PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

SOAL DAN PENYELESAIAN RING

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu Ring merupakan Sub Ring dan Ideal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

STRUKTUR ALJABAR: RING

RING FAKTOR DAN HOMOMORFISMA

Antonius C. Prihandoko

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

Diktat Kuliah. Oleh:

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 P E N D A H U L U A N

MODUL FAKTOR DARI MODUL ENDOMORFISMA PADA HIMPUNAN BILANGAN BULAT ATAS GAUSSIAN INTEGER

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM BILANGAN REAL

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

SISTEM BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

DASAR-DASAR ALJABAR MODERN: TEORI GRUP & TEORI RING

BAB 3 RING ARMENDARIZ. bahwa jika ab = 0, maka ba = 0 (diketahui ab = 0, maka (ba) 2 = baba = b.0.a = 0

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 4 No. 2 Desember 2010: IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING

TEORI HEMIRING ABSTRAK

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal MODUL FAKTOR YANG DIBENTUK DARI SUBMODUL Z 2. Ari Wardayani

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Restia Sarasworo Citra 1, Suryoto 2. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Semiring Pseudo-Ternary. Pseudo-Ternary Semiring

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Teorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring

Semigrup Legal Dan Beberapa Sifatnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SUBGRUP NORMAL. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

K-ALJABAR. Iswati dan Suryoto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275

Soal-soal Latihan Pra UTS MATDAS. 1. Periksalah apakah argumen berikut valid secara logis atau tidak? p q q. ( p)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan disajikan beberapa teori dasar yang digunakan sebagai

SIFAT ARMENDARIZ P A D A BEBERAPA RING GRUP

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

BAB 2 LANDASAN TEORI. aljabar merupakan suatu himpunan beserta dengan operasi-operasi pada himpunan

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR SMARANDACHE NEAR-RING Identification of Basic Structure on Smarandache Near-Ring

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

SUATU KAJIAN TENTANG PENYARINGAN TERURUT DARI SEMIGRUP IMPLIKATIF

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

BAB II LANDASAN TEORI

RANK MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF

Transkripsi:

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017 Indah Emilia Wijayanti Departemen Matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesia October 24, 2017

Latar Belakang Hal-hal yang sudah diketahui mahasiswa sebelum mempelajari ring: Grup merupakan suatu himpunan tak kosong yang dilengkapi suatu operasi biner dan memenuhi beberapa aksioma. Contoh-contoh grup adalah (Z, +), (Q, +), (R, +), dan (M 2 2 (R), +). Perhatikan bahwa dalam Z dijumpai juga operasi lain, yaitu operasi perkalian bilangan-bilangan bulat.

Sifat-sifat operasi perkalian dalam Z operasi perkalian di Z bersifat assosiatif, yaitu untuk setiap n 1, n 2, n 3 Z; (n 1 n 2 ) n 3 = n 1 (n 2 n 3 ), operasi penjumlahan dan perkalian bersifat distributif kiri dan distributif kanan, yaitu n 1 (n 2 + n 3 ) = (n 1 n 2 ) + (n 1 n 3 ) dan (n 1 + n 2 ) n 3 = (n 1 n 3 ) + (n 2 n 3 ), untuk setiap n 1, n 2, n 3 Z.

Apakah Z dengan operasi perkalian juga grup? Beberapa fakta dalam Z: Operasi perkalian dalam Z komutatif. Ada bilangan 1 yang berperan sebagai elemen satuan untuk operasi perkalian. Tetapi ada bilangan bulat yang tidak mempunyai invers, misalnya 2 dan 3. Jadi (Z, ) bukan grup, melainkan semigrup. Definisi Himpunan tak kosong (S, ) disebut semigrup jika operasi biner bersifat asosiatif.

Apakah Q dengan operasi perkalian juga grup? Beberapa fakta dalam Q: Operasi perkalian dalam Q komutatif. Ada bilangan 1 yang berperan sebagai elemen satuan untuk operasi perkalian. Bilangan rasional yang tidak mempunyai invers adalah 0. Jadi (Q, ) bukan grup.

Apakah M 2 2 (R) dengan operasi perkalian juga grup? Beberapa fakta dalam M 2 2 (R): Operasi perkalian dalam M 2 2 (R) tidak komutatif. Ada matriks identitas I yang berperan sebagai elemen satuan untuk operasi perkalian. Banyak matriks yang tidak mempunyai invers, yaitu matriks dengan determinan 0. Jadi (M 2 2 (R), ) bukan grup.

Apakah 2Z dengan operasi perkalian juga grup? Beberapa fakta dalam 2Z: Operasi perkalian dalam 2Z komutatif. Tidak ada bilangan genap yang berperan sebagai elemen satuan untuk operasi perkalian. Jadi (2Z, ) bukan grup.

Pengertian Ring Himpunan tak kosong R yang dilengkapi dua operasi biner dan disebut ring jika memenuhi sifat: 1. (R, ) merupakan grup komutatif; 2. operasi di R bersifat assosiatif, yaitu r 1, r 2, r 3 R, (r 1 r 2 ) r 3 = r 1 (r 2 r 3 ). 3. operasi penjumlahan dan perkalian di R bersifat: a. distributif kiri: r 1, r 2, r 3 R, r 1 (r 2 r 3 ) = (r 1 r 2 ) (r 1 r 3 ), b. distributif kanan: r 1, r 2, r 3 R, (r 1 r 2 ) r 3 = (r 1 r 3 ) (r 2 r 3 ).

Gambaran proses abstraksi (Z, +, ) (R,, ) Setelah proses abstraksi dicari contoh-contoh ring yang lain. Bagaimana cara mencari contoh yang lain? Bagaimana dengan contoh-contoh grup yang sudah diketahui, yaitu Apakah mereka juga ring? (Q, +), (R, +), (M 2 2 (R), +).

Mengembangkan contoh (1) 1. Himpunan matriks berukuran 2 2 yaitu (M 2 2 (R), +, ), adalah ring. 2. Himpunan matriks berukuran 3 3 yaitu (M 3 3 (R), +, ), adalah ring. 3. Himpunan matriks berukuran n n yaitu (M n n (R), +, ), adalah ring.

Mengembangkan contoh (2) 1. Himpunan semua bilangan bulat (Z, +, ) adalah ring. 2. Himpunan hasil kali Cartes semua bilangan bulat (Z Z, +, ) adalah ring, dengan operasi sebagai berikut: (a, b) + (c, d) = (a + c, b + d), (a, b) (c, d) = (a c, b d). 3. Bagaimana dengan Z Z Z Z?

Contoh Ring Perhatikan grup komutatif (R, +). Dibentuk himpunan semua fungsi dari R ke R, yaitu Fun(R) = {f : R R f homomorfisma grup}. Dengan operasi penjumlahan berikut (f + g)(x) = f (x) + g(x), (Fun(R), +) merupakan grup komutatif. Lebih lanjut, dapat didefinisikan operasi komposisi pada Fun(R) berikut: untuk setiap x G. (f g)(x) = f (g(x)),

Sifat distributif ((f + g) h)(x) = (f + g)(h(x)) = (f h)(x) + (g h)(x) (h (f + g))(x) = h(f (x) + g(x)) = (h f )(x) + (h g)(x). Jadi (Fun(R), +, ) merupakan ring.

Contoh Ring Melalui Absraksi Diberikan grup komutatif (G, +). Dibentuk himpunan semua endomorfisma dari G ke G, yaitu End(G) = {f : G G f homomorfisma grup}. Sudah diketahui bahwa (End(G), +) merupakan grup komutatif. Lebih lanjut, dapat didefinisikan operasi komposisi pada End(G) berikut: (f g)(x) = f (g(x)), untuk setiap x G. Dapat ditunjukkan bahwa (End(G), +, ) merupakan ring.

Jenis-jenis Ring 1. Ring R disebut ring komutatif jika R komutatif terhadap perkalian, yaitu untuk setiap r, s R berlaku rs = sr. 2. Ring R disebut ring dengan elemen satuan jika R mempunyai elemen satuan terhadap perkalian, yaitu terdapat 1 R R sehingga untuk setiap r R berlaku r1 R = 1 R r = r. 3. Ring R disebut ring pembagian (division ring) jika R mempunyai elemen satuan dan setiap elemen tak nol di R mempunyai invers terhadap perkalian, yaitu untuk setiap elemen tak nol r di R, terdapat r 1 di R sehingga rr 1 = r 1 r = 1 R. 4. Ring R disebut lapangan jika R ring pembagi yang komutatif.

Contoh Jenis-jenis Ring 1. Ring (2Z, +, ) merupakan ring komutatif, namun tidak mempunyai elemen satuan. 2. Ring matriks (M 2 2 (R), +, ) merupakan ring dengan elemen satuan berupa matriks identitas I 2. Ring matriks M 2 2 (R) bukan ring komutatif. 3. Ring (Z, +, ), (R, +, ), (Q, +, ), dan (C,, +, ) masing-masing merupakan ring komutatif dengan elemen satuan. 4. Ring (R, +, ), (Q, +, ), dan (C,, +, ) masing-masing merupakan contoh lapangan.

Bagaimana mengenalkan subring? 1. Apa motivasinya? 2. Bagaimana mengabstraksikan ide sehingga sampai pada definisi? 3. Bagaimana menemukan contoh-contoh lain?

Fakta : ada ring di dalam ring 2Z adalah ring di dalam Z. M 2 (2Z) adalah ring di dalam M 2 (Z). Himpunan semua bilangan ganjil 1 + 2Z = {1 + 2n n Z}, merupakan himpunan bagian tak kosong dari Z tetapi bukan merupakan ring.

Pengertian subring Definisi Diberikan S himpunan bagian tak kosong dari ring (R,+, ). Himpunan S disebut subring R jika S juga merupakan ring terhadap operasi penjumlahan dan perkalian yang sama pada ring R. Apakah setiap kali akan membuktikan subring harus mengecek semua aksiomanya? Bagaimana kita memanfaatkan fakta bahwa subring adalah ring di dalam ring?

Mengamati syarat subring di dalam ring Diketahui S adalah himpunan bagian tak kosong di R. Adakah sifat R yang diwariskan ke S? Asosiatif dan distributif. Untuk menjadi ring, syarat apa yang harus dipenuhi S? (S, +, ) harus merupakan ring terhadap operasi yang sama dengan operasi di R. (S, +) harus merupakan subgrup di R dan (S, ) harus merupakan subsemigrup di R.

Syarat apa saja yang perlu dicek? Operasi + dan harus tertutup di S. Proposisi Diberikan himpunan tak kosong S di dalam ring (R, +, ). Himpunan S merupakan subring dari R jika dan hanya jika untuk setiap s 1, s 2 S berlaku sifat: (i). s 1 s 2 S; (ii). s 1 s 2 S.

Contoh Subring Himpunan matriks segitiga atas { [ ] a11 a T 2 2 (R) = A = 12 0 a 22 merupakan subring dalam (M 2 2 (R), +, ). } a 11, a 12, a 22 R

Contoh-contoh subring Z Q R C.

Pembentukan Ring Faktor Diberikan R ring dan S subring. Dari teori grup sudah diketahui grup faktor (R/S, + ) juga merupakan grup komutatif, dengan R/S = {r r R} = {r + S r R}. Selanjutnya, muncul pertanyaan apakah dapat dibentuk operasi perkalian pada R/S, yaitu: : R/S R/S R/S, sedemikian hingga (R/S, +, ) juga merupakan ring.

Latar Belakang Definisi Ideal Akan dicek apakah operasi tersebut well-defined atau tidak. Misalkan r 1, r 2, r 1, r 2 R/S dengan r 1 = r 1, dan r 2 = r 2. Akan dicek apakah r 1 r 2 = r 1 r 2, yang artinya r 1r 2 = r 1 r 2. Ekuivalen dengan mengecek r 1 r 1 S dan r 2 r 2 S r 1 r 2 r 1r 2 S. Ekuivalen dengan menunjukkan apakah jika r 1 r 1 = s 1 dan r 2 r 2 = s 2 untuk suatu s 1, s 2 S, maka akan berakibat r 1 r 2 r 1 r 2 = s 3 untuk suatu s 3 S.

Dengan demikian akan diperoleh r 1 r 2 r 1r 2 = (s 1 + r 1)(s 2 + r 2) r 1r 2 = (s 1 s 2 + s 1 r 2 + r 1s 2 + r 1r 2) r 1r 2 = s 1 s 2 + s 1 r 2 + r 1s 2. (1) Jelas s 1 s 2 S, tetapi s 1 r 2 dan r 1 s 2 belum tentu berada dalam S. Dapat disimpulkan bahwa operasi pada R/S belum tentu well-defined.

Ideal Suatu Ring Definisi Misalkan R suatu ring tak nol dan I adalah himpunan bagian tak kosong di R. Himpunan I disebut ideal dari R jika 1. untuk setiap s 1, s 2 I, berlaku s 1 s 2 I ; 2. untuk setiap s 1 I dan r R, berlaku s 1 r, rs 1 I.

Contoh Ideal 1. Himpunan 2Z merupakan ideal di ring Z. 2. Secara umum, untuk setiap k Z 0, kz = {kn n Z} merupakan ideal di ring Z. 3. Himpunan M 2 2 (2Z) merupakan ideal di ring M 2 2 (Z). 4. Tetapi Z BUKAN ideal di Q, dan Q BUKAN ideal di R. Kesimpulan : tidak setiap subring merupakan ideal.

Ring Faktor Definisi Jika I merupakan ideal dalam ring R, maka R/I merupakan ring terhadap operasi: 1. penjumlahan + dengan definisi untuk setiap r 1, r 1 RI ; dan 2. perkalian dengan definisi untuk setiap r 1, r 1 RI. r 1 + r 2 = r 1 + r 2, r 1 r 2 = r 1 r 2,

Contoh Ring Faktor Misal diambil ring bilangan bulat Z dan ideal 2Z di ring Z. Mudah dipahami bahwa hanya ada dua koset dari ideal 2Z, yaitu koset 0 + 2Z dan 1 + 2Z. Dengan demikian, diperoleh ring faktor dengan Z/2Z = {0 + 2Z, 1 + 2Z} (0 + 2Z) + (0 + 2Z) = (0 + 0) + 2Z = 0 + 2Z (1 + 2Z) + (1 + 2Z) = (1 + 1) + 2Z = 0 + 2Z (0 + 2Z) + (1 + 2Z) = (0 + 1) + 2Z = 1 + 2Z (0 + 2Z) (0 + 2Z) = (0 0) + 2Z = 0 + 2Z (1 + 2Z) (1 + 2Z) = (1 1) + 2Z = 1 + 2Z (0 + 2Z) (1 + 2Z) = (0 1) + 2Z = 0 + 2Z

Ideal Kiri dan Ideal Kanan Definisi Misalkan R suatu ring tak nol dan I adalah himpunan bagian tak kosong di R. Himpunan I disebut ideal kiri dari R jika 1. untuk setiap s 1, s 2 I, berlaku s 1 s 2 I ; 2. untuk setiap s 1 I dan r R, berlaku rs 1 I. Definisi Misalkan R suatu ring tak nol dan I adalah himpunan bagian tak kosong di R. Himpunan I disebut ideal kanan dari R jika 1. untuk setiap s 1, s 2 I, berlaku s 1 s 2 I ; 2. untuk setiap s 1 I dan r R, berlaku s 1 r I.

Motivasi : Hubungan Z dan Q Z adalah subring Q. Struktur Z adalah daerah inegral, Q adalah lapangan. Sebagai daerah integral, tidak setiap elemen Z mempunyai invers. Sebagai bagian dari lapangan Q, setiap elemen Z mempunyai invers. Peristiwa tersebut dinamakan penyisipan Z ke Q. Apakah sebarang daerah integral dapat disisipkan ke dalam suatu lapangan?

Hubungan Z dan Q (lanjutan) Himpunan Q dapat dinyatakan sebagai: Q = { a b a, b Z, b 0} Pandang anggota-anggota Q sebagai pasangan berurutan anggota Z Z dengan komponen kedua tak nol. Bagaimana dengan (2, 3) yang merepresentasikan 2 3 dan (4, 6) yang merepresentasikan 4 6? Dalam Z Z keduanya berbeda, tetapi dalam Q keduanya sama. Dibuat relasi ekuivalensi di dalam Z Z : (a, b) (c, d) ad = bc.

Penerapan ke Daerah Integral Diberikan daerah intergral R. Dibentuk himpunan S = R \ {0}. Dibentuk hasil kali Cartes R S. Dibuat relasi ekuivalensi di dalam R S : (a, b) (c, d) ad = bc. Kelas yang memuat (a, b) dinyatakan dengan a b. Himpunan kelas-kelas ekuivalensi yang terjadi di dalam R S dinyatakan sebagai R S.

Struktur R S Didefinisikan operasi berikut: untuk setiap a b, c d R S. a b + c d a b c d Elemen netral di R S adalah 0 b. ad + bc = bd = ac bd Elemen satuan di R S adalah b b, dengan b 0. Invers a b terhadap penjumlahan adalah a b. Invers a b, a 0, terhadap perkalian adalah b a.

Pengamatan selanjutnya (R S, +, ) merupakan lapangan dan disebut lapangan fraksi yang memuat R. Terdapat monomorfisma ϕ : R R S dengan definisi ϕ(r) = r 1. Apakah pembentukan ring fraksi dapat dilakukan untuk sebarang ring komutatif?

TERIMA KASIH