LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI KAB.SUBANG JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL ) MINYAK ATSIRI di CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI KAB. SUBANG JAWA BARAT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL ) MINYAK ATSIRI di CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI. Kab. Subang Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) PEMBUATAN BRIKET BATUBARA BERBENTUK SARANG TAWON DI PT. CITRA BUANA BORNEO KALIMANTAN TIMUR.

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

BAB I PENDAHULUAN. non kayu diantaranya adalah daun, getah, biji, buah, madu, rempah-rempah, rotan,

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI PPIRT ( PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU ) PALU SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Peluang Investasi Minyak Akar Wangi

PEMODELAN SISTEM. Pendekatan Sistem. Analisis Sistem

BAB 3 KONDISI TANAMAN NILAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

PENYULINGAN MINYAK NILAM MENGGUNAKAN UAP PANAS LANJUT

PRODUKSI MINYAK ANGIN AROMATHERAPY BERBAHAN SEREH DAN GONDOPURO DENGAN AROMA MELATI DAN MAWAR TUGAS AKHIR

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai sumber bahan baku

PEMANFAATAN LIMBAH SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA MUDA (CocosNucifera) SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET ARANG. Oleh: NICO PRADANA NIM.

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TEKNIS DAN BIAYA OPERASIONAL ALAT PENYULING NILAM DENGAN SUMBER BAHAN BAKAR KAYU DI ACEH BARAT DAYA

BAB V RENCANA AKSI. Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak atsiri yang cukup penting, dikenal dengan nama Patchauly Oil,

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri obat-obatan, flavor, dalam agroindustri minyak atsiri (Laksamanaharja, 2002).

Oleh AT0 SUNARTO F

PROPOSAL PENELITIAN PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DARI NILAM PENELITIAN. Oleh : YULINDA DWI NARULITA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBERIAN PUPUK NPK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) Oleh : AHMAD LEGA RAMADHAN NIM.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK ( BBKB ) YOGYAKARTA. Oleh : M. MA SUM AMIRUDIN NIM :

LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS

I. PENDAHULUAN. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris (Essential oil volatile) yang

:!,1G():5kr'W:5. JURnAl EKOlOGI DAn SAlns ISSN : ISSN : VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012

PENYULINGAN MINYAK ATSIRI SEREH DAPUR

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL ) PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU (PPIRT) AZHAR NIM

EFEKTIFITAS PENYULINGAN DAUN NILAM METODE STEAM DESTILLATION DENGAN PERLAKUAN PENDAHULUAN PENGERINGAN SUHU RENDAH TERMODIFIKASI

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV Kajian Pengembangan Produk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

RENDEMEN MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) DENGAN METODE PENYULINGAN UAP AIR HILAL ANNASHIRU LIDINILLAH NIM.

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

RANCANG BANGUN ALAT PENYULING MINYAK SERAI DENGAN SISTEM STEAM DISTILATION KAPASITAS 20 ML/JAM

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PPIRT (PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU) PALU SULAWESI TENGAH. Oleh :

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan minyak nilam. Menurut Grieve (2002) Tanaman Nilam termasuk

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Sejarah Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN. destilasi uap menggunakan pelarut air. Tahap kedua adalah analisis FTIR,

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBUATAN KOMPOS DARI CAMPURAN DAUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DAN KOTORAN AYAM DENGAN AKTIVATOR EM-4. Oleh : SUKARNO NIM.

METODE DESTILASI AIR MINYAK ATSIRI PADA HERBA SERAI WANGI (Andropogon nardus Linn.) Indri Kusuma Dewi, Titik Lestari Poltekkes Kemenkes Surakarta

KATA PENGANTAR. memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan sifat tumbuhnya, tanaman nilam adalah tanaman tahunan (parenial).

DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS, CICURUG, SUKABUMI. Oleh: ASEP JONI KARTER F SKRIPSI

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

TEKNOLOGI REMPAH-REMPAH DAN MINYAK ATSIRI

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING TIPE TRAY DENGAN MEDIA UAP PANAS DITINJAU DARI LAMA WAKTU PENGERINGAN TERHADAP EFISIENSI BOILER

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

Transkripsi:

1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI KAB.SUBANG JAWA BARAT Oleh: MULYADI NIM. 070 500 057 JURUSAN PENGOLAHAN HASIL HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMAR1NDA 2010

2 HALAMAN PENGESAHAN Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilaksanakan di CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI yang berlokasi di kampung Cirendeu, Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang Jawa Barat Mulai tanggal 16 Maret sampai dengan tanggal 16 April 2010. Menyetujui Disetujui, Dosen pembimbing Samarinda 20 Mei 2010 Dosen penguji Erina Herianti,S.Hut,MP Nip.197005031995122002 Ir Taman alex, S.Hut,MP Nip. 196012121989031008 Mengesahkan Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Ir. Wartomo, MP Nip. 196310281988031003

3 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) di CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI Kampung Cirendeu Desa Cipancar Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang-JawaBarat. Dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dan dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada: 1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak memberikan dukungan material maupun moril dalam menyelesaian studi dan penyusunan laporan PKL, serta seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis dalam menyelesaikan studi. 2. Bapak Ir. Wartomo MP. Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Bapak Ir. Fikri Hernandi MP. Selaku Ketua Jurusan Pengolahan Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

4 4. Ibu Erina Hertanti, S.Hut,MPselaku dosen pembimbing. 5. Bapak Ir. Taman Alex,MP.selaku dosen penguji 6. Bapak Ir. Sarbin selaku Dosen pengantar PKL. 7. Bapak Asep Kurnia Muhtar selaku Direktur Utama dan Ir. A.D.A Feriyanto selaku wakil direktur CV Pavettia Kurnia Atsiri beserta Bapak Kepala Bagian dan seluruh staf/karyawan yang telah membantu kami selama proses kegiatan PKL di perusahaan tersebut. 8 Rekan rekan angkatan 2007 khususnya satu tempat rekan-rekan praktek dan rekan rekan lainnya yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapang ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan, akan tetapi besar harapan dari penulis semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis Kampus Sei. Keledang Mei 2010

5 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara berkembang dengan jumlah sumber daya alam yang sangat besar dimana penyediaan produk-produk hasil hutan termasuk tumbuhan berguna Indonesia (Penghasil Minyak Atsiri) untuk bahan baku industri merupakan suatu permasalahan yang sering dihadapi pada bidang kehutanan pada saat ini, hal ini disebabkan karna ilmu pengatahuan tentang minyak atsiri belum dipahami masyarakat di Indonesia dan hanya sebagian kalangan masyarakat yang memahami tentang minyak atsiri. Dilain pihak industri minyak atsiri pada saat ini mempunyai kapasitas produksi yang sangat tinggi yang sesuai dengan kemampuan hasil hutan non kayu untuk memasok bahan baku. Pada saat ini dan masa yang akan datang, minyak atsiri memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Dimana dari tahun ketahun permitaan akan minyak atsiri Indonesia dalam dunia internasional semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, minyak atsiri tidak hanya digunakan untuk wewangian (parfum) melainkan dapat pula untuk penggunaan bumbu dapur dan lainnya. Untuk mengantisipasi tuntutan akan kebutuhan minyak atsiri di masa yang akan datang, maka diperlukan upaya pembangunan industri minyak atsiri baik yang memiliki skala produksi besar, menengah, atau pun kecil (home industry).

6 Peranan sumber daya manusia dalam rangka mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri-industri yang ada memiliki peranan yang sangat penting, dimana hal ini dikarenakan peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi semakin berteknologi tinggi sehingga target produksi dan hasil yang maksimum dapat dicapai. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai salah satu lembaga pendidikan, mempunyai program dalam rangka mewujudkan dan menunjang peningkatan sumber daya manusia yaitu melalui kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL). Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kegiatan perkuliahan dan juga untuk menambah pengetahuan da pengalaman bagi mahasiswa. B. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) Tujuan dari PKL ini secara umum adalah meluaskan wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai kegiatan perusahaan dan juga meningkatkan keterampilan fisik.

7 C. Hasil yang diharapkan adalah; Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan praktek kerja lapangan ini 1. Memahami prinsip kerja kegiatan-kegiatan Industri Minyak Atsiri. 2. Memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan praktis tertentu dalam kegiatan produksi Minyak Atsiri. 3. Mengevaluasi kegiatan produksi Minyak Atsiri serta membandingkan dengan teori atau ilmu pengetahuan yang di peroleh sebelumnya. 4. Menjelaskan secara rinci, baik secara tulisan maupun lisan, tanpa melihat catatan dalam proses penyulingan Minyak Atsiri.

8 II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI CV. Pavettia Kurnia Atsiri secara resmi berdiri pada tanggal 12 Februari 2008 yang merupakan perusahaan dengan spesialisasi di bidang sumber daya minyak atsiri. Perusahaan berlokasi di Kampung Cirendeu, Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Luas lokasi Perusahaan ini kurang lebih 20 hektar, yang terdiri dari sebagai berikut : 1. Tempat Penyulingan 2. Kantor 3. Lapangan tempat untuk pengeringan bahan baku 4. Bengkel untuk pembuatan alat penyulingan 5. Persemaian 6. Lahan Perkebunan

9 Lokasi Perusahaan ini terletak antara perbatasan Kabupaten Subang dengan Kota Purwakarta tepatnya kurang lebih 3 km dari kaki gunung Sagalaherang. Ada beberapa pertimbangan mengapa Perusahaan ini di bangun dilokasi tersebut : 1. Dekat dengan sumber air 2. Lahan di daerah tersebut subur dan kelembapannya sangat cocok bagi tumbuhan penghasil Minyak Atsiri 3. Tempatnya mudah di akses dari berbagai kota di Jawa Barat. Ada pun visi dari perusahan ini adalah menjadi perusahaan minyak atsiri terintegrasi dengan konsep Engineered Indonesian Essential Oil Heritage. Perusahan ini pun mempunyai misi sebagai berikut : - Diversifikasi aneka jenis minyak atsiri - Mengembangkan teknik-teknik yang optimal dalam penyulingan minyak atsiri - Mengembangkan jaringan pemasaran minyak atsiri terutama skala retail - Riset dan pengembangan untuk produk hilir minyak atsiri - Pengembangan aneka produk berbasiskan minyak atsiri

10 B. Manajemen Perusahaan dan Ketenaga Kerjaan Pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI 1. Struktur Organisasi CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dipimpin oleh dua orang direktur utama, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Ketenaga Kerjaan CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI memiliki komitmen terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dapat menjamin bahwa setiap karyawan mampu melakukan tugas mereka dengan efesien dan selamat serta bertanggung jawab. Seluruh karyawan CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI yang eksis dalam perusahaan tersebut berjumlah kurang lebih 49 orang. Diantarnya 13 orang sebagai karyawan tetap perusahaan dan 25 orang pegawai tidak tetap (pekerja borongan atau bekerja jika dibutuhkan). Kelanjutan dan keberhasilan pabrik tersebut akan tergantung kepada kemampuan dan semangat para pekerja yang terlibat. Dalam hal ini manajemen CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI telah mempersiapkan pelatihan yang menyeluruh, baik keterampilan maupun keahlian untuk menunjang karyawan menjadi profesional.

11 C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2010 sampai dengan tanggal 16 April 2010 dengan waktu kerja mulai pukul 07.30 WIB dan waktu lembur hingga pukul 04.30 WIB dengan jumlah hari kerja 6 hari dalam 1 minggu. Kegiatan ini dilakukan di berbagai divisi perusahaan yaitu divisi produksi, divisi budidaya dan pembibitan, divisi pembuatan alat ( perbengkelan ) dan divisi pemasaran.

12 III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Persiapan Bahan Baku Bahan yang digunakan untuk Penyulingan Minyak Atsiri pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dibagi kedalam 21 jenis bahan baku yang berasal dari lahan-lahan yang sudah disediakan dan siap panen, bahan tersebut dikirim kelokasi pabrik dalam bentuk batang-batang dan dedaunan dan dikemas kedalam karung dan siap untuk diolah. Untuk kelancaran proses produksi, CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI memperoleh bahan baku yang berasal dari lahan yang dibudi dayakan perusahaan itu sendiri dan dari petani plasma. Produksi yang dihasilkan oleh CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI yaitu berupa Minyak Atsiri untuk keperluan local dan ekspor. Minyak Atsiri yang dihasilkan memiliki jumlah Rendemen mencapai 3%. Kemudian Minyak Atsiri ditampung pada dirigen, lalu dipacking pada botol-botol dengan ukuran sesuai permintaan.

13 Kegiatan PKL pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dilaksanakan di divisi produksi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut; No Bagian Awal Pelaksanaan Akhir Pelaksanaan Keterangan 1 Persiapan Bahan Baku 16 Maret 2010 21 Maret 2010 2 Proses Penyulingan 22 Maret 2010 24 Maret 2010 3 Penanganan Minyak 25 Maret 2010 28 Maret 2010 Hasil Penyulingan 4 Pengujian Mutu 29 Maret 2010 1 April 2010 5 Penanganan Akhir 1 April 2010 7 April 2010 6 Penyimpanan atau 8 April 2010 16 April 2010 Penggudangan Dalam hal ini, bahan baku yang telah dipanen akan diproses lebih lanjut sehingga bahan baku tersebut siap diolah. Persiapan bahan baku terdiri dari Pembersihan bahan baku, Perajangan dan Proses Pengeringan, adalah sebagai berikut: 1. Pembersihan Bahan Baku Bahan baku yang telah di panen kemudian dibersihkan dari kotoran ( daun rerumputan berupa ilalang ). Ini dilakukan agar tumbuhan yang akan disuling mendapaat hasil rendemen sulingan yang maksimal (rendemen di atas 3%), dan

14 kotoran yang tercampur dalam bahan baku tidak menggangu dalam proses penyulingan. 2. Perajangan a. Prosedur Kerja Proses perajangan yaitu proses pemotongan bahan baku yang fungsinya untuk mempermudah keluarnya minyak sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Proses perajangan dilakukan secara manual menggunakan alat yang di sediakan ( parang dan kapak ). Setelah selesai perajangan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam karung kemudian di timbang untuk persiapan proses penyulingan. b. Alat dan Bahan Karung Parang dan Kapak Alas potong berupa kayu Nilam 3. Pengeringan a. Prosedur kerja Bahan baku yang telah dipanen kemudian di keringkan secara alami atau tradisional yaitu dengan cara dikeringkan di atas terpal atau tikar dengan menggunakan tenaga matahari ada pula di keringkan dengan cara kering udara, apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan ( hujan ).

15 b. Alat dan Bahan Tikar dan Terpal Nilam B. Proses Penyulingan 1. Persiapan Peralatan Penyulingan a. Prosedur kerja Mempersiapkan alat-alat penyulingan yang terdiri dari ketel penyulingan, kondensor, sepalator, blower dan cawan untuk penampungan minyak sementara serta ember untuk menampung hasil minyak yang telah berada dalam cawan. Dalam persiapan peralatan penyulingan ini diperlukan watu 1 hari untuk menginstal ketel, kondensor, dan tungku. Karena proses penyulingan dalam perusahaan ini dilakukan dengan sistem kukus atau penyulingan uap dan air (water steam destilation). b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Kunci inggris Sekop garpu Kayu bakar Korek api Senter

16 Ketel penyulingan Sepalator Kondensor Blower Ember Sendok Air Nilam Sereh wangi 2. Penyulingan a. Prosedur kerja Sebelum dilakukan proses penyulingan terlebih dahulu mempersiapkan bahan bakar, mengontrol air di bak kondensor, mengisi air dalam ketel penyulingan. Setelah mempersiapkan semuanya, bahan baku tersebut di masukkan ke dalam ketel penyulingan kemudian di suling hingga menghasilkan minyak. Lamanya proses penyulingan tergantung dari jenis bahan baku yang akan di suling. Karena tumbuhan yang satu dengan lainnya memiliki banyak minyak yang berbeda-beda. Sebagai contoh, tumbuhan nilam memerlukan waktu 9 jam dan sereh wangi memerlukan waktu 12 jam dalam proses penyulingannya.

17 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Kunci inggris Sekop garpu Kayu bakar Korek api Senter Ketel penyulingan Sepalator Kondensor Blower Ember Sendok Air Nilam Sereh wangi 3. Penampungan Hasil Penyulingan a. Prosedur kerja Minyak yang telah keluar dari proses penyulingan di 17amping ke dalam penampungan sementara berupa ember.

18 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Sendok Ember Nilam C. Penanganan Minyak Hasil Penyulingan 1. Pemisahan Minyak dan Air a. Prosedur kerja Minyak yang telah keluar akan masuk ke dalam sepalator atau alat pemisah minyak dan air, dimana minyak dan air akan keluar melalui dua saluran dari dalam sepalator. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Sepalator Minyak atsiri nilam 2. Penyaringan a. Prosedur kerja Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain monel, dimana minyak dan air akan terpisahkan dengan sendirinya.

19 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Ember Sendok Kain monel Minyak atsiri nilam D. Pengujian Mutu Dalam pengujian mutu ini minyak atsiri ini, terdapat 3 pengujian. Pengujian itu antara lain sebagi berikut : 1. Pemeriksaan pendahuluan ( warna, kejernihan, bau ) a. Prosedur kerja Dalam pemeriksaan warna dan kejernihan dilakukan dengan secara kasat mata, untuk bau dilakukan secara penciuman. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Gelas ukur Pipet Minyak atsiri nilam

20 2. Analisa sifat kimia a. Prosedur kerja Dalam analisa kimia ini dilakukan pengujian yang sangat sederhana dalam pelaksanaannya. Yaitu dengan cara mencelupkan meterlak, sehingga mandapat nilai yang terdapat atau tercantum dalam metelak tersebut. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Gelas ukur Meterlak Minyak atsiri

21 E. Penanganan Akhir 1. Pengemasan a. Prosedur kerja Minyak yang telah diproses melalui tahapan-tahapan kemudian di kemas pada botol kecil bervolume 5 ml, 10 ml, 50 ml, 100 ml, dan 500 ml. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan Botol kemasan Gelas ukur Minyak atsiri 2. Pemberian label kemasan a. Prosedur kerja Setelah dikemas botol-botol tersebut diberi label dengan membawa merk VETIA sebagai media pemasaran minyak atsiri untuk skala retail

22 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan Gunting atau cutter Stiker Minyak atsiri F. Penyimpanan atau Penggudangan Setelah dikemas dan diberi label kemudian disimpan di gudang untuk persiapan pemasaran. Ini dilakukan karena hasil minyak yang ada tidak terjadi penguapan, karena minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap. Selain itu minyak atsiri semakin lama disimpan, semakin tinggi harga jualnya. H. Pemasaran Pemasaran produk CV. PAVETTIA ATSIRI ditangani oleh direktur perusahaan ini sendiri. Dan hasil produk ini dikirim keluar negeri (Ekspor). Hasil ini dikirim ke negara di Asia Tenggara (Singapore), di Asia lainnya seperti Taiwan dan Cina. Dan di kirim ke benua Eropa seperti Prancis. Produksi minyak atsiri yang dihasilkan pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dipasarkan pula hampir ke seluruh provinsi diseluruh Indonesia. Perusahan ini pun menjadi tempat pengumpulan hasil minyak atsiri dari perusahaan (home industri) didikan perusahaan ini untuk di pasarkan ke berbagai provinsi di Indonesia dan di ekspor keluar negeri.

23 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1) Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi minyak atsiri meliputi ketel suling, kondensor dan sepalator. 2) CV. Pavettia Kurnia Atsiri mempunyai 5 ketel suling yang berbeda kapasitasnya yaitu untuk kapasitas 500 kg, 1 ton dan 250 kg. 3) CV. Pavettia Kurnia Atsiri selain memproduksi minyak atsiri juga menjual bermacam-macam bibit, pemesanan alat suling yang terdiri dari ketel suling, sepalator, kondensor dan blower, menyelenggerakan pelatihan bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang minyak atsiri. B. SARAN 1) Perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia. 2) Perlunya peningkatan pengendalian kualitas dan kuantitas produksi. 3) Perlunya mengadakan koordinasi antara atsan dan bawahan setiap permasalahan yang timbul pada saat produksi.

24

25 Lampiran I Jumlah karyawan dari semua divisi : - 13 orang pegawai tetap - 25 orang pegawai tidak tetap (pekerja borongan atau bekerja hanya saat dibutuhkan) Denah Struktur Organisasi CV. Pavettia Kurnia Atsiri

26 Lampiran II Gambar I. Alat Penyulingan Sistem Boiler

27 Lampiran III Gambar II. Peralatan Ketel Suling

Gambar III. Peralatan Kondensor 28

Gambar IV. Peralatan Separator 29