E-JURNAL JULI YUSTINA NPM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEBIASAAN BELAJAR, DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI


Keywords: Self Concept, Learning Facilities, Learning Creativity, Parental Attention, Learning Outcomes

JURNAL. Reni

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 16 PADANG JURNAL

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Noor Afsani Rambe

OLEH ENDANG FIRMANIA NPM

PENGARUH MOTIVASI DARI ORANGTUA, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRODI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

OLEH : DELVIZA SURYANI

PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL

PENGARUH MOTIVASI, CARA BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP N 4 KOTO XI TARUSAN JURNAL.

ABSTRACT

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS, EFIKASI DIRI, DAN PEMBERIAN REWARD

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RUSPA DINA

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

Efrinaldi 1, Yesmira Syamra 2, Alfattory Rheza Syahrul 2 ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PENDAPATAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 3 PARIAMAN JURNAL

ABSTRACT

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat


E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

JURNAL. Oleh: Yunita Mairani

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA, WAKTU LUANG DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG JURNAL

PENGARUH KOMPETENSI GURU, PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI MTsN LUBUK BUAYA PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

ABSTRACT. Keywords: Parenting parenting, School Physical Environment, Emotional Intelligence And Learning Motivation PENDAHULUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

E-JURNAL. Oleh: YHOLANDA RIVALDO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

Pengaruh Konsep Diri, Cara Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa kelas X IPS di SMAN 2 Sijunjung. Oleh :

Keywords: Student decision making, school location, learning facilities, school promotion, school image and education costs.

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

Keywords: Teaching Experience, Work Motivation, Work Culture, And Infrastructur PENDAHULUAN

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM:

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

Keywords: The Implementation of School Rules, School Environment, Parenting Patterns, Student Learning Motivation

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Muhammad Arsyad

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Vivi Wahyuni Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH

E-JURNAL LILIK SURIANTO

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, EFIKASI DIRI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMA PGRI 4 PADANG JURNAL

ABSTRACT

ABSTRACT

PENGARUH KONSEP DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI MAN 2 BATUSANGKAR E-JURNAL

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Parent and Child Interpersonal Communication, Professional Teacher Competence, Learning Attitude, Learning Achievement

JURNAL. Oleh: THAMIA VERONICA

ABSTRACT


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

JURNAL. Oleh: DEBI FIRMANSYAH

Dwi Setyani Damayanti Dewi Sukriyah. Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN, KONSEP DIRI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

Keywords: Parenting parenting, creativity, discipline, style and learning independence

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA PERSERO DIVISI REGIONAL II SUMBAR SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

JURNAL ENDANG MARGI NINGSIH

PENGARUH DAYA JUANG, KESIAPAN BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA AL-ISTIQAMAH PASAMAN BARAT

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

ABSTRACT Keywords: Learning Discipline, Attention Of Parents, Learning Motivation and Learning Achievement

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH BULLYING, COPING STRESS, KONSEP DIRI DAN OPTIMISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DAN VIII DI MTS PGAI PADANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN, SIKAP MENGAJAR GURU DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP N 1 PAGAI UTARA SELATAN E-JURNAL

ELPINA SYEFNI

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA PGRI 4 PADANG JURNAL

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

ABSTRACT

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL

,.,.,,, Oleh ABSTRAK. impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra.

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMA KECAMATAN BAYANG TIMUR PESISIR SELATAN

Keywords: Learning achievement, Spend time utilization, teacher and parent interaction, self concept, reward

JURNAL. Oleh: FEVI FEBRIANI

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

Transkripsi:

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA NEGERI 16 PADANG E-JURNAL JULI YUSTINA NPM. 12090162 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

Pengaruh Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Teman Sebaya, Kompetensi Komunikasi, dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA N 16 Padang Oleh : Juli Yustina Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat Email : juliyustina63@gmail.com Sri Wahyuni, M.Pd, Yulna Dewita Hia, S.Pd, MM Dosen Program Studi Pendidikan EkonomiSTKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat sriwahyuniajeng4@gmail.com, yulnadewitahia@gmail.com. ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,972. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 2,448 > t tabel sebesar 1,97. Artinya apabila pendapatan orang tua meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 1,972 dalam setiap satuannya. Kedua lingkungan teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,207. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 2,373 > t tabel 1,97. Artinya, apabila lingkungan teman sebaya meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,207 dalam setiap satuannya. Ketiga kompetensi komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,247. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung, 2,395 > t tabel sebesar 1,97. Artinya, apabila kompetensi komunikasi meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,247 dalam setiap satuannya. Keempat fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,106. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 7,213 > t tabel sebesar 1,97. Artinya apabila fasilitas belajar meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 1,106 dalam setiap satuannya. Kelima pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikais dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana diperoleh nilai F hitung 102,426 > F tabel 2,43 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H a diterima dan H 0 ditolak. KataKunci: Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Teman Sebaya, Kompetensi Komunikasi, Fasilitas Belajar, dan Motivasi Belajar Siswa. ABSTRACT The results showed that: First of parental income and significant positive effect on motivation to learn. Where indicated by the coefficient value of 1.972. The coefficient value is significant because tcount 2,448> ttable 1.97. This means that if parental income increased by 1%, then the motivation to learn will increase by 1,972 in each unit. Both peer environment and significant positive effect on motivation to learn. Where indicated by the coefficient value of 0.207. The coefficient value is significant because tcount 2,373> t table 1.97. That is, if the peer environment increased by 1%, then the motivation to learn will increase by 0.207 in each unit. Third communication competence and a significant positive effect on motivation to learn. Where indicated by the coefficient value of 0.247. The coefficient value is significant because tcount, 2.395> ttable 1.97. That is, if the communication competence increased by 1%, then the motivation to learn will increase by 0.247 in each unit. Fourth learning facilities and a significant positive effect on motivation to learn. Where indicated by the coefficient value of 1.106. The coefficient value is significant because tcount 7.213> ttable 1.97. This means that if the learning facilities increased by 1%, then the motivation to learn will increase by 1,106 in each unit. Fifth income parents, peer environment, competence and learning facilities komunikais together positive and significant impact on motivation to learn. Where the obtained value of F 102.426> Ftable 2.43 with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha accepted and H0 is rejected. KataKunci: parental income, peer environment, communication competence, learning facilities, and motivation to learn.

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu cara suatu bangsa untuk terbebas dari ketertinggalan dan kebodohan. Salah satunya di Negara Indonesia, pendidikan merupakan suatu hal yang pokok. sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) yang mengamatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan bangsa dengan pendidikan. Pendidikan juga berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Suhaimin (2010 ) menyatakan Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negative atau positif. Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang menentukan yaitu tingkat pendidikan, kepemilikan kekayaan, dan jenis tempat tinggal. Motivasi menjadi faktor yang berpengaruh untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Purwanto (2002:38) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor internal danfaktor eksternal. Faktor internal antara lain intelegensi, bakat, minat, emosi, dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal antaralain lingkungan (lingkungan alam dan lingkungan sosial) dan instrumental (kurikulum, program pengajaran, sarana dan fasilitas,guru, administrasi dan manajemen). Tabel 1. Hasil Observasi Awal Tentang Motivasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 16 Padang. No 1 2 3 4 5 6 Pernyataan Saya berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru walaupun hasilnya berbeda dengan teman Saya selalu belajar walaupun nilai UH saya sudah bagus Saya suka membaca buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari pada menyontek sama teman Saya selalu berusaha mempertahankan pendapat saya ketika teman menanggapi pendapat saya Saya senang ketika guru memberikan tugas-tugas yang menantang dan sulit Saya suka mencari buku sumber yang berhubungan dengan mata 7 pelajaran ekonomi di perpustakaan Sumber: Hasil Observasi Tahun 2016 Ya Tidak % % 10 33% 20 67% 9 30% 21 70% 7 23% 23 77% 10 33% 20 67% 8 27% 22 73% 8 27% 22 73% 5 17% 25 83% Setelah dilakukan observasi tanggal 07 s/d 14 april 2016 pada kelas X SMA N 16 Padang. Data diperoleh menyebarkan angket kepada responden sebanyak 30 orang siswa.masih rendahnya minat siswa untuk membaca buku yang berhubungan dengan mata pelajaran ekonomi, dapat dilihat pada pernyataan nomor item 3 dari 30 orang siswa yaitu sebesar 77%.Masih ada siswa yang tidak mau mempertahankan pendapatnya, dapat dilihat pada pernyataan nomor 5 dari 30 orang siswa yaitu sebesar 73%.Masih rendahnya keingintahuan siswa mencari buku sumber yang berhubungan dengan mata pelajaran ekonomi di perpustakaan, dapat dilihat pada pernyataan nomor 7 dari 30 orang siswa yaitu sebesar 83%. Ini

disebabkan karena kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Motivasi belajar juga dapat peneliti lihat dari fenomena yang ada di sekolah SMA N 16 Padang, dimana masih banyak siswa yang tidak termotivasi untuk belajar terutama pada mata pelajaran ekonomi. KAJIAN PUSTAKA Teori Motivasi Belajar Motivasi adalah dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya Uno (2006: 8). Hamzah Uno (2006: 8) mengemukakan bahwa kecenderungan sukses ditentukan oleh motivasi dan peluang. Begitu pula sebaliknya kecenderungan untuk gagal juga dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Menurut Atkinson, guru dapat menumbuhkan motivasi siswa dengan melihat suasana emosional siswa tersebut. Hal ini berkaitaan bahwa dalam proses belajar guru adalah orang yang berhadapan langsung dengan siswa yang akan memberikan contoh serta menuntun pembentukan pribadi siswa. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Uno (2014: 10) faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dapat digolongkan menjadi dua : 1) Faktor internal adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2013: 97) faktor internal yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu : a) Kondisi Siswa Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2013: 51), yaitu: (1) Faktor fisiologis terdiri dari : (a) Kondisi fisiologis, (b)kondisi panca indera (2) Faktor psikologis, terdiri dari : (a) Minat, (b) Kecerdasan, (c) Bakat, (d) Sikap siswa. Faktor Eksternal adalah dorongan yang timbul dari luar diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2013: 97) faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah kondisi lingkungan terbagi atas tiga, yaitu : (a) Lingkungan Keluarga, (b) Sosial Ekonomi Keluarga, (c) Pendidikan Orang Tua, (d) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga. (1) Lingkungan sekolah, terdiri dari : (a) Fasilitas sekolah, (b) Kompetensi guru dan siswa, (c) Kurikulum dan metode mengajar guru, (d) Persepsi kreativitas guru. (2) Lingkungan masyarakat, terdiri dari: (a) Sosial budaya, (b) Teman sebaya, (c) Keadaan alam. Menurut Freud dalam Sardiman (2010: 83), seseorang yang memiliki motivasi akan terlihat disetiap kegiatan yang mereka lakukan, adapun motivasi seseorang dapat dilihat melalui : a) Tekun menghadapi tugas (bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), c) Adanya usaha untuk mencapai tujuan, d) Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah, e) Tidak cepat merasa bosan dengan tugas yang rutin, f) Dapat mempertahankan pendapatnya ( kalau sudah yakin akan sesuatu), g) Lebih senang bekerja mandiri. Teori Pendapatan Orang Tua Pendapatan orang tua adalah penghasilan orang tua siswa berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah, Maftukhah (2007). Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai macam kegiatan sehari-hari. Sukirno ( 2008:37) pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk membeli makanan, membeli pakaian, membiayai jasa pengakutan, membayar pendidikan anak, dan lain-lain. Menurut Sumardi dalam Yerikho (2007) mengemukakan bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk dan

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya. Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatang yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatang yang lebih besar. Sedangkan bagi pendudukan yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil. Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas belajar, banyak tergantung kepada ekonomi keluarga maupun keadaan ekonomi pelajarnya, yang akhirnya dapat mempengaruhi proses belajar. Teori Lingkungan Teman Sebaya Slavin (2011:98) mengungkapkan bahwa lingkungan teman sebaya merupakan suatu interaksi dengan orangorang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status. Intensitas pertemuan antar siswa di sekolah yang tinggi memiliki pengaruh yang besar dalam suasana belajar mengajar.teman sebaya mampu memberikan motivasi sekaligus suasana yang membangun apabila sedang berada di dalam kelas. Siswa juga lebih merasa nyaman jika belajar ataupun bertanya mengenai materi pelajaran dengan teman sebaya karena apabila bertanya dengan guru biasanya akan muncul suatu ketakutan tersendiri. Sejalan dengan pendapat Slavin, Mappiare, (2003:157) menyatakan kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial yang pertama dimana remaja belajar hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Wulan, (2007) menyebutkan bahwa faktor-faktor disiplin belajar salah satunya berasal dari faktor sosial, faktor sosial yang dimaksudkan adalah pergaulan dengan teman sebaya disekolah maupun di masyarakat. Apabila seorang siswa bergaul dengan teman yang mempunyai cara belajar yang baik maka siswa lain dapat terpengaruh untuk mengikuti cara belajarnya. Santosa (2006) mengemukakan bahwa indikator- indikator dari kelompok teman sebaya adalah : 1. Kerjasama, 2. Persaingan, 3. Penyesuaian/Akomodasi, 4. Perpaduan/Asimilasi, 5. Adanya support atau dukungan. Teori Kompetensi Komunikasi Jablin dan sias dalam Payne (2005) mendefenisikan kompetensi komunikasi sebagai sejumlah kemampuan yang dimiliki seseorang komunikator untuk digunakan dalam proses komunikasi, yang menekankan pada pengetahuan dan kemampuan. Spidzberg dan Cupach (dalam Rickheit dan Strohner, 2008) menyatakan bahwa kompetensi komunikasi merupakan kemampuan seorang individu untuk beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif dalam segala situasi sosial sepanjang waktu, dimana kemampuan ini mengarah pada kemapuan untuk bertindak yang dipengaruhi motivasi dan pengetahuan yang dimiliki individu. Indikator Kompetensi Komunikasi dapat dilihat dari ciri-ciri komunikasi tersebut. Menurut Joseph A Devito (1976) dalam Liliweri (2001:13) ada lima ciri komunikasi antara lain: 1) Keterbukaan (openness), 2) Empati ( empathy), 3) Dukungan ( supportiveness ), 4) Perasaan positif ( positiveness), 5) Kesamaan (equality). Teori Fasilitas Belajar Arikunto (2002:6) berpendapat Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha. Menurut Sardiman (2001:6) Fasilitas belajar adalah segala sesuatu untuk dapat mempermudah dan memperlancar hasil yang dicapai. Fasilitas belajar dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu sesuatu yang dapat mempermudah dan usaha yang memudahkan dalam belajar.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat membantu, memberikan kemudahan, dan memperlancar kegiatan belajar. Adapun indikator dari fasilitas belajar menurut Gie (2003:54) adalah: 1) Ruang dan tempat belajar yang baik seperti : a) Penerangan cahaya, b) Sirkulasi udara, 2) Perabotan belajar mengajar yang lengkap, 3) Perlengkapan belajar yang efesien. Hipotesis Berdasarkan dari uraian landasan teori dan kerangka konseptual maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMA N 16 Padang. 2. Diduga lingkungan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMA N 16 Padang. 3. Diduga Kompetensi komunikasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMA N 16 Padang. 4. Diduga fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMA N 16 Padang. 5. Diduga pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya,kompetensi komunikasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMA N 16 Padang METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal apa adanya. Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono (2011:56) hubungan yang terbentuk bersifat sebab akibat dimana adanya variabel yang mempengaruhi (independen) dan variabel yang dipengaruhi (dependent). Penelitian ini dilakukan di SMA N 16 Padang, yang berlokasi di Jalan Bukit Napa Kuranji, Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016. Waktu penelitiannya pada bulan juli 2016, persiapan penelitian sampai pengambilan keputusan terhadap hipotesis penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) bahwa Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Melihat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling, dimana sampel akan diambil secara acak dari kelima lokal yang telah dijadikan sebagai populasi. Tabel 12.Kisi kisi instrumen No Variabel Indikator 1 Motivasi Belajar 1. Tekun menghadapi tugas (bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) 3. Adanya usaha untuk mencapai tujuan No Item Positif Negatif 1,3 2 4,5 6 Sumber Sardiman (2010:83)

4. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah 5. Tidak cepat merasa bosan dengan tugas yang rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya ( kalau sudah yakin akan sesuatu) 7. Lebih senang bekerja mandiri 7,9 10,11,12 14 17,18 21 8 13,15 16 19,20 2 Pendapatan orang Tua 3 Lingkungan Teman Sebaya 4 Kompetensi Komunikasi Jumlah Pendapatan Orang Tua 1. Kerja sama 2. Persaingan 3. Persesuaian / Akomodasi 4. Perpaduan / Asimilasi 5. Adanya support atau dukungan 1. Keterbukaan (openness) 2. Empati (Emphaty) 3. Dukungan (Supportiveness) 4. Perasaan Positif (Possitiveness) 5. Kesamaan (Equality) 1 BPS 2014 1,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12 13,14,15 1,2 4,5,6 7,8,9 10,11,12 13,14 2 3 15 Santosa (2006:23) Liliweri (2001:13) 5 Fasilitas Belajar 1. Ruang dan tempat belajar yang baik 2. Perabotan belajar mengajar yang lengkap 3. Perlengkapan belajar yang Efesien 1,2,3 4,5 7,8,9 6 Sari (2005) Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Kriteria dalam pengujian tersebut adalah: Jika ro rtab(0,361) berarti instrument valid, Jika ro rtab (0,361) berarti instrumen tidak valid. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 16-0 for windows. Ghozali (2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0.

Variabel Tabel 3: Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan Valid Tidak Valid Y 17 4 X2 14 1 X3 13 2 X4 8 1 Tabel 4: Hasil Uji Reliabilitas Jumlah Item Pernyataan Cronbach s alpha Nilai Kritis Kesimpulan Motivasi Belajar (Y) 21 0,876 0,70 Reliabel Lingkungan Teman sebaya (X 2 ) 15 0,842 0,70 Reliabel Kompetensi Reliabel 15 0,788 0,70 Komunikasi (X 3) Fasilitas Belajar 9 0,904 0,70 Reliabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Berdasarkan TCR dari masingmasing variabel bahwa skor rata-rata variabel motivasi belajar adalah sebesar 3,67 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 73,38%. Skor rata-rata variabel lingkungan teman sebaya adalah sebesar 3,91 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,26%. Skor rata-rata variabel kompetensi komunikasi adalah sebesar 3,93 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,70%. Skor rata-rata variabel fasilitas belajar adalah sebesar 3,72 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 74,44%. Koefisien Determinasi ( ) Berdasarkan hasil pada Tabel 33 diatas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,717 yang artinya 71,70% perubahan pada variabel dependen ( motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikasi dan fasilitas belajar) sedangkan sisanya sebesar 28,30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t Berdasarkan hasil uji t dari pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan orang tua (X 1 ) terhadap motivasi belajar (Y). Untuk variabel pendapatan orang tua dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,972 nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 2,448 > t tabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pendapatan orang tua terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin baik pendapatan orang tua, maka akan semakin baik pulamotivasi belajar.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan teman sebaya (X 2 ) terhadap motivasi belajar (Y). Untuk variabel lingkungan teman sebaya dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,207 nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 2,373 > t tabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,007 < = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan teman sebayaterhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggilingkungan teman sebaya maka akan semakin meningkat motivasi belajar. c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi komunikasi (X 3 ) terhadap motivasi belajar (Y) Untuk variabel kompetensi komunikasi dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,247 nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 2,395 > t tabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,002< = 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kompetensi komunikasi terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi komunikasi maka akan semakin meningkat pula motivasi belajar. d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar (X 4 ) terhadap motivasi belajar (Y). Untuk variabel fasilitas belajar dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,106 nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 7,213 > t tabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,002< = 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antarafasilitas belajar terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi fasilitas belajar maka akan semakin meningkat pula motivasi belajar. Hasil Uji F Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 33 di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung 102,426> F tabel 2,43 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikasi dan fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar,artinya semakin pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikasi dan fasilitas belajarmaka motivasi belajar juga akan semakin baik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,972. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 2,448 > t tabel sebesar 1,97. Artinya apabila pendapatan orang tua meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar 1,972 dalam setiap satuannya. 2. Lingkungan teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,207. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 2,373 > t tabel 1,97. Artinya, apabila lingkungan teman sebaya meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,207 dalam setiap satuannya. 3. Kompetensi komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,247. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung, 2,395 > t tabel sebesar 1,97. Artinya, apabila kompetensi komunikasi meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,247 dalam setiap satuannya. 4. Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,106. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung, 7,213 > t tabel sebesar 1,97. Artinya, apabila fasilitas belajar meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 1,106 dalam setiap satuannya. 5. Pendapatan orang tua, lingkungan teman sebaya, kompetensi komunikasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana diperoleh nilai F hitung 102,426 > F tabel 2,43 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan motivasi belajar lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan: 1. Untuk pendapatan orang tua, sebaiknya orang tua meningkatkan pendapatannya agar semua kebutuhan siswa terpnuhi dan siswa termotivasi untuk belajar dengan baik. 2. Untuk lingkungan teman sebaya siswa harus meningkatkan peyesuaian diri dengan teman baru baik disekolah maupun dirumah serta meningkatkan kerjasama dengan cara belajar kelompok dengan teman sebaya. 3. Untuk kompetensi komunikasi, siswa harus meningkatkan dukungan dan memberikan motivasi serta semangat kepada teman yang malas dalam belajar serta mampu bersifat terbuka dalam meniram kritikan dari orang lain 4. Untuk fasilitas belajar sekolah harus memperhatikan ruang dan tempat belajar yang baikseperti memperhatikan pencahayaan di ruang belajar siswa dan melengkapi semua alat atau media yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran agar siswa termotivasi dalam belajar. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sejenis yang lebih mendalam di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Universitas Diponegoro. Gie. (2003). Cara Belajar yang Efesien. Yogyakarta: Liberty. Liliweri, A. (2001). Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Maftukhah. (2007). Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahuhn 2006/2007. Universitas Negeri Semarang (tidak diterbitkan). Payne, H.. (2005). Reconceptualizing Social Skills in Organizations :

Exploring the Relationship Between Communication Competence. Job performance and supervisory roles. Journal of Leadership Dan Organizational Studies, 11. Purwanto. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Santosa, S. (2006). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slavin, R. (2011). Cooperative Learning : Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suhaimin, T. (2010). Defenisi, Pengertian dan Takrifan Motivasi. Sukirno, S. (2008). Makro Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada. Sumardi, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Uno, H. B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.