BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013

BUPATl PACITAN. I PERATURAN BUPATl PACITAN \ NOMOR IS TAIIUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

i BUPATI PACITAN 1 I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 5 TAHUN 2014 i

PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 13 TAHUN 2012 t I TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR i TAHUN 2011 TENTANG. PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN INSEMINASI BUATAN j DI KABUPATEN PACITAN

\ PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAG! PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

Tahun L976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil dart

i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 14 TAHUN 2012 i

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIBIUR. = PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 36 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR (9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT DAERAH BUPATI PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN2008 TENTANG

5 PERATURAN BUPATI PACITAN ' NOMOR 13 TAHUN 2010 i

PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR. 9 TAHUN 2006 j TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BATUAN POLISI PAMONG PRAJA PADA DINAS/BADAN/KANTOR/INSTANSI DI LINGKUNGAN

PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2014 PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

< < < < ry14 < < < +i- -9 -g. 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

; BUEAn EAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 31 TAHUN 2013 TATA CARA PELAKSANAAN TENDER KERJASAMA PEMANFAATAN KAWASAN WISATA PANTAI TELENG RIA

I PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR S3 TAHUN 2010 t. TENTANG t

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PAOTAN NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI-7PACrrAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR^-TAHUN 2008;:

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

, PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA^TIMUR

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

i PERATURAN RUPATI PACITAN j NOMOR 16 TAIIUN 2009

t#-- Y. Ariandi Sireoar b) dt, PT. waskita KARvA (persero) rbk 1. Direksi PT Bursa Efek Indonesia 2. Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188/909 TENTANG 1 PERUBAHAN KEDUA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 41 TAHUN 2010 I! TENTANG

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \i TAHUN 2006 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

IV. METODE PENELITIAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun

NOMOFT io renurt 2P1l

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

III. METODE PENELITIAN

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

IV. METODE PENELITIAN

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

> BUPATI PACITAN ^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

Nomor : W16-U/ 1969 IHK / Xll I Periha! : Penyusunan Laporan Tahunan Laporan Tahunan Tahun 2015 tersebut diserahkan kepada Badan

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Transkripsi:

BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA Menmbang J BUPAT PACTAN '' ' 1 : bahwa guna melaksanakan Perauran Daerah Kabupaen Pacan Nomor 25 Tahun 2007 lenang Organ dan Kepegawaan Perusahaan Daerah Ar Mnum, Kabupaen Pacan. perlu meneapkan Peunjuk Pelaksanaan. Perauran Daerah dmaksud dengan menuangkanhya dalam suau; Perauran. Mengnga 1. 2. 3. 4. 5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 enang Pembenukan Daerah-daerah Kabupaen Dalam Lngkungan Propns Jawa Tmur Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 enang Perusahaan Daerah : (Lembaran Negara Republk ndonesa Tahun 1962 Nomor 10, ' Tambahan Lembaran Negara Republk ndonesa Nomor 2387); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 enang Pemernahan Daerah (Lembaran Negara Republk ndonesa Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republk ndonesa Nomor 4437) sebagamana elah dubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 enang Peneapan Perauran Pemernah Penggan Undang- Undang Nomor 3 Talun 2005 enang Perubahan Aas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 enang Pemernahan Daerah Menjad Undang-Undang (Lembaran Negara Republk ndonesa Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republk ndonesa Nomor 4493); * Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 enang Sumber Daya Ar (Lembaran Negara Republk ndonesa Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republk ndonesa Nomor 4377); Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 enjng Pembenukan Perauran Pcrundang-undangan (Lembaran Negara R Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara R Nomor 4389);

^ f * BAB H SUSUNAN ORGANSAS DAN TATA KERJA PDAM \ Bagan Perama Umum 1 ; Pasal 2 1 V (1) Susunan Organsas PDAM erdr dar: a. Dewan Pengawas; b.! Unsur Pmpnan, yau Dreks; c. 1 Unsur Slaf, yalu Bagan; d. Unsur Pelaksana. yau un cabang. * (2) Benuk Organsas PDAM jumah pelanggannya sampa dengan 10.000 adalah sebaga berku: a.. 1 (salu) drekur; b. ; 2 (dua) kepala bagan yang membdang bagan Admnsras dan, ; keuangan dan bagan eknk; c. Masng-masng bagan dapa memlk maksmal 5 (lma) Sub' : Bagan/seks.! ] (3) Benuk Organsas PDAM jumah pelanggannya sebanyak 10.001 sampa dengan 30.000 adalah sebaga berku: a. (sau) drekur; b. 13 (ga) kepala bagan yang membdang bagan admnsras dan ; keuangan, bagan eknk, dan bagan hubungan pelanggan; c. J Masng-masng bagan dapa memlk maksmal 5 (lma) Sub : Bagan/seks; d. : Unuk m cabang dkepala oleh seorang kepala un sengka ; Kepala Bagan dan beranggung jawab langsung kepada drekur. (4) Benuk Organsas PDAM jumah pelanggannya sebanyak 30.001 sampa dengan 50.000 adalah sebaga berku: a.!palng banyak 3 orang dreks yang erdr dar: 1 (sau) drekur uama dan 2 (dua) drekur yau drekur admnsras dan, keuangan, dan drekur eknk; b. 6 (enam) kepala bagan yang membdang bagan keuangan, bagan perencanaan eknk, bagan hubungan pelanggan, bagan umum, bagan produks, bagan ransms dan dsrbus; c. Masng-masng bagan dapa memlk maksmal 5 (lma) Sub Bagan/seks; d. Unuk un cabang dkepala oleh seorang kepala un sengka Kepala Bagan dan beranggung jawab langsung kepada drekur. (5) Benuk Organsas PDAM jumah pelanggannya sebanyak 50.001 sampa dengan 100.000 adalah sebaga berku: a. Palng banyak 3 orang dreks yang erdr dar: 1 (sau) drekur uama dan 2 (dua) drekur yau drekur admnsras dan keuangan, dan drekur eknk; r

b. " 7 (ujuh) kepala bagan yang membdang bagan keuangan, bagan perencanaan eknk, bagan hubungan pelanggan, bagan j umum, bagan produks, bagan ransms dan dsrbus, bagan perawaan. c. Masng-masng bagan dapa memlk maksmal 5 (lma) Sub Bagan/seks; d. ; Unuk un cabang dkepala oleh seorang kepala un sengka 1 Kepala Bagan dan beranggung jawab langsung kepada drekur. (6) Benuk Organsas PDAM jumah pelanggannya lebh dar 100,000 dapa mengembangkan srukur Organsas sendr dengan permbangan erdr dar palng banyak 4 Dreks yang erdr dar: 1 (sau) Drekur Uama, dan 3 (ga) Drekur. Pasal 3 (1) Susunan Organsas dan Taa Kerja PDAM Sebagamana dmaksud pada pasal 2 deapkan oleh Dreks dalam suau Perauran. (2) Susunan Organsas dan Taa Kerja PDAM Sebagamana dmaksud pada aya (1) hams mendapakan perseujuan Dewan Pengawas dan Bupa. j Pasal 4 (1) Rancangan Perauran Dreks enang Susunan Organsas dan Taa Kerja PDAM Sebagamana dmaksud pada pasal 3 dajukan kepada Dewan Pengawas unuk dseuju. (2) Dewan pengawas wajb memberkan perseujuan aau penolakan aas Rancangan Perauran Dreks sebagamana dmaksud pada aya (1) dalam jangka waku 15 (lma belas) har kerja sejak dermanya Rancangan Perauran Dreks ersebu dengan menuangkannya dalam suau Kepuusan Dewan Pengawas. (3) Penolakan sebagamana dmaksud pada aya (2) hams dsera alasanalasan, dan saran guna perbakan. (4) Dreks segera melakukan perbakan aas Rancangan Perauran Dreks sesua dengan saran Dewan Pengawas sebagamana dmaksud pada aya (3). (5) Dalam hal seelah 15 (lma belas) har kerja, Dewan Pengawas dak mengeluarkan Kepuusan sebagamana dmaksud pada aya (2), maka Dewan Pengawas danggap elah memberkan perseujuan. Pasal 5 (1) Seelah mendapakan perseujuan sebagamana dmaksud dalam pasal 4 aya (2) dan aya (4), Rancangan Perauran Dreks dajukan kepada Bupa unuk mendapa perseujuan dsera dengan Sura Perseujuan Dewan Pengawas.. (2) Perseujuan Bupa sebagamana dmaksud pada aya (1) deapkan dalam suau Kepuusan. (3) Penolakan Bupa aas Rancangan Perauran Dreks sebagamana dmaksud pada aya (1) ) hams dsera alasan-alasan, dan saran guna perbakan.

1 (4) Dreks segera melakukan perbakan aas Rancangan Perauran Dreks sesua dengan saran Bupa sebagamana dmaksud pada aya (3). (6) Seelah mendapakan perseujuan sebagamana dmaksud pada aya (2), Rancangan Perauran Dreks deapkan menjad Perauran Dreks. \ Bagan Kedua [ Dewan Pengawas Pasal 6 (1) Dewan Pengawas berasal dar unsur pejaba pemernah daerah, profesonal dan/aau masyaraka konsumen yang dangka oleh Bupa. (2) Masa jabaan anggoa Dewan Pengawas palng lama 3 (ga) ahun dan dapa dangka kembal unuk 1 (sau) kal masa jabaan. (3) Baas usa Dewan Pengawas palng ngg 65 (enam puluh lma) ahm. (4) Pengangkaan kembal anggoa Dewan Pengawas sebagamana dmaksud pada aya (2) dbukkan dengan knerja dalam melakukan pengawasan erhadap pelaksanaan kegaan Dreks dan kemampuan PDAM dalam menngkakan knerja pelayanan ar mnum kepada masyaraka. (5) Pengangkaan sebagamana dmaksud pada aya (1) duangkan dalam suau Kepuusan. Pasal 7 (1) Calon anggoa Dewan Pengawas memenuh persyaraan; a. menguasamanajemenpdam; b. ' menyedakan waku yang cukup unuk melaksanakan ugasnya; dan c. dak erka hubungan keluarga dengan Bupa/Wakl Bupa ^aau Dewan Pengawas yang lan aau Dreks sampa deraja 'kega bak menuru gars lurus aau kesampng ermasuk menanu dan par. (2) Pengangkaan anggoa Dewan Pengawas sebagamana dmaksud, pada aya (1) deapkan dengan Kepuusan Bupa. 1 Pasal 8 (1) Jumah anggoa Dewan Pengawas deapkan berdasarkan jumah pelanggan dengan keenuan: a. palng banyak 3 (ga) orang unuk jumah pelanggan sampa dengan 30.000; dan b. palng banyak 5 (lma) orang unuk jumah pelanggan d aas 30.000. (2) Penenuan jumah Dewan Pengawas sebagamana dmaksud pada aya (1) dlakukan berdasarkan asas efsens pengawasan dan efekvas pengamblan kepuusan. (3) Anggoa Dewan Pengawas sebagamana dmaksud pada aya (1) r

dangka seorang sebaga Keua merangkap anggoa dan seorang sebaga Sekrears merangkap anggoa dengan Kepuusan Bupa. * Bagan Kega Dreks \ Pasal 9 (1) Dreks dangka oleh Bupa aas usul Dewan Pengawas. (2) Usulan pengangkaan sebagamana dmaksud pada aya (1) dlakukan selamba-lambanya 30 (Tga Puluh) Har Kerja sebelum masa jabaan Dreks habs. (3) Pengangkaan Dreks sebagamana dmaksud pada aya (1) deapkan dengan Kepuusan Bupa. Pasal 10 (1) Bams usa Dreks yang berasal dar luar PDAM pada saa dangka, perama kal berumur palng ngg 50 (lma puluh) ahun. (2) Baas usa Dreks yang berasal dar PDAM pada saa dangka perama kal berumur palng ngg 55 (lma puluh lma) ahun. (3) Masa jabaan Dreks selama 4 (empa) ahun dan dapa dangka kembal unuk l(sau) kal masa jabaan. (4) Jabaan Dreks berakhr pada saa yang bersangkuan berumur palng, ngg 60 (enam puluh) ahun. (5) Pengangkaan kembal sebagamana dmaksud pada aya (3) dlakukan apabla Dreks erbuk mampu menngkakan knerja PDAM dan pelayanan kebuuhan ar mnum kepada masyaraka seap ahun. ; Pasal 11 (1) Pelanlkan dan pengamblan sumpah Dreks dlakukan oeh Bupa aau pejaba lan yang dunjuk. (2) Susunan kaa-kaa sumpalujanj Dreks PDAM adalah sebaga berku: "DEM ALLAH (TUHAN), SAYA BERSUMPAH / BERJANJ BAHWA SAYA AKAN MEMENUH KEWAJBAN SAYA SELAKU DREKTUR PDAM KABUPATEN PACTAN' DENGAN SEBAK-BAKNYA. SEJUJUR-JUJURNYA, DAN SEADL-ADLNYA; \ BAHWA SAYA AKAN SELALU MENGUTAMAKAN PELAYANAN DEM TERCAPANYA KESEJAHTERAAN RAKYAT BAHWA SAYA AKAN SELALU TAAT DALAM MENGAMALKAN DAN MEMPERTAHANKAN PANCASLA SEBAGA DASAR NEGARA; DAN UNDANG-UNDANG, DASAR 1945 SERTA MELAKSANAKAN SEGALA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN SELURUS-LURUSNYA YANG BERLAKU BAG PERUSAHAAN, DAERAH, DAN NEGARA KESATUAN REPUBLK NDONESA"

Pasal12 (1) Apabla sampa berakhmya masa jabaan sebagamana dmaksud pada pasal 8, pengangkaan Dreks bam mash dalam proses penyelesaan, Bupa dapa menunjuk/mengangka Dreks yang lama 'aau seorang Pejaba Smkural PDAM sebaga penjaba semenara. (2) Pengangkaan penjaba semenara sebagamana dmaksud pada aya (1) deapkan dengan Kepuusan. (3) Masa Jabaan Penjaba semenara sebagamana dmaksud pada aya (1) palng lama 6 (enam) bulan sejak anggal penerban Kepuusan. (4) Penjaba semenara sebagamana dmaksud pada aya () dak dlakukan pelankan dan pengamblan sumpah jabaan. (5) Pejaba semenara sebagamana dmaksud pada aya (1) dalam melaksanakan ugasnya dak boleh mengambl kebjakan yang bersfa sraegs. 1! Bagan Keempa Bagan, Sub Bagan/Seks, dan Un Cabang Pasal13 (1) Bagan dpmpn oleh seorang Kepala Bagan. (2) Kepala Bagan dangka oleh Dreks aas permbangan Dewan Pengawas. ' Pasal 14 ( (1) Bagan erdr aas Sub Bagan aau Seks. (2) Sub Bagan aau Seks dpmpn oleh Kepala Sub Bagan aau Kepala Seks.. (3) Kepala Sub Bagan aau Kepala Seks dangka oleh Dreks aas permbangan dewan pengawas ; Pasal 15 (1) Guna mempermudah akses pelayanan kepada konsumen, PDAM dapa membenuk Un Cabang. (2) Un Cabang dkepala oleh Kepala Un sengka Kepala Bagan. (3) Kepala Un dangka oleh Dreks aas permbangan dewan pengawas. 4! Bagan Kelma J Kepegawaan ; Pasal 16 (1) Pengangkaan pegawa PDAM dlakukan oleh Dreks dengan suau Kepuusan. (2) Pengangkaan pegawa sebagamana dmaksud pada aya (1) harus dengan perseujuan dewan pengawas dan Bupa.

: Pasal 17 (1) Pengangkaan pegawa honorer aau enaga konrak PDAM dlakukan oleh Dreks dengan suau Kepuusan. (2) Pengangkaan pegawa sebagamana dmaksud pada aya (!) harus dengan perseujuan dewan pengawas. > Pasal18 (1) Rancangan Kepuusan Dreks enang Pengangkaan Pegawa PDAM Sebagamana dmaksud pada pasal 16, aau Rancangan Kepuusan Dreks enang Pengangkaan Pegawa Honorer PDAM Sebagamana dmaksud pada pasal 17, dajukan kepada Dewan Pengawas unuk dseuju. (2) Dewan pengawas wajb memberkan perseujuan aau penolakan aas Rancangan Kepuusan Dreks sebagdmana dmaksud pada aya () dalam jangka waku 15 (lma belas) har kerja sejak dermanya Rancangan Perauran Dreks ersebu dengan menuangkannya dalam suau Kepuusan Dewan Pengawas. (3) Penolakan sebagamana dmaksud pada aya (2)'harus dsera alasanalasan, dan saran guna perbakan. (4) Dreks segera melakukan perbakan aas Rancangan Kepuusan Dreks sesua dengan saran Dewan Pengawas sebagamana dmaksud pada aya (3). (5) Dalam hal seelah 15 (lma belas) har kerja, Dewan Pengawas dak mengeluarkan Kepuusan sebagamana dmaksud pada aya (2), maka Dewan Pengawas danggap elah memberkan perseujuan. Pasal 19 4 (1) Seelah mendapakan perseujuan sebagamana dmaksud dalam pasal 18 aya (2) dan aya (4), Rancangan Kepuusan enang Pengangkaan Pegawa PDAM sebagamana dmaksud dalam pasal 18 aya (1), Dreks dajukan kepada Bupa unuk mendapa perseujuan dsera dengan Sura Perseujuan Dewan Pengawas.. (2) Perseujuan Bupa sebagamana dmaksud pada aya () deapkan dalam suau Kepuusan. (3) Penolakan Bupa aas Rancangan Kepuusan Dreks sebagamana dmaksud pada aya (1)) harus dsera alasan-alasan, dan saran guna perbakan. (4) Dreks segera melakukan perbakan aas Rancangan Kepuusan Dreks sesua dengan saran Bupa sebagamana dmaksud pada aya (3).! (5) Seelah mendapakan perseujuan sebagamana dmaksud pada aya (2), Rancangan Kepuusan Dreks deapkan menjad Kepuusan Dreks. T 1

; BAB CUT! f \ Bagan Perama 1 Umum \ Pasal 20 (1) Pegawa memperoleh hak cu melpu: a. cu ahunan; b. cu besar; c. ' cu sak; d. cu karena alasan panng aau cu unuk menunakan badah haj; e. ; cu nkah; {. j cu bersaln; dan g.; cu d luar anggungan PDAM. (2) Pegawa yang menjalankan cu sebagamana dmaksud pada: aya (1) eap dberkan penghaslan penuh, kecual cu d luar anggungan PDAM. > Bagan Kedua \ Cu Pegawa PDAM f Paragraf 1 Cu Tahunan ; Pasal 21 F (1) Pegawa PDAM yang elah bekerja sekarang-kurangnya 1 (sau) ahun secara erus-menerus berhak aas cu ahunan. (2) Larnanya cu ahunan adalah 12 (dua belas) har kerja. (3) Cu ahunan dak dapa dpecah-pecah hngga jangka waku yang kurang dar 3 (ga) har kerja. (4) Unuk mendapakan cu ahunan Pegawa PDAM yang bersangkuan megajukan permnaan secara eruls kepada Dreks. (5) Cu ahunan dberkan secara eruls oleh Dreks. \ Pasal 22 Cu ahunan yang akan djalankan d empa yang suh perhubungannya, maka jangka waku cu ahunan ersebu dapa dambah unuk palng lama 14 (empa belas) har. 1 Pasal 23 1 (1) Cu ahunan yang dak dambl dalam ahun yang bersangkuan, dapa dambl dalam ahun berkunya unuk palng lama 18 (delapan belas) har kerja ermasuk cu ahunan dalam ahun yang sedang berjalan.

(2) Cu ahunan yang dak dambl lebh dar 2 (dua) ahun beruruuru, dapa dambl dalam ahun berkunya unuk palng lama 24 (dua puluh empa) har kerja ermasuk cu ahunan dalam ahun yang sedang berjalan. \ Pasal24 f» (1) Cu! ahunan dapa dangguhkan pelaksanaannya oleh Dreks unuk palng lama 1 (sau) ahun, apabla kepenngan dnas mendesak. (2) Cu ahunan yang danggdkan sebagamana dmaksud dalam aya (1) dapa dambl dalam ahun berkunya selama 24 (dua puluh empa) har keja ermasuk cu ahunan dalam ahun yang sedang berjalan. j Paragraf 2 Cu Besar \ Pasal 25 (1) Pegawa PDAM yang elah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) ahun secara erus-menerus berhak aas cu besar yang lamanya 3 (ga) bulan. (2) Pegawa PDAM yang menjalan cu besar dak berhak lag aas cu ahunannya dalam ahun yang bersangkuan. (3) Unuk mendapakan cu besar, Pegawa PDAM yang bersangkuan mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks. (4) Cu besar dberkan secara eruls oleh Dreks. Pasal 26 Cu besar dapa dangguhkan pelaksanaannya oleh Dreks unuk palng lama 2 (dua) ahun, apabla kepenngan dnas mendesak.! Paragraf 3 \ Cu Sak 4 \ \ Pasal 27 Seap Pegawa PDAM yang mendera sak berhak aas cu sak. Pasal 28 ) \ (1) Pegawa PDAM yang sak selama 1 (sau) aau 2 (dua) bar! berhak aas cu sak, dengan keenuan, bahwa a harus memberahukan kepada aasannya langsung. (2) Pegawa PDAM yang sak lebh dar 2 (dua) har sampa dengan 14 (empa belas) har berhak aas cu sak, dengan keenuan bahwa Pegawa PDAM yang bersangkuan harus mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks dengan melamprkan sura keerangan doker. (3) Pegawa PDAM yang mendera sak lebh dar 14 (empa belas) Har berhak cu sak, dengan keenuan bahwa Pegawa PDAM yang bersangkuan harus mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks dengan melamprkan sura keerangan doker Rumah Sak Pemernah.

(4) Sura keerangan doker sebagamana dmaksud dalam aya (3) anara an menyaakan enang perlunya dberkan cu, lamanya cu dan keerangan an yang dpandang perlu. (5) Cu sak sebagamana dmaksud dalam aya (3) dberkan unuk waku palng lama 1 (sau) ahun. (6) Jangka waku cu sak sebagamana dmaksud dalam aya (5) dapa dambah unuk palng lama 6 (enam) bulan apabla dpandang perlu berdasarkan sura keerangan doker Rumah Sak Pemernah. (7) Pegawa PDAM yang dak sembuh dar penyakmya dalam jangka Waku sebagamana dmaksud dalam aya (5) dan aau aya (6), harus Duj kembal kesehaannya oleh doker Rumah Sak Pemernah. (8) Apabla berdasarkan basl pengujan kesehaan sebagamana dmaksud dalam aya (7) Pegawa PDAM yang bersangkuan belum sembuh dar penyaknya, maka a dberhenkan dengan horma dar jabaannya karena sak dengan mendapa uang unggu berdasarkan perauran perundang-undangan yang berlaku. ' Pasal 29 (1) Pegawa PDAM wana yang mengalam gugur kandung berhak aas cu sak unuk palng lama 1,5 (sau seengah) bulan. (2) Unuk mendapakan cu sak sebagamana dmaksud dalam aya (1), Pegawa PDAM wana yang bersangkuan mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks dengan melamprkan sura keerangan doker aau bdan. ; Pasal 30 f Pegawa PDAM yang mengalam kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan ugas kewajbannya sehngga a perlu mendapa perawaan, berhak aas cu sak sampa a sembuh dar penyaknya. j Pasal 31 (1) Cu sak sebagamana dmaksud pada pasal 28 aya (1) dberkan secara eruls oleh aasan langsung. (2) Cu sak sebagamana dmaksud pada pasal 28 aya (2), (3), Pasal 23, dan Pasal 24 dberkan secara eruls oleh Dreks. Paragraf 4 Cu Karena Alasan Penng aau unuk menunakan badah haj j Pasal 32 Yang dmaksud dengan cu karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj adalah cu karena: a. bu,' bapak, ser/suam, anak, adk, kakak, merua, aau menanu sak keras aau mennggal duna; b. salah seorang anggoa keluarga yang dmaksud dalam huruf a, mennggal duna dan menuru keenuan hukum yang berlaku ' Pegawa PDAM yang bersangkuan harus mengurus hak-hak dar anggoa keluarganya yang mennggal duna u;- c. menunakan badah haj aau kepenngan agama lannya.

Pasal 33 (1) Pegawa PDAM berhak alas cu karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj. (2) Lamanya cu karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj denukan oleh Dreks unuk palng lama 2 (dua) bulan. : Pasal 34 (1) Unuk mendapakan cu karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj, Pegawa PDAM yang bersangkuan mengajukan permnaan secara eruls dengan menyebukan alasanalasannya kepada Dreks. (2) Cu karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj dberkan secara eruls oleh Dreks. (3) Dalam hal yang mendesak, sehngga Pegawa PDAM yang bersangkuan dsjc dapa menunggu kepuusan dar Dreks, maka aasan langsung Pegawa PDAM yang bersangkuan dapa memberkan zn semenara unuk menjalankan cu karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj. (4) Pemberan zn semenara sebagamana dmaksud dalam aya (3) harus segera dberahukan kepada Dreks oleh aasan langsung sebagamana dmaksud pada aya (3). (5) Dreks seelah menerma pemberahuan sebagamana dmaksud dalam aya (4) memberkan cu! karena alasan penng aau unuk menunakan badah haj kepada Pegawa PDAM yang bersangkuan. ', Paragraf 5! Cu Nkah Pasal 35 (1) Pegawa PDAM berhak aas cu Nkah. (2) Lamanya cu Nkah denukan oleh Dreks unuk palng lama 1 (sau) bulan. Pasal 36 (1) Unuk mendapakan cu Nkah, Pegawa PDAM yang bersangkuan mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks. (2) Cu Nkah dberkan secara eruls oleh Dreks. (3) Dalam hal yang mendesak, sehngga Pegawa PDAM yang bersangkuan dak dapa menunggu kepuusan dar Dreks, maka aasan langsung Pegawa PDAM yang bersangkuan dapa memberkan zn semenara unuk menjalankan cu Nkah. (4) Pemberan zn semenara sebagamana dmaksud dalam aya (3) hams segera dberahukan kepada Dreks oleh aasan langsung sebagamana dmaksud pada aya (3). (5) Dreks seelah menerma pemberahuan sebagamana dmaksud dalam aya (4) memberkan cu Nkah kepada Pegawa PDAM yang bersangkuan. \

1 J j Paragraf 6 Cu Bersaln Pasal 37 ) (1) Unuk persalnan anaknya yang perama, kedua, dan kega, Pegawa PDAM wana berhak aas cu bersaln. (2) Unuk persalnan anaknya yang keempa dan seerusnya, kepada Pegawa PDAM wana dberkan cu d luar anggungan PDAM. (3) Lamanya cu-cul bersaln ersebu dalam aya () dan (2) adalah (sau) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalnan. Pasal 38 (1) Unuk mendapakan cu bersaln, Pegawa PDAM wana yang bersangkuan mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks. (2) Cu bersaln dberkan secara eruls oleh Dreks. { Paragraf? Cu D Luar Tanggungan PDAM. Pasal 39 (1) Kepada Pegawa PDAM yang elah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lma) ahun secara ens-menerus, karena alasan-alasan prbad yang penng dan mendesak dapa dberkan cu d luar anggungan PDAM. (2) Cu d uar anggungan PDAM dapa dberkan - palng lama 3 (ga) ahun. (3) Jangka waku cu! d luar anggungan PDAM sebagamana dmaksud dalam aya (2) dapa dpcrpanjang palng lama 1 (sau) ahun apabla ada alasan-alasan yang penng unuk memperpanjangnya. J { Pasal 40 (1) Cu d luar anggungan PDAM mengakbakan Pegawa PDAM yang bersangkuan dbebaskan dar jabaannya, kecual cu d luar anggungan PDAM sebagamana dmaksud dalam Pasal 31 aya (2). (2) Jabaan yang menjad lowong karena pemberan cu d luar anggungan PDAM dengan segera dapa ds. ; Pasal 41 j (1) Unuk mendapakan cu d luar anggungan PDAM, Pegawa PDAM yang bersangkuan mengajukan permnaan secara eruls kepada Dreks dsera dengan alasan-alasannya. (2) Cu d luar anggungan PDAM hanya dapa dberkan dengan sura kepuusan Dreks sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 aya (1) seelah mendapa perseujuan dar Dewan Pengawas.! Pasal 42 (1) Selama menjalankan cu d luar anggungan PDAM, Pegawa PDAM yang bersangkuan dak berhak menerma penghaslan. (2) Selama menjalankan cu d luar anggungan PDAM dak dperhungkan sebaga masa kerja Pegawa PDAM.

Pasal43 (1) Pegawa PDAM yang sedang menjalankan cu ahunan, cu besar, dan cu karena alasan penng, dapa dpanggl kembal bekerja apabla kepenngan dnas mendesak. (2) Dalam hal erjad sebaga dmaksud dalam aya (1), maka jangka waku cu yang belum djalankan u eap menjad hak Pegawa PDAM yang bersangkuan. ^! Bagan Kega Cu Dreks Pasal 44 (1) Dreks memperoleh hak cu melpu: ^ a. cu ahunan; b. cu besar; c. cu sak; d. cu karena alasan penng aau cu unuk menunakan badah haj; e. cu nkah; f. cu bersaln; dan g. cu d luar anggungan PDAM. <. (2) Dreks yang menjalankan cu sebagamana dmaksud pada aya (1) eap dberkan penghaslan penuh, kecual cu d luar anggungan PDAM. <^ (3) Pelaksanaan cu bag! Dreks PDAM berlaku keenuan umum mengena cu! pegawa PDAM sebagamana daur dalam perauran daerah n.^ (4) Dalam hal cu Dreks PDAM, permohonan cu dsampakan eruls kepada Bupa dsera alasannya. <^ (5) Cu bag Dreks PDAM dberkan secara eruls oleh Bupa aau pejaba yang dunjuk. ^ BAB V ; KETENTUAN PERALAN < Pasal 45 (1) Pada saa Perauran n berlaku, Dreks dan Dewan Pengawas PDAM eap melaksanakan ugas sampa berakhr masa jabaannya^ (2) Pegawa PDAM yang pada saa berlakunya Perauran n sedang menjalankan cu berdasarkan perauran lama, danggap menjalankan cu berdasarkan Perauran n. ^ (3) Dreks PDAM segera membua Susunan Organsas dan Taa Kerja PDAM Kabupaen Pacan dengan menuangkannya dalam Perauran ^ Dreks selamba-lambanya 3 bulan sejak deapkannya Perauran n. *

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 46 Dengan berlakunya Perauran n maka Kepuusan Kepala Daerah Tngka Pacan Nomor 363 ahun 1993 enang Susunan Organsas dan Taa Kerja PDAM dnyaakan dcabu dan dak berlaku lag. \ Pasal 47 Perauran n mula berlaku sejak anggal deapkan. Agar seap orang dapa mengeahunya, memernahkan pengundangan Perauran Bupa n dengan penempaannya dalam Bera Daerah Kabupaen Pacan. Deapkan d Pacan Pada anggal 1 A 2008 BUPAT PACTAN H. SUJONO