VEKTOR. Matematika Industri I

dokumen-dokumen yang mirip
VEKTOR Matematika Industri I

VEKTOR Matematika Industri I

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

Matematika Teknik Dasar-2 2 Bilangan Kompleks - 1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Geometri pada Bidang, Vektor

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Soal Latihan 2. Vektor. 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

TRIGONOMETRI Matematika

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

MATRIKS Matematika Industri I

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

Vektor Ruang 2D dan 3D

Vektor di Bidang dan di Ruang

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

Bab 1 : Skalar dan Vektor

DIKTAT MATEMATIKA II

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

BAB 6 PERCEPATAN RELATIF

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB I ANALISIS VEKTOR

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

Bagian 1 Sistem Bilangan

BAB II BESARAN VEKTOR

Bab 1 -Pendahuluan Hitung Vektor.

Geometri pada Bidang, Vektor

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

Penjumlahan Vektor. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas X. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A =


Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

GESERAN atau TRANSLASI

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

Transkripsi:

VEKTOR

Pokok Bahasan Pendahuluan: Kuantitas skalar dan vektor Representasi vektor Komponen-komponen vektor yang diketahui Vektor dalam ruang Kosinus arah Hasilkali skalar dari dua vektor Hasilkali vektor dari dua vektor Sudut antara dua vektor Rasio Matematika arah Industri I

Pendahuluan: Kuantitas skalar dan vektor Kuantitas fisis dapat dibagi menjadi dua: 1. Kuantitas skalar Bilangan tunggal dengan satuan yang sesuai, ditentukan sepenuhnya oleh ukuran Ex. Panjang, luas, volume, waktu 2. Kuantitas vektor Kita mengetahui bukan saja magnitudonya (dengan satuan) tetapi juga arah ke mana vektor itu beroperasi Ex. Gaya, percepatan

Representasi Vektor Suatu kuantitas vektor dapat direpresentasikan secara grafis dengan garis, yang ditarik sedemikian rupa sehingga: a. panjang garisnya menandakan magnitudo kuantitas tersebut, sesuai skalanya b. arah garis (ditunjukkan dengan anak panah) menandakan arah bekerjanya kuantitas vektor tersebut Kuantitas vektor AB disebut sebagai atau a. AB

Representasi Vektor Dua vektor yang sama Jika dua vektor, a dan b, dikatakan sama, maka keduanya memiliki magnitudo dan arah yang sama Jika dua vektor, a dan b, memiliki magnitudo yang sama dan arah yang berlawanan, maka a=-b

Representasi Vektor Jenis-jenis vektor Vektor posisi terjadi apabila titik A tetap Vetor garis ialah sedemikian rupa sehingga vektor itu dapat digeser di sepanjang garis kerjanya Vektor bebas tidak dibatasi oleh apapun. Vektor ini didefinisikan lengkap oleh magnitudo dan arahnya dan dapat digambar sebagai salah satu dari kumpulan garis sejajar yang panjangnya sama AB

Representasi Vektor Penambahan vektor Jumlah dari dua vektor, dan, didefinisikan sebagai vektor tunggal atau vektor ekuivalen atau vektor resultan AC AB BC AC atau a + b = c AB BC

Representasi Vektor Jumlah dari beberapa vektor a+b+c+d+ Vektor yang tergambar seperti rantai AB BCCD DE AE or abcd AE

Representasi Vektor Jumlah dari beberapa vektor (resultan) yang membentuk diagram vektor berupa bangun tertutup sebesar 0 (nol). abcd 0

Komponen-komponen Vektor yang Diketahui Persis sebagaimana AB BCCD DE dapat digantikan oleh AE, maka sebarang vektor tunggal juga dapat digantikan oleh PT sejumlah vektor komponen asalkan vektor-vektor ini membentuk suatu rantai dalam diagram vektornya, yang berawal di P dan berakhir di T. PT abcd

Komponen-komponen Vektor yang Diketahui Komponen-komponen vektor dalam suku-suku vektor-vektor satuan Vektor posisi OP, dinotasikan sebagai r dapat didefinisikan dengan kedua komponennnya dalam arah Ox dan Oy r = a (di sepanjang Ox)+b (di sepanjang Oy) Jika i adalah vektor satuan dalam arah Ox dan j adalah vektor satuan dalam arah Oy aai and bbj r aibj

Komponen-komponen Vektor yang Diketahui Misal z 1 =2i+4j dan z 2 =5i+2j maka z 1 +z 2 =(2i+4j)+(5i+2j)=(2+5)i+(4+2)j=7i+6j z 1 -z 2 =(2i+4j)-(5i+2j)=(2-5)i+(4-2)j=-3i+2j

Vektor dalam Ruang Dalam tiga dimensi, sebuah vektor dapat didefinisikan dengan komponenkomponennya dalam tiga arah spasial Ox, Oy, dan Oz Jika k adalah vektor satuan dalam arah Oz Magnitudo r dapat dicari dengan rumus Pythagoras r aibjck 2 2 2 r a b c

Kosinus Arah Arah suatu vektor dalam tiga dimensi ditentukan oleh sudut-sudut yang dibuat vektor ketiga sumbu acuannya r=ai+bj+ck a r b r c r cos cos cos a b c r r r cos cos cos

Kosinus Arah Diketahui a2 b2 c2= r2 then r cos r cos r cos r 2 2 2 2 2 2 2 then cos2 cos2 cos2 1

Kosinus Arah Jika l cos m cos n cos Maka l2 m2 n2 1 Perhatikan: [l, m, n] yang ditulis dalam tanda kurung siku disebut kosinus arah vector OP dan merupakan nilai-nilai kosinus sudut-sudut yang dibuat vektor yang bersangkutan dengan ketiga sumbu acuannya

Hasil kali Skalar dari Dua Vektor Jika a dan b merupakan dua vektor, hasilkali skalar a dan b didefinisikan sebagai skalar (bilangan) abcos dimana a dan b merupakan magnitudo vektor a dan b serta merupakan sudut diantara kedua vektor ini. Hasilkali skalar dinotasikan a.b abcos

Hasil kali Skalar dari Dua Vektor Jika a dan b adalah dua vektor paralel, hasilkali skalar antara a dan b adalah Sehingga memberikan maka a.b abcos0 ab a a ia ja k and b bib jb k 1 2 3 1 2 3 a.b a b a b a b 1 1 2 2 3 3

Hasil kali Vektor dari Dua Vektor Hasilkali vektor a dan b ditulis axb dan didefinisikan sebagai vektor yang memiliki magnitudo absin Vektor hasilkali mempunyai arah yang tegak lurus baik terhadap a maupun b dengan arah sedemikian rupa sehingga a,b dan axb membentuk set tangan-kanan dengan urutan tersebut Perhatikan: ba ab

Hasil kali Vektor dari Dua Vektor Karena maka ijk jk i k i j ii jjkk 0 a a ia ja k and b bib jb k 1 2 3 1 2 3 ab ( a b a b ) i( a b a b ) j( a b a b ) k ab 2 3 3 2 1 3 3 1 1 2 2 1 i j k a a a 1 2 3 b b b 1 2 3

Sudut Antara Dua Vektor Misal a satu vektor dengan kosinus arah [l, m, n] dan b vektor lain dengan kosinus arah [l, m, n ] Misal OPdanOP adalah vektor satuan yang masing-masing sejajar dengan a dan b. ( PP) 2 ( l l) 2 ( mm) 2 ( nn) 2 22( llmm nn) 22cos by the cosine rule maka cos =llmm nn

Rasio Arah Karena r aibjck and a b c l, m, n r r r Diketahui bahwa komponen a, b, dan c masingmasing sebanding dengan kosinus arah l, m, n; dan komponen-komponen ini kadang disebut sebagai rasio arah

Hasil Pembelajaran Mendefinisikan suatu vektor Merepresentasikan vektor dengan dua garis lurus berarah Menambahakan vektor Menulis vektor dalam suku-suku vektor komponen Menulis vektor dalam suku-suku vektor satuan komponen Menetapkan sistem koordinat untuk merepresentasikan vektor Mencari kosinus arah suatu vektor Menghitung hasilkali skalar dari dua vektor Menghitung hasilkali vektor dari dua vektor Menentukan sudut antara dua vektor Menentukan nilai rasio arah suatu vektor

Referensi Stroud, KA & DJ Booth. 2003. Matematika Teknik. Erlangga. Jakarta