BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian diskkiptif analitik di bidang gizi klinis dengan pendekatan cross-sectional yaitu mencari hubungan dua variable dengan pengamatan yang dilakukan dalam satu waktu tanpa mengikuti jalannya penyakit dari awal. B. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dibatasi pada masalah tingkat konsumsi energi, dan status gizi penderita skizofrenia (paranoid) di Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo Semarang. Lingkup sasaran dibatasi pada penderita skizofrenia (paranoid) dengan pertimbangan golongan tesebut sangat bervariasi dalam mengkonsumsi makanan yang disajikan instalasi gizi. 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo Semarang, dengan alasan bahwa pasien yang menderita penyakit skizofrenia cukup banyak dan belum pernah dilakukan penelitian dengan materi dan metode tersebut di atas. 2. Waktu Pengumpulan Data Penelitian dilakukan mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Juli 2006, sedangkan pengambilan data pada sampel dilakukan pada bulan Mei 2006.

2 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi meliputi semua penderita skizofrenia (paranoid) yang tercatat sebagai pasien rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Populasi yang ada pada waktu pengambilan data diambil dari sensus harian pasien rawat inap selama penelitian. 2. Sampel Jumlah sampel sebanyak 26 orang, diambil dari populasi secara porposif pada bulan penelitian dengan kriteria dan pengelompokan sebagai berikut : a. Penderita skizofrenia (paranoid) tanpa menderita penyakit lainnya. b. Penderita mudah dipantau, terutama pada waktu makan. c. Pada waktu makan penderita dalam keadaan tenang. d. Penderita bisa diajak komunikasi dan tenang waktu pengukuran berat badan dan tinggi badan. e. Selama penelitian penderita dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo Semarang. D. Alat 1. Daftar makanan dan nilai energi didalamnya yang disajikan oleh instalasi gizi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo Semarang. 2. Jumlah makanan sample sebelum dan sesudah makan. 3. Timbangan makanan. 4. Timbangan injak. 5. Mikrotoise. 6. Daftar komposisi bahan makanan. 7. Daftar konversi bahan makanan. 8. Komputer. E. Data yang Dikumpulkan

3 1. Data Primer a. Data antropometri sampel yang meliputi umur, berat badan, dan tinggi badan. b. Data jumlah makanan sampel sebelum dan sesudah dimakan, yang meliputi seluruh makanan dari rumah sakit serta makanan yang diperoleh dari luar rumah sakit selama penelitian. 2. Data Sekunder a. Catatan medik sampel yang meliputi nama serta jenis penyakit. b. Data tentang gambaran umum Rumah Sakit Jiwa Daearah Amino Gondohutomo Semarang. F. Cara Pengumpulan Data 1. Gambaran umum rumah sakit diperoleh dari pencatatan data di Administrasi rumah sakit. 2. Data identitas sampel dan catatan medik diperoleh dengan pencatatan data status sampel. 3. Data antropometri diperoleh dengan cara penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan sampel. 4. Data jumlah makanan yang telah dikonsumsi sampel diperoleh dengan cara penimbangan makanan yang disajikan oleh instalasi gizi rumah sakit sebelum dan sesudah dimakan, serta menanyakan kepada perawat jaga mengenai makanan dari luar yang dikonsumsi sampel selama penelitian. 5. Data asupan energi diperoleh dengan cara menganalisa konsumsi makanan sampel selama pengambilan data menggunakan komputer dengan program FP2. 6. Kebutuhan energi adalah banyaknya kalori yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk dapat hidup secara normal. Kebutuhan energi dihitung dengan formula Harris-Benedict dengan rumus :

4 AMB=66,473 + (13,751 BB) + (5,003 TB) (6,755 U) Laki- AMB= ( 9,6 x BB ) + ( 1,8 x TB ) ( 4,7 x U ) Perempuan Keterangan : AMB = Angka matabolisme basal (energi minimum untuk proses BB = Berat badan ideal ( kg ) TB = Tinggi badan ( cm ) U = Umur ( tahun ) Kenaikan suhu setiap 1 derajat di koreksi 13 % dari AMB. Koreksi aktivitas dibagi menjadi dua kategori dan dua koreksi seperti berikut : a. Terikat/istirahat di tempat tidur : 1,2 b. Tidak terikat di tempat tidur : 1,3 Untuk koreksi stres digunakan stress tingkat ringan sampai sedang yaitu sebesar 1,5 persen AMB. Satuan untuk kebutuhan energi basal adalah kalori ( kal ). Datanya berupa data diskrit dengan skala interval. laki vital ) G. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul dimulai dengan : 1. Editing atau pengecekan data yaitu melengkapi pengisian identitas. 2. Skoring yaitu pemberian skor atau nilai dari data. 3. Koding atau pemberian kode tertentu untuk data. 4. Tabulasing dengan pembuatan tabel pada data atau tabulasi. Untuk menguji hubungan tingkat konsumsi energi dan asupan energi dengan status gizi digunakan korelasi Pearson pada taraf signifikan 0,05.

5 Uji kenormalan (One-Sample Kolmogorow-Smirnov Test) untuk menguji kenormalan data tingkat konsumsi energi daan data status gizi. Apabila diperoleh ρ value > α, data berdistribusi normal. Uji korelasi pearson dapat melihat ada tidaknya hubungan antara tingkat konsumsi energi demgam status gizi dengan melihat besarnya ρ value. Apabila ρ value > α maka tolak ho berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi dan status gizi. Untuk melihat pola hubungan dan keeratannya dengan melihat besarnya r, pola hubungan positif apabila rnya positif dan sebaliknya. Kuat lemahnya hubungan dilihat dari besarnya r mendekati +1 atau 1. H. Definisi Operasional TABEL 1 DEFINISI OPERASIONAL

6 No Varianel Definisi Operasional Skala 1. Skizofrenia Penderita ganngguan jiwa dengan Nominal kelaianan alam pikiran, daya tanggap, alam perasaan, dan tingkah laku, yang dijadikan sampel tipe paranoid. 2. Tingkat Konsumsi Perbandingan asupan energi yang Interval dilihat dengan metode pengamatan langsung dengan kebutuhan energi dan dikategorikan menjadi defisit tingkat berat (<70), defisit tingkat sedang ( ), defisit tingkat ringan ( ), normal ( ) dan diatas kecukupan (>119). 3. Status Gizi Berat badan (kg) aktual dibagi Interval dengan tinggi badan (m) kuadrat dibandingkan standart IMT dengan hasil kurus (<18,5), normal (18,5-. 25), dan gemuk (>25).