Bab 2. Prinsip Dasar Perhitungan

dokumen-dokumen yang mirip
Himpunan adalah kumpulan objek objek yang berbeda (Liu, 1986)

TEORI DASAR COUNTING

Bab 3. Permutasi dan Kombinasi

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

Bab 4. Koefisien Binomial

5.Permutasi dan Kombinasi

ATURAN PENCACAHAN 7/8/2015. B. Aturan Permutasi. Soal 01W362. Nilai dari 5!. 2! Adalah A. 120 B. 200 C. 240 D. 280 E Soal 02W168.

BAB III INDUKSI MATEMATIK dan KOMBINATORIK

KOMBINATORIAL STRUKTUR DISKRIT K-1. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya

Ruang Sampel. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

BAB X Pokok Bahasan PELUANG

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PENCACAHAN

PERMUTASI. Yaitu : penyusunan obyek-obyek yang ada ke dalam suatu urutan tertentu.

BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG

a. Ruang Sampel dan Titik Sampel Dalam himpunan ruang sampel disebut Semesta S = 1, 2, 3, 4,5, 6

B. Aturan Permutasi ATURAN PENCACAHAN 11/20/2015. B. Aturan Permutasi

Permutasi dan Kombinasi Peluang Diskrit

INFORMATIC LOGIC PROGRAMMING CONTEST

Probabilitas dan Statistika Ruang Sampel. Adam Hendra Brata

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

Statistika & Probabilitas

Materi 2: Operasi Terhadap Himpunan

ATURAN PENCACAHAN DAN PERMUTASI. Tujuan Pembelajaran

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2005 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2006

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

Kombinatorial. Matematika Diskrit Pertemuan ke - 4

UN SMA IPS 2013 Matematika

Analisis Kombinatorial

Pengertian Himpunan. a. kumpulan makanan lezat b. kumpulan batu-batu besar c. kumpulan lukisan indah. 1. Kumpulan yang bukan merupakan himpunan

PENGANTAR MATEMATIKA DISKRIT DAN HIMPUNAN PERTEMUAN I

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO

Pendahuluan. abcdef aaaade a123fr. erhtgahn yutresik ????

Bab 9. Peluang Diskrit

Pertemuan 3. Prinsip Dasar Menghitung

B. Aturan Permutasi ATURAN PENCACAHAN 7/8/2015. B. Aturan Permutasi

Analisa Kasus Part 2. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

Materi 1: Teori Himpunan

Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan

II. KONSEP DASAR PELUANG

PENCACAHAN RUANG SAMPEL

Kombinatorial. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Definisi dan tujuan. Kombinatorial adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek

KONSEP DASAR PROBABILITAS

PEWARNAAN TITIK PADA GRAF UNTUK PENYUSUNAN MENU MAKANAN

Pert 3 PROBABILITAS. Rekyan Regasari MP

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1 PELUANG

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

KOMBINATORIAL. /Nurain Suryadinata, M.Pd

Modul ke: STATISTIK Probabilitas atau Peluang. 05Teknik. Fakultas. Bethriza Hanum ST., MT. Program Studi Teknik Mesin

KUMPULAN SOAL OSP MATEMATIKA SMP PEMBINAAN GURU OLIMPIADE DISUSUN: DODDY FERYANTO

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali?

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

METODE FUNDAMENTAL PENCACAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Xpedia Matematika. DP Probabilitas

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2012 NOMOR : 44

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46

Matematika Terapan. Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 2

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

PERMUTASI & KOMBINASI

Antiremed Kelas 9 Matematika

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

kamtoalrasyid.wordpress.com Mathematics, the Art of Science and Technology

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120

Statistika. Matematika Kelas XI Program IPA. Ukuran Pemusatan Data dan Penafsirannya. Ukuran Letak Data dan Penafsirannya

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

KOMBINATORIKA. (Latihan Soal) Kus Prihantoso Krisnawan. August 30, 2012 PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA SMA 1 KALASAN

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A

USAHA MIKRO PEDAGANG KAKI LIMA MAKANAN & MINUMAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

Permutasi & Kombinasi. Dr.Oerip S Santoso MSc

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

KOMBINATORIK. Disampaikan dalam kegiatan: PEMBEKALAN OSN-2010 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

Contoh Soal Soal Peluang

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PETA KONSEP. Aturan perkalian Faktorial ( ) ( ) Permutasi Urutan diperhatikan. Kombinasi Urutan tidak diperhatikan.

PELUANG. Hasil Kedua. Hasil Pertama. Titik Sampel GG GA A

Pertemuan 6. Operasi Himpunan

Pertemuan 14. Kombinatorial

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Matematika Diskret. Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara. Kombinatorial. Pemodelan dan Simulasi

SMP NEGERI 1 KASEMBON TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

SOAL-SOAL LATIHAN PELUANG

Pemecahan Teka-Teki Zebra dengan Graf

BAB V HIMPUNAN Pendahuluan

Kombinatorial. Pendahuluan. Definisi. Kaidah Dasar Menghitung. Sesi 04-05

Permutasi dan Kombinasi

WORKSHOP PEMBIMBINGAN OLIMPIADE MATEMATIKA & SAINS BIDANG MATEMATIKA SMP

A. Aturan Pengisian Tempat yang Tersedia

Transkripsi:

Bab 2. Prinsip Dasar Perhitungan 2.1. Prinsip-prinsip Dasar Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan masalah perhitungan. Sebagai contoh, sebuah Warung Tegal menyediakan menu yang terdiri dari 4 jenis makanan, yaitu Nasi Rawon (R), Nasi Soto (S), Nasi Pecel (P) dan Bakso (B) serta 3 jenis minuman, yaitu Es Jeruk (J), Es Teh (T) dan Es Degan (D). Masalahnya, berapa banyak macam hidangan yang berbeda jika dipilih dari satu jenis makanan dan satu jenis minuman? Masalah di atas merupakan salah satu contoh masalah diskrit yang biasa dipecahkan dengan cara mendata semua kemungkinan hidangan yang berbeda yang terdiri dari satu jenis makanan dan satu jenis minuman, yaitu: RJ, RT, RD, SJ, ST, SD, P J, P T, P D, BJ, BT, BD Sehingga terdapat 12 macam hidangan yang berbeda. Total jenis hidangan tersebut bisa diperoleh dengan cara mengalikan banyaknya jenis makanan dengan banyaknya jenis minuman. Teknik perhitungan yang demikian disebut dengan Prinsip Perkalian. Selain prinsip perkalian, terdapat teknik perhitungan lain yang bisa digunakan untuk memecahkan masalahmasalah diskrit, yaitu Prinsip Penambahan. Kedua prinsip ini akan dijelaskan dalam Subbab berikut ini. 2.2. Prinsip Perkalian Definisi 2.1 Jika terdapat aktifitas yang terdiri dari t langkah berurutan, dimana langkah 1 bisa dilakukan dalam n 1 cara, langkah 2 bisa dilakukan dalam n 2 cara, dan seterusnya sampai langkah ke-t yang bisa dilakukan dalam n t cara; maka banyaknya aktifitas yang berbeda adalah Contoh 2.1 n 1.n 2...n t Gunakan prinsip perkalian untuk menghitung masalah banyaknya macam hidangan yang terdiri satu jenis makanan dan satu jenis minuman diatas. 1

Masalah perhitungan banyaknya macam hidangan yang terdiri satu jenis makanan dan satu jenis minuman diatas merupakan aktifitas yang terdiri dari 2 langkah, dimana langkah pertama adalah memilih makanan yang bisa dilakukan dalam 4 cara, dan langkah kedua adalah memilih minuman yang bisa dilakukan dalam 3 cara, sehingga banyaknya macam hidangan adalah 4.3 = 12. Contoh 2.2 Berapa banyak cara 3 huruf dapat disusun dari 5 huruf ABCDE : a) jika tidak boleh ada pengulangan? b) jika huruf awalnya A dan tidak boleh ada pengulangan? c) jika huruf awalnya bukan A dan tidak boleh ada pengulangan? a) Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika tidak boleh ada pengulangan. Langkah pertama adalah memilih huruf pertama yang bisa dilakukan dalam 5 cara, langkah kedua adalah memilih huruf kedua yang bisa dilakukan dalam 4 cara, dan langkah ketiga adalah memilih huruf ketiga yang bisa dilakukan dalam 3 cara. Sehingga banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika tidak boleh ada pengulangan adalah: 5.4.3 = 60 b) Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika huruf awalnya A. Langkah pertama adalah memilih huruf pertama yang bisa dilakukan dalam 1 cara, langkah kedua adalah memilih huruf kedua yang bisa dilakukan dalam 4 cara, dan langkah ketiga adalah memilih huruf ketiga yang bisa dilakukan dalam 3 cara. Sehingga banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika huruf awalnya A adalah: 1.4.3 = 12 c) Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika huruf awalnya bukan A. Langkah pertama adalah memilih huruf pertama yang bisa dilakukan dalam 4 cara, langkah kedua adalah memilih huruf kedua yang bisa dilakukan dalam 4 cara, 2

dan langkah ketiga adalah memilih huruf ketiga yang bisa dilakukan dalam 3 cara. Sehingga banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika huruf awalnya bukan A adalah: 4.4.3 = 48 Cara lain adalah banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE dikurangi dengan banyaknya cara menyusun 3 huruf yang diawali dengan huruf A, yaitu: 60 12 = 48 2.3. Prinsip Penambahan Definisi 2.2 Misalkan terdapat t himpunan X 1, X 2,..., X t yang masing-masing mempunyai n 1, n 2,..., n t anggota. Jika himpunan-himpunan tersebut saling lepas, yaitu X i X j = untuk i j, maka banyaknya anggota yang bisa dipilih dari masing-masing himpunan tersebut adalah Contoh 2.3 n 1 + n 2 +... + n t Berapa banyak untai 4 bit yang diawali dengan digit 10 dan 11? Untuk menyusun untai 4 bit yang diawali dengan 10 ada dua langkah. Langkah pertama adalah memilih digit ketiga yang bisa dilakukan dalam 2 cara (memilih 0 atau 1) dan langkah kedua adalah memilih digit yang keempat yang juga bisa dilakukan dalam 2 cara. Sehingga banyaknya untai 4 bit yang diawali dengan digit 10 adalah 2.2 = 4. Dengan cara yang sama dapat diperoleh banyaknya untai 4 bit yang diawali dengan digit 11, yaitu ada 4 untai. Jadi banyaknya untai 4 bit yang diawali dengan digit 10 dan 11 adalah Contoh 2.4 4 + 4 = 8 Misalkan dalam sebuah rak terdapat 4 buku Matematika yang berbeda, 3 buku Biologi yang berbeda dan 2 buku Fisika yang berbeda Berapa banyak cara 2 buku dengan bidang yang berbeda bisa dipilih dari rak tersebut? 3

Ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu 2 buku yang terpilih terdiri dari satu buku bidang Matematika dan satu bidang Biologi, satu bidang Matematika dan satu bidang Fisika; serta satu bidang Biologi dan satu bidang Fisika. Dengan menggunakan Prinsip Perkalian, terdapat 4.3 = 12 cara untuk memilih 2 buku yang terdiri dari satu buku bidang Matematika dan satu bidang Biologi, terdapat 4.2 = 8 cara untuk memilih 2 buku yang terdiri dari satu buku bidang Matematika dan satu bidang Fisika; serta terdapat 3.2 = 6 cara untuk memilih 2 buku yang terdiri dari satu buku bidang Biologi dan satu bidang Fisika. Karena pemilihan dua buku dari bidang yang berbeda tersebut saling lepas, maka dengan menggunakan Prinsip Penambahan banyaknya cara 2 buku dengan bidang yang berbeda bisa dipilih adalah: 12 + 8 + 6 = 26 Latihan 2.1. Seorang mahasiswa mempunyai 9 kemeja, 5 celana panjang dan 3 pasang sepatu. Berapa banyak setelan berbeda yang mungkin bisa dipakai oleh mahasiswa tersebut? 2.2. Dua buah dadu (merah dan biru) digulirkan. a) Berapa banyak hasil yang mungkin? b) Berapa banyak hasil yang ganda (angkanya sama)? c) Berapa banyak hasil yang tepat satu dadu menunjukkan angka 2? d) Berapa banyak hasil yang paling sedikit satu dadu menunjukkan angka 2? 2.3. Sebuah panitia yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara akan dipilih dari 6 orang, yaitu Edi, Burhan, Amir, Cahyo, Rina dan Linda. a) Berapa banyak pemilihan yang tidak melibatkan Linda? b) Berapa banyak pemilihan yang baik Edi maupun Amir harus masuk dalam kepanitiaan? c) Berapa banyak pemilihan dengan Burhan sebagai Ketua? d) Berapa banyak pemilihan dengan Rina harus masuk dalam kepanitian dan Cahyo tidak? 4

2.4. Misalkan terdapat 5 buku Matematika yang berbeda, 3 buku Biologi yang berbeda dan 2 buku Fisika yang berbeda. a) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak? b) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak jika semua buku dari bidang yang sama berada dalam satu kelompok? c) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak jika kelima buku Matematika berada dalam di sebelah kiri? d) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak jika kedua buku Fisika tidak dikumpulkan bersama-sama? 2.5. Berapa banyak cara, paling sedikit dua orang di antara lima orang bisa mempunyai hari ulang tahun pada bulan yang sama? Referensi 2.1. R. Johnsonbaugh, Discrete Mathematics, Fourth Edition, 1997, Prentice Hall. 5