BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

SURVEY PENJUALAN ECERAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

PENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA

Teknik Proyeksi Bisnis (Forecasting)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

SURVEI PENJUALAN ECERAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

BAB IV PENGOLAHAN DATA

TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diberikan oleh rumah sakit, membuat masyarakat kini lebih

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

SURVEI PENJUALAN ECERAN

Teknik Pengolahan Data

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

BAB IV PEMBAHASAN. PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

Laporan Keuangan Koperasi SmadaBaya 90 Periode Tahun 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2017

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Total Hasil Penjualan

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SURVEI PENJUALAN ECERAN

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis

PERKEMBANGAN HARGA BBM 1 APRIL 2016

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan

Nama : Rian Surya Aji NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Martani, SE, MM.,

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2015

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)

HASIL DAN PEMBAHASAN . BP D-1

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2017

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

Exponential Smoothing with Damped Trend Arum H. Primandari

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

Update BoM/POAMA NCEP/NOAA. Jamstec J ul (Prediksi BMKG (Indonesia. La Nina. moderate.

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya.

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

STATISTIK DISTRIBUSI

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KEMEJA PADA TOKO G & N DI BEKASI


X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

SURVEI PENJUALAN ECERAN

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard atas pelanggan terbesar PT Andalan Multi Kencana yaitu PT Thiess periode April 2012 - Maret 2013 seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Data tersebut kemudian dikelompokkan menjadi data aktual permintaan berdasarkan pelanggan terbesar PT Andalan Multi Kencana yaitu PT Thiess untuk daerah Muaralawa, fast moving item dan nilai konsumsi terbesar. Pemilihan daerah Muaralawa ini dikarenakan pada daerah tersebut terdapat suku cadang filter fleetguard yang memiliki nilai konsumsi terbesar, dimana rumus untuk menentukan nilai konsumsi tersebut adalah sebagai berikut: Hasil perhitungan nilai konsumsi 1 tahun terakhir suku cadang filter fleetguard untuk fast moving item daerah Muaralawa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Nilai Konsumsi Fast Moving Item Filter Fleetguard Muaralawa No. Daerah Keterangan No. Part Filter Harga Beli/Unit (Rp) Total Permintaan Aktual (Unit) Nilai Konsumsi (Rp) 1 MLW FAST MOVING ITEM HF6097 82,650 1 82,650 2 MLW FAST MOVING ITEM HF6202 119,035 3 357,105 3 MLW FAST MOVING ITEM HF6553 274,835 16 4,397,360 4 MLW FAST MOVING ITEM LF667 55,955 2 111,910 5 MLW FAST MOVING ITEM HF6319 259,350 176 45,645,600 6 MLW FAST MOVING ITEM LF777 114,760 8 918,080 7 MLW FAST MOVING ITEM AF25468 337,915 1,294 437,262,010 8 MLW FAST MOVING ITEM AF25627 427,880 2,407 1,029,907,160 9 MLW FAST MOVING ITEM HF28978 607,335 1,182 717,869,970 10 MLW FAST MOVING ITEM HF35255 75,905 2,496 189,458,880 11 MLW FAST MOVING ITEM LF747 99,370 253 25,140,610 12 MLW FAST MOVING ITEM LF9018 294,595 2,807 826,928,165 Total 3,278,079,500 Dengan perhitungan nilai konsumsi maka didapatkan suku cadang yang mempunyai nilai konsumsi tertinggi 1 tahun terakhir untuk daerah Muaralawa yaitu suku cadang AF25627. Setelah itu dilakukan perhitungan persentase nilai konsumsi sebagai landasan perhitungan diagram pareto dalam penentuan suku cadang prioritas. 16

17 Tabel 4.2 Persentase Nilai Konsumsi Filter Fleetguard No. No. Part Filter Nilai Konsumsi (Rp) Persentase Persentase Kumulatif 1 AF25627 1,029,907,160 31% 31% 2 LF9018 826,928,165 25% 57% 3 HF28978 717,869,970 22% 79% 4 AF25468 437,262,010 13% 92% 5 HF35255 189,458,880 6% 98% 6 HF6319 45,645,600 1% 99% 7 LF747 25,140,610 1% 100% 8 HF6553 4,397,360 0% 100% 9 LF777 918,080 0% 100% 10 HF6202 357,105 0% 100% 11 LF667 111,910 0% 100% 12 HF6097 82,650 0% 100% Total 3,278,079,500 100% Setelah perhitungan persentase nilai konsumsi suku cadang filter fleetguard, maka dilakukan metode diagram pareto sebagai landasan pemilihan prioritas penyelesaian permasalahan. Gambar 4.1 Diagram Pareto Suku Cadang Prioritas Filter Fleetguard Dari gambar diagram pareto di atas, maka didapatkan suku cadang prioritas yaitu suku cadang filter fleetguard AF25627. 4.1.2 Perhitungan Peramalan Perhitungan peramalan yang dilakukan untuk suku cadang filter fleetguard AF 25627 ini menggunakan metode perusahaan yang belum terstandarisasi serta model peramalan dengan mempertimbangkan pengaruh musiman dalam data permintaan: 4.1.2.1 Model Peramalan dengan Metode Perusahaan Model peramalan yang digunakan oleh perusahaan PT Andalan Multi Kencana merupakan metode dengan cara mereka sendiri dan belum terstandarisasi, perusahaan menyebut metode peramalan ini sebagai metode dua kali peramalan akhir (2 x Final Forecast). Adapun langkah-langkah serta rumus-rumus yang digunakan

oleh perusahaan PT Andalan Multi Kencana dalam melakukan peramalan permintaan untuk 1 tahun ke depan adalah sebagai berikut: 1) Mengelompokkan permintaan aktual 1 tahun terakhir dengan kriteria masingmasing kelompok adalah sebagai berikut: C : Jumlah permintaan aktual selama 4 bulan pertama. B : Jumlah permintaan aktual selama 4 bulan kedua. A : Jumlah permintaan aktual selama 4 bulan ketiga. Sehingga jika dilakukan perhitungan berdasarkan permintaan aktual filter fleetguard AF25627 pada bulan April 2012 Maret 2013 pada Lampiran 1, perhitungannya menjadi sebagai berikut: C : 191 + 115 + 276 + 191 = 773 B : 163 + 278 + 286 + 198 = 925 A : 207 + 66 + 153 + 283 = 709 2) Hasil dari pengelompokan di atas kemudian dianalisis dengan beberapa kondisi sebagai berikut: Up Trend : Kondisi dimana A > B > C Down Trend : Kondisi dimana A < B < C Mortality : Jika tidak ada diantara 2 kondisi di atas (A > B < C, A < B > C) Maka jika dilihat dari hasil perhitungan di atas, kondisinya adalah mortality, dimana A < B > C. 3) Selanjutnya dari hasil analisis tersebut, kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan kondisi yang terjadi: Up Trend : A / 4 Down Trend : (A + B) / 8 Mortality : (A + B + C) / 12 Dari hasil analisis langkah kedua di atas didapatkan kondisi yang terjadi adalah mortality, sehingga perhitungannya menjadi: Mortality : (709 + 925 + 773) / 12 = 200. 583 201 (Final Forecast) 4) Kemudian hasil dari final forecast di atas dihitung untuk dijadikan 2FF (2 x Final Forecast) dengan rumus sebagai berikut: 2FF = (FF + jumlah permintaan aktual selama 1 tahun terakhir) / 12 = (201 + 2407) / 12 = 217.333 217 Sehingga peramalan permintaan untuk filter fleetguard AF25627 selama 1 tahun ke depan setiap bulannya adalah sebesar 217 unit. 4.1.2.2 Model Peramalan dengan Mempertimbangkan Pengaruh Musiman (Seasonal Variation) dalam Data Permintaan Pemilihan metode ini dikarenakan metode ini merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meramalkan permintaan selama 1 tahun ke depan serta metode ini juga digunakan jika pola data permintaan menunjukkan fluktuasi musiman dengan kecenderungan menaik tiap tahunnya. Sedangkan jika menggunakan metode Moving Average, Weighted Moving Average dan Exponential Smoothing hanya dapat meramalkan permintaan untuk 1 bulan ke depan serta hanya dapat digunakan jika pola data permintaan menunjukkan fluktuasi musiman tanpa ada kecenderungan menaik. Berikut rincian permintaan aktual filter fleetguard AF25627 Tahun 2010-2013: Tabel 4.3 Permintaan Aktual Filter Fleetguard AF25627 Tahun 2010-2013 18

19 Bulan Permintaan Aktual Tahun 2010-2011 Tahun 2011-2012 Tahun 2012-2013 April 109 151 191 Mei 42 80 115 Juni 187 233 276 July 108 151 191 Agustus 40 104 163 September 163 223 278 Oktober 173 232 286 November 103 153 198 Desember 118 164 207 Januari 0 28 66 Februari 46 101 153 Maret 196 241 283 Untuk melihat pola data permintaan yang terjadi dari tiga tahun sebelumnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar 4.2 Pola Data Permintaan Aktual Filter Fleetguard AF25627 Peramalan permintaan selama 1 tahun ke depan diperlukan untuk melihat perbandingan biaya sistem persediaan yang akan terjadi dengan beberapa skenario yang telah ditentukan dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun rumus-rumus yang berkaitan dengan metode ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Perhitungan Indeks Musim Permintaan Filter Fleetguard AF25627

20 Bulan Permintaan Aktual Rata-rata Permintaan Rata-rata Permintaan Indeks Tahun 2010-2011 Tahun 2011-2012 Tahun 2012-2013 2010-2013 Per Bulan Musim (1) (2) (3) (4) (5) = {(2) + (3) + (4)} / 3 (6) (7) = (5) / (6) April 109 151 191 150 154 0.976 Mei 42 80 115 79 154 0.513 Juni 187 233 276 232 154 1.506 July 108 151 191 150 154 0.974 Agustus 40 104 163 102 154 0.665 September 163 223 278 221 154 1.437 Oktober 173 232 286 230 154 1.496 November 103 153 198 151 154 0.983 Desember 118 164 207 163 154 1.058 Januari 0 28 66 31 154 0.203 Februari 46 101 153 100 154 0.649 Maret 196 241 283 240 154 1.558 Total - - - 1851-12.02 Rata-rata - - - 1851 / 12 = 154 - - Setelah dilakukan perhitungan indeks musim, maka dilakukan perhitungan analisis garis kecenderungan. Perhitungan analisis garis kecenderungan ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Dari perhitungan analisis garis kecenderungan maka diperoleh persamaan garis lurus sebagai berikut: Sedangkan untuk nilai a: Maka, persamaan garis lurusnya menjadi: Setelah didapat persamaan garis lurus, maka dilakukan perhitungan nilai ramalan dengan cara dikoreksi melalui rumus di bawah ini: Rincian perhitungan nilai ramalan yang telah dikoreksi dapat dilihat pada Lampiran 5. Jika data aktual permintaan dan nilai ramalan dalam Lampiran 5 ditebarkan dalam grafik, maka akan menjadi seperti berikut ini:

21 Gambar 4.3 Nilai Aktual dan Ramalan Permintaan Filter Fleetguard AF25627 4.1.3 Perhitungan Biaya Sistem Persediaan Pada perhitungan biaya sistem persediaan ini dilakukan untuk melihat perbandingan biaya sistem persediaan yang akan terjadi melalui 4 skenario yang telah ditentukan oleh penulis dengan skenario yang dilakukan oleh perusahaan. Skenario-skenario yang ditentukan adalah sebagai berikut: 1. Pengadaan = Peramalan 2. Pengadaan Rata-rata 3. Pengadaan Setiap 2 Bulan Sekali 4. Pengadaan Setiap 4 Bulan Sekali Dalam hal ini juga diperhitungkan jumlah stok setiap bulannya, yang mana jika terjadi kekurangan stok pada bulan tertentu maka diperlukan pemesanan khusus untuk memenuhi permintaan di bulan tersebut. Munculnya pemesanan khusus tersebut mengakibatkan adanya biaya pesan khusus yang wajib diperhitungkan sebagai komponen tambahan dalam perhitungan total biaya sistem persediaan. Sehingga biaya-biaya yang terkait dengan sistem persediaan menjadi: biaya pesan, biaya pesan khusus dan biaya simpan. Dimana biaya pesan menurut perusahaan diperoleh dari: Dan untuk biaya pesan khususnya adalah sebagai berikut: sedangkan untuk biaya simpan: Sehingga perhitungan biaya sistem persediaannya menjadi: Diketahui dari perusahaan untuk rincian harga beli AF25627 adalah sebagai berikut: Harga Beli Per Unit AF25627 = Rp. 427,880. Harga Beli Khusus Per Unit AF25627 = Rp. 513,475. 4.1.3.1 Skenario 1 Pengadaan = Peramalan Pada skenario 1 ini, pengadaan barang dilakukan tiap bulan sekali dan sesuai dengan jumlah peramalan permintaan yang telah dilakukan. Hal ini menyebabkan

tidak adanya jumlah stok tiap bulannya, tidak adanya biaya pesan khusus dan juga tidak adanya biaya simpan. Sehingga menghasilkan total biaya persediaan sebesar = Rp. 15,703,196. Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Perhitungan Biaya Persediaan Filter Fleetguard AF25627 Skenario 1 Peramalan Jumlah Biaya Pesan Total Biaya Periode Pengadaan Biaya Pesan Biaya Simpan Musiman Stok Khusus Persediaan Apr-13 220 220 0 1,176,670 0 0 1,176,670 May-13 117 117 0 625,775 0 0 625,775 Jun-13 349 349 0 1,866,627 0 0 1,866,627 Jul-13 229 229 0 1,224,807 0 0 1,224,807 Aug-13 159 159 0 850,412 0 0 850,412 Sep-13 349 349 0 1,866,627 0 0 1,866,627 Oct-13 368 368 0 1,968,248 0 0 1,968,248 Nov-13 245 245 0 1,310,383 0 0 1,310,383 Dec-13 268 268 0 1,433,398 0 0 1,433,398 Jan-14 52 52 0 278,122 0 0 278,122 Feb-14 169 169 0 903,897 0 0 903,897 Mar-14 411 411 0 2,198,234 0 0 2,198,234 Total 2,936 2,936 0 15,703,196 0 0 15,703,196 4.1.3.2 Skenario 2 Pengadaan Rata-rata Di skenario 2 ini pengadaan barang dilakukan setiap bulan dengan cara mengambil rata-rata dari total peramalan permintaan: 22 Sehingga jika dilihat rinciannya akan menjadi seperti tabel berikut ini:

23 Tabel 4.6 Perhitungan Biaya Persediaan Filter Fleetguard AF25627 Skenario 2 Peramalan Jumlah Biaya Pesan Total Biaya Periode Pengadaan Biaya Pesan Biaya Simpan Musiman Stok Khusus Persediaan Apr-13 245 220 25 1,176,670 0 401,138 1,577,808 May-13 245 117 153 625,775 0 2,454,962 3,080,736 Jun-13 245 349 49 1,866,627 0 786,230 2,652,856 Jul-13 245 229 65 1,224,807 0 1,042,958 2,267,764 Aug-13 245 159 151 850,412 0 2,422,871 3,273,282 Sep-13 245 349 47 1,866,627 0 754,139 2,620,765 Oct-13 245 368-76 1,968,248 487,801 0 2,456,049 Nov-13 245 245 0 1,310,383 0 0 1,310,383 Dec-13 245 268-23 1,433,398 147,624 0 1,581,022 Jan-14 245 52 193 278,122 0 3,096,782 3,374,904 Feb-14 245 169 269 903,897 0 4,316,240 5,220,136 Mar-14 245 411 103 2,198,234 0 1,652,687 3,850,920 Total 2,940 2,936 956 15,703,196 635,425 16,928,003 33,266,624 Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa pada bulan Oktober dan Desember 2013 terjadi kekurangan stok sebesar 76 dan 23 unit. Hal ini mengakibatkan munculnya biaya pesan khusus sebesar Rp. 487,801 dan Rp. 147,624. Dengan terjadinya kekurangan stok tersebut maka biaya simpan menjadi 0, sehingga total biaya persediannya menjadi Rp. 33,266,624. 4.1.3.3 Skenario 3 Pengadaan Setiap 2 Bulan Sekali Pada skenario 3 ini pengadaan barang dilakukan setiap 2 bulan sekali, dimana tidak terdapat kekurangan stok. Sehingga total biaya persediannya menjadi Rp. 38,215,033. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Perhitungan Biaya Persediaan Filter Fleetguard AF25627 Skenario 3 Peramalan Jumlah Biaya Pesan Total Biaya Periode Pengadaan Biaya Pesan Biaya Simpan Musiman Stok Khusus Persediaan Apr-13 337 220 117 1,176,670 0 1,877,324 3,053,994 May-13 117 0 625,775 0 0 625,775 Jun-13 578 349 229 1,866,627 0 3,674,420 5,541,046 Jul-13 229 0 1,224,807 0 0 1,224,807 Aug-13 508 159 349 850,412 0 5,599,880 6,450,291 Sep-13 349 0 1,866,627 0 0 1,866,627 Oct-13 613 368 245 1,968,248 0 3,931,148 5,899,396 Nov-13 245 0 1,310,383 0 0 1,310,383 Dec-13 320 268 52 1,433,398 0 834,366 2,267,764 Jan-14 52 0 278,122 0 0 278,122 Feb-14 580 169 411 903,897 0 6,594,701 7,498,597 Mar-14 411 0 2,198,234 0 0 2,198,234 Total 2,936 2,936 1,403 15,703,196 0 22,511,837 38,215,033

4.1.3.4 Skenario 4 Pengadaan Setiap 4 Bulan Sekali Pada skenario 4 ini pengadaan barang dilakukan setiap 4 bulan sekali, sehingga total biaya persediannya menjadi Rp. 95,048,194. Skenario ini merupakan skenario yang menghasilkan biaya persediaan paling besar diantara beberapa skenario yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Perhitungan Biaya Persediaan Filter Fleetguard AF25627 Skenario 4 Peramalan Jumlah Biaya Pesan Total Biaya Periode Pengadaan Biaya Pesan Biaya Simpan Musiman Stok Khusus Persediaan Apr-13 915 220 695 1,176,670 0 11,151,623 12,328,293 May-13 117 578 625,775 0 9,274,299 9,900,074 Jun-13 349 229 1,866,627 0 3,674,420 5,541,046 Jul-13 229 0 1,224,807 0 0 1,224,807 Aug-13 1,121 159 962 850,412 0 15,435,771 16,286,183 Sep-13 349 613 1,866,627 0 9,835,892 11,702,518 Oct-13 368 245 1,968,248 0 3,931,148 5,899,396 Nov-13 245 0 1,310,383 0 0 1,310,383 Dec-13 900 268 632 1,433,398 0 10,140,756 11,574,154 Jan-14 52 580 278,122 0 9,306,390 9,584,512 Feb-14 169 411 903,897 0 6,594,701 7,498,597 Mar-14 411 0 2,198,234 0 0 2,198,234 Total 2,936 2,936 4,945 15,703,196 0 79,344,998 95,048,194 4.1.3.5 Skenario Perusahaan Perusahaan selama ini melakukan pengadaan barang setiap 3 bulan sekali. Jika dilihat rinciannya, maka seperti tabel berikut ini: Tabel 4.9 Perhitungan Biaya Persediaan Filter Fleetguard AF25627 Skenario Perusahaan Peramalan Jumlah Biaya Pesan Total Biaya Periode Pengadaan Biaya Pesan Biaya Simpan 2FF Stok Khusus Persediaan Apr-13 651 217 434 1,160,625 0 6,963,747 8,124,372 May-13 217 217 1,160,625 0 3,481,874 4,642,498 Jun-13 217 0 1,160,625 0 0 1,160,625 Jul-13 651 217 434 1,160,625 0 6,963,747 8,124,372 Aug-13 217 217 1,160,625 0 3,481,874 4,642,498 Sep-13 217 0 1,160,625 0 0 1,160,625 Oct-13 651 217 434 1,160,625 0 6,963,747 8,124,372 Nov-13 217 217 1,160,625 0 3,481,874 4,642,498 Dec-13 217 0 1,160,625 0 0 1,160,625 Jan-14 651 217 434 1,160,625 0 6,963,747 8,124,372 Feb-14 217 217 1,160,625 0 3,481,874 4,642,498 Mar-14 217 0 1,160,625 0 0 1,160,625 Total 2,604 2,604 2,604 13,927,494 0 41,782,482 55,709,976 Dari tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa total biaya persediaan dengan skenario yang dilakukan perusahaan sebesar Rp. 55,709,976. Sehingga dapat ditarik 24

kesimpulan bahwa yang dapat memberikan total biaya sistem persediaan terkecil adalah melalui skenario 1 sebesar Rp. 15,703,196 dengan melakukan pengadaan barang setiap bulan sekali sesuai dengan nilai peramalan permintaan. 25