Hasil Belajar Prasiklus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Metode STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Matematika Pokok Bahasan Geometri Siswa Kelas V A Madrasah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

NO KUALITAS JUMLAH PERSENTASE 1 Tinggi Sedang Rendah 8 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

HASIL DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar

Transkripsi:

23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan perbaikan penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil belajar siswa tentang bilangan prima FPB dan KPK pada siswa kelas 6 SD Negeri Pungangan 2. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa tersebut, maka penulis mengumpulkan data hasil belajar siswa. Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa dari 16 siswa hanya 5 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 32%, Jadi 11 siswa atau 68% siswa belum memahami materi (belum tuntas), padahal KKM yang ditetapkan sebesar 7. Hal tersebut dapat dilihat dalam grafik di bawah ini: 7 Hasil Belajar Prasiklus 6 5 4 3 2 4 5 6 7 1 4 5 6 7 Gambar 4.1 Hasil Belajar Matematika Prasiklus Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi ini, dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil. Dari masalah tersebut yang menjadi refleksi penulis salah satunya yaitu dengan metode kerja kelompok dan dengan 23

24 memanfaatkan Mistar FPB, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siawa mengenai FPB dan KPK sehingga hasil belajar akan meningkat. 4.1.2. Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Tindakan pada siklus I direncanakan selama 4 jam pelajaran dengan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan alokasi waktunya 2 jam pelajaran selama 7 menit. Setiap kali pertemuan proses pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Alokasi waktu untuk kegiatan awal kurang lebih 5 menit, kegiatan inti kurang lebih 5 menit dan kegiatan akhir kurang lebih 15 menit. Pada kegiatan awal bertujuan memotivasi siswa untuk memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kegiatan awal antara lain menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan standar kompetensi yang harus dikuasai siswa, menyampaikan pola kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung, mengingatkan materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan inti adalah kegiatan pokok yang dilakukan dalam pembelajaran. Dalam setiap pertemuan pada siklus I kegiatan intinya adalah sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa mengamati peraga Mistar FPB yang disajikan guru untuk mencarri faktor prima dan faktorisasi prima; (c) siswa bertanya jawab tentang bilangan prima,faktor prima dan faktorisasi prima; (d) secara berkelompok siswa menyelesaikan soal pada kartu masalah; (e) siswa dengan dipandu oleh guru, membahas hasil kerja kelompok dengan cara bergiliran yang diwakili oleh masing-masing kelompok; (f) siswa mengerjakan soal faktor prima pada kartu masalah; (g) bersama dengan guru mencocokkan hasil pekerjaan siswa. Kegiatan akhir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakuan untuk mengakhiri satu pertemuan. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan akhir antara lain merefleksi pambelajaran yang telah dilaksanakan, guru memberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan individu.

25 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan proses dua kali pertemuan. Pertemuan 1 dengan melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa menyelesaikan soal pada kartu masalah; (c) siswa bertanya jawab tentang bilangan prima dan faktor prima (d) secara berkelompok siswa menentukan faktor prima dan faktorisasi prima pada kartu masalah; (e) siswa dengan dipandu oleh guru, membahas hasil kerja kelompok dengan cara bergiliran yang diwakili oleh masing-masing kelompok; (f) siswa mengerjakan soal pada kartu masalah; (g) bersama dengan guru mencocokkan hasil pekerjaan siswa. Pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, sebelum pelaksanaan pertemuan kedua, maka penulis terlebih dahulu merencanakan segala sesuatu yang nantinya digunakan dalam pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua penulis melanjutkan materi pada pertemuan pertama yaitu menyampaikan materi pelajaran matematika tentang FPB.Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah dengan mengulang pembelajaran yang lalu dengan cara tanya jawab. Adapun pada pertemuan kedua ini dengan melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa mengamati mistar FPB; (c) tanya jawab untuk menentukan FPB; (d) siswa menghitung FPB dari 3 bilangan; (e) bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok tentang FPB dari 3 bilangan; (f) guru bersama siswa mencocokkan hasil pekerjaan siswa; 3. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat/observer merekam jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Dari lembar observasi tersebut didapat hasil (data terlampir) diantaranya adalah kurangnya pemberian masukan oleh guru terhadap hasil jawaban siswa, siswa yang aktif dalam kerja kelompok hanya didominasi oleh siswa yang pandai, sementara siswa yang kurang cenderung masa bodoh, sedangkan yang menjadi keberhasilan siklus I ini adalah siswa berani bertanya mengenai materi yang belum

26 dipahaminya, siswa kelihatan bersungguh-sungguh dalam memperhatikan pelajaran saat guru menjelaskan materi pelajaran. Pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan pembelajaran yang terakhir pada siklus I, dimana dalam pembelajarannya menekankan berbagai ulasan atau upaya dari kegagalan pada pertemuan sebelumnya. Dari hasil pengamatan tersebut maka penulis kembali berdiskusi mengenai pengoptimalan pembelajaran dengan pengamat.hasil dari diskusi tersebut dan yang menjadi refleksi pada pertemuan kedua adalah guru memberi masukan terhadap hasil jawaban siswa, dalam berdiskusi seharusnya lebih banyak siswa yang terlibat aktif tidak hanya didominasi oleh siswa yang pandai saja. Keberhasilan tindakan pada siklus I yang terdiri dari dua pertemuan adalah meningkatnya ketuntasan hasil evaluasi siswa, dimana pada kondisi awal hanya 32%. yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 31% yaitu menjadi 63% yang sudah mencapai ketuntasan belajar yaitu sejumlah 16 siswa yang mencapai ketuntasan belajar 1, dan 6 siswa yang belum tuntas. 4. Refleksi Dari data tersebut dari 1 siswa yang sudah tuntas, 6 siswa yang belum tuntas. Bila dibandingkan dengan sebelum diadakan kegiatan perbaikan sudah ada peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB yang sebelumnya hanya 5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar menjadi 1 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, yaitu terjadi peningkatan sebesar 31 %. Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung hampir sebagian besar siswa cukup respon mengikuti jalannya pembelajaran, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, berani tampil untuk memaparkan hasil kerja kelompok, dan melaksanakan tugas yang diberikan secara individu. Walaupun masih ada siswa yang masih kurang sepenuhnya perhatian pada pembelajaran, karena pada saat diskusi kelompok masih didominasi oleh siswa yang pandai saja, sementara siswa yang lain cenderung masa bodoh. Dalam menyampaikan pembelajaran guru sudah sesuai dengan rencana.untuk enam siswa yang belum tuntas menurut pengamatan kami dikarenakan karena kurangnya perhatian dalam belajar, siswa cenderung ramai sendiri.

27 4.1.3. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Pada siklus II ini pembelajaran matematika tentang pembagian dilaksanakan dua kali pertemuan, dengan indicator : menentukan KPK dari 3 bilangan 2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran pada siklus II, pertemuan pertama guru mengajarkan dengan melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa mengamati Mistar FPB dan KPK; (c) siswa melakukan tanya jawab untuk menghitung KPK; (d) siswa menghitung KPK 3 bilangan; (e) bersama dengan guru, siswa membahas hasil kerja kelompok tentang KPK 3 bilangan. 3. Pengamatan Pada siklus II pembelajaran dapat belangsung sesuai dengan rencana. Guru melakukan variasi dalam pembelajaran dengan cara siswa berkelompok untuk maju ke depan mengerjakan soal yang berkaitan dengan KPK 3 bilangan. Dengan cara demikian siswa terlihat senang dan lebih fokus dalam mengerjakan soal dan cepat-cepat ingin menyelesaikan soal tersebut dengan benar supaya tidak ketinggalan dengan kelompok lain. Tiap kelompok secara bergiliran maju ke depan untuk menyelesaikan soal. 4. Refleksi Setelah guru melakukan proses pembelajaran, maka yang menjadi refleksi pada siklus ini adalah tercapainya kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran menjadi lebih optimal dengan adanya kerja kelompok dan siswa maju secara berkelompok untuk mengerjakan soal, sehingga pemahaman siswa menjadi meningkat, hasil belajar siswapun menjadi meningkat. 4.1.4 Hasil Penelitian Hasil penelitian disajikan dengan penjelasan prasiklus, siklus I dan siklus II. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

28 1. Kondisi awal (Prasiklus) Deskripsi prasiklus disajikan sesuai dengan data tes formatif siswa yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Paparannya sebagai berikut: Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Matematika Pada Prasiklus No Kategori Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Tuntas dengan nilai 7 5 32 2 Tidak tuntas dengan skor 7 11 68 Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang faktor prima kelas 6 sebelum kegiatan yang mendapat nilai memenuhi KKM hanya 5 siswa (32%), sedangkan 11 siswa (68%) belum mencapai ketuntasan yaitu belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7. Hasil evaluasi matematika sebelum kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan bila disajikan pada gambar 4.2 adalah sebagai berikut. Hasil Tes Formatif Matematika Prasiklus 12 1 8 6 4 2 5 Tuntas ( 7 ) Belum Tuntas ( 4-6 ) 11 Gambar 4.2 Hasil Tes Formatif Matematika Prasiklus

29 Dari gambar 4.2 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang faktorisasi prima, dari 16 siswa yang memperoleh nilai nilai 4 6 ada 11 siswa, nilai 7 ada 5 siswa. 2. Siklus I Setelah perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan, maka hasil evaluasi yang diperoleh pada akhir siklus I mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Matematika Pada Siklus I No Kategori Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Tuntas dengan nilai 7 1 63 2 Tidak tuntas dengan skor 7 6 37 Hasil evaluasi matematika tentang FPB pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I bila disajikan pada gambar 4.3 adalah sebagai berikut. Hasil Tes Formatif Matematika Siklus I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 9 5 1 1 5 6 7 8 9 Gambar 4.3 Hasil Tes Formatif Matematika Siklus I

3 Dari gambar 4.3 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang FPB semester 1 pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, dari 16 siswa yang memperoleh nilai nilai 5 59 ada 1 siswa, nilai 6 69 ada 5 siswa, nilai 7 79 ada,nilai 8-89 ada 9 siswa,9-1 ada 1 siswa. 3. Siklus II Setelah selesai perbaikan pembelajaran siklus II, maka hasil evaluasi pada akhir siklus II mengalami peningkatan, seperti yang ada pada tabel 4.3 berikut. Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang menentukan KPK 3 bilangan pada kelas 6 semester 1.Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II, dari 16 siswa yang memperoleh nilai 5 69 ada 1 siswa, nilai 7 79 ada 3 siswa, nilai 8-89 ada 8 siswa dan nilai 9 1 ada 4 siswa. Hasil evaluasi matematika tentang pembagian pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II bila disajikan dalam gambar 4.4 adalah sebagai berikut. Hasil Tes Formatif Matematika Siklus II 1 8 8 6 4 2 3 2 2 1 5 6 7 8 9 1 Gambar 4.4 Hasil Tes Formatif Matematika Siklus II

31 Dari gambar 4.4 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang FPB dan KPK pada kelas 6 semester I pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II, dari 16 siswa yang memperoleh nilai 5 59 ada siswa, nilai 6 69 ada 1,nilai 7-79 ada 3 siswa, nilai 8-89 ada 8 siswa dan nilai 9 1 ada 4 siswa. 4. Perbandingan Hasil Belajar Tiap Siklus Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Tiap Siklus Uraian Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan Belajar 32% 63% 94% Dari tabel 4.3 dapat dilihat perbandingan tingkat ketuntasan belajar matematika tentang FPB dan KPK 3 bilangan, sehingga terjadi peningkatan 31% dan siklus II 31%, hal ini berarti meningkat 31% dari siklus I. Hasil tersebut disajikan pada gambar 4.5 adalah sebagai berikut. PERBANDINGAN PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 94 63 32 PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Gambar 4.5 Perbandingan Keadaan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

32 4.2. Pembahasan Tiap Siklus a. Siklus I Pada pembelajaran sebelum perbaikan yang hanya mengandalkan metode ceramah dengan menyisipkan sedikit tanya jawab, kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang dicapai pada pembelajaran tersebut siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai > 7 hanya 32% Dari hasil tersebut penulis bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK 3 bilangan SD Negeri Pungangan 2 dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan metode yang bervariatif pada pembelajaran berikutnya. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I penulis melaksanakannya dari menyusun rencana perbaikan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD dengan bantuan mistar FPB.Metode kooperatif tipe STAD merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem, dimana para anggota kelompok dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama, dalam kelompoknya bekerjasama untuk memecahkan persoalan yang timbul dalam hal ini adalah tentangfpb dan KPK 3 bilangan. Dalam metode koperatif tipe STAD guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, setiap orang berusaha untuk mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsipprinsip tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan metode kooperatif tipe STAD ada semacam tenggang rasa pada diri anak untuk dapat saling membantu dan bekerja sama.pembelajaran akan lebih efektif dan efiseien, setelah pelaksanaan tes formatif kami nilai dan kami analisis, ternyata proses perbaikan pembelajaran siklus I dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa yaitu siswa yang mengalami tuntas belajar yaitu 63%. b. Siklus II Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I maka penulis mendiskusikan kepada pengamat mengenai berbagai kelemahan dari pembelajaran tersebut. Dari lembar pengamatan tersebut didapat diantaranya adalah dengan kerja kelompok siswa menjadi

33 lebih aktif sehingga siswa banyak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, keberanian siswa dalam bertanya sehingga kegiatan pembelajaran terasa lebih bermakna. Setelah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka yang menjadi refleksi pada siklus II ini adalah tercapainya ketuntasan belajar, pembelajaran lebih bermakna, banyak siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, siswa lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, dengan metode kerja kelompok siswa menjadi aktif sehingga hasil belajar meningkat. Berpijak dari refleksi dan observasi teman sejawat di atas, kami melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan mengoptimalkan pelaksanaan kerja kelompok.tujuan metode kooperatif tipe STAD (dikemukakan oleh Robbert Slavin, yaitu untuk mengembangkan pikiran yang kritis, sikap demokratis, pengembangan sosio emosional. Setelah evaluasi pembelajaran siklus II kemudian kami nilai dan kami analisis ternyata hasilnya meningkat lagi, dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 63% pada siklus I meningkat 31% sehingga menjdi 94% pada siklus II.Dengan mengamati nilai ketuntasan ini berarti hasil yang dicapai pada proses perbaikan pembelajaran siklus II sudah mencapai hasil yang diinginkan.