BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia dewasa ini cukup pesat. Untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran Wilayah Penelitian

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM/PROGRAM YANG BERJALAN. produksi/semi produksi/ jasa cutting tissue (converting tissue). Perusahaan ini berdiri

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

Transkripsi:

BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan penelitian dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data yang dilakukan secara efisien dan sistematis. III.1.2 Pemilihan Objek Penelitian Sebelum proses pengumpulan data dimulai, yang harus dilakukan adalah memilih objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengumpulan data yang tidak berhubungan dengan objek penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perhitungan harga pokok produksi pada PT Kapasindo Prima. PT Kapasindo Prima merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kaos kaki. Penelitian ini dilakukan di kantor PT Kapasindo Prima yang terletak di Jalan SMP 122 No. 88A, Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi yang dilakukan dari tanggal 20 Maret 2009 sampai dengan 20 Juni 2009. Berdasarkan rumusan masalah, metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini lebih tepat menggunakan metode kualitatif. Hal ini juga didukung dengan salah satu tujuan penelitian, yaitu membandingkan cara pengalokasian biaya overhead dan 20

perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem tradisional dan sistem activity-based costing. III.1.3 Teknik Pengumpulan Data Data dan informasi yang digunakan dalam melengkapi penyusunan skripsi ini adalah data, baik lisan maupun tulisan, yang diperoleh melalui cara berikut ini: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan teori yang berhubungan dengan pengertian biaya, perhitungan harga pokok produksi menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional, perhitungan harga pokok produksi dengan sistem activitybased costing, serta perbedaan antara sistem tradisional dengan sistem activity-based costing. Semua data diperoleh dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam penelitian lapangan, data diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data primer diperoleh melalui penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi perusahaan yang bersangkutan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi secara langsung yang dapat diperoleh dengan cara: a. Wawancara (Interview) Wawancara dilakukan secara berurutan di mana daftar pertanyaan telah dirumuskan dengan jelas. Responden yang dipilih dalam wawancara ini adalah Bapak Gozali selaku Manajer Produksi PT Kapasindo Prima. Materi daftar pertanyaan dititik beratkan pada sejarah, perkembangan perusahaan dan kegiatan perusahaan, serta data mengenai perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh perusahaan. 21

b. Pengamatan (Observation) Pengamatan secara langsung dilakukan pada PT Kapasindo Prima untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik untuk mengenal bidang usaha dan kegiatan operasi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan pada teknik pengamatan ini adalah mengamati secara langsung kegiatan operasional atas proses produksi serta kondisi lingkungan perusahaan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut diperoleh prosedur proses produksi. c. Dokumentasi (Documentation) Dokumentasi dilakukan dengan mencari data atau informasi yang berhubungan dengan penelitian yaitu sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data keuangan mengenai perhitungan harga pokok produksi. III.2 Sejarah Umum PT Kapasindo Prima PT Kapasindo Prima merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri kaos kaki dengan merek IDEAL sebagai produk utamanya. Perusahaan ini didirikan karena melihat adanya prospek yang baik untuk penjualan kaos kaki di Indonesia terutama di Jakarta. Perusahaan didirikan pada tanggal 7 Oktober 1994 berdasarkan Akta Notaris No. 200 (C2-8649 HT.01.01-tahun 1995) yang dibuat oleh Notaris Richardus Nangkih Sinulingga, S.H. Perusahaan melakukan kegiatan produksi dan juga perkantorannya di Jalan SMP 122 No. 88A, Jakarta Utara dengan luas bangunan + 3680 m 2. Pemusatan lokasi ini dimaksudkan untuk mempermudah pengaturan kegiatan perusahaan. PT Kapasindo Prima memproduksi berbagai jenis kaos kaki untuk segala umur, yaitu kaos kaki untuk pria dewasa, wanita dewasa, remaja, anak-anak, bayi, olah raga 22

serta kaos kaki untuk kesehatan. Produksi kaos kaki tersebut menggunakan bahan baku dan bahan pembantu. Bahan baku meliputi benang cotton, acrylic, lycra, nylon, spandek, dan karet. Sedangkan bahan pembantu meliputi plastik, label, sticker, karton, perekat, pita, renda, gantungan (hanger), jepitan kecil, dan staples. PT Kapasindo Prima memasarkan produknya ke hampir semua kota besar di Indonesia seperti Bandung, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Denpasar. Dalam memasarkan produknya ke konsumen, perusahaan menggunakan dua sistem pemasaran, yaitu: (1) secara langsung, dengan membuka toko pada tempat tertentu dan (2) secara tidak langsung, dengan menunjuk distributornya pada daerah tertentu sesuai dengan syarat yang sudah disepakati bersama. Pada 27 Oktober 2001, PT Kapasindo Prima meraih sertifikat ISO 9001:2000. Ini merupakan keunggulan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang memproduksi kaos kaki karena perusahaan ini merupakan perusahaan kaos kaki pertama yang meraih sertifikat ini. III.3 Struktur Organisasi PT Kapasindo Prima Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan terikat secara formal di mana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Struktur organisasi merupakan gambaran organisasi perusahaan dalam bentuk bagan yang menunjukkan bagian-bagian dalam perusahaan serta tugas dan tanggung jawab antara bagian-bagian tersebut. Aktivitas dari masing-masing bagian diharapkan dapat terkoordinir, terarah, dan saling menunjang sehingga dapat mencapai tujuan yang 23

telah ditetapkan sebelumnya. Struktur organisasi yang baik akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, komunikasi, dan pengawasan semua aktivitas-aktivitas dalam mencapai tujuan perusahaan. PT Kapasindo Prima mempunyai struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Presiden Direktur ini membawahi Direktur Operasi dan Direktur Keuangan. Selain itu, juga terdapat Wakil Manajemen yang membawahi bagian Quality Assurance. Direktur Operasi ini membawahi General Manager di mana General Manager ini juga membawahi beberapa departemen, yaitu Departemen Pembelian, Departemen Administrasi, Departemen Pabrik, Departemen Gudang dan Ekspedisi. Masing-masing departemen ini dipimpin oleh seorang manajer. Pada halaman berikut dilampirkan bagan struktur organisasi PT Kapasindo Prima. III.4 Uraian Tugas dan Wewenang Setiap bagian dalam sebuah perusahaan mempunyai tugas dan wewenang. Secara garis besar pembagian tugas dan tanggung jawab (job description) pada PT Kapasindo Prima dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. 2. Dewan Komisaris Melakukan pengawasan atas jalannya usaha dan memberikan nasihat kepada Direktur. Dewan Komisaris ditunjuk oleh RUPS. 24

Presiden Direktur Direktur Operasi Direktur Keuangan General Manager Deputi General Manager Manajer Pembelian Manajer Administrasi Manajer Pabrik Manajer Gud. dan Ekspedisi National Sales Manager Adm. Pemb. Akuntansi Sekretaris Gudang Supervisor Sales Area Sales Pembuat Faktur Collector Gudang B.B Personalia Bag. Produksi Bag. Teknik Ekspedisi Adm. Penjualan Kasir Gambar III.1 Struktur Organisasi PT Kapasindo Prima Sumber: PT Kapasindo Prima 25

3. Presiden Direktur Bekerja sama dengan Direktur dan para manajer dalam melaksanakan operasi perusahaan untuk memajukan perusahaan. 4. Direktur Operasi Bekerja sama dengan para manajer dalam melaksanakan operasi perusahaan. 5. Direktur Keuangan Bekerja sama dengan Direktur Operasi dan manajer lainnya dalam menentukan pengeluaran dan masukan perusahaan. 6. General Manager Membantu Direktur Operasi mengkoordinir manajer-manajer di bawahnya. 7. Deputy General Manager Membantu Direktur Operasi mengkoordinir divisi national sales (pemasaran). 8. Manajer Pembelian Merencanakan, mengkoordinir, dan mengurus pembelian bahan untuk menunjang aktivitas produksi. 9. Manajer Administrasi Merencanakan, mengkoordinir personalia/umum dan akuntansi. 10. Manajer Pabrik Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, serta melaporkan semua kegiatan operasional perusahaan. 11. Manajer Gudang dan Ekspedisi Bertanggung jawab atas persediaan barang jadi (kaos kaki) dan pengirimannya ke pelanggan. 26

12. National Sales Manager Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan melaporkan kegiatan pemasaran dan penjualan. 13. Kepala Administrasi Pembelian Melaksanakan pembelian bahan baku dan bahan pembantu. 14. Kepala Gudang (bahan baku/bahan pembantu) Bertanggung jawab atas persediaan fisik barang dalam gudang bahan baku. 15. Kepala Personalia/Umum Menyelenggarakan kegiatan kepegawaian, pelatihan, recruitment karyawan baru, sekuriti perusahaan, administrasi umum, serta pengelolaan kendaraan. 16. Akuntansi Menghitung gaji/upah, lembur, dan insentif karyawan. 17. Kepala Bagian Produksi Memimpin pelaksanaan dan kelancaran produksi. 18. Kepala PPIC Menyelenggarakan kegiatan administrasi produksi, sesuai dengan peraturan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. 19. Desainer Merencanakan dan menyiapkan desain hingga kaos kaki siap diproduksi secara massal. 20. Kepala Seksi (pada bagian produksi) Membantu Kepala Bagian Produksi merencanakan dan mendistribusikan pekerjaan kepada bawahannya sesuai dengan fungsinya masing-masing. 27

21. Kepala Bagian Teknik Memimpin pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan mesin/alat produksi dan peralatan penunjang serta mengawasi kelancaran pekerjaan tersebut. 22. Manajer Area/Supervisor Sales Mengatur dan mengkoordinir penjualan. III.5 Kegiatan Usaha Perusahaan III.5.1 Waktu Kerja Perusahaan Karyawan pada PT Kapasindo Prima dibagi menjadi dua, yaitu karyawan operasional dan karyawan non operasional. Karyawan operasional adalah karyawan yang bekerja di bagian pabrik, seperti bagian desain, bagian rajut, bagian jahit, bagian setting, bagian packaging, dan bagian sablon. Karyawan non operasional bekerja dari pukul 08.00 16.00 setiap hari Senin Jumat dengan istirahat satu kali yaitu pukul 12.00 13.00, sedangkan pada hari Sabtu mereka bekerja dari pukul 08.00 12.00. Karyawan operasional bekerja dalam tiga shift dari hari Senin sampai Jumat. Shift pertama bekerja dari pukul 07.00 15.00 dengan jam istirahat pukul 12.00 13.00. Shift kedua bekerja dari pukul 15.00 23.00 dengan jam istirahat pukul 18.00 19.00. Shift ketiga bekerja dari pukul 23.00 07.00 dengan jam istirahat pukul 03.00 04.00. Pada hari Sabtu, karyawan bagian rajut tetap bekerja dalam tiga shift tetapi dengan pembagian waktu yang berbeda. Shift pertama bekerja dari pukul 07.00 12.00 tanpa istirahat. Shift kedua bekerja dari pukul 12.00 17.00 tanpa istirahat. Shift ketiga bekerja dari pukul 17.00 22.00 tanpa istirahat. Karyawan pabrik bagian lainnya bekerja dari pukul 07.00 15.00. 28

III.5.2 Produk-Produk yang Dihasilkan Produk-produk yang dihasilkan PT Kapasindo Prima adalah kaos kaki bayi berukuran 9 10 cm dan 11 12 cm, kaos kaki anak-anak berukuran 13 14 cm, 15 16 cm, 17 18 cm, dan 19 20 cm, dan kaos kaki dewasa berukuran 21 22 cm, 23 24 cm, dan 25 26 cm. Kaos kaki dewasa terdiri dari kaos kaki untuk olahraga, kaos kaki untuk wanita, dan kaos kaki untuk laki-laki. Terdapat pula kaos kaki sekolah untuk anak-anak dan dewasa. Selain kaos kaki dengan desain biasa, perusahaan juga memproduksi kaos kaki untuk kesehatan di mana terdapat bintik-bintik kecil hasil sablon di bagian dalam kaos kaki yang berguna untuk pijat refleksi. Selain itu juga diproduksi kaos kaki bayi anti selip dengan menggunakan sablon di bagian telapak kaki sehingga bayi yang sedang belajar berjalan terhindar dari jatuh. Di samping itu diproduksi juga kaos kaki tebal seperti bahan handuk, kaos kaki stocking, dan kaos kaki double sol untuk pria. Perbedaannya hanya terletak pada jenis benang yang digunakan. III.6 Proses Produksi Proses produksi pada PT Kapasindo Prima dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: 1. Proses Desain Terdapat empat orang desainer yang akan menggambar desain kaos kaki secara manual di atas kertas, lalu desain yang telah disetujui oleh bagian produksi akan digambar dengan komputer untuk dibuat produk contohnya. Setelah produk contoh disetujui baru dibuat produk aslinya sebanyak 140 sampai 240 lusin sesuai dengan permintaan departemen produksi. Setelah desain dengan komputer 29

selesai, desain tersebut disimpan dalam disket yang nantinya akan dibaca oleh mesin rajut komputer. Masukan tentang desain didapat dari bagian marketing yang berhubungan langsung dengan penyalur ke pelanggan. 2. Proses Rajut Bahan yang digunakan pada proses ini adalah benang cotton, nylon, lycra, dan acrylic yang dibeli dari supplier. Bahan yang digunakan untuk kaos kaki lakilaki adalah campuran benang cotton dan nylon, sedangkan untuk kaos kaki bayi, anak-anak, wanita, dan sekolah digunakan bahan campuran benang cotton dan lycra. Proses rajut ini dilakukan dengan menggunakan mesin rajut. Ada empat mesin rajut yang digunakan, yaitu: a. Mesin Rajut THS Double Cylinder Mesin rajut ini digunakan untuk memproduksi kaos kaki sekolah yang hanya mempunyai motif salur. Bahan baku yang digunakan pada mesin ini adalah campuran benang cotton dan lycra. Gulungan benang ini diletakkan pada tempat benang, kemudian benang ini ditarik melalui lubang benang dan dimasukkan ke dalam cylinder yang berisi jarum-jarum. Pada mesin ini, kaos kaki akan dirajut secara otomatis setelah mesin diset secara manual oleh operator. Setting mesin ini dilakukan dengan cara mengatur penjangnya rantai penggerak cylinder. Ukuran kaos kaki yang dihasilkan tergantung dari panjangnya rantai penggerak cylinder dan jumlah jarum yang terdapat dalam cylinder yang digunakan. Kaos kaki yang dihasilkan berupa suatu untaian panjang sehingga harus dipotong secara manual oleh operator. Untaian kaos kaki ini ditahan dari 30

atas oleh cakram dan ditahan oleh tong dari bawah dengan maksud agar rajutan yang dihasilkan tidak kendur. b. Mesin Rajut Komputer Mesin ini digunakan untuk memproduksi kaos kaki yang mempunyai banyak motif gambar tetapi tidak mempunyai motif salur sehingga biasanya digunakan untuk merajut kaos kaki wanita. Bahan baku yang biasa digunakan pada mesin ini adalah campuran benang cotton dan lycra. c. Mesin Rajut Double Cylinder Daito Mesin ini digunakan untuk memproduksi kaos kaki yang bermotif salur ataupun yang bermotif corak. Biasanya mesin rajut ini digunakan untuk membuat kaos kaki bayi. Bahan yang digunakan adalah campuran benang cotton dan lycra. Cara kerja mesin ini sama dengan mesin rajut THS Double Cylinder. d. Mesin Rajut Manual Kembang Mesin rajut ini digunakan untuk memproduksi kaos kaki yang lebih halus dan lebih banyak motif kembangnya sehingga biasanya digunakan untuk merajut kaos kaki laki-laki. Bahan yang digunakan adalah campuran benang cotton dan nylon. 3. Proses Jahit Proses ini dilakukan setelah kaos kaki selesai dirajut. Pada proses sebelumnya, kaos kaki yang dihasilkan belum terdapat penutup tumitnya. Terdapat empat macam mesin jahit yang digunakan dalam proses ini, yaitu mesin jahit Rosso, Lingking, Obras, dan Soom. Penggunaan mesin-mesin ini tergantung pada tipe kaos kaki yang ingin dibuat. 31

Mesin jahit Rosso digunakan untuk jahitan tumit standar. Mesin Lingking digunakan untuk menjahit tumit dengan hasil yang lebih halus dan biasanya digunakan untuk menjahit bagian tumit pada kaos kaki laki-laki. Hasil jahitan mesin Obras adalah yang paling kasar di antara mesin-mesin lainnya. Mesin Obras ini digunakan untuk menjahit bagian tumit pada kaos kaki yang harganya murah. Mesin Soom digunakan untuk menjahit bagian atas kaos kaki (bagian karet). 4. Proses Setting Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin Boiler yang berfungsi untuk menghasilkan uap. Tujuan dari proses ini adalah untuk merapikan/menyetrika kaos kaki. Kaos kaki yang telah jadi dibalik dan dimasukkan ke dalam lempenglempeng besi yang berbentuk seperti telapak kaki. Lempeng-lempeng besi yang telah disarungi kaos kaki ini digantung pada cagak besi, lalu dimasukkan ke dalam auto clave, di mana kaos kaki dipanaskan dengan uap yang dihasilkan oleh Boiler. Masing-masing kaos kaki dipanaskan dengan suhu yang berbedabeda. Kaos kaki laki-laki 120 o C, casual 110 o C, sekolah putih cotton 120 o C, putih acrylic 90 o C, kombinasi warna 90 110 o C, handuk cotton/olahraga 100 120 o C, dan handuk acrylic dengan menggunakan spray uap. Setelah itu, kaos kaki dikeluarkan dari lempeng besinya dan dikeringkan oleh dryer. 5. Proses Packaging Proses ini meliputi penjodohan kaos kaki, pemasangan label, dan pengepakan. Kaos kaki yang telah selesai disetting dilepas dari lempeng besinya, kemudian dijodohkan berdasarkan kesamaan ukuran baik kiri dan kanannya. Setelah dijodohkan, kaos kaki dipasangi label merek. Label ini harus dijahitkan pada 32

kaos kaki dengan menggunakan mesin jahit label yaitu mesin Juki. Selain itu, untuk kaos kaki bayi ditambahkan aksesori seperti renda atau pita. Setelah itu, harga dan ukuran ditempelkan pada kaos kaki, kemudian kaos kaki dimasukkan ke dalam plastik dan diselotip. Setiap satu lusin pasang kaos kaki dimasukkan ke dalam sebuah kotak dan kemudian kotak tersebut diletakkan di gudang barang jadi sebelum dikirim dan dijual. 6. Proses Sablon Proses ini khusus untuk kaos kaki bayi yang diberi sablon anti selip di bagian luar telapak kaki dan kaos kaki kesehatan untuk pria dewasa yang diberi sablon bintik pijat refleksi di bagian telapak kaki dalam. 33