PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

FITRI YENTI NPM:

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

POLA KOMUNIKASI ORANGTUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI RW 01 KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

Keywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Persepsi Peserta Didik tentang Pelaksanaan Layanan Informasi Mengenai Pemahaman Gaya Belajar di Kelas X Sma Negeri 15 Padang.

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG LAYANAN PENGUSAAN KONTEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR

Oleh: Mardiatun* Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons.** Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons.**

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

ARTIKEL. Oleh: PRIMA EKA PUTRA NPM:

DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DALAM MERUBAH PERILAKU MORAL PESERTA DIDIK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

('t^*o'lf. $*..,rr,rr" *+4o-, ARTIKEL RALMAYELI IYPM:

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

Transkripsi:

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:11060324 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

Profil Interaksi Sosial Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran di Kelas X SMK Negeri 4 Padang Oleh: Ulfi Saputra, Dra.Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons. Joni Adison, S.Pd.I., M.Pd. Program Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research was background by the students who have not been able to interact socially well in the learning process with the teacher and study groups. The purpose of this research describes: 1) The students social interaction profile in the learning process with the theacher. 2) The students social interaction profile in the learning process with study groups. The design of this research was descriptive quantitative which is to describe situations or condition actually. The population in this research were all of students in tenth grade of SMA Negeri 4 Padang academic years 2014/2015. In this research the researcher took the data by using simple random sampling. The instrument that was used by the research was questioner. The technique used to analyze the data by using percentage technique. The result of this research was: 1) The students social interaction profile in the learning process with the teacher was good enough. 2) The students social interaction profile in the learning process with the study groups was good enough. Based an result of this research recommended to the students at tenth grade in order to improve the way social interaction in learning process with teachers and study groups run well. In addition for counselor in order to make the program guidance and counseling services related to the field of social development to the students in order to help the students to be able to socially interact well with the teachers and study group in the learning process. Keyword : Social interact, Students, learning process Pendahuluan Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab I. Mencapai tujuan dari pendidikan nasional perlu diadakan proses pembelajaran. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah merupakan proses pembelajaran. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada proses pembelajaran yang dialami dan dilakukan oleh peserta didik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdillah (Aunurrahman, 2010:35) Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan peserta didiknuntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman peserta didik itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku yang dialami oleh peserta didik di sekolah merupakan hasil dari belajar. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap peserta didik terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar. Keberhasilan belajar peserta didik di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kondisi hubungan sosial peserta didik di sekolah. Sukmadinata (2009:163) menjelaskan Kondisi sosial menyangkut hubungan peserta didik dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang-orang lainnya. Peserta didik yang memiliki kondisi hubungan yang wajar dengan orang-orang di sekitarnya akan memiliki ketentraman hidup, sehingga mempengaruhi konsentrasi dan kegiatan belajarnya. Sebaliknya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam hubungan sosial dengan temannya, gurunya dan orang

tuanya akan membuat peserta didik bisa mengalami kecemasan, ketidaktentraman dan situasi ini akan mempengaruhi usaha belajarnya. Peserta didik dituntut untuk mampu berinteraksi sosial secara baik dalam proses pembelajaran baik dengan guru maupun dengan sesama secara individu atau secara kelompok. Agar peserta didik dapat mencapai keberhasilan dalam belajar dan memudahkan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan kelas, menyesuaikan diri dengan guru-guru di lingkungan sekolah dan menyesuaikan diri dengan sesama peserta didik, sehingga peserta didik memiliki rasa percaya diri dan motivasi yang besar untuk aktif mencapai prestasi belajar dengan baik serta yakin dalam menyelesaikan masalah atau hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran. Interaksi sosial peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorangan sedangkan interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran dengan kelompok belajar menyangkut interaksi antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Terjadinya suatu interaksi sosial diperlukan syarat-syarat. Sejalan dengan pendapat Setiadi (2010:95) Syarat -syarat terjadinya interaksi sosial adalah, adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif sedangkan komunikasi dapat berlangsung dalam bentuk komunikasi verbal dan non verbal. kemampuan interaksi sosial sangat mendukung tercapainya proses pembelajaran. Fakta ditemukan peneliti di lapangan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru BK, guru mata pelajaran (Biologi dan Bahasa Indonesia) dan 5 orang peserta didik pada tanggal 27-30 Maret 2015 di kelas X SMA Negeri 4 Padang didapatkan informasi bahwa adanya beberapa peserta didik yang belum mampu berinteraksi sosial dengan baik dalam proses pembelajaran dengan guru dan sesama peserta didik dalam kelompok belajar ketika berdiskusi kelompok sehingga hasil belajar yang diperolehnya belum maksimal. Hal ini dapat dilihat seperti; adanya peserta didik yang menjauhi atau mengurangi kontak sosial dengan guru dalam proses pembelajaran, adanya peserta didik yang bersikap pasif dan tidak berani bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi pelajaran, adanya peserta didik belum bersifat terbuka kepada guru maupun kepada sesama peserta didik sehingga ketika ada pertanyaan peserta didik tidak bisa menjawab, adanya peserta didik yang bersikap acuh tak acuh kepada guru ketika pembelajaran berlangsung, adanya peserta didik yang belum mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam kelompok belajar, adanya peserta didik yang tidak bisa mengkomunikasikan perasaan dan pikirannya secara tepat ketika berdiskusi dalam kelompok belajar, adanya peserta didik yang memperlihatkan sikap acuh tak acuh dan menganggap remeh peserta didik lainnya dalam kelompok belajar dan adanya peserta didik yang kurang menghargai temannya dalam berbicara ketika diskusi kelompok. Berdasarkan fenomena permasalahan di atas, mengundang minat peneliti untuk melakukan penelitian tentang Profil Interaksi Sosial Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran di Kelas X SMA Negeri 4 Padang. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Profil interaksi sosial peserta didik dalam X SMA Negeri 4 Padang. 2. Profil interaksi sosial peserta didik dalam belajar di kelas X SMA Negeri 4 Padang. Tujuan dalam penelitan ini adalah untuk mengetahui: 1. Profil interaksi sosial peserta didik dalam X SMA Negeri 4 Padang. 2. Profil interaksi sosial peserta didik dalam belajar di kelas X SMA Negeri 4 Padang. MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif. Menurut Yusuf (2005:83) Penelitian deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu yang menggambarkan fenomena secara detail. Lufri (2005:56) menjelaskan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkap sebagaimana adanya tanpa manipulasi. Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini akan mengungkap dan mendeskripsikan tentang

proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 4 Padang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 di SMA Negeri 4 Padang. Alasan peneliti memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian karena masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini ditemukan di SMA Negeri 4 Padang, sehingga peneliti memutuskan akan melaksanakan penelitian di kelas X SMA Negeri 4 Padang tentang proses pembelajaran. Penelitian ini peneliti mengambil populasi keseluruhan peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simpel random sampling. Berdasarkan hasil penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah 71 orang. Selanjutnya, kelas yang terpilih secara acak yang dijadikan sampel penelitian adalah kelas XA3, XA6 dan XIS. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Riduwan (2012:85) Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain mempunyai bobot yang sama. Selanjutnya, Hasan (2004:34) Data interval yaitu data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori. Jadi, data yang diintervalkan dalam penelitian ini adalah data interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 4 Padang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket. Menurut Yusuf (2005:249) Angket adalah rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu yang diberikan pada sekelompok individu dengan maksud memperoleh data. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Angket yang telah dikumpulkan peserta didik menjadi subjek penelitian kemudian diolah dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Verifikasi data Verifikasi data adalah menyeleksi data atau memilih data yang memadai untuk diolah. 2. Penskoran Angket digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk isian tertutup yang di beri skor 1-5. 3. Pengolahan data Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang telah diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase (Yusuf, 2005:365) sebagai berikut: P = N F x 100 Keterangan : P F n = Persentase = Frekuensi yang sedang dicari pengentasannya = Jumlah keseluruhan responden 100 = Jumlah angka mutlak 4. Interprestasi data Menginterprestasikan data penelitian menggunakan rentang klasifikasi. Menurut Riduwan (2012:89) dengan rentang skala yang ditetapkan sebagai berikut : 81% - 100% = Sangat Baik 61% - 80% = Baik 41% - 60% = Cukup Baik 21% - 40% = Kurang Baik 0% - 20% = Sangat Kurang Baik Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka diperoleh gambaran umum profil interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 4 Padang berada pada kategori sangat kurang baik tidak ada, kategori kurang baik dengan persentase 7,04%, kategori cukup baik dengan persentase 43,66%, kategori baik dengan persentase 26,76%, sedangkan kategori sangat baik dengan persentase 22,54% dapat disimpulkan bahwa profil interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 4 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 43,66% sedangkan secara rata-rata keseluruhan berada pada kategori baik dengan persentase 65,89%. Selanjutnya gambaran penjelasan hasil pengolahan data

proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 4 Padang dilihat dari sub variable yitu: 1. Profil Interaksi Sosial Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran dengan Guru di Kelas X SMA Negeri 4 Padang. Hasil data yang diperoleh dari penelitian didapatkan gambaran umum X SMA Negeri 4 Padang berada pada kategori sangat kurang baik tidak ada, kategori kurang baik dengan persentase 2,82%, kategori cukup baik dengan persentase 45,07%, kategori baik dengan 28,17%, dan kategori sangat baik dengan persentase 23,94%,. Dapat disimpulkan bahwa profil interaksi sosial peserta didik di kelas X SMA Negeri 4 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 45,07% sedangkan secara ratarata keseluruhan berada pada kategori baik dengan persentase 66,04%. Interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran dengan guru yang dilihat dari kontak sosial dan komunikasinya. Kemampuan peserta didik melakukan kontak sosial primer merupakan salah satu penunjang keberhasilan peserta didik untuk mampu berinteraksi sosial secara baik dalam proses pembelajaran dengan guru. Peserta didik bukan hanya dituntut untuk mampu melakukan kontak sosial primer secara baik dengan guru tetapi peserta didik juga harus mampu melakukan kontak sosial sekunder secara baik dengan guru. Kontak sosial sekunder adalah kontak sosial melalui perantara. Menurut Bungin (2009:7) Kontak sekunder terjadi secara tidak langsung, namun akan sering dilakukan seseorang. Kontak sosial sekunder yang dilakukan peserta didik seperti; kontak sosial melalui surat, kontak sosial melalui perantara teman dengan guru dan kontak sosial melalui Handphone. Kontak sosial positif yang seharusnya diperlihatakan peserta didik adalah kontak sosial yang berlangsung secara santun, sopan, menolong guru dan perasaan senang terhadap guru dalam proses pembelajaran yang berujung terjadinya kerjasama antara peserta didik dengan guru. Bentuk kerjasama yang seharusnya dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan guru adalah bentuk toleransi terhadap guru. Toleransi adalah cara untuk menghindari konflik dengan menghindari dari kontak sosial. Selain kontak sosial positif yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan guru, peserta didik juga melakukan kontak sosial negatif. Kontak sosial negatif yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan guru secara umum berada pada kategori cukup baik dengan persentase 43,66%. Maksudnya disini adalah peserta didik masih ada melakukan kontak sosial secara negatif dengan guru yang mengarahkan peserta didik ke arah pertentangan atau konflik. Sejalan dengan pendapat Setiadi (2010:96) Kontak negatif dapat mengarahkan seseorang pada suatu pertentangan bahkan dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi sosial. Peserta didik melakukan kontak sosial negatif seperti; peserta didik bersikap acuh tak acuh terhadap guru dalam proses pembelajaran, membenci guru dan mendongkol dalam hati kepada guru. Berkaitan dengan hal itu, bagi peserta didik yang memiliki masalah dalam berinteraksi sosial khususnya pada aspek kontak sosial sekunder dan kontak sosial negatif yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan guru perlu mendapatkan layanan bimbingan dan konseling seperti layanan konseling perorangan. Hal itu berkaitan dengan Pendapat Tohirin (2011:165) Masalah-masalah yang bisa dijadikan isi dalam layanan konseling peroranngan mencakup; a) masalah pengembangan pribadi, b) bidang pengembangan sosial, c) bidang pengembangan kegiatan belajar, d) bidang pengembangan karier, e) bidang pengembangan kehidupan berkeluarga, f) bidang pengembangan kehidupan beragama. Komunikasi merupakan satu sayarat terjadinya interaksi sosial, jadi tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi sosial. Komunikasi dilakukan oleh individu untuk menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain, begitupun dengan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan guru melakukan komunikasi. Peserta didik berkomunikasi dengan guru karena ada tujuan dan pesan yang ingin dicapai. Interaksi sosial peserta didik pada indikator komunikasi secara umum

berada pada kategori cukup baik dengan persentase 47,89% 2. Profil Interaksi Sosial Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran dengan Kelompok Belajar di Kelas X SMA Negeri 4 Padang Hasil dari penelitian diperoleh gambaran umum profil interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran dengan kelompok belajar di kelas X SMA Negeri 4 Padang berada pada kategori sangat kurang baik tidak ada, kategori kurang baik dengan 5,63%, kategori cukup baik dengan persentase 38,03%, kategori baik dengan persentase 33,80%, kategori sangat baik dengan persentase 22,54%, dapat disimpulkan bahwa profil interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran dengan kelompok belajar di kelas X SMA Negeri 4 Padang berada pada kategori cukup baik dengan hasil persentase 38,03% sedangkan secara rata-rata keseluruhan berada pada kategori baik dengan persentase 65,74%. Interaksi sosial peserta didik dalam belajar bisa dilihat dari kontak sosial dan komunikasi yang diperlihatkan oleh peserta didik dalam kelompok belajar. Berdasarkan hasil penelitian secara umum interaksi sosial peserta didik dalam proses pembelajaran dengan kelompok belajar berada pada kategori cukup baik dengan persentase 38,03%. peserta didik yang mengalami masalah dalam berinteraksi sosial dalam belajar yang dilihat dari aspek kontak sosial dan komunikasi perlu mendapatkan bantuan dari Guru BK. Guru BK bisa membantu peserta didik yang mengalami masalah pribadi yang berkaitan tentang interaksi sosial peserta didik dalam belajar dengan pelaksanaan konseling individual dan beberapa jenis pelayanan BK yang berkaitan dengan hubungan sosial. Kesimpulan Hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 4 Padang sebagai berikut: 1. Profil interaksi sosial peserta didik dalam X SMA Negeri 4 Padang secara umum berada pada kategori cukup baik, dilihat dari aspek kontak sosial peserta didik dengan guru secara umum berada pada kategori cukup baik yang terdiri dari aspek kontak sosial primer dengan guru berada pada kategori cukup baik, kontak sosial sekunder dengan guru berada pada kategori cukup baik, kontak sosial positif dengan guru berada pada kategori cukup baik, kontak sosial negatif dengan guru berada pada kategori cukup baik sedangkan dilihat dari aspek komunikasi peserta didik dengan guru secara umum berada pada kategori cukup baik yang terdiri dari komunikasi verbal dengan guru berada pada kategori cukup baik dan komunikasi non verbal berada pada kategori cukup baik. 2. Profil interaksi sosial peserta didik dalam belajar di kelas X SMA Negeri 4 Padang secara umum berada pada kategori cukup baik, dilihat dari aspek kontak sosial peserta didik dengan kelompok belajar secara umum berada pada kategori cukup baik yang terdiri dari aspek kontak sosial primer dengan kelompok belajar berada pada kategori cukup baik, kontak sosial sekunder dengan kelompok Belajar berada pada kategori cukup baik, kontak sosial positif dengan kelompok belajar berada pada kategori cukup baik, kontak sosial negatif dengan kelompok belajar berada pada kategori cukup baik sedangkan dilihat dari aspek komunikasi peserta didik dengan kelompok belajar secara umum berada pada kategori baik yang terdiri dari komunikasi verbal dengan kelompok belajar berada pada kategori cukup baik dan komunikasi non verbal berada pada kategori baik. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Peserta Didik Agar memperbaiki cara berkomunikasi dengan guru dan memperbaiki cara melakukan kontak sosial sekunder dengan kelompok belajar dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak mengalami masalah dalam proses pembelajaran dengan guru maupun dengan kelompok belajarnya.

2. Kepala Sekolah Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Padang agar dapat mendukung pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang telah diprogramkan oleh guru BK dalam membantu peserta didik agar mampu untuk berinteraksi sosial dengan baik dan kelompok belajar. 3. Guru BK Guru BK agar dapat membuat program pelayanan bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan kontak sosial dan komunikasi bidang pengembangan sosial kepada peserta didik agar peserta didik mampu berinteraksi sosial secara baik dengan guru dan kelompok belajar. 4. Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran agar dapat memahami peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga dapat membantu peserta didik untuk berkomunikasi secara baik dengan guru dan melakukan kontak sosial sekunder dengan baik terhadap kelompok belajar. 5. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling hendaknya menyiapkan calon pendidik yang memiliki soft skill yang tinggi dan menguasai berbagai ilmu agar dapat membantu peserta didik untuk berinteraksi sosial dengan baik dalam proses pembelajaran dengan guru dan kelompok belajar. 6. Peneliti Selanjutnya Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor yang mempengaruhi komunikasi dan kontak sosial sekunder peserta didik dan kelompok belajar. Kepustakaan Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi. rev.ed. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Pers. Riduwan. 2012. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Setiadi, Elly M. 2010. Ilmu Sosial Budaya Dasar. (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah Berbasisi Integrasi. Jakarta: Rajawali Pers. Yusuf, A Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: FIP UNP.