BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang akan diteliti banyaknya siswa dengan komposisi siswa baik laki-laki maupun perempuan. Sumber data utama dalam pelaksanaan tindakan kelas dan hasil tes. Penelitian dilakukan di kelas 3 SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Kalibiru semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada 18, 20, 25 dan 27 April 2016 mulai dari siklus I dan Siklus II. Kondisi siswa berjumlah 14 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan siswa perempuan 7 Sebagai besar orang tua siswa bekerja sebagai buruh. Suasana kelas tidak terlalu ramai dan siswa mudah diatur oleh guru. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri 2 variabel yaitu variabel bebas yakni pendekatan inkuiri sedangkan variabel terikat hasil belajar siswa kelas 3. Pendekatan inkuiri suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri (Gulo, dalam Anam 2015). Hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar (Sudjana, 2005). Pendekatan inkuiri adalah pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA dengan dua Kompetensi Dasar yaitu KD 6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca dan KD 6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia, dengan langkah-langkah yakni memberi gambaran umum tentang materi, kemudian guru menggali pertanyaan dan siswa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan, guru melemparkan pertanyaan tersebut 20

2 21 kepada siswa yang lain. Siswa menjawab pertanyaan sesuai pengetahuannya, guru memberikan penjelasan tentang materi, siswa dibentuk dalam kelompok. Menyusun rencana sebelum melakukan percobaan dan siswa mulai melakukan percobaan dengan alat peraga yang sudah disediakan. menyiapkan laporan akhir dalam lembar kerja siswa dan siswa saling bertukar pikiran dengan anggota kelompok. Menyimpulkan dan perwakilan kelompok mempresentasi ke depan kelas, kelompok lain diberi kesempatan memberi tanggapan. 3.3 Prosedur Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, (2013). Prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu: Planning (Perencanaan tindakan), Acting (tindakan) dan Observasing (observasi), serta Reflecting (refleksi). Prosedur penelitian ini dapat dijelasakan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart Sumber: Arikunto 2013 Rincian penjelasan dari gambar PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut:

3 22 Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai tes IPA siswa kelas 3 SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Kalibiru. Desain pembelajaran pendekatan inkuiri, kegiatan yang dilakukan pada tahan perencanaan ini menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA dengan KD 6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca untuk siklus I, indikator, tujuan pembelajaran, menyiapkan sumber belajar dan media, lembar observasi, soal evaluasi. Peneliti melakukan dengan kolaborasi dengan guru untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap ini melakukan implementasi RPP yang telah disusun sesuai dengan perencanaan awal menggunakan pendekatan inkuiri siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sesuai pemantau aktivitas guru dan siswa berdasarkan pendekatan inkuiri yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan a. Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam 2. Guru memeriksa kehadiran siswa 3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 4. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa 5. Guru menyampaikan apersepsi: Anak-anak siapa yang tahu, ada beberapa macam keadaan cuaca yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari? 6. Guru menyampaikan kegiatan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari berupa hubungan keadaan awan dan cuaca

4 23 2. Siswa menggali pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari 3. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki 4. Siswa mendengarkan penjelasan tentang materi pengertian awan dan cuaca, siswa diajak keluar kelas untuk melihat awan dan merasakan langsung cuaca pada saat itu, setelah selesai siswa diajak masuk kelas kembali 5. Siswa mendengarkan penjelasan bagaimana hubungan keadaan awan dan cuaca Elaborasi 1. Siswa membentuk kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang siswa dalam satu kelompok 2. Siswa dalam kelompok untuk menyusun rencana sebelum melakukan percobaan untuk menyeldiki proses terjadinya hujan (apa saja yang akan diamati, bagaimana langkah kerjanya, alat-alat peraga yang akan digunakan dalam percobaan dan pembagian tugas kelompok) 3. Siswa melakukan percobaan dalam percobaan proses terjadinya hujan 4. Siswa menyiapkan laporan akhir dan saling bertukar informasi dari hasil temuannya 5. Perwakilan kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas 6. Kelompok lain untuk menanggapi atau memberi masukan terhadap presentasi kelompoku membimbing siswa dalam menyiapkan laporan akhir Konfirmasi 1. Siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat tentang materi yang sudah dipelajari 2. Siswa dan guru melakukan refleksi berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan

5 24 c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari 2. Guru memberikan tidak lanjut untuk mempelajari materi selanjutnya 3. Guru me nyampaikan renacan pembelajaran berikutnya 4. Guru mengucapkan salam penutup Pertemuan Kedua Siklus I a. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam 2. Guru memeriksa kehadiran siswa 3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 4. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa 5. Guru menyampaikan apersepsi: Anak-anak kalian sudah melihat awan, bagaimana bentuk awan tersebut? Apa warna awan tersebut? 6. Guru menyampaikan kegiatan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diberi gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari pengaruh awan terhadap cuaca 2. Siswa menggali pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari 3. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki 4. Siswa mendengarkan penjelasan kepada macam-macam awan dengan melihat gambar macam-macam awan yang ditampilkan melalui powerpoint 5. Siswa mendengarkan penjelasan tentang pengaruh awan terhadap cuaca dengan mengaitkan dalam kehidupan nyata misalnya menanyakan cuaca hari ini

6 25 Elaborasi 1. Siswa membentuk kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang siswa dalam satu kelompok 2. Siswa dalam berkelompok untuk menyusun rencana sebelum melakukan pengamatan dan menggambar (apa saja yang akan diamati, bagaimana langkah kerjanya, alat yang digunakan dan pembagian tugas kelompok) 3. Siswa melakukan pengamatan dan menggambar bentuk-bentuk awan dan menjelaskan ciri-cirinya 4. Siswa dalam menyiapkan laporan akhir di lembar kerja siswa 5. Kelompok diberi kesempatan lain yang ingin menanggapi atau memberi masukan terhadap presentasi kelompok Konfirmasi 1. Siswa diberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat tentang materi yang sudah dipelajari 2. Siswa dan guru melakukan refleksi berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari 2. Guru memberikan soal evaluasi 3. Guru menyampaikan renacan pembelajaran berikutnya 4. Guru mengucapkan salam penutup Tahap Refleksi Tahap ini dilakukan pada akhir siklus. Refleksi didasarkan pada hasil pengamatan sehingga dapat dianalisis hambatan dan kekurangan pada siklus I sehingga perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Nilai yang diperoleh siswa pada evaluasi dibandingkan dengan nilai sebelum diberi tindakan. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan hasil belajar maka dapat dilakukan tindak lanjut dengan memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya.

7 26 Rancangan untuk siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi dapat dikaji permasalahan yang muncul dan dapat disempurnakan pada siklus II. Deskripsi Siklus II 1. Tahap Perencanaan Tahap dalam kegiatan siklus II ini adalah sama dengan siklus I, yaitu diawali dengan menyusun RRP dua kali pertemuan dengan KD 6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia indikator, tujuan pembelajaran, menyiapkan sumber belajar dan media, lembar observasi, soal evaluasi. Peneliti melakukan dengan kolaborasi dengan guru untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap tindakan siklus II ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun berdasarkan perencanaan dengan menggunakan pendekatan inkuiri pelaksanaan pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sesuai pemantau aktivitas guru dan siswa berdasarkan pendekatan inkuiri yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Pertemuan Pertama Siklus II a. Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam 2. Guru memeriksa kehadiran siswa 3. Guru memeriksa kesiapan siswa 4. Guru menyampaikan apersepsi: Anak-anak jika cuaca panas kita menggunakan pakaian apa 5. Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari tentang pengaruh cuaca terhadap kegiatan manusia

8 27 2. Siswa menggali pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan Dipelajari 3. Siswa mendengarkan penjelasan tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia dengan mengajak siswa untuk melihat gambar yang ditampilkan melalui powerpoint Elaborasi 1. Siswa dibentuk kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang siswa dalam satu kelompok 2. Siswa dalam berkelompok untuk menyusun rencana sebelum melakukan pengamatan dan menggambar (apa saja yang akan diamati, bagaimana langkah kerjanya, alat yang digunakan dan pembagian tugas kelompok 3. Siswa dalam melakukan pengamatan di lingkungan sekitar amati apa yang dipakai orang disekitarmu pada waktu cuaca panas 4. Siswa bersama kelompok menyiapkan laporan akhir di lembar kerja siswa 5. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan kelompok diberi kesempatan lain yang ingin menanggapi atau memberi masukan terhadap presentasi kelompok Konfirmasi 1. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat tentang materi yang sudah dipelajari 2. Siswa dan guru melakukan refleksi berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran 2. Guru memberikan tidak lanjut untuk mempelajari materi selanjutnya 3. Guru menyampaikan rencana pelajaran beikutnya 4. Guru mengucapkan salam penutup

9 28 Pertemuan Dua Siklus II a. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam 2. Guru memeriksa kehadiran siswa 3. Guru memeriksa kesiapan siswa 4. Guru menyampaikan apersepsi 5. Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari tentang pengaruh cuaca terhadap kegiatan manusia 2. Siswa menggali pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dipelajar 3. Siswa mendengarkan penjelasan tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia dengan mengajak siswa untuk melihat gambar yang ditampilkan melalui powerpoint Elaborasi 1. Siswa dibentuk kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang siswa dalam satu kelompok 2. Siswa dalam berkelompok untuk menyusun rencana sebelum melakukan pengamatan dan menggambar (apa saja yang akan diamati, bagaimana langkah kerjanya, alat yang digunakan dan pembagian tugas kelompok 3. Siswa dalam melakukan pengamatan di lingkungan sekitar amati apa yang dipakai orang disekitarmu pada waktu cuaca dingin 4. Siwa dam kelompok menyiapkan laporan akhir dilembar kerjas siswa 5. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan kelompok diberi kesempatan lain yang ingin menanggapi atau memberi masukan terhadap presentasi kelompok

10 29 Konfirmasi 1. Siswa diberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat tentang materi yang sudah dipelajari 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang sudah dipelajari 2. Guru memberikan soal evaluasi 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya 4. Guru mengucapkan salam penutup Tahap Refleksi Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi siklus I. Tindakan pada siklus I dan siklus II dibandingkan serta membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi yang terkumpul, dianalisis dan diharapkan terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa. 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Alat Pengumpulan Data Jenis data penelitian mengunakan data yang berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian Teknik Pengumpulan data yag digunakan teknik tes dan non tes (lembar observasi). Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Adapun Kisi-kisi instrumen penilaian hasil belajar terdapat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.

11 30 Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Dasar Siklus 1 Standar Kompetensi Kompotensi Dasar Indikator Aspek Kognitif 6.Memami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruh bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam 6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca Menjelaskan pengertian awan dan cuaca Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca Menyebutkan macammacam bentuk awan Menyebutkan pengaruh awan terhadap cuaca C3 C3 7,8,9,10, 11,12,13, 14,15,16 C1 17,18,19, 20,21 C1 22,23,24, 25,26,27, 28,29,30 Item Soal No soal Jumlah soal 1,2,3,4,5, Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus II Standar Kompetensi 6.Memami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruh bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam Kompotensi Dasar 6.3Mendeskripsika n pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia Indikator 6.3.1Mengidentifikasi pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia Menyebutkan pengaruh cuaca cerah terhadap kegiatan manusia Aspek Kognitif C2 1,2,3, 4,5 C1 6,7,8, 9, 10 Item Soal No Jumlah soal soal Menyebutkan pengaruh cuaca dingin terhadap kegiatan manusia C1 11,12, 13,14,15 5

12 Syarat Soal yang Baik Soal diberikan terlebih dulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Diuji cobakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 14 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrument adalah mengetahui kelayakan item soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian Uji Validitas Intrumen Penelitian Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas 4 SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Kalibiru. Suatu butir instrumen dapat dikatakan valid apabila memilki sumbangan yang besar terhadap skor total atau memiliki kesejajaran (korelasi) dengan skor total (Widoyoko, 2014). Validitas menurut Arikunto (2012) adalah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Uji validitas menggunakan uji pearson (Nunnally & Bernstein 1994) dalam bukunya berjudul Psychometic Theory. Dengan menggunakan langkah-langkah program spss yaitu analyze-correlate-bivariate koefisien yang lebih besar dari 0,3 dinyatakan sebagai soal yang valid (Azwar, 2012). Selain itu, dilakukan validitas tes oleh ahli dalam uji validitas dilakukan oleh Romirio Torang Purba, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing. Hasil uji validitas siklus I dan siklus II yang diolah melalui SPSS 16.0 Kriteria untuk koofesien validitas instrument (Wardani, N & dkk 2012), secara rinci disajikan dalam Tabel 3.3.

13 32 Tabel 3.3 Kriteria Indeks Validitas No Indeks Kriteria 1 0,81 1,00 Sangat tinggi 2 0,61 0,80 Tinggi 3 0,41 0,60 Cukup 4 0,21 0,40 Rendah 5 0,00 0,20 Sangat rendah Sumber : Wardani, N & dkk (2012) Indeks Tabel 3.4 Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II Kriteria No Butir Soal Siklus I F % No Butir Soal Siklus II F % 0,81 1,00 Sangat tinggi , ,61 0,80 Tinggi 9,12, ,7, ,41 0,60 Cukup 2,6,7,10,11,13, 18,20,25,27, ,3 7 1,2,5,10,11,1 3, ,6 0,21 0,40 Rendah 1,3, 22, 26, , ,00 0,20 Sangat Rendah 4,5,8,14,15,16, 21,23, ,4,9, ,6 7 Jumlah Berdasarkan data pada Tabel 3.4, diuraikan bahwa hasil uji validitas soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 30 terdapat 15 soal yang tidak valid yaitu item soal nomor 1, 3, 4, 5, 8, 14, 15, 16, 19, 21, 23, 24, 22, 26, 28. Sedangkan 15 soal lain yang terbukti valid dapat digunakan sebagai soal evaluasi siklus I. Uji validitas soal siklus II uji validitas soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 15 soal terdapat 5 soal tidak valid yaitu ite nomor 3, 4, 9, 13, dan nomor 14. Sedangkan 10 soal lainnya terbukti valid sehingga dapat digunakan

14 33 sebagai soal evaluasi pada siklus 2. Ouput data dan data mentah dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 9. Uji reliabilitas yang akan diujikan adalah reliabilitas internal, yaitu kriteria maupun perhitungannya didasarkan pada data instrumen itu sendiri (Widoyoko, 2014). Uji reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows dengan melihat kolom Cronbach s Alpha. Kriteria pengukuran koefisien reliabilitas instrument dalam penelitian ini menurut Wardani, N & dkk (2012), dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kriteria Indeks Reliabilitas Rentang 0,80 1, 00 Kriteria Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel Sumber : Wardani, N & dkk (2012) Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 20 butir soal siklus I dan 10 butir soal siklus II dilakukan pada siswa kelas 3 SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Kalibiru. Distribusi reliabilitas butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui Tabel 3.6. Tabel 3.6 Distribusi Reliabititas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II No. Urut Siklus Jumlah Butir Soal Cronboach s Alpha Kriteria 1 I Sangat Reliabel 2 II Reliabel Berdasarkan Tabel 3.6 Cronboach s Alpha yang diperoleh dari siklus I sebesar.891 dan siklus II sebesar.791. Kedua angka tersebut berada dinterval

15 34 indeks antara 0,60 1,00, dengan demikian reliabilitas instrumen soal untuk siklus I dan II, dapat digunakan dalam penelitian Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Instrumen perlu tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus T= Keterangan: T = angka indeks kesukaran item B = banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar terhadap butir item yang bersangkutan JS = jumlah peserta tes yang mengikuti tes Ada tiga kategori tingkat kesukaran soal, yaitu kategori sukar, soal kategori sedang, dan soal kategori mudah. Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Skor Tingkat Kesukaran < 0,30 Sukar 0,30-0,70 Sedang 0,70 Mudah Sumber: Arikunto, 2012 Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui Tabel 3.8.

16 35 Tabel 3.8 Distribusi Evaluasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan II Skor Siklus I Siklus II Tingkat Kesukaran No Soal F % No Soal F % 0,00 0,25 Sukar 4,5,8,11,14, 15,16,21,22, ,9 2 13,33 0,26 0, 75 Sedang 1,2,3,6,7,9, 10,12,13,17,18,19,20,2 3,24,25,26, 28,29, ,67 1,2,3,5,6,7, 8,10,11,12, 13,14, Jumlah Hasil tingkat kesukaran pada siklus I dari 30 soal menunjukkan, menunjukan 10 soal yang memiliki tingkat kesukaran (4,5,8,11,14,15,16,21,22,23), 20 soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang (1,2,3,6,7,9,10.12,13,17,18,19,20,24,25,26,27,28,29,30). Sedangkan siklus II menunjukan 2 soal menunjukan tingkat kesukaran (4, 9). 13 soal menunjukan tingkat kesukaran sedang (1,2,3,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15). Dari beberapa butir soal yang memiliki kesukaran sedang 20 butir soal siklus I dan 10 butir soal yang akan dipilih untuk tes siklus I dan siklus II. 3.6 Indikator Kinerja Berdasarkan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006), yaitu siswa dikatakan tuntas belajar bila sudah memenuhi KKM yang telah ditetapkan. Belajar di kelas dikatakan tuntas jika kelas tersebut terdapat 85% siswa yang mencapai KKM. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil bila ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% yaitu 12 dari 14 siswa berhasil memperoleh nilai 70 yang telah ditetapkan. 3.7 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Kunandar (2011) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk pengumpulan data terdapat dua jenis yaitu kuantitatif dan kualitatif.

17 36 Analisis data kualitatif menggunakan analisis deskriftif kualitatif. Menurut Kusnandar (2011), menyatakan bahwa pengolalahan data PTK diinterprestasikan dalam bentuk deskriftif kualitatif dan analisis data dalam PTK diperoleh dari hasil refleksi tiap siklus. Menurut Arikunto (2015), analisis data dari lembar pengamatan saja. Sedangkan analisis data kuantitatif yaitu membandingkan hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan Siklus II. Menurut Arikunto (2015), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebenarnya merupakan penelitian kualitatif, tetapi dapat digunakan analisis data kuantitatif untuk membandingkan hasil prestasi tiap siklus I dan siklus II Data Kuantitatif Data Kuantitatif dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar diperoleh dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Untuk hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 dilakukan koreksi untuk diberikan skor dan nilai. Untuk memberikan skor tehadap hasil belajar siswa berbeda-beda sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Dalam penenlitian ini soal yang digunakan adalah soal tes bentuk pilihan ganda. a. Penskoran soal pilihan ganda Menurut Arikunto (2012), menjelaskan bahwa cara untuk menentukan skor dalam tes bentuk pilihan ganda yaitu dengan denda dan tanpa denda. Dalam penelitian ini menggunakan rumus tanpa denda yaitu: S=R (Arikunto, 2012) Keterangan: S = skor yang diperoleh (Raw Score) R = jawaban benar Setelah melakukan penskoran selanjutnya akan diubah menjadi nilai. Arikunto (2012), menyatakan bahwa nilai merupakan angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan standar. Cara untuk memberikan nilai

18 37 adalah mengubah skor mentah yang diperoleh menjadi skor dengan acuan standar 100 sebagai berikut: Nilai = X 100 % Keterangan: 100% dikatakan sebagai tujuan instruksional khusus, jika hasil yang diperoleh 70 maka instruksional yang dikuasai adalah 70 % dan nilai yang akan diperoleh adalah 70. b. Menghitung rata-rata hasil belajar Untuk menghitung rata-rata hasil belajar dapat menggunakan rumus (Arikunto 2012) X = Keterangan: jumlah semua skor dibagi banyaknya siswa yang memiliki skor. c. Menetukan kriteria ketuntasan belajar individu Ketuntasan belajar siswa akan ditentukan dengan membandingkan KKM yang sudah ditetapkan di SD Negeri Kebumen 01 untuk kelas 3 yaitu 70. Berikut ini kriteria ketuntasan belajar dalam Tabel 3.5 d. Menentukan kriteria ketuntasan belajar klasikal Kriteria belajar klasikal dihitunh menggunakan cara sebagai berikut: Ketuntasan klasikal = Data Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil refleksi yang diperoleh dari akhir siklus dan hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang dicatat dari lembar observasi. Lembar observasi guru dan siswa masing-masing terdiri dari 24 pertanyaan yang terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Lembar observasi yang digunakan adalah check list. Observasi memberikan tanda centang pada kolom ya atau tidak pada lembar observasi sesuai dengan komponen yang dilakukan oleh guru dan siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Bab ini menjelaskan tentang setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada Bab III metode penelitian ini, berturut-turut dan dibahas setting penelitian, desain dalam PTK, Prosedur penilaian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomukti 04, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.SD Negeri Sidomukti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Peneliti melakukan penelitian di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga yang terletak di Jln. Domas 54, daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wijaya dan Dedi (00:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini, yakni seting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Seting penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Kasihani kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kopeng 02 yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kellas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang setting waktu penelitian setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Lewin (dalam Tahir 2012:77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Mojoagung 02 Trangkil Pati dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di Kelas 2 SD Negeri Papringan 03. Letak SD Negeri Papringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam penelitian tindakan kelas (PTK),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama

Lebih terperinci