STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT DISUSUN OLEH NIA YAMESA A14105579 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul : Nama : NRP : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Nia Yamesa A14105579 Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Netti Tinaprilla, MM NIP. 19690410 199512 2 001 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 19571222 198203 1 002 Tanggal Kelulusan :
RINGKASAN NIA YAMESA. Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur Pada Perusahaan AAPS Kecamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Dibawah bimbingan NETTI TINAPRILLA. Pembangunan Peternakan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan pertanian, terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Peran sub sektor peternakan terhadap pembangunan pertanian cukup signifikan, dimana industri perunggasan merupakan pemicu utama perkembangan usaha di sub sektor peternakan. Industri perunggasan memiliki nilai strategis khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan peluang ekspor, disamping peranannya dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja. Sumbangan produk domestik bruto (PDB) sub sektor peternakan terhadap pertanian adalah sebesar 12 persen (atas dasar harga berlaku), sedangkan untuk sektor pertanian terhadap PDB nasional adalah 17 persen pada tahun 2004. Salah satu produk peternakan yang memiliki peran penting adalah telur. Konsumsi telur di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun sehingga produksi telur pun meningkat, Kondisi ini menunjukkan bahwa permintaan masyarakat Indonesia terhadap telur selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. AAPS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri perunggasan di Sumatera Barat. AAPS memulai usaha telur ayam ras petelur pada tahun 2002. Dari sekian banyak kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang ada, baru sebagian yang telah teridentifikasi. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha telur ayam ras petelur yang akan menghasilkan formula yang cocok untuk mengembangkan usaha telur ayam ras petelur yang dijalankan oleh perusahaan AAPS ini. Data yang dikumpulkan mencakup data primer dan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan dilapang, wawancara dan kuisioner kepada pihak perusahaan. Data sekunder diperoleh dari hasil riset atau penelitian terdahulu, makalah-makalah seminar, artikel-artikel dan literature yang relevan dengan perkmasalahan yang dianalisis. Sebagai data penunjang dikumpulkan informasi dari instansi-instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian RI. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis kualitatif (factor-faktor internal dan eksternal perusahaan) dan analisis kuantitatif untuk perumusan strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pemasukan digunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), tahap pemaduan dilakukan dengan matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats), dan tahap pengambilan keputusan menggunakan QSPM (Quantitative Strategy Position Matrix) AAPS merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak dalam peternakan ayam ras petelur. AAPS berdiri pada tahun 2002 dengan skala usaha yang relative kecil, yakni dengan modal awal Rp. 5.000.000,00. Pemiliknya adalah sepasang
suami istri yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Rumah Sakit Umum Suliki, yang juga berlokasi di Kabupaten 50 Kota. Selama tujuh tahun ini pemilik konsisten mengembangkan usahanya dengan menggunakan fasilitas kredit pada lembaga keuangan setempat. Hingga saat ini AAPS sudah memiliki tujuh kandang dengan jumlah ayam 6800 ekor. Selain itu pemilik juga sudah memiliki bangunan yang dapat difungsikan sebagai toko. Selama ini toko tersebut digunakan untuk tempat transaksi antara pemilik dengan pelanggan. Bangunan ini terdapat dipinggir jalan, sehinga memudahkan dalam penjualan telur. Untuk mengurangi biaya produksi pemilik juga sudah memiliki alat penggiling jagung. Untuk mendapatkan alternative strategi yang paling sesuai untuk kondisi peusahaan AAPS, tahap pertama yaitu identifikasi factor internal dan eksternal. Berdasarkaninformasi pada identifikasi dan eksternal tersebut, maka skor total analisis internal adalah 2.608 menunjukan bahwa AAPS memiliki faktor internal yang tergolong rata-rata, kemampuan perusahaan memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan adalah sedang (rata-rata). Sedangkan berdasarkan hasil analisis factor eksternal, total skor analisis eksternal adalah 3.396 hal ini berarti bahwa kondisi lingkungan eksternal perusahaan AAPS dalam merespon peluang dan ancaman berada dalam posisi tinggi. Total nilai yang dibobot pada matriks IFE dan EFE tersebut kemudian ditetapkan pada matrik I-E, sehingga dapat diketahui posisi usaha saat ini, kemudian baru dirumuskan alternatif strategi yang sesuai dengan posisi usaha di matriks IE. Posisi perusahaan saat ini berada pada kotak dikuadran II, yang menggambarkan perusahaan saat ini berada dalam kondisi internal rata-rata dan respon usaha terhadap factor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong tinggi. Inti strategi yang dapat diterapkan AAPS adalah strategi tumbuh dan kembangkan Strategi yang cocok untuk daerah ini adalah strategi intensif ( penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi kebelakang, kedepan, horizontal). Setelah mengetahui posisi usaha saat ini dan didapatkan inti strategi, maka langkah selanjutnya adalah memformulasikan strategi yang sesuai dengan mencocokan faktor-faktor strategis yang merupakan kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancamanusaha menggunakan matriks SWOT. Dari empat strategi yang dihasilkan maka yang dapat digolongkan ke dalam strategi intensif (penetrasi pasar) adalah Peningkatan kapasitas produksi, Peningkatan Jumlah Karyawan, dan Pemanfaatan Teknologi Untuk Melakukan Promosi. Sedangkan yang dapat digolongkan ke strategi integratif adalah melakukan diverensiasi usaha dengan menjual pakan serta sarana produksi ternak lainnya ( backward strategy integrative).adapun strategi tersebut, berdasarkan tingkat prioritasnya adalah (1) Peningkatan kapasitas Produksi dengan skor 6,194. (2) Peningkatan Jumlah Karyawan dengan skor 5,453 (3) Melakukan diversifikasi usaha dengan skor 5,308 (4) Pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi dengan skor 4,089
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bukittinggi pada tanggal 11 Agustus 1984 sebagai anak sulung dari bapak H. Yulizar dan ibu Hj. Neti. Penulis menempuh pendidikan dasar dan menengah di TK Pertiwi, Payakumbuh (1989 1990), SD Negeri 2 payakumbuh (1990 1996), SLTP Negeri 1 Payakumbuh (1996 1999), SMU Negeri 2 Payakumbuh (1999 2002). Pada tahun 2002 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Studi Diploma III Manaemen Agribisnis,Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Pada tahun 2005 penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1 pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis menulis skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur, Pada Perusahaan AAPS, yang berlokasi di keamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Pada tahun 2008 penulis diterima pada PT. Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh, sebagai Customer Service.
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT BELUM PERNAH DILAKUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN- BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Januari 2010 Nia Yamesa A14105579
i KATA PENGANTAR Pembangunan Peternakan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan pertanian, terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Salah satu produk peternakan yang memiliki peran penting adalah telur. Konsumsi telur di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun sehingga produksi telur pun meningkat. AAPS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri perunggasan di Sumatera Barat. AAPS memulai usaha telur ayam ras petelur pada tahun 2002. Dari sekian banyak kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang ada, baru sebagian yang telah teridentifikasi. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai faktor-faktor kunci akan menghasilkan formula yang cocok untuk mengembangkan usaha telur ayam ras petelur yang dijalankan oleh perusahaan AAPS ini. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan AAPS, saran-saran sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan tulisan ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi mengenai usaha transplantasi karang hias. Bogor, Januari 2010 Penulis
ii UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah banyak memberikan dorongan, bantuan, dan bimbingan dalam penulisan tesis ini. 1. Ir. Netti Tinaprilla, MM selaku dosen pembimbing akademik atas saran dan bimbingannya 2. Bapak Zulfahmi, pemilik AAPS yang n istri Ibu Mimi Susanti yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta informasi-informasi yang tak sungkan beliau berikan. 3. Seluruh karyawan AAPS atas kerjasama, informasi dan penerimaan yang baik. 4. Semua pihak yang membantu yang tidak mungkin disebutkan satu persatu Bogor, Desember 2009 Penulis
iii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vi viii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 10 1.4 Kegunaaan Penelitian... 10 1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11 2.1 Tinjauan Komoditas... 11 2.1.1 Sejarah ayam Petelur... 11 2.1.2 Usaha Peternakan Ayam Petelur... 12 2.1.3 Telur... 13 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu... 15 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN... 18 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual... 18 3.1.1 Konsep Manajemen... 18 3.1.2 Konsep Strategi... 18 3.1.3 Manajemen Strategis... 19 3.1.4 Proses Manajemen Strategis... 21 3.1.5 Formulasi Strategis... 25