasil perhitungan baik ketuntasan individual maupun ketuntasan klasikal kemudian dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar sebagai berikut: Tabel 3.16 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria ketuntasan Kualifikasi Individual Klasikal Tuntas < 65 < 65 Tidak tuntas Sumber: Depdiknas: Data Kualitatif Data kualitatif berupa data dan hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. a. Pengolahan data hasil observasi Pengolahan data observasi menggunakan skala penilaian lembar observasi dengan rentang nilai dalam bentuk angka 1-4 (1,2,3,4) untuk menilai keterlaksanaan kinerja maupun ketrampilan guru serta aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Petunjuk penilaian observasi dilakukan dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom skala nilai dengan kriteria sebagai berikut: 4 = baik sekali 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Setelah itu skor yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus:

21 48 Nilai = x skala (purwanto, 2013:207) Keterangan : Skala yang digunakan (%) Setelah dinilai kemudian dikonversikan pada skala huruf (A-B-C-D-E) dengan skala 5 rentang 10. Konversi nilai dapat dilihat pada tabel 3.17 dibawah ini. Tabel 3.17 Kriteria Konversi Nilai Hasil Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa (%) Nilai Huruf Bobot Kualifikasi 90% - 100% A 4 Sangat baik 80% - 89% B 3 Baik 70% - 79% C 2 Cukup 60% - 69% D 1 Kurang >59% TL 0 Kurang sekali (gagal) Sumber: Arifin 2012: 236 Data hasil penilaian obserasi dan data aktivitas siswa hanya bersifat sebagai data pendukung yang mendasari peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Ngablak 5 Cluwak. 3.8 Indikator Keberhasilan Pada penelitian tidakan kelas ini dikatakan berhasil bila 80% atau 22 siswa dari 28 siswa berhasil memperoleh nilai 65, yakni skor standar ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan di awal tahun pelajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang setting waktu penelitian setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakter subjek penelitian. 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terletak di pinggir jalan raya antar Kota Pati-Jepara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III tentang model penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Mojoagung 02 Trangkil Pati dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan karakteristik subjek penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Bab ini menjelaskan tentang setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di Kelas 2 SD Negeri Papringan 03. Letak SD Negeri Papringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Peneliti melakukan penelitian di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang teletak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomukti 04, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.SD Negeri Sidomukti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga yang terletak di Jln. Domas 54, daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan karakteristik

Lebih terperinci