VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL
|
|
- Inge Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi permintaan, penawaran, harga yang berlaku, serta strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, harga tempat, dan promosi Potensi Pasar Potensi pasar minyak nilam terbentuk dari permintaan dan penawaran minyak nilam. Permintaan minyak nilam sebagai bahan baku industri parfum, kosmetik, makanan dan minuman, serta farmasi masih terus meningkat seiring dengan perkembangan industri-industri yang menggunakan minyak nilam sebagai bahan baku produknya. Peningkatan permintaan tersebut terlihat dari rata-rata pertumbuhan volume dan nilai ekspor minyak nilam tahun yang mengalami peningkatan sebesar 39,64 persen dan 34,52 persen per tahun (Tabel 2). Penawaran minyak nilam dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain teknologi yang digunakan oleh produsen minyak nilam dalam memproduksi dan persediaan bahan baku nilam. Penawaran minyak nilam di Indonesia masih sangat rendah karena masih kurang populernya usaha ini di Indonesia sehingga perusahaan yang mengusahakan penyulingan masih sangat sedikit Peningkatan permintaan minyak nilam tentunya berpengaruh terhadap permintaan daun nilam sebagai bahan baku utama dari industri minyak nilam. Namun persediaan bahan baku nilam di Indonesia masih sangat terbatas, yang salah satunya disebabkan produktivitas perkebunan nilam di Indonesia yang menurun (Tabel 4). Hal ini dikarenakan pada umumnya budidaya nilam tersebut dilakukan dalam bentuk perkebunan rakyat dengan luas area tanam yang relatif kecil dan teknik budidaya belum diterapkan petani dengan baik sehingga produksi nilam menjadi tidak optimal, dan dilihat dari rata-rata pertumbuhan produksi nilam di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan sebesar 0,5 persen (Tabel 3). 48
2 Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tersebut merupakan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha minyak nilam. Salah satunya dengan mengembangkan usaha budidaya nilam untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku penyulingan, sehingga produksi minyak nilam perusahaan dapat optimal dan minyak nilam yang diproduksi perusahaan dapat diserap oleh pasar Strategi Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler (2002) merupakan campuran variabelvariabel pemasaran yang dapat yang dapat dikendalikan dan dipergunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat komponen antara lain produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) Produk (Product) Produk yang dihasilkan dalam usaha budidaya nilam adalah daun nilam yang akan digunakan sebagai bahan baku produksi minyak nilam PT Panafil Essential Oil. Perusahaan untuk dapat menghasilkan minyak nilam dengan kualitas yang baik dan dapat diterima pasar, maka dibutuhkan bahan baku nilam dengan kualitas yang baik juga. Faktor yang mempengaruhi kualitas minyak nilam salah satunya adalah varietas tanaman dan teknik budidaya yang diterapkan. Varietas tanaman nilam yang digunakan dalam usaha budidaya nilam ini adalah jenis Nilam Aceh (Pogostemon Cablin, Benth). Jenis nilam ini memiliki keunggulan antara lain: Daya adaptasi yang luas. Memiliki PA (Patchouli alcohol) yang cukup tinggi yaitu sekitar 35 persen Memiliki rendemen minyak antara 2,5 5 persen. Warna minyak nilam coklat kemerahan dan memiliki aroma yang khas. Dilengkapi dengan alat suling yang terbuat dari stainless steel dengan menggunakan sistem pemanasan tidak langsung sehingga minyak yang dihasilkan lebih jernih. 49
3 Harga (Price) Harga merupakan variabel yang berkaitan langsung dengan pendapatan perusahaan. Variabel harga antara lain ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, persaingan pasar, dan pembentukan persepsi pelanggan tentang produk yang dihasilkan. Mengingat usaha budidaya nilam ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan saja, maka persaingan pasar dan pembentukan persepsi pelanggan tidak menjadi pertimbangan dalam penentuan harga. Harga nilam basah sebagai bahan baku utama pembuatan minyak nilam sangat tergantung pada harga pasaran minyak nilam. Harga pasaran minyak nilam sangat berfluktuasi, dari harga yang terendah sebesar Rp ,00 per kilogram hingga harga tertinggi mencapai Rp ,00 per kilogram. Fluktuasi harga tersebut umumnya dipengaruhi oleh permintaan minyak nilam dan suplai minyak nilam. Suplai minyak nilam ini salah satunya dipengaruhi dengan persediaan bahan baku nilam. Pada saat permintaan minyak nilam meningkat dengan persediaan bahan baku yang terbatas atau langka maka harga minyak nilam meningkat. Saat harga minyak nilam meningkat banyak petani yang beralih pada usaha budidaya nilam sehingga pada saat panen terjadi kelebihan suplai bahan baku yang mengakibatkan harga minyak nilam turun. Namun harga minyak nilam menurut Ketua The Indonesia Essential Oil Trade Association (Indessota) T.R Manurung dalam Bisnis Indonesia pada tahun 2009 relatif stabil pada kisaran harga sebesar Rp ,00 per kilogram. Berdasarkan hasil wawancara dengan manager perusahaan harga minyak nilam ditetapkan berdasarkan harga yang berlaku dipasar. Harga minyak nilam pada bulan Maret 2010 sebesar Rp ,00 per kilogram. Harga daun nilam sangat dipengaruhi oleh harga minyak nilam. Pada umumnya apabila harga minyak nilam turun maka produsen minyak nilam akan menekan harga beli nilam basah dari petani, sebaliknya jika harga minyak nilam meningkat maka harga beli nilam basah dari petani juga meningkat. Berdasarkan hasil wawancara harga nilam basah pada bulan Maret 2010 adalah Rp 900,00 per kilogram. 50
4 Tempat (Place) Daun nilam hasil budidaya yang dilakukan perusahaan seluruhnya akan diserap oleh pabrik penyulingan PT Panafil Essential Oil sebagai bahan baku produksi minyak nilam. Oleh karena itu, pada saat panen nilam tersebut akan dibawa ke gudang tempat pengeringan nilam yang letaknya berdekatan dengan tempat penyulingan. Lokasi budidaya tanaman nilam berada tidak jauh dari tempat penyulingan nilam yang berada di Jl. Moch. Toha 6,8 Cisirung, Desa Pasawahan, Bandung yaitu sekitar 20 km dari lokasi budidaya dan dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke tempat tersebut. Hal tersebut mengakibatkan usaha penyulingan PT Panafil Essential Oil dapat mengambil bahan baku dari lahan budidaya dengan mudah dan relatif murah. Selain itu, lokasi budidaya nilam juga mudah dijangkau oleh kendaraan sehingga waktu pendistribusian nilam basah dari lahan perkebunan ke gudang pengeringan dapat dilakukan dengan efisien dan cepat, sehingga nilam basah yang dibawa dapat dengan segera dilakukan proses pengeringan untuk menghindari timbulnya jamur yang akan merusak kualitas dari minyak nilam yang dihasilkan Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan memperkenalkan produk kepada konsumen yang bertujuan agar konsumen mengetahui produk serta mendorong untuk melakukan pembelian. Promosi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti iklan di media massa, pameran, brosur, pamflet, dan internet. Promosi dalam usaha budidaya nilam yang akan dilakukan oleh PT Panafil Essential Oil tidak perlu dilakukan, mengingat hasil panen nilam seluruhnya akan diserap oleh perusahaan sebagai bahan baku penyulingan minyak nilam Hasil Analisis Aspek Pasar Berdasarkan hasil analisis aspek pasar dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya nilam yang akan dilakukan PT Panafil Essential Oil layak untuk dijalankan. Hal tersebut dikarenakan adanya permintaan minyak nilam yang terus meningkat disamping persediaan bahan baku nilam yang masih terbatas, sehingga mengakibatkan kebutuhan bahan baku nilam menjadi semakin meningkat. Selain 51
5 itu, harga jual minyak nilam yang tinggi dan cukup stabil pada saat ini mengakibatkan usaha budidaya tanaman nilam yang akan dilakukan dapat menjadi penunjang bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. 6.2 Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek yang mengkaji kelayakan usaha budidaya nilam secara teknis. Hal yang perlu diperhatikan dalam.aspek teknis antara lain kesesuaian kondisi iklim dan tanah Desa Ciburuy, ketersediaan sarana produksi, ketersediaan tenaga kerja, skala operasi usaha, dan layout lahan budidaya Kesesuaian Kondisi Iklim dan Tanah Desa Ciburuy Menurut Mangun (2005) Tanaman nilam merupakan jenis tanaman atsiri yang mudah dibudidayakan. Tanaman nilam dapat tumbuh pada lahan antara dataran yang paling rendah hingga dataran yang cukup tinggi mencapai 2000 m diatas permukaan laut. Curah hujan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman nilam berkisar antara mm per tahun dengan penyebaran merata sepanjang tahun, suhu optimum untuk tanaman ini adalah C dengan kelembapan diatas 75 persen. Hal tersebut berarti tanaman ini membutuhkan kondisi iklim yang sejuk dengan curah hujan yang tinggi karena dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan banyak air. Lahan di Desa Ciburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung yang akan digunakan sebagai lokasi budidaya nilam merupakan lahan tidur yang telah lama tidak dimanfaatkan. Daerah tersebut berada pada ketinggian 686 m diatas permukaan laut, dengan suhu rata-rata 26 C. Curah hujan yang dimiliki daerah ini berada antara mm per tahun. Tanaman nilam adalah tanaman yang dapat beradaptasi secara luas. Bahkan tanaman ini termasuk tanaman yang mudah tumbuh dan mampu menciptakan iklim mikro lingkungan dari daerah kering dan tandus menjadi suatu lahan yang produktif. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan persediaan air di daerah ini tercukupi, sehingga sangat baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman nilam terutama pada saat periode awal budidaya nilam yang sangat membutuhkan air. 52
6 Jenis tanah di Desa Ciburuy adalah jenis tanah vulkanik latosol dengan solum laksolid merah. Jenis tanah tersebut merupakan jenis tanah yang sesuai untuk ditanami tanaman nilam. Selain itu, tanah di desa ini juga memiliki kadar kadar keasaman tanah yang tinggi hingga mencapai ph 4. Kondisi tersebut tidak dikehendaki oleh tanaman nilam karena tanaman ini rentan terhadap tanah yang masam. Sedangkan keasaman lahan yang dikehendaki tanaman ini adalah 5,5-6,5 (Mangun 2005). Oleh karena itu untuk mengurangi kadar keasaman tanah tersebut, maka dalam penggarapan lahan dilakukan pemberian kapur pertanian agar tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut Ketersediaan Sarana Produksi Sarana produksi yang akan diperlukan dalam kegiatan budidaya tanaman nilam seperti bibit dibeli perusahaan dari daerah Subang, dengan pertimbangan nilam yang berasal dari petani tersebut memiliki kualitas yang baik dan rendemen yang tinggi untuk menghasilkan minyak nilam. Sedangkan persediaan pupuk, kapur, pestisida dan alat pertanian lainnya dibeli perusahaan dari toko pertanian yang berada di Padalarang. Sarana lain yang juga sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya tanaman nilam adalah tenaga air dan listrik. Pada Lokasi budidaya tanaman nilam terdapat tiga titik mata air yang kemudian dibuat saluran untuk digunakan sebagai irigasi kebun, dan lokasi budidaya juga memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga ketersediaan air cukup banyak, namun untuk mencegah terjadinya kekeringan pada waktu musim kemarau perusahaan membuat sumur bor untuk persediaan air dan instalasi air untuk mempermudah dalam melakukan penyiraman. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kondisi curah hujan yang tidak mencukupi. Instalasi air yang dibuat perusahaan adalah berupa sumur buatan dengan menggunakan pompa listrik, sehingga biaya air digabung biaya listrik. Sedangkan untuk sumber listrik diperoleh dari PLN, perusahaan melakukan pemasangan listrik untuk keperluan kantor serta instalasi listrik juga digunakan untuk penerangan kebun. 53
7 6.2.3 Ketersediaan Tenaga Kerja Desa Ciburuy merupakan desa dengan mata pencaharian penduduk terbesar sebagai buruh tani, yaitu sebesar 40 persen. Hal tersebut didasari karena kondisi iklim desa yang sangat sesuai sebagai lahan budidaya dan tingkat pendidikan penduduk yang sebagian besar tidak tamat SD. Berdasarkan keterangan tersedianya tenaga kerja sebagai buruh tani dan pengalaman yang mereka miliki, maka dari segi ketersediaan tenaga kerja untuk tenaga lapangan desa ini memiliki daya dukung untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk usaha budidaya tanaman nilam. Sedangkan tenaga kerja pada bagian kepala kebun memiliki pendidikan sarjana yang berasal dari daerah Bogor, tenaga administrasi dan keamanan berpendidikan SMA yang masih berasal dari daerah sekitar Skala Operasi Skala operasi usaha budidaya tanaman nilam yang sedang direncanakan perusahaan adalah seluas 18 ha. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk kegiatan penyulingan minyak nilam perusahaan. Kebutuhan bahan baku nilam tersebut dilihat dari kapasitas alat suling yang dimiliki perusahaan yaitu berkapasitas total sebanyak 800 kg nilam kering atau sebanyak 3,2 ton nilam basah per hari. Dan dalam satu bulan nilam basah yang diperlukan perusahaan adalah sebanyak 76,8 ton. Perkiraan volume panen nilam basah dari usaha budidaya nilam yang direncanakan ini dalam satu hektar adalah sebanyak 13 ton. Maka dalam satu bulan dengan hari kerja usaha penyulingan sebanyak 24 hari dibutuhkan luasan lahan sebanyak 6 ha. Selang waktu panen nilam setelah panen pertama adalah selama tiga bulan maka untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku setiap bulannya maka lahan yang dibutuhkan adalah sebanyak 18 ha dengan penanaman secara bertahap sebanyak tiga tahap Layout Lahan Pada lahan yang akan direncanakan untuk menjadi lokasi budidaya nilam, akan terdapat bangunan untuk kantor dan gudang alat pertanian dengan luas 42 m². Lahan yang direncanakan untuk budidaya nilam tersebut tidak berbatasan 54
8 dengan kebun lainnya, tetapi lebih berbatasan dengan lahan permukiman warga Desa Ciburuy dan jalan, sehingga akan lebih mudah dalam mendistribusikan bahan baku yang dibutuhkan dalam budidaya nilam dan hasil nilam basah menuju gudang bahan baku PT Panafil Essential Oil. Selain itu di area lahan tersebut juga terdapat tiga titik mata air yang dapat menjadi sumber air untuk irigasi lahan budidaya nilam yang akan dijalankan Hasil Analisis Aspek Teknis Berdasarkan analisis aspek teknis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya tanaman nilam layak dilakukan di Desa Ciburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung. Hal tersebut dikarenakan iklim di Desa tersebut sesuai untuk ditanami nilam. Ketersediaan sarana produksi, tenaga listrik, air dan tenaga kerja sebagai penunjung kegiatan budidaya dapat dengan mudah diperoleh, serta skala operasi yang sesuai dengan kebutuhan produksi perusahaan dan layout lahan yang dapat mendukung kelangsungan kegiatan budidaya nilam. 6.3 Aspek Manajemen Proyek pengembangan usaha budidaya tanaman nilam akan dilakukan sendiri oleh PT Panafil Essential Oil. Perusahaan dalam melakukan kegiatan budidaya nilam telah menetapkan rencana kerja, sehingga budidaya nilam yang akan dilakukan sesuai dengan standar prosedur perusahaan dan dapat dengan mudah dikontrol. Selain itu, usaha budidaya nilam ini juga akan menerapkan sistem pola tanam. Pola tanam yang dilakukan ialah penanaman secara bertahap, dimana penanaman nilam seluas 18 ha akan dibagi menjadi tiga tahap penanaman. Masing-masing tahap penanaman dilakukan dengan rentan waktu selama satu bulan. Hal ini bertujuan agar panen nilam dapat dilakukan secara bergilir sehingga kebutuhan bahan baku nilam setiap bulannya dapat tercukupi secara kontinyu. Tenaga kerja yang diperlukan PT Panafil Essential Oil dalam usaha budidaya tanaman nilam hanya menggunakan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap terdiri dari kepala kebun, tenaga administrasi, tenaga keamanan dan tenaga lapangan. Tenaga kerja lapangan sengaja dipilih sebagai tenaga kerja tetap karena 55
9 pertimbangan luasan lahan budidaya yang akan dijalankan yang relatir luas, serta pelaksanaan panen nilam yang akan dilakukan setiap bulan. Gaji tenaga kerja tetap nilainya berbeda-beda, tergantung pada jabatan dari tenaga kerja tersebut. Usaha budidaya tanaman nilam ini dijalankan dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku produksi minyak nilam perusahaan, sehingga agar produksi minyak nilam dapat berjalan dengan baik diperlukan bahan baku nilam yang tersedia sepanjang tahun. Maka untuk mewujudkannya manajemen budidaya nilam perusahaan yang telah menetapkan rencana kerja budidaya dan sistem budidaya, agar pengembangan usaha budidaya nilam dapat berjalan lancar, diperlukan juga koordinasi yang baik antar karyawan. PT Panafil Essential Oil memiliki struktur organisasi yang pada setiap bagian memiliki tanggung jawab masing-masing antara lain bagian keuangan, bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian pengadaan bahan baku yang terdiri dari bagian pergudangan dan akan dilengkapi dengan unit usaha budidaya tanaman nilam. Struktur organisasi tersebut merupakan struktur organisasi fungsional yang pembagian tugasnya dilakukan berdasarkan spesialisasi fungsional, sehingga memungkinkan setiap bagian yang ada untuk fokus terhadap tanggung jawab dari tugas yang ditetapkan. Struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada lampiran Hasil Analisis Aspek Manajemen Berdasarkan analisis kelayakan pada aspek manajemen dapat disimpulkan bahwa perencanaan usaha budidaya tanaman nilam ini layak untuk dijalankan. Hal tersebut dikarenakan PT Panafil Essential Oil telah membangun daya dukung manajemen dengan menentukan kegiatan budidaya tanaman nilam yaitu berupa rencana kerja budidaya nilam dan merencana pelaksanaan budidaya nilam dengan menerapkan sistem pola tanam. Selain itu perusahaan juga telah memiliki struktur organisasi yang terkoordinasi dengan baik, sehingga pelaksanaan pengembangan budidaya tanaman nilam dapat berjalan lancar. 56
10 6.4 Aspek Sosial Rencana pengembangan budidaya tanaman nilam yang akan dilaksanakan oleh PT Panafil Essential Oil sangat didukung oleh masyarakat sekitar karena usaha tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dampak positif tersebut antara lain lahan yang pada mulanya merupakan lahan tidur, dengan adanya usaha budidaya nilam ini akan dapat menjadi lahan produktif yang dapat memperbaiki kondisi lingkungan daerah tersebut, dan usaha ini juga akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, usaha budidaya nilam ini juga memberikan kontribusi bagi negara, dalam penyediaan bahan baku produksi minyak nilam guna meningkatkan kegiatan ekspor minyak nilam secara nasional yang dapat memberikan kontribusi berupa devisa bagi negara. Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan usaha budidaya tanaman nilam yang akan dilaksanakan oleh PT Panafil Essential Oil dapat dikatakan layak untuk dijalankan Hasil Analisis Aspek Sosial Berdasarkan analisis aspek sosial dapat disimpulkan bahwa perencanaan usaha budidaya nilam ini layak untuk dijalankan, karena dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar berupa perbaikan kondisi lingkungan, menciptakan lahan pekerjaan dan dapat memberikan kontribusi terhadap negara dalam memenuhi kebutuhan bahan baku nilam guna memperoleh devisa bagi negara. 57
V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL
V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL 5.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Panafil Essential Oil ialah anak perusahaan dari PT Panasia Indosyntec Tbk yang baru berdiri pada bulan Oktober 2009. PT Panasia Indosyntec
Lebih terperinciVII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk menunjang pembangunan pertanian tidak terlepas dari kemampuan petani dalam menerapkan teknologi
Lebih terperinci1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilam (Pogostemon sp.) merupakan salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Di dalam dunia perdagangan Intemasional minyak nilam sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting bagi Indonesia, karena minyak
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM. Pendekatan Sistem. Analisis Sistem
76 PEMODELAN SISTEM Pendekatan Sistem Analisis Sistem Sistem Rantai Pasok Agroindustri Minyak Nilam secara garis besar terdiri dari 3 (tiga) level pelaku utama, yaitu: (1) usahatani nilam, (2) industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak atsiri yang cukup penting, dikenal dengan nama Patchauly Oil,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman nilam (Pogostemon Cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup penting, dikenal dengan nama Patchauly Oil, dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai sumber bahan baku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai sumber bahan baku minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40 jenis dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) telah dikenal bertahun - tahun sebagai tanaman penghasil minyak atsiri. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebiasaan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. bahwa hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan memegang peranan penting dalam setiap lini kehidupan manusia. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka akan meningkat pula kebutuhan hidup manusia,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang penulisan rencana bisnis ini adalah untuk membangun sebuah usaha yang terintegrasi dalam pengembangan komoditas minyak nilam, yang merupakan tanaman
Lebih terperinciBAB 3 KONDISI TANAMAN NILAM
BAB 3 KONDISI TANAMAN NILAM 3.1 Manfaat Dan Kegunaan Minyak Nilam Tanaman nilam (Pogostemon patchouli atau disebut juga sebagai Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman perdu wangi berdaun halus dan
Lebih terperinciASPEK LAHAN DAN IKLIM UNTUK PENGEMBANGAN NILAM DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
ASPEK LAHAN DAN IKLIM UNTUK PENGEMBANGAN NILAM DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Rosihan Rosman dan Hermanto Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat ABSTRAK Nilam merupakan salah satu komoditi ekspor
Lebih terperinciPENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1
PENDAHULUAN Minyak nilam berasal dari tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu komoditi non migas yang belum dikenal secara meluas di Indonesia, tapi cukup popular di pasaran Internasional.
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat
Lebih terperinciperluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi untuk memenuhi penyediaan pangan penduduk, mencukupi kebutuhan bahan baku industri dalam
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS DAN BIAYA OPERASIONAL ALAT PENYULING NILAM DENGAN SUMBER BAHAN BAKAR KAYU DI ACEH BARAT DAYA
ANALISIS TEKNIS DAN BIAYA OPERASIONAL ALAT PENYULING NILAM DENGAN SUMBER BAHAN BAKAR KAYU DI ACEH BARAT DAYA Mustaqimah 1*, Rahmat Fadhil 2, Rini Ariani Basyamfar 3 1 Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha di bidang
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas
Lebih terperinciBAB 2 RENCANA PENDIRIAN USAHA
BAB 2 RENCANA PENDIRIAN USAHA 2.1 Profil Perusahaan PT Usaha Bersama (PT UB) akan didirikan di Nangroe Aceh Darussalam, meliputi kantor pusat dan perkebunan. Lingkup area bisnis PT UB mencakup wilayah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas
Lebih terperincimemberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang perekonomian nasional dan menjadi
Lebih terperinciVII. ANALISIS SITUASI USAHA PERKEBUNAN DAN AGROINDUSTRI NENAS DI KABUPATEN SUBANG DAN KARAWANG
VII. ANALISIS SITUASI USAHA PERKEBUNAN DAN AGROINDUSTRI NENAS DI KABUPATEN SUBANG DAN KARAWANG 1. Lokasi Penelitian Lapang Penelitian lapang dilakukan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, khususnya usaha perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara yang bergerak dibidang pertanian.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara yang bergerak dibidang pertanian. Sekitar 60% penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan bermata pencaharian sebagai
Lebih terperinciVI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
7 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107 02-107 40 BT dan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah yang relatif rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian saat ini masih tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peningkatan peran sektor pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka 2. 1. Tinjauan Agronomis Secara umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sejarah
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM
BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia dan salah satu sumber pendapatan bagi para petani. Gula juga merupakan salah satu kebutuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berumpun lebat, akar tinggal, bercabang banyak, dan berwarna kuning pucat atau
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Akarwangi Tanaman akarwangi (Vetiveria zizanioides) termasuk keluarga graminae, berumpun lebat, akar tinggal, bercabang banyak, dan berwarna kuning pucat atau abu-abu
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciVI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat waktu, rencana aksi disusun sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus untuk memudahkan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi
Lebih terperinciPerkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung
Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Morfologi Tanaman Nilam Syarat Tumbuh Nilam
4 TINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Morfologi Tanaman Nilam Tanaman nilam termasuk famili Labiatae (Santoso 1990). Ada tiga jenis tanaman nilam yaitu Pogostemon cablin Benth atau Nilam Aceh, Pogostemon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sehingga sektor pertanian memegang peranan penting sebagai penyedia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian masih merupakan prioritas pembangunan secara nasional maupun regional. Sektor pertanian memiliki peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN
0 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Gelar Sarjana
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi alam dan luas areal lahan pertanian yang memadai untuk bercocok tanam.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki peluang besar dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah untuk memajukan sektor pertanian. Salah satu subsektor
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Geografis Kecamatan Cigombong Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten, 120 km
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack.) merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Indonesia merupakan produsen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai sumber bahan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
23 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perumusan strategi serta implementasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terutama masyarakat perdesaan, sektor pertanian masih merupakan tema sentral yang perlu
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya sebagian besar adalah petani. Sektor pertanian adalah salah satu pilar dalam pembangunan nasional Indonesia. Dengan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYAA NILAM (Pogostemon cablin) PT PANAFIL ESSENTIAL OIL BANDUNG
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYAA NILAM (Pogostemon cablin) PT PANAFIL ESSENTIAL OIL BANDUNG SKRIPSI SHORAYA INDAH H34076141 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang
V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Lebih terperinciGambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten
Lebih terperinciINOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE
INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE Wahjoe Mawardiningsih Program Studi Komunikasi, Fakultkas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Surakarta Jl. Raya Palur Km. 5, Surakarta
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Wilayah Administratif
KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian, sejak dulu merupakan sektor ekonomi yang utama di negara negara berkembang. Peranan atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara
Lebih terperinciBAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara
BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO (The Period s effect to increase Patchouli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beras sebagai salah satu bahan pangan pokok memiliki nilai strategis dan mempunyai pengaruh yang besar dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial politik.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan
TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciTANGGAPAN PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL DUA KLON TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP DOSIS PEMUPUKAN UREA, SP-36, DAN KCl
TANGGAPAN PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL DUA KLON TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP DOSIS PEMUPUKAN UREA, SP-36, DAN KCl Growth and Yield Respond of Two Clones of Patchouli Plant to Fertilizer
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sejak tahun Anggur merupakan salah satu buah-buahan yang
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Tanaman anggur merupakan tanaman sub tropis yang sudah beradaptasi di Indonesia sejak tahun 1880. Anggur merupakan salah satu buah-buahan yang banyak disukai konsumen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk
Lebih terperinciI PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1
1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam
TINJAUAN PUSTAKA Upaya pengembangan produksi minyak atsiri memang masih harus dipicu sebab komoditas ini memiliki peluang yang cukup potensial, tidak hanya di pasar luar negeri tetapi juga pasar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi dan menjadi warisan budaya Indonesia. Batik di Indonesia merupakan produk kebanggaan dari sisi produk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran terbesar di Provinsi Lampung. Terdapat 4 kecamatan yang merupakan penghasil sayuran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil rempah utama di dunia. Rempah yang dihasilkan di Indonesia diantaranya adalah lada, pala, kayu manis, vanili, dan cengkeh. Rempah-rempah
Lebih terperinciBAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING. Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok
BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING 2.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 2.1.1 Keadaan Umum Kelurahan Tugu Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok berada pada koordinat
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA RINBESIHAT KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU. (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh:
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLipDESA RINBESIHAT KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh: TIM KEM RINBESIHAT Kupang, 18 Mei 2015 1. SITUASI AWAL KAWASAN NO ITEM
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Deskripsi Lokasi Lokasi usaha peternakan sapi perah PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos terletak di Jalan Veteran 3 Kp. Tapos Desa Citapen Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kopi (Copea spp.) dikenal sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa nikmat yang khas, serta dipercaya memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%
Lebih terperinciV. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar
Lebih terperinciStrategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM
Strategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania 35213008 3DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM LATAR BELAKANG Pemasaran (Marketing) = keuntungan. Industri semen di Indonesia tumbuh pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan yang sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia, karena tanaman ini mampu beradaptasi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) sebagai negara agraris dan maritim. Keunggulan tersebut merupakan fundamental perekonomian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS
V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah
Lebih terperinci