METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN 1 N

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

METODOLOGI PENELITIAN

4 METODE PENELITIAN. Kecamatan Taman Sari. Desa C (intervensi) Masing-masing 1 Posyandu: - 4 kader - 31 ibu balita - 31 balita

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

3 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

Bagan Kerangka Pemikiran "##

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitasnya yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang ditandai

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

2. METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN. n =

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial design karena adanya intervensi yang diberikan. Disain penelitian tersebut digunakan untuk melihat pengaruh pemberian tempe terhadap gejala klinis diare pada anak balita. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari bulan Mei 2010 Juli 2010 di Puskesmas Kampung Manggis, Kecamatan Dramaga dan di Puskesmas Ciampea, Kecamatan Ciampea yang terletak di wilayah Kabupaten Bogor. Jumlah dan Cara Pemilihan Anak Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian utama oleh Dewi et al (2010) yang berjudul Intervensi Bubuk Susu Tempe untuk Mempercepat Penyembuhan Penderita Diare. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 2 5 tahun yang menderita penyakit diare. Sedangkan anak penelitian adalah anak usia 2 5 tahun yang datang ke Puskesmas Kampung Manggis dan Puskesmas Ciampea yang ditentukan dalam kurun waktu penelitian dan dipilih dengan kriteria inklusi: 1) laki-laki atau perempuan usia 2 5 tahun; 2) didiagnosa menderita diare oleh dokter yang memeriksa; 3) orang tua anak bersedia ikut penelitian dan menandatangani informed consent. Adapun kriteria eksklusinya adalah 1) balita menderita penyakit berat dan dalam kondisi dehidrasi berat menurut pemeriksaan dokter; 2) orang tua tidak bersedia mengikuti penelitian; 3) pengisian kuisioner yang tidak lengkap. Orang tua dan anak yang berkunjung ke Puskesmas Kampung Manggis dan Puskesmas Ciampea yang masuk kriteria inklusi diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian dan dijelaskan. Setelah mendapat penjelasan tentang penelitian dan orang tua anak menandatangani informed consent, maka anak diikutsertakan sebagai unit percobaan penelitian. Penentuan jumlah anak minimal dilakukan dengan menggunakan minimum sample size for estimating difference mean between groups (Lameshow et al. 1997). Dengan rumus sebagai berikut: n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

18 Keterangan: α = salah jenis pertama β = salah jenis kedua Zα = nilai peubah acak normal baku sehingga P(Z> Zα) = α Zβ = nilai peubah acak normal baku sehingga P(Z> Zβ) = β σ 2 = ragam dari frekuensi BAB Jika menggunakan α = 0,05, power test = 1 β = 0,8, diasumsikan σ = 1,75 dan δ = 3, maka diperoleh nilai n = 10 artinya jumlah anak minimal untuk setiap perlakuan adalah sebanyak 10 orang. Dalam penelitian ini dilakukan tiga pelakuan yaitu perlakuan intervensi tempe (25 gram), intervensi tempe (50 gram) dan kontrol, sehingga anak yang digunakan yaitu sebesar 30 orang. Pada penelitian ini anak balita diberikan intervensi berupa tempe mentah oleh peneliti dan diolah sesuai keadaan selera anak. Tempe yang diberikan sebanyak 25 gram/potong dan 50 gram/potong setiap kelompok. Penentuan dosis ditentukan berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Sudigbia (2001), bahwa formula makanan yang menggunakan tempe kedelai sebanyak 40-50 gram, lebih efektif mempercepat penyembuhan diare. Sementara itu, pada penelitian utama yang ditetapkan bubuk tempe maksimum digunakan 25 gram dan setengah dari dosis maksimum. Sehingga dosis yang ditentukan adalah 25 gram tempe dan 50 gram tempe. Pengambilan anak secara purposive dibagi ke dalam tiga perlakuan masing-masing 10 orang. Perlakuan kontrol tanpa intervensi tempe, sedangkan dua perlakuan lainnya mendapatkan tempe 25 gram/hari dan 50 gram/hari yang diberikan selama 2 hari, sehingga jumlah tempe yang diberikan menjadi 50 gram dan 100 gram kepada masing-masing kelompok perlakuan. Ketiga kelompok perlakuan tersebut mendapatkan pengobatan rawat jalan standar untuk diare. Orang tua anak diberikan tempe mentah (25 gram atau 50 gram) yang diperoleh dari Agromart, Kelurahan Dramaga, Kabupaten Bogor dan diminta memberikan tempe tersebut kepada anak dengan diare selama dua hari yang diolah sesuai selera anak. Hari pertama tempe diberikan di puskesmas dan hari kedua tempe diberikan di rumah pasien. Selain itu, pada hari pertama orang tua anak diberikan dan diminta mengisi kuisioner perkembangan penyakit dan food record yang harus diisi setiap hari selama 5 hari pengamatan sampai gejala klinis berkurang atau sembuh. Pemberian tempe dan pengisian kuisioner diawasi

19 selama 2 kali, pada hari ke-2 pemberian tempe dan hari ke-6 setelah 5 hari pengamatan. Pada hari ke-6 dilakukan wawancara dengan orang tua pasien. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis-jenis data yang pada penelitian ini diantaranya data karakteristik anak dan keluarga, status gizi, pola konsumsi, kebiasaan makanan, sanitasi lingkungan, higiene anak. Cara pengumpulan data dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Variabel dan cara pengumpulan data penelitian No Data Cara Pengumpulan Data 1 Karakteristik anak (umur dan jenis Wawancara dengan anak atau orang kelamin) dan keluarga anak (besar tua anak keluarga, pendapatan, umur ibu) 2 Status Gizi (BB/TB, BB/U, TB/U) Pemeriksaan fisik (TB, BB, dan Umur) oleh peneliti Pengisian formulir food record oleh orang tua pasien 3 Konsumsi pangan anak (Energi dan protein) 4 Kebiasaan makanan Wawancara dengan anak atau orang tua anak 5 Sanitasi lingkungan Wawancara dengan anak atau orang tua anak dan observasi langsung 6 Higiene anak Wawancara dengan sampel atau orang tua sampel 7 Perkembangan diare anak (Lama diare dan frekuensi BAB) Pengisian formulir oleh orang tua pasien Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data primer dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi entry data, editing dan coding untuk mengecek konsistensi informasi. Data yang telah diverifikasi diolah menggunakan software Microsoft Excell dan dianalisis dengan menggunakan software SPSS v.16.0 for Windows. Besar kelurga dikelompokkan menjadi keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5 7 orang) dan keluarga besar ( 8 orang) (Hurlock 1998). Pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita keluarga dikategorikan menjadi dua yaitu keluarga miskin dan tidak miskin berdasarkan garis kemiskinan Jawa Barat tahun 2009 yaitu Rp 191.985,00 (BPS 2009). Umur Ibu dikelompokkan menjadi remaja (<20 tahun), dewasa awal (20 40 tahun), dewasa tengah (41 65 tahun) dan dewasa akhir ( 65 tahun) (Papalia & Old 1986). Umur anak yang berpartisipasi dalam penelitian ini berumur 2 5 tahun. Umur anak dikelompokkan menjadi 2 3 tahun dan 4 5 tahun berdasarkan

20 kelompok umur dalam penggolongan umur pada angka kecukupan gizi yaitu 1 3 tahun dan 4 6 tahun. Status gizi anak. Status gizi anak dinilai berdasarkan indeks berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U) dan berat badan terhadap umur (BB/U) dengan menggunakan software antropometri 2005. Status gizi anak berdasarkan indeks BB/TB, TB/U dan BB/U dikategorikan menjadi empat menurut standar baku Depkes RI 2008, yaitu: Tabel 6 Klasifikasi status gizi berdasarkan WHO-NCHS Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi BB/U < -3 SD Gizi buruk - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang - 2 s/d +2 SD Gizi baik > +2 SD Gizi lebih TB/U < -3 SD Sangat Pendek - 3 s/d <-2 SD Pendek - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Tinggi BB/TB < -3 SD Sangat Kurus - 3 s/d <-2 SD Kurus - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Gemuk Sumber : Depkes RI 2008 Konsumsi energi dan protein dibandingkan dengan angka kecukupan rata-rata yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan tahun 2004 untuk orang indonesia. Angka kecukupan energi dan protein anak umur 1 3 tahun yaitu 1000 Kal dan 25 gram, sedangkan angka kecukupan energi dan protein anak umur 4 6 tahun yaitu 1550 Kal dan 39 gram. Menurut Gibson (1993) konsumsi energi digolongkan kedalam empat katagori, yaitu; lebih ( 100% kecukupan), baik (85% - 100% kecukupan), cukup (70% - 84,9% kecukupan) dan kurang (<70% kecukupan). Sedangkan tingkat konsumsi protein digolongkan menjadi dua katagori, yaitu; baik ( 75% kecukupan) dan kurang (<75% kecukupan). Kebiasaan makan. Data kebiasaan makan diukur berdasarkan skor jawaban, kemudian diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu; baik (> 80%), cukup (60% - 80%) dan kurang (<60%) berdasarkan total skor maksimum dari 9 pertanyaan. Sanitasi lingkungan. Data sanitasi lingkungan diukur berdasarkan skor jawaban, kemudian diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu; baik (> 80%),

21 cukup (60% - 80%) dan kurang (<60%) berdasarkan total skor maksimum dari 18 pertanyaan. Higiene. Data higiene diukur berdasarkan skor jawaban, kemudian diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu; baik (> 80%), cukup (60% - 80%) dan kurang (<60%) berdasarkan total skor maksimum dari 5 pertanyaan. Penentuan analisis data berdasarkan analisis normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Variabel yang terdistribusi normal (Umur ibu, status gizi, konsumsi energi dan protein, kebiasaan makan, sanitasi, dan higiene) menggunakan uji beda One-Way ANOVA. Sedangkan variabel yang tidak terdistribusi normal (besar keluarga, pendapatan dan lama diare) menggunakan uji beda Mann-Whitney. Analisis data yang dilakukan untuk menghubungkan antara variabel karakteristik keluarga, status gizi, kebiasaan makan, sanitasi lingkungan, higiene anak dengan frekuensi BAB menggunakan korelasi Rank Spearman. Analisis pengaruh pemberian tempe terhadap diare menggunakan uji duncan yang merupakan hasil lanjut dari uji ANOVA. Definisi Operasional Tempe adalah pangan olahan kedelai yang difermentasi Anak adalah anak usia 2 5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi yang berpartisipasi dalam penelitian Besar keluarga adalah banyaknya orang yang hidup dalam satu bangunan rumah dan makan pendapatan yang sama. Besar keluarga diklasifikasikan menjadi tiga kategori: yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-7 orang) dan keluarga besar ( 8 orang) Pendapatan keluarga adalah jumlah penerimaan perkapita perbulan yang diperoleh ayah, ibu, atau anggota keluarga lain yang dinilai dalam bentuk uang (rupiah) setiap satu bulan Diare adalah kondisi buang air besar dengan konsistensi yang lembek sampai encer, bahkan dapat berupa air saja, yang terjadi lebih sering dari biasanya Penyakit diare anak adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi yang lebih lembek atau cair Lama diare adalah periode diare anak sebelum melakukan pemeriksaan ke puskesmas Frekuensi BAB anak adalah rata-rata intensitas buang air besar anak selama lima hari pengamatan

22 Status gizi anak adalah tingkat kesehatan balita yang diukur dengan menggunakan BB/TB, BB/U, dan TB/U Tingkat konsumsi energi dan protein adalah perbandingan antara konsumsi energi dan protein rata-rata selama 5 hari dengan kecukupan yang dianjurkan dan dinyatakan dalam bentuk persentase Kebiasaan makan anak adalah tingkah laku anak dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang melalui sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan Sanitasi lingkungan adalah pengamatan tentang kondisi yang berkenaan dengan sumber air minum, tempat buang air besar, sampah rumah tangga dan jarak sumber air dengan tempat pembuangan limbah Higiene adalah suatu pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada kesehatan perorangan meliputi kebiasaan mencuci tangan, membersihkan diri (mandi, sikat gigi, potong kuku) dan kebersihan pakaian.