BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing list dalam jaringan intranet Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 4.1.1 Kepemimpinan (X 1 ) Dari 190 responden mayoritas yang mengisi pada variabel kepemimpinan adalah; Sangat Setuju (47,05%), Setuju (47,79%), dan Kurang Setuju (5,16%). Dengan perincian presentase variabel kepemimpinan dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Kepemimpinan Item Pertanyaan No. Kepemimpinan (X 1 ) 1 Pimpinan memberikan pengaruh kepada semua bawahannya untuk mengikuti setiap Alternatif Jawaban 1 2 3 4 5 Total 0 0 0 118 72 190 keputusannya. 2 Pimpinan memberikan bimbingan dan arahan terhadap pekerjaan yang diberikan. 0 0 11 94 85 190 3 Pimpinan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dua arah dengan bawahan. 0 0 14 71 105 190 4 Pimpinan memberikan penghargaan bagi pegawai yang memiliki kinerja baik. 0 0 18 70 102 190 5 Pimpinan memberikan motivasi kepada pegawainya untuk berkembang. 0 0 6 101 83 190 Frekuensi 0 0 49 454 447 950 Persen (%) 0 0 5,16 47,79 47,05 100 47
48 4.1.2 Lingkungan Kerja (X 2 ) Dari 190 responden mayoritas yang mengisi pada variabel lingkungan kerja adalah; Sangat Setuju (19,05%), Setuju (70%), Kurang Setuju (8,84%), dan Tidak Setuju (2,11%). Dengan perincian presentase variabel lingkungan kerja dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Lingkungan Kerja Item Pertanyaan No. Lingkungan Kerja (X 2 ) 6 Kondisi lingkungan tempat bekerja baik dari kebersihan membuat nyaman untuk bekerja. 7 Fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja sudah memadai (komputer, data/informasi, ATK, dll). Alternatif Jawaban 1 2 3 4 5 Total 0 5 28 126 31 190 0 6 0 141 43 190 8 Antar sesama rekan kerja memiliki hubungan kerja yang baik. 0 1 11 125 53 190 9 Antar pegawai dan pimpinan memiliki hubungan kerja yang baik. 0 0 26 121 43 190 10 Kondisi keamanan di lingkungan tempat bekerja terjamin. 0 8 19 152 11 190 Frekuensi 0 20 84 665 181 950 Persen (%) 0 2,11 8,84 70,00 19,05 100 4.1.3 Motivasi (X 3 ) Dari 190 responden mayoritas yang mengisi pada variabel motivasi adalah; Sangat Setuju (43,79%), Setuju (53,79%), dan Kurang Setuju (2,42%). Dengan perincian presentase variabel motivasi dibawah ini:
49 Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Motivasi No. Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Motivasi (X 3 ) 1 2 3 4 5 Total 11 Gaji memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik. 0 0 0 93 97 190 12 Pekerjaan yang diberikan menantang untuk saya kerjakan. 0 0 23 105 62 190 13 Saya ingin terus mengembangkan kemampuan saya selama bekerja. 0 0 0 92 98 190 14 Hasil kerja yang baik diberikan penghargaan. 0 0 0 99 91 190 15 Kesempatan untuk menduduki posisi tertentu membuat saya giat bekerja. 0 0 0 122 68 190 Frekuensi 0 0 23 511 416 950 Persen (%) 0 0 2,42 53,79 43,79 100 4.1.4 Kepuasan (Y 1 ) Dari 190 responden mayoritas yang mengisi pada variabel kepuasan adalah; Sangat Setuju (17,26%), Setuju (53,37%), Kurang Setuju (15,26%), Tidak Setuju (13,79%), dan Sangat Tidak Setuju (0,32%). Dengan perincian presentase variabel kepuasan dibawah ini:
50 Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Kepuasan No. Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Kepuasan (Y1) 1 2 3 4 5 Total 16 Saya merasa nyaman bekerja di tempat kerja saya. 3 19 26 112 30 190 17 Saya merasa memiliki peluang untuk dipromosikan ke jenjang karir lebih tinggi 0 32 28 95 35 190 18 Saya puas akan prestasi saya dalam pekerjaan 0 38 37 77 38 190 19 Saya mendapatkan manfaat dari segi finansial 0 24 31 114 21 190 20 Saya diberikan peluang untuk mengembangkan potensi diri 0 18 23 109 40 190 Frekuensi 3 131 145 507 164 950 Persen (%) 0,32 13,79 15,26 53,37 17,26 100 4.1.5 Kinerja (Y 2 ) Dari 190 responden mayoritas yang mengisi pada variabel kinerja adalah; Sangat Setuju (30,53%), Setuju (42,21%), Kurang Setuju (25,68%), Tidak Setuju (1,58%), dan Sangat Tidak Setuju (0,32%). Dengan perincian presentase variabel kinerja dibawah ini:
51 Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Kinerja No. Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Kinerja (Y 2 ) 1 2 3 4 5 Total 21 Saya merasa jumlah dan jenis pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan kemampuan saya. 0 0 64 86 40 190 22 Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan. 0 1 51 84 54 190 23 Saya memiliki inisiatif dalam mengambil keputusan untuk mengerjakan pekerjaan saya. 0 8 30 100 52 190 24 Saya mampu bekerja sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan pekerjaan. 0 6 46 46 92 190 25 Saya bertanggungjawab atas tugas yang diberikan kepada saya. 0 0 53 85 52 190 Frekuensi 0 15 244 401 290 950 Persen (%) 0 1,58 25,68 42,21 30,53 100 4.2 Deskripsi Statistik untuk Variabel Independent dan Dependent Analisis dilakukan dengan mengambil data dari kuesioner yang telah didistribusikan dengan menghitung hasil rata-rata variabel independen yang diukur dengan menggunakan skala Likert yaitu dari skala 1 sampai 5. Lebih lanjut akan disajikan dalam Tabel 4.6 yang berisi tentang mean skor, standar deviasi dan skor presentase dari semua variabel independen dan dependen yang dipakai dalam penelitian ini. Dari perhitungan yang didapat, disimpulkan bahwa dalam urutan dari skor rata-rata tertinggi hingga terendah untuk variabel independen adalah Kepemimpinan (4,42), Motivasi (4,41), dan Lingkungan Kerja (4,0). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja (Y 1 ) dan kinerja (Y 2 ). Berdasarkan 5 skala dari skala Likert, ukuran Kepuasan dan Kinerja dibagi
52 menjadi tiga kategori utama yaitu; 3,5 5,0 dianggap tinggi, 1,5 3,5 sedang, dan < 1,5 adalah rendah. Tabel 4.6 Mean dan Presentase dari variabel independen dan dependen. Variables Means Std.Dev Percentage Independent Variables Kepemimpinan (X 1 ) 4,42 0,59 62,9% Lingkungan Kerja (X 2 ) 4,06 0,60 78,8% Motivasi (X 3 ) 4,41 0,54 66,2% Dependent Variable Kepuasan Kerja (Y 1 ) 3,73 0,91 68,6% Kinerja (Y 2 ) 4,02 0,79 67,9% 100% 80% Presentase 60% 40% 20% 0% Kepemimpi nan (X1) Lingkungan Kerja (X2) Motivasi (X3) Kepuasan Kerja (Y1) Kinerja (Y2) Percentage 62.90% 78.80% 66.20% 68.60% 67.90% Gambar 4.1 Nilai rata-rata dari variabel independen dan dependen
53 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS versi 15. Menurut penelitain-penelitaian yang telah dilakukan sebelumnya, suatu indikator variabel dianggap sah apabila item yang dikoreksi mempunyai korelasi total lebih besar dari 0,3. Apabila item yang dikoreksi mempunyai korelasi total kurang dari 0,3 maka indikator tersebut harus dibuang dan tidak dimasukan dalam analisis. Uji realibilitas dilakukan karena penelitian ini menggunakan skala Likert. Koefisien Cronbach alpha, ukuran realibilitas, mempunyai ukuran nilai antara 0 dan 1. Semakin tinggi koefisien yang didapat semakin baik konsistensi internal dari indikator didalam setiap variabel. Alpha lebih besar dari 0,7 dianggap diterima dan akan digunakan dalam penelitian ini sebagai kriteria untuk lulus uji reliabilitas (Gliem, 2003). Uji validitas dan reliabilitas digunakan dengan menggunakan program statistik SPSS versi 15. 4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas dari variabel Kepuasan Kerja (Y 1 ) Terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu: Y 1,1 : Saya merasa nyaman bekerja di tempat kerja saya. Y 1,2 : Saya merasa memiliki peluang untuk dipromosikan ke jenjang karir lebih tinggi. Y 1,3 : Saya puas akan prestasi saya dalam pekerjaan. Y 1,4 : Saya mendapatkan manfaat dari segi finansial.
54 Y 1,5 : Saya diberikan peluang untuk mengembangkan potensi diri. Dari semua variabel yang ada, diperoleh Valid untuk semua indikator sedangkan Tidak Valid untuk indikator Y 1,1. Karena 0,278 masih dalam batas toleransi maka indikator tersebut tetap diolah dalam penelitian ini. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator disajikan dalam Tabel 4.7 dibawah ini. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kepuasan Kerja Indikator Jumlah Item Korelasi yang dikoreksi Validitas Y 1,1 : Saya merasa nyaman bekerja di tempat Tidak 0,278 kerja saya. Valid Y 1,2 : Saya merasa memiliki peluang untuk dipromosikan ke jenjang karir lebih 0,483 Valid tinggi. Y 1,3 : Saya puas akan prestasi saya dalam pekerjaan. 0,687 Valid Y 1,4 : Saya mendapatkan manfaat dari segi finansial. 0,573 Valid Y 1,5 : Saya diberikan peluang untuk 0,556 mengembangkan potensi diri. Valid Reliability Test Alpha 0,746 Result Reliabel 4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas dari variabel Kinerja (Y 2 ) Terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu: Y 2,1 : Saya merasa jumlah pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan kemampuan saya.
55 Y 2,2 : Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan. Y 2,3 : Saya memiliki inisiatif dalam mengambil keputusan untuk mengerjakan pekerjaan saya. Y 2,4 : Saya mampu bekerja sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan pekerjaan. Y 2,5 : Saya bertanggungjawab atas tugas yang diberikan kepada saya. Dari semua variabel yang ada, diperoleh hasil yang Valid untuk semua indikator. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator disajikan dalam Tabel 4.8 dibawah ini. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Indikator Jumlah Item Korelasi yang Validitas dikoreksi Y 2,1 : Saya merasa jumlah pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan 0,494 Valid kemampuan saya. Y 2,2 : Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan. 0,732 Valid Y 2,3 : Saya memiliki inisiatif dalam mengambil keputusan untuk 0,699 Valid mengerjakan pekerjaan saya. Y 2,4 : Saya mampu bekerja sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan 0,642 Valid pekerjaan. Y 2,5 : Saya bertanggungjawab atas tugas yang diberikan kepada saya. 0,515 Valid Reliability Test Alpha 0,820 Result Reliabel
56 4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas dari variabel Kepemimpinan (X 1 ) Kepemimpinan telah diukur dengan lima indikator yaitu X 1,1, X 1,2, X 1,3, X 1,4, X 1,5. Lima indikator ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan bantuan program statistik SPSS versi 15. X 1,1 : Pimpinan memberikan pengaruh kepada semua bawahannya untuk mengikuti setiap keputusannya. X 1,2 : Pimpinan memberikan bimbingan dan arahan terhadap pekerjaan yang diberikan. X 1,3 : Pimpinan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dua arah dengan bawahan. X 1,4 : Pimpinan memberikan penghargaan bagi pegawai yang memiliki kinerja baik. X 1,5 : Pimpinan memberikan motivasi kepada pegawainya untuk berkembang. Dari semua variabel yang ada, diperoleh hasil yang Valid untuk semua indikator. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator disajikan dalam Tabel 4.9 dibawah ini.
57 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kepemimpinan Jumlah Item Indikator Korelasi yang Validitas dikoreksi X 1,1 : Pimpinan memberikan pengaruh kepada semua bawahannya untuk mengikuti setiap 0,489 Valid keputusannya. X 1,2 : Pimpinan memberikan bimbingan dan arahan terhadap pekerjaan yang diberikan. 0,659 Valid X 1,3 : Pimpinan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dua arah dengan bawahan. 0,562 Valid X 1,4 : Pimpinan memberikan penghargaan bagi pegawai yang memiliki kinerja baik. 0,560 Valid X 1,5 :Pimpinan memberikan motivasi kepada pegawainya untuk berkembang. 0,627 Valid Reliability Test Alpha 0,794 Result Reliabel 4.3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas dari variabel Lingkungan Kerja (X 2 ) Terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan kerja terhadap pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu: X 2,1 : Kondisi lingkungan tempat bekerja baik dari kebersihan membuat nyaman untuk bekerja. X 2,2 : Fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja sudah memadai (komputer, data/informasi, ATK, dll).
58 X 2,3 : Antar sesama rekan kerja memiliki hubungan kerja yang baik. X 2,4 : Antar pegawai dan pimpinan memiliki hubungan kerja yang baik. X 2,5 : Kondisi keamanan di lingkungan tempat bekerja terjamin. Dari semua variabel yang ada, diperoleh hasil yang Valid untuk semua indikator.. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator disajikan dalam Tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lingkungan Kerja Jumlah Item Indikator Korelasi yang Validitas dikoreksi X 2,1 : Kondisi lingkungan tempat bekerja baik dari kebersihan membuat nyaman untuk bekerja. 0,585 Valid X 2,2 : Fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja sudah memadai (komputer, data/informasi, 0,538 Valid ATK, dll). X 2,3 : Antar sesama rekan kerja memiliki hubungan kerja yang baik. 0,506 Valid X 2,4 : Antar pegawai dan pimpinan memiliki hubungan kerja yang baik. 0,467 Valid X 2,5 : Kondisi keamanan di lingkungan tempat bekerja terjamin. 0,432 Valid Reliability Test Alpha 0,742 Result Reliabel
59 4.3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas dari variabel Motivasi (X 3 ) Terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh motivasi terhadap pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu: X 3,1 : Gaji memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik. X 3,2 : Pekerjaan yang diberikan menantang untuk saya kerjakan. X 3,3 : Saya ingin terus mengembangkan kemampuan saya selama bekerja. X 3,4 : Hasil kerja yang baik diberikan penghargaan. X 3,5 : Kesempatan untuk menduduki posisi tertentu membuat saya giat bekerja. Dari semua variabel yang ada, diperoleh hasil yang Valid untuk semua indikator. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator disajikan dalam Tabel 4.11 dibawah ini.
60 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Indikator Jumlah Item Korelasi yang dikoreksi Validitas X 3,1 : Gaji memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik. 0,621 Valid X 3,2 : Pekerjaan yang diberikan menantang untuk saya kerjakan. 0,440 Valid X 3,3 : Saya ingin terus mengembangkan kemampuan saya selama bekerja. 0,809 Valid X 3,4 : Hasil kerja yang baik diberikan penghargaan. 0,376 Valid X 3,5 : Kesempatan untuk menduduki posisi tertentu membuat saya giat bekerja. 0,675 Valid Reliability Test Alpha 0,784 Result Reliabel 4.4 Uji Hipotesis I (Multikolineritas) Berikutnya akan dilakukan uji multikolinearitas untuk mengetahui apakah model pada regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Jika ternyata ditemukan adanya korelasi antar variabel independen tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada gejala multikolinearitas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian mulitikolinearitas dapat dilakukan dengan cara melihat besaran VIF (Variance Inflation Factor). Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 5 / VIF 5. Untuk penelitian ini, dapat dilihat bahwa dari besaran VIF yang didapat tidak menunjukan adanya multikolinearitas antara sesama independen variabel dari model
61 regresi yang digunakan. Model 1 adalah yang termasuk variabel Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi dan pengaruhnya terhadap Kepuasan pegawai sedangkan Model 2 adalah yang termasuk variabel Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi dan pengaruhnya terhadap Kinerja pegawai. Tabel 4.12 Nilai VIF pada Model Regresi Model 1 yang digunakan Model 1 Collonearity Statistics Tolerance VIF Kepemimpinan 0,817 1,225 Lingkungan Kerja 0,750 1,333 Motivasi 0,793 1,261 Tabel 4.13 Nilai VIF pada Model Regresi Model 2 yang digunakan Model 2 Collonearity Statistics Tolerance VIF Kepemimpinan 0,779 1,284 Lingkungan Kerja 0,600 1,668 Motivasi 0,631 1,584 Kepuasan 0,456 2,194 4.5 Uji Hipotesis II (Regresi Linear Berganda / F-Test) Dalam uji regresi linear berganda (F-test), 3 independen variabel yang digunakan yaitu, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi diuji pada pengaruhnya terhadap Kepuasan kerja pegawai pada kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
62 Model 1 Uji Hipotesis 1 untuk pengaruh terhadap kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional: H 0 : Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan pada Kepuasan kerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Setidaknya dari Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi ada satu variabel yang berpengaruh secara signifikan pada Kepuasan kerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 0 : β 1 = β 2 = β 3 H 1 : Tidak semua β i (I = 1,2,3) = 0 Data dianalisis menggunakan SPSS versi 15 untuk uji regresi linear berganda dengan menggunakan skala interval. Hasil dari F-test akan disajikan dalam Tabel 4.14 dibawah ini. Tabel 4.14 Tabel Summary ANOVA Model 1 Model 1 Sum of Mean df Squares Square F Sig. Regression 509,933 3 169,978 135,900,000 a Residual 232,641 186 1,251 Total 742,574 189 Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1,829 a 0,687 0,682 1,11837
63 Statistik F memberikan dalam perhitungan analisis ANOVA yaitu 135,900, dimana pembagian F adalah dengan 3 dan 189. Dan nilai P-Value yang didapatkan sangat kecil yaitu P = 0,0000 (P < 0,05), ini berarti H 0 ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari semua varabel independen (kepemimpinan, lingkungan kerja, dan motivasi) secara signifikan berpengaruh kepada kepuasan kerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Adjusted R 2 disini diidentifikasikan sebesar 0,682. Ini berarti sebanyak 68,2% dari hasil kepuasan kerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dipengaruhi oleh kepemimpinan, lingkungan kerja, dan motivasi. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Model 2 Uji Hipotesis 5 untuk pengaruh terhadap kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional: H 0 : Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja tidak berpengaruh secara signifikan pada Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Setidaknya satu dari variabel Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja ada satu variabel yang berpengaruh secara signifikan pada Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
64 H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 H 1 : Tidak semua β i (I = 1,2,3,4) = 0 Data dianalisis menggunakan SPSS versi 15 untuk uji regresi linear berganda dengan menggunakan skala interval. Hasil dari F-test akan disajikan dalam Tabel 4.15 dibawah ini. Tabel 4.15 Tabel Summary ANOVA Model 2 Model 2 Sum of Mean df Squares Square F Sig. Regression 1240,936 4 310,234 273,670,000 a Residual 209,717 185 1,134 Total 1450,653 189 Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 2,925 a 0,855 0,852 1,06471 Statistik F memberikan dalam perhitungan analisis ANOVA yaitu 273,670, dimana pembagian F adalah dengan 4 dan 189. Dan nilai P-Value yang didapatkan sangat kecil yaitu P = 0,0000 (P < 0,05), ini berarti H 0 ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari semua variabel Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Kepuasan Kerja secara signifikan berpengaruh kepada Kinerja kerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Adjusted R 2 disini diidentifikasikan sebesar 0,852. Ini berarti sebanyak 85,2% dari hasil Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dipengaruhi oleh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Kepuasan Kerja. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
65 4.6 Uji Hipotesis III (t-test) Model 1 Uji hipotesis t-test (Hipotesis 2, 3, dan 4) dilakukan untuk setiap variabel independen (Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi) terhadap variabel dependen (Kepuasan). Hasil uji disajikan dalam Tabel 4.16 dibawah ini. Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis (t-test) Model 1 Unstandardized Coefficient Model 1 t p-value Hasil Std. B Error (Constant) -10,242 1,481-6,914 0,000 X 1 : Kepemimpinan 0,343 0,069 4,987 0,000 Reject H 0 X 2 : Lingkungan Kerja 0,445 0,046 9,766 0,000 Reject H 0 X 3 : Motivasi 0,403 0,050 8,098 0,000 Reject H 0 Berdasarkan kesimpulan diatas diperoleh bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap hasil Kepuasan kerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Variabel independen yang dimaksud adalah Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi. Semua variabel independen mempunyai korelasi positif dengan hasil Kepuasan kerja pegawai. Besarnya pengaruh faktor Kepemimpinan berpengaruh secara selaras dengan Kepuasan kerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
66 Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap hasil Kepuasan kerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, semakin tinggi juga Kepuasan kerja yang dihasilkan. Model 2 Uji hipotesis t-test ( Hipotesis 6, 7, 8, dan 9) dilakukan untuk setiap variabel Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Kepuasan terhadap variabel Kinerja. Hasil uji disajikan dalam Tabel 4.17 dibawah ini. Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis (t-test) Model 2 Unstandardized Coefficient Model 2 t p-value Hasil Std. B Error (Constant) -7,012 1,495-4,690 0,000 X 1 : Kepemimpinan 0,223 0,067 3,332 0,001 Reject H 0 X 2 : Lingkungan Kerja 0,313 0,048 6,462 0,000 Reject H 0 X 3 : Motivasi 0,188 0,053 3,533 0,001 Reject H 0 X 4 : Kepuasan 0,875 0,058 15,100 0,000 Reject H 0 Berdasarkan kesimpulan diatas diperoleh bahwa pengaruh tertinggi ke terendah adalah variabel Kepuasan (0,875), Lingkungan Kerja (0,313), Kepemimpinan (0,223), dan Motivasi (0,188).
67 Semua variabel independen mempunyai korelasi positif dengan hasil Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Besarnya pengaruh faktor Kepemimpinan berpengaruh secara selaras dengan Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap hasil Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, semakin tinggi juga Kinerja yang dihasilkan. Tingginya tingkat Kepuasan yang dirasakan akan meningkatkan Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 4.7 Uji Hipotesis Masing-masing Variabel Uji Hipotesis dari Kepemimpinan terhadap Kepuasan (Hipotesis 2) Variabel Kepemimpinan sudah diuji terhadap hasil Kepuasan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan oleh pegawi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
68 Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,000) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Uji Hipotesis dari Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan (Hipotesis 3) Variabel Lingkungan Kerja sudah diuji terhadap hasil Kepuasan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Lingkungan Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,000) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Uji Hipotesis dari Motivasi terhadap Kepuasan (Hipotesis 4) Variabel Motivasi sudah diuji terhadap hasil Kepuasan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut:
69 H 0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,000) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Uji Hipotesis dari Kepemimpinan terhadap Kinerja (Hipotesis 6) Variabel Kepemimpinan sudah diuji terhadap hasil Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,001) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
70 Uji Hipotesis dari Lingkungan Kerja terhadap Kinerja (Hipotesis 7) Variabel Lingkungan Kerja sudah diuji terhadap hasil Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Lingkungan Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,000) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Uji Hipotesis dari Motivasi terhadap Kinerja (Hipotesis 8) Variabel Motivasi sudah diuji terhadap hasil Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,001) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Motivasi berpengaruh secara
71 signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Uji Hipotesis dari Kepuasan terhadap Kinerja (Hipotesis 9) Variabel Kepuasan sudah diuji terhadap hasil Kinerja pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Kepuasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. H 1 : Kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis statistik yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa p-value (0,000) lebih kecil dari 0,05, oleh karena itu H 0 ditolak. Hal ini berarti Kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 4.8 Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian secara statistik ditemukan adanya pengaruh secara individu maupun secara bersamaan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh yang diberikan variabel-variabel independen tersebut memberikan pengaruh yang positif. Yang artinya semakin tinggi pengaruh dari seorang pemimpin, suasana lingkungan kerja, dan motivasi yang dimiliki pegawai akan semakin berdampak kepada kepuasan seorang karyawan yang pada akhirnya akan memberikan hasil kinerja yang baik. Hasil tersebut sesuai dengan Hipotesis dari
72 penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel akan dijelaskan selanjutnya. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi terhadap Kepuasan Hasil pengujian hipotesis (H 1 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan simultan antara Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi terhadap Kepuasan pegawai. Semakin tinggi pengaruh positif dari faktor-faktor tersebut, semakin tinggi kepuasan yang didapat oleh para pegawai. Dari faktor tersebut, urutan dari yang paling mempengaruhi adalah sebagai berikut, lingkungan kerja (0,445), motivasi (0,403), dan yang terakhir adalah kepemimpinan (0,343). Dari hasil statistik yang didapatkan, variabel kinerja dapat dijelaskan dari tiga faktor ini adalah sebesar 68,2% dari sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Seperti dikatakan oleh Gibson (2006), kepuasan kerja terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Hasil pengujian hipotesis (H 2 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan pegawai. Artinya tinggi
73 rendahnya rasa kepuasan pegawai dipengaruhi oleh para pemimpin. Seorang pemimpin harus dapat memberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat serta memberikan penghargaan atas kinerja yang dilakukan oleh para bawahannya. Greenberg (2003) menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang mampu memberikan supervisi dan pengakuan yang baik terhadap kerja karyawannya akan memberikan rasa kepuasan kepada para karyawannya. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Hasil pengujian hipotesis (H 3 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kepuasan yang didapat oleh pegawai. Artinya, situasi dan kondisi suatu lingkungan dimana pegawai bekerja berdampak kepada rasa puas yang diterima. Menurut Mardiana (2005) lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong pegawai untuk bekerja secara lebih optimal. Lingkungan yang dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung pekerjaan seorang pegawai dan hubungan yang baik antara sesama pegawai dan juga pemimpin memberikan dampak yang postitif terhadap kepuasan yang diterima seorang pegawai. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Hasil pengujian hipotesis (H 4 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi yang dimiliki oleh pegawai akan berdampak kepada kepuasan yang diterima. Rasa kepuasan yang didapatkan akan bergantung kepada
74 seberapa besar motivasi yang dipunyai seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Seorang pegawai akan terus termotivasi untuk mendapatkan tantangan yang lebih, penghargaan terhadap hasil kerja, kesempatan promosi, serta mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri. Tidak hanya faktor intrinsik saja (kreatifitas, inovasi) saja yang dapat mempengaruhi motivasi pegawai, tetapi juga faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik ini tidak akan mendorong para pegawai untuk berperforma secara baik, akan tetapi jika faktor-faktor ini dianggap tidak memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak memadai, kondisi kerja tidak menyenangkan, hal tersebut dapat menjadi sumber ketidakpuasan potensial seperti yang dijelaskan oleh Siagian (2004). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Kepuasan terhadap Kinerja Hasil pengujian hipotesis (H 5 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan simultan antara kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi, dan kepuasan terhadap kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Semakin tinggi pengaruh positif dari faktor-faktor tersebut, semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh para pegawai. Dari faktor tersebut, urutan dari yang paling mempengaruhi adalah sebagai berikut, kepuasan (0,875), lingkungan kerja (0,313), kepemimpinan (0,223), dan motivasi (0,188). Dari hasil statistik yang didapatkan, variabel kinerja dapat dijelaskan dari tiga faktor ini adalah sebesar 85,2% dari sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
75 Bimbingan seorang pemimpin, lingkungan kerja yang memadai baik dari segi kelengkapan alat kerja dan suasan yang nyaman, motivasi yang tinggi dari pegawai itu sendiri, dan kepuasan yang diterima akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Hasil pengujian hipotesis (H 6 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, artinya tinggi rendahnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kinerja para pegawai, para pimpinan yang berada di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional harus dapat memberikan pengaruh yang baik kepada semua bawahannya untuk dapat mengerjakan setiap pekerjaan yang diberikan, memberikan bimbingan serta arahan, dan dapat memberikan motivasi kepada bawahannya agar dapat terus maju dan berkembang sehingga para bawahannya akan merasa puas dengan sikap yang dimiliki para pemimpin. Hasil penelitian yang didapat sejalan dengan yang dijelaskan oleh Fang (2009) dalam jurnalnya The Relationship between Leadership Styles and Foreign English Teachers Job Satisfaction in Adult English Cram Schools : Evidences in Taiwan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan memiliki hubungan signifikan terhadap kepuasan kerja.
76 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Hasil pengujian hipotesis (H 7 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja seseorang dengan kinerja yang dihasilkan. Semakin nyaman dan aman lingkungan kerja pegawai dimana tempatnya bekerja akan semakin tinggi pula hasil kinerja yang akan diberikan. Oleh karena itu, kondisi lingkungan yang bersih dan nyaman harus selalu dijaga agar pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Hasil pengujian hipotesis (H 8 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi yang dimiliki pegawai dengan hasil kinerja yang dihasilkan. Semakin tinggi motivasi yang dipunya oleh pegawai maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan. Setiap pegawai mempunyai kebutuhan yang harus mereka penuhi. Kebutuhan tersebut akan menjadi motivasi bagi seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya dengan baik agar dalam timbal baliknya pegawai tersebut dapat mendapatkan imbalan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Gomes (1995) menganalisa adanya kaitan erat antara kesediaan atau motivasi seseorang untuk bekerja yang menimbulkan usaha karyawan dengan kemampuan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan kata lain, kinerja merupakan fungsi interaksi antara motivasi kerja dengan kemampuan. Semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan.
77 Pengaruh Kepuasan terhadap Kinerja Hasil pengujian hipotesis (H 9 ) membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kepuasan dan Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Artinya tinggi rendahnya Kinerja pegawai dipengaruhi juga oleh Kepuasan kerja seseorang. Oleh karena itu pengaruh tingkat kepuasan para pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional berdampak juga kepada kinerja yang dihasilkan. Para pegawai yang puas akan memberikan kontribusi yang baik kepada Institusi dengan memberikan hasil kerja yang baik. Jika para pegawai mendapatkan ketidakpuasan dalam bekerja maka kontribusinya kepada Institusi juga akan berkurang. Abraham Carmeli dan Anat Freund (2004) dalam jurnalnya yang berjudul Work Commitment, Job Satisfaction and Job Performance: An Empirical Investigation juga mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan.