1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI KAB.SUBANG JAWA BARAT Oleh: MULYADI NIM. 070 500 057 JURUSAN PENGOLAHAN HASIL HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMAR1NDA 2010
2 HALAMAN PENGESAHAN Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilaksanakan di CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI yang berlokasi di kampung Cirendeu, Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang Jawa Barat Mulai tanggal 16 Maret sampai dengan tanggal 16 April 2010. Menyetujui Disetujui, Dosen pembimbing Samarinda 20 Mei 2010 Dosen penguji Erina Herianti,S.Hut,MP Nip.197005031995122002 Ir Taman alex, S.Hut,MP Nip. 196012121989031008 Mengesahkan Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Ir. Wartomo, MP Nip. 196310281988031003
3 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) di CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI Kampung Cirendeu Desa Cipancar Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang-JawaBarat. Dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dan dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada: 1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak memberikan dukungan material maupun moril dalam menyelesaian studi dan penyusunan laporan PKL, serta seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis dalam menyelesaikan studi. 2. Bapak Ir. Wartomo MP. Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Bapak Ir. Fikri Hernandi MP. Selaku Ketua Jurusan Pengolahan Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
4 4. Ibu Erina Hertanti, S.Hut,MPselaku dosen pembimbing. 5. Bapak Ir. Taman Alex,MP.selaku dosen penguji 6. Bapak Ir. Sarbin selaku Dosen pengantar PKL. 7. Bapak Asep Kurnia Muhtar selaku Direktur Utama dan Ir. A.D.A Feriyanto selaku wakil direktur CV Pavettia Kurnia Atsiri beserta Bapak Kepala Bagian dan seluruh staf/karyawan yang telah membantu kami selama proses kegiatan PKL di perusahaan tersebut. 8 Rekan rekan angkatan 2007 khususnya satu tempat rekan-rekan praktek dan rekan rekan lainnya yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapang ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan, akan tetapi besar harapan dari penulis semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis Kampus Sei. Keledang Mei 2010
5 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara berkembang dengan jumlah sumber daya alam yang sangat besar dimana penyediaan produk-produk hasil hutan termasuk tumbuhan berguna Indonesia (Penghasil Minyak Atsiri) untuk bahan baku industri merupakan suatu permasalahan yang sering dihadapi pada bidang kehutanan pada saat ini, hal ini disebabkan karna ilmu pengatahuan tentang minyak atsiri belum dipahami masyarakat di Indonesia dan hanya sebagian kalangan masyarakat yang memahami tentang minyak atsiri. Dilain pihak industri minyak atsiri pada saat ini mempunyai kapasitas produksi yang sangat tinggi yang sesuai dengan kemampuan hasil hutan non kayu untuk memasok bahan baku. Pada saat ini dan masa yang akan datang, minyak atsiri memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Dimana dari tahun ketahun permitaan akan minyak atsiri Indonesia dalam dunia internasional semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, minyak atsiri tidak hanya digunakan untuk wewangian (parfum) melainkan dapat pula untuk penggunaan bumbu dapur dan lainnya. Untuk mengantisipasi tuntutan akan kebutuhan minyak atsiri di masa yang akan datang, maka diperlukan upaya pembangunan industri minyak atsiri baik yang memiliki skala produksi besar, menengah, atau pun kecil (home industry).
6 Peranan sumber daya manusia dalam rangka mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri-industri yang ada memiliki peranan yang sangat penting, dimana hal ini dikarenakan peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi semakin berteknologi tinggi sehingga target produksi dan hasil yang maksimum dapat dicapai. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai salah satu lembaga pendidikan, mempunyai program dalam rangka mewujudkan dan menunjang peningkatan sumber daya manusia yaitu melalui kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL). Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kegiatan perkuliahan dan juga untuk menambah pengetahuan da pengalaman bagi mahasiswa. B. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) Tujuan dari PKL ini secara umum adalah meluaskan wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai kegiatan perusahaan dan juga meningkatkan keterampilan fisik.
7 C. Hasil yang diharapkan adalah; Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan praktek kerja lapangan ini 1. Memahami prinsip kerja kegiatan-kegiatan Industri Minyak Atsiri. 2. Memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan praktis tertentu dalam kegiatan produksi Minyak Atsiri. 3. Mengevaluasi kegiatan produksi Minyak Atsiri serta membandingkan dengan teori atau ilmu pengetahuan yang di peroleh sebelumnya. 4. Menjelaskan secara rinci, baik secara tulisan maupun lisan, tanpa melihat catatan dalam proses penyulingan Minyak Atsiri.
8 II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI CV. Pavettia Kurnia Atsiri secara resmi berdiri pada tanggal 12 Februari 2008 yang merupakan perusahaan dengan spesialisasi di bidang sumber daya minyak atsiri. Perusahaan berlokasi di Kampung Cirendeu, Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Luas lokasi Perusahaan ini kurang lebih 20 hektar, yang terdiri dari sebagai berikut : 1. Tempat Penyulingan 2. Kantor 3. Lapangan tempat untuk pengeringan bahan baku 4. Bengkel untuk pembuatan alat penyulingan 5. Persemaian 6. Lahan Perkebunan
9 Lokasi Perusahaan ini terletak antara perbatasan Kabupaten Subang dengan Kota Purwakarta tepatnya kurang lebih 3 km dari kaki gunung Sagalaherang. Ada beberapa pertimbangan mengapa Perusahaan ini di bangun dilokasi tersebut : 1. Dekat dengan sumber air 2. Lahan di daerah tersebut subur dan kelembapannya sangat cocok bagi tumbuhan penghasil Minyak Atsiri 3. Tempatnya mudah di akses dari berbagai kota di Jawa Barat. Ada pun visi dari perusahan ini adalah menjadi perusahaan minyak atsiri terintegrasi dengan konsep Engineered Indonesian Essential Oil Heritage. Perusahan ini pun mempunyai misi sebagai berikut : - Diversifikasi aneka jenis minyak atsiri - Mengembangkan teknik-teknik yang optimal dalam penyulingan minyak atsiri - Mengembangkan jaringan pemasaran minyak atsiri terutama skala retail - Riset dan pengembangan untuk produk hilir minyak atsiri - Pengembangan aneka produk berbasiskan minyak atsiri
10 B. Manajemen Perusahaan dan Ketenaga Kerjaan Pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI 1. Struktur Organisasi CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dipimpin oleh dua orang direktur utama, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Ketenaga Kerjaan CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI memiliki komitmen terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dapat menjamin bahwa setiap karyawan mampu melakukan tugas mereka dengan efesien dan selamat serta bertanggung jawab. Seluruh karyawan CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI yang eksis dalam perusahaan tersebut berjumlah kurang lebih 49 orang. Diantarnya 13 orang sebagai karyawan tetap perusahaan dan 25 orang pegawai tidak tetap (pekerja borongan atau bekerja jika dibutuhkan). Kelanjutan dan keberhasilan pabrik tersebut akan tergantung kepada kemampuan dan semangat para pekerja yang terlibat. Dalam hal ini manajemen CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI telah mempersiapkan pelatihan yang menyeluruh, baik keterampilan maupun keahlian untuk menunjang karyawan menjadi profesional.
11 C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2010 sampai dengan tanggal 16 April 2010 dengan waktu kerja mulai pukul 07.30 WIB dan waktu lembur hingga pukul 04.30 WIB dengan jumlah hari kerja 6 hari dalam 1 minggu. Kegiatan ini dilakukan di berbagai divisi perusahaan yaitu divisi produksi, divisi budidaya dan pembibitan, divisi pembuatan alat ( perbengkelan ) dan divisi pemasaran.
12 III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Persiapan Bahan Baku Bahan yang digunakan untuk Penyulingan Minyak Atsiri pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dibagi kedalam 21 jenis bahan baku yang berasal dari lahan-lahan yang sudah disediakan dan siap panen, bahan tersebut dikirim kelokasi pabrik dalam bentuk batang-batang dan dedaunan dan dikemas kedalam karung dan siap untuk diolah. Untuk kelancaran proses produksi, CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI memperoleh bahan baku yang berasal dari lahan yang dibudi dayakan perusahaan itu sendiri dan dari petani plasma. Produksi yang dihasilkan oleh CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI yaitu berupa Minyak Atsiri untuk keperluan local dan ekspor. Minyak Atsiri yang dihasilkan memiliki jumlah Rendemen mencapai 3%. Kemudian Minyak Atsiri ditampung pada dirigen, lalu dipacking pada botol-botol dengan ukuran sesuai permintaan.
13 Kegiatan PKL pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dilaksanakan di divisi produksi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut; No Bagian Awal Pelaksanaan Akhir Pelaksanaan Keterangan 1 Persiapan Bahan Baku 16 Maret 2010 21 Maret 2010 2 Proses Penyulingan 22 Maret 2010 24 Maret 2010 3 Penanganan Minyak 25 Maret 2010 28 Maret 2010 Hasil Penyulingan 4 Pengujian Mutu 29 Maret 2010 1 April 2010 5 Penanganan Akhir 1 April 2010 7 April 2010 6 Penyimpanan atau 8 April 2010 16 April 2010 Penggudangan Dalam hal ini, bahan baku yang telah dipanen akan diproses lebih lanjut sehingga bahan baku tersebut siap diolah. Persiapan bahan baku terdiri dari Pembersihan bahan baku, Perajangan dan Proses Pengeringan, adalah sebagai berikut: 1. Pembersihan Bahan Baku Bahan baku yang telah di panen kemudian dibersihkan dari kotoran ( daun rerumputan berupa ilalang ). Ini dilakukan agar tumbuhan yang akan disuling mendapaat hasil rendemen sulingan yang maksimal (rendemen di atas 3%), dan
14 kotoran yang tercampur dalam bahan baku tidak menggangu dalam proses penyulingan. 2. Perajangan a. Prosedur Kerja Proses perajangan yaitu proses pemotongan bahan baku yang fungsinya untuk mempermudah keluarnya minyak sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Proses perajangan dilakukan secara manual menggunakan alat yang di sediakan ( parang dan kapak ). Setelah selesai perajangan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam karung kemudian di timbang untuk persiapan proses penyulingan. b. Alat dan Bahan Karung Parang dan Kapak Alas potong berupa kayu Nilam 3. Pengeringan a. Prosedur kerja Bahan baku yang telah dipanen kemudian di keringkan secara alami atau tradisional yaitu dengan cara dikeringkan di atas terpal atau tikar dengan menggunakan tenaga matahari ada pula di keringkan dengan cara kering udara, apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan ( hujan ).
15 b. Alat dan Bahan Tikar dan Terpal Nilam B. Proses Penyulingan 1. Persiapan Peralatan Penyulingan a. Prosedur kerja Mempersiapkan alat-alat penyulingan yang terdiri dari ketel penyulingan, kondensor, sepalator, blower dan cawan untuk penampungan minyak sementara serta ember untuk menampung hasil minyak yang telah berada dalam cawan. Dalam persiapan peralatan penyulingan ini diperlukan watu 1 hari untuk menginstal ketel, kondensor, dan tungku. Karena proses penyulingan dalam perusahaan ini dilakukan dengan sistem kukus atau penyulingan uap dan air (water steam destilation). b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Kunci inggris Sekop garpu Kayu bakar Korek api Senter
16 Ketel penyulingan Sepalator Kondensor Blower Ember Sendok Air Nilam Sereh wangi 2. Penyulingan a. Prosedur kerja Sebelum dilakukan proses penyulingan terlebih dahulu mempersiapkan bahan bakar, mengontrol air di bak kondensor, mengisi air dalam ketel penyulingan. Setelah mempersiapkan semuanya, bahan baku tersebut di masukkan ke dalam ketel penyulingan kemudian di suling hingga menghasilkan minyak. Lamanya proses penyulingan tergantung dari jenis bahan baku yang akan di suling. Karena tumbuhan yang satu dengan lainnya memiliki banyak minyak yang berbeda-beda. Sebagai contoh, tumbuhan nilam memerlukan waktu 9 jam dan sereh wangi memerlukan waktu 12 jam dalam proses penyulingannya.
17 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Kunci inggris Sekop garpu Kayu bakar Korek api Senter Ketel penyulingan Sepalator Kondensor Blower Ember Sendok Air Nilam Sereh wangi 3. Penampungan Hasil Penyulingan a. Prosedur kerja Minyak yang telah keluar dari proses penyulingan di 17amping ke dalam penampungan sementara berupa ember.
18 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Sendok Ember Nilam C. Penanganan Minyak Hasil Penyulingan 1. Pemisahan Minyak dan Air a. Prosedur kerja Minyak yang telah keluar akan masuk ke dalam sepalator atau alat pemisah minyak dan air, dimana minyak dan air akan keluar melalui dua saluran dari dalam sepalator. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Sepalator Minyak atsiri nilam 2. Penyaringan a. Prosedur kerja Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain monel, dimana minyak dan air akan terpisahkan dengan sendirinya.
19 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Ember Sendok Kain monel Minyak atsiri nilam D. Pengujian Mutu Dalam pengujian mutu ini minyak atsiri ini, terdapat 3 pengujian. Pengujian itu antara lain sebagi berikut : 1. Pemeriksaan pendahuluan ( warna, kejernihan, bau ) a. Prosedur kerja Dalam pemeriksaan warna dan kejernihan dilakukan dengan secara kasat mata, untuk bau dilakukan secara penciuman. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Gelas ukur Pipet Minyak atsiri nilam
20 2. Analisa sifat kimia a. Prosedur kerja Dalam analisa kimia ini dilakukan pengujian yang sangat sederhana dalam pelaksanaannya. Yaitu dengan cara mencelupkan meterlak, sehingga mandapat nilai yang terdapat atau tercantum dalam metelak tersebut. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah: Gelas ukur Meterlak Minyak atsiri
21 E. Penanganan Akhir 1. Pengemasan a. Prosedur kerja Minyak yang telah diproses melalui tahapan-tahapan kemudian di kemas pada botol kecil bervolume 5 ml, 10 ml, 50 ml, 100 ml, dan 500 ml. b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan Botol kemasan Gelas ukur Minyak atsiri 2. Pemberian label kemasan a. Prosedur kerja Setelah dikemas botol-botol tersebut diberi label dengan membawa merk VETIA sebagai media pemasaran minyak atsiri untuk skala retail
22 b. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan Gunting atau cutter Stiker Minyak atsiri F. Penyimpanan atau Penggudangan Setelah dikemas dan diberi label kemudian disimpan di gudang untuk persiapan pemasaran. Ini dilakukan karena hasil minyak yang ada tidak terjadi penguapan, karena minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap. Selain itu minyak atsiri semakin lama disimpan, semakin tinggi harga jualnya. H. Pemasaran Pemasaran produk CV. PAVETTIA ATSIRI ditangani oleh direktur perusahaan ini sendiri. Dan hasil produk ini dikirim keluar negeri (Ekspor). Hasil ini dikirim ke negara di Asia Tenggara (Singapore), di Asia lainnya seperti Taiwan dan Cina. Dan di kirim ke benua Eropa seperti Prancis. Produksi minyak atsiri yang dihasilkan pada CV. PAVETTIA KURNIA ATSIRI dipasarkan pula hampir ke seluruh provinsi diseluruh Indonesia. Perusahan ini pun menjadi tempat pengumpulan hasil minyak atsiri dari perusahaan (home industri) didikan perusahaan ini untuk di pasarkan ke berbagai provinsi di Indonesia dan di ekspor keluar negeri.
23 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1) Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi minyak atsiri meliputi ketel suling, kondensor dan sepalator. 2) CV. Pavettia Kurnia Atsiri mempunyai 5 ketel suling yang berbeda kapasitasnya yaitu untuk kapasitas 500 kg, 1 ton dan 250 kg. 3) CV. Pavettia Kurnia Atsiri selain memproduksi minyak atsiri juga menjual bermacam-macam bibit, pemesanan alat suling yang terdiri dari ketel suling, sepalator, kondensor dan blower, menyelenggerakan pelatihan bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang minyak atsiri. B. SARAN 1) Perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia. 2) Perlunya peningkatan pengendalian kualitas dan kuantitas produksi. 3) Perlunya mengadakan koordinasi antara atsan dan bawahan setiap permasalahan yang timbul pada saat produksi.
24
25 Lampiran I Jumlah karyawan dari semua divisi : - 13 orang pegawai tetap - 25 orang pegawai tidak tetap (pekerja borongan atau bekerja hanya saat dibutuhkan) Denah Struktur Organisasi CV. Pavettia Kurnia Atsiri
26 Lampiran II Gambar I. Alat Penyulingan Sistem Boiler
27 Lampiran III Gambar II. Peralatan Ketel Suling
Gambar III. Peralatan Kondensor 28
Gambar IV. Peralatan Separator 29