BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa tepatnya di Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah yang sedang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. berdasarkan usia dan Masa bekerja. Gambaran sampel penelitian dapat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adversity Quotient dan Problem Focused Coping berdasarkan jenis

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun angkatan 2016. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran subyek berdasarkan usia dan jenis kelamin. Gambaran subyek penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 1. Subjek Bersadarkan Usia Pengelompokan subjek berdasarkan usia, peneliti mendapatkan subyek dengan rentang usia dari 18 tahun sampai 21 tahun dan dikategorikan sebagai berikut Tabel 9. Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) 18 19 38 72 20 21 15 28 TOTAL 53 100 Berdasarkan pada data dari 53 subyek penelitian terdapat 38 orang yang berusia 18 19 tahun dengan persentase 72% dan 15 orang yang berusia 20 21 tahun dengan persentase 28%. 75

76 2. Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan dengan gambaran penyebaran subyek seperti yang terlihat pada tabel berikut ini. Tabel. 10. Distribusi sampel penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%) Laki-laki 21 40 Perempuan 32 60 Total 53 100 Berdasarkan gambaran diatas, dapat dilihat bahwa jumlah subyek laki-laki sebanyak 21 orang (40%) dan subyek perempuan sebanyak 32orang (60%). B. Deskripsi dan Reliabilitas Data 1. Deskripsi Data Analisis deskriptif adalah untuk mengetahui deskripsi suatu data seperti rata-rata, standard deviasi, varians, dan lain-lain sebagai berikut : Tabel 11. Deskripsi Statistik Personal Adjustment Emotional Maturity Valid (listwise) N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation 53 38 66 104 84.45 7.982 53 35 33 68 52.45 5.429 53 Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah subjek yang diteliti baik dari skala Personal Adjustment maupun skala Emotional Maturity adalah

77 53 responden. Pada skala Personal Adjustment memiliki rentang skor (range) sebesar 38, skor terendah adalah 66 dan skor tertinggi 104 dengan rata-rata (mean) sebesar 84,45 serta standar deviasi sebesar 7,982. Sedangkan skala Emotional Maturity memiliki rentang skor (range) sebesar 35, skor terendah adalah 33 dan skor tertinggi 68 dengan rata-rata (mean) sebesar 52,45 serta standar deviasi sebesar 5,429. Sedangkan Selanjutnya deskripsi data berdasarkan data demografinya adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan Usia responden Tabel 12. Deskripsi Data Berdasarkan Usia Responden Personal Adjustment Emotional Maturity Usia N Mean Std. Deviation 18-19 38 84.36 1.251 20-21 15 84.66 2.300 18-19 38 52.84 6.584 20-21 15 51.46 6.073 Dari tabel diatas dapat diketahui banyaknya data dari kategori usia yaitu 38 responden berusia 18-19 tahun, 15 responden berusia 20-21 tahun. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel personal adjustment ada pada responden dengan rentan usia 20-21 tahun dan nilai mean sebesar 84,66, sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada variabel emotional maturity ada pada responden dengan rentan usia 18-19 tahun dan nilai mean sebesar 52,84.

78 b. Berdasarkan jenis kelamin responden Tabel 13. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Personal Adjustment Emotional Maturity Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Laki-laki 21 82.57 8.755 Perempuan 32 85.68 7.310 Laki-laki 21 52.42 4.935 Perempuan 32 52.46 5.808 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori jenis kelamin yaitu 21 responden berjenis kelamin laki-laki dan 32 responden berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai ratarata tertinggi untuk variabel personal adjustment ada pada responden perempuan dengan nilai mean sebesar 85.68, dan nilai rata-rata tertinggi pada variabel emotional maturity ada pada responden yang berjenis kelamin perempuan dengan nilai mean sebesar 52.46. 2. Reliabilitas Data Dalam penelitan ini, peneliti mengunakan uji reliabilitas Cronbach s Alpha dengan bantuan SPSS for windows versi 16.00 untuk menguji skala yang digunakan dalam penelitian, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 14. Hasil Uji Estimasi Reliabilitas Skala Koefisien Reliabilitas Jumlah Aitem Personal 0.829 27 Adjustment Emotional Marurity 0.702 19

79 Hasil uji reliabilitas variabel personal adjustment diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,829 maka reliabilitas alat ukur adalah baik, sedangkan untuk variabel emotional maturity diperoleh nilai reliabilitasnya adalah 0,702 maka reliabilitasnya juga baik. Kedua variabel memiliki reliabilitas yang baik, artinya aitem-aitemnya sangat reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Dikatakan sangat reliabel karena nilai koefisiensi reliabilitas lebih dari 0,70 dan mendekati 1,00. 3. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor variabel apabila terjadi penyimpangan sejauh mana penyimpangan tersebut. Apabila signifikansi > 0.05 maka dikatakan berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansi < 0.05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal (Azwar, 2012). Data dari variabel penelitian diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00 yaitu dengan uji Kolmogorov - Smirnov. Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

80 Tabel.15 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov Test Personal adjustment Emotional maturity N 53 53 Normal Parametersᵃ Mean 84.4526 52.4526 Std. Deviation 7.96211 5.42965 Most Extreme Absolute 0.77 0.112 Differences Positive 0.45 0.112 Negative -.077-0.96 Kolmogorov-Smirnov Z 0.564 0.815 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.908 0.520 Berdasarkan uji normalitas hasil tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk skala personal adjustment sebesar 0,908 > 0,05 sedangkan nilai signifikansi untuk skala emotional maturity sebesar 0,520 > 0,05. Karena nilai signifikansi kedua skala tersebut lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan model ini memenuhi asumsi uji normalitas. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel emotional maturity dan personal adjustment memiliki hubungan yang linier. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung adalah jika signifikansi > 0.05 maka hubungannya linier, jika signifikansi < 0.05 maka hubungan tidak linier.

81 Data dari variabel penelitian diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 16. Hasil Uji Linieritas Personal adjustment*emotional maturity Between Groups Within Grup Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Gabungan) 3348.421 26 128.785 3.094 0.000 Linieritas 2170.917 1 2170.917 52.160 0.000 Deviasi 1177.504 25 47.100 1.132 0.346 dari Linieritas 2081.033 50 41.621 5429.455 76 Hasil uji linearitas antara variabel personal adjustment dengan emotional maturity menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,205 > 0,05 yang artinya bahwa variabel personal adjustment dan emotional maturity mempunyai hubungan yang linier. Berdasarkan hasil uji prasyarat data yang dilakukan melalui uji normalitas sebaran kedua variabel baik variabel personal adjustment maupun variabel emotional maturity, keduanya dinyatakan normal. Demikian juga dengan melalui uji linieritas hubungan keduanya dinyatakan korelasinya linier. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki syarat untuk dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment.

82 C. Hasil Penelitian Hubungan terhadap personal adjustment diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) for windows versi 16.00, dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% atau 0.05. Adapun hasil uji statistik korelasi product moment sebagai berikut : Tabel 17. Hasil Uji Korelasi Product Moment Emotional Maturity Personal Adjustment Korelasi 1 0.618** Emotionalmaturity Pearson Sig. (2-tailed) 0.000 Jumlah 53 53 Korelasi 0.618** 1 Personaladjustment Pearson Sig. (2-tailed) 0.000 Jumlah 53 53 **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat korelasi antara emotional maturity dengan personal adjustment pada mahasiswa bru yang tinggal di pondok pesantren. Dari hasil analisis data yang dapat dilihat pada tabel uji korelasi product moment di atas, menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan pada 53 mahasiswa baru yang tinggal di pesantren diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0.618 dengan taraf kepercayaan 0.05 (5%), maka dapat diperoleh harga r tabel sebesar 0.227. Harga r hitung lebih besar dari r tabel (0.618 > 0.227) dengan signifikansi 0.000, karena signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak

83 dan Ha diterima artinya terdapat korelasi antara emotional maturity dengan personal adjustment pada mahasiswa bru yang tinggal di pondok pesantren. Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut juga dapat nyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara emotional maturity dengan personal adjustment yang artinya semakin tinggi emotional maturity maka semakin tinggi pula personal adjustment pada mahasiswa baru yang tinggal di pesantren. Dengan memperhatikan harga koefisien korelasi sebesar 0,618 berarti sifat korelasinya sangat kuat. C. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara emotional maturity dengan personal adjustment pada mahasiswa baru yang tinggal di pesantren. Sebelum dilakukan analisis statistik dengan korelasi product moment terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal. Hasil uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi untuk skala personal adjustment sebesar 0,908 > 0,05 sedangkan nilai signifikansi untuk skala emotional maturity sebesar 0,520 > 0,05. Karena nilai signifikansi kedua skala tersebut lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Selanjutnya uji linieritas yang bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel linier, hasil uji linieritas diperoleh nilai sig. = 0.205 > 0,05 artinya hubungannya linier.

84 Selanjutnya hasil uji analisis korelasi didapatkan harga signifikansi sebesar 0.000 > 0.05 yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Artinya terdapat hubungan antara emotional maturity dengan personal adjustment. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan harga koefisien korelasi yang positif yaitu 0.618 maka arah hubungannya adalah positif. Hasil yang didapatkan dari perhitungan ini adalah 0,618 dengan tidak adanya tanda negative maka artinya ada hubungan semakin tinggi emotional maturity maka akan diikuti oleh semakin tingginya personal adjustment mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yusuf (dalam Lathifah,2015) menyatakan bahwa individu yang memiliki Emotional Maturity akan mampu menerima dirinya sehingga dapat melakukan personal adjustment dengan baik. Individu yang dapat menerima kondisinya akan terbebas dari kecemasan dan konflik batin yang pada akhirnya akan mengarah pada kemampuan personal adjustment yang baik. Begitu pula sebagaimana di sebutkan Schneiders, (1964). faktor-faktor yang mempengaruhi personal adjustment dari faktor internal meliputi: keadaan fisik, psikologis, dan kematangan (emosional, intelektual, sosial) sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan, religiusitas dan kebudayaan. Dari beberapa faktor tersebut di atas, emotional maturity adalah salah satu faktor internal yang mempengaruhi personal adjustment. Faktor internal merupakan faktor yang sangat mempengaruhi individu karena faktor internal berasal dari dalam diri individu yang mana hanya individu sendiri yang dapat

85 mengontrolnya. Dalam hal ini hampir sama dengan kondisi psikologis, namun menurut Schneiders (1964) keduanya termasuk faktor yang berbeda, kondisi psikologis meliputi diantaranya pengalaman, pendidikan, konsep diri, dan keyakinan diri. Sedangkan emotional maturity mencakup intelektual, moral dan emosi. Emotional maturity merupakan faktor penting yang harus dimiliki mahasiswa baru yang mana termasuk dalam kategori remaja akhir menuju dewasa awal. Sebagiamana menurut Harlock (1980) mengatakan bahwa remaja akhir telah memasuki emotional maturity dimana remaja mampu memberikan reaksi emotional yang stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain. Dari hasil data demografi yang didapat untuk kategori jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) di peroleh kesimpulan bahwa responden perempuan menunjukkan nilai rata-rata lebih tinggi dibanding laki-laki dengan mean 52.46. Artinya perempuan menunjukkan tingkat emotional maturity yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Hal ini berlawanan dengan apa yang dikemukankan oleh Kahn (dalam Hazanat, 1994) berdasarkan teori Harlock. Pada pengukuran emotional maturity, dengan menggunakan teori Hurlock (1980) dengan tiga indikator karakteristik karakteristik emotional maturity yaitu : (1) kontrol emosi, (2) pemahaman diri, dan (3) penggunaan fungsi krisis mental. Kemudian dibandingkan dengan dua jenis kelamin yaitu : (1) laki laki dan (2) perempuan.

86 Menurut Kahn (dalam Hazanat, 1994) menyatakan bahwa perempuan memiliki kehangatan emosionalitas, sikap hati-hati dan sensitif daripada lakilaki Sehingga laki-laki lebih tinggi dalam hal stabilitas emosi daripada perempuan. Selain itu untuk tingkat personal adjustment pada penelitian ini perempuan juga lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini diketahui dari rata-rata nilai mean yakni 85.68. yang menunjukkan tingkat personal adjustment perempuan lebih baik daripada laki-laki. Hal ini memiliki kesesuaian dengan hasil observasi di lapangan yang mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa atau santri baru yang memilih untuk pindah dari pesantren ke kos ialah lakilaki. Dari hasil data dan observasi yang disebutkan diatas bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiasih(2009) dengan hasil penelitian yang menyatakan tidak adanya perbedaan personal adjustment antara laki-laki dan perempuan. Selanjutnya dari data demografi kategori usia (18-29,20-21) menunjukkan bahwa tingkat emotional maturity responden dengan usia 18-19 yang memiliki nilai rata-rata mean 52.84 yang artinya responden dengan rentan usia 18-19 memiliki tingkat emotional maturity lebih baik. Hal ini bertentangan sebagaimana dalam teori Hurlock (2004) yang menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi emotional maturity yakni salah satunya ialah usia. Semakin bertambah usia individu, diharapkan emosinya akan lebih matang dan individu akan lebih dapat menguasai dan mengendalikan emosinya. Individu semakin baik dalam kemampuan memandang suatu

87 masalah, menyalurkan dan mengontrol emosinya secara lebih stabil dan matang secara emosi. Berikutnya untuk tingkat personal adjustment yang tunjukkan berdasarkan kategori usia yakni responden dengan rentan usia 20-21 memiliki nilai rata-rata mean 84.66 yang merupakan nilai mean paling tinggi. Dalam artian tingkat personal adjustment responden dengan rentan usia 20-21 lebih baik. Hasil data di atas sejalan dengan teori yang diungkapkan Scheineider (1994). Menurut Schneiders (1964) faktor-faktor yang mempengaruhi personal adjustment yakni Kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, Keadaan psikologis, keadaan lingkungan dan tingkat religiusitas dan kebudayaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi personal adjustment adalah perkembangan dalam hal ini usia termasuk salah satu aspek dalam perkembangan individu. Bisa disimpulkan bahwa semakin matang usia individu maka semakin kemampuan personal adjustment juga semakin baik. Menurut Schneiders (dalam Desmita, 2009) Personal adjustment adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan di dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal. Dengan memiliki emotional maturity individu dapat mengatasi konflik-konflik dalam kehidupannya terlebih dengan lingkungan sekitarya.

88 Runyon dan Haber (dalam Rahma, 2016) mengatakan bahwa setiap orang pasti mengalami masalah dalam mencapai tujuan hidupnya dan personal adjustment sebagai keadaan atau sebagai proses. Mereka terus menerus mengubah tujuannya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Individu mengubah tujuan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Berdasarkan konsep personal adjustment sebagai proses personal adjustment yang efektif dapat diukur dengan mengetahui bagaimana kemampuan individu menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah. Hal ini juga terjadi pada diri mahasiswa baru. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah mahasiswa baru angkatan 2016 yang tinggal di pesantren dengan jumlah 53 orang. Dalam melakukan personal adjustment pada lingkungan baru hendaknya individu lebih bisa menyikapi setiap masalah dengan lebih bisa mengontrol emosi, mengesampingkan ego. Dari korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mengontrol emosi dan menyikapi segala permasalahan dengan tenang akan membuat tingkat kemampuan personal adjustment individu semakin meningkat dalam melakukan suatu kegiatan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi emotional maturity pada mahasiswa baru yang tinggal di pesantren maka semakin tinggi personal adjustment. Dan sebaliknya semakin rendah emotional maturity pada mahasiswa baru yang tinggal di pesantren maka semakin rendah pula tingkat personal adjustment yang di miliki. Mencermati

89 paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa emotional maturity berhubungan dengan personal adjustment pada mahasiswa baru yang tinggal di pesantren.