BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT GENERAL ADJUSTER INDONESIA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Centro Lifestyle Department Store. Centro Lifestyle Department Store berdiri pada bulan November 2003 di

LAMPIRAN. Proses Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Pengembangan Karyawan. Alternatif Jawaban

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Juhdi Sakti Engineering merupakan perusahaan konstruksi dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN

A. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin : Pangkat/Golongan : Pendidikan Terakhir : Masa kerja : Tahun

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

LAMPIRAN 1 KUESIONER

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

A. KUESIONER KINERJA SUB BAGIAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN 41-60% 61-80% % 21-40%

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

KUESIONER PENELITIAN. 4. Pendidikan Formal : SMU/SLTA D-3 S-1 S-2

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN IMPLIKASI Profil Perusahaan PT. Citra Transpor Nusantara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

Lampiran 1 Distribusi Responden atas jawaban X1, X2, dan Y

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari

LAMPIRAN 1 KUESIONER

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi Budaya Organisasi Kelamin Bekarja Umur Bekerja Jml Jml Jml

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN.

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN SDM DAN KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Perum Bulog Divre Sumut. Sumber : Perum Bulog Divre Sumut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

LAMPIRAN 1 :KUISIONER LEMBAR KUESIONER. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i. Pelanggan Toko Sae Sepeda Ponorogo

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG KUESIONER

KUESIONER LAMPIRAN 1. BAGIAN 1 PROFIL RESPONDEN (Silahkan beri tanda ) Nama : Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan. Usia :

KUESIONER PENGARUH KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA, SALURAN DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA OPPO SMARTPHONE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUISIONER PENELITIAN PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PT. FAMILY RAYA CERIA SEJATI MELALUI KEPUASAN KONSUMEN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Hormat saya, Wibiesono Wijaya

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran. Analisis pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI INSTAGRAM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 No. Responden:... KUESIONER PENELITIAN PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP CUSTOMER EQUITY PADA PENGUSAHA MUDA DI KOTA MEDAN

KUESIONER. Daftar Pertanyaan PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF DI KOTA

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

Transkripsi:

56 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Prima Graphia Digital yang beralamatkan di Jl. Kalibaru Timur IV No. 5-7 Senen Jakarta Pusat Indonesia 10460 adalah perusahaan yang bergerak dibidang printing. Berada dibawah pimpinan Ibu Devi Goei, PT. Prima Graphia Digital yang berperan sebagai General Manager. 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi no 1 dalam industri digital printing di Indonesia Misi Membangun bisnis digital printing yang memberikan kemudahan, kualitas, kecepatan pelayanan yang istimewa dan harga efisien untuk menghasilkan kehidupan yang lebih maju dan lebih baik.

57 4.1.3 Struktur Organisasi PT. Prima Graphia Digital MANAGER SUPERVISOR ADM KA F.O KA F.O KA F.O Ka Prod Plotter Ka Prod Digital KOORDINATOR LEAD OPRT LEAD FIN LEAD KASIR LEAD CS LEAD PB LEAD DESKP LEAD OPRT LEAD FIN STAF STAF STAF STAF Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Prima Graphia Digital Keterangan: FO : Front Office CS : Customer Service PB : Penyerahan Barang DESKP : Deskprint OPRT : Operator Fin : Finishing Sumber: PT. Prima Graphia Digital 2013

58 4.2 Profil Responden Dalam penelitian ini, penulis mengambil popuasi karyawan PT. Prima Graphia Digital untuk melakukan analisi Keterlibatan Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior. Pada tahun 2013, PT. Prima Graphia Digital memiliki keseluruhan populasi sebanyak 600 karyawan. Karena melihat populasi yang dimiliki oleh PT. Prima Graphia Digital terlalu besar, dengan demikian tidak mungkin peneliti mengambil semua populasi yang ada. Sehingga untuk menentukan jumlah sampel, maka peneliti menggunakan rumus Slovin dengan populasi 600 karyawan dan tingkat kesalahan 10% dan memiliki tingkat akurasi 90% sehingga jumlah yang dijadikan sampel ialah 86 karyawan. Berikut profil responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama berkerja. 4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 49 orang dan wanita 37 orang. Berikut table responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4.1 Profil Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Pria 49 orang 57% Wanita 37 orang 43% Jumlah 86 orang 100% Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

59 Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh responden yang berusia 21 30 tahun sebanyak 74 orang, 31 40 sebanyak 12 orang, sedangkan 41-50 tahun dan >50 tahun tidak ada. Berikut table responden berdasarkan usia: Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase 21-30 tahun 74 orang 86% 31-40 tahun 12 orang 14% 41-50 tahun 0 orang 0% > 50 tahun 0 orang 0% Jumlah 86 orang 100% Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

60 Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Dalam penelitian, peneliti memperoleh responden yang pendidikan terakhir di tingkat SMA/ Sederajat sebanyak 59 orang, D3 sebanyak 19 orang, S1 sebanyak 8 orang. Berikut table responden berdasarkan pendidikan terakhir: Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase SMA / Sederajat 59 orang 68.60% D3 19 orang 22.10% S1 8 orang 9.30% Total 86 orang 100% Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

61 Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan responden yang lama bekerja di < 1 tahun terdapat 26 orang, 1 2 tahun terdapat 37 orang, 3 5 tahun terdapat 23 orang, dan > 5 tahun tidak ada. berikut table respondent berdasarkan lama bekerja: Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah Presentase < 1 tahun 26 orang 30.20% 1-2 tahun 37 orang 43.00% 3-5 tahun 23 orang 26.70% > 5 tahun 0 orang 0% Total 86 orang 100%

62 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 Gambar 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Lama Bekerja Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 4.3. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode MSI (method ofsuccessive interval) untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data skala interval. Pemberian bobot pada kuesioner penelitian, sebagai berikut : (SS)Sangat Setuju = 5 (S)Setuju = 4 (KS) Kurang Setuju = 3 (TS) Tidak Setuju = 2 (STS) Sangat Tidak Setuju = 1 Kemudian, hasil transformasi data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

63 4.3.1 Data Interval Keterlibatan Kerja (X1) Tabel 4.5 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval) 1 1.000 2 1.937 3 2.703 4 3.429 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 5 4.471 4.3.2 Data Interval Kepuasan Kerja (X2) Tabel 4.6 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Kepuasan Kerja (X2) Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval) 1 1.000 2 1.869 3 2.569 4 3.295

64 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 5 4.377 4.3.3 Data Interval Organizational Citizenship Behavior (Y) Tabel 4.7 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval) 1 1.000 2 1.771 3 2.319 4 3.036 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 5 4.174 4.4 Uji Validitas Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana menentukan r table dengan menggunakan df (degee of freedom) = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 86, sehingga 86-2, nilai df = 84. Dengan menggunakan rumus rtabel = 0.21. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: Jika rhitung > 0.21, maka butir pertanyaan tersebut valid Jika rhitung < 0.21, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

65 4.4.1 Uji Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Variabel X1 diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3, dan 4. Dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan 1 0.573 0.21 Valid 2 0.504 3 0.475 4 0.446 Sumber: Hasil Output SPSS 2013 0.21 0.21 0.21 Valid Valid Valid 4.4.2 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X2) Variable X2 diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, dan 11. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X2) Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan 1 0.826 2 0.365 3 0.654 0.21 0.21 0.21 Valid Valid Valid

66 4 0.475 0.21 Valid 5 0.678 0.21 Valid 6 0.361 0.21 Valid 7 0.665 0.21 Valid 8 0.341 0.21 Valid 9 0.773 0.21 Valid 10 0.367 0.21 Valid 11 0.431 0.21 Valid Sumber: Hasil Output SPSS 2013 4.4.3 Uji Validitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) Variabel Y diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 10. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.10 Validitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan 1 0.383 0.21 Valid 2 0.248 0.21 Valid 3 0.236 0.21 Valid 4 0.366 0.21 Valid

67 5 0.237 0.21 Valid 6 0.369 0.21 Valid 7 0.532 0.21 Valid 8 0.343 0.21 Valid 9 0.229 0.21 Valid 10 0.318 0.21 Valid Sumber: Hasil Output SPSS 2013 4.5 Uji Reliabilitas Dalam uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, dimana apabila nilai Cronbach s Alpha > 0.60 maka dinyatakan reliable. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variable adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Reliabilitas Cronbach's Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Kepuasan Kerja (X2) Alpha R table Keterangan 0,712 0,60 Reliable 0,854 0,60 Reliable Organizational Citizenship 0,652 0,60 Reliable Behavior (Y)

68 Sumber: Hasil Output SPSS 2013 4.6 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan yaitu untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal. Uji normalitas untuk tiap vaariabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data-data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut: Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05,maka data dikatakan berdistribusi normal Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal Angka Sig. atau signifikansi diperoleh melalui pengolahan data SPSS yaitu test of normality dan plot dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%. Menurut Sarjono Haryadi & Julianita Winda (2011, p:64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika penelitian memiliki responden diatas 50, maka Sig, Kolmogorov- Smirnov a yang dibandingkan dengan Aplha, sedangkan jika penelitian dibawah 50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Aplha untuk menguji normalitas dari pengolahan data peneliti. 4.6.1 Uji Normalitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1) berikut: Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka hasil diperoleh sebagai

69 Tabel 4.12 Test of Normality Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Keterlibatan Kerja,066 86,200*,973 86,064 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Sumber: Hasil Output SPSS 2013

70 Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal Keputusan Variabel X1 memiliki Sig = 0.200 ( > 0.05) maka data berdistribusi normal. 4.6.2 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Kerja (X2) berikut: Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka hasil diperoleh sebagai Tabel 4.13 Test of Normality Variabel Kepuasan Kerja (X2) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Kepuasan Kerja,057 86,200*,980 86,217 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance Sumber: Hasil Output SPSS 2013

71 Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Kepuasan Kerja (X2) Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal Keputusan Variabel X1 memiliki Sig = 0.200 ( >0.05) maka data berdistribusi normal.

72 4.6.3 Uji Normalitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) berikut: Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka hasil diperoleh sebagai Tabel 4.14 Test of Normality Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. OCB,071 86,200*,977 86,125 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance Sumber: Hasil Output SPSS 2013

73 Gambar 4.8 Grafik Normalitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal Keputusan Variabel X1 memiliki Sig = 0.200 ( >0.05) maka data berdistribusi normal. 4.7 Uji Asumsi Klasik 4.7.1 Uji Heterokedatisitas Uji Heterokedatisitas pada variabel X1, X2, dan Y dengan responden sebanyak 86 orang. Hasil uji heteroskedatisitas dapat dilihat pada grafik berikut:

74 Gambar 4.9 Grafik Hasil Uji Heterokedatisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 Dari scatterplot tersebut, menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik pada bagian atas angka nol atau bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas dalam model regresi ini. 4.7.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan pada variabel X1, X2 dan Y dengan 86 responden. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut:

75 Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolineritas Model Unstandardize d Coefficients Coefficients(a) Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF B Std. Error 1 (Constant) 1,184,211 5,614,000 Keterlibatan Kerja,146,062,219 2,343,022,668 1,498 Kepuasan Kerja,438,072,568 6,070,000,668 1,498 a Dependent Variable: OCB Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Dasar Pengambilan Keputusan - Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas - Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas Keputusan Pada tabel 4.15 menunjukkan VIF sebesar 0,00 pada variabel keterlibatan kerja, VIF sebesar 0,022 pada variabel kepuasan kerja, VIF sebesar 0,00 pada variabel Organizational citizenship behavior, berarti nilai VIF lebih kecil dari pada 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas. Setelah selesai diuji asumsi klasik berupa Uji Heterokedatisitas, Uji Multikolinearitas, dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi X 1 dan X 2 merupakan model regresi yang baik karena memenuhi semua uji asumsi klasik dan dapat dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu analisis korelasi dan analisis regresi.

76 4.8 Analisis Deskriptif Untuk mengintepretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel keterlibatan kerja (X1), Kepuasan Kerja (X2), dan Organizational Citizenship Behavior (Y). Untuk menentukan kreteria tersebut, digunakan rumus Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama sangat buruk, kelas kedua buruk, kelas ketiga cukup, kelas keempat baik, kelas kelima sangat baik. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (l) yaitu: l = (Xk 0max-Xmin)/k Untuk variabel X1, X2, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval, sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2, dan Y adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Intepretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y Keterlibatan Kerja (X1) Kepuasan Kerja (X2) Organizational Citizenship Behavior (Y) Interval Kriteria Interval Kriteria Interval Kriteria 1.000-1.694 Sangat Buruk 1.000-1.675 Sangat Buruk 1.000-1.635 Sangat Buruk 1.695-2.389 Buruk 1.676-2.351 Buruk 1.636-2.271 Buruk 2.390-3.084 Cukup 2.352-3.027 Cukup 2.272-2.907 Cukup 3.085-3.779 Baik 3.028-3.703 Baik 2.908-3.543 Baik 3.780-4.471 Sangat Baik 3.704-4.379 Sangat Baik 3.544-4.179 Sangat Baik Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

77 Tabel 4.17 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean N Keterlibatan Kerja 3.7849 86 Kepuasan Kerja 3.8594 86 OCB 3.8860 86 Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Pada tabel 4.17, terlihat mean (rata-rata) dari variabel keterlibatan kerja (X1) adalah 3,7849 yang mengacu pada tabel 4.16, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keterlibatan kerja PT. Prima Graphia Digital adalah sangat baik. Kepuasan kerja (X2) memiliki mean (rata-rata) sebesar 3,8594 yang mengacu pada tabel 4.16 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan kerja PT. Prima Graphia Digital adalah sangat baik. Sedangkan untuk Organizational Citizenship Behavior (Y) dengan memiliki mean (ratarata) sebesar 3,8860 yang mengacu pada tabel 4.16 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat Organizational Citizenship Behavior PT. Prima Graphia Digital adalah Sangat Baik. 4.9 Analisis Korelasi Dalam penelitian ini, sebelum melakukan analisis regresi, penulis terlebih dahulu melakukan analisis korelasi. Dimana analisis korelasi digunakan untuk mengetahui sifatsifat variabel yang diteliti. Menurut Riduwan (2007: p62), ada lima keeratan korelasi yang dapat dikelompokan sebagai berikut: 1 0.80 sampai dengan 1.000 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat. 2 0.60 sampai dengan 0.799 berarti korelasi memiliki keeratan kuat.

78 3 0.40 sampai dengan 0.599 berarti korelasi memiliki keeratan cukup kuat. 4 0.20 sampai dengan 0.399 berarti korelasi memiliki keeratan rendah. 5 0.00 sampai dengan 0.199 berarti korelasi memiliki keeratan sangat rendah. 4.9.1 Analisis Korelasi Antara Keterlibatan Kerja (X1) dan Organizational Citizenship Behavior (Y) Dalam analisis korelasi yang dilakukan yaitu dimana untuk mengetahui apakah variabel Keterlibatan Kerja (X1) memiliki hubungan dengan Organizational Citizenship Behavior (Y). Dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16 dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.18 Korelasi Keterlibatan Kerja (X1) dan Organizational Citizenship Behavior (Y) Correlations Keterlibatan Kerja Pearson Correlation Keterlibatan Kerja OCB 1,547 ** OCB Sig. (2- tailed),000 N 86 86 Pearson Correlation,547 ** 1 Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Sig. (2- tailed),000 N 86 86 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed).

79 Berdasarkan tabel 4.18 correlations, antara variabel X1 terhadap Y dapat disimpulkan dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja atau memperhitungan pengaruh dari faktor lain. Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan Kerja (X1) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital Ha : Ada Hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan kerja (X1) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak Kesimpulan: Dengan melakukan penelitian uji signifikansi diatas maka dapat kita ketahui bahwa keterlibatan kerja kerja (X1) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) memiliki hubungan secara signifikan, dengan memiliki hubungan yang bersifat cukup kuat dan searah. Dikatakan cukup kuat karena korelasinya sebesar 0,547 yang berada pada range 0.40 sampai dengan 0.599. Dikatakan hubungan searah karena korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai Keterlibatan Kerja (X1) meningkat, maka Organizational Citizenship Behavior (Y) juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya jika Keterlibatan Kerja (X1) menurun, maka variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) juga akan menurun.

4.9.2 Analisis Korelasi Antara Kepuasan Kerja (X2) dan Organizational Citizenship Behavior (Y) 80 Dalam analisis korelasi yang dilakukan yaitu dimana untuk mengetahui apakah variabel Kepuasan Kerja (X2) memiliki hubungan dengan Organizational Citizenship Behavior (Y). Dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16 dan diperoleh hasil berikut: Tabel 4.19 Korelasi Kepuasan Kerja (X2) dan Organizational Citizenship Behavior (Y) Correlations Kepuasan Kerja Pearson Correlation Kepuasan Kerja OCB 1,695 ** OCB Sig. (2- tailed),000 N 86 86 Pearson Correlation,695 ** 1 Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Sig. (2- tailed),000 N 86 86 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.19 correlations, antara variabel X2 terhadap Y dapat disimpulkan dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja atau memperhitungan pengaruh dari faktor lain. Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerja (X2) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital

Ha : Ada Hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerja (X2) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital 81 Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak Kesimpulan: Dengan melakukan penelitian uji signifikansi diatas maka dapat kita ketahui bahwa kepuasan kerja (X2) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) memiliki hubungan secara signifikan, dengan memiliki hubungan yang bersifat kuat dan searah. Dikatakan kuat karena korelasinya sebesar 0,695 yang berada pada range 0.60 sampai dengan 0.799. Dikatakan hubungan searah karena korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai Kepuasan Kerja (X2) meningkat, maka Organizational Citizenship Behavior (Y) juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya jika Kepuasan Kerja (X2) menurun, maka variabel Organizational Citizenship Behavior (Y) juga akan menurun. 4.9.3 Analisis Korelasi Antara Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) Dalam analisis korelasi yang dilakukan yaitu dimana untuk mengetahui apakah variabel Keterlibatan Kerja (X1) memiliki hubungan dengan Kepuasan Kerja (X2). Dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16 dan diperoleh hasil berikut:

82 Tabel 4.20 Korelasi Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) Correlations Keterlibatan Kerja Pearson Correlation Keterlibatan Kepuasan Kerja Kerja 1,576 ** Sig. (2- tailed),000 N 86 86 Kepuasan Kerja Pearson Correlation,576 ** 1 Sig. (2- tailed),000 N 86 86 Sumber: Hasil Output SPSS 2013 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). Berdasarkan tabel 4.20 correlations, antara variabel X1 terhadap X2 dapat disimpulkan dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja atau memperhitungan pengaruh dari faktor lain. Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan Kerja (X1) dengan Kepuasan Kerja (X2) pada PT. Prima Graphia Digital Ha : Ada Hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan Kerja (X1) dengan Kepuasan Kerja (X2) pada PT. Prima Graphia Digital

83 Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak Kesimpulan: Dengan melakukan penelitian uji signifikansi diatas maka dapat kita ketahui bahwa keterlibatan kerja (X1) dengan Kepuasan Kerja (X2) memiliki hubungan secara signifikan, dengan memiliki hubungan yang bersifat kuat dan searah. Dikatakan kuat karena korelasinya sebesar 0,576 yang berada pada range.0,40 sampai dengan 0.599. Dikatakan hubungan searah karena korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai Keterlibatan Kerja (X1) meningkat, maka Kepuasan Kerja (X2) juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya jika Keterlibatan Kerja (X1) menurun, maka Kepuasan Kerja (X2) juga akan menurun. 4.10 Analisis Regresi 4.10.1 Analisis Pengaruh Keterlibatan Kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) Dalam penelitian ini, dengan menggunakan bantuan SPSS maka tabel 4.21 sampai 4.24 menunjukan pengaruh keterlibatan kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) sebagai berikut:

84 Tabel 4.21 Variables Entered/Removed (X1) Variables Entered/Removed b Variables Model Variables Entered Removed Method 1 KeterlibatanKerja a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: OCB Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Pada tabel 4.21 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.22 Model Summary (X1) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.547 a.299.291.38220 a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKerja Sumber: Hasil Output SPSS 2013 1) Angka R square pada tabel 4.22 model summary adalah 0,299. Hal ini berarti organizational citizenship behavior (Y) dapat dipengaruhi oleh Keterlibatan Kerja (X1) sebesar 29,9%. Sedangkan sisanya sebesar 70,1% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R pada tabel 4.22 model summary menunjukkan bahwa korelasi gaya Keterlibatan Kerja (X1) dengan organizational citizenship behavior (Y) adalah 0,547. Angka 0,547 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam range 0,40 0,599.

85 Tabel 4.23 Anova (X1) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5.234 1 5.234 35.832.000 a Residual 12.270 84.146 Total 17.505 85 a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKerja b. Dependent Variable: OCB Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Kemudian, variabel X1 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh antara keterlibatan kerja (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.23 anova, yaitu: Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 <0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan Adanya pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT.Prima Graphia Digital.

86 Tabel 4.24 Coefficients (X1) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.904.208 9.147.000 KeterlibatanKerja.363.061.547 5.986.000 a. Dependent Variable: OCB Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Pada tabel 4.24 coefficients menggambarkan persamaan regresi: Y = 1.904 + 0,363 X1 Dimana Y = Organizational Citizenship Behavior dan X1 = Keterlibatan Kerja Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan: 1) Constant sebesar 1,904 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel keterlibatan kerja (X1), maka nilai organizational citizenship behavior (Y) adalah 1,904. 2) Nilai keterlibatan kerja (X1) adalah 0,363 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat keterlibatan kerja yang diterapkan maka akan meningkatkan organizational citizenship behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital 4.10.2 Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) Dalam penelitian ini, dengan menggunakan bantuan SPSS maka tabel 4.25 sampai 4.28 menunjukan bahwa pengaruh antara kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior adalah sebagai berikut:

87 Tabel 4.25Variables Entered/Removed (X2) Variables Entered/Removed b Variables Model Variables Entered Removed Method 1 KepuasanKerja a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: OCB Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Pada tabel 4.25 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.26 Model Summary (X2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.695 a.483.477.32827 a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja Sumber: Hasil Output SPSS 2013 1) Angka R square pada tabel 4.26 model summary adalah 0,483. Hal ini berarti organizational citizenship behavior (Y) dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja (X2) sebesar 48,3%. Sedangkan sisanya sebesar 51,7% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R pada tabel 4.26 model summary menunjukkan bahwa korelasi kepuasan kerja (X2) dengan organizational citizenship behavior (Y) adalah 0,695. Angka 0,695 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0.60 sampai dengan 0.799.

88 Tabel 4.27 Anova (X2) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.453 1 8.453 78.441.000 a Residual 9.052 84.108 Total 17.505 85 a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja b. Dependent Variable: OCB Sumber: Hasil Output SPSS 2013 Kemudian variabel X2 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh antara keterlibatan kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.27 anova, yaitu: Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital. Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital. Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 <0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital.

89 Tabel 4.28 Coefficients (X2) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.352.203 6.648.000 KepuasanKerja.535.060.695 8.857.000 a. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 Pada tabel 4.28 coefficients menggambarkan persamaan regresi: Y = 1,352 + 0,535 X2 Dimana Y = Organizational Citizenship Behavior dan X2 = Kepuasan Kerja Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan: 1) Constant sebesar 1,352 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kepuasan kerja (X2), maka nilai organization citizenship behavior (Y) adalah 1,352 2) Nilai kepuasan kerja adalah 0,535 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Prima Graphia Digital. 4.10.3 Analisis Pengaruh Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) Dalam penelitian ini, dengan menggunakan bantuan SPSS maka tabel 4.29 sampai 4.32 menunjukan bahwa pengaruh antara keterlibatan kerja dan kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior adalah sebagai berikut:

90 Tabel 4.29 Variables Entered/Removed (X1) dan (X2) Variables Entered/Removed Variables Model Variables Entered Removed Method 1 KepuasanKerja, KeterlibatanKerja a. Enter a. All requested variables entered. Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 Pada tabel 4.29 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.30 Model Summary (X1) dan (X2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.718 a.515.503.31983 a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, KeterlibatanKerja Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 1) Angka R square pada tabel 4.30 model summary adalah 0,515. Hal ini berarti organizational citizenship behavior (Y) dapat dipengaruhi oleh keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) sebesar 51,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R pada tabel 4.30 model summary menunjukkan bahwa korelasi keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dengan organizational citizenship behavior (Y) adalah 0,718. Angka 0,718 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam range 0.60 sampai dengan 0.799.

91 Tabel 4.31Anova (X1) dan (X2) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.014 2 4.507 44.062.000 a Residual 8.490 83.102 Total 17.505 85 a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, KeterlibatanKerja b. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 Kemudian, variabel bebas (X1,X2) dan variabel terikat (Y), harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh antara keterlibatan karja (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.31 anova, yaitu: Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital. Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital. Dasar Pengambilan Keputusan Sig 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan

92 Ada pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital. Tabel 4.32 Coefficients (X1) dan (X2) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.184.211 5.626.000 KeterlibatanKerja.145.062.219 2.343.022 KepuasanKerja.437.072.569 6.079.000 a. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 Pada tabel 4.32 coefficients menggambarkan persamaan regresi : Y = 1,184 + 0,145 X1 + 0,437 X2 Dimana Y = Organizational Citizenship Behavior, X1 = Keterlibatan Kerja, X2 = Kepuasan Kerja Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan: 1) Constant sebesar 1,184 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2), maka nilai organizational citizenship behavior (Y) adalah 1,184. 2) Nilai keterlibatan kerja adalah 0,145, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat keterlibatan kerja yang diterapkan maka akan meningkatkan organizational citizenship behavior pada PT. Prima Graphia Digital.

93 3) Nilai kepuasan kerja adalah 0,437, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang diterapkan oleh perusahaan akan meningkatkan organizational citizenship behavior pada PT. Prima Graphia Digital. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut: Keterlibatan Kerja (X1) 29,9 % Kepuasan Kerja (X2) 51,5 % 48,3 % Organizational Citizenship Behavior (Y) Gambar 4.10 Bagan Pengaruh (X1) dan (X2) terhadap (Y) Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 4.11 Analisis Penelitian Setelah melakukan pengolahan data SPSS, maka dapat hasil pengolahan data dapat kita ringkas sebagai berikut pada tabel 4.32 dibawah ini:

94 Tabel 4.33 Ringkasan Hasil Pengolahan Data Hubungan Variabel Kolerasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan X1 --> Y 0,547 (Cukup Kuat) 29,9 % Y = 1.904 + 0,363 X1 Signifikan X2 --> Y 0,695 (Kuat) 48,3 % Y = 1,352 + 0,535 X2 Signifikan X1,X2 --> Y 0,575 (Cukup Kuat) 51,5 % Y = 1,184 + 0,145 X1 + 0,437 X2 Signifikan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013 Keterangan: 1) Pengaruh keterlibatan kerja (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 29,9% pada PT. Prima Graphia Digital. Sehingga jika karyawan memiliki keterlibatan kerja yang baik, maka organizational citizenship behavior juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika karyawan memiliki keterlibatan kerja yang rendah, maka organizational citizenship behavior juga akan menurun. 2) Pengaruh kepuasan kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 48,3% pada PT. Prima Graphia Digital. Sehingga jika kepuasan kerja karyawan tinggi, maka organizational citizenship behavior akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika kepuasan kerja karyawan rendah, maka organizational citizenship behavior juga akan menurun.

95 3) Pengaruh keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) secara silmutan terhadap organizational citizenship behavior (Y) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 51,5% pada PT. Prima Graphia Digital. 4.11.1 Analisa Penelitian Variabel Keterlibatan Kerja (X1) Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Keterlibatan Kerja pada dimensi Pentingnya pekerjaan bagi gambaran total individu khususnya indikator Pekerjaan yang saya lakukan merupakan aktivitas yang menjadi pusat kehidupan memperoleh tingkat yang rendah (jawaban rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap karyawan maka diperoleh jawaban bahwa karyawan merasakan pekerjaan bukan hal yang penting bagi mereka di karena otoritas pekerjaan yang meraka rasakan sempit dan minimnya kesempatan untuk mengutarakan pendapat ataupun ide. Sehingga hal ini menyebabkan karyawan merasakan adanya kejenuhan. Misalnya karyawan bagian printing yang hanya memiliki tanggung jawab dalam hal potongan bahan percetakan saja. Selain itu beberapa karyawan juga menunjukan sikap ketidakdisiplinan dalam bekerja. Misalnya disaat jam kerja beberapa karyawan mengisi waktu yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Sedangkan untuk dimensi Performace, Self-esteem, contingency memperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana para karyawan sudah cukup puas dengan dimensi ini. Karena para karyawan merasakan bahwa hasil kinerja mereka dapat mempengaruhi harga diri mereka. Beberapa karyawan merasakan apabila mereka mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline atuapun lebih cepat dari deadline yang diberikan oleh perusahaan akan menimbulkan kebanggaan yang mampu meningkatkan harga diri mereka dalam bekerja. Selain itu beberapa karyawan juga merasa harga diri mereka meningkat melalui reward atau bonus yang diberikan ketika mereka menunjukan kinerja yang baik

dalam bekerja. Sehingga hal ini mendorong para karyawan agar mereka bisa memberikan kinerja yang baik dalam menyesaikan pekerjaan yang ada demi kemajuan perusahaan. 96 4.11.2 Analisa Penelitian Kepuasan Kerja (X2) Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Kepuasan Kerja didalam dimensi Imbalan pada indikator Gaji yang diberikan secara adil memiliki tingkat yang paling rendah (jawaban rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap karyawan maka diperoleh jawaban bahwa banyak karyawan merasakan ketidakadilan didalam pemberian gaji. Dikarenakan adanya pemberian gaji yang berbeda dengan rekan kerja mereka yang sama didalam satu bidang kerja. Dimana pada saat karyawan bekerja didalam perusahaan, adanya kurang penyampaian informasi oleh atasan dalam pemberian gaji mereka. Karena sistem gaji yang diberikan ialah dengan melihat masa kerja dan skill yang dimiliki oleh karyawan. Sedangkan bagi para karyawan gaji merupakan salah satu hal yang penting bagi mereka yang bisa memberikan mereka motivasi dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan untuk dimensi Kesempatan Promosi pada indikator Adanya kemungkinan yang besar untuk naik jabatan memiliki tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata tinggi). Berdasarkan hasil analisis, para karyawan merasakan adanya kesempatan promosi jabatan yang terbuka dan adil di dalam perusahaan. Karena dengan adanya promosi jabatan dapat mempengaruhi prestasi kerja para karyawan baik bersifat material maupun non material. Selain itu promosi jabatan juga bisa meningkatkan motivasi kerja mereka sesuai dengan apa yang di hendaki oleh perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut.

97 Sedangkan untuk dimensi lainnya yaitu: Pekerjaan itu sendiri, Pengawasan, Rekan Kerja, Kondisi Kerja memperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana didalam Pekerjaan itu sendiri setelah melakukan analisis bahwa para karyawan merasakan bahwa tugas-tugas yang diberikan oleh atasan merupakan salah satu tugas yang penting sehingga para karyawan harus memiliki berbagai macam keterampilan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan. Sehingga dengan demikian para karyawan akan merasakan suatu kepuasan terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Untuk dimensi Pengawasan setelah melakukan analisis, karyawan merasakan mereka merasakan adanya perhatian yang baik oleh atasan dalam melakukan pekerjaan yang diberikan. Para atasan juga melakukan karyawannya dengan cara yang baik dalam memantau pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawannya. Untuk dimensi Rekan Kerja setelah melakukan analisis, para karyawan mengatakan bahwa mereka sesama rekan kerja didalam perusahan bisa bekerja sama dengan baik sekali. Karena apabila didalam satu lingkungan kerja, para karyawan dengan rekan kerjanya tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka kepuasaan kerja mereka menurun. Karena sesame rekan kerja bisa saja memberikan dukungan, kenyamanan, nasehat dan bantuan kepada sesama rekan kerja. Sedangkan untuk dimensi Kondisi kerja setelah melakukan analisis, maka parusahaan sudah memberikan ruang kerja yang nyaman dan peralatan kerja yang nyaman digunakan untuk karyawan. Karena kondisi ruang kerja merupakan salah satu kebutuhan fisik yang harus tepenuhi agar memuaskan tenaga kerja. 4.11.3 Analisa Penelitian Organizational Citizenship Behavior (Y) Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Organizational Citizenship Behavior didalam dimensi Conscientiousness terutama indikator Bersedia untuk bekerja lembur

98 memiliki tingkat yang paling rendah (rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap para karyawan, para karyawan mengatakan bahwa meraka kurang setuju kalau mereka berkerja lembur. Karena mereka merasakan ketidakadilan didalam lembur, karena didalam perusahaan secara financial belum mampu memberkan upah lembur, sehingga ketika para karyawan lembur mereka tidak mendapatkan uang lembur, Sehingga hal ini membuat para karyawan malas untuk bekerja lembur dan memilih pulang tepat waktu yang telah ditentukan. Sedangkan untuk dimensi Courtesy memiliki tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata tinggi). Setelah melakukan analisis ternyata para karyawan mengikuti perkembangan dan perubahan didalam perusahaan, sehingga mereka mau saling memberikan informasi kepada sesama rekan kerja mereka. Sedangkan untuk ketiga dimensi lainnya yaitu: Altruism, Sportsmanship, Civic virtue, diperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana didalam Altruism para karyawan, mereka sangat bersedia membantu rekan kerja mereka yang memiliki kerja yang overload dan rekan kerja mereka yang sedang sakit. Kemudian untuk Sportsmanship, para karyawan mau memberikan toleransi ketika terjadi situasi yang kurang ideal didalam tempat kerja tanpa mengajukan keberatan-kebaratan dan mau mendegarkan nasehat dari rekan kerja mereka. Kemudian untuk dimensi Civic virtue para karyawan merasakan bahwa mereka selalu terlibat didalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan dan selalu menaruh perhatian yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan. 4.11.4 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukukan dapat disimpulkan bahwa Keterlibatan Kerja (X1), dan Kepuasan Kerja (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

99 Organizational Citizenship Behavior (Y) baik secara parsial maupun simultan. Didalam keterlibatan kerja (X1) memiliki pengaruh yang lebih rendah di bandingkan dengan Kepuasan Kerja (X2) yang cenderung memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y). Sehingga apabila di perusahaan ingin meningkatkan Organizational Citizenship Behavior maka perusahaan harus memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Karena kepuasan karyawan merupakan suatu sikap puas yang ditunjukan oleh seorang karyawan terhadap suatu pekerjaannya. Tetapi hal ini bukan berarti harus mengabaikan faktor keterlibatan kerja, karena keterlibatan kerja juga bisa memiliki pengaruh yang cukup terhadap Organizational Citizenship Behavior meskipun cenderung memiliki pengaruh yang lebih rendah dari kepuasan kerja. Sehingga untuk masa yang akan datang diharapakan perusahaan melakukan penelitian dengan menggunakan variabel lainnya yang mempengaruhi organizational citizenship behavior. Karena kita ketahui dari kedua variabel bebas yang kita teliti, memiliki pengaruh yang rendah dan masih banyak dipengaruhi oleh faktor lainnya.