BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah namanya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terletak di jalan Asia Afrika No.63 Bandung. Telepon (022) 4230747, ( web.www.pln.jabar.co.id facsimile 4230822 )
1.1.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1. Visi : Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani 2. Misi : 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan 1.1.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten bidang Niaga Struktur organisasi dalam suatu badan usaha atau perusahaan mempunyai peranan penting, karena merupakan gambaran dari wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian atau divisi terhadap pencapaian tujuan. Struktur organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, dimana kuasa dan tanggung jawab mengalir dalam satu garis lurus dari puncak ke bagian bawah struktur, sehingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah di tetapkan. Gambar 1.2
Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Bidang Niaga Sumber : Unit Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan zaman saat ini perusahaan terus bersaing untuk menguasai pangsa pasar dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dibandingkan pesaingnya. Perusahaan harus lebih responsif terhadap perubahan zaman yang terjadi. Perusahaan harus menyadari akan pentingnya memiliki kondisi perusahaan yang kondusif untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan dapat dicapai dengan perbaikan dalam segala aspek mulai dari keuangan, pemasaran, Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan juga perbaikan dari dalam organisasi tersebut. Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. Menurut Abdurrahmat Fathoni dalam Subkhi dan Jauhar ( 2012 : 13 ) SDM merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Banyak perusahaan yang mengabaikan pentingnya mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya, sehingga sering terjadi berbagai kendala dan hambatan dalam mencapai tujuantujuan perusahaan tersebut. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin kompleks pula masalah yang dihadapi didalam perusahaan tersebut. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat dan tuntutan konsumen yang semakin tinggi. Dalam mengatasi persaingan yang semakin ketat dan tuntutan konsumen yang semakin tinggi tidak terlepas dari kepemimpinan seorang pemimpin dalam perusahaan tersebut. Menurut Gary Yulk (2009 : 4) Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kepemimpinan peran pemimpin dalam sebuah organisasi sangatlah berpengaruh bagi karyawannya dalam melakukan kerjanya. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orangorang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan (Kartini Kartono, 2010: 38). Keadaan ini menggambarkan suatu
kenyataan bahwa pemimpin sangat diperlukan jika suatu organisasi atau perusahaan ingin sukses. Perbedaan dengan perusahaan lainnya dapat dilihat dari sejauh mana pemimpin didalamnya dapat bekerja secara efektif. Pemimpin akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain untuk dapat meningkatkan kinerjanya di perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Perusahaan melakukan penjualan akan produk yang ditawarkan yang dapat dilihat dari jumlah penjualan yang telah terjadi pada perusahaan tersebut. Berhasil atau tidaknya kegiatan sebuah organisasi akan terlihat dari tingkat pencapaian kinerja organisasi itu sendiri. Menurut Lyman dan Lauler dalam Sedarmayanti (2011: 223) mengatakan Kinerja merupakan fungsi dari keinginan melakukan pekerjaan, keterampilan yang perlu untuk menyelesaikan tugas, pemahaman yang jelas atas apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakan. Pengukuran kinerja organisasi adalah usaha untuk mengukur segala sesuatu yang telah dicapai organisasi dalam kurun waktu tertentu (Sedarmayanti 2011:328). Untuk itu, apabila kinerja organisasi baik maka dapat berdampak baik pula pada pencapaian tujuan organisasi tersebut, Sedangkan apabila kinerja organisasi buruk maka akan berdampak buruk pada citra dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Gary Yulk dalam Soekarso et al. (2010:81) mengemukakan bahwa tolak ukur yang biasanya digunakan mengenai efektivitas kepemimpinan, adalah sejauh mana seorang pemimpin melaksanakan tugasnya secara berhasil dan mencapai tujuan organisasi. Didalam beberapa hal tolak ukur yang objektif tentang kinerja atau pencapaian tujuan, seperti laba, margin laba, peningkatan penjualan, pangsa pasar, biaya per unit produk, biaya dalam hubungannya dengan pengeluaran yang dianggarkan. Didalam hal lain, tolak ukur yang subjektif mengenai efektivitas kepemimpinan diperoleh dari atasan pemimpin,teman sejawat, para bawahan. Peningkatan penjualan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Keown (2001:500) faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan yaitu kualitas barang, selera konsumen, service terhadap pelanggan, persaingan menurunkan harga jual. Untuk itu peneliti memakai data penjualan sebagai ukuran keefektifan yang dijalankan pemimpin bidang Niaga pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten tahun 2009 sampai 2011 yang mempunyai jumlah penjualan antara lain : Tabel 1.1 Penjualan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten tahun 2009 dan 2011
Penjualan Jumlah Penjualan Tahun 2009 (Rp) Jumlah Penjualan Tahun 2010 (Rp) Jumlah Penjualan Tahun 2011 (Rp) Januari 1.668.859.964.519 1.997.483.375.654 2.216.508.660.158 Februari 3.276.030.589.446 3.951.340.218.607 4.544.562.043.249 Maret 4.865.037.381.953 5.792.961.451.842 6.724.881.200.543 April 6.588.147.634.348 7.837.925.451.286 9.144.862.020.820 Mei 8.337.505.631.314 9.867.846.896.774 11.486.787.703.967 Juni 10.153.442.658.403 11.945.428.682.031 13.931.738.072.707 Juli 12.012.894.297.424 14.008.580.133.781 16.342.481.958.459 Agustus 13.862.728.529.034 16.259.190.107.207 18.823.144.514.505 September 15.746.364.355.983 18.425.775.598.390 21.096.178.291.777 Oktober 17.476.340.862.008 20.346.720.623.811 23.492.663.436.451 November 19.383.931.205.013 22.576.153.013.441 26.070.948.263.967 Desember 21.296.512.898.741 24.768.884.898.294 28.600.402.405.618 Rata-rata penjualan tahun 11.222.316.334.016 13.148.190.870.927 15.206.263.214.352 Total 134.667.796.008.186 157.778.290.451.118 182.475.158.572.221 Sumber : Bagian Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, data diolah oleh penulis. Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat bahwa terjadi peningkatan penjualan tenaga listrik dari tahun 2009 sampai tahun 2011 sebesar 47.807.362.564.035. Melalui wawancara oleh karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terjadi peningkatan penjualan dari tahun 2009 sampai tahun 2011 karena pemimpin pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bagian Niaga dijalankan oleh pemimpin yang berbeda. Pada tahun 2009 kepemimpinan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bagian Niaga dipimpin oleh Manajer Bidang Niaga yaitu Mr. X dan pada pertengahan tahun 2010 dipimpin oleh Manajer Bidang Niaga yaitu Mr.Y. Pemimpin yang
berbeda mempunyai cara yang berbeda dalam memimpin perusahaannya ( Parker dalam Soekarso et al., 2010 : 127 ) Presthus dan 25,000,000,000,000 20,000,000,000,000 15,000,000,000,000 10,000,000,000,000 Mr. X Mr. Y 5,000,000,000,000 0 Jan 10/ Jul 10 Feb 10 / Agust 10 Mar 10/ Sept 10 Apr 10/ Okt 10 Mei 10/ Nov 10 Jun 10/ Des 10 Gambar 1.3 Grafik Data Penjualann PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten Berdasarkan Gambar 1.3, terlihat bahwa terjadi peningkatan penjualann yang cukup tinggi pada masa kepemimpinann Mr. Y yang terjadi pada bulan Juli. Data penjualan untuk tahun 2010 digunakan oleh peneliti sebagai pembanding karena pada tahun tersebut terjadi kepemimpinan yang dipimpin oleh dua orang yang berbeda sehingga peneliti dapat melihat peningkatan penjualan yang terjadi pada tahun tersebut. Pemimpin memiliki cara-cara yang berbeda untuk menjalankan perusahaan terutama faktor-faktor karakteristik pemimpin yang berlangsung pada kepemimpinan saat ini. Dalam hal ini ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pemimpin dalam suatu organisasi. Menurut Yulk (2009:12) mengatakan salah satu faktor kepemimpinan yaitu karakteristik pemimpin yang terdiri dari ciri (motivasi, kepribadian, nilai ), keyakinan dan optimisme, keterampilan dan keahlian, perilaku, integritas dan etika, taktik pengaruh, sifat pengikut. Berdasarkan teori Yulk yang menyatakan bahwa salah satu tolak ukur kepemimpinan yang efektif dalam pencapaian tujuan organisasi dapat dilihat dari data penjualannya, maka penulis melakukan penelitian pada data penjualan di tahun 2009 sampai 2011 yang dari data
tersebut terjadi peningkatan penjualan. Peningkatan yang terjadi membuat peneliti tertarik untuk meneliti faktor karakteristik apa saja yang ada pada pemimpin di tahun 2011. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukankan sebelumnya, maka peneliti untuk melakukan penelitian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan judul Analisis Faktor-Faktor Karakteristik Pemimpin Bagian Niaga pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.3 Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas penulis dapat menguraikan masalah yaitu : 1. Faktor mana yang paling dominan pada karakteristik pemimpin bagian Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan pada karakteristik pemimpin bagian Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Akademis a. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Perilaku Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM ) khususnya yang terkait dengan faktor-faktor karakteristik pemimpin yang ada didalam suatu perusahaan. b. Menjadi rujukan bagi penulis lain untuk penelitian berikutnya. 2. Bidang Praktis a. Memberikan saran kepada perusahaan dalam hal penyempurnaan SDM dengan memperlihatkan faktor-faktor karakteristik pemimpin yang ada pada perusahaan tersebut b. Memberikan manfaat bagi perusahaan terkait agar dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang tinjauan objek studi, latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi uraian umum tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini, literatur-literatur terdahulu (literature review) yang berkaitan dengan penelitian,kerangka pemikiran dan hipotesis serta yang mendukung permasalahan dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, variabel penelitian, operasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci faktor-faktor karakteristik pemimpin bidang Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saransaran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan berkaitan dengan faktor-faktor karakteristik pemimpin yang ada pada perusahaan tersebut.