SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA)

BAB V KESIMPULAN. diperoleh dengan skor 3,76 termasuk dalam kategori baik. b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan scientific

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

: SMA Negeri 10 Samarinda. : 1 Minggu x 4 Jam 45 Menit

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA)

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK

ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN-KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. statistic dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan Scientific efektif pada materi pokok sistem koloid

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

Analisis Keterkaitan KI - KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Purwanti Widhy H, M.Pd

LAMPIRAN 3 : SILABUS 136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1)

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:

SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR

FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RPP ROSLINA 15B08020

RPP 02. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Negeri 9 Makassar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA

Transkripsi:

L A M P I R A N

Satuan Pendidikan Kelas/ Semester : XI IPA /2 Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kompetensi Inti KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 : SMA Katolik Sint Carolus Kupang SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbang-an kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Koloid Sistem koloid Sifat koloid Pembuatan koloid Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung). Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung) Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik) Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik) 12 JP - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya 2.1.Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 178

Kompetensi Dasar terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2.Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung) Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung) Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik) Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik) Alokasi Waktu Sumber Belajar 2.3.Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung) Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal 179

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar (catatan pendidik) 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid. Mengamati Mencari informasi dari berbagai sumber dengan membaca/mendengar/mengmati tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari Mencari contoh-contoh koloid yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Menanya Bagaimana peran sistem koloid dalam kehidupan, misalnya dalam pembuatan kosmetik, farmasi, bahan makanan dan lain-lain) Bagaimana peran sabun dalam membersihkan piring kotor? Mengumpulkan Informasi Mendiskusikan hasil bacaan tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan Sikap Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan senter (effek Tyndall), keaktifan, kerja sama, komunikatif, tanggung jawab, dan peduli lingkungan, dan sebagainya). Pengetahuan Tes tertulis uraian Pemahaman sistem koloid, sifat-sifat koloid dan pembuatan koloid serta 180

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran peranannya dalam kehidupan sehari-hari Merancang percobaan pembuatan koloid dan mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi Melakukan percobaan pembuatan koloid Mengamati dan mencatat data hasil percobaan Mendiskusikan bahan/zat yang berupa koloid dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat peta konsep. Menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan Menghubungkan sistem koloid Penilaian peranannya dalam kehidupan. Tugas Membuat peta konsep tentang sistem koloid, sifatsifat koloid, pembuatan koloid dan peranannya dalam kehidupan. Keterampilan Praktik Merancang dan melakukan percobaan pembuatan koloid Portofolio Peta konsep Laporan percobaan Alokasi Waktu Sumber Belajar 181

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran dengan sifat-sifatnya Membedakan koloid liofob dan koloid liofib. Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengomunikasikan Mempresentasikan peta konsep sistem koloid, sifat-sifat koloid, dan pembuatan koloid serta peranannya dalam kehidupan Membuat laporan percobaan dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. 182

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 (RPP 01) Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/Semester : XI IPA/ Genap Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Koloid Sub Materi : Larutan, suspensi, dan koloid Alokasi Waktu : 2 45 menit Tahun Ajaran : 2016/2017 A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 183

B. Kompetensi dasar dan indikator KI 1 KD dari KI 1 Indikator 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dimulai 1.1.2 Berdoa sesudah pembelajaran akhir 1.1.3 Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya. 1.1.4 Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 1.1.5 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi. 1.1.6 Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan. KI 2 KD dari KI 2 Indikator 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukan sikap jujur dalam (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, mengerjakan tugas. jujur, objektif, terbuka, mampu 2.1.2 Dapat menunjukan sikap disiplin membedakan fakta dan opini, ulet, dalam kegiatan pembelajaran. teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. 184

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.2.1 Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. 2.3 Menunjukkan perilak responsif dan 2.3.1 Menunjukan sikap proaktif dalam proaktif serta bijaksana sebagai memecahkan masalah dan membuat wujud kemampuan memecahkan keputusan. masalah dan membuat keputusan KI 3 KD dari KI 3 Indikator 3.15 Menganalisis peran koloid dalam 3.15.1 Menjelaskan sistem dispersi. kehidupan berdasarkan sifatsifatnya. 3.15.2 Membedakan antara larutan, koloid dan suspensi berdasarkan data percobaan. 3.15.3 Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. KI 4 KD dari KI 4 Indikator 4.15 Mengajukan ide/ gagasan untuk 4.15.1 Psikomotor memodifikasi pembuatan koloid a. Persiapan percobaan : menyiapkan berdasarkan pengalaman membuat alat dan bahan yang dibutuhkan beberapa jenis koloid. b. Pelaksanaan percobaan : menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti c. Kegiatan akhir percobaan : menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan 185

4.15.2 Proses a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Melakukan eksperimen dan menganalisis data d. Menyimpulkan hasil percobaan C. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut: 1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan a. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai b. Berdoa setelah pembelajaran dimulai c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya d. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. e. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi f. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan 2. Menyadari pengetahuan bersifat tentatif Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu a. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas. b. Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran c. Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. d. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu. a. Menjelaskan sistem dispersi. 186

b. Membedakan antara larutan, koloid dan suspensi. c. Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. 4. Selama proses pembelajaran peserta didik mampu a. Psikomotor 1) Persiapan percobaan: menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2) Pelaksanaan percobaan: menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti 3) Kegiatan akhir percobaan: menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan b. Proses 1) Merumuskan masalah 2) Merumuskan hipotesis 3) Melakukan eksperimen dan menganalisis data 4) Menyimpulkan hasil percobaan D. Materi Ajar Larutan, Suspensi dan Koloid Jenis-jenis Koloid E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran a. Pendekatan : Inkuiri Terbimbing b. Metode : Diskusi, eksperimen dan penugasan. F. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media berupa Lembar Kerja Siswa 01 dan Bahan Ajar 01 2. Alat dan bahan berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum 3. Sumber Belajar Sutresna, N. 2014. KIMIA untuk SMA kelas XI. Jakarta:Grafindo 187

G. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Langkah langkah Kegiatan Inkuiri Terbimbing Deskripsi Kegiatan 1. Guru memasuki kelas Alokasi Waktu 10 2. Guru menyapa peserta didik menit kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa(aspek yang dinilai menamkan sikap riligius unutk menggaupkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa ) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. (aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan) 4.Guru menanyakan materi prasyarat kepada peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan seharihari dengan bertanya kepada siswa, Pernahkan kalian membuat teh atau susu? 5.Guru memotivasi siswa dengan menunjukan contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: hand body, parfum, deodorant. 6.Guru menyampaikan indikator pembelajaran 7.Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian 188

Inti Fase 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah Fase 2 Membuat Hipotesis mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik. 1. Guru mendemostrasikan beragam bahan yang telah disediakan sambil menanyakan mana yang termasuk dalam contoh larutan, koloid, dan suspensi. 2. Guru menjelaskan secara garis besar tentang materi larutan, koloid dan suspensi. 3. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompokkelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik. 4. Guru membagi bahan ajar 01 kepada peserta didik. 5. Guru membagi LKS 01 kepada peserta didik. 1. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (Jawaban sementara) yang diharapkan adalah: 1. Ada perbedaan dari campuran tersebut 2. Larutan gula, cuka termasuk contoh dari larutan sejati, campuran air + susu, campuran air + deterjen, campuran air 70 menit 189

Fase 3 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi + tepung terigu, campuran air + minyak goreng dan campuran air + tanah termasuk contoh koloid, campuran kopi termasuk suspensi. 1. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan. 2. Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan sesuai pedoman dalam LKS 01 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin ) Fase 4 Mengumpulkan dan menganalisis data 1. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian) 2. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu). Fase 5 Membuat kesimpulan 1. Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur). 190

2. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya. 3. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum. Penutup 1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut. 2. Guru memberikan kuis 01 kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tugas rumah 01 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam penutup 10 menit 191

H. Penilaian hasil pembelajaran 1. Jenis/Teknik Penilaian: No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Spiritual Observasi. Angket a. Lembar observasi. b. Lembar angket 2 Sikap sosial Observasi dan kegiatan diskusi kelompok a. Lembar observasi. b. Lembar angket 3 Pengetahuan Tes (tes hasil belajar) a. Soal penugasan individu. b. Kuis. 4 Keterampilan Observasi a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses d. Lembar penilaian keterampilan 2. Instrumen Penilaian a. Lembar Observasi b. Lembar Penilaian Diri/ Angket c. Test 192

A. Kompetensi Inti (KI) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 02 (RPP 02) Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/Semester : XI IPA / Genap Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Koloid Sub Materi : Sifat-sifat Koloid Alokasi Waktu : 2 45 menit Tahun Ajaran : 2016/2017 KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar dan indikator KI 1 KD dari KI 1 Indikator 1.2 Menyadari adanya keteraturan dari 1.1.7 Berdoa sebelum dan sesudah sifat hidrokarbon, termokimia, laju pembelajaran dimulai reaksi, kesetimbangan kimia, larutan 1.1.8 Berdoa sesudah pembelajaran akhir dan koloid sebagai wujud kebesaran 1.1.9 Berdoa sesuai ajaran agama yang Tuhan Yang Maha Esa dan dianutnya. pengetahuan tentang adanya 1.1.10 Mengucapkan rasa syukur ketika keteraturan tersebut sebagai hasil berhasil mengerjakan sesuatu. pemikiran kreatif manusia yang 1.1.11 Memberi salam sebelum dan sesudah kebenarannya bersifat tentatif. menyampaikan pendapat/presentasi 1.1.12 Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan KI 2 KD dari KI 2 Indikator 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.2.1 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, kegiatan pembelajaran. jujur, objektif, terbuka, mampu 2.2.2 Menunjukan sikap jujur dalam membedakan fakta dan opini, ulet, mengerjakan tugas. teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. 2.4 Menunjukkan perilaku kerjasama, 2.4.1 Dapat bekerjasama dengan baik antar santun, toleran, cinta damai dan teman dalam menyelesikan tugas peduli lingkungan serta hemat kelompok. dalam memanfaatkan sumber daya alam. 194

2.5 Menunjukkan perilaku responsif dan 2.5.1 Menunjukan sikap proaktif dalam proaktif serta bijaksana sebagai memecahkan masalah dan membuat wujud kemampuan memecahkan keputusan. masalah dan membuat keputusan. KI 3 KD dari KI 3 Indikator 3.15 Menganalisis peranan koloid dalam 3.15.1 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Effek kehidupan berdasarkan sifatsifatnya. Tyndall, Gerak Brown, Elektroforesis, dan Koagulasi). 3.15.2 Menjelaskan Koloid Liofob dan Liofil. 3.15.3 Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifatsifatnya. KI 4 KD dari KI 4 Indikator 4.15 Mengajukan ide/ gagasan untuk 4.15.3 Psikomotor memodifikasi pembuatan koloid a. Persiapan percobaan : menyiapkan alat berdasarkan pengalaman embuat dan bahan yang dibutuhkan beberapa jenis koloid. b. Pelaksanaan percobaan : menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti c. Kegiatan akhir percobaan : menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan 4.15.4 Proses a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Melakukan eksperimen dan menganalisis data d. Menyimpulkan hasil percobaan 195

C. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut: 1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan a. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai b. Berdoa setelah pembelajaran dimulai c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya d. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. e. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi f. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan 2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu a. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas. b. Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran c. Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. d. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu. a. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Effek Tyndall, Gerak Brown, Elektroforesis, dan Koagulasi). b. Menjelaskan Koloid Liofob dan Liofil. c. Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-sifatnya. 4. Selama proses pembelajaran peserta didik mampu a. Keterampilan 196

1) Persiapan percobaan: menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2) Pelaksanaan percobaan: menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti 3) Kegiatan akhir percobaan: menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan b. Proses 1) Merumuskan masalah 2) Merumuskan hipotesis 3) Melakukan eksperimen dan menganalisis data 4) Menyimpulkan hasil percobaan D. Materi ajar Sifat-sifat Koloid Peranan Koloid dalam kehidupan E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Inkuiri Terbimbing Metode : Diskusi, eksperimen dan penugasan. F. Media, Alat dan Sumber Belajar a. Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum b. Alat dan bahan berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c. Sumber belajar Sutresna, N. 2014. KIMIA untuk SMA kelas XI. Jakarta:Grafindo 197

G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Langkah langkah Kegiatan Inkuiri Terbimbing Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 1. Guru memasuki kelas 10 menit 2. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa(aspek yang dinilai menamkan sikap riligius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa ) 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.(aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan) 4. Guru menanyakan materi prasyarat kepada peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari, Pernahkah kalian melihat sorot lampu senter pada malam yang berkabut atau cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamar?. 5. Guru memotivasi peserta didik dengan menyebutkan contoh sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: telur yang menggumpal saat dipanaskan, pembuatan tahu. 6. Guru menyampaikan indikator pembelajaran 7. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik. 198

Inti Fase 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah Fase 2 Membuat Hipotesis Fase 3 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi 1. Guru mengawali pembelajaran 70 menit dengan meminta peserta didik melihat contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti sinar matahari masuk melalui celah dalam ruangan, pada sinar tersebut terdapat debu-debu yang berhamburan, langit yang berwarna biru. 2. Guru menjelaskan secara garis besar tentang materi larutan, koloid dan suspensi. 3. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik. 4. Guru membagi bahan ajar 02 kepada peserta didik. 5. Guru membagi LKS 02 kepada peserta didik. 1. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (jawaban sementara) yang diharapkan yaitu: Karena terjadinya efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid yang mengenainya akan memantulkan cahaya sehingga akan terlihat lebih terang. Debu merupakan salah satu contoh koloid. Jadi salah satu sifat koloid adalah dapat menghamburkan cahaya. 1. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan tentang sifatsifat koloid. 2. Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan sesuai pedoman dalam LKS 02 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin ) 199

Fase 4 Mengumpulkan dan menganalisis data Fase 5 Membuat kesimpulan 1. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian) 2. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu) 1. Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur). 2. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya.guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum. Penutup 1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut. 2. Guru memberikan kuis 01 kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tugas rumah 01 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam penutup. 200

H. Penilaian hasil pembelajaran a. Jenis/Teknik Penilaian: No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Spiritual Observasi. Angket 2 Sikap sosial Observasi, kegiatan diskusi kelompok. a. Lembar observasi. b. Lembar angket a. Lembar observasi. b. Lembar angket 3 Pengetahuan Tes (tes hasil belajar) a. Soal penugasan individu. b. Kuis. 4 Keterampilan observasi a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses d. Lembar penilaian keterampilan b. Instrumen Penilaian 1. Lembar Observasi 2. Lembar Penilaian Diri/ Angket 3. Test 201

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 03 (RPP 03) Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/Semester : XI IPA / Genap Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Koloid Sub Materi : Pembuatan Koloid Alokasi Waktu : 2 45 menit Tahun Ajaran : 2016/2017 A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 202

B. Kompetensi dasar dan indikator KI 1 KD dari KI 1 Indikator 1.3 Menyadari adanya keteraturan dari 1.1.13 Berdoa sebelum dan sesudah sifat hidrokarbon, termokimia, laju pembelajaran dimulai reaksi, kesetimbangan kimia, larutan 1.1.14 Berdoa sesudah pembelajaran akhir dan koloid sebagai wujud kebesaran 1.1.15 Berdoa sesuai ajaran agama yang Tuhan Yang Maha Esa dan dianutnya. pengetahuan tentang adanya 1.1.16 Mengucapkan rasa syukur ketika keteraturan tersebut sebagai hasil berhasil mengerjakan sesuatu. pemikiran kreatif manusia yang 1.1.17 Memberi salam sebelum dan sesudah kebenarannya bersifat tentatif. menyampaikan pendapat/presentasi 1.1.18 Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan KI 2 KD dari KI 2 Indikator 2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.3.1 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, kegiatan pembelajaran. jujur, objektif, terbuka, mampu 2.3.2 Menunjukan sikap jujur dalam membedakan fakta dan opini, ulet, mengerjakan tugas. teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. 2.6 Menunjukkan perilaku kerjasama, 2.6.1 Dapat bekerja sama dengan baik antar santun, toleran, cinta damai dan teman dalam menyelesikan tugas peduli lingkungan serta hemat dalam kelompok. memanfaatkan sumber daya alam. 203

2.7 Menunjukkan perilaku responsif dan 2.7.1 Menunjukan sikap proaktif dalam proaktif serta bijaksana sebagai memecahkan masalah dan membuat wujud kemampuan memecahkan keputusan. masalah dan membuat keputusan. KI 3 KD dari KI 3 Indikator 3.15 Menganalisis peran koloid dalam 3.15.1 Menjelaskan proses pembuatan koloid kehidupan berdasarkan sifatsifatnya. dengan cara dispersi. 3.15.2 Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi. KI 4 KD dari KI 4 Indikator 4.15 Mengajukan ide/ gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid. 4.15.5 Psikomotor a. Persiapan percobaan : menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan b. Pelaksanaan percobaan : menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti c. Kegiatan akhir percobaan : menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan 4.15.6 Proses a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Melakukan eksperimen dan menganalisis data d. Menyimpulkan hasil percobaan 204

E. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut: 1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan a. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai b. Berdoa setelah pembelajaran dimulai c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya d. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. e. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi f. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan 2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu a. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas. b. Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran c. Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. d. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu. a. Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara dispersi. b. Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi. 4. Selama proses pembelajaran peserta didik mampu a. Keterampilan 1) Persiapan percobaan: menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2) Pelaksanaan percobaan: menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti 205

3) Kegiatan akhir percobaan: menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan b. Proses 1) Merumuskan masalah 2) Merumuskan hipotesis 3) Melakukan eksperimen dan menganalisis data 4) Menyimpulkan hasil percobaan F. Materi ajar Pembuatan Koloid G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Inkuiri Terbimbing Metode : Diskusi, eksperimen dan penugasan. H. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media berupa lembar kerja siswa 03 dan bahan ajar 03 2. Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum 3. Sumber belajar Sutresna, N. 2014. KIMIA KIMIA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Grafindo I. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Langkah langkah Kegiatan Inkuiri Terbimbing Deskripsi Kegiatan 1. Guru memasuki kelas. 2. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa (aspek yang dinilai menamkan sikap riligius unutk Alokasi Waktu 10 menit 206

menggaupkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa). 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. (aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan). 4. Guru menanyakan materi prasyarat kepada peserta didik dengan bertanya, contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan sifatsifat koloid. 5. Guru memotivasi peserta didik dengan dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan pernahkah kalian membuat agar-agar?. 6. Guru menyampaikan indikator pembelajaran 7. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik. 207

Inti Fase 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah Fase 2 Membuat Hipotesis 1. Guru menunjukkan kepada peserta didik contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti menunjukan bentuk agaragar. 2. Guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai agaragar yang sudah diamati, untuk menanamkan sikap menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa serta menyadari pengetahuan yang bersifat tentatif. 3. Guru menjelaskan secara garis besar materi pembuatan koloid. 4. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik. 5. Guru membagi bahan ajar 03 kepada peserta didik. 6. Guru membagi LKS 03 kepada peserta didik. 1. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (jawaban sementara) yang diharapkan adalah : 1) Cara membuat agar-agar yaitu memasukan air secukupnya ke dalam gelas 70 menit 208

Fase 3 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi kemudian panaskan hingga mendidih; Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu aduk hingga merata; Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. 2) Agar-agar termasuk ke dalam koloid. 3) Agar-agar dikelompokkan ke dalam cara pembuatan koloid dispersi. Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. 1. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan tentang pembuatan koloid. 2. Guru menjelaskan dan menuntun siswa dalam melakukan kegiatan praktikum sesuai pedoman dalam LKS 03 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin ). 209

Fase 4 Mengumpulkan dan menganalisis data 1. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian). 2. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu). 3. Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur). Fase 5 1. Peserta didik memberikan Membuat pertanyaan atau umpan balik kesimpulan terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya. 2. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum. Penutup 1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut. 10 menit 210

2. Guru memberikan kuis 03 kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tugas rumah 03 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam penutup J. Penilaian hasil pembelajaran a. Jenis/Teknik Penilaian: No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Spiritual Observasi. Angket 2 Sikap sosial Observasi, kegiatan diskusi kelompok. a. Lembar observasi. b. Lembar angket a. Lembar observasi. b. Lembar angket 3 Pengetahuan Tes (tes hasil belajar) a. Soal penugasan individu. b. Kuis. 4 Keterampilan Observasi a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses d. Lembar penilaian produk e. Lembar penilaian keterampilan b. Instrumen Penilaian 1) Lembar Observasi 2) Lembar Penilaian Diri/ Angket 3) Test 211

BAHAN AJAR 01 KOLOID 1. Sistem Koloid Pernahkah anda mencampurkan gula, pasir, dan susu bubuk ke dalam air? Ketiga campuran tersebut (gula-air, pasir-air, susu bubuk-air) akan membentuk satu dispersi, yaitu penyebaran merata dua fase. Kedua fase tersebut terdiri atas fase zat yang didispersikan dan fase pendispersi. Fase zat yang didispersikan dikenal juga dengan istilah fase terdispersi atau fase dalam. Adapun fase pendispersi dikenal dengan istilah medium pendispersi atau fase luar. Pada umumnya, fase terdispersi memiliki jumlah molekul yang lebih kecil dibandingkan dengan fase pendispersi. Terdapat tiga macam campuran, yaitu larutan sejati atau larutan, suspensi, dan koloid. Termasuk ke dalam kelompok manakah campuran-campuran tersebut? 212

a. Larutan Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm ( 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Jadi, campuran antara gula dan air termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya adalah larutan garam dapur, larutan urea dan larutan cuka. Contoh larutan yang bersifat homogen dapat di tunjukan pada gambar 1.1 Gambar 1.1,larutan teh Sumber internet b. Suspensi Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekul- 213

molekul zat terdispersi. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi 10-5 cm ( 100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi. Contoh suspensi dapat ditunjukan pada gambar 1.2 a b c. Koloid Gambar 1.2 a. santan kelapa, b. Kopi Sumber internet Untuk memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi yang umum, yaitu air. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih daripada ukuran 214

partikel zat terdispersi di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7 cm sampai dengan 10-5 cm (1 nm 100 nm). Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan kertas saring yang berpori-pori sangat halus. Berdasarkan sistem dispersi, suatu koloid tampak seperti suspensi. Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut dengan istilah suspensi homogen. Campuran susu bubuk dengan air dinamakan koloid. Contoh koloid ditunjukan pada gambar 1.3 a b Gambar 1.3 a. agar-agar, b.susu Sumber internet 215

Tabel Perbandingan antara Larutan, Koloid dan Suspensi Ditunjukan pada tabel 1.1 Aspek Larutan Koloid Suspensi Bentuk Campuran Homogen Tampak Homogen Heterogen Kestabilan Stabil Stabil Tidak Stabil Pengamatan Mikroskop Homogen Heterogen Heterogen Jumlah Fase Satu Dua Dua Sistem Dispersi Molekular Padatan Halus Padatan Kasar Pemisahan dengan Cara Penyaringan Tidak dapat disaring Ukuran Partikel 10-7 cm, atau 1 nm Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra 10-7 cm 10-5 cm, atau 1 nm 100 nm Dapat disaring 10-5 cm, atau 100 nm Sumber internet 2. Pengelompokkan Sistem Koloid Sistem koloid merupakan campuran yang heterogen. Telah diketahui bahwa terdapat tiga fase zat, yaitu padat, cair, dan gas. Dari ketiga fase zat ini dapat dibuat sembilan kombinasi campuran fase zat, tetapi yang dapat membentuk sistem koloid hanya delapan. Kombinasi campuran fase gas dan fase gas selalu menghasilkan campuran homogen (satu fase) sehingga tidak dapat membentuk sistem koloid. 216

a. Sistem Koloid Fase Padat-Cair (Sol) Sistem koloid fase padat-cair disebut sol. Sol terbentuk dari fase terdispersi berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan. Sol yang memadat disebut gel. Berikut contohcontoh sistem koloid fase padat-cair. 1) Agar-agar Padatan agar-agar terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan dingin sol ini akan tetap berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-agar tinggi pada keadaan dingin sol menjadi padat dan kaku. Keadaan seperti ini disebut gel. Contoh sistem koloid fase padat - cair pada gambar 2) Pektin Gambar 1.4 Sumber internet Pektin adalah tepung yang diperoleh dari buah pepaya muda, apel, dan kulit jeruk. Jika pektin didispersikan di 217

dalam air, terbentuk suatu sol yang kemudian memadat sehingga membentuk gel. Pektin biasa digunakan untuk pembuatan selai. 3) Gelatin Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki binatang, misalnya sapi. Jika gelatin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol yang kemudian memadat dan membentuk gel. Gelatin banyak digunakan untuk pembuatan cangkang kapsul. Agar-agar, pektin, dan gelatin juga digunakan untuk pembuatan makanan, seperti jelly atau permen yang kenyal (gummy candies). Contoh sistem koloid fase padat cair ditunjukan pada gambar 1.5 Gambar 1.5 Sumber internet 218

4) Cairan Kanji Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung kanji cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel. Suatu gel terbentuk karena fase terdispersi menyerap medium pendispersi sehingga fase terdispersi mengembang, memadat, dan menjadi kaku. Contoh sistem koloid ase padat cair ditunjukan pada gambar 1.6 Gambar 1.6 Kanji Sumber internet 5) Air sungai (tanah terdispersi di dalam medium air.) 6) Cat tembok dan tinta (zat warna terdispersi di dalam medium air). 7) Cat kayu dan cat besi (zat warna terdispersi di dalam pelarut organik). 219

8) Gel kalsium asetatdi dalam alkohol. 9) Sol arpus (damar). 10) Sol emas, sol Fe(OH) 3, sol Al(OH) 3, dan sol belerang. b. Sistem Koloid Fase Padat-Padat (Sol Padat) Sistem koloid fase padat-padat terbentuk dari fase terdispersi dan fase pendispersi yang sama-sama berwujud zat padat sehingga dikenal dengan nama sol padat. Lazimnya, istilah sol digunakan untuk menyatakan sistem koloid yang terbentuk dari fase terdispersi berupa zat padat di dalam medium pendisersi berupa zat cair sehingga tidak perlu digunakan istilah sol cair. Contoh sistem koloid fase padatpadat adalah logam campuran (aloi), misalnya stainless steel yang terbentuk dari campuran logam besi, kromium, dan nikel. Contoh lainnya adalah kaca berwarna yang dalam hal ini warna terdispersi di dalam medium zat padat (kaca). 220

Contoh sistem koloid fase padat padat ditunjukan pa gambar 1.7 Gambar 1.7 Contoh Koloid Sol Padat Sumber internet c. Sistem Koloid Fase Padat-Gas (Aerosol Padat) Sistem koloid fase padat-gas terbentuk dari fase terdispersi berupa padat dan fase pendispersi berupa gas. Anda sering menjumpai asap dari pembakaran sampah, asap merupakan partikel padat yang terdispersi di dalam medium pendispersi berupa gas (udara). Partikel padat di udara disebut partikulat padat. Sistem dispersi zat padat dalam medium pendispersi gas disebut aerosol padat. 221

Contoh sistem koloid fase padat gas ditunjukan pada gambar 1.8 Gambar 1.8 Contoh Koloid Aerosol Padat Sumber internet d. Sistem Koloid Fase Cair-Gas (Aerosol) Sistem fase cair-gas terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan fase pendispersi berupa gas, yang disebut aerosol. Contoh sistem koloid ini adalah kabut dan awan. Partikel-partikel zat cair yang terdispersi di udara (gas) di sebut partikulat cair. Contoh aerosol adalah hairspray, obat nyamuk semprot, body spray, cat semprot. 222

Contoh sistem koloid fase cair gas ditunjukan pada gambar 1.9 Gambar 1.9 Contoh Koloid Aerosol Sumber internet e. Sistem Koloid Fase Cair-Cair (Emulsi) Sistem koloid fase cair-cair terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dalam medium pendispersi yang juga berupa cairan. Campuran yang terbentuk bukan berupa larutan, melainkan bersifat heterogen. Misalnya, campuran antara minyak dan air. Contoh sistem koloid fase cair cair ditunjukan pada gambar 1.10 Gambar 1.10 Contoh Koloid Emulsi Sumber internet 223

f. Sistem Koloid Fase Cair- Padat (Emulsi Padat) Sistem koloid fase cair-padat terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersi berupa zat padat sehingga di kenal dengan nama emulsi padat. Sebenarnya, istilah emulsi hanya digunakan untuk sistem koloid fase cair-cair. Jadi, emulsi berarti sistem koloid fase cair-cair (tidak ada istilah emulsi cair). Contoh emulsi padat, yaitu keju, mentega, dan mutiara. Contoh sistem koloid cair padat ditunjukan pada gambar 1.11 Gambar 1.11 Contoh Koloid Emulsi Padat Sumber internet g. Sistem Koloid Fase Gas-Cair (Busa) Sistem Koloid Fase Gas-Cair terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat cair. Jika anda mengocok sabun, akan timbul busa. Di dalam busa sabun terdapat rongga yang terlihat kosong. Busa sabun merupakan fase gas dalam medium cair. Contoh-contoh zat yang dapat 224

menimbulkan busa atau buih, yaitu sabun, deterjen, dan protein. Pada proses pencucian, busa yang ditimbulkan oleh sabun dan deterjen dapat mempercepat proses penghilangan kotoran. Busa atau buih pada zat pemadam api berfungsi memperluas jangkauan dan mengurangi penguapan air. Di dalam suatu proses industri kimia, misalnya proses fermentasi, kadangkadang pembentukan busa tidak diinginkan sehingga dilakukan penambahan zat anti busa seperti silikon, eter, dan lain-lain. Contoh sistem koloid fase gas cair ditunjukan pada gambar 1.12 Gambar 1.12 Contoh Koloid Buih Sumber internet h. Sistem Koloid Fase Gas-Padat (Busa Padat) Sistem Koloid Fase Gas-Padat terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat 225

padat, yang dikenal dengan istilah busa padat, sedangkan dispersi gas dalam medium cair disebut busa. Contoh sitem koloid fase gas padat ditunjukan pada gambar 1.13 Gambar 1.13 Contoh Koloid Buih Padat Sumber internet No Fase Terdispersi Tabel Jenis-jenis Koloid Ditunjukan pada tabel 1.2 Medium Nama Koloid Pendispersi Contoh 1 padat Cair Sol Sol emas, agar-agar, jelly, cat, tinta, air sungai. 2 Padat Gas Aerosol padat Asap 3 Padat Padat Sol padat Paduan logam, kaca berwarna 4 Cair Gas Aerosol Kabut dan awan 5 Cair Cair Emulsi Santan, susu, es cream, lotion, mayonnaise. 6 Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, mutiara. 7 Gas Cair Buih, busa Busa sabun 8 Gas Padat Busa padat Karet busa dan batu apung. 226

BAHAN AJAR 02 SIFAT DAN PENERAPAN SISTEM KOLOID 3. Sifat Sistem Koloid Secara fisik, sistem koloid terlihat homogen seperti larutan. Jika anda amati dengan mikroskop, terlihat adanya perbedaan antara koloid dan larutan karena sistem koloid sebetulnya bersifat heterogen. Untuk lebih memperjelas perbedaan antara larutan dan koloid, anda harus mempelajari sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem koloid. 1. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak yang tidak beraturan, gerak acak atau gerak zik-zak partikel koloid. Gerak Brown terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi. 227

Contoh gerak brown dapat ditunjukan pda gambar 2.1 Gambar 2.1. Gerak Brown 2. Efek Tyndall Jika cahaya dilewatkan ke dalam sistem koloid, cahaya yang melewati sistem koloid tersebut terlihat lebih terang. Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan oleh terjadinya effek tyndall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. 228

Contoh efek tyndall dapat ditunjukan pda gambar 2.2 Gambar 2.2 Effek Tyndall 3. Adsorpsi Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion-ion pada permukaan. Jika partikel menyerap ion bermuatan, kemudian ion-ion tersebut menempel pada perrmukaanya, partikel koloid tersebut menjadi bermuatan. Contoh adsorpsi dapat ditunjukan pda gambar 2.3 Gambar 2.3. Adsorpsi 229

4. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi karena pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena elektroforesis. Contoh koagulasi dapat ditunjukan pda gambar 2.4 Gambar 1.4. Koagulasi Koloid 5. Koloid Liofil dan koloid liofob Sistem koloid sol (zat padat dalam medium pendispersi cair) dapat bersifat liofil, zat terdispersi dapat menarik atau mengikat medium pendispersi. Pada sol yang bersifat liofob, 230

zat terdispersi tidak dapat mengikat medium pendispersinya (air). Contoh koloid liofil dan koloid liofob dapat ditunjukan pda gambar 2.5 Gambar 2.5. Koloid Hidrofil dan Koloid Hidrofob 6. Koloid Pelindung Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil. Contoh koloid pelindung adalah gelatin yang merupakan koloid padatan dalam medium air. Gelatin biasanya digunakan pada pembuatan es cream untuk mencegah pembentukan Kristal es yang kasar sehingga diperoleh es cream ysng lebih lembut. 231

Contoh koloid pelindung dapat ditunjukan pda gambar 2.6 Gambar 2.6. Koloid Pelindung 7. Dialisis Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion-ion yang terabsorbsi sehingga ion-ion tersebut dapat dihilangkan dan zat terdispersi terbebas dari ion-ion yang tidak diinginkan. Pada proses dialisis, koloid yang mengandung ionion, dimasukkan ke dalam kantung penyaring, kemudian dicelupkan ke dalam medium pendispersi (air). Ion-ion dapat keluar melewati penyaringan sehingga partikel koloid terbebas dari ion-ion. Proses dialisis juga terjadi dalam metabolisme tubuh, ginjal berfungsi sebagai penyaring semipermeabel. Cairan hasil metabolisme mengandung butirbutir darah, air dan urea. 232

Contoh dialisis dapat ditunjukan pda gambar 2.7 Gambar 2.7. Dialisis 8. Sistem Koloid dalam Pengolahan Air Air sungai merupakan koloid yang terbentuk dari air tanah liat yang terdispersi dalam air. Pengolahan air sungai menjadi air bersih dapat dilakukan melalui tahap-tahap penggumpalan pengotor (koagulasi), dan pembasmian kuman (desinfeksi). Contoh sistem koloid dalam pengolahan air dapat ditunjukan pda gambar 2.8 Gambar 2.8. Koloid Penjernihan Air 233

BAHAN AJAR 03 PEMBUATAN KOLOID 4. Pembuatan Koloid Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, menggabungkan molekul atau ion dari larutan (cara kondensasi). Kedua, menghaluskan partikel suspensi, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi (cara dispersi). Gambar 1.1. Pembuatan Koloid 234

1. Cara Kondensasi Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi penggaraman dan reaksi penjenuhan. a. Reaksi Redoks Reaksi redoks merupakan reaksi pembentukan partikel koloid melalui mekanisme perubahan bilangan oksidasi. Perhatikan contoh-contoh berikut. 1) Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida (H 2 S) ke dalam larutan belerang dioksida (SO 2 ). 2H 2 S (g) + SO 2(aq) 3S (s) + 2H 2 O (l) 2) Pembuatan sol emas dengan cara mereaksikan larutan AuCl 2 dan zat pereduksi formaldehid atau besi (II) sulfat. 2AuCl 3(aq) + 3HCOH (aq) + 3H 2 O (l) 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3HCOOH (aq) atau 2AuCl 3(aq) + 3FeSO 4(aq) 2 Au (s) + Fe 2 (SO 4 ) 3(aq) + FeCl 3(aq) 235

Gambar 1.2. Reaksi Redoks b. Reaksi Hidrolisis Reaksi hidrolisis merupakan reaksi pembentukan koloid dengan menggunakan pereaksi air. Misalnya, pembuatan sol Al(OH) 3 dan sol Fe(OH) 3. 1) Pembuatan sol Al(OH) 3 dari larutan AlCl 3, Al 2 (SO 4 ) 3, PAC, atau tawas. AlCl 3(aq) + 3H 2 O (l) Al(OH) 3(s) + 3HCl (aq) 2) Pembuatan sol Fe(OH) 3 dari larutan FeCl 3 dengan air panas. FeCl 3(aq) + 3H 2 O (l) Fe(OH) 3(s) + 3HCl (aq) c. Reaksi Penggaraman Garam-garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi koloid melalui reaksi pembentukan garam. Untuk menghindari pengendapan 236

biasanya digunakan suatu zat pemecah. AgNO 3(aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3(aq) Na 2 SO 4(aq) + Ba(NO 3 ) 2(aq) BaSO 4(s) + 2NaNO 3(aq) Gambar 1.3. Pengendapan d. Penjenuhan Larutan Pembuatan kalsium asetat merupakan contoh pembuatan koloid dengan cara penjenuhan larutan ke dalam larutan jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan pelarut alkohol sehingga akan menghasilkan koloid yang berupa gel. Kalsium asetat bersifat mudah larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol. 2. Cara Dispersi Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Cara dispersi dilakukan melalui cara mekanik 237

(penggerusan), cara busur Bredig, dan cara peptisasi (pemecahan). a. Cara Mekanik Cara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus. Partikel kasar digiling dengan alat colid mill sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. Selanjutnya, partikel halus ini didispersikan kedalam suatu medium pendispersi. Proses penggilingan dapat juga dilakukan di dalam medium pendispersi. Gambar 1.4. Cara Mekanik b. Cara Busur Bredig Proses pembuatan koloid dengan cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam. Pada proses ini, logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan kedalam medium pendispersi. Kemudian, kedua ujung elektroda dihubungkan dengan arus listrik. Uap 238

logam yang terjadi akan terdisperi ke dalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid. Gambar 1.5. Busur Bredig c. Cara Peptisasi Pada cara peptisasi, partikel kasar berupa endapan diubah menjadi partikel koloid dengan menggunakan elektrolit yang mengandung ion sejenis zat pemecah. Berikut ini contoh-contoh peptisasi. 1) Endapan Al(OH) 3 dipeptisasi dengan AlCl 3 2) Endapan NiS dipeptisasi dengan H 2 S 3) Agar-agar dipeptisasi dengan air, dan 4) Serat selulosa asetat dipeptisasi dengan aseton Gambar 1.6. Peptisasi 239

d. Cara Homogenisasi Cara ini mirip dengan cara mekanik dan biasanya digunakan untuk membuat emulsi, dengan cara ini partikel lemak dihaluskan, kemudian didispersikan kedalam medium air dengan penambahan emulgator. Selanjutnya, emulsi yang terbentuk dimasukkan kedalam alat homogenizer. Caranya dengan melewatkan emulsi pada pori-pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang homogen. Gambar 1.7. Homogenisasi 240

LEMBAR KERJA SISWA 01 (LKS 01) KOLOID (Larutan, Suspensi dan Koloid) Nama Anggota Kelompok : 1... 2... 3... 4... 5... A. Judul Praktikum : Larutan, Suspensi dan Koloid. B. Tujuan Praktikum: Setelah pembelajaran ini selesai siswa diharapkan untuk dapat membedakan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengelompokan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari. 241

C. Dasar Teori: a. Larutan Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm ( 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Jadi, campuran antara gula dan air termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya adalah larutan garam dapur, larutan urea dan larutan cuka. b. Suspensi Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekulmolekul zat terdispersi. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi 10-5 cm ( 100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan 242

mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi. c. Koloid Untuk memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi yang umum, yaitu air. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih daripada ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7 cm sampai dengan 10-5 cm (1 nm 100 nm). Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan kertas saring yang berpori-pori sangat halus. Berdasarkan sistem dispersi, suatu koloid tampak seperti suspensi. Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut dengan istilah 243

suspensi homogen. Campuran susu bubuk dengan air dinamakan koloid. D. Perhatikan wacana singkat berikut. Wacana 1: hidrogen dan helium adalah murid kelas XI IPA 1 di SMA Katolik Sint Carolus Kupang. Mereka berdua sangat menyukai mata pelajaran kimia. Saat pelajaran kimia, mereka mendapat tugas dari Ibu yessa untuk membedakan larutan, suspensi, dan koloid menggunakan bahan-bahan yang biasanya mereka temui seperti air, teh, kopi, tanah, cuka, susu, gula, santan, deterjen, minyak goreng dan tepung terigu. Akan tetapi setelah mereka mempraktekkannya, mereka masih bingung untuk membedakan campuran mana yang termasuk dalam larutan, suspensi dan koloid. Maukah kalian membantu hidrogen dan helium? Wacana 2 : hidrogen dan helium adalah murid kelas XI IPA 1 di SMA Katolik Sint Carolus Kupang. Mereka berdua sangat menyukai mata pelajaran kimia. Saat pelajaran kimia, mereka mendapat tugas dari Ibu yessa untuk mengelompokan sistem koloid menggunakan bahan-bahan yang biasanya mereka temui seperti air, tepung kanji, kertas, parfum semprot, minyak, deterjen. Akan tetapi setelah mereka mempraktekkannya, mereka masih bingung untuk mengelompokan sistem koloid. Maukah kalian membantu hidrogen dan helium? 244

E. Rumusan Masalah:...... F. Hipotesis: G. Alat dan Bahan Praktikum: Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut: No Alat Bahan 1 Tabung reaksi 4 buah Aquadest 1 liter 2 Batang pengaduk 4 buah Gula pasir 5 gr 3 Sendok kecil 4 buah Minyak goreng 10 ml 4 Detergen 5 gr 5 Susu 10 ml 6 Kopi 5 gr 7 Tepung terigu 5 gr 8 Santan 10 ml 9 Cuka 10 ml 10 Kertas 1 lembar 11 Parfum semprot 10 ml 245

H. Prosedur Kerja Percoban 1 1. Siapkan tabung reaksi! 2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan bahan yang telah disiapkan minyak goreng, gula pasir, susu, deterjen, kopi, tepung terigu, cuka, dan santan! 3. Campurkan dengan aquadest lalu di aduk dengan spatula sampai larut! 4. Diamkan beberapa saat! 5. Amati hasil yang terjadi! Percobaan 2 1. Mebakar kertas. Amati hasil yang terjadi! 2. Menyemprotkan parfum ke udara. Amati hasil yang terjadi! 3. Mencampurkan minyak dan air. Amati hasil yang terjadi! 4. Mencampurkan deterjen kedalam air kemudian meniup campuran tersebut. Amati hasil yang terjadi! I. Data Hasil Pengamatan Data Hasil Pengamatan Percobaan 1 No. Campuran Parameter yang Diukur 1. Gula Pasir 2. Minyak goreng 3. Susu 4. Detergen 5. Kopi 6. Tepung terigu Penampilan fisis Jumlah fasa Kestabilan didiamkan) (jika 246

7. Cuka 8. Santan Data Hasil Pengamatan Percobaan 2 No Kegiatan Hasil pengamatan 1 Kertas yang dibakar 2 Menyemprotkan parfum ke udara 3 Minyak + air 4 Deterjen + air kemudian ditiup J. Analisis 1. Jelaskan yang dimaksudkan dengan larutan! 2. Dari percobaan diatas yang termasuk dalam contoh larutan? 3. Jelaskan yang dimaksudkan dengan koloid! 4. Dari percobaan diatas yang termasuk dalam contoh koloid? 5. Jelaskan yang dimaksudkan dengan suspensi! 6. Dari percobaan diatas yang termasuk dalam contoh suspensi? 7. Kelompokanlah dari percobaan 2 mana yang termasuk dalam sistem koloid aerosol padat, aerosol, emulsi, busa! 247

I. Kesimpulan :........................................ KUNCI JAWABAN LKS O1 248

KUNCI JAWABAN LKS 01 SISTEM KOLOID Tujuan Praktikum: Setelah pembelajaran ini selesai siswa diharapkan untuk dapat membedakan sistem koloid dalam kehidupan seharihari dan dapat mengelompokan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari. Rumusan Masalah: 1. Bagaimana perbedaan terhadap campuran gula pasir + aquadest, minyak goreng + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, kopi + aqudest, tepung terigu + aquadest, aquadest + santan, aquadest + cuka? 2. Dari beberapa campuran tersebut, manakah yang termaksud campuran suspensi, larutan sejati dan koloid? 3. Bagaimana sifat koloid yang ada dalam campuran yang telah dibuat? 249

Hipotesis: 1. Campuran gula pasir + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, santan + aquades, cuka + aquades dan tepung terigu + aquadest menyatu sedangkan minyak goreng + aquadest dan kopi + aquadest tidak menyatu. 2. Yang merupakan suspensi adalah minyak goreng + aquadest dan kopi + aquadest, koloid adalah susu + aquadest, detergen + aquadest, santan + aqudest, dan tepung terigu + aquadest, larutan sejati adalah gula pasir + aquadest dan cuka + aquadest. 3. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 4. Kertas yang dibakar merupakan contoh dari aerosol padat, parfum yang disemprotkan ke udara merupakan contoh dari aerosol, campuran minyak dan air merupakan contoh dari emulsi, deterjen dan air merupakan contoh dari busa. 250

Data Pengamatan: Percobaan 1 1. Gula dan cuka larut dalam aquadest, disaring tidak meninggal residu, sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase. 2. Minyak goreng, dan kopi merupakan campuran yang tidak larut dalam aquadest, disaring meninggalkan residu, sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. 3. Susu, santan, tepung terigu dan detergen larut dalam air (secara kasat mata), disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. Percobaan 2 1. Kertas yang dibakar akan terlihat asap 2. Menyemprotkan parfum ke udara maka akan terlihat kabut 3. Minyak + air akan terlihat minyak pada bagian atas sedangkan air pada bagian bawah (campuran heterogen) 4. Deterjen + air kemudian ditiup akan terlihat busa Analisis Data: 1. Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm ( 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Jadi, campuran antara gula dan air 251

termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya adalah larutan garam dapur, larutan urea dan larutan cuka. 2. Gula dan cuka merupakan larutan sejati karena dari hasil pengamatan gula dan cuka larut sempurna dalam aquadest, ketika disaring tidak meninggal residu karena partikel-partikel gula dan cuka tersebar mengecil, kemudian sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase. 3. Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekul-molekul zat terdispersi. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi 10-5 cm ( 100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi. 4. Minyak goreng, kopi merupakan suspensi karena dari hasil pengamatan minyak goreng dan kopi tidak larut dalam air,ketika disaring meninggalkan residu dan sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. 252

5. Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikelpartikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan kertas saring yang berpori-pori sangat halus. Berdasarkan sistem dispersi, suatu koloid tampak seperti suspensi. Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut dengan istilah suspensi homogen. Campuran susu bubuk dengan air dinamakan koloid. 6. Susu, santan, tepung terigu dan detergen merupakan koloid karena dari hasil pengamatan susu, santan, tepung terigu, dan deterjen larut dalam air (secara kasat mata), ketika disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. 7. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 8. Kertas yang dibakar merupakan contoh dari aerosol padat, parfum yang disemprotkan ke udara merupakan contoh dari aerosol, campuran minyak dan air merupakan contoh dari emulsi, deterjen dan air merupakan contoh dari busa. 253

Kesimpulan: 1. Campuran antara minyak goreng, kopi, dan aquadest disebut sebagai suspensi karena kedua campuran tersebut tidak larut, terdapat residu. 2. Campuran antara susu bubuk, detergen, santan, tepung terigu dan aquadest disebut sebagai koloid karena campuran tersebut larut (secara kasat mata), jika disaring terdapat residu. 3. Campuran cuka, gula, dan aquadest disebut sebagai larutan karena gula dan cuka dapat larut sempurna dalam aquadest serta. 4. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 5. Kertas yang dibakar merupakan contoh dari aerosol padat, parfum yang disemprotkan ke udara merupakan contoh dari aerosol, campuran minyak dan air merupakan contoh dari emulsi, deterjen dan air merupakan contoh dari busa. 254

LEMBAR KERJA SISWA 02 (LKS 02) SIFAT-SIFAT KOLOID Nama Anggota Kelompok : 1... 2... 3... 4... 5... A. Judul Praktikum : Sifat-Sifat Koloid Wacana : Saat mengikuti pembelajaran kimia di sekolah, Natrium dan Ferum beserta kawan-kawan sudah masuk dalam materi sifat-sifat koloid. Saat memulai pelajaran mereka di tanya oleh gurunya, mengapa jika sinar matahari masuk melalui celah kedalam ruangan, pada sinar tersebut terlihat debu-debu beterbangan atau pada daerah tersebut terlihat lebih terang dan pada daerah yang tidak 255

terlewati sinar matahari tidak akan terlihat debunya?, Mengapa langit berwarna biru?, Mengapa minyak dan air yang tidak tercampur saat ditambahkan dengan sabun atau deterjen kedua larutan tersebut tercampur? Dan mengapa saat susu dicampur dengan cuka terjadi penggumpalan? Maukah kalian membantu Natrium dan Ferum beserta teman-teman yang lain untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru mereka?. B. Tujuan Praktikum: Setelah pembelajaran ini selesai siswa diharapkan dapat membedakan sifat koloid dalam kehidupan seharihari. C. Dasar Teori: Sifat Sistem Koloid Secara fisik, sistem koloid terlihat homogen seperti larutan. Jika anda amati dengan mikroskop, terlihat adanya perbedaan antara koloid dan larutan karena sistem koloid sebetulnya bersifat heterogen. Untuk lebih memperjelas perbedaan antara larutan dan koloid, anda harus mempelajari sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem koloid. 1. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak yang tidak beraturan, gerak acak atau gerak zik-zak partikel koloid. Gerak Brown terjadi 256

karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi. 2. Adsorpsi Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion-ion pada permukaan. Jika partikel menyerap ion bermuatan, kemudian ion-ion tersebut menempel pada perrmukaanya, partikel koloid tersebut menjadi bermuatan. 3. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi karena pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena elektroforesis. 4. Koloid Liofil dan koloid liofob Sistem koloid sol (zat padat dalam medium pendispersi cair) dapat bersifat liofil, zat terdispersi dapat menarik atau mengikat medium pendispersi. Pada sol yang bersifat liofob, 257

zat terdispersi tidak dapat mengikat medium pendispersinya (air). 5. Koloid Pelindung Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil. Contoh koloid pelindung adalah gelatin yang merupakan koloid padatan dalam medium air. Gelatin biasanya digunakan pada pembuatan es cream untuk mencegah pembentukan Kristal es yang kasar sehingga diperoleh es cream ysng lebih lembut. 2. Dialisis Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion-ion yang terabsorbsi sehingga ion-ion tersebut dapat dihilangkan dan zat terdispersi terbebas dari ion-ion yang tidak diinginkan. 3. Sistem Koloid dalam Pengolahan Air Air sungai merupakan koloid yang terbentuk dari air tanah liat yang terdispersi dalam air. 258

D. Rumusan Masalah:...... E. Hipotesis: F. Alat dan Bahan Praktikum: Alat Gelas kimia 4 buah Bahan Susu cair 1 liter Senter 4 buah Santan 1 liter Botol kaca bening (gelas Larutan gula 1 liter aqua 600 ml) 4 buah Pengaduk 4 buah Campuran air dan tanah 1 liter Pipet 4 buah Air 1 liter Minyak goreng 1 liter Deterjen 20 gram Cuka 1 liter G. Prosedur Kerja A. Efek Tyndall 1) Siapkan bahan-bahan. 2) Masukkan setiap kelompok sampel ke dalam segelas air dan aduk perlahan dengan menggunakan spatula. Adakah partikel yang terlihat dalam campuran? 3) Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya pada masingmasing tabung reaksi kemudian amatilah. Adakah sinar 259

yang dihamburkan oleh partikel-partikel dalam campuran tersebut? 4) Diamkan campuran selama beberapa menit. Apakah campuran stabil atau partikel mulai mengendap setelah beberapa waktu? B. Koloid Pelindung 1) Masukkan air ke dalam botol hingga seperempat tinggi botol. 2) Tambahkan 50 ml minyak goreng dan tutup botol dengan rapat. Selanjutnya, kocok botol dengan kuat dan diamkan kurang lebih lima menit. Lalu amati yang terjadi. 3) Tambahkan deterjen bubuk ke dalam botol secukupnya, lalu tutup botol dengan rapat. 4) Kocok botol dengan kuat dan amati perubahan yang terjadi. C. Koagulasi 1. Tuangkan 100 ml susu cair ke dalam mangkuk plastik. 2. Tambahkan 15 ml cuka ke dalam mangkuk yang berisi susu, lalu aduk hingga rata. Amati perubahan yang terjadi. H. Data Hasil Pengamatan a. Efek Tyndall No. Pengamatan Larutan gula Santan Air dan tanah Larutan susu 1. Menghamburkan atau meneruskan cahaya 260

b. Koloid Pelindung No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goreng 2. Air + minyak goreng + deterjen c. Koagulasi Isi Gelas Aqua Susu cair + cuka Hasil Pengamatan I. Analisis a. Efek Tyndall 1. Bagaimanakah sifat koloid terhadap cahaya? 2. Mengapa dalam sistem koloid dapat terjadi Effek Tyndall? Jelaskan!...... b. Koloid Pelindung Apakah peranan deterjen pada percobaan ke-2? c. Koagulasi Mengapa susu mengalami penggumpalan ketika diberi cuka? 261

J. Kesimpulan 262

KUNCI JAWABAN LKS 02 SIFAT-SIFAT KOLOID Rumusan Masalah: 1. Bagaimana mengidentifikasi jenis campuran koloid berdasarkan sifat effek tyndall? 2. Mengapa koloid dapat menghamburkan cahaya, sedangkan larutan tidak dan mengapa langit berwarna biru? 3. Bagaimana cara kerja koloid pelindung sehingga minyak goreng dan air tercampur ketika ditambahkan deterjen? 4. Bagaimana cara kerja koagulasi sehingga saat cuka ditambahkan ke dalam susu, susu mengalami penggumpalan? Hipotesis: 1. Mengidentifikasikan jenis campuran koloid berdasarkan sifat effek tyndall dilakukan dengan cara menjatuhkan seberkas cahaya pada campuran koloid. 2. Koloid dapat menghamburkan cahaya karena ukuran partikel dan konsentrasi partikel yang dimiliki koloid. Dimana, semakin besar 263

konsentrasi dan ukuran partikel koloid, semakin bertambah intensitas cahaya yang dihamburkan. Langit berwarna biru karena sinar matahari melewati partikel-partikel koloid di udara. Hanya komponen sinar matahari dengan panjang gelombang kecil (energi besar) yang dipantulkan, sinar yang dapat dipantulkan tersebut adalah sinar biru, nila. Hal ini terjadi akibat posisi matahari berada pada posisi jauh dari horizon. 3. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi dalam hal ini adalah deterjen. Salah satu Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator. Jadi, emulgator adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid yang berupa emulsi agar koloid menjadi stabil. 4. Terjadinya poenggumpalan susu saat ditambahkan cuka karena dispersi koloid kehilangan kestabilannya dalam mempertahankan partikel-partikelnya untuk tetap tersebar di dalam mediumnya. Hal ini terjadi karena keduanya mempunyai muatan yang berlawanan sehingga saling menetralkan, keadaan ini menyebabkan penggabungan partikel-partikel koloid sehingga ukuran partikelnya menjadi lebih besar (hingga berukuran suspensi). 264

Data Pengamatan: a. Efek Tyndall No Pengamatan Larutan gula Santan Air dan tanah 1. Menghamburkan /meneruskan cahaya Tidak menghamburk an Mengham burkan Menghambu rkan b. Koloid Pelindung No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goring 2. Air + minyak goreng + deterjen c. Koagulasi Isi Gelas Aqua Susu cair + cuka Larutan susu Menghambu rkan Kedua larutan tidak menyatu atau membentuk dua fase Kedua larutan saat ditambahkan deterjen menghasilkan larutan yang hanya terdapat satu fase saja. Hasil Pengamatan Saat susu ditambahkan dengan cuka, lama-kelamaan susu mengalami penggumpalan. Analisis: a. Effek Tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram. Cahaya matahari yang masuk rumah melalui suatu celah akan terlihat jelas, hal ini disebabkan partikel debu yang berukuran koloid akan mengahamburkan sinar yang datang. Langit berwarna biru juga merupakan efek tyndall, yang mana hal ini disebabkan oleh 265

penghamburan cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak semua frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama. Oleh karena intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan frekuensi, maka ketika matahari melintas di atas kita frekuensi yang paling tinggilah yang banyak sampai ke mata kita sehingga kita melihat langit berwarna biru. Ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi rendah lebih banyak sehingga kita melihat langit berwarna jingga atau merah. b. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi dalam hal ini adalah deterjen. Salah satu Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator. Jadi, emulgator adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid yang berupa emulsi agar koloid menjadi stabil. c. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Saat susu ditambahkan dengan cuka, dapat diketahui bahwa kedua bahan ini berbeda muatan, sehingga saat keduanya tercampur maka akan menyebabkan terjadinya penggumpalan karena terbentuknya partikel dalam bentuk yang besar. Yang mana koagulasi dapat terjadi karena asam cuka merupakan salah satu larutan elektrolit. 266

Kesimpulan: 1. Effek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid sehingga tampak lintasan berkas sinar tersebut. Peristiwa penghamburan ini terjadi karena partikelpartikel koloid mempunyai ukuran yang cocok untuk ditembus oleh cahaya. 2. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi. 3. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. 267

LEMBAR KERJA SISWA 03 (LKS 03) PEMBUATAN KOLOID Nama Anggota Kelompok : 1... 2... 3... 4... 5... A. Judul Praktikum : Pembuatan Koloid Cara Kondensasi dan Dispersi B. Tujuan Praktikum: Setelah pembelajaran ini selesai siswa diharapkan untuk dapat membuat koloid dengan cara kondensasi dan dispersi. C. Dasar Teori: Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, menggabungkan molekul atau ion dari larutan (cara 268

kondensasi). Kedua, menghaluskan partikel suspensi, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi (cara dispersi). Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi penggaraman dan reaksi penjenuhan. Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Cara dispersi dilakukan melalui cara mekanik (penggerusan), cara busur Bredig, dan cara peptisasi (pemecahan). D. Perhatikan wacana singkat berikut: Wacana : Saat dirumah Vanadium ingin mempraktekan pembuatan koloid yang dipelajarinya di sekolah. Pembuatan koloid yang ingin dilakukan Vanadium yaitu membuat agar-agar dan pembuatan sol Al(OH) 3. Saat mengikuti pelajaran kimia di sekolah, ibu guru mengatakan bahwa dalam pembuatan koloid terdapat dua cara yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Namun, Vanadium bingung untuk menentukan agar-agar dan pembuatan sol Al(OH) 3 yang sudah dibuatnya itu termasuk dalam cara pembuatan koloid yang mana? Maukah kalian membantu Vanadium untuk menjawabi pertanyaan yang membingungkannya. 269

E. Rumusan Masalah:...... F. Hipotesis: G. Alat dan Bahan Praktikum: 1) Pembuatan Koloid Sol Al(OH) 3 Alat dan bahan yang digunakan antara lain: 1. Gelas ukur 25 ml 2. Gelas kimia 100 ml 3. Pembakar spiritus 4. Pipet Tetes 5 buah 6. Lumpang porselen dan mortar(alu) 7. Larutan FeCl 3 jenuh 8. Aquades 1 liter 5. Spatula 2) Pembuatan Agar-agar Alat dan bahan yang digunakan antara lain: a. Gelas kimia 100 ml (1 buah). b. Lampu spritus (1 buah). c. Kaki tiga dan kawat kasa (1 buah). d. Spatula e. Air secukupnya. f. Bubuk agar-agar. 270

H. Prosedur Kerja Pembuatan Sol Al(OH) 3 1) Panaskan 25 ml aquades dalam gelas kimia. 2) Setelah mendidih tetesi dengan 3 tetes larutan FeCl 3 jenuh sambil diaduk. 3) Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. Pembuatan agar-agar 1) Masukan air secukupnya ke dalam gelas kemudian panaskan hingga mendidih. 2) Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu aduk hingga merata. 3) Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. I. Data Pengamatan 1) Pembuatan Sol Al(OH) 3 No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Panaskan 25 ml aquades dalam gelas kimia 2 Setelah mendidih tetesi dengan 3 tetes larutan FeCl 3 jenuh sambil diaduk. 3 Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. 271

2) Pembuatan Agar-agar No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Masukan air secukupnya ke dalam gelas kemudian panaskan hingga mendidih. 2 Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu aduk hingga merata. 3 Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. J. Analisis 1) Apa yang terjadi ketika larutan AlCl 3 ditambahkan ke dalam air mendidih? 2) Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut! 3) Jelaskan apa yang terjadi ketika air mendidih ditambahkan dengan bubuk agar-agar? 4) Apa yang dimaksud dengan dispersi? K. Kesimpulan 272

KUNCI JAWABAN LKS 03 PEMBUATAN KOLOID Rumusan Masalah: 1. Bagaimana cara membuat koloid dengan cara kondensasi pada pembuatan sol Al(OH) 3? 2. Apa yang dimaksud dengan pembuatan koloid dengan cara kondensasi? 3. Bagaimana cara untuk membuat agar-agar? 4. Apa yang dimaksud dengan pembuatan koloid dengan cara dispersi? Hipotesis: 1. Cara untuk membuat sol Al(OH) 3 adalah sebagai berikut. a) Panaskan 25 ml aquades dalam gelas kimia b) Setelah mendidih tetesi dengan 3 tetes larutan FeCl 3 jenuh sambil diaduk. c) Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. 273

2. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid. 3. Cara untuk membuat agar-agar adalah sebagai berikut. a) Masukan air secukupnya ke dalam gelas kemudian panaskan hingga mendidih. b) Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu aduk hingga merata. c) Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. 4. Yang dimaksud dengan pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah pembuatan koloid yang mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Data Pengamatan: 1. Pembuatan Sol Al(OH) 3 No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. Larutan AlCl 3 saat ditambahkan dengan air panas lama-kelamaan akan menjadi coklat dan agak keruh. 274

2. Pembuatan Agar-agar No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Saat air mendidih Saat air panas dicampurkan dengan ditambahkan dengan agar-agar, yang terlihat adalah saat agar-agar lama kelamaan diaduk larutan agaragar menjadi lebih padat. Analisis: Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, dapat dianalisis: 1. Air yang mendidih saat ditambahkan dengan AlCl 3 akan mengalami reaksi kimia, dimana air yang memiliki rumus H 2 O akan terurai menjadi H + dan OH - akan berinteraksi dengan AlCl 3 yang juga terurai menjadi ion Al 3+ dan Cl -. Masing-masing ion akan berikatan dengan masing-masing muatan yang kemudian menghasilkan senyawa air berupa Aluminium Trihidroksida (Al(OH) 3 ) dan hasil sampingnya adalah HCl. 2. Air yang mendidih kemudian dimasukan agar-agar dan dibiarkan sejenak akan terbentuk padatan seperti gel. Agaragar yang awalnya dalam bentuk butir-butir (suspensi) saat terlarut dalam air panas akan mengalami perubahan wujud dari partikel kasr ke partikel koloid. Peristiwa ini yang disebut dengan pembuatan koloid dengan cara dispersi. 275

Kesimpulan: 1. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid. 2. Sol Al(OH) 3 merupakan salah satu contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi. 3. Dispersi merupakan salah satu cara membuat koloid dengan memecah gumpalan suspensi/partikel kasar menjadi lebih kecil sehingga tersebar dan berukuran koloid. 4. Agar-agar merupakan salah satu contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi. 276

Kisi-Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA /2 Sub Topik : Sistem Koloid Kisi-Kisi No Aspek yang diamati Item 1 Berdoa Berdoa sebelum pembelajaran dimulai Berdoa sesudah pembelajaran berakhir. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan Pernyataan 277

Aspek Yang Dinilai 1. Berdoa Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA/2 Sub Topik : Sistem Koloid 1. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai 2. Berdoa sesudah pembelajaran berakhir. 3. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya. 4. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 5. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi. 6. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual peserta didik. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. Pengamatan Observasi Sikap Spritual Koloid (KI 1 ) No Nama siswa Aspek yang diamati Nilai Ket. Berdoa 1 2 3 4 5 6 1 AGN 2 AT 3 BK 4 BSK 5 DYK 6 DNN 278

7 ERK 8 FAS 9 FVL 10 FME 11 GEA 12 GRW 13 GBA 14 HG 15 HCLS 16 IW 17 JFS 18 KBB 19 KFNW 20 MIYAK 21 MYD 22 TFK 23 YVML 24 YS 25 BE 26 FN 27 GMDM 28 HCF 29 HSB 30 MMK 31 MDPS 32 MAB 33 MYM 34 MF 35 OYB 36 PM 279

37 PAL 38 PB 39 RMPLA 40 RAB 41 SS 42 SKKK 43 THE 44 VEN 45 WNB 46 YITD 47 YSE 48 YWD 49 YL 50 GYN Jumlah Nilai = x 100 280

Kisi-Kisi dan Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA/2 Sub Topik : Sistem Koloid Kisi-Kisi angket sikap Spiritual N o Aspek yang dinilai Pernyataan Nomor item 1 Mengucap syukur Saya selalu mengucap syukur ketika saya berhasil mengerjakan tugas Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang tinggi Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang jelek 2 Menyadari Saya menyadari bahwa pengetahuan yang pengetahuan yang diperoleh dapat berubah kapan saja. bersifat tentatif Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan perkembangan IPTEK 3 Menyadari Saya menyadari bahwa sistem koloid kebesaran Tuhan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Yang Maha Esa 1 2 3 4 5 6 281

Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA/2 Sub Topik : Sistem Koloid Nama sekolah : Nama siswa : Kelas : Hari/tanggal : Petunjuk: 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada nilai sekolahmu. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih. 2. Berilah tanda cek ( ) pada kolom pilihan sesuai kebiasaanmu sehari-hari! No Pernyataan S SR KK TP 1. Saya selalu mengucap syukur ketika saya berhasil mengerjakan tugas 2. Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang tinggi 3 Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang jelek 4 Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat berubah kapan saja. 5 Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan perkembangan IPTEK 6 Saya menyadari bahwa sistem koloid bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 282

Petunjuk Penskoran Angket Spiritual (KI) a. Skor jawaban angket yang diberikan: Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 b. Penilaian Jawaban 1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. Kadang-kadang, apabila melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak melakukan 4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan c. Penskoran 283

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) No Indikator Sub Indikator 1 2.3.3 Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas. Jujur 2.3.4 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran. 2 2.2.1 Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. 3 2.3.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. Kerja sama Proaktif 284

FORMAT LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa. Jika aspek yang dinilai tidak teramati, berilah nilai 0. Sedangkan jika aspek yang dinilai teramati berilah nilai 1. No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai Ket. jujur Kerja Proaktif sama 1 2 3 4 1 AGN 2 AT 3 BK 4 BSK 5 DYK 6 DNN 7 ERK 8 FAS 9 FVL 10 FME 11 GEA 12 GRW 13 GBA 14 HG 15 HCLS 16 IW 17 JFS 18 KBB 285

19 KFNW 20 MIYAK 21 MYD 22 TFK 23 YVML 24 YS 25 BE 26 FN 27 GMDM 28 HCF 29 HSB 30 MMK 31 MDPS 32 MAB 33 MYM 34 MF 35 OYB 36 PM 37 PAL 38 PB 39 RMPLA 40 RAB 41 SS 42 SKKK 43 THE 44 VEN 45 WNB 46 YITD 47 YSE 48 YWD 286

49 YL 50 GYN Jumlah Cara penskoran: 287

RUBRIK LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) No soal 1 2 Indikator 2.3.5 Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas. 2.3.6 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran. 3 2.2.2 Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. 4 2.3.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. Sub Indikator Jujur Kerja sama Proaktif 288

Kisi-Kisi dan Lembar Angket Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA Materi Pokok : Sistem Koloid Kisi-Kisi Penilaian diri sikap Sosial No Indikator Aspek yang dinilai 1 Menunjukan Disiplin sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran 2 Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran 3 Menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas. 4 Teliti saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Jujur Rasa ingin tahu Teliti Pernyataan Saya selalu datang sekolah tepat waktu Saya selalu mengikuti semua mata pelajaran sesuai dengan jam pelajarannya Saya selalu jujur dalam menjawab soal kuis dan ulangan Saya selalu jujur mengerjakan tugas dengan kemampuan yang saya miliki Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegitan pembelajaran sistem koloid Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi sistem koloid Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum Saya teliti dalam mengerjakan tugas, kuis dan ulangan soal materi sistem koloid Nomor item 1 2 3 4 5 6 7 8 289

Lembar Penilaian Diri Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA Materi Pokok : Sistem Koloid Nama sekolah : Nama siswa : Kelas : Hari/tanggal : Petunjuk: 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada nilai sekolahmu. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih 2. Berilah tanda cek ( ) pada kolom pilihan sesuai kebiasaanmu sehari-hari! No Pernyataan S SR KK TP 1 Saya selalu datang sekolah tepat waktu 2 Saya selalu mengikuti semua mata pelajaran sesuai dengan jam pelajarannya 3 Saya selalu jujur menjawab soal kuis dan ulangan 4 Saya selalu jujur mengerjakan tugas dengan kemampuan yang saya miliki 5 Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegitan pembelajaran sistem koloid 6 Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi sistem koloid 7 Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum 8 Saya teliti dalam mengerjakan tugas, kuis dan ulangan soal materi sistem koloid 290

Petunjuk Penskoran Angket Sosial (KI 2) d. Skor jawaban angket yang diberikan: Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 e. Penilaian Jawaban 1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. Kadang-kadang, apabila melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak melakukan 4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan f. Penskoran 291

KISI-KISI SOAL THB URAIAN SISTEM KOLOID Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas : XI IPA Kompetensi Dasar : KI 1 KD dari KI 1 Indikator 1.4 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. a. Mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan berdoa sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran materi sistem koloid. b. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya dalam proses pembelajaran kimia materi sistem koloid. c. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran materi sistem koloid. KI 2 KD dari KI 2 Indikator 2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, 2.4.1 Menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas. 2.4.2 Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas.

demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.8 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.9 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan 2.4.3 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran. 2.4.4 Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran. 2.4.5 Teliti saat mengikuti kegiatan pembelajaran 2.4.6 Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran. 2.8.1 Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok. 2.8.2 Dapat menunjukan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran. 2.9.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan KI 3 KD dari KI 3 Indikator 3.16 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. 3.16.1 Menjelaskan sistem dispersi. 3.16.2 Membedakan antara larutan, koloid dan suspensi. 3.16.3 Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. 3.16.4 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Effek Tyndall, Gerak Brown, Elektroforesis, dan Koagulasi). 3.16.5 Menjelaskan Koloid Liofob dan Liofil. 3.16.6 Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-sifatnya. 293

3.16.7 Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara dispersi 3.16.8 Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi. KI 4 KD dari KI 4 Indikator 4.16 Mengajukan ide/ gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman embuat beberapa jenis koloid. 4.16.1 Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi jenis-jenis koloid (buih cair). 4.16.2 Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan data pengamatan. 4.16.3 Menyimpulkan hasil percobaan tentang jenisjenis koloid. 4.16.4 Membuat laporan praktikum. 4.16.5 Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat koloid. 4.16.6 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid berdasarkan data pengamatan. 4.16.7 Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifatsifat koloid. 4.16.8 Membuat laporan praktikum. 4.16.9 Melakukan percobaan untuk mengetahui pembuatan koloid dengan cara dispersi dan kondensasi. 4.16.10 Menyimpulkan hasil percobaan tentang pembuatan koloid dengan cara dispersi dan kondensasi. 4.16.11 Membuat laporan praktikum. 294

IPK Indikator soal Soal Jawaban Skor Total Karakteristik soal Menjelaskan Peserta didik 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Larutan merupakan 7 C1 sistem dispersi. dapat larutan dan suspensi? campuran yang bersifat menjelaskan homogen, sedangkan tentang sistem yang dimaksud dengan dispersi. suspensi merupakan 10 campuran yang bersifat heterogen. 2. Sebutkan 3 contoh dari sistem dispersi! Larutan, koloid dan suspensi 3 C2 Ket 295

Membedakan antara larutan, koloid dan suspensi. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan larutan, koloid dan suspensi 3. Perhatikanlah tabel berikut ini! Campuran Contoh Campuran Larutan Koloid Suspensi Sirup Air dan pasir Teh Kopi Susu Air kapur Santan Cuka Air sabun Dari tabel di atas, golongkanlah contoh campuran yang termasuk campuran larutan, koloid dan suspensi? 4. Berdasarkan tabel di atas, analisislah mengapa contoh larutan tersebut di golongkan ke dalam larutan, koloid dan suspensi! Contoh campuran yang termasuk campuran: - Larutan adalah sirup, teh dan cuka - Koloid adalah susu, santan dan air sabun - Suspensi adalah air dan pasir, kopi dan air kapur. Sirup, teh dan cuka digolongkan ke dalam larutan karena ketiga contoh ini memiliki ciri yang sesuai dengan ciri larutan yaitu wujud yang ada hanya satu (homogen), tidak dapat disaring dan stabil. 10 25 C3 5 C4 296

Susu, santan dan air sabun digolongkan ke dalam koloid karena ketiga contoh ini memiliki ciri yang sesuai dengan ciri koloid yaitu wujud yang ada dua (menggunakan mikroskop), dapat disaring menggunakan kertas saring ultra dan stabil. Air dan kapur, kopi dan air kapur digolongkan ke dalam suspensi karena ketiga contoh ini memiliki ciri yang sesuai dengan ciri suspensi yaitu wujud yang ada dua (heterogen), dapat disaring dan tidak stabil. 5 5 297

Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari Disajikan beberapa contoh sistem koloid. Peserta didik dapat menentukan fase terdispersi dan pendispersinya. 5. Dari contoh koloid di bawah ini tunjukkanlah jenis koloid serta fase terdispersi dan pendispersinya: a. Mentega b. Asap c. Tinta d. Santan a. Mentega : koloid emulsi padat. Fase terdispersi : cair, fase pendispersi :padat b. Asap: koloid aerosol padat Fase terdispersi: padat Fase pendispersi : gas c. Tinta : koloid sol cair Fase terdispersi :padat Fase pendispersi:cair d. Santan : koloid emulsi Fase pendispersi : cair Fase terdispersi : cair 5 20 C3 5 5 5 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Effek Tyndall, Gerak Brown, Elektroforesis, dan Koagulasi). Disajikan tabel hasil pengamatan sifat koloid (Effek Tyndall). Peserta didik mampu menjelaskan sifat-sifat koloid tersebut. 6. Perhatikan tabel hasil percobaan tentang effek tyndall berikut. Isi Gelas Kimia Larutan Gula Susu Cair Santan Campuran air dan tanah Menghamburkan/ Meneruskan Cahaya Meneruskan Menghamburkan Menghamburkan Meneruskan Effek tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid jika seberkas cahaya dilewatkan pada koloid. Dari tabel di samping, dapat disimpulkan bahwa susu cair dan santan termasuk salah satu 10 10 C6 298

Dari tabel di atas, simpulkan mengapa susu cair dan santan dapat dihamburkan cahaya, sedangkan larutan gula dan campuran air dan tanah diteruskan cahaya! contoh koloid, sehingga saat di lewatkan dengan cahaya, maka cahaya tersebut akan dihamburkan. Sedangkan larutan gula dan campuran air dan tanah bukan merupakan contoh koloid, dimana larutan gula merupakan contoh larutan dan campuran air dan tanah merupakan contoh suspensi, sehingga saat kedua campuran ini dilewatkan dengan cahaya maka cahayanya diteruskan. 299

Menjelaskan Koloid Liofob dan Liofil. Peserta didik dapat menjelaskan koloid liofob dan liofil 7. Kemukakan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan koloid liofob dan koloid liofil! Yang dimaksud dengan koloid liofob (hidrofob) adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya tidak menarik (tidak suka) pada medium pendispersinya, sedangkan koloid liofil (hidrofil) merupakan koloid yang partikelpartikel terdispersinya menarik (suka) medium pendispersinya. 5 5 C5 300

Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifatsifatnya. Peserta didik dapat menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-sifatnya. 8. Saat istirahat, andre membeli kue di kantin, yang tidak di jaga kebersihannya. Kue tersebut, tidak ditutup dengan kain sehingga banyak lalat yang menghinggapinya. Setelah masuk kelas, perutnya andre terasa sakit tapi tidak bisa BAB. Ibu Dina meminta Andre untuk minum norit, untuk menyembuhkan sakit perutnya. Analisislah bagaimana cara kerja norit dalam menyembuhkan sakit perut dalam kaitannya dengan sifat koloid! Karena jika diminum, obat norit dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi. Di dalam usus, norit akan bercampur dengan air membentuk sistem koloid yang mampu mengadsorpsi gas atau zat racun dan membunuh bakteri-bakteri patogen berbahaya yang mengakibatkan sakit perut. 15 45 C4 301

9. Saat memeriksakan kesehatannya di Rumah Sakit, kiki didiagnosa menderita penyakit gagal ginjal. Kiki disarankan oleh dokternya supaya melakukan proses cuci darah, untuk membantu menyembuhkan penyakitnya. Akan tetapi kiki merasa takut melakukan proses cuci darah, karena ia sendiri tidak tahu bagaimana cara kerja proses cuci darah dalam mennyembuhkan penyakitnya. Berdasarkan peristiwa tersebut, analisislah bagaimana cara kerja proses cuci darah dalam menyembuhkan penyakit gagal ginjal dalam kaitannya dengan sifat koloid! Proses cuci darah termasuk sifat koloid dialisis. Proses dialisis untuk memisahan partikel-partikel koloid dan zat terlarut. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermeabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. 15 C4 302

10. Peristiwa elektroforesis seperti gambar di atas, sering kali dimanfaatkan pihak kepolisian dalam mengidentifikasi jenazah korban pembunuhan atau jenazah tak dikenal melalui tes DNA. Analisislah bagaimana cara kerja elektroforesis dalam mengidentifikasi DNA seseorang dalam kaitannya dengan sifat koloid! Misalnya, DNA yang bermuatan negatif, jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari satu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Sehingga pada akhir proses elektroforesis komponen tersebut terpisah-pisah sehingga dapat mengisolasi dan mengidentifikasi setiap komponen tersebut. 15 C4 303

Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara dispersi. Peserta didik mampu menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara dispersi 11. Jelaskan secara singkat langkah-langkah pembuatan koloid dengan cara dispersi. Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi 1) Proses mekanik Proses mekanik adalah proses pembuatan kolid melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran kolid, zat itu kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). 2) Peptisasi Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk 15 15 C3 304

memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. 3) Busur Bredig Busur bredig adalah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. 4) Suara ultrasonik Cara ini hamper sama dengan busur bredig, yaitu untuk pembuatan sol logam. Perbedaannya, pada busur bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, sedangkan cara ultrasonic menggunakan energy bunyi frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz. 305

Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi. Peserta didik dapat menjelaskan salah satu contoh pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi. 12. Kondensasi merupakan cara pembuatan koloid dari partikel kecil menjadi partikel koloid. Berikanlah salah satu contoh pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi. Contoh pembuatan sol Fe(OH) 3 pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan menguraikan garam FeCl 3 menggunakan air mendidih. Persamaan reaskinya adalah: FeCl 3 (aq) + 3H 2 O(l) Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl(aq) 10 10 C3 Sol Fe(OH) 3 Total Skor 140 306

Tugas 01 Sistem koloid No 1. Jelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri apa yang dimaksud dengan koloid, suspensi dan larutan? 2. Sebutkan perbedaan antara koloid, suspensi dan larutan? 3. Perhatikanlah tabel berikut ini. Campuran Koloid Larutan Suspensi Contoh Campuran Sirup Air dan pasir Teh Kopi Susu Air kapur Santan Cuka Air sabun Dari tabel di atas, golongkanlah contoh campuran yang termasuk campuran larutan, koloid dan suspensi? 4. Analisislah tabel jenis-jenis sistem koloid, fase terdispersi, fase pendispersi dan contoh-contohnya. Fase Terdispersi Medium Pendispersi Nama Koloid Contoh 1 Padat Cair 2 Aerosol padat 3 Padat Padat Paduan logam, kaca berwarna 4 Kabut dan awan 5 Cair Emulsi Santan, susu, es cream, lotion, mayonnaise. 6 Padat Keju, mentega, mutiara. 7 Cair Buih, busa 8 Busa padat Karet busa dan batu apung. 5. Apakah tanah merupakan sistem koloid? Jelaskan alasannya! 6. Perhatikanlah data hasil percobaan tentang perbedaan antara sistem dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid berikut ini.

No Sifat campuran Campuran air dengan Garam Tepung Beras Deterjen Bubuk 1 Larut/ mengendap Larut Mengendap Mengendap 2 Bening/ keruh Bening Keruh Keruh 3 Satu fase/ dua fase Satu fase Dua fase Dua fase 4 Stabil/ tidak Stabil Tidak Stabil 5 Dapat disaring/ tidak Tidak Dapat disaring Dapat disaring Berdasarkan tabel di atas, simpulkanlah perbedaan mendasar yang membedakan antara sistem dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid. 308

Jawaban No. Jawaban Skor 1. a. Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran 10 partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm ( 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. b. Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-100 nm). c. Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. 2. Perbedaan antara larutan, suspensi dan koloid. Aspek Larutan Koloid Suspensi Bentuk Homogen Tampak Heterogen Campuran Homogen Kestabilan Stabil Stabil Tidak Stabil Pengamatan Homogen Heterogen Heterogen Mikroskop Jumlah Fase Satu Dua Dua Sistem Dispersi Molekular Padatan Halus Padatan Kasar Pemisahan Tidak Tidak dapat Dapat dengan Cara dapat disaring dengan disaring Penyaringan disaring kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra Ukuran Partikel 10-7 cm, 10-7 cm 10-5 10-5 cm, atau 1 nm cm, atau 1 nm 100 nm atau 100 nm 3. Dari tabel di atas yang termasuk a. Koloid : susu, air sabun dan santan b. Larutan : sirup, teh, cuka c. Suspensi : air dan pasir, kopi, air kapur 10 20 309

4. Berikut ini merupakan analisis tabel jenis-jenis sistem koloid, fase terdispersi, fase pendispersi dan contoh-contohnya. No Fase Medium Nama Contoh Terdispersi Pendispersi Koloid 1 padat Cair Sol Sol emas, agaragar, jelly, cat, tinta, air sungai. 2 Padat Gas Aerosol padat Asap 3 Padat Padat Sol padat Paduan logam, kaca berwarna 4 Cair Gas Aerosol Kabut dan awan 5 Cair Cair Emulsi Santan, susu, es cream, lotion, mayonnaise. 6 Cair Padat Emulsi Keju, mentega, padat mutiara. 7 Gas Cair Buih, Busa sabun busa 8 Gas Padat Busa padat Karet busa dan batu apung. 5. Tanah tidak termasuk sistem koloid. Tanah termasuk dalam contoh sistem dispersi suspensi, yang mana jika tanah dicampurkan dengan air akan mengahsilkan campuran yang heterogen (terbentuk 2 fase) dan tidak stabil. 6. Berdasarkan tabel pada soal nomor 6, dapat disimpulkan bahwa perbedaan mendasar yang membedakan antara sistem dispersi kasar, dispersi halus dan dispersi koloid adalah. Larut : campuran air dan garam termasuk dalam larutan, dimana garam terlarut sempurna di dalam air (terbentuk 1 fase, stabil, bening dan tidak dapat di saring), campuran air dan tepung beras termasuk dalam suspensi, dimana tepung beras yang dicampurkan dengan air akan mengendap pada dasar wadah penampungnya (terbentuk 2 fase, tidak stabil, dapat di saring, dan keruh), sedangkan campuran air dan sabun, termasuk dalam koloid (terbentuk 1 fase secara kasat mata tapi jika di amati menggunakan mikroskop ultra maka campuran air dan sabun terbentu 2 fase, stabil, tidak dapat di saring, dan keruh). 30 10 20 310

Tugas 02 Sifat-sifat koloid 1. Jelaskan pengertian dari effek tyndall, elektroforesis dan koagulasi! 2. Bagaimana terjadinya gerak brown pada sistem koloid! 3. Pada siang hari, di dalam hutan tampak cukup terang meskipun cahaya atau sinar matahari tidak masuk ke dalam hutan. Hal ini berkaitan dengan sifat koloid berupa effek tyndall. Analisislah cara kerja effek tyndall yang terjadi pada peristiwa tersebut? 4. Perhatikan tabel berikut ini. No Peristiwa/Proses Sifat koloid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. Menggunakan arang aktif untuk menghilangkan bau pada lemari es Pembentukan delta di muara sungai. Penyembuhan sakit perut dengan menggunakan obat norit. Asap rokok yang terkena cahaya proyektor di dalam gedung bioskop. Menghilangkann bau badan dengan mengggunakan deodorant. Pengolahan debu atau asap dari proses industri dengan alat Cottrel. Penambahan asam asetat ke dalam getah karet pada pembuatan lateks. Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal. Menghilangkan kotoran pada proses pembuatan sirup. Analisislah sifat koloid yang sesuai dengan peristiwa atau proses yang ada dalam tabel! 311

5. Perhatikan tabel hasil percobaan berikut ini. No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goreng Kedua larutan tidak menyatu atau membentuk dua fase 2. Air + minyak goreng + Kedua larutan saat ditambahkan deterjen deterjen menghasilkan larutan yang hanya terdapat satu fase saja. Analisislah fungsi dan cara kerja koloid pelindung pada hasil percobaan di atas! 6. Sebutkan masing-masing 3 contoh dari koloid liofil dan koloid liofob! 7. Jelaskan perbedaan antara koloid liofil dan koloid liofob! 8. Sebutkan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari pada bidang industri! 9. Analisislah bagaimana cara kerja tawas dalam menjernihkan air! 312

Jawaban No Jawaban soal Skor 1. Pengertian dari. 10 a. Effek tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. b. Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. c. Koagulasi merupakan penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. 2. Terjadinya Gerak brown pada sistem koloid karena benturan tidak 10 teratur partikel koloid dan medium pendispersi. Apabila diamati dengan menggunakan mikroskop ultra, maka partikel koloid senantiasa bergerak terus-menerus dengan tidak menentu akibat dari tumbukan antara partikel yang tidak seimbang ke segala arah. 3. Cahaya matahari yang melewati pepohonan dala hutan, akan 10 mengenai partikel udara dan debu yang ada dalam hutan tersebut, dimana debu atau partikel udara tersebut termasuk ke dalam sistem koloid, sehingga cahaya yang melewati sistem koloid (debu) tersebut terlihat lebih terang. Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan oleh terjadinya effek tyndall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. 4. Berikut ini merupakan sifat-sifat koloid yang berkaitan dengan peranan dalam kehidupan. 20 No Peristiwa/Proses Sifat koloid 1 2 3 4 5 6 7 Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. Menggunakan arang aktif untuk menghilangkan bau pada lemari es Pembentukan delta di muara sungai. Penyembuhan sakit perut dengan menggunakan obat norit. Asap rokok yang terkena cahaya proyektor di dalam gedung bioskop. Menghilangkan bau badan dengan mengggunakan deodorant. Pengolahan debu atau asap dari proses industri dengan alat Cottrel. Effek tyndall Adsorpsi Koagulasi Adsorpsi Effek tyndall Adsorpsi Elektroforesis 313

8 9 10 Penambahan asam asetat ke dalam getah karet pada pembuatan lateks. Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal. Menghilangkan kotoran pada proses pembuatan sirup. Koagulasi Dialisis Adsorpsi 5. Fungsi dari koloid pelindung adalah sebagai pelindung muatan koloid lain agar tidak terjadi koagulasi, jadi sabun atau deterjen berperan sebagai kolod pelinding antara air dan minyak (koloid) sehingga tidak terjadi penggumpalan antara keduanya. Cara kerjanya adalah dengan cara deterjen membentuk lapisan di sekililing partikel koloid yaitu minyak sehingga antara air dan minyak tidak terbentuk endapan atau koagulasi. 6. Contoh dari : a. Koloid liofil adalah : agar-agar, kanji dan lem. b. Koloid liofob adalah : sol AgCl, sol CaCO 3, dan koloid As- 2S 3. 7. Perbedan antara koloid liofil dan koloid liofob adalah a. Koloid liofil adalah koloid yang partikel-pertikel terdispersinya menarik (suka) medium pendispersinya. b. Koloid liofob adalah koloid yang partikel-pertikel terdispersinya tidak menarik (tidak suka) pada medium pendispersinya. 8. Peranan koloid dalam bidang industri dalam kehidupan sehari-hari adalah getah karet, cat, gula, penjernihan air. 9. Cara kerja tawas dalam menjernihkan air adalah ion Al 3+ yang terdapat pada tawas akan terhidrolisis atau bereaksi dengan air membentuk partikel koloid Al(OH) 3 yang bermuatan positif melalui reaksi berikut. 10 10 10 10 10 Al 3+ + 3H 2 O Al(OH) 3 + 3H + Senyawa Al(OH) 3 akan menetralkan muatan negatif dari partikel koloid dalam air (air keran) dan menggumpalkannya. Dengan demikian, partikel tersebut akan mengendap bersama tawas karena pengaruh gravitasi. 314

Tugas 03 Pembuatan koloid 1. Jelaskan perbedaan antara cara pembuatan koloid dispersi dan kondensasi! 2. Bagaimana cara pembuatan sol-sol logam melalui busur bredig! 3. Perhatikan tabel hasil percobaan tentang cara pembuatan koloid secara kondensasi sol Al(OH) 3. No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. Larutan AlCl 3 saat ditambahkan dengan air panas lama-kelamaan akan menjadi coklat dan agak keruh. Analisislah proses yang terjadi ketika AlCl 3 direaksikan dengan air panas sehingga menghasilkan sol Al(OH) 3! 4. Isilah teka-teki dibawah ini! 315

Jawaban No. Jawaban soal Skor 1. Perbedaan antara cara pembuatan koloid dispersi dan kondensasi adalah. a. Cara pembuatan koloid disperse merupakan pembuatan koloid dengan cara memecah partikel-partikel besar 10 menjadi partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya. b. Cara pembuatan koloid kondensasi merupakan pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikelpartikel kecil larutan sejati membentuk partikel-partikel berukuran koloid. 2. Cara pembuatan sol-sol logam melalui busur bredig adalah 10 dengan cara meloncatkan bunga api listrik ke dalam elektrolit (medium pemdispersi), dan sebagai elektroda digunakan logam yang akan dibuat sol. Pada proses ini biasanya dihubungkan dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi. Jadi, jika loncatan bunga api yang muncul di antara kedua elektroda akan menguapkan sebagian logam. Uap logam yang terbentu di dalam medium dispersi akan menyublim dan membentu partikel halus. 3. Ketika AlCl 3 direaksikan dengan air panas (H 2 O) terjadi reaksi 10 hidrolisis, dimana AlCl 3 akan terhidrolisis menjadi ion Al 3+ dan 3Cl -. Pada airjuga terjadi penguraian dimana H 2 O akan terurai menjadi H + dan OH -. Kemudian terjadi interaksi antara ion-ion yang berbeda muatan dan membentuk senyawa Al(OH) 3 dan hasil sampingnya HCl. 4. Jawaban Teka-Teki Kimia. a. Mendatar 1. Suspensi 3. Koagulasi 5. Kondensasi 8. Brown 10. Gel 11. Tawas 12. Elektroforesis 13. Tinta b. Menurun 2. Emulsi 4. Adsorpsi 6. Kasein 7. Aerosol 9. Norit 20 316

Kuis 01 Sistem koloid 1. Jelaskan pengertian dari suspensi, larutan dan koloid! 2. Sebutkan minimal 3 perbedaan yang membedakan suspensi, larutan dan koloid! 3. Perhatikan tabel berikut. No Nama koloid Fase Terdispersi Fase Pendispersi Contoh Koloid 1 2 3 Emulsi padat...... Cair.... Cair.. Jelly, Cat. Dari tabel di atas, kelompokkanlah nama koloid, fase terdispersi, fase pendispersi dan contoh koloid yang sesuai dengan data dalam tabel! 317

Jawaban kuis 01 No. Jawaban Skor 1. Pengertian dari: 20 a. Suspensi merupakan campuran zat padat di dalam air (heterogen). b. Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. c. Koloid merupakan campuran yang bersifat heterogen. 2. Perbedaan yang membedakan suspensi, larutan dan koloid yaitu: 10 Aspek Larutan Koloid Suspensi Bentuk Campuran Homogen Tampak Heterogen Homogen Kestabilan Stabil Stabil Tidak Stabil Pengamatan Homogen Heterogen Heterogen Mikroskop Jumlah Fase Satu Dua Dua Sistem Dispersi Molekular Padatan Halus Padatan Kasar Pemisahan dengan Cara Penyaringan Ukuran Partikel Tidak dapat disaring 10-7 cm, atau 1 nm Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra 10-7 cm 10-5 cm, atau 1 nm 100 nm Dapat disaring 10-5 cm, atau 100 nm 3. Berikut ini adalah nama koloid, fase terdispersi, fase pendispersi dan contoh koloid yang sesuai dengan data dalam tabel. No Nama Fase Fase Contoh Koloid koloid Terdispersi Pendispersi 1 2 3 Cair Padat Cair Padat Cair Cair Emulsi padat Sol Aerosol Keju, mentega, mutiara. Jelly, Cat Santan, susu, es cream 20 318

Kuis 2 Sifat-sifat Koloid 1. Jelaskan pengertian dari gerak brown dan koloid pelindung! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koloid liofil dan koloid liofob! 3. Sebutkan contoh koloid dalam dunia industri makanan! 319

Jawaban kuis 02 No. Jawaban Skor 1. Yang dimaksud dengan: 20 a. Gerak Brown adalah gerak yang tidak beraturan, gerak acak atau gerak siksak partikel koloid. Gerak Brown terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi. b. Koloid Pelindung adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil. 2. Yang dimaksud dengan: 20 a. Koloid liofil adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya menarik (suka) medium pendispersinya. b. Koloid liofob adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya tidak menarik (tidak suka) medium pendispersinya. 3. Keju, mentega, susu, saus salad 10 320

Kuis 03 Pembuatan Koloid 1. Sebutkan dan jelaskan cara pembuatan koloid! 2. Sebutkan contoh pembuatan koloid secara dispersi dan secara kondensasi yang dapat ditemui dalam lingkungan sekitar! 321

Jawaban Kuis 03 No. Jawaban Skor 1. Cara pembuatan koloid terdiri dari dua bagian yaitu kondensasi 15 dan dispersi. Kondensasi merupakan pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel-partikel kecil larutan sejati membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Sedangkan dispersi merupakan pembuatan koloid dengan cara memecah partikel-partikel besar menjadi partikel-partikel berukuran koloid yang didispersikan dalam medium pendispersinya. 2. Contoh pembuatan koloid secara kondensasi yaitu: sol emas, dan secara dispersi yaitu: agar-agar. 10 322

Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA /2 Sub Topik : Sistem Koloid Judul Praktikum : Sistem Koloid Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui perbedaan antara larutan, suspensi dan koloid. No Nama Siswa 1 AGN 2 AT 3 BK 4 BSK 5 DYK 6 DNN 7 ERK 8 FAS 9 FVL 10 FME 11 GEA 12 GRW 13 GBA 14 HG 15 HCLS 16 IW 17 JFS 18 KBB 19 KFNW 20 MIYAK 21 MYD 22 TFK 23 YVML Persiapan Praktikum Aspek yang dinilai Pelaksanaan Praktikum Kegiatan Akhir Praktikum Skor Total Nilai 323

24 YS 25 BE 26 FN 27 GMDM 28 HCF 29 HSB 30 MMK 31 MDPS 32 MAB 33 MYM 34 MF 35 OYB 36 PM 37 PAL 38 PB 39 RMPLA 40 RAB 41 SS 42 SKKK 43 THE 44 VEN 45 WNB 46 YITD 47 YSE 48 YWD 49 YL 50 GYN Rubrik Penilaian No Aspek yang dinilai 1 Persiapan Praktikum Skor Prasyarat Penilaian 10 Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 324

2 Pelaksanaan Praktikum 3 Kegiatan akhir praktikum 20 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati percobaan dan waktu secara cermat Mengamati percobaan dengan teliti 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 30 Membuang larutan pada ketempatnya Membuang sampah pada tempatnya Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25 Memenuhi 5 prasyarat penilaian 20 Memenuhi 4 prasyarat penilaian 15 Memenuhi 3 prasyarat penilaian 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 325

Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 02) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI MIPA/2 Sub Topik : Sistem Koloid Judul Praktikum : Sifat-sifat Koloid Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui sifat-sifat koloid (Effek Tyndall, Koagulasi dan Koloid Pelindung). No Nama Siswa 1 AGN 2 AT 3 BK 4 BSK 5 DYK 6 DNN 7 ERK 8 FAS 9 FVL 10 FME 11 GEA 12 GRW 13 GBA 14 HG 15 HCLS 16 IW 17 JFS 18 KBB 19 KFNW 20 MIYAK 21 MYD 22 TFK Persiapan Praktikum Aspek yang dinilai Pelaksanaan Praktikum Kegiatan Akhir Praktikum Skor Total Nilai 326

23 YVML 24 YS 25 BE 26 FN 27 GMDM 28 HCF 29 HSB 30 MMK 31 MDPS 32 MAB 33 MYM 34 MF 35 OYB 36 PM 37 PAL 38 PB 39 RMPLA 40 RAB 41 SS 42 SKKK 43 THE 44 VEN 45 WNB 46 YITD 47 YSE 48 YWD 49 YL 50 GYN Rubrik Penilaian No Aspek yang dinilai 1 Persiapan Praktikum Skor Prasyarat Penilaian 10 Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 327

2 Pelaksanaan Praktikum 3 Kegiatan akhir praktikum 20 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati percobaan dan waktu secara cermat Mengamati percobaan dengan teliti 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 30 Membuang larutan pada ketempatnya Membuang sampah pada tempatnya Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25 Memenuhi 5 prasyarat penilaian 20 Memenuhi 4 prasyarat penilaian 15 Memenuhi 3 prasyarat penilaian 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 328

Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 03) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI MIPA/2 Sub Topik : Sistem Koloid Judul Praktikum : Pembuatan Koloid Tujuan Praktikum: Untuk mengetahui Pembuatan Koloid (Cara Dispersi dan Kondensasi). No Nama Siswa 1 AGN 2 AT 3 BK 4 BSK 5 DYK 6 DNN 7 ERK 8 FAS 9 FVL 10 FME 11 GEA 12 GRW 13 GBA 14 HG 15 HCLS 16 IW 17 JFS 18 KBB 19 KFNW 20 MIYAK 21 MYD 22 TFK 23 YVML Persiapan Praktikum Aspek yang dinilai Pelaksanaan Praktikum Kegiatan Akhir Praktikum Skor Total Nilai 329

24 YS 25 BE 26 FN 27 GMDM 28 HCF 29 HSB 30 MMK 31 MDPS 32 MAB 33 MYM 34 MF 35 OYB 36 PM 37 PAL 38 PB 39 RMPLA 40 RAB 41 SS 42 SKKK 43 THE 44 VEN 45 WNB 46 YITD 47 YSE 48 YWD 49 YL 50 GYN Rubrik Penilaian No Aspek yang dinilai 1 Persiapan Praktikum Skor Prasyarat Penilaian 10 Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 330

2 Pelaksanaan Praktikum 3 Kegiatan akhir praktikum 20 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati percobaan dan waktu secara cermat Mengamatipercobaan dengan teliti 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 30 Membuang larutan pada ketempatnya Membuang sampah pada tempatnya Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25 Memenuhi 5 prasyarat penilaian 20 Memenuhi 4 prasyarat penilaian 15 Memenuhi 3 prasyarat penilaian 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 331

Lembar Observasi Penilaian Presentasi Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI MIPA Topik : Sistem Koloid No Nama siswa 1 AGN 2 AT 3 BK 4 BSK 5 DYK 6 DNN 7 ERK 8 FAS 9 FVL 10 FME 11 GEA 12 GRW 13 GBA 14 HG 15 HCLS 16 IW 17 JFS 18 KBB 19 KFNW 20 MIYAK 21 MYD 22 TFK 23 YVML 24 YS 25 BE 26 FN 27 GMDM 28 HCF 29 HSB 30 MMK Aspek yang diamati Jumlah Nilai Ket Penguasaan materi Kekompakan Penyampian P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

31 MDPS 32 MAB 33 MYM 34 MF 35 OYB 36 PM 37 PAL 38 PB 39 RMPLA 40 RAB 41 SS 42 SKKK 43 THE 44 VEN 45 WNB 46 YITD 47 YSE 48 YWD 49 YL 50 GYN Rubrik Penilaian : Skor 1 = Kurang Baik Skor 2 = Cukup Skor 3 = Sangat Baik Pedoman penilaian sikap untuk setiap peserta didik dengan menggunakan rumus : 333

Aspek yang dinilai Sistematika Penyampaian Komunikasi Wawasan Rubrik Penilaian 1 2 3 Menunjukkan sistematika penyampaian yang kurang baik dalam kegiatan pembelajaran perihal presentasi di kelas Sama sekali tidak berusaha untuk berkomunikasi dengan teman kelompok dalam kegiatan diskusi kelompok Sama sekali tidak berpartisipasi dalam memberikan pendapat atau wawasannya terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif Menunjukkan sistematika penyampaian sudah agak baik dalam kegiatan pembelajaran tetapi belum konsisten perihal presentasi di kelas Menunjukkan sedikit usaha untuk berkomunikasi dengan teman kelompok dalam kegiatan diskusi kelompok tetapi masih belum konsisten Menunjukkan sedikit usaha untuk berpartisipasi dalam memberikan pendapat atau wawasannya terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten Menunjukkan sistematika penyampaian sudah sangat baik dalam kegiatan menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten perihal presentasi di kelas Menunjukkan adanya usaha untuk berkomukasi dengan teman kelompok dalam kegiatan diskusi kelompok secara terus menerus dan konsisten Menunjukkan sudah ada usaha untuk berpartisipasi dalam memberikan pendapat atau wawasannya terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten 334

SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 Suatu percobaan dilakukan untuk dapat membedakan antara larutan, suspensi, dan koloid. Tuliskan: 1. Rumusan masalah percobaan.......... 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk membedakan antara: a. Larutan b. Suspensi c. Koloid 3. Langkah-langkah melakukan percobaan......... 4. Data hasil pengamatan No. Campuran Penampilan fisis Jumlah fasa Kestabilan (jika didiamkan) Keterangan 335

5. Analisis data hasil pengamatan......... 6. Kesimpulan 336

2. Merumukan hipotesis KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 No Indikator Bunyi Soal Kunci Skor 1. Menyajikan a. Suatu percobaan dilakukan pertanyaan atau untuk mengidentifikasi dan 2 masalah menjelaskan jenis campuran dengan alat dan bahan yang disediakan seperti berikut: tabung reaksi, sendok teh, spatula, aquadest, gula pasir, 3 minyak goreng, deterjen, susu bubuk, kopi, dan tepung terigu. 3 Tuliskanlah: 1. Rumusan masalah 2. Hipotesis 3. Menentukan langkah-langkah kerja 4. Melakukan percobaan 5. Mengumpulkan data hasil percobaan dan menganalisis 6. Membuat kesimpulan 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah a. Bagaimana perbedaan terhadap campuran gula pasir + aquadest, minyak goreng + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, kopi + aqudest, tepung terigu + aquadest, santan + aquadest, cuka + aquadest? b. Dari beberapa campuran, manakah yang termaksud suspensi, larutan sejati dan koloid? c. Bagaimana sifat koloid yang ada dalam campuran yang telah dibuat? 2. Hipotesis: a. Campuran gula pasir + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, santan + aquadest, cuka + aquadest, dan tepung terigu + aquadest menyatu sedangkan minyak goreng + aquadest, kopi + aquadest tidak menyatu. b. Yang merupakan suspensi adalah minyak gorengaquadest dan kopi + aquadest, koloid adalah susuaquadest, detergen-aquadest, aquadest, santan + aquadest, dan tepung terigu + aquadest, larutan sejati adalah gula pasir-aquadest dan cuka + aquadest. 2 3 337

3. 4. Menentukan langkah-langakah kerja Melakukan percobaan 3. Prosedur kerja a. Siapkan eman buah tabung reaksi dan masingmasing diisi dengan aquadest sebanyak 100 ml b. Masukkan masing-masing 1 spatula: gula pasir kedalam tabung reaksi pertama, minyak goreng ke dalam tabung reaksi ke dua, susu bubuk ke dalam tabung reaksi ketiga, deterjen ke dalam tabung reaksi keempat, kopi ke dalam tabung reaksi kelima, tepung terigu ke dalam tabung reaksi keenam, santan + aquadest tabung reaksi ketujuh dan cuka + aquadest tabung reaksi kedelapan. c. Kedelapan campuran diaduk sampai merata dan am ati kelarutannya d. Diamkan campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah campuran tersebut beni ng atau keruh. e. Saringlah kedelapan campuran menggunakan kertas saring dan amati ada tidaknya residu pada kertas sar ing. 3 5. Mengumpulkan data dan menganalisis data hasil pengamatan 4. Data hasil pengamatan: Campuran 4. Gula larut dalam aquadest, disaring tidak meninggal residu, sifat campurannya homogen, 4 338

stabil, dan satu fase. 5. Minyak goreng, kopi, dan tepung terigu merupakan pasir tidak larut dalam aquadest, disaring meninggalkan residu, sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. 6. Susu dan detergen larut dalam air, disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. 5. Analisis data hasil pengamatan Campuran a. Gula, cuka merupakan larutan sejati karena dari hasil pengamatan gula larut sempurnah dalam aquadest, ketika disaring tidak meninggal residu karena partikel-partikel gula tersebar mengecil, kemudian sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase.. b. Minyak goreng, kopi dan tepung terigu merupakan suspensi karena dari hasil pengamatan minyak goreng tidak larut dalam air, ketika disaring 3 339

6. Membuat kesimpulan meninggalkan residu dan sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. c. Susu, santan dan detergen merupakan koloid karena dari hasil pengamatan susu larut dalam air, ketika disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. d. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 6. Kesimpulan: a. Campuran antara minyak goreng, kopi dan tepung terigu dan aquadest disebut sebagai suspensi karena kedua larutan tersebut tidak larut, terdapat residu. b. Campuran antara susu bubuk, santan dan deterjen dan aquadest disebut sebagai koloid karena ketiga larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 340

c. Campuran antara larutan gula dan cuka dan aquadest disebut sebagai larutan karena kedua larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. d. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang bersifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 341

SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 02 Suatu percobaan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis campuran koloid berdasarkan sifat Efek Tyndall, Koloid Pelindung dan Koagulasi dengan alat dan bahan yang disediakan: a. Gelas kimia b. Senter c. Susu bubuk d. Botol kaca bening (botol aqua), e. Gelas aqua f. Pengaduk g. Pipet h. Susu cair i. Santan j. Larutan gula k. Campuran air dan tanah, air l. Minyak goreng m. Deterjen n. Cuka. 342

Tuliskan: 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah......... 2. Hipotesis/jawaban sementara atas permasalahan yang ada......... 3. Langkah-langkah melakukan percobaan......... 4. Data hasil pengamatan a. Effek Tyndall No Pengamatan Larutan gula Santan Air dan tanah 1. Menghamburkan/meneruskan cahaya b. Koloid Pelindung No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goreng 2. Air + minyak goreng + deterjen Larutan susu 343

c. Koagulasi Isi Gelas Aqua Susu cair + cuka Hasil Pengamatan a. Analisis data hasil pengamatan......... b. Kesimpulan......... 344

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 02 No Indikator Bunyi Soal Kunci Skor 3. Menyajikan Suatu percobaan dilakukan 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah pertanyaan atau untuk mengidentifikasi dan Bagaimana mengidentifikasi jenis campuran koloid 2 masalah membedakan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari dengan alat dan bahan yang disediakan berdasarkan sifat efek tyndall? Mengapa koloid dapat menghamburkan cahaya, 2 seperti berikut: Gelas kimia, sedangkan larutan tidak dan mengapa langit berwarna senter, botol kaca bening (botol aqua), gelas aqua, pengaduk, pipet, susu cair, santan, larutan biru? Bagaimana cara kerja koloid pelindung sehingga 2 gula, campuran air dan tanah, minyak goreng dan air tercampur ketika ditambahkan air, minyak goreng, deterjen, cuka. deterjen? Bagaimana cara kerja koagulasi sehingga saat cuka 2 ditambahkan ke dalam susu, susu mengalami penggumpalan? 345

2. Merumukan Tuliskanlah: 2. Hipotesis: hipotesis 1. Rumusan masalah Mengidentifikasikan jenis campuran koloid 3 2. Hipotesis berdasarkan sifat efek tyndall dilakukan dengan cara 3. Menentukan langkah-langkah kerja 4. Melakukan percobaan menjatuhkan seberkas cahaya pada campuran koloid. Koloid dapat menghamburkan cahaya karena ukuran 5 5. Mengumpulkan data hasil partikel dan konsentrasi partikel yang dimiliki koloid. percobaan dan menganalisis 6. Membuat kesimpulan Dimana, semakin besar konsentrasi dan ukuran partikel koloid, semakin bertambah intensitas cahaya yang dihamburkan. Langit berwarna biru karena sinar matahari melewati partikel-partikel koloid di udara. Hanya komponen sinar matahari dengan panjang gelombang kecil (energi besar) yang dipantulkan, sinar yang dapat dipantulkan tersebut adalah sinar biru, nila. Hal ini terjadi akibat posisi matahari berada pada posisi jauh dari horizon. 346

Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke 4 dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi dalam hal ini adalah deterjen. Salah satu Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator. Jadi, emulgator adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid yang berupa emulsi agar koloid menjadi stabil. Terjadinya penggumpalan susu saat ditambahkan 5 cuka karena dispersi koloid kehilangan kestabilannya dalam mempertahankan partikel-partikelnya untuk tetap tersebar di dalam mediumnya. Hal ini terjadi karena keduanya mempunyai muatan yang berlawanan sehingga saling menetralkan, keadaan ini menyebabkan penggabungan partikel-partikel koloid 347

sehingga ukuran partikelnya menjadi lebih besar (hingga berukuran suspensi). 3. Menentukan langkah-langakah 3. Prosedur kerja a. Efek Tyndall 5 kerja 1. Siapkan bahan-bahan. 2. Masukkan setiap kelompok sampel ke dalam 4. Melakukan segelas air dan aduk perlahan dengan percobaan menggunkan spatula. Adakah partikel yang terlihat dalam campuran? 3. Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya pada masing-masing tabung reaksi kemudian amatilah. Adakah sinar yang dihamburkan oleh partikel-partikel dalam campuran tersebut? 4. Diamkan campuran selama beberapa menit. Apakah campuran stabil atau partikel mulai mengendap setelah beberapa waktu? 348

d. Koloid Pelindung 1. Masukkan air ke dalam botol hingga seperempat tinggi botol. 2. Tambahkan 50 ml minyak goreng dan tutup botol dengan rapat. Selanjutnya, kocok botol dengan kuat dan diamkan kurang lebih lima menit. Lalu amati yang terjadi. 3. Tambahkan deterjen bubuk ke dalam botol secukupnya, lalu tutup botol dengan rapat. 4. Kocok botol dengan kuat dan amati perubahan yang terjadi. e. Koagulasi 5 5 1. Tuangkan 100 ml susu cair ke dalam mangkuk plastik. 2. Tambahkan 15 ml cuka ke dalam mangkuk yang berisi susu, lalu aduk hingga rata. Amati perubahan yang terjadi. 349

5. Mengumpulkan data dan menganalisis data hasil pengamatan 4. Data hasil pengamatan: a. Effek Tyndall No Pengam atan Larutan gula 1. Mengha mburkan/ menerus kan cahaya Tidak mengha mburkan b. Koloid Pelindung Santan Mengh amburk an Air dan tanah Mengh amburk an Larutan susu Mengha mburkan No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goreng Kedua larutan tidak menyatu atau membentuk dua fase 2. Air + minyak goreng + deterjen c. Koagulasi Isi Gelas Aqua Susu cair + cuka Kedua larutan saat ditambahkan deterjen menghasilkan larutan yang hanya terdapat satu fase saja. Hasil Pengamatan Saat susu ditambahkan dengan cuka, lama-kelamaan susu mengalami penggumpalan. 5 5 5 350

5. Analisis data hasil pengamatan a. Effek tyndall merupakan efek penghamburan cahaya 15 oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram. Cahaya matahari yang masuk rumah melalui suatu celah akan terlihat jelas, hal ini disebabkan partikel debu yang berukuran koloid akan mengahamburkan sinar yang datang. Langit berwarna biru juga merupakan efek tyndall, yang mana hal ini disebabkan oleh penghamburan cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak semua frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama. 351

Oleh karena intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan frekuensi, maka ketika matahari melintas di atas kita frekuensi yang paling tinggilah yang banyak sampai ke mata kita sehingga kita melihat langit berwarna biru. Ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi rendah lebih banyak sehingga kita melihat langit berwarna jingga atau merah. b. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil 5 dan terhindar dari koagulasi dalam hal ini adalah deterjen. Salah satu Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator. Jadi, emulgator adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid yang 352

berupa emulsi agar koloid menjadi stabil. c. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid 10 6. Membuat kesimpulan yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Saat susu ditambahkan dengan cuka, dapat diketahui bahwa kedua bahan ini berbeda muatan, sehingga saat keduanya tercampur maka akan menyebabkan terjadinya penggumpalan karena terbentuknya partikel dalam bentuk yang besar. Koagulasi dapat terjadi karena asam cuka merupakan salah satu larutan elektrolit. 6. Kesimpulan: a. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid sehingga 5 353

tampak lintasan berkas sinar tersebut. Peristiwa penghamburan ini terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai ukuran yang cocok untuk ditembus oleh cahaya. b. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan 5 ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi. c. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid 5 yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Skor Total 100 354

SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 03 Suatu percobaan dilakukan untuk membuat koloid berdasarkan cara pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi. Tuliskan: 1. Rumusan masalah percobaan.......... 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat koloid berdasarkan cara pembuatan koloid yaitu: a. Pembuatan koloid secara dispersi b. Pembuatan koloid secara kondensasi 3. Langkah-langkah melakukan percobaan......... 4. Data hasil pengamatan a. Pembuatan koloid secara dispersi No Percobaan Pengamatan 1. 2. 355

b. Pembuatan koloid secara kondensasi No Tahap pembuatan Pengamatan 1. 2. 5. Analisis data hasil pengamatan......... 4. Kesimpulan......... 356

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 03 No Indikator Bunyi Soal Kunci Jawaban Skor 1. Merumuskan Percobaan dilakukan untuk 1.Rumusan masalah: 2 masalah mengetahui cara pembuatan koloid - Bagaimana proses pembuatan koloid dengan cara dispersi? dengan alat dan bahan yang - Bagaimana proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi? 2. Merumuskan disediakan seperti berikut: gelas 2.Hipotesis: hipotesis kimia 100 ml, lampu spritus, kaki - Pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah pembuatan partikel 4 tiga, kawat kasa, batang pengaduk, koloid dengan partikel kasar (suspensi) menjadi koloid. air suling, air, spatula dan agar- - Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah pembuatan 4 agar. partikel koloid dengan koloid menjadi partikel kasar (suspensi). 3. Merumuskan Tuliskanlah: 3.Prosedur kerja: prosedur 1. Rumusan masalah - Pembuatan gel agar-agar 5 kerja 2. Hipotesis 1. Masukan air secukupnya ke dalam gelas kemudian 3. Prosedur kerja panaskan hingga mendidih! 4. Data hasil pengamatan 2. Ambil agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke 5. Analisis data dalam gelas kimia yang telah air mendidih. 6. Kesimpulan 3. Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. 357

4. Menampilkan data hasil pengamatan - Pembuatan Sol Al(OH) 3 1. Panaskan 25 ml aquades dalam gelas kimia. 2. Setelah mendidih tetesi dengan 3 tetes larutan FeCl 3 jenuh sambil diaduk. 3. Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. 4.Data hasil pengamatan: a. Pembuatan Gel agar-agar No Percobaan Pengamatan 1 Air (dipanaskan) + agar-agar Setelah didinginkan atau dibiarkan sejenak, menjadi padat seperti gel. b. Pembuatan Sol Al(OH) 3 No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Hentikan Larutan AlCl 3 saat pemanasan apabila ditambahkan dengan larutan mulai air panas lamakelamaan berubah menjadi akan coklat. Amati menjadi coklat dan sifatnya. agak keruh. 5 5 5 358

5. Menganalisis 5. Analisis data hasil pengamatan 10 data hasil Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, dapat dianalisis: pengamatan 1. Air yang mendidih saat ditambahkan dengan AlCl 3 akan mengalami reaksi kimia, dimana air yang memiliki rumus H 2 O akan terurai menjadi H + dan OH - akan berinteraksi dengan AlCl 3 yang juga terurai menjadi ion Al 3+ dan Cl -. Masing-masing ion akan berikatan dengan masing-masing muatan yang kemudian menghasilkan senyawa air berupa Aluminium Trihidroksida (Al(OH) 3 ) dan hasil sampingnya adalah HCl. 2. Air yang mendidih kemudian dimasukan agar-agar dan dibiarkan sejenak akan terbentuk padatan seperti gel. Agar-agar yang awalnya dalam bentuk butir-butir (suspensi) saat terlarut dalam air panas akan mengalami perubahan wujud dari partikel kasr ke partikel koloid. Peristiwa ini yang disebut dengan pembuatan koloid dengan cara dispersi. 6. Merumuskan kesimpulan 6. Kesimpulan: 1. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel- 10 partikel dalam larutan sejati hingga menjadi partikel berukuran 359

koloid. 2. Sol Al(OH) 3 merupakan salah satu contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi. 3. Dispersi merupakan salah satu cara membuat koloid dengan memecah gumpalan suspensi/partikel kasar menjadi lebih kecil sehingga tersebar dan berukuran koloid. 4. Agar-agar merupakan salah satu contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi. x 100 360

Lembar Penilaian Laporan (KI 4) (RPP 01) Sub topik Kelas/ semester : Sistem Koloid : XI IPA Aspek yang dinilai: A. Rumusan masalah (SKOR 1) a. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan b. Pertanyaannya sesuia dengan wacana yang ditampilkan c. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen B. Rumusan Hipotesis(SKOR 1) a. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan b. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen c. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan d. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah C. Rumusan Tujuan(SKOR 1) a. Dalam bentuk kalimat pernyataan b. Tujuan yang dirumuskan menunjukkan kesesuaian dengan wacana yang ditampilkan c. Tujuan yang dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah D. Merumuskan Prosedur Kerja(SKOR 5) Rumusan prosedur kerja memenuhi prosedur berikut : 1. Siapkan delapan buah tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan aquadest sebanyak 100 ml. 2. Masukkan masing-masing 1 spatula: gula pasir kedalam tabung reaksi pertama, minyak goreng ke dalam tabung reaksi ke dua, susu bubuk ke dalam tabung reaksi ketiga, deterjen ke dalam tabung reaksi keempat, kopi ke dalam tabung reaksi kelima, tepung terigu ke dalam tabung 361

reaksi keenam, santan ke dalam tabung reaksi ketujuh, dan cuka ke dalam tabung reaksi kedelapan. 3. Kedelapan campuran diaduk sampai merata dan amati kelarutannya 4. Diamkan campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah campuran tersebut bening atau keruh. 5. Saringlah keempat campuran menggunakan kertas saring dan amati ada ti daknya residu pada kertas saring. E. Data Hasil Pengamatan (SKOR 5) Data hasil pengamatan relevan dengan prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut : Campuran 1. Gula larut dalam aquadest, disaring tidak meninggal residu, sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase. 2. Minyak goreng, kopi, dan tepung terigu merupakan pasir tidak larut dalam aquadest, disaring meninggalkan residu, sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. 3. Susu dan detergen larut dalam air, disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. F. Menganalisis Data Hasil Pengamatan(SKOR 7) Hasil analisis data disesuaikan dengan pernyataan berikut Campuran 1. Gula, cuka merupakan larutan sejati karena dari hasil pengamatan gula larut sempurnah dalam aquadest, ketika disaring tidak meninggal residu karena partikel-partikel gula tersebar mengecil, kemudian sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase.. 2. Minyak goreng, kopi dan tepung terigu merupakan suspensi karena dari hasil pengamatan minyak goreng tidak larut dalam air, ketika 362

disaring meninggalkan residu dan sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. 3. Susu, santan dan detergen merupakan koloid karena dari hasil pengamatan susu larut dalam air, ketika disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. 4. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. G. Kesimpulan (SKOR 5) 1. Campuran antara minyak goreng, kopi dan tepung terigu dan aquadest disebut sebagai suspensi karena kedua larutan tersebut tidak larut, terdapat residu. 2. Campuran antara susu bubuk, santan dan deterjen dan aquadest disebut sebagai koloid karena ketiga larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 3. Campuran antara larutan gula dan cuka dan aquadest disebut sebagai larutan karena kedua larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 4. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang bersifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 363

Lembar Penilaian Laporan (KI 4) (RPP 02) Sub topik : Sifat Koloid Kelas/ semester : XI IPA Aspek yang dinilai: A. Rumusan masalah 1. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan 2. Pertanyaannya sesuai dengan wacana yang ditampilkan 3. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen B. Rumusan Hipotesis 1. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan 2. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen 3. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan 4. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah C. Merumuskan Prosedur Kerja Rumusan prosedur memenuhi prosedur berikut : a. Efek Tyndall 1. Siapkan bahan-bahan. 2. Masukkan setiap kelompok sampel ke dalam segelas air dan aduk perlahan dengan menggunkan spatula. Adakah partikel yang terlihat dalam campuran? 3. Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya pada masing-masing tabung reaksi kemudian amatilah. Adakah sinar yang dihamburkan oleh partikel-partikel dalam campuran tersebut? 4. Diamkan campuran selama beberapa menit. Apakah campuran stabil atau partikel mulai mengendap setelah beberapa waktu? b. Koloid Pelindung 1. Masukkan air ke dalam botol hingga seperempat tinggi botol. 364

2. Tambahkan 50 ml minyak goreng dan tutup botol dengan rapat. Selanjutnya, kocok botol dengan kuat dan diamkan kurang lebih lima menit. Lalu amati yang terjadi. 3. Tambahkan deterjen bubuk ke dalam botol secukupnya, lalu tutup botol dengan rapat. 4. Kocok botol dengan kuat dan amati perubahan yang terjadi. c. Koagulasi 1. Tuangkan 100 ml susu cair ke dalam mangkuk plastik. 2. Tambahkan 15 ml cuka ke dalam mangkuk yang berisi susu, lalu aduk hingga rata. Amati perubahan yang terjadi. D. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan relevan dengan prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut : a. Efek Tyndall No. Pengamatan Larutan gula Santan Air dan tanah 1. Menghamburkan/ Tidak Mengham Menghambur meneruskan cahaya menghamburkan burkan kan b. Koloid Pelindung Larutan susu Menghambur kan No Isi botol Hasil Pengamatan 1. Air + minyak goreng Kedua larutan tidak menyatu atau membentuk dua fase 2. Air + minyak goreng + deterjen Kedua larutan saat ditambahkan deterjen menghasilkan larutan yang hanya terdapat satu fase saja. c. Koagulasi Isi Gelas Aqua Susu cair + cuka Hasil Pengamatan Saat susu ditambahkan dengan cuka, lama-kelamaan susu mengalami penggumpalan. 365

E. Analisis Data Hasil Pengamatan Effek Tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram. Cahaya matahari yang masuk rumah melalui suatu celah akan terlihat jelas, hal ini disebabkan partikel debu yang berukuran koloid akan mengahamburkan sinar yang datang. Langit berwarna biru juga merupakan Effek Tyndall, yang mana hal ini disebabkan oleh penghamburan cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak semua frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama. Oleh karena intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan frekuensi, maka ketika matahari melintas di atas kita frekuensi yang paling tinggilah yang banyak sampai ke mata kita sehingga kita melihat langit berwarna biru. Ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi rendah lebih banyak sehingga kita melihat langit berwarna jingga atau merah. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi dalam hal ini adalah deterjen. Salah satu Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator. Jadi, emulgator adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid yang berupa emulsi agar koloid menjadi stabil. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Saat 366

susu ditambahkan dengan cuka, dapat diketahui bahwa kedua bahan ini berbeda muatan, sehingga saat keduanya tercampur maka akan menyebabkan terjadinya penggumpalan karena terbentuknya partikel dalam bentuk yang besar. Yang mana koagulasi dapat terjadi karena asam cuka merupakan salah satu larutan elektrolit. F. Kesimpulan a. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikelpartikel koloid sehingga tampak lintasan berkas sinar tersebut. Peristiwa penghamburan ini terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai ukuran yang cocok untuk ditembus oleh cahaya. b. Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi stabil dan terhindar dari koagulasi. c. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. 367

Lembar Penilaian Laporan (KI 4) (RPP 03) Sub topik : Pembuatan Koloid Kelas/ Semester : XI IPA /2 Aspek yang dinilai: A. Rumusan masalah 1. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan 2. Pertanyaannya sesuai dengan wacana yang ditampilkan 3. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen B. Rumusan Hipotesis 1. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan 2. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen 3. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan 4. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah C. Merumuskan Prosedur Kerja Rumusan prosedur memenuhi prosedur berikut: Pembuatan Sol Al(OH) 3 1. Panaskan 25 ml aquades dalam gelas kimia. 2. Setelah mendidih tetesi dengan 3 tetes larutan FeCl 3 jenuh sambil diaduk. 3. Hentikan pemanasan apabila larutan mulai berubah menjadi coklat. Amati sifatnya. Pembuatan agar-agar 1. Masukan air secukupnya ke dalam gelas kemudian panaskan hingga mendidih. 2. Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu aduk hingga merata. 368

3. Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. D. Data Pengamatan: Pembuatan Sol Al(OH) 3 No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Hentikan pemanasan apabila Larutan AlCl 3 saat ditambahkan dengan air larutan mulai berubah panas lama-kelamaan akan menjadi coklat menjadi coklat. Amati dan agak keruh. sifatnya. Pembuatan Agar-agar No Tahap pembuatan Pengamatan 1 Saat air mendidih Saat air panas dicampurkan dengan agaragar, ditambahkan dengan agaragar yang terlihat adalah saat lama kelamaan diaduk larutan agar-agar menjadi lebih padat. E. Analisis: Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, dapat dianalisis: 1. Air yang mendidih saat ditambahkan dengan AlCl 3 akan mengalami reaksi kimia, dimana air yang memiliki rumus H 2 O akan terurai menjadi H + dan OH - akan berinteraksi dengan AlCl 3 yang juga terurai menjadi ion Al 3+ dan Cl -. Masing-masing ion akan berikatan dengan masing-masing muatan yang kemudian menghasilkan senyawa air berupa Aluminium Trihidroksida (Al(OH) 3 ) dan hasil sampingnya adalah HCl. 2. Air yang mendidih kemudian dimasukan agar-agar dan dibiarkan sejenak akan terbentuk padatan seperti gel. Agar-agar yang awalnya dalam bentuk butir-butir (suspensi) saat terlarut dalam air panas akan mengalami perubahan wujud dari partikel kasr ke partikel koloid. 369

Peristiwa ini yang disebut dengan pembuatan koloid dengan cara dispersi. F. Kesimpulan: 1. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid. 2. Sol Al(OH) 3 merupakan salah satu contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi. 3. Dispersi merupakan salah satu cara membuat koloid dengan memecah gumpalan suspensi/partikel kasar menjadi lebih kecil sehingga tersebar dan berukuran koloid. 4. Agar-agar merupakan salah satu contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi. 370

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing (RPP 01) Materi Pelajaran Nama Guru : KIMIA :... Kelas/ Semester : XI IPA /2 Pertemuan ke Materi Pokok Waktu Hari/Tanggal : I : Sistem Koloid :. :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian Ya Tidak 1,00 1,99 2,00 2,99 3,00-3,49 3,50-4,00 I Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik untuk melihat aspek disiplin. 3. Guru menanyakan materi prasyarat kepada 371

II peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan seharihari, Pernahkan kalian membuat teh atau susu? 4. Guru memotivasi siswa dengan menunjukan contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: hand body, parfum, deodorant. 5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran 6. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik. Kegiatan Inti 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah a. Guru mendemostrasikan beragam bahan yang telah disediakan sambil menanyakan mana yang termasuk dalam contoh larutan, koloid, dan suspensi. b. Guru menjelaskan secara garis besar tentang materi larutan, koloid dan suspensi. c. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik. d. Guru membagi bahan ajar 01 kepada peserta didik. e. Guru membagi LKS 01 kepada peserta didik. 2. Membuat Hipotesis a. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (Jawaban sementara hipotesis) yang diharapkan adalah: b. Ada perbedaan dari campuran tersebut c. Larutan gula, cuka termasuk contoh dari larutan sejati, campuran air + susu, campuran air + deterjen, campuran air + tepung terigu, campuran air + minyak goreng dan campuran air + tanah termasuk contoh koloid, campuran kopi termasuk suspensi. 372

3. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasih a. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan. b. Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan sesuai pedoman dalam LKS 01 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin ) 4. Mengumpulkan dan menganalisis data a. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian) b. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu) 5. Membuat kesimpulan a. Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur). b. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya. c. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum. III Kegiatan penutup 1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut. 2. Guru memberikan kuis 01 kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tugas rumah 01 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam penutup. 373

IV Pengelolaan waktu V Suasana kelas 1. Peserta didik antusias 2. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2017 Pengamat ( ) 374

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing (RPP 02) Materi Pelajaran Nama Guru : KIMIA :... Kelas/ Semester : XI IPA /2 Pertemuan ke : 2 Materi Pokok Waktu Hari/Tanggal : Sistem Koloid :. :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian Ya Tidak 1,00 1,99 2,00 2,99 3,00-3,49 3,50-4,00 I Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa(aspek yang dinilai menamkan sikap riligius unutk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa ) 375

II 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.(aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan) 3. Guru menanyakan materi prasyarat kepada peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari, Pernahkah kalian melihat sorot lampu senter pada malam yang berkabut atau cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamar?. 4. Guru memotivasi siswa dengan menyebutkan contoh sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: telur yang menggumpal saat dipanaskan, pembuatan tahu. 5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran 6. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik. Kegiatan Inti 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah a. Guru mengawali pembelajaran dengan meminta peserta didik melihat contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti sinar matahari masuk melalui celah dalam 376

ruangan, pada sinar tersebut terdapat debu-debu yang berhamburan, langit yang berwarna biru. b. Guru menjelaskan secara garis besar tentang materi larutan, koloid dan suspensi. c. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompokkelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik. d. Guru membagi bahan ajar 02 kepada peserta didik. e. Guru membagi LKS 02 kepada peserta didik. 2. Membuat Hipotesis Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (Jawaban sementara hipotesis) yang diharapkan adalah: Karena terjadinya efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid yang mengenainya akan memantulkan cahaya sehingga akan terlihat lebih terang. Debu merupakan salah satu contoh koloid. Jadi salah satu sifat koloid adalah dapat menghamburkan cahaya. 3. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasih a. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam 377

III percobaan. b. Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan sesuai pedoman dalam LKS 02 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin ) 4. Mengumpulkan dan menganalisis data a. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian) b. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu) 5. Membuat kesimpulan a. Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur). b. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya. c. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum. Kegiatan penutup 1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada 378

pertemuan tersebut. 2. Guru memberikan kuis 01 kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tugas rumah 01 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenisjenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam penutup. IV Pengelolaan waktu V Suasana kelas 3. Peserta didik antusias 4. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang Baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2017 Pengamat 2 ( ) 379

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing (RPP 03) Materi Pelajaran Nama Guru : KIMIA :... Kelas/ Semester : XI IPA /2 Pertemuan ke : 2 Materi Pokok Waktu Hari/Tanggal : Sistem Koloid :. :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian Ya Tidak 1,00-1,99 2,00-2,99 3,00-3,49 3,50-4,00 I Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa(aspek yang dinilai menamkan sikap riligius unutk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa ) 380

II 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.(aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan) 3. Guru menanyakan materi prasyarat kepada peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan seharihari, Pernahkah kalian melihat sorot lampu senter pada malam yang berkabut atau cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamar?. 4. Guru memotivasi siswa dengan menyebutkan contoh sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan pertanyaan pernahkah kalian membuat agar-agar?. 5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran 6. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik. Kegiatan Inti 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah a. Guru menunjukkan kepada peserta didik contoh koloid dalam kehidupan seharihari seperti menunjukan bentuk agaragar. b. Guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai agar-agar yang sudah diamati, untuk menanamkan sikap 381

menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa serta menyadari pengetahuan yang bersifat tentatif. c. Guru menjelaskan secara garis besar materi pembuatan koloid. d. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik. e. Guru membagi bahan ajar 03 kepada peserta didik. f. Guru membagi LKS 03 kepada peserta didik. 2. Membuat Hipotesis Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (jawaban sementara) yang diharapkan adalah : a. Cara membuat agar-agar yaitu memasukan air secukupnya ke dalam gelas kemudian panaskan hingga mendidih; Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu aduk hingga merata; Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. b. Agar-agar termasuk ke dalam koloid. c. Agar-agar dikelompokkan ke dalam cara pembuatan koloid dispersi. Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan 382

proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. 3. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasih a. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan tentang pembuatan koloid. b. Guru menjelaskan dan menuntun siswa dalam melakukan kegiatan praktikum sesuai pedoman dalam LKS 03 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin ). 4. Mengumpulkan dan menganalisis data a. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian) b. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu) 5. Membuat kesimpulan a. Peserta didik mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur). b. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya. c. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum. 383

III Kegiatan penutup 1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut. 2. Guru memberikan kuis 03 kepada peserta didik. 3. Guru memberikan tugas rumah 03 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam penutup. IV Pengelolaan waktu V Suasana kelas 5. Peserta didik antusias 6. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang Baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2017 Pengamat 2 ( ) 384

Kisi- kisi Angket Gaya Belajar Jenis Gaya Belajar Indikator No Soal Gaya belajar visual 1. Belajar 2. Mendengarkan musik 3. Memecakan masalah 4. Membaca 5. Cara kerja mempelajari sesuatu 6. Aksi atau gerak 7. Kegemaran 8. Daya ingat 9. Bercerita 10. Konsentrasi 11. Menghabiskan waktu 12. Berbicara 13. Pemahaman 14. Penampilan 1/18 2 3 4 5 6/7/9/13/14/22 8 10/16/23 11 12/20/21 15 17/24 19 25 Gaya belajar auditorial Gaya belajar kinestetik 1. Belajar 2. Mendengarkan musik 3. Memecakan masalah 4. Membaca 5. Cara kerja mempelajari sesuatu 6. Aksi atau gerak 7. Kegemaran 8. Daya ingat 9. Bercerita 10. Konsentrasi 11. Menghabiskan waktu 12. Berbicara 13. Pemahaman 14. Penampilan 1. Belajar 2. Mendengarkan musik 3. Memecakan masalah 4. Membaca 5. Cara kerja mempelajari sesuatu 6. Aksi atau gerak 7. Kegemaran 8. Daya ingat 9. Bercerita 10. Konsentrasi 11. Menghabiskan waktu 12. Berbicara 13. Pemahaman 14. Penampilan 1/18 2 3 4 5 6/7/9/13/14/22 8 10/16/23 11 12/20/21 15 17/24 19 25 1/18 2 3 4 5 6/7/9/13/14/22 8 10/16/23 11 12/20/21 15 17/24 19 25 385

ANGKET GAYA BELAJAR Nama : No absen : Kelas /jurusan : Petunjuk pengisian! a. Isi identitas diri Anda sebelum mengisi angket berikut. b. Bacalah setiap pernyataan dan lingkarlah salah satu jawaban yang kelihatannya sama atau hampir sama dengan kebiasaan dan kesukaan Anda. 1. Pada waktu belajar untuk tes, apakah yang Anda lakukan? a. Membaca catatan, membaca judul dan sub-judul dalam buku, dan melihat diagram dan ilustrasi. b. Meminta seseorang memberi Anda pertanyaan, atau menghafal dalam hati sendirian. c. Membuat catatan pada kartu dan membuat model atau diagram. 2. Apa yang Anda lakukan pada waktu mendengarkan musik? a. Berkhayal (melihat benda-benda yang sesuai dengan musik yang sedang didengarkan). b. Berdendang mengikuti alunan musik tersebut. c. Bergerak mengikuti musik tersebut, mengetukkan kaki mengikuti irama, dsb. 386

3. Pada waktu memecahkan masalah, apakah yang Anda lakukan? a. Membuat daftar, mengatur langkah, dan mengeceknya setelah langkah itu dikerjakan. b. Menelpon teman atau ahli untuk membicarakan masalah tersebut. c. Mencoret-coret kertas. 4. Jika ingin membaca untuk hiburan, buku seperti apa yang Anda pilih? a. Buku perjalanan dengan banyak gambar di dalamnya b. Cerita misteri yang penuh dengan percakapan di dalamnya. c. Buku yang dapat menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah anda. 5. Apa yang Anda lakukan untuk mempelajari bagaimana cara kerja komputer? a. Menonton film tentang cara kerja computer. b. Mendengarkan seseorang menjelaskan cara keja computer. c. Membongkar komputer dan mencoba menemukan sendiri cara kerjanya. 6. Apa yang Anda lakukan ketika memasuki museum ilmu pengetahuan untuk pertama kalinya? a. Melihat sekeliling dan menemukan peta yang menunjukkan lokasi berbagai benda yang dipamerkan. b. Berbicara dengan penjaga museum dan bertanya kepadanya tentang benda-benda yang dipamerkan. 387

c. Melihat pada benda pertama yang kelihatan menarik, dan baru kemudian membaca petunjuk lokasi benda-benda lainnya kemudian bergerak unuk mencari. 7. Jenis restoran apa yang tidak Anda sukai? a. Restoran yang lampunya terlalu terang. b. Restoran yang musiknya terlalu keras. c. Restoran yang kursinya tidak nyaman. 8. Jenis kelas apa yang Anda suka ikuti? a. Kelas melukis. b. Kelas musik. c. Kelas olah raga. 9. Apa yang kira-kira Anda lakukan pada waktu merasa senang? a. Tersenyum. b. Berteriak dengan senang. c. Melompat dengan senang. 10. Seandainya Anda berada pada suatu pesta, kira-kira apa yang akan paling Anda ingat keesokan harinya? a. Muka orang-orang dalam pesta, tetapi bukan namanya. b. Nama orang-orang dalam pesta, tetapi bukan mukanya. c. Sesuatu yang anda lakukan dan katakan selama dalam pesta. 11. Apa yang dilakukan ketika Anda bercerita? a. Menulisnya. b. Menceritakannya dengan suara keras. 388

c. Memerankannya. 12. Apa yang paling mengganggu bagi Anda pada waktu Anda mencoba untuk berkonsentrasi? a. Gangguan visual. b. Suara gaduh. c. Gangguan lainnya seperti rasa lapar, sepatu yang sempit, atau rasa khawatir. 13. Apa yang kira-kira Anda lakukan pada waktu marah? a. Cemberut atau memperlihatkan muka marah. b. Berteriak atau mengamuk. c. Menghentakkan kaki dengan keras dan membanting pintu. 14. Apa yang kira-kira akan Anda lakukan pada waktu berdiri menunggu antrian di gedung bioskop? a. Melihat-lihat pada poster iklan film lainnya. b. Berbicara dengan orang di sebelah Anda. c. Mengetukkan kaki atau berjalan ke arah lain. 15. Salah satu kebiasaan Anda untuk menghabiskan waktu adalah... a. Bermain game pada komputer atau laptop atau HP. b. Mendengarkan musik. c. Pergi berbelanja, jalan-jalan, atau mengerjakan sesuatu. 16. Bagaimana cara terbaik bagi Anda dalam mengingat nomor telepon? a. Berusaha membayangkan nomornya. b. Menyebut angka berkali-kali sambil memencet tombolnya. 389

c. Menulis nomornya (walaupun hanya di udara). 17. Saat harus mengajar orang lain, manakah yang akan Anda lakukan? a. Memberikan sesuatu pada mereka untuk diamati seperti suatu objek, gambar, atau bagan dengan hanya sedikit saja atau bahkan tidak ada penjelasan verbal dan diskusi sama sekali. b. Anda akan menjelaskan dengan berbicara, tapi tidak memberikan materi visual apapun. c. Anda akan mendemonstrasikannya dan mengajak mereka melakukan secara bersama-sama. 18. Saat membaca suatu buku, yang sering kamu lakukan adalah a. Membacanya dengan tenang, cepat dan tekun. b. Membaca sambil menggerakkan bibir dan mengucapkannya. c. Menelusuri tiap-tiap kata dengan jari telunjukmu. 19. Apa yang anda lakukan untuk memahami sesuatu itu lebih bagus? a. Melihatnya. b. Memikirkan barang itu. c. Mencobanya. 20. Apa yang lebih sering Anda lakukan ketika sedang berkonsentrasi? a. Fokus pada kalimat atau gambar yang ada di depan. b. Mendiskusikan masalah dan kemungkinan yang dipikirkan. c. Banyak bergerak menggesek-gesekkan pensil atau memegang sesuatu. 390

21. Apa yang kamu lakukan ketika pelajaran sedang berlangsung? a. Memperhatikan wajah guru saat beliau sedang berbicara atau menerangkan. b. Kamu mendengarkan saja waktu guru menerangkan. c. Saat guru menerangkan, tangan kamu tidak biasa diam, memainkan belpoin atau melakukan hal lain. 22. Ketika sedang marah, paling mudah terlihat dari? a. Ekspresi wajah. b. Intonasi suara. c. Gerak tubuh. 23. Beberapa hari setelah Anda bertemu dengan orang baru, apa yang biasanya paling Anda ingat darinya? a. Wajah. b. Nama. c. Apa yang Anda lakukan dengannya walaupun mungkin Anda lupa nama dan wajahnya. 24. Saat harus mengajar orang lain, manakah yang akan Anda lakukan? a. Memberikan sesuatu pada mereka untuk diamati seperti suatu objek, gambar, atau bagan dengan hanya sedikit saja atau bahkan tidak ada penjelasan verbal dan diskusi sama sekali. b. Anda akan menjelaskan dengan berbicara, tapi tidak memberikan materi visual apapun. c. Anda akan mendemonstrasikannya dan mengajak mereka melakukan secara bersama-sama. 391

25. Apa yang paling Anda perhatikan dalam keseharian Anda? a. Cara berpakaian. b. Cara berbicara c. Perilaku terhadap sesama. 392

PENILAIAN ANGKET GAYA BELAJAR Cara penilaiannya adalah sebagai berikut (termasuk bila Anda menjawabnya dengan satu atau lebih jawaban untuk satu pertanyaan). Jumlahkan semua jawaban a. Jumlahkan semua jawaban b. Jumlahkan semua jawaban c. 1. Jika skor tertinggi Anda a maka Anda adalah tipe belajar visual (Visual Learner). 2. Jika ternyata jawaban b adalah skor tertinggi Anda, berarti Anda adalah tipe orang yang belajar auditori (Auditori Learner). 3. Jika ternyata jawaban c adalah jawaban tertinggi Anda, maka Anda termasuk tipe belajar kinestetis (kinestetis learner). Jangan lupa perhatikan juga skor tertinggi kedua, ketiga, dan keempat Anda (ingat bahwa pada beberapa orang digunakan beberapa atau bahkan semua gaya belajar). 393

CAKARAN STATISTIK A. Uji Persyaratan 1. Uji Normalitas Data Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak maka digunakan data nilai akhir keseluruhan hasil belajar siswa No Kode Siswa Nilai Hasil Belajar 1 AGN 80 2 AT 82 3 BK 83 4 BSK 88 5 DYK 90 6 DNN 84 7 ERK 85 8 FAS 87 9 FVL 89 10 FME 88 11 GEA 88 12 GRW 86 13 GBA 86 14 HG 87 15 HCLS 86 16 IW 88 17 JFS 91 18 KBB 87 19 KFNW 87 20 MIYAK 91 21 MYD 81 22 TFK 89 23 YVML 89 24 YS 90 25 BE 90 26 FN 84 27 GMDM 86 394

28 HCF 93 29 HSB 91 30 MMK 92 31 MDPS 89 32 MAB 88 33 MYM 88 34 MF 89 35 OYB 87 36 PM 87 37 PAL 87 38 PB 88 39 RMPLA 89 40 RAB 90 41 SS 85 42 SKKK 91 43 THE 91 44 VEN 88 45 WNB 88 46 YITD 88 47 YSE 87 48 YWD 87 49 YL 84 50 GYN 86 Data terbesar = 3 Data terkecil = 80 n = 50 R = = = 13 Banyaknya kelas (k) = = 395

= = = Interval Kelas (i) = = = Tabel Distribusi Frekuensi Kelas F x i f.x i 80-81 2 80,5 161 82-83 2 82,5 165 84-85 5 84,5 422,5 86-87 14 86,5 1211 88-89 16 88,5 1416 90-91 9 90,5 814,5 92-93 2 92,5 185 Σ 4375 Keterangan : Kolom 1: Kelas Kolom 2: Frekuensi Kolom 3: Rumus untuk menghitung Mean dari data bergolong adalah: 396

Dimana: Me Σf f.x i : Mean untuk data tergolong : Jumlah data atau sampel : Produk perkalian antara f i pada tiap interval data rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Misalnya x i untuk interval pertama Berdasarkan tabel penolong di atas, maka Mean dari data di atas adalah 87,5 Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui standar deviasi atau simpangan baku dari data dengan rumus sebagai berikut: Untuk data interval nilai tes kimia dari sampel sebanyak 50 orang siswa, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus di atas, setelah terlebih dahulu menyusun tabel penolong. Pada pengujian sebelumnya telah diketahui rata-rata nilai tes sampel adalah 87,5. Tabel Penolong untuk Menghitung Standar Deviasi dari Sampel Kelas F x i 80-81 2 80,5-7 49 98 82-83 2 82,5-5 25 50 84-85 5 84,5-3 9 45 86-87 14 86,5-1 1 14 88-89 16 88,5 1 1 16 90-91 9 90,5 3 9 81 397

92-93 2 92,5 5 25 50 Σ 354 Berdasarkan rumus untuk menghitung standar deviasi data bergolong, maka standar deviasi atau simpangan baku dari sampel adalah: Jadi, standar deviasi nilai tes kimia dari sampel sebanyak 50 orang siswa adalah 3 Berdasarkan data sebelumnya, diketahui n = 30, k = 6, maka pengujian selanjutnya adalah uji dengan chi kuadrat. Tabel Kerja Pengujian Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat No Kelas Batas Kelas z-score Batas luas daerah Luas daerah 1 80-81 79,5-2,67 0,4962 0,019 0,95 2 2 82-83 81,5-2 0,4772 0,069 3,45 2 3 84-85 83,5-1,33 0,4082 0,1596 7,98 5 4 86-87 85,5-0,67 0,2486 0,2486 12,43 14 5 88-89 87,5 0 0 0,2486 12,43 16 6 90-91 89,5 0,67 0,2486 0,1596 7,98 9 7 92-93 91,5 1,33 0,4082 0,069 93,5 2 0,4772 Fe 3,45 Fo 2 Keterangan: Kolom 2: Kelas Interval Kolom 3: Batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 Kolom 4: -2.67 398

= -2-1,33-0,67 0 0,67 1,33 1,67 Kolom 5: Kolom 6: Lihat tabel berdasarkan harga Z-score setiap kelas Luas daerah = batas luas daerah yang lebih besar batas luas daerah yang lebih kecil Kolom 7: Kolom 8: Frekuensi observasi yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu kelas interval Selanjutnya dengan rumus untuk menghitung masing-masing kelas interval. 399

6,574 1,16 + 0,61 + 1,06 + 0,198 +1,025 + 0,130 + 0,609 = Dengan membandingkan dengan nilai untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) =, maka dicari pada tabel chikuadrat didapat dengan kriteria pengujian sebagai berikut: a) Jika, artinya data berdistribusi normal b) Jika, artinya distribusi data tidak normal Kesimpulan: karena atau 11,1, maka data berdistribusi normal. B. Komparasi 1. Uji Homogenitas a. Uji homogenitas varian 1) untuk mengetahui apakah data homogen atau tidak maka digunakan data nilai akhir siswa yang sudah digolongkan kedalam 3 gaya belajar 400

No KS Nilai GB No KS Nilai GB No KS Nilai GB 1 AGN 80 V 1 KBB 87 A 1 AT 82 K 2 BK 83 V 2 MIYAK 91 A 2 BSK 88 K 3 DYK 90 V 3 MYD 81 A 3 FAS 87 K 4 DNN 84 V 4 YS 90 A 4 FVL 89 K 5 ERK 85 V 5 BE 90 A 5 FME 88 K 6 GEA 88 V 6 MMK 92 A 6 GRW 86 K 7 DYK 87 V 7 MDPS 89 A 7 GBA 86 K 8 DNN 86 V 8 MAB 88 A 8 TFK 89 K 9 ERK 88 V 9 OYB 87 A 9 GMDM 86 K 10 DYK 91 V 10 PAL 87 A 10 HCF 93 K 11 KFNW 87 V 11 RMPLA 89 A 11 MYM 88 K 12 YVML 89 V 12 SS 85 A 12 MF 89 K 13 FN 84 V 13 SKKK 91 A 13 PM 87 K 14 HSB 91 V 14 VEN 88 A 14 WNB 88 K 15 PB 88 V 15 YSE 87 A 16 RAB 90 V 16 YWD 87 A 17 THE 91 V 17 YL 84 A 18 YITD 88 V 19 GYN 86 V Tabel penolong gaya belajar No A1 A1 2 A2 A2 2 A3 A3 2 1 80 6400 87 7569 82 6724 2 83 6889 91 8281 88 7744 3 90 8100 81 6561 87 7569 4 84 7056 90 8100 89 7921 5 85 7225 90 8100 88 7744 6 88 7744 92 8464 86 7396 7 87 7569 89 7921 86 7396 8 86 7396 88 7744 89 7921 9 88 7744 87 7569 86 7396 10 91 8281 87 7569 93 8649 11 87 7569 89 7921 88 7744 12 89 7921 85 7225 89 7921 13 84 7056 91 8281 87 7569 14 91 8281 88 7744 88 7744 15 88 7744 87 7569 16 90 8100 87 7569 17 91 8281 84 7056 401

18 88 7744 19 86 7396 n 19 17 14 x 1656 144496 1493 131243 1226 107438 X bar 87,1578947 87,8235294 87,5714286 S 3,004 2,766 2,408 S 2 9,029 7,654 5,802 Keterangan A1 gaya belajar visual, A2 gaya belajar auditirial, dan A3 gaya belajar kinestetik. 2) Selanjutnya dari sampel-sampel diatas, hitung variansnya masing-masing dengan menggunakan rumus : a) Varian Kelompok Gaya Belajar Visual 1. Nilai Varian 2 S 1 2 S 1 2 S 1 2 S 1 = = = = 7,701 2. Nilai Standar deviasi (Simpangan baku) S= a. Varian Kelompok Gaya Belajar Auditorial a. Nilai Varian S 2 2 = 402

S 2 2 = = = 7,654 b. Nilai Standar deviasi (Simpangan baku) 2 S 2 2 S 2 S= b. Varian Kelompok Gaya Belajar Kinestetik a. Nilai Varian 2 S 2 2 S 2 2 S 2 2 S 2 = = = = 7,802 b. Nilai Standar deviasi (Simpangan baku) S= 3) Nilai Uji F Hitung Diket : S terbesar : 3 S terkecil : 2 Ditanya : F hitung...? Jawab : F hitung = F hitung = F hitung = 0,596 403

4) Menentukan Kaidah Pengujian a. Bila harga F hitung < F tabel dengan taraf signifikan 5% maka H 0 diterima dan H a ditolak. H 0 diterima berarti varians homogen. b. Bila harga F hitung > F tabel dengan taraf signifikan 5% maka H 0 ditolak dan H a diterima. H a diterima berarti varians tidak homogen (Sugiyono, 2013: 1) 5) Mencari F Tabel dkb= Nb 1 = 14-1 = 13 dka= Na 1 = 19-1 = 18 F tabel = F (1- )(dka,dkd) F tabel = F (1- )(13,18) F tabel = F (0,95)(13,18) F tabel = 2,31 6) Membuat Kesimpulan Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 0,596 sedangkan F tabel = 2,31, karena F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen, sehingga analisis anova komparasi dapat dilanjutkan. b. Uji Bartlett 1) Susunlah kelompok-kelompok tadi ke dalam tabel sebagai berikut: 404

Table penolong uji Bartlett sampel n Db Si^2 db(si^2) log Si^2 (db)l0g Si^2 1 19 18 9,029 162,522 0,955 17,19 2 17 16 7,654 122,464 0,883 14,128 3 14 13 5,802 75,426 0,763 9,919 50 47 22,485 360,412 2,601 41,237 2) Menghitung varians gabungan dengan menggunakan rumus berikut: S 2 = S 2 = S 2 = 7,668 3) Mencari log dari varians gabungan log S 2 = log (7,668) = 0,884 4) Menghitung nilai satuan Bartlett (B) B = (Ʃ db) (log S 2 ) = 47 x 0,884 = 41,548 5) Menghitung nilai Chi Kuadrat hitung X 2 = (ln 10) (B (db log S 2 ) = 2,3 x (41,548 41,237) = 0,7153 405

6) Menentukan nilai Chi Kuadrat tabel Jika α = 0,05, dari daftar tabel distribusi chi-kuadrat dengan dk = 2 didapat X 2 (1-0,05)(K-1) X 2 0,95(2) =5,991. 7) Membuat kesimpulan : Dari hasil perhitungan diperoleh X 2 hitung =0,7153 sedangkan X 2 tabel = 5,991, karena X 2 hitung < X 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen, sehingga analisis anova komparasi dapat dilanjutkan. 2. Uji Anova Satu Jalur (One Way Anova) Langkah 1: Membuat Hipotesis a. H 0 : µ 1 = µ 2 = µ 3 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada berbagai gaya belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit pada siswa kelas X SMA Kristen 1 Kupang tahun pelajaran 2016/2017. b. H a : µ 1 µ 2 µ 3 : Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada berbagai gaya belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok larutan 406

elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMA Kristen 1 Kupang tahun pelajaran 2016/2017. Langkah 2 : Membuat Ha Model Statistik a. H 0 : µ 1 = µ 2 : a1 = a2 = a3 b. H a : µ 1 µ 2 :a1 a2 =a3 Langkah 3 : Membuat tabel penolong. Tabel 4.5 Gaya Belajar NO A1 A2 A3 1 80 87 82 2 83 91 88 3 90 81 87 4 84 90 89 5 85 90 88 6 88 92 86 7 87 89 86 8 86 88 89 9 88 87 86 10 91 87 93 11 87 89 88 12 89 85 89 13 84 91 87 14 91 88 88 15 88 87 16 90 87 407

17 91 84 18 88 19 86 n 19 17 14 50 jumlah X 1656 1493 1226 4375 19140625 jumlah X^2 144496 131243 107438 383177 x bar 87,1578 87,8235 87,5714 262,5527 jumlah X^2/ n Ai 7605,052 7720,176 7674,142 22999,37 S 3 3 2 Langkah 4 : Mencari jumlah kuadrad antar grup (JK A ) dengan Rumus: ( ) 382812,5 +131120,5294+107362,5714 Langkah 5 : Mencari derajat Kebebasan dk A dengan Rumus dk A = A-1 = 3 1 = 2 Langkah 6: Mencari kuadrad Rerata (KR A ) dengan Rumus 408

Langkah 7: Mencari jumlah kuadrad dalam antar grup (JK D ) dengan rumus ( ) 360,4255 Langkah 8 : Mencari derajat kebebasan antar grup (dk D ) dengan Rumus dk D = N A = 50-3 = 47 Langkah 9 : Mencari kuadrat rerata dalam antar grup (KRD) dengan rumus Langkah 10 : MencariNilai F hitung Langkah 11 : Menentukan Kaidah Pengujian a. Bila harga F hitung <F tabel dengan taraf signifikan 5% maka H 0 diterima dan H a ditolak. H 0 diterima berarti varians homogen. b. Bila harga F hitung >F tabel dengan taraf signifikan 5% maka H 0 ditolak dan H a diterima. H a diterima berarti varians tidak homogen (Ridwan, 2011: 184) Langkah 12 : Mencari F tabel rata-rata jumlahkuadrat F tabel = F (1- )(dka,dkd) F tabel = F (1- )(2,47) 409

F tabel = F (0,95)(2,47) F tabel = 3,20 Langkah 13: Membandingkan Fhitung dengan F tabel Tabel Ringkasan anova 1 jalur Sumber Derajat Jumlah Kuadrad F hitung F tabel Varians Kebebasan Kuadrat (JK) Rerata (KR) Antar Grup (A) 2 0,3 3,20 Dalam Grup (D) 47 360,4255 Keterangan 0,3 < 3,20,tidak signifikan. Total 50 364,4995 _ Langkah 14 : Membuat Kesimpulan Karena F hitung lebih kecil dari F tabel maka kesimpulannya adalah Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada berbagai gaya belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok koloid siswa kelas XI SMA Sint Carolus Kupang tahun pelajaran 2016/2017. 410

FOTO-FOTO PENELITIAN 411