BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama guru kelas dan observer. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Mc Taggart dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan dengan beberapa siklus. Peneliti fokus untuk meneliti mata pelajaran IPA kelas 4 di SDN Dologan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran 203/204. Penelitian dilakukan secara 2 siklus pada bulan Maret sampai dengan bulan April 204. Subjek penelitian ini adalah jumlah siswa kelas 4 sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda. Beberapa mempunyai sifat egois, individualis, kurang memperhatikan guru, jarang mengerjakan tugas rumah, kurangnya kesadaran untuk belajar, dan pendiam. Beberapa juga berasal dari latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda-beda diantaranya 50% swasta, 25% buruh, 20% petani, dan 5% PNS. Sebagian besar berasal dari keluarga yang memiliki orang tua berpendidikan rendah. Hanya siswa yang orang tuanya PNS selebihnya hanya sebatas SD dan SMP sehingga hal tersebut berdampak pada pendidikan siswa. Orang tua siswa tidak terlalu memperhatikan proses belajar baik di sekolah maupun di rumah. Terutama bagi beberapa siswa yang tinggal dengan wali yaitu nenek dan kakeknya. Semua hal itu jelas mempengaruhi hasil belajar setiap siswa. Rendahnya hasil belajar yang mendapatkan nilai di bawah KKM sekolah. Sehingga peneliti dapat melakukan penelitian tindakan kelas dari data tersebut. 3.2 Variabel Penelitian Variabel PTK ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan hasil serta motivasi belajar IPA. Variabel 20

2 2 bebas (x) atau variabel pengaruh yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan variabel terikat (y) atau variabel terpengaruh yaitu hasil dan motivasi belajar siswa yang berfokus pada mata pelajaran IPA kelas 4 SDN Dologan Karanggede Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran 203/204. Adapun penjelasan secara rinci berikut ini. ) Variabel bebas (x) atau variabel pengaruh Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT. TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 200: 3). Langkah-langkah pembelajaran TGT antara lain: presentasi materi, pembentukan kelompok, game turnamen, dan penghargaan kelompok. Kriterian skor yaitu kelompok yang mendapat skor 45 mendapat julukan Super Team, rata-rata skor mendapat julukan Great Team, dan rata-rata skor mendapat julukan Good Team. 2) Variabel terikat (y) atau variabel terpengaruh Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar IPA. Motivasi belajar merupakan kesadaran seseorang yang timbul untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Terdapat dua aspek motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri siswa berupa keinginan untuk maju karena adanya pemikiran positif bahwa dimana semua mata pelajaran yang dipelajari sangat dibutuhkan dan sangat berguna hingga mendatang, sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar yaitu diawali dengan motivasi dari guru, pemberian angka, pujian, hadiah, hukuman, ulangan, kompetisi, dan mengetahui hasil ulangan. Hasil belajar merupakan suatu kemampuan setiap siswa yang dituangkan dalam pengalaman dan dapat diukur dengan angka-angka melalui post test berupa tes formatif. Cara untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu peneliti memerlukan suatu model pembelajaran yang berpengaruh pada hasil sekaligus

3 22 motivasi belajar dari siswa. Pada penelitian ini, hasil dan motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model C. Kemmis dan Mc.Taggart (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 202:44). PTK ini adalah jenis kolaboratif yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh peneliti yang bekerja sama dengan guru kelas dan observer. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan Perubahan Gambar 3 Model Siklus PT oleh Kemmis & Mc Taggart (dimodifikasi oleh Wijaya Kusuma, dkk) Model penelitian pada gambar 3 di atas ini akan dilaksanakan beberapa siklus hingga hasil belajar mencapai target yang telah ditetapkan peneliti. Diawali dengan perencanaan yang matang sebelum diimplementasikan kemudian peneliti

4 23 akan melaksanakan suatu tindakan dari rancangan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti juga akan melalukan pengamatan secara langsung. Pada akhir pembelajaran, akan dilakukan refleksi untuk mengkaji kekurangan pada pelaksanaan penelitian di siklus I dan membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya. Berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka kegiatan setiap siklus dapat dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut. Pada siklus pertama dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2x35 menit melalui tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap-tahap setiap siklus sebagai berikut:. Tahap Perencanaan ) Merancang RPP IPA dengan materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2) Mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran berupa contoh erosi, abrasi, banjir, dan longsor. 3) Menyiapkan materi dan lembar diskusi untuk setiap kelompok dan kartu soal. 4) Membuat daftar 5 kelompok secara heterogen yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. 5) Membuat lembar observasi guru dan siswa selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 6) Menyusun soal pretes dan post test untuk melakukan uji validitas. 7) Menyusun soal post test siklus I dan soal post test siklus II untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan. 8) Menyusun angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.

5 24 2. Tahap Tindakan Pertemuan Pertama ) Guru menyiapkan bahan ajar dan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2) Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai berita di televisi mengenai banjir di Jakarta. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Guru memotivasi siswa agar siap belajar. 5) Presentasi materi: a. Guru menjelaskan secara detail mengenai kegiatan yang dilaksanakan beserta aturan-aturannya. b. Guru menjelaskan materi secara lisan dengan media gambar tentang perubahan lingkungan fisik. 6) Pembentukan kelompok: a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen. b. Guru membagikan materi dan lembar diskusi pada setiap kelompok. c. Siswa secara berkelompok saling bekerja sama untuk menguasai materi. d. Guru membimbing siswa dengan berkeliling kelas. 7) Game turnamen: a. Guru menyuruh siswa untuk berkelompok secara homogen di meja turnamen. b. Guru mengadakan turnamen berupa pertanyaan yang harus dijawab secara individu. c. Guru memeriksa jawaban. d. Guru menulis skor yang diperoleh setiap siswa yang menjawab dengan benar. 8) Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. 9) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi dan menyuruh siswa mencatat. 0) Guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

6 25 ) Penghargaan kelompok: Pemberian penghargaan berupa sertifikat atau hadiah pada tim yang menang dengan skor tertinggi. 2) Guru menjelaskan tentang materi yang akan dibahas di pertemuan selanjutnya yaitu pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan. Pertemuan Kedua ) Guru menyiapkan bahan ajar dan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2) Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Guru memotivasi siswa agar siap belajar dan memperhatikan pelajaran. 5) Presentasi materi: a. Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan turnamen beserta aturan-aturannya. b. Guru menjelaskan materi secara lisan dengan media gambar mengenai pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan. 6) Pembentukan kelompok: a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok seperti pertemuan pertama. b. Guru membagikan materi dan lembar diskusi pada setiap kelompok. c. Siswa secara berkelompok saling bekerja sama untuk menguasai materi. d. Guru membimbing kelompok dengan berkeliling kelas. 7) Game turnamen: a. Guru menyuruh siswa untuk berkelompok secara homogen di meja turnamen seperti pertemuan pertama. b. Guru mengadakan turnamen berupa pertanyaan yang harus dijawab secara individu. c. Guru memeriksa jawaban. d. Guru menulis skor yang diperoleh setiap siswa yang menjawab dengan benar.

7 26 8) Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. 9) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi dan menyuruh siswa mencatat. 0) Guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. ) Penghargaan kelompok: Pemberian penghargaan berupa sertifikat atau hadiah pada tim yang menang dengan skor tertinggi. 2) Guru menjelaskan secara garis besar tentang kegiatan pembelajaran di pertemuan selanjutnya. Pertemuan Ketiga ) Guru memberikan salam dan melakukan doa bersama. 2) Guru mengabsen siswa. 3) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab mengenai materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5) Guru memotivasi siswa agar siap belajar dan memperhatikan pelajaran. 6) Guru menjelaskan materi secara garis besar dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. 7) Guru membagikan soal postes pada siswa. 8) Siswa mengerjakan post test berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal secara individu. 9) Guru bersama siswa mencocokan lembar jawaban siswa. 0) Guru mengumumkan nilai kepada siswa. ) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang soal belum dipahami. 2) Guru memberikan hadiah kepada seorang siswa yang mendapat nilai tertinggi. 3) Guru menjelaskan tentang rencana pembelajaran di pertemuan berikutnya. 3. Tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan fokus pengamatan ditunjukkan pada aktivitas siswa dan pengajar selama pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran

8 27 kooperatif tipe TGT. Pengamatan ini juga fokus pada proses pembelajaran dan motivasi belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dan motivasi belajar pada siswa kelas 4 semester II SDN Dologan Karanggede Kabupaten Boyolali. 4. Tahap Refleksi Refleksi ialah perbuatan merenungkan atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 202:40). Adapun tahap refleksi sebagai berikut: a) Menganalisis hambatan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. b) Merencanakan perencanaan tindak lanjut ke siklus II. Pada siklus II, kegiatan dan tahapannya sama dengan siklus I dengan 3 kali pertemuan namun terdapat penambahan sebagai penyempurnaan dari siklus I. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data. Ketiga teknik tersebut adalah pengamatan/ observasi, tes, dan angket. Penjelasan ketiga teknik tersebut sebagai berikut: a) Pengamatan/ Observasi Teknik observasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari pembelajaran guru dan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengamat/ observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung pada setiap pertemuan. b) Tes

9 28 Tes merupakan pertanyaan yang harus dijawab siswa untuk mengetahui atau mengukur tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Tes yang digunakan dalam PTK ini adalah tes formatif berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan tujuan peneliti dapat mengetahui hasil belajar siswa, melihat peningkatan hasil belajar, dan memperbaiki permasalahan yang terjadi terutama dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. c) Angket Angket bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa yang dinilai dari aspek dan indikator yang telah ditentukan. Peneliti menggunakan angket tertutup dan langsung karena siswa tinggal memilih jawaban sangat setuju/ setuju/ tidak setuju/ sangat tidak setuju yang telah disediakan dengan nilai masing-masing 4, 3, 2, dan diberikan secara langsung pada siswa. Angket terdiri dari 35 pernyataan. Hal ini termasuk teknik non tes yang dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA Instrumen Pengumpulan Data Instrumen merupakan suatu alat yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, butir soal tes, dan lembar angket. Penjelasan mengenai instrumen pengumpulan data sebagai berikut. a) Lembar Observasi Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk menilai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran IPA berlangsung. Observasi berjalan sesuai tahaptahap yang sudah direncanakan dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi yang telah disediakan. Pengisian lembar observasi tersebut menggunakan tanda checklist ( ) pada kolom yang tersedia. Berikut ini kisi-kisi observasi guru dan siswa.

10 29 Tabel Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru No. Aspek Indikator No. Item Jumlah. Presentasi materi a. Mengawali pembelajaran b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi c. Memberikan motivasi d. Menjelaskan gambar e. Tanya jawab tentang materi Pembentukan a. Membagi kelompok secara 6 kelompok heterogen b. Memberi lembar diskusi c. Memberi waktu kepada siswa 7 8 untuk berdiskusi 3. Game turnamen a. Menjelaskan peraturan dalam turnamen. b. Menyediakan meja turnamen dan kartu soal c. Membimbing selama turnamen berlangsung d. Mencocokan jawaban siswa e. Menggeser tempat duduk Penghargaan kelompok a. Menghitung skor b. Memberikan penghargaan 4 5 kelompok Jumlah 5

11 30 Tabel 2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa No. Aspek Indikator No. Item Jumlah. Presentasi materi a. Memperhatikan penjelasan guru b. Mencatat materi c. Bertanya pada guru Pembentukan a. Membentuk kelompok 4 heterogen kelompok b. Memperhatikan tentang aturan turnamen c. Menguasai materi d. Mengerjakan lembar diskusi Game turnamen a. Maju mewakili kelompok b. Mengikuti turnamen c. Menjawab soal turnamen d. Bergeser tempat duduk Penghargaan a. Menerima penghargaan 2 kelompok Jumlah 2 b) Butir Soal Tes Butir soal tes merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data berupa pertanyaan-pertanyaan yang disajikan guna mengukur tingkat kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Butir soal tes ini berupa pilihan ganda yang berjumlah 30 soal pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Berikut ini kisi-kisi dari butir soal pada tabel 3, 4, dan 5:

12 3 Standar Kompetensi 0. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi Dasar 0. Mendeskripsi kan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Tabel 3 Kisi-Kisi Soal Pretes IPA Indikator. Menyebutkan penyebab perubahan lingkungan fisik. 2. Menjelaskan terjadinya hujan, angin, dan gelombang air laut. 3. Menyebutkan manfaat dari angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut. 4. Menyebutkan dampak negatif dari angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut Item pada Jumlah Tes Item,5,6,7,9, 0,3,5, 4 7,8,9, 2,24,27 2,4,30 3 3,4,2,6, ,,20, 22,23,25, 8 26,29 Jumlah 30

13 32 Tabel 4 Kisi-Kisi Soal Postes IPA Siklus I Standar Kompetensi 0. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi Dasar 0.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Indikator. Menjelaskan peta konsep mengenai pengaruh perubahan lingkungan fisik bumi. 2. Menyebutkan penyebab yang mempengaruhi daratan. 3. Menjelaskan pengertian erosi, sedimen, denudasi, dan korasi. 4. Menyebutkan perbuatan yang menyebabkan erosi. 5. Menjelaskan pengertian abrasi. 6. Menyebutkan perbuatan yang menyebabkan abrasi. 7. Menjelaskan pengertian banjir. 8. Menyebutkan perbuatan yang menyebabkan banjir. 9. Menjelaskan pengertian longsor. 0. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Item pada Tes Jumlah Item,4 2 5,0 2 2,5,7, , 2 8,9 2 20,2,28 3 7,23 2 6, , Menjelaskan proses terjadinya erosi. 6, Menjelaskan proses terjadinya abrasi. 9, Menjelaskan proses terjadinya banjir. 4, Menjelaskan proses terjadinya longsor. 3,30 2 Jumlah 30

14 33 Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Postes IPA Siklus II Standar Kompetensi 0. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi Dasar 0.3 Mendeskripsi kan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Indikator Item pada Tes Jumlah Item. Menyebutkan contoh kerusakan 5,26 2 lingkungan. 2. Menjelaskan cara pencegahan 5,6,8,3, kerusakan lingkungan 8,25,30 yang disebabkan 7 erosi. 3. Menjelaskan cara pencegahan 2,3,4,9,2, kerusakan lingkungan 4,2,27 yang disebabkan 8 abrasi. 4. Menjelaskan cara pencegahan 0,7,22, kerusakan lingkungan 23,24,28 6 yang disebabkan banjir. 5. Menjelaskan cara pencegahan,7,,6, kerusakan lingkungan 9,20,29 yang disebabkan 7 longsor. Jumlah 30

15 34 Butir soal diujikan terlebih dahulu di kelas 5 SDN Dologan Karanggede dengan jumlah 20 siswa dan soal berupa pilihan ganda sebanyak 30 soal. Butir soal tes ini diuji cobakan dan dihitung menggunakan program SPSS 7.0 yang bertujuan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas. Instrumen harus dibuat dengan baik untuk mendapatkan hasil yang baik. Instrumen yang baik adalah instrumen yang terbukti valid dan reliabel. Namun, pada butir soal tes akan diuji tingkat kesukaran masing-masing untuk mengetahui kesetaraan soal. Kata lain dari valid adalah tepat. Instrumen yang valid merupakan alat ukur berupa soal yang dapat mengukur secara tepat sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Tingkat validitas dapat dilihat dengan melihat angka pada Corrected Item-Total Correlation. Hasil nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan nilai r tabel. Penelitian ini menggunakan r tabel dengan taraf signifikan 0,05 melalui uji 2 sisi dan jumlah data (n)=20, maka didapat r tabel sebesar 0,444. Butir soal valid apabila nilai r hitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation r tabel, butir soal dikatakan tidak valid apabila nilai r hitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation < r tabel. Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Cronbach s Alpha, apabila pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach s Alpha maka (r) hitung diwakili oleh nilai Alpha. Apabila Alpha hitung > r tabel dan Alpha hitung bernilai positif, maka butir soal dapat dikatakan reliabel (Sugiyono, 200). Berikut ini tabel tingkat Korelasi Cronbach s Alpha. Tabel 6 Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 0,20 Kurang Reliabel 0,20 0,40 Agak Reliabel 0,40 0,60 Cukup Reliabel 0,60 0,80 Reliabel 0,80,00 Sangat Reliabel

16 35 Hasil yang diperoleh melalui SPSS 7.0 dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics. Hasil uji tingkat reliabilitas pada soal pretes dari 5 soal, diperoleh nilai Alpha sebesar 0,949. Hasil ini dapat dikatakan bahwa butir soal yang diujikan masuk pada tingkat sangat reliabel sehingga dapat digunakan untuk pretes pada siswa kelas 4. Pada butir soal siklus I diperoleh nilai Alpha sebesar 0,962 yang menyatakan bahwa butir soal sebanyak 20 dapat digunakan untuk postes pada pembelajaran siklus I. Pada 22 butir soal untuk siklus II diperoleh nilai Alpha sebesar 0,968 setelah melalui 2 tahap. Nilai Alpha tersebut masuk dalam tingkat reliabilitas sangat reliabel sehingga soal tersebut dapat dugunakan dalam penelitian siklus II. Menurut Slameto (202) dalam Wardani, dkk, (202:338) tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti semakin mudah, sebaliknya semakin rendah tingat kesukaran berarti soal makin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Indeks tingkat kesukaran B = jumlah peserta didik yang menjawab betul N = Jumlah peserta didik Ukuran baik tidaknya soal tes yang disusun, umumnya didasarkan pada pertimbangan bahwa soal tes itu harus seimbang antara soal mudah, soal sedang, dan soal sukar. Menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan rentang nilai tingkat kesukaran menurut Wardani, dkk (202:339) yang dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00 0,25 0,26 0,75 0,76,00 Sukar Sedang Mudah

17 36 Hasil uji tingkat kesukaran soal pretes dari 5 soal terdiri dari soal sukar sebanyak 3 yaitu butir soal nomor 3, 8, dan 28. Soal sedang sebanyak soal yaitu butir soal nomor, 2, 4, 6, 9,, 3, 5, 2, 24, dan 27. Soal mudah sebanyak soal yaitu butir soal nomor 20. Pada butir soal siklus I telah dihitung tingkat kesukarannya dan dari 20 soal terdiri dari 4 soal sukar yaitu butir soal nomor, 5, 7, dan 2. Soal sedang sebanyak 2 soal yaitu butir soal nomor 3, 4, 4, 9, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, dan 30. Soal mudah sebanyak 4 yaitu butir soal nomor 6,7,0, dan 2. Diperoleh hasil uji tingkat kesukaran soal siklus II dari 22 soal terdiri dari soal sukar sebanyak 4 yaitu butir soal nomor 4, 7, 9, dan 29. Soal sedang sebanyak 4 soal yaitu butir soal nomor, 2, 3, 8, 9, 0, 3, 4, 6, 7, 2, 22, 25, dan 30. Soal mudah sebanyak 4 yaitu butir soal nomor 6, 5, 20, dan 24. c) Lembar Angket Lembar angket digunakan untuk pengumpulan data mengenai motivasi belajar siswa. Terdapat kisi-kisi angket motivasi belajar siswa dimana ada 35 pernyataan yang dijawab oleh siswa. Berikut ini penjelasan kisi-kisi angket motivasi belajar siswa. Tabel 8 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa No. Aspek Indikator No. Item. Intrinsik Kemauan menaati peraturan sekolah 2 Keinginan kuat untuk belajar IPA,3,4,5, Senang terhadap mata pelajaran IPA 7,8 Pengajaran dari guru 2,3,4,5, 6,7,8,9, 20,2,22,24 Kemauan dalam mengerjakan PR IPA 3 Kemauan dalam belajar IPA 6,9,27,30 Kemauan berprestasi 0,23 Kemauan belajar terstruktur sesuai jadwal yang dibuatnya 28,29 2. Ekstrinsik Mengerjakan tugas sekolah 32,33 Dorongan dari orang tua/ wali 34,35 Dorongan mendapat pujian/ hadiah/ hukuman 25,26 Jumlah 35

18 37 Acuan menggunakan skor tertinggi adalah 4 dengan mengacu pada skala Likert dengan ketentuan jawaban jika subyek menjawab Sangat Setuju (SS) memiliki nilai 4, Setuju (S) bernilai 3, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai. Untuk penelitian ini, skor tertinggi tiap butir soal adalah 4, jumlah butir pernyataan sebanyak 35 butir, dan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Nilai maksimal yang diperoleh setiap siswa dapat dihitung dengan mengalikan jumlah pernyataan dan skor tertinggi yaitu 35 x 4 = 40, sedangkan nilai minimal yang diperoleh siswa dapat dihitung dengan mengalikan jumlah pernyataan dan skor terendah yaitu 35 x = 35. Untuk melihat kriteria nilai dapat disajikan pada tabel 9 dibawah ini. Tabel 9 Kriteria Penilaian Motivasi Belajar Nilai Kriteria Nilai 6 40 Sangat Tinggi 89 5 Tinggi Rendah 35 6 Sangat Rendah 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah keinginan dan harapan terjadi kenaikan pada hasil belajar dan motivasi belajar siswa yang digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian. Indikator keberhasilan kinerja ini dalam bentuk hasil dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Target keberhasilan sebagian besar siswa harus tuntas dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) adalah 60 dan adanya peningkatan motivasi belajar yang mencapai lebih dari target skor tinggi. Ada 2 indikator kinerja yaitu indikator proses dan indikator hasil. Penjelasan sebagai berikut. ) Indikator Proses Indikator proses merupakan sesuatu yang dapat memberikan keterangan selama terjadinya proses. Indikator proses dalam penelitian ini adalah indikator ketercapaian selama proses pembelajaran dari guru dan siswa

19 38 dengan menggunakan model TGT. Keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini tercapai apabila rata-rata 90% pada lembar observasi guru dan siswa. Artinya, dalam pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dan tidak ada masukan atau perbaikan dari observer. 2) Indikator Hasil Indikator hasil dari penelitian ini dilihat dari motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Motivasi belajar dikatakan berhasil apabila mencapai nilai minimal 89 (kategori motivasi tinggi). Hasil belajar dikatakan berhasil apabila minimal 80% siswa dapat mencapai nilai KKM yaitu Teknik Analisis Data Pada saat melakukan penelitian dilakukan juga analisis data untuk memperoleh data yang valid yang dilakukan sejak awal sampai selesainya proses penelitian. Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dan komparatif. Teknik deskriptif yaitu meningkatkan hasil belajar dalam mencapai KKM 60 dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran TGT. Sedangkan teknik komparatif yaitu membandingkan nilai motivasi belajar antar siklus dengan 4 kriteria nilai (sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian 80 LAMPIRAN 1 Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian 81 82 83 84 85 LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 86 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilaksanakan di kelas 4 SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 01 pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di ruang kelas IV di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga pada mata pelajaran IPA tentang Gaya semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wijaya dan Dedi (00:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, subyek dari penelitian tidakan kelas adalah siswa kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP N 1 Kembaran Kabupaten Banyumas dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 16 siswa lakilaki dan 16 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Dalam sub bab setting penelitian ini akan membahas tentang waktu penelitian, tempat penelitian, dan subjek penelitian. 3.1.1 Waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kaliwungu 05, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang untuk mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas, dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian Pada sub bab berikut akan dijelaskan berturut-turut mengenai jenis penelitian, setting penelitian. 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomukti 04, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.SD Negeri Sidomukti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (action research), yaitu penelitian yang bersifat kolaboratif yang didasarkan pada permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci