By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

STUDI RUMAH TANGGA PANDAI BESI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Oleh: Harni Eka Saputri*Erna Juita**Elvi Zuriyani**

KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KENAGARIAN KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG. JURNAL

TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL

STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG

DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BARU TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SAUREINU KECAMATAN SIPORA SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL

MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA BULASAT KECAMATAN PAGAI SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI NAGARI PADANG MENTINGGI KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

SOSIAL EKONOMI PENGELOLA GULA AREN DI JORONG POLONGAN DUA KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN. Fitratul Aini 1, Edi Suarto 2, Yuherman 2 ABSTRACT

STUDY OF THE FAMILY HOPE PROGRAM IN AUR BEGALUNG TALAOK VILLAGE, BAYANG SUB DISTRICT, PESISIR SELATAN REGENCY, WEST SUMATERA PROVINCE

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

Keywords : Social Interaction, Education, Motivation, Income

EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM

Social-Economic Conditions Salted Fish Society business in Nagari Sasak Sasak District of West Pasaman Pasisie sphere. By:

CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

STUDY ABOUT CONDITIONS OF ENVIRONMENT SANITATION IN KENAGARIAN AIR HAJI DISCRICT OF LINGGO SARI BAGANTI SOUTH OF PESISIR.

STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG. Oleh : Musliadi *Bakaruddin**Yeni Erita**

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

STUDI TENTANG PETANI PISANG DI DESA MONGANPOULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL

STUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

JURNAL MERIA ULFA. AF NPM:

FITRI YENTI NPM:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI

by : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki**

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA

INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI)

Oleh : ABSTRACT. Keywords : the level of parent s education, learning outcomes, student interest to college to continue their study ABSTRAK

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

The Causes Refinement Agricultural Land In Kenagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

IPS Teacher Efforts to Increase Interest in Learning of Students in Junior High School 1 Malakopa District of South Pagai South Pagai

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

THE INFLUENCE OF ENVIROMENT AND THE INCOME OF CHILDBEARING COUPLE (PUS) ON THE LEVEL OF FERTILITY IN KOTO BALINGKA DISTRICT WEST PASAMAN ESSAY.

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

ECONOMIC SOCIAL SOCIETY PT. UHA IN VILLAGES RIVER GAMBIR SAKO DISTRICT DOMAIN AMPEK PATE UPSTREAM SUB-PROVINCE PESISIR SELATAN

ABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions

Juni Seniwati * Ridwan Ahmad ** Nefilinda **

KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

Dampak Penutupan Lokalisasi Bangunsari Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bangunsari Krembangan, Surabaya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

HUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

KONDISI EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA PT

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Oleh

FAKTOR PENOLAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MASYARAKAT DI KECAMATAN SIBERUT TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

JURNAL ELDA NENGSIH NIM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

STUDI USAHA SEKTOR INFORMAL DI PASAR AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

STUDI TENTANG EKSPLOITASI BATU KARANG DI SEPANJANG PESISIR PANTAI MAILEPPET KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PONDOK PANJANG KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DI KENAGARIAN BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK KELAS XII MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI SMK N 3 PADANG ABSTRACT

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

Transkripsi:

0

1 Economic Social of Society Processing Bricks in Serasi Village of South at Pasaman District. Thesis. Geography Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera, Padang, 2016 By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra ** ABSTRACT The aims of this research to get the data, process and discusses the data about economic social of society processing bricks in the serasi village of south RRao at Pasaman distric that visits from: 1)Education, 2) Income, 3) Livelihood Side. The type of this research was descriptive. The population in this research was the head of family in society processing bricks in serasi village of south Rao at Pasaman district totaling 66 Family heads of samples taken by total sampling. Collekting data using. The result of this research showed that: 1) Education of society processing bricks in the Serasi village of south Rao at Pasaman district was 28 respondents graduated of elementasy school whit (42,42%) percentage. 2), He average income ofdistrict bricks in Serasi village of south Rao at Pasaman district was Rp 2000.000/ mounth. The average of minimum revenue of UMR west sumatera is Rp 1.800 725. 3) Livelihood of society processing bricks in Serasi village of south Rao at Pasaman district was 29 respondents answer thet their Livelihood was works with ( 43,94%) percentage the location doing livelihood is around the residence, income that got from livelihood the average of income that got from livelihood was Rp > 500. 000/mounth. Keyword: Economic Social of Society processing bricks in Serasi village of South Rao at Pasaman district, education, income, Livelihood side.

2 PENDAHULUAN Sosial ekonomi merupakan suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh sipembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingkat ekonomi seperti pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu sendiri proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Menurut Driyarkara dalam Ihsan (2010) pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia muda, pengangkatan manusia ke taraf insani, itulah yang disebut mendidik. Disini dapat pula dilihat tentang pendidikan masyarakat pengolah batu bata disini kebanyakan pendidikan mereka tamat SD, dengan melihat kondisi ekonomi keluarga dan keterbatasan biaya mereka tidak melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi maka dari itu muncullah pemikiran untuk membuka usaha pembuatan batu bata. Oleh karenanya masyarakat di wilayah tersebut mencoba membuka peluang usaha dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk dijadikan sarana pembuatan batu bata sebagai sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penulis berasumsi bahwa pendidikan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembangunan dan semua bidang yang sangat berpengaruh terhadap pola pikr dan cara pandang masyarakat yang mengolah batu bata. Pola pikir dan cara pandang yang luasakan mempengaruhi etos kerja. Dari pendapat tersebut diketahui bahwa status sosial ekonomi merupakan kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupinya. Dinamika dan keterkaitan sosial ekonomi, sosial politik dan sosial budaya mencerminkan pola kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan pada salah satu sisinya, misalnya ekonomi, akan senantiasa mempengaruhi aspek politik dan budaya. Perubahan-perubahan ekonomi dan budaya tanpa memberikan peluang perubahan pada aspek politik akan dapat menimbulkan ketegangan dan konflik dalam masyarakat. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan- hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan antara kelompok-kelompok manusia,maupun antar orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial masyarakat pengolah batu bata dengan masyarakat yang berada di lingkungannya sedikit berkurang, karena masyarakat pengolah batu bata sangat jarang berada di rumah pada siang hari mereka banyak menghabiskan waktunya di tempat pembuatan batu bata tersebut. Pada umumnya masyarakat di Desa Pasaman merupakan masyarakat yang sebagian besar mengandalkan hidup dari sumber daya alam pedesaan dengan melakukan beberapa aktifitas sebagai sumber mata pencaharian antara lain: bertani, tukang, dan beberapa bentuk aktifitas pengrajin yang

3 memanfaatkan sumberdaya alam setempat seperti pembuatan batu bata. Aktifitas yang dijalankan masyarakat di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan ini sesuai dengan tujuan dilaksanakannya otonomi daerah yaitu, sebagaimana penjelasan pasal 10 Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang menjelaskan bahwa: Daerah berwenang mengelola sumber daya nasional yang tersedia di wilayah nya dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan perundang-undangan dengan berpedoman dengan ketentuan di atas, maka usaha yang dijalankan masyarakat di Desa Pasaman merupakan suatu aktifitas masyarakat dalam membuka peluang kerja di daerah tersebut dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan usaha pengolahan batu bata untuk memperoleh penghasilan. Mata pencaharian merupakan pekerjaan pokok yang dilakukan untuk hidup dan sumber daya yang tersedia untuk membangun kehidupan yang memuaskan (peningkatan taraf hidup) dengan memperhatikan faktor seperti mengawasi sumber daya, lembaga dan hubungan politik. Dalam perkembangannya, mata pencaharian seseorang sering kali berubah baik karena faktor internal, external, ataupun kombinasi dari keduanya. Mata pencaharian smpingan atau sambilan masyarakat pengolah batu bata yaitu tukang bangunan, tukang ojek. (Supriyadi, 2007) Pendapatan merupakan hasil pencarian berupa usaha, hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai pada penggunaan faktor-faktor produksi, selain itu pendapatan merupakan arus masuk penyelesaian kewajiban dari penyerahan atau produk barang pemberian jasa dan aktivitas pencarian laba lainnya yang merupakan operasi yang utama. Adapun pendapatan masyarakat dalam pengolahan batu bata selama 1 minggu dengan jumlah 1750 buah batu bata dan dalam 1 bulan batu bata yang siap sebanyak 7000 buah batu bata dengan pembakaran 3x dalam 1 bulan dengan harga satu buah batu bata Rp 300,-. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan masyarakat pengolah batu bata di atas dalam 1 bulan Rp 2.000.000. Kelompok masyarakat yang mengandalkan sumber penghidupan yang membuat batu bata atau pengrajin yang berada di Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman adalah kelompok masyarakat yang membuka usaha sederhana dengan sistem ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi yang lebih memihak kepada kepentingan masyarakat banyak. Dengan demikian usaha pembuatan batu bata yang telah dilakukan warga tersebut merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan warga pengrajin dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, untuk mendapatkan penghasilan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat di luar aktifitas pertanian yang merupakan pekerjaan utama masyarakat. Sebagai daerah yang memiliki sumber daya alam yang memiliki potensi sedemikian baiknya, seharusnya masyarakat setempat dapat mengambil manfaat dengan melakukan hal-hal yang dapat menambah penghasilan, seperti pengolahan batu bata. Selanjutnya, masalah kesehatan masyarakat menurut Soekidjo (2007) masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat komplek, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di lihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi di lihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat-sakit atau kesehatan tersebut. Dilihat dari kondisi kesehatan masyarakat, di sini kebanyakan

4 masyarakatnya masih suka berobat ketempat pengobatan tradisional. Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang kemajuan suatu daerah. Sebab faktor tersebut menyangkut potensi dasar yang akan dikelola untuk menjalankan perekonomian guna mencapai kesejahteraan hidup masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman yang mayoritas ekonominya merupakan pengolah batu bata. Dilihat secara umum masyarakat Desa Serasi mayoritas bermatapencaharian pengolah batu bata, pertanian dan lading. Berdasarkan observasi, kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa masyarakat pengolah batu bata dari segi ekonomi sedikit membaik terlihat dari pendapatan yang mereka peroleh dari penjualan batu bata dan harga 1 buah batu bata Rp 300/batu bata, pendapatan masyarakat pengolah batu bata dalam 1 bulan Rp 2.000.000/bulan, pengeluaran dalam 1 bulan Rp < 1.000 000/bulan untuk kebutuhan sehari-hari. Sehubungan dengan usaha pengolahan batu bata di atas, maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat pengolah batu bata, dengan judul: Sosial Ekonomi Masyarakat Pengolah Batu Bata Di Desa Pasaman. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka penelitian ini tergolong pada penelitian Deskriptif. Menurut Arikunto (2007) mengatakan penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan informasi gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian, kejadian yang terjadi pada saat sekarang, dengan kata lain penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah bertujuan pada pengungkapan masalah yang terjadi pada masa sekarang dan sebagaimana adanya dimana penelitian ini mendeskripsikan tentang bagaimana sosial ekonomi masyarakat pengolah batu bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga (KK) Masyarakat Pengolah Batu Bata di Desa Pasaman. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik total sampling HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, jenjang pendidikan formal terakhir Masyarakat Pengolah Batu bata Di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman umumnya tamat SD (42%), hambatan dan kendala yang menyebabkan tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena faktor ekonomi (80,30%), selama menjalan kan pendidikan masyarakat Pengolah Batu bata di Desa Pasaman secara garis besar tidak pernah menerima bantuan (88%), bantuan pendidikan yang diterima hanya bantuan dari keluarga (63,64%),selain pendidikan formal masyarakat pengolah batu bata juga tidak pernah mendapatkan pendidikan non formal (93%). Jadi, berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa, pada umumnya Masyarakat Pengolah Batu bata di Desa Pasaman tidak melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi karena factor ekonomi, kemudian pendidikan non formal pada umumnya masyarakat tidak pernah mengikuti pendidikan non formal, masyarakat beranggapan bahwa dalam mengolah batu bata tidak ada pengaruhnya

5 dengan pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat pengolah batu bata. Hal ini sesuai dengan pendapat Ihsan (2005: 1-2) pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi membawa baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Kedua, Jumlah pendapatan yang diperoleh dari Masyarakat Pengolah Batu bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman 53 responden (80,30%) menjawab rata-rata Rp 1.000 000 - Rp 2.000 000/bulan, jumlah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari 34 responden (51,52%) menjawab Rp < 1.000.000, dari pendapatan selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga dapat dipergunakan untuk biaya pendidikan anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditemukan, maka pendapatan Masyarakat Pengolah Batu bata di Desa Pasaman, untuk kebutuhan sehari-hari terpenuhi. Pendapatan merupakan gambaran yang lebih tepatnya tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan keluarga. Hull dalam Zia (2002) Ketiga, Mata pencaharian sampingan masyarakat pengolah batu bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman pada umumnya adalah buruh,29 responden (43,94%) dan tempat melakukan pekerjaan sampingan adalah di sekitar tempat tinggal 32 responden (48,48%), dari mata pencaharian sampingan mereka berpenghasilan Rp > 500 000 banyak responden 31 (46,97%), penghasilan yang didapat dari mata pencaharian sampingan dipergunakan untuk biaya pendidikan anak 61 responden (92,42%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditemukan di atas, bahwa penghasilan yang diperoleh dari mata pencaharian sampingan digunakan untuk biaya pendidikan anak, tempat melakukan pekerjaan sampinagan disekitar tempat tinggal, mata pencaharian sampingan masyarakat pengolah batu bata yaitu buruh. Hasil ini sesuai dengan pendapat Kasim, (2006) mengatakan kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian yang alternatif cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan kepala rumah tangga yang tidak memiliki mata pencarian alternatif, karena pendapatan berasal dari satu sumber dari mata pencaharian saja. Jadi, kesimpulan mata pencaharian sampingan adalah cara untuk mencukupi sesuatu yang belum terpenuhi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan variabel penelitian yang terdiri dari tiga variabel yaitu: Pendidikan, Pendapatan, Mata Pencaharian Sampingan. Dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari jenjang pendidikan formal terahir di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan kabupaten Pasaman pada umumnya tamat SD (42%), tidak memiliki pendidikan non formal, pendidikan formal anak dari masyarakat pengolah batu bata pada umumnya sedang menempuh pendidikan, dan tidak ada anak yang tidak tamat sekolah, pada umumnya

6 anak dari masyarakat pengolah batu bata menempuh jenjang pendidikan, yang belum memasuki usia sekolah masih banyak. 2. Kondisi pendapatan masyarakat pengolah batu bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman sumber pendapatan dari suami dan istri sebanyak 53 responden dengan persentse (80,30%) yang menjawab pendapatan pokok Rp 1.000 000 - Rp 2.000.000 dengan pengeluaran perbulan 34 responden dan persentase (51,52%) Rp < 1.000.000. Dari pendapatan yang mereka dapatkan setiap bulannya dari mengolah batu bata mereka merasa terpenuhi untuk kebutuhan seharihari. 3. Mata pencaharian sampingan masyarakat pengolah batu bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman, penghasilan yang didapat dari pekerjaan sampingan digunakan biaya pendidikan anak banyak responden 61 dengan persentase (92,42%), dan 29 responden dengan persentase ( 43,94%) pekerjaan sampingannya sebagai buruh, tempat melakukan pekerjaan sampingan di sekitar tempat tinggal banyak responden 32 dengan persentase (48,48%), dan penghasilan yang diperoleh dari mata pencaharian sampingan 31 responden dengan persentase (46,97%) rata-rata Rp > 500.000. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut 1. Diharapkan pada masyarakat pengolah batu bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman untuk lebih meningkatkan lagi ekonomi. 2. Diharapkan kepada pemerintah untuk meningkatkan lagi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengolah Batu Bata di Desa Serasi Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman 3. Diharapkan kepada peneliti selanjutunya untuk mendalami lagi tentang Sosial Ekonomi dilihat dari variable lain.

7 DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieka Cipta Arikunto. 2006. Metodologi penelitian. Jakarta: Rajawali pers Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rinika Cipta Dasri. 2014. Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Padi Sawah di Kenagarian Geragahan Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Pendidikan Geografi (Skripsi). Padang Dinarti. 2011.Akselerasi perekonomian masyarakat transmigrasi di Hienteriand kota terpadu mandiri telang Sudjana, nana dan. 2007. Pendidikan dan penilaian pendidikan. Bandung: Algesindo Taleleu. (2014). Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bulasat Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Geografi (Skripsi). Padang Tatang S, 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia Yuniarta. (2014). Sosial Ekonomi Masyarakat Sebelum Dan Sesudah Keberadaan PT Bina Pratama Sakato Jaya di Kenagarian Taratak Tinggi Kecamatan Timpeh Kabupaten darmasraya. STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Geografi (Skripsi). Padang Ihsan Fuad.2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat. Jakarta:Rineka Cipta Notoatmodjo,, Soekijjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. PT Rineka Cipta. Sarbini,dan Lina, Neneng. 2011. Pengantar Pendidikan. Bandung: pustaka setia. Soekanto, Suryono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali pers Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta:Rineka Cipta. Sudarma, Momon. 2009. Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta:Salemba Medika.