METODE FUNDAMENTAL PENCACAHAN
|
|
- Hadian Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE FUNDAMENTAL PENCACAHAN PRINSIP UTAMA DALAM PENCACAHAN Mella Imelda Selasa,5 November 2013
2 Terdapat dua prinsip atau aturan utama dalam pencacahan yaitu aturan perkalian ( Multiplication Rule ) dan aturan penambahan ( Addition Rule ) Bunyi aturan perkalian : Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n 1 cara, dan setiap kejadian pertama diikuti oleh kejadian kedua dengan n 2 cara, dan setiap kejadian kedua diikuti oleh kejadian ketiga dengan n 3 cara, dan seterusnya, dan setiap kejadian ke-(p-1) diikuti oleh kejadian ke-p yang terjadi dalam n p cara, maka kejadian pertama, kedua, ketiga,..., kep secara bersama sama terjadi dalam n 1 x n 2 x n 3 x... x n p cara. Bunyi aturan penambahan Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n 1 cara, kejadian kedua secara terpisah dapat terjadi dalam n 2 cara, dan seterusnya, kejadian ke-p secara terpisah terjadi dalam n p cara maka kejadian pertama atau kedua,..., atau kejadian ke-p dapat terjadi dalam n 1 + n n p cara Contoh soal : Aturan perkalian 1. Berapa macam menu makan siang yang terdiri atas sup, sandwich, desert dan minuman yang dapat dipilih dari 4 macam sup, 3 jenis sandwich, 5 desert dan 4 minuman? Banyaknya cara untuk memilih sup ada 4 cara Banyaknya cara untuk memilih sandwich ada 3 cara Banyaknya cara untuk memilih desert ada 5 cara, dan Banyaknya cara untuk memilih minuman ada 4 cara Jadi banyaknya macam menu makan siang adalah 4 x 3 x 5 x 4 = Dari 6 orang calon terpilih, akan di bentuk sebuah kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara. Ada berapa kepengurusan yang mungkin terbentuk? Penyelesian : Banyaknya cara untuk memilih ketua ada 6 cara Banyaknya cara untuk memilih sekertaris ada 5 cara, dan
3 Banyaknya cara untuk memilih bendahara ada 4 cara Jadi kepengurusan yang mungkin terbentuk adalah sebanyak 6 x 5 x 4 = Bit biner hanya 0 dan 1. Berapa banyak string biner yang dapat dibentuk jika: (a) Panjang string 5 bit (b) Panjang string 8 bit Bit biner hanya 0 dan 1, berarti hanya ada 2 string biner untuk setiap bit. (a) Jika panjang string 5 bit, maka banyak string biner yang mungkin dapat dibentuk adalah sebanyak 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 2 5 = 32 (b) Jika panjang string 8 bit, maka banyak string biner yang mungkin dibentuk adalah sebanyak 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = Berapa banyak bilangan ganjil antara 1000 dan 9999 (termasuk1000 dan 9999 itu sendiri) yang : (a) Semua angkanya berbeda (b) Boleh ada angka yang berulang (a) Bilangan ganjil antara , berarti kita akan menentukan berapa banyak bilangan ganjil pada angka ribuan,dimana pada angka ribuan ada 4 posisi yaitu satuan, puluhan, ratusan dan ribuan. Kita tentukan lebih dulu posisi satuanya karena angka pada satuannya yang menentukan apakah bilangan tersebut merupakan bilangan ganjil atau bukan. Untuk posisi satuan ada 5 kemungkinan angka yang dipakai yaitu 1,3,5,7 dan 9. Kemudian untuk posisi ribuan ada 8 kemungkinan dari 10 angka. 2 angka yang tidak dipakai merupakan angka o dan salah satu angka yang sudah berada diposisi satuan. Untuk posisi ratusan ada 8 kemungkinan angka juga. 2 angka lainya yang berada di posisi satuan dan ribuan tidak dipakai karena syaratnya tidak boleh ada angka yang sama.
4 Untuk posisi puluhan ada 7 kemungkinan angka. 3 angka yang berada pada posisi satuan, ribuan dan ratusan tidak dipakai lagi. Jadi banyaknya bilangan ganjil antara dengan syarat tidak ada angka yang sama adalah sebanyak 5 x 8 x 8 x 7 = 2240 (b) Sama seperti yang diatas, kita akan menentukan banyaknya bilangan ganjil antara dengan syarat boleh ada angka yang berulang. Untuk posisi satuan ada 5 kemungkinan angka yaitu 1,3,5,7 dan 9 Untuk posisi ribuan ada 9 kemungkinan angka yaitu angka 1-9 Untuk posisi ratusan ada 10 kemungkinan angka yaitu angka 0-9 Untuk posisi puluhan ada 10 kemungkinan angka yaitu angka 0-9 Jadi banyaknya bilangan ganjil antara dengan syarat boleh ada angka yang sama adalah sebanyak 5 x 9 x 10 x 10 = Berapa banyak bilangan 4 digit yang tidak mengandung angka yang berulang? Digit pertama ada 10 kemungkinan angka Digit kedua ada 9 kemungkinan angka Digit ketiga ada 8 kemungkinan angka Digit keempat ada 7 kemungkinan angka Jadi banyaknya bilangan 4 digit yang tidak mengandung angka yang berulang adalah sebanyak 10 x 9 x 8 x 7 = Dalam perpustakaan terdapat 10 buku matematika, 25 buku statistik dan 5 buku sosial. Berapa banyaknya cara untuk mengambil 3 buah buku masing masing 1 buku matematika, 1 buku statistik dan 1 buku sosial? Ada 10 cara untuk mengambil 1 buku matematika Ada 25 cara untuk mengambil 1 buku statistik Ada 5 cara untuk mengambil 1 buku sosial Jadi banyaknya cara yang mungkin untuk mengambil 3 buah buku yang berbeda adalah sebanyak 10 x 25 x 5 = 1250 cara
5 7. Sebuah sandi-lewat (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak kemungkinan sandi-lewat yang dapat dibuat? Karakter dalam password tersebut boleh berupa huruf atau angka, jadi banyaknya karakter tersebut ada 36 karakter dimana ada 26 karakter berupa huruf dan 10 karakter berupa angka. Kemungkinan password yang panjangnya 6 karakter ada 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 = 36 6 = Kemungkinan password yang panjangnya 7 karakter ada 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 = 36 7 = Kemungkinan password yang panjangnya 8 karakter ada 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36 x 36= 36 8 = Jadi kemungkinan password yang dapat di buat sebanyak = buah Aturan Penambahan 1. Dalam Perpustakaan terdapat 10 buku Matematika, 25 buku Statistik dan 5 buku social. Berapa cara yang dapat dilakukan untuk mengambil 1 buku? Ada 10 cara untuk mengambil 1 buku matematika Ada 25 cara untuk mengambil 1 buku statistik Ada 5 cara untuk mengambil 1 buku sosial Jadi banyaknya cara yang mungkin untuk mengambil 1 buah buku adalah sebanyak = 40 cara 2. Sekelompok mahasiswa terdiri dari 4 orang pria dan 3 orang wanita. Berapa cara memilih 1 orang yang mewakili kelompok tersebut (tidak perduli pria atau wanita)? Ada 4 cara untuk memilih seorang pria Ada 3 cara untuk memilih seorang wanita
6 Jadi banyaknya cara untuk memilih 1 orang yang mewakili kelompok tersebut adalah sebanyak = 7 cara Source : Budayasa, I.K. (2008), Matematika Diskrit. University Press. Surabaya Ekowati, C.K (2010), Bahan ajar statistik dasar. Universitas Nusa Cendana. Kupang Http :// Terimakasihh telah mengunduh file ini!! Bila ada kritik dan saran silahkan menghubungi saya melalui imeldamella3@gmail.com atau anda bisa berkomentar di blog saya. Semoga bermanfaat O_o
U n KOMBINATORIAL. A 1 atau A 2 atau... atau A n adalah (n 1 + n n n ). Dengan kata lain
KOMBINATORIAL Kombinatorial adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek objek Solusi yang ingin kita peroleh dari kombinatorial ini adalah jumlah cara pengaturan objek objek didalam kumpulanya
Lebih terperinciTEORI DASAR COUNTING
TEORI DASAR COUNTING ARGUMEN COUNTING Kombinatorial adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan obyek-obyek. Solusi yang ingin diperoleh dengan kombinatorial adalah jumlah pengaturan obyekobyek
Lebih terperinciKombinatorial. Matematika Diskrit Pertemuan ke - 4
Kombinatorial Matematika Diskrit Pertemuan ke - 4 Pengertian Cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek Solusi yang diperoleh : jumlah cara pengaturan objek-objek tertentu dalam himpunan
Lebih terperinciPendahuluan. abcdef aaaade a123fr. erhtgahn yutresik ????
Kombinatorial 1 Percobaan! Melampar dadu! Berapa saja angka yang muncul? Memilih 4 wakil dari kelas ini! Berapa kemungkinan perwakilan yang dapat dibentuk? Menyusun 5 huruf dari a,b,c,d,e, tidak boleh
Lebih terperinciDEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.
KOMBINATORIAL DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya. ENUMERASI Sebuah sandi-lewat (password)
Lebih terperinciDEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.
KOMBINATORIAL DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya. ENUMERASI Sebuah sandi-lewat (password)
Lebih terperinciKombinatorial. Pendahuluan. Definisi. Kaidah Dasar Menghitung. Sesi 04-05
Pendahuluan Kombinatorial Sesi 04-05 Sebuah sandi-lewat (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak kemungkinan sandi-lewat yang dapat dibuat? abcdef
Lebih terperinciKombinatorial. Matematika Deskrit. Sirait, MT 1
Kombinatorial Matematika Deskrit By @Ir.Hasanuddin Sirait, MT 1 Pendahuluan Sebuah sandi-lewat (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak kemungkinan
Lebih terperinciKOMBINATORIAL STRUKTUR DISKRIT K-1. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
STRUKTUR DISKRIT K-1 KOMBINATORIAL Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia Suryadi MT Struktur Diskrit 1 Pendahuluan Sebuah password panjangnya 6 sampai
Lebih terperinciKombinatorial. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika ITB
Kombinatorial Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika ITB 1 Pendahuluan Sebuah kata-sandi (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa
Lebih terperinciKOMBINATORIAL. /Nurain Suryadinata, M.Pd
Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Program Studi Semester Dosen Pengampu : Matematika Diskrit : MAT-3615/ 3 sks : Pendidikan Matematika : VI (Enam) : Nego Linuhung, M.Pd /Nurain Suryadinata, M.Pd Referensi
Lebih terperinciPELATIHAN OLIMPIADE MATEMATIKA
MATERI PELATIHAN OLIMPIADE MATEMATIKA SMA N 7 PURWOREJO 26-28 FEBRUARI 2008 DI HOTEL PAKEMSARI SLEMAN DISUSUN OLEH : HIMMAWATI PUJI LESTARI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciKOMBINATORIKA. (Latihan Soal) Kus Prihantoso Krisnawan. August 30, 2012 PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA SMA 1 KALASAN
KOMBINATORIKA (Latihan Soal) Kus Prihantoso August 30, 2012 PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA SMA 1 KALASAN Teori Faktorial Teori Faktorial n! = n (n 1) (n 2) (n 3) 2 1 0! = 1 Teori Faktorial n! = n (n 1)
Lebih terperinciKombinatorial. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika ITB
Kombinatorial Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika ITB 1 Pendahuluan Sebuah kata-sandi (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa
Lebih terperinciPermutasi & Kombinasi
Permutasi & Kombinasi 1 Pendahuluan Sebuah sandi-lewat (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak kemungkinan sandi-lewat yang dapat dibuat????? abcdef
Lebih terperinciA. Aturan Pengisian Tempat yang Tersedia
Jurnal DaftarHadir MateriA SoalLatihan Materi Umum ATURAN PENCACAHAN Kelas XI, Semester 4 A. Aturan Pengisian Tempat yang Tersedia A. Aturan Pengisian Tempat yang Tersedia Terdapat tiga macam aturan (kaidah)
Lebih terperinci8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014
Kode MK/ Nama MK Matematika Diskrit 1 8/29/2014 2 8/29/2014 1 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 3 8/29/2014 3 KOMBINATORIAL Tujuan 1.Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III KOMBINATORIK
37 BAB III KOMBINATORIK Persoalan kombinatorik bukan merupakan persoalan yang baru dalam kehidupan nyata. Banyak persoalan kombinatorik yang sederhana telah diselesaiakan dalam masyarakat. Misalkan, saat
Lebih terperinciKombinatorial adalah cabang matematika yang berguna untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan
Kombinatorial adalah cabang matematika yang berguna untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya. Contoh : Sebuah password panjangnya 6 sampai 8
Lebih terperinciPertemuan 14. Kombinatorial
Pertemuan 14 Kombinatorial 1 Pendahuluan Sebuah kata-sandi (password) panjangnya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak kemungkinan kata-sandi yang dapat dibuat? abcdef
Lebih terperinciSolusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:
Solusi Pengayaan Matematika Edisi 4 April Pekan Ke-, 006 Nomor Soal: 3-40 3. Manakah yang paling besar di antara bilangan-bilangan 0 9 b, 5 c, 0 d 5, dan 0 e 4 3? A. e B. d C. c D. b E. a Solusi: [E] 5
Lebih terperinciBAB III INDUKSI MATEMATIK dan KOMBINATORIK
BAB III INDUKSI MATEMATIK dan KOMBINATORIK 1. Kata pengantar Kebenaran pernyataan matematika yang berkaitan dengan bilangan bulat perlu pembuktian salah satu metode pembuktian dapat menggunakan Induksi
Lebih terperinciBUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL
Lebih terperinciSISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).
SISTEM SANDI (KODE) Pada mesin digital, baik instruksi (perintah) maupun informasi (data) diolah dalam bentuk biner. Karena mesin digital hanya dapat memahami data dalam bentuk biner. Suatu rangkaian pengubah
Lebih terperinciATURAN PENCACAHAN DAN PERMUTASI. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 matematika K e l a s XI ATURAN PENCACAHAN DAN PERMUTASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami aturan perkalian dan penjumlahan.
Lebih terperinci77 = (bilangan biner).
Konversi Bilangan Desimal Ke Biner Konversi bilangan desimal ke biner merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan biner. Ada beberapa cara yang dapat agan lakukan untuk
Lebih terperinciWALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
Lebih terperinciRepresentasi Data. M. Subchan M
Representasi Data M. Subchan M DATA Fakta berupa angka, karakter, symbol, gambar, suara yang mepresentasikan keadaan sebenarnya yg selanjutnya dijadikan sbg masukan suatu sistem informasi Segala sesuatu
Lebih terperinciC. Tujuan Dengan memahami rumusan masalah yang ada di atas, mahasiswa dapat menggunakan dan mengaplikasikan kombinatorial dalam kehidupan nyata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Misalkan nomor plat mobil di negara X terdiri atas 5 angka angka diikuti dengan 2 huruf. Angka pertama tidak boleh 0. Berapa banyak nomor plat mobil yang dapat dibuat?
Lebih terperinciPembahasan Contoh Soal PELUANG
Pembahasan Contoh Soal PELUANG 1. Nomor rumah yang dimaksud terdiri atas dua angka. Ini berarti ada dua tempat yang harus diisi, yaitu PULUHAN dan SATUAN. Karena nomor rumah harus ganjil, maka tempat Satuan
Lebih terperinciKONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL
KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL NURLITA nurlita.icha@gmail.com Abstrak Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL
TEKNIK DIGITAL/HAL. 1 BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL Bagian dasar dari Komputer digital : - Input = Keyboard - Control = Control Circuit - Memory = Memory, Storage - Aritmetic Logic Unit o Addition = Penjumlahan
Lebih terperinciPerluasan permutasi dan kombinasi
Perluasan permutasi dan kombinasi Permutasi dengan pengulangan Kombinasi dengan pengulangan Permutasi dengan obyek yang tidak dapat dibedakan Distribusi obyek ke dalam kotak Permutasi dengan pengulangan
Lebih terperinciKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS PENDAHULUAN Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden,
Lebih terperinciPENCACAHAN RUANG SAMPEL
PENCACAHAN RUANG SAMPEL PERTEMUAN VII EvanRamdan PENDAHULUAN Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat
Lebih terperinciCombinatorics dan Counting
CHAPTER 6 COUNTING Combinatorics dan Counting Kombinatorik Ilmu yang mempelajari pengaturan obyek Bagian penting dari Matematika Diskrit Mulai dipelajari di abad 17 Enumerasi Penghitungan obyek dengan
Lebih terperinciMatematika Diskrit. Rudi Susanto
Matematika Diskrit Rudi Susanto Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta Perjalanan satu mil dimulai dari satu langkah Kuliah kita.. Matematika
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
1 PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA BANJARBARU PADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciA. PRINSIP INDUKSI SEDERHANA
INDUKSI MATEMATIK Induksi matematik adalah merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam Matematika. Induksi matematik digunakan untuk membuktikan pernyataan yang khusus menyangkut bilangan bulat positif.
Lebih terperinciPEMBEKALAN PESERTA OLIMPIADE SMA 1 KALASAN Februari-Maret 2009 SOAL-SOAL LATIHAN
PEMBEKALAN PESERTA OLIMPIADE SMA 1 KALASAN Februari-Maret 2009 SOAL-SOAL LATIHAN 1. Wati menuliskan suatu bilangan yang terdiri dari 6 angka di papan tulis, tetapi kemudian Iwan menghapus 2 buah angka
Lebih terperinci2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu
DAFTAR ISI BAB 1 Pengantar Sistem Komputer Dan Pemrograman 1.1 Sistem Komputer 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman 1.3 Kompiler dan Interpreter 1.4 Kesalahan Program BAB 2 Pengantar Algoritma
Lebih terperinciPERKALIAN BINER BILANGAN N DIGIT DENGAN 3, 4, 5 DAN 6
PERKALIAN BINER BILANGAN N DIGIT DENGAN 3, 4, 5 DAN 6 Putut Sriwasito Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Semarang, 50275 Abstract. In this paper we
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 38 TAHUN 2014
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 38 TAHUN 2014 T E N T A N G PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA BANJARBARU PADA
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2016
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PIHAK
Lebih terperinciBab 2. Prinsip Dasar Perhitungan
Bab 2. Prinsip Dasar Perhitungan 2.1. Prinsip-prinsip Dasar Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan masalah perhitungan. Sebagai contoh, sebuah Warung Tegal menyediakan menu yang terdiri
Lebih terperinciPembahasan Soal OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2014 Mohammad Tohir: Guru SMP Islam Sabilillah Malang
Pembahasan Soal OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 04 OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 04 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDID KAN DASAR
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL
Lebih terperinciRuang Sampel. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Ruang Sampel Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Ruang Sampel (Sample Space) Ruang sampel: himpunan semua hasil (outcome) yang
Lebih terperinciPortal > Dasar Pengetahuan > SAKTI - Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi > Pesan Error Modul Administrasi
HAI DJPBN Portal > Dasar Pengetahuan > SAKTI - Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi > Pesan Error Modul Administrasi Pesan Error Modul Administrasi Agent 007-2016-09-08 - 0 Komentar - dalam SAKTI
Lebih terperinci4. Pencacahan. Pengantar. Aturan penjumlahan (sum rule) Aturan penjumlahan Yang Diperumum. Aturan Perkalian (Product Rule)
4. Pencacahan Pengantar Pencacahan (counting) adalah bagian dari matematika kombinatorial. Matematika kombinatorial berkaitan dengan pengaturan sekumpulan objek. Pencacahan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1
BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1 SISTEM BILANGAN Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat direpresentasikan
Lebih terperinciPELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.
LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PELUANG Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI Created By Ita Yuliana 13 Peluang Kompetensi Dasar 1. Menggunakan
Lebih terperinciSistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng
Sistem DIGITAL #1 Sistem Bilangan Eka Maulana., ST, MT, M.Eng Konsep Dasar Sistem Bilangan Sistem Bilangan selalu mencakup tiga hal: BASE (RADIX) Adalah maksimum angka atau simbol yang digunakan dalam
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNA. Aplikasi Mobile P3Kids V 1.0. Mei Team Dokumentasi
Mei 2017 PANDUAN PENGGUNA Aplikasi Mobile P3Kids V 1.0 Team Dokumentasi HTTP://WWW.P3KIDS.COM Daftar Isi 1. Memulai Aplikasi... 2 2. Pendaftaran Pengguna... 3 3. Login Pengguna... 4 4. Menu Aplikasi...
Lebih terperinciBAB 1. Sistem Bilangan. 1.1 Pendahuluan
BAB 1 Sistem Bilangan 1.1 Pendahuluan Sistem bilangan didefinisikan sebagai sekumpulan nilai yang digunakan untuk melambangkan besaran. Kita sudah terbiasa menggunakan bilangan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSistem Bilangan & Kode Data
Sistem Bilangan & Kode Data Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal, yaitu sistem bilangan
Lebih terperinciULANGAN UMUM MADRASAH ALIYAH SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATEMATIKA XI IPS
ULANGAN UMUM MADRASAH ALIYAH SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009-2010 MATEMATIKA XI IPS Hari / tanggal :... Desember 2009 Waktu : 120 menit Pilih salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang
Lebih terperinciGASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan)
2 Belajar Matematika SD Kelas 1 6 dalam 6 bulan GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan) Alokasi Waktu: Cepat : 13 hari Sedang : 18 hari Lambat : 26 hari 1. Pelajaran 26 Materi : Arti Perkalian
Lebih terperinciBUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG
1 BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KARANGASEM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENERAPAN AKSIOMA KETERBAGIAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP AKAR PANGKAT DUA DI KELAS VII SMP Oleh : Andi Syamsuddin*
PENERAPAN AKSIOMA KETERBAGIAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP AKAR PANGKAT DUA DI KELAS VII SMP Oleh : Andi Syamsuddin* A. Aksioma Keterbagian Sebuah bilangan dikatakan habis dibagi (terbagi) dengan sebuah bilangan
Lebih terperinciPELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah
1 PELUANG Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK PENGGUNAAN SIMPEG ONLINE USER GUIDE
BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN SIMPEG ONLINE USER GUIDE BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG 2016 PENDAHULUAN Salam professional dan bermartabat. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta Ridho-nya,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Situs Web Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah situs web resmi. Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.241, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Penyertaan. Modal. Penambahan. BUMN. PT. KAI. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA
Lebih terperinciMatematika Diskrit. Pertemuan ke 1. By : Winda Aprianti, M.Si
Matematika Diskrit Pertemuan ke 1 By : Winda Aprianti, M.Si Mengapa belajar MatDis? Landasan berbagai bidang matematika Landasan ilmu komputer Mempelajari latar belakang matematis untuk pemecahan masalah
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2015
BUPATI LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR : 17 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DELTA TIRTA SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKombinatorial dan Peluang Diskret Matematika Diskret (TKE072107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed
Kombinatorial dan Peluang Diskret Matematika Diskret (TKE072107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2012/2013 Kombinatorial: cabang matematika yang mempelajari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan
Lebih terperinciPANDUAN TATA CARA PENGISIAN FORM PENDAFTARAN PMB ONLINE ISI YOGYAKARTA http://pmb.isi.ac.id Kolom Agenda Kolom AGENDA memuat agenda Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017/2018 seperti jadwal pendaftaran
Lebih terperinciTeknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati
Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati Operasi hitung perkalian sudah diajarkan sejak di sekolah dasar (SD) kelas II semester 2, namun kadang siswa masih mengalami kesulitan apabila
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 960 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 960 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 381 TAHUN 2009 TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA
Lebih terperinciBILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.
BILANGAN CACAH a. Pengertian Bilangan Cacah Bilangan cacah terdiri dari semua bilangan asli (bilangan bulat positif) dan unsur (elemen) nol yang diberi lambang 0, yaitu 0, 1, 2, 3, Bilangan cacah disajikan
Lebih terperinciLANGKAH PENDAFTARAN ONLINE UNIVERSITAS PERJUANGAN
LANGKAH PENDAFTARAN ONLINE UNIVERSITAS PERJUANGAN A. Masuk ke www.unper.ac.id B. Klik Home C. Klik sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB) Unper 2015 D. Klik Seputar PMB E. Muncul Gambar 1. Jika daftar
Lebih terperinci5. Klik Formulir Pendaftaran pada bagian bawah atau menu Pendaftaran pada bagian atas, setelah itu tampil halaman berikut :
Panduan Pendaftaran SNMPTN SMAN 1 Gadingrejo 2015 1. Buka Google Chrome, inget Google Chrome bukan yang lain! 2. Pada addres bar ketik alamat berikut https://web.snmptn.ac.id/siswa/login 3. Kemudian akan
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN WEBLOG UNTUK PENGEMBANGAN BIDANG ILMU MATEMATIKA
PELATIHAN PEMBUATAN WEBLOG UNTUK PENGEMBANGAN BIDANG ILMU MATEMATIKA Pendahuluan Blog merupakan singkatan dari "web log" yaitu bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan tulisan (yang dimuat sebagai posting)
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 43 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 768 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 43 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 768 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 180 TAHUN 2010 TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 15
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 2 TAHUN
Lebih terperincipeluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46
peluang 6.1 Kaidah Pencacahan A. Aturan Perkalian Misal suatu plat nomor sepeda motor terdiri atas dua huruf berbeda yang diikuti tiga angka dengan angka pertama bukan 0. Berapa banyak plat nomor berbeda
Lebih terperinciPELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n
PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 8
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciA. SISTEM DESIMAL DAN BINER
SISTEM BILANGAN A. SISTEM DESIMAL DAN BINER Dalam sistem bilangan desimal, nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada Tabel., yaitu A, disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C disebut ratusan,
Lebih terperinciATURAN PENCACAHAN 7/8/2015. B. Aturan Permutasi. Soal 01W362. Nilai dari 5!. 2! Adalah A. 120 B. 200 C. 240 D. 280 E Soal 02W168.
Jurnal Latihan W22b Soal 01W362 Daftar Hadir Materi B SoalLKS ATURAN PENCACAHAN Kelas XI, Semester 4 B. Aturan Permutasi Nilai dari 5!. 2! Adalah A. 120 B. 200 C. 240 D. 280 E. 480 SoalLatihan www.yudarwi.com
Lebih terperinci(disempurnakan) RANCANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG
(disempurnakan) RANCANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinci. Alamat mempunyai 2 bagian yaitu : 1. Dipisahkan oleh
Email Setelah sekian lama menghilang dalam dunia maya hari ini kembali muncul lagi dengan topic membuat Email kebetulan saya mengajari teman membuat Email, baiklah supaya tidak berbelit-belit dalam menulis
Lebih terperinciCONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF
CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF 1 2 ATURAN PERKALIAN LEMBAR KERJA SISWA KE-1 Perhatikan soal yang berkaitan dengan perjalanan berikut ini. Pak Zidan dengan mobilnya akan bepergian dari kota
Lebih terperinciAlgoritma + Pemrograman Pascal
March 22, 2013 Berat Bebek Soal (OSN IX) Setiap bulan, Posyanbedu (Pos Pelayanan Bebek Terpadu) unit Pak Dengklek mengadakan penimbangan badan rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan umum bebek-bebek
Lebih terperinciLangkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
Sistem Bilangan Digital dan Konversi Bilangan Pengertian Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit
Lebih terperinciBab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120
PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPANDUAN TATA CARA PENGISIAN FORM PENDAFTARAN PMB ONLINE ISI YOGYAKARTA http://pmb.isi.ac.id Kolom Agenda Kolom agenda memuat agenda Penerimaan Mahasiswa Baru Periode Semester Ganjil 2016/2017 seperti jadwal
Lebih terperinciBAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit
BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli
Lebih terperinciPerpangkatan dan Akar
Bab 4 Perpangkatan dan Akar Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat seperti 2 2, 2 3, 2 4, dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna tersendiri nilainya. Apakah kamu
Lebih terperinciBUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinci