BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan untuk mengetahui aktivitas bisnis yang dilakukan pada PT Global Inovasi Indonesia, melakukan wawancara dengan karyawan dan manager dan menemukan permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut yaitu tidak adanya sistem perencanaan persediaan pada perusahaan yang mengakibatkan jumlah pemesanan dan waktu pemesanan barang hanya berdasarkan perkiraan perusahaan (tidak pasti). Selain itu perusahaan tidak memiliki jumlah safety stock yang tepat sehingga perusahaan sering melakukan pemesanan berlebihan untuk menghindari stock-out barang. Secara umum langkah-langkah penyelesaian skripsi ini dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
54 Observasi Lapangan Studi Pustaka Identifikasi dan Perumusan Masalah Pengumpulan Data - Profile Perusahaan - Data Historis Penjualan Produk - Data Produk - Data Perhitungan Persediaan (lead time pesanan, biaya pemesanan, biaya simpan) - Sistem berjalan Pengolahan Data Pengujian metode peramalan penjualan Tidak Metode Peramalan Sudah Sesuai (MAD,MAPE_Terkecil) Ya Perhitungan Persediaan - Menentukan Teknik Lot Sizing - Menentukan Jumlah Pemesanan Optimal, Safety Stock dan ROP untuk Sistem Q - Menentukan Target Stock LeveL, Safety Stock dan interval pemeriksaan untuk Sistem P - Menghitung Total Biaya Persediaan untuk masing-masing Sistem Q dan Sistem P - Memilih metode yang paling baik A Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah PT. GLOVASI (1)
55 A Definisi Sistem Berjalan Definisi Sistem Usulan Perancangan Sistem Informasi Problem Domain Analysis - Class Diagram - Statechart Diagram Application Domain Analysis - Usecase Diagram - Function List - Sequence Diagram - Interface Architectural Design - Criteria - Component Diagram - Deployment Diagram - Navigation Diagram Component Design - Model Component - Function Component Pembuatan Aplikasi Pengujian Aplikasi Tidak Apakah sesuai dengan kebutuhan user? Kesimpulan dan Saran Gambar 3.2 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah PT. GLOVASI (2)
56 3.2 Metodologi Pemecahan Masalah Teknik Industri Setelah ditemukan permasalahan yang akan diteliti pada PT. Global Inovasi Indonesia, maka dilakukan studi pustaka dan pengumpulan data dan didapatkan hasil bahwa diperlukan perencanaan persediaan bagi perusahaan. Perencanaan terlebih dahulu dilakukan dengan memilih metode peramalan yang paling baik dengan membandingkan nilai MAD (mean absolute deviation), MAPE (mean absolute percentage error) dan nilai yang melewati batas tracking signal (diluar -4 dan +4). Setelah itu menguji metode perhitungan persediaan dengan melihat variasi permintaan apakah menggunakan static lot sizing dimana permintaan bersifat konstan atau dynamic lot sizing dimana permintaan berubah-ubah dengan menggunakan metode Peterson Silver. Pemilihan metode ditentukan melalui perhitungan nilai VC (variability coefficient), dimana jika VC bernilai < 0,25 maka metode yang digunakan adalah metode static lot sizing. Sebaliknya jika VC bernilai 0,25 maka metode yang digunakan adalah dynamic lot sizing. Setelah itu menguji perencanaan persediaan apakah menggunakan system Q dimana waktu pemesanan dilakukan dengan memeriksa jumlah stok barang dengan reorder point setiap kali terjadi transaksi atau menggunakan system P dimana stok barang diperiksa dalam waktu rentang tertentu. Untuk memilih perencanaan persediaan menggunakan system Q atau system P, dilakukan dengan membandingkan total biaya persediaan dari kedua metode tersebut. Metode perencanaan yang akan digunakan adalah metode yang menghasilkan total biaya persediaan yang paling kecil. Ketika metode telah dipilih, maka jumlah pemesanan, safety stock, dan waktu pemesanan yang disarankan untuk perusahaan adalah jumlah pemesanan, safety stock, dan waktu pemesanan dari penggunaan metode tersebut.
57 3.3 Metodologi Pemecahan Masalah Sistem Informasi Untuk tahapan dan langkah-langkah menganalisis sistem digunakan metode Mathiassen (Object Oriented Analysis And Design). Menurut Mathiassen ada empat kegiatan utama yang harus dilakukan dalam menganalisis sistem berorientasi objek, yaitu: Menentukan Problem Domain Menentukan Application Domain Membuat Architectural Design Membuat Component Design Menentukan Problem Domain dilakukan dengan membuat system definition dari sistem yang berjalan (dalam bentuk narasi atau gambar rich picture) sehingga dapat diketahui alur aktivitas bisnis perusahaan dalam proses penjualan dan persediaan produk yang dijual dan juga terlihat kekurangan-kekurangan dalam sistem ini. Kemudian dibuat sebuah usulan sistem yang baru dalam bentuk narasi atau gambar rich picture yang nantinya dipakai untuk rancangan dan perkembangan sistem. Setelah itu, dilakukan penentuan class candidate dan event candidate yang dipilih lagi untuk menentukan class dan event yang digunakan dan dimasukkan ke dalam event table yang menggambarkan hubungan antara masingmasing class dan event. Selanjutnya menentukan hubungan antar masing-masing class dalam sebuah class diagram. Setelah itu membuat statechart yang merupakan alur hidup dari masing-masing class yang ada pada sistem tersebut. Menentukan Application Domain, yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan yang dilakukan sistem untuk dapat menyelesaikan masalah pada problem domain. Langkah - langkah dalam menentukan application domain ini, yaitu:
58 1. Membuat Use Case Diagram. Use Case digunakan untuk menggambarkan pola interaksi antara sistem dengan actor. 2. Dari Use Case Diagram dibuat Use Case Description dari setiap use case yang ada. Use Case Description ini menjelaskan mengenai kegiatan atau kejadian yang akan terjadi di dalam suatu sistem dan fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem. 3. Membuat sequence diagram. Diagram ini menggambarkan ringkasan mengenai jalannya sistem yang akan dirancang nanti. Sequence diagram dibuat berdasarkan setiap use case yang ada didalam use case diagram. 4. Membuat suatu Function List berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di dalam use case description. 5. Dari Function list tersebut kemudian ditentukan fungsi-fungsi tersebut masuk ke dalam kategori fungsi yang bagaimana, apakah fungsi read, update, signal, atau compute. 6. Lalu dari fungsi-fungsi yang ada pada function list (daftar fungsi) ditentukan kompleksitasnya. Kompleksitas sistem dapat bersifat simple, medium, complex dan very complex. 7. Untuk setiap fungsi yang bersifat complex dan very complex, maka harus dibuat deskripsi fungsi. Deskripsi fungsi ini bertujuan untuk lebih memahami fungsi tersebut, dan mengetahui seberapa kompleks fungsi tersebut untuk dikembangkan di dalam sistem.
59 8. Membuat Navigation Diagram yang menggambarkan hubungan antar Interface atau tampilan layer dari sistem yang dikembangkan. Membuat Architectural Design dengan menentukan komponen-komponen sistem yang akan dirancang ke dalam component diagram. Selain itu juga menggambarkan deployment diagram, yaitu diagram yang menggambarkan bagaimana komponenkomponen di deploy dalam infrastruktur sistem. Membuat Component Design dengan dibuatnya revised class diagram dengan melakukan revisi class diagram yang sebelumnya. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data-data yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan 3 cara yaitu melakukan observasi pada PT. Global Inovasi Indonesia, melakukan wawancara pada karyawan dan manajer pada perusahaan, dan melakukan studi pustaka. 1. Observasi Pada kegiatan observasi lapangan, dilakukan penelitian pendahuluan serta identifikasi masalah. Setelah mengetahui kendala apa yang dihadapi, maka dilakukan peninjauan terhadap persediaan yang dilakukan pada perusahaan. 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam analisa dan perhitungan persediaan. Wawancara dilakukan dengan manajer dan karyawan perusahaan. 3. Studi Pustaka
60 Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku teks yang tersedia atau melalui internet sebagai dasar penyelesaian masalah dan menambah pengetahuan mengenai topik sistem persediaan.