BAB V RENCANA AKSI. Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat

Transkripsi

1 BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Untuk dapat mulai menjalankan unit bisnis IFS BATARI secara tepat waktu, rencana aksi disusun sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi atas kegiatan yang dilakukan. Secara garis besar, kegiatan dikelompokkan menjadi 2, yaitu kegiatan konstruksi dan persiapan dan kegiatan rutin operasional produksi Kegiatan Konstruksi dan Persiapan Kegiatan konstruksi dan persiapan meliputi: a. Konstruksi kandang sapi, gudang pakan sapi dan area pembuatan pupuk kandang. Kegiatan ini harus selesai dilakukan paling tidak 2 minggu sebelum pembelian bibit sapi, untuk memastikan lantai kandang cukup kering dan kuat untuk menahan berat badan sapi. b. Konstruksi gudang pupuk kimia, gudang alat-alat pertanian dan kantor c. Konstruksi area penjemuran dan pemipilan jagung d. Konstruksi pabrik penyulingan minyak nilam termasuk ketel suling Kegiatan Operasional Produksi Kegiatan operasional prosuksi meliputi: Operasi penggemukan sapi yang meliputi pembelian bibit sapi, pakan tambahan, pakan hijau, pemberian pakan harian, pembersihan kandang, pengobatan dan pemanenan termasuk transportasi ke RPH. 95

2 a. Budidaya jagung yang meliputi pengolahan lahan, pembelian bibit jagung, penanaman jagung, pemupukan, penyiraman, pemeliharaan dari penyakit dan gulma, panen, pemipilan dan pengeringan serta penjualan jagung ke pembeli. b. Budidaya tanaman nilam dan produksi minyak nilam yang meliputi pengolahan lahan, pembelian bibit nilam, penanaman nilam, pemupukan, penyiraman, pemeliharaan dari penyakit dan gulma, pemanenan, pembibitan, pengolahan nilam basah, penyulingan dan penjualan minyak nilam. c. Produksi pupuk kandang merupakan kegiatan sampingan yang melekat di area penggemukan sapi, kegiatan operasional yang termasuk dalam produksi pupuk kandang meliputi pengolahan kotoran menjadi pupuk kandang dengan bantuan effective microorganism dan pengangkutan pupuk kandang ke area budidaya jagung dan nilam atau pengemasan dan pengangkutan ke pembeli. d. Selain kegiatan yang langsung terkait dengan produksi, kegiatan operasional yang lain adalah pemasaran, administrasi dan keuangan yang sangat penting untuk memastikan arus kas dan pendapatan tetap terjaga baik. Dalam pengelolaan unit bisnis IFS BATARI, perencanaan kegiatan harus dapat memastikan tersedianya fasilitas dan input yang diperlukan oleh suatu unit produksi dengan tepat baik dari kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu. 96

3 Faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan kegiatan adalah faktor cuaca. Budidaya jagung dan nilam sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca khusunya curah hujan untuk memulai dan panen produk nilam basah dan jagung. Faktor waktu minimal produksi seperti waktu penggemukan sapi selama 4 bulan, waktu budidaya jagung hingga panen selama 100 hari, waktu produksi pupuk kandang, waktu panen pertama nilam selama 6 bulan dan panen nilam selanjutnya selama 3 bulan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas maka rencana kegiatan dan waktu pelaksanaanya diatur sesuai tabel berikut. Tabel 5.1 Rencana Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan di tahun 2014 Activities Konstruksi kandang sapi + gudang pakan Konstrusi bangunan (pupuk, gudang alat) Pemeliharaan sapi Panen sapi Pembuatan pupuk kandang Penanaman nilam Panen nilam Suling minyak nilam Instalasi suling +bangunan pabrik atsiri Tanem Jagung Panen Jagung Sapi Nilam Jagung Pupuk Kandang 97

4 Sesuai dengan tabel 5.1 diatas maka kegiatan akan mulai dilaksanakan di bulam maret 2014 yang diawali dengan pembuatan jalan dan konstruksi kandang sapi. Penanaman nilam dan jagung akan dilaksanakan di bulan September dan Oktober 2014, pada saat itu jumlah pupuk kandang yang diproduksi sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penanaman jagung dan nilam. Untuk sementara waktu, ditahun 2014, pakan sapi hijauan belum dapat di pasok dari panen jagung tetapi masih harus dipasok dari jerami padi yang dapat dibeli dari petani disekitar Jonggol. Direncanakan semua unit produksi akan mulai menghasilkan penjualan di bulan Mei 2015, sapi akan dipanen 3 kali, nilam mulai panen pertama dan disuling dan jagung 2 kali panen. Kegiatan lain diluar kontruksi dan persiapan serta operasional produksi adalah pengurusan ijin usaha dan pengembangan masyarakat sekitar. Kegiatan seremonial yang melibatkan masyarakat harus mempertimbangkan budaya dan nilai kebijakan lokal. Peletakan batu pertama konstruksi akan melibatkan masyarakat dan dilakukan tasyakuran yang melibatkan pondok pesantren yang berlokasi dekat dengan lahan. Kegiatan syukuran juga akan dilakukan saat penanaman benih dan juga pemanenan untuk memastikan usaha bisnis IFS BATARI mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. 5.2 Penanggung Jawab Penanggung jawab utama adalah general manajer yang harus mempertanggungjawabkan ke direktur selaku pemilik modal. General manajer harus memastikan rencana kegiatan di tahun pertama terlaksanan sesuai dengan 98

5 jadwal yang telah ditetapkan sehingga masing-masing unit produksi dapat menghasilkan pendapatan penjualan. Dalam masa satu tahun pertama start up bisnis ini general manajer akan sangat dibantu oleh para manajer dan kepala bagian dalam memastikan setiap unit produksi beroperasi dengan baik dan produktif. Operasi produksi setelah tahun pertama akan lebih didelegasikan kepada para manajer dan kepala bagian dengan indicator kinerja yang ditetapkan. 5.3 Indikator Kinerja Kinerja kegiatan kontruksi Kinerja kegiatan konstruksi dan persiapan diukur kinerjanya berdasarkan item berikut: a. Waktu, kegiatan konstruksi maksimal dilakukan selama 1 bulan baik untuk kandang sapi, gudang pakan sapi, gudang pupuk kimia, gudang jagung, area penjemuran dan pemipilan, area pupuk kandang dan pabrik penyulingan atsiri. Khusu untuk alat suling atsiri harus dipesan 1 bulan sebelum kontruksi pabrik atsiri dilakukan. b. Biaya, besar biaya tidak melebihi standar biaya yang telah ditetapkan dalam perhitungan biaya lampiran 2. c. Kualitas, kualitas kandang sapi secara khusus harus cukup kuat untuk menahan bobot sapi, seluruh konstruksi harus menghasilkan bangunan dan area yang kuat minimal untuk 5 tahun produksi. 99

6 5.3.2 Kinerja kegiatan operasional produksi Secara keseluruhan kegiatan operasional akan diukur dari tingkat produktifitas dari setiap unit bisnis. Keseluruhan kinerja bisnis akan diukur dari nilai net profit setiap tahunnya. a. Kinerja unit produksi penggemukan sapi ditentukan dari pertumbuhan berat badan sapi perhari. Nilai ADG yang ditargetkan adalah 1 kg/hari, b. Kinerja unit produksi budidaya jagung ditetapkan berdasarkan produksi jagung kering pipil per ha. Nilai produktifitas per ha yang ditargetkan adalah 8 ton jagung pipil kering per ha per panen atau 16 ton jagung pipil kering per ha per tahun. c. Kinerja unit produksi minyak nilam ditentukan oleh banyaknya nilam layu siap suling yang dihasilkan per tahun untuk luas lahan 5 ha. Ditargetkan nilam layu siap suling per tahun adalah 47 ton untuk dapat menghasilkan sekitar 2,8 ton minyak nilam per tahun. d. Kinerja unit produksi pupuk kandang dinilai dari jumlah pupuk kandang matang siap pakai yang digunakan dalam 1 tahun. Nilai yang ditargetkan adalah sebesar 360 ton per tahun untuk 100 ekor sapi yang dipelihara, dengan produksi ini ditargetkan 180 ton pupuk kandang dapat dijual per tahunnya. e. Kinerja marketing dan administrasi diukur dengan ketepatan waktu penjualan dan penerimaan arus kas. 100