BAB IV PENYAJIAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

Distribusi Frekuensi

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

Penyajian Data. Ilham Rais Arvianto, M.Pd Hp : Statistika Pertemuan 2

Statistika & Probabilitas. Pancaran Frekuensi

Penyajian Data. Teori Probabilitas

STATISTIKA & PROBABILITAS. PANCARAN FREKUENSI

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Ika Sari, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB III DISTRIBUSI FREKUENSI

PENYAJIAN DATA. Firmansyah, S.Kom. MODUL 2

STATISTIKA 1. Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB V UKURAN LETAK. Statistika-Handout 5 26

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

DISTRIBUSI FREKUENSI. Jurusan Akupunktur Poltekkes Kemenkes Surakarta Oleh: Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Retno Puji Astuti, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Statistik Farmasi 2015

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

Pokok Bahasan: MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS. Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive.

BAB 2 DISTRIBUSI FREKUENSI

STATISTIK 1. PENDAHULUAN

Susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekwensi menyajikan keterangan

KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

Pengumpulan & Penyajian Data

DISTRIBUSI FREKUENSI. Luvy S. Zanthy, S.P.,M.Pd. STATISTIKA DASAR 1

3/16/2015. Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi. Berdasarkan Sumber. Berdasarkan Sifatnya. Berdasar Cara Memperoleh. Langkah Statistik Deskriptif

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Variabel terbagi 2 :

Distribusi Frekuensi : Pengelompokkan data dalam beberapa kelas sehingga ciri-ciri penting data tsb dapat segera terlihat

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi. Ridwan Efendi

STATISTIK DAN STATISTIKA

STATISTIKA. A Pengertian Statistik dan Statistika. B Populasi dan Sampel. C Pengertian Data PENGERTIAN STATISTIKA, POPULASI, DAN SAMPEL

Distribusi Frekuensi : Dari suatu gugus data dapat dibentuk beberapa Tabel Distribusi Frekuensi

STAND N AR R K OMP M E P T E EN E S N I:

Tabel Distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi. Pertemuan ke-4. by: Winda Aprianti

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

Distribusi Frekuensi. Frekuensi (Banyaknya pemunculan pengamatan)

Penyajian Data dan Distr t i r busi F r F e r ku k ensi

: Purnomo Satria NIM : PENDISKRIPSIAN DATA

STATISTIK EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta. Nisrina Anzilla

BAB 2 PENYAJIAN DATA

Bagian 1 Sistem Bilangan

SESI 2 STATISTIK BISNIS

TEKNIK PENGOLAHAN SKOR HASIL EVALUASI

STATISTIK DAN STATISTIKA

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

BAB III METODE PENELITIAN

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b

Distribusi Frekuensi

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

BAB 2 DATA DAN PENGORGANISASIANNYA:

DISTRIBUSI FREKUENSI

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Memahami cara memperoleh data yang baik, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, dan menyusun data.

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2012

PENILAIAN ACUAN NORMA

Penyajian data histrogram

BAB V BILANGAN PECAHAN

Statistika 1 Fitri Yulianti, SP. MSi

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

HISTOGRAM DAN DIAGRAM PARETO

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

Laporan Tugas dan Quiz Statistik Deskriptif. 1. Berikan penjelasan secara singkat apa yang dimaksud dengan:

MODUL STATISTIKA KELAS : XI BAHASA. Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

BAB II PENYAJIAN DATA

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

PEMBAHASAN SOAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012

DIAGRAM SERABI S-2 dan S-3 SMU S-1

Statistika Pendidikan

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1991 Matematika

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

MODUL 2. STATISTIK BISNIS

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

MODUL 2 penyajian data

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

Penyajian Data Bab 2 PENGANTAR. Tujuan:

ANALISIS DATA DALAM STATISTIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

4. Jika dari 100 data diperoleh data terendah 15 dan data tertinggi 84, maka banyaknya kelas adalah. A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

Transkripsi:

BAB IV PENYAJIAN DATA Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh, baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara, angket, tes maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan tersebut menarik untuk dibaca dan mudah dipahami isinya. Penyajian data dapat dilakukan dengan berbagi cara, diantaranya adalah: A. Pembuatan Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi adalah suatu cara penyajian data ke dalam bentuk tabel. Data yang diperoleh tersebut diurutkan dari skor/nilai tertinggi menuju terendah, atau sebaliknya, dari terendah menuju tertinggi. 1. Distribusi Tunggal Yang dimaksud distribusi tunggal adalah: Tampilan skor data dalam bentuk tabel secara tunggal Jarak sebaran (range) 15 Jarak sebaran = skor tertinggi skor terendah Contoh: Data nilai matematika 45 siswa 6 6 7 5 10 9 10 4 4 5 5 5 7 7 7 5 8 7 8 8 9 9 4 4 7 6 6 6 6 6 4 6 4 4 9 5 6 6 5 5 6 5 6 6 6 Jika jarak sebar = 10 4 + 1 = 7, maka data tersebut harus disusun dalam tabel distribusi tunggal sebagai berikut: 46

Tabel 4.1: Data nilai matematika 45 siswa No Nilai Frekuensi 1 4 7 2 5 9 3 6 14 4 7 6 5 8 3 6 9 4 7 10 2 Jumlah 45 2. Distribusi Kelompok Tampilan skor data dalam tabel secara kelompok / interval Jarak sebar (range) > 15 Cara membuat tabel distribusi kelompok: - Menentukan jumlah kelas, dapat dilakukan dengan 3 cara: o Berdasar pengalaman Menurut Sugiyono, 2003, julah kelas ideal adalah antara 6 15, namun menurut Tulus Winarsunu, 2002, adalah 4 10 kelas o o Dengan cara membaca grafik Dengan rumus Sturges K = 1 + 3.3 log n dimana: K = jumlah kelas 47

n = jumlah data Catatan: berapapun angka di belakang koma, dibulatkan keatas - Menentukan interval Range Interval= Kelas Contoh: skor bahasa Inggris 50 siswa 68 62 54 70 48 45 55 54 47 63 58 79 38 66 73 48 44 64 59 67 35 33 28 64 56 25 33 48 43 70 50 34 54 48 57 54 56 68 40 38 52 46 36 68 75 50 39 44 50 42 Jumlah kelas ditentukan berdasar cara no 1, yaitu 11, maka Interval = Range ( 79 25) 1 = = 5 kelas 11 Maka dapat disusun tabel distribusi kelompok sebagai berikut: Tabel 4.2: data nilai bahasa Inggris 50 mahasiswa No Interval Frekuensi 1 75-79 2 2 70-74 3 3 65-69 5 4 60-64 4 5 55-59 6 48

6 50-54 8 7 45-49 7 8 40-44 5 9 35-39 5 10 30-34 3 11 25-29 2 Jumlah 50 yaitu: Dari tabel 4.2 di atas, terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui, Ujung Kelas : nilai-nilai yang terdapat dalam suatu kelas. Contoh: pada kelas 1: ujung bawah= 75, ujung atas= 79 Pada kelas 2: ujung bawah= 70, ujung atas= 74 Batas Kelas, memiliki ketentuan: - untuk data dengan ketelitian sampai satuan, maka Batas bawah = ujung bawah-0.5, sedangkan Batas atas = ujung atas + 0.5 Contoh: pada kelas 1, batas bawah = 75-0.5 = 74.5 batas atas = 79 + 0.5 = 79.5 - untuk data dengan ketelitian sampai satu desimal, maka Batas bawah = ujung bawah-0.05, sedangkan batas atas = ujung atas + 0.05 Titik Tengah Kelas: Nilai yang dianggap mewakili kelas tersebut. Disebut juga Nilai Tengah Kelas atau Rataan Kelas. 49

Titik Tengah = ½ (batas bawah+batas atas) atau ½ (ujung bawah+ujung atas) Contoh: pada kelas 1, Titik tengah = ½ (75+79) = 77 Frekuensi Kumulatif (FK) = Frekuensi kelas+frekuensi kelas yang lebih besar Contoh: Untuk data distribusi tunggal, FK1 = 7, FK2 = 7+9, FK3 = 7+9+14 dst Untuk data distribusi kelompok, FK11 = 2, FK10 = 2+3, FK9 = 2+3+5 dst FrekuensiKumulatif Persentase Kumulatif (PK) = X100 n Contoh: untuk data distribusi tunggal (maupun kelompok sama) PK1 = FK1 X n 7 100 = X 100 = 15.5 45 Tingkat Persentil (TP) Dibuat untuk mengetahui kedudukan sebuah skor dalam kelompoknya Fb Untuk distribusi tunggal, TP = X100, dimana: n Fb = frekuensi kumulatif kelas sebelumnya N = jumlah subjek data 100 = bilangan tetap 7 Contoh, pada tabel 4, TP2 = X 100 15. 5 45 50

Fb 0.5Fp Untuk distribusi kelompok, TP = X100, dimana: n Fp = frekuensi kelas yang dihitung 30 0.5(6) Contoh, pada tabel 5, TP5 = X 100 66 50 Sehingga, untuk data distribusi tunggal maupun kelompok, jika dihitung secara keseluruhan titik tengah (TT), frekuensi kumulatif (FK), persentase kumulatif (FK), dan tingkat persentil (TP), dapa dilihat pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.4: contoh penghitungan FK, PK, dan TP No Nilai Frekuensi FK PK TP 1 4 7 7 15.5 0 2 5 9 16 35.5 15.5 3 6 14 30 66.7 35.5 4 7 6 36 80 66.7 5 8 3 39 86.7 80 6 9 4 43 95.5 86.7 7 10 2 54 100 95.5 Jumlah 45 51

Tabel 4.5: Contoh penghitungan TT, FK, PK, dan TP No Interval Frekuensi TT FK PK TP 1 75-79 2 77 50 100 98 2 70-74 3 72 48 96 93 3 65-69 5 67 45 90 85 4 60-64 4 62 40 80 76 5 55-59 6 57 36 72 66 6 50-54 8 52 30 60 52 7 45-49 7 47 22 44 45 8 40-44 5 42 15 30 25 9 35-39 5 37 10 20 15 10 30-34 3 32 5 10 7 11 25-29 2 27 2 4 2 Jumlah 50 B. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram / Grafik Merupakan lanjutan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi Lebih menarik, karena data-data tersebut tersaji dalam bentuk visual dan lebih komunikatif 1. Histogram / Diagram Batang o Merupakan sebuah grafik frekuensi yang menyajikan data-data dalam bentuk kolom empat persegi panjang yang digambarkan dari kiri ke kanan. 52

o Alas empat persegi panjang tersebut merupakan kelas/interval/titik tengah data yang bersangkutan. o Semakin tinggi tangga / gambar empat persegi panjang, semakin tinggi frekuensi pemunculan data. o Cara membuat histogram: - buat 2 garis, horizontal dan vertikal yang membentuk sudut 90 0 - Garis horizontal (X): penyebaran skor data/kelas dari distribusi tunggal/kelompok.sedangkan garis vertikal (Y): frekuensi pemunculan data. - Buat titik-titik pada garis vertikal, diisi dengan angka-angka yang menunjukkan frekuensi data. - Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis yang membentuk empat persegi panjang. - Contoh histogram dari tabel 7: 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 27 32 37 42 47 52 57 62 67 72 77 Gambar 4. 1: nilai bahasa Inggris 50 mahasiswa. 2. Diagram Garis Biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bisa naik dan bisa turun. Hal ini akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertikal yang menunjukkan jumlah (frekuensi) dan garis mendatar menunjukkan variabel tertentu. 53

Yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram garis adalah ketepatan membuat skala pada garis vertikal yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. Contoh: perkembangan suhu badan pasien yang diukur tiap jam dalam satuan 0 C 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 jam 6 jam 7 jam 8 jam 9 jam 10 Gambar 4.2: perkembangan suhu badan pasien 3. Diagram Lingkaran Digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: Buatlah lingkaran dengan jari-jari disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kepentingan ini, data telah dinyatakan dalam persen, oleh karena itu setiap 1% akan memerlukan 360 0 :100=3.6 0 (ingat luas lingkaran=360 0 ). Besar sudut irisan sebanding dengan nilai data Contoh: biaya hidup tiap bulan siswa SMU terbagi dalam 5 pos: Pos A: SPP : 25%, berarti 25 X 3.6 = 90 0 Pos B: Buku : 12.5%, berarti 12.5 X 3.6 = 45 0 54

Pos C: Ekstra kurikuler : 12.5%, berarti 12.5 X 3.6 = 45 0 Pos D: Makan : 37.5%, berarti 37.5 X 3.6 = 135 0 Pos E: Lain-lain : 12.5%, berarti12.5 X 3.6 = 45 0 A B C D E Gambar 4. 3: biaya hidup tiap bulan siswa SMU 4. Diagram Lambang Merupakan suatu penyajian data yang menggunakan gambar atau lambang, dimana setiap satuan tertentu dibuat sebuah lambang yang sesuai dengan macam datanya. Contoh: jumlah gedung sekolah di wilayah Solo dari tahun 1995 1999 1995 1996 sekolah 1997 : 5 gedung 55

1998 1999 Keterangan: 1995 = 10 buah, 1996 = 12 buah, 1997 = 15 buah, 1998 = 20 buah 1999 = 24 buah Gambar 4.4: jumlah gedung sekolah di Solo tahun 1995 1999 56