BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan: Metode peneltan pada dasarnya merupakan cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara lmah berart kegatan peneltan tu ddasarkan pada cr-cr kelmuan yatu rasonal, emprs, dan sstemats. Rasonal berart kegatan peneltan tu dlakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehngga terjangkau oleh penalaran manusa. Emprs berart cara-cara yang dlakukan tu dapat damat oleh ndera manusa, sehngga orang lan dapat mengamat dan mengetahu caracara yang dgunakan. (...). Sstemats artnya proses yang dgunakan dalam peneltan tu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersfat logs. Berdasarkan tujuan peneltan, metode peneltan yang akan dgunakan oleh penuls adalah Metode Verfkatf. Pengertan Metode Verfkatf menurut Et Rochaet (dalam Lastr Septandar, 2007: 44) adalah peneltan yang bertujuan untuk menguj hubungan varabel-varabel dar hpotess yang dajukan dserta dengan data emprs. Ay Kuntad (2003: 15) juga menyatakan bahwa Peneltan Verfkatf yatu peneltan yang bertujuan untuk menguj kebenaran lmu dan pengetahuan, atau dsebut pula peneltan yang bertujuan untuk menguj hpotess, yatu menguj adanya hubungan sebab akbat antara dua varabel atau lebh yang telah drumuskan sebaga hpotess.
33 3.2 Defns dan Operasonalsas Varabel 3.2.1 Defns Varabel Varabel peneltan adalah suatu atrbut atau sfat atau nla dar orang, objek, atau kegatan yang mempunya varas tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan dtark kesmpulannya (Sugyono, 2006: 32). Mendefnskan varabel bsa dartkan menentukan tngkatan tap varabel yang terkandung dalam mater peneltan. Peneltan n melbatkan dua macam varabel yatu: Varabel Bebas (Independent) dan Varabel Terkat (Dependent). Pengertan kedua varabel tersebut menurut Sugyono (2006: 33) yatu: Varabel bebas adalah merupakan varabel yang mempengaruh atau yang menjad sebab perubahannya atau tmbulnya varabel dependen (terkat). Varabel terkat merupakan varabel yang dpengaruh atau yang menjad akbat karena adanya varabel bebas. n adalah: Unsur yang menjad varabel bebas dan varabel terkat dalam peneltan 1) Varabel bebas: Rsk Based Captal, dnotaskan (X) 2) Varabel terkat: Tngkat Proftabltas, dnotaskan (Y) 3.2.2 Operasonalsas Varabel Berkut n adalah tabel operasonalsas varabel yang menggambarkan varabel, ndkator, dan skala varabel yang terlbat dalam peneltan n.
34 Tabel 3.1 Operasonalsas Varabel Varabel Konsep Varabel Indkator Skala Varabel Bebas (X): Rsk Based Captal Varabel Terkat (Y): Tngkat Proftabltas RBC adalah suatu ukuran yang mengnformaskan tngkat keamanan fnansal atau kesehatan suatu perusahaan asurans. Semakn besar raso kesehatan RBC sebuah perusahaan asurans, semakn sehat konds fnansal perusahaan tersebut. Proftabltas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapat laba, melalu semua kemampuan dan sumber yang ada sepert kegatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebaganya. Tngkat Solvabltas BTSM Laba sebelum Pajak Rata - rata Modal Sendr Raso Raso 3.3 Populas Sugyono (2006: 73) menyatakan Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas objek atau subjek yang mempunya kuanttas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk mempelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. Populas peneltan n adalah Perusahaan Asurans Kerugan yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa pada perode 2004-2007 yang telah menerbtkan Laporan Keuangan Trwulan secara lengkap yatu sebanyak 8 (delapan) perusahaan. Peneltan n melput seluruh perusahaan asurans kerugan yang menjad populas, oleh karena tu peneltan n merupakan peneltan populas. Hal n berdasarkan pendapat Suharsm Arkunto (2006: 130) bahwa:
35 Populas adalah keseluruhan subjek peneltan. Apabla seseorang ngn menelt semua elemen yang ada dalam wlayah peneltan, maka peneltannya merupakan peneltan populas. (...) Objek pada populas dtelt, haslnya danalss, dsmpulkan dan kesmpulan tu berlaku untuk seluruh populas. Tabel 3.2 berkut n menunjukan nama dan kode perusahaan asurans kerugan yang menjad populas peneltan. Tabel 3.2 Populas Peneltan No. Nama Perusahaan Kode 1 Asurans Bna Dana Artha, Tbk ABDA 2 Asurans Harta Aman Pratama, Tbk AHAP 3 Asurans Bntang, Tbk ASBI 4 Asurans Dayn Mtra, Tbk ASDM 5 Asurans Jasa Tana, Tbk ASJT 6 Asurans Ramayana, Tbk ASRM 7 Lppo General Insurance, Tbk LPGI 8 Pann Insurance, Tbk PNIN 3.4 Sumber Data dan Teknk Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data Sumber data dalam peneltan adalah subjek dar mana data dapat dperoleh. Apabla penelt menggunakan dokumentas, maka dokumen atau catatanlah yang menjad sumber data, sedang s dokumen/catatan adalah subjek peneltan atau varabel peneltan Suharsm Arkunto (2006: 129). Berdasarkan pengertan datas, sumber data peneltan n alah Laporan Keuangan Trwulan Perusahaan Asurans Kerugan untuk perode 2004-2007 yang terdr atas:
36 1) Neraca, 2) Laporan Laba Rug, serta 3) Catatan atas Laporan Keuangan yang memuat Laporan Perhtungan Batas Tngkat Solvabltas (Rsk Based Captal). Dengan demkan dapat dketahu bahwa peneltan n menggunakan data sekunder, yatu data yang dperoleh atau dkumpulkan oleh orang yang melakukan peneltan dar sumber-sumber yang telah ada (Iqbal Hasan, 2004: 19). Sumber data peneltan n juga termasuk dalam kategor data berkala (tme seres) yatu data yang terkumpul dar waktu ke waktu untuk memberkan gambaran perkembangan suatu kegatan atau keadaan (Iqbal Hasan, 2004: 200). 3.4.2 Teknk Pengumpulan Data Sesua dengan karakterstk data yang dperlukan, peneltan n menggunakan Dokumentas. Karena sepert yang dnyatakan Suharsm Arkunto (2006: 158) bahwa D dalam melaksanakan metode dokumentas, penelt menyeldk benda-benda tertuls sepert buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraruran, notulen rapat, catatan haran, dan sebaganya. Dokumentas peneltan n dlakukan dengan cara mengunduh Laporan Keuangan dar stus Bursa Efek Indonesa (www.dx.co.d). Kemudan dar dokumen Laporan Keuangan tersebut dklasfkaskan data yang berkatan dengan permasalahan yang dtelt.
37 3.5 Teknk Analss Data dan Rancangan Pengujan Hpotess 3.5.1 Teknk Analss Data J. Supranto (2005, 35) menyatakan bahwa analss data antara lan dapat berart memperhtungkan atau memperkrakan besarnya pengaruh secara kuanttatf dar perubahan suatu kejadan terhadap kejadan lannya. Sedangkan pengertan teknk analss data adalah rancangan untuk menganalss data yang telah dkumpulkan dar sumber-sumbernya, bak secara kualtatf maupun kuanttatf, secara statstk maupun non-statstk, deskrptf maupun nferensal (Harlasgunawan et.al., 2005: 23). Oleh karena tu, peneltan n menganalss data secara statstk parametrs, berdasarkan karakterstk data yang berbentuk raso. Terdapat beberapa teknk analss data dalam statstk parametrs, namun berdasarkan rumusan masalah dan tujuan peneltan, teknk analss data yang cocok dgunakan alah Analss Regres. Analss Regres dgunakan untuk mempredks, bagamana perubahan nla varabel dependen bla nla varabel ndependen dnakan atau dturunkan nlanya (Sugono, 2006: 149). Dnyatakan juga oleh Abdul Halm (2002: 244) bahwa: Analss regres berhubungan dengan stud mengena ketergantungan dar sebuah varabel dependen terhadap satu atau lebh varabel ndependen (Y) dengan tujuan untuk menaksr/meramal mean dar varabel dependen dengan dasar nla tertentu dar varabel penjelas (X) dalam populas yang sebenarnya.
38 Dengan menggunakan analss regres dapat dketahu: apakah perubahan berupa nak/turunnya nla Rsk Based Captal (varabel X) dapat mempengaruh kenakan/penurunan nla Tngkat Proftabltas (varabel Y). Untuk menentukan teknk analss regres yang palng tepat, terlebh dahulu dlakukan Uj Lnertas. Uj Lnertas dlakukan agar dketahu bentuk terdekat dar hubungan antara varabel X dan varabel Y. Uj Lnertas dlakukan dengan cara menyajkan data kedua varabel dalam sebuah dagram pencar. Sudjana (1997: 202) menyatakan, Dagram n melukskan ttk-ttk pada bdang (X, Y) yang tap ttk dtentukan oleh setap pasang (X, Y ). Agar lebh mudah dagram pencar dgambar menggunakan SPSS dengan formula Normal p-p Plot of Regressons Standardzed Resdual. Sudjana (1997: 202) menyatakan bahwa: Dengan menggunakan dagram (pencar) n kta dapat melhat apakah ada hubungan yang berart dantara kedua varabel tu. Apakah ada gejala bahwa letak ttk-ttk tu berada pada atau sektar gars lurus? Jka demkan halnya, cukup alasan bag kta untuk menduga bahwa antara varabel-varabel tu ada hubungan lner. Dalam hal lannya, antara varabel-varabel tu dduga terdapat hubungan non lner. Apabla dar dagram pencar dketahu bahwa ada hubungan lnear antara varabel X dan varabel Y, maka dgunakan Analss Regres Lner Sederhana sesua hubungan kausal antara satu varabel bebas dan satu varabel terkat. Namun jka tdak, maka dgunakan Analss Regres Non Lner. 3.5.2 Rancangan Pengujan Hpotess Harlasgunawan et.al. (2005: 23) menyatakan bahwa Rancangan uj hpotess adalah penentuan teknk-teknk pengujan secara statstk; sesua dengan
39 sfat analssnya apakah analss korelatf, komparatf, deskrptf, atau analss lannya. Sebagamana dsebutkan dalam teknk analss data, peneltan n menggunakan Analss Regres. Hasl dar analss regres n akan menjawab permasalahan peneltan sekalgus menguj kebenaran hpotess peneltan yang telah dajukan pada bab I. Apabla hasl uj lnertas menunjukkan bahwa terdapat hubungan lner maka langkah-langkah yang dlakukan adalah: 1) Menentukan persamaan Regres. Menentukan persamaan regres atau hubungan antara varabel X dan varabel Y dalam suatu persamaan matemats dapat menggunakan Metode Kuadrat Terkecl, menurut Sudjana (1997: 204) cara n danggap cukup bak dan serng dgunakan. Regres lner varabel Y atas X dapat dtulskan dalam bentuk persamaan: Y = a + b X (Sugono, 2006: 204). Untuk menentukan koefsen a dan b dapat dcar dengan rumus berkut n: ( Y )( X a = n 2 2 ) 2 X ( X ( X n X Y ( X )( Y ) b = 2 n X ( X ) )( X Y ) ) 2 (Sugono, 2006: 206) Dmana, X = Rsk Based Captal Y = Tngkat Proftabltas a = Harga Tngkat Proftabltas (Y) jka tdak memperhtungkan Rsk Based Captal (X = 0) b = Angka arah atau koefsen regres n = jumlah data
40 2) Menggambar gars regres. Gars regres varabel Y atas X dapat dgambarkan berdasarkan persamaan yang telah dtemukan. 3) Menympulkan hasl analss regres. Nla b dalam persamaan regres dsebut angka arah atau koefsen regres, Sugono (2006: 204) menyatakan bahwa b menunjukkan angka penngkatan ataupun penurunan varabel dependen yang ddasarkan pada varabel ndependen. Bla b (+) maka nak, dan bla b (-) maka terjad penurunan. Sudjana (1997: 208) juga menyatakan bahwa: Koefsen b merupakan koefsen arah gars regres tu. Dar matematka telah dketahu bahwa b menyatakan perubahan harga Y untuk setap pertambahan unt X. Jka b postf, maka gars regresnya condong ke sebelah kanan dan n mengakbatkan rata-rata pertambahan Y untuk setap unt X yang bertambah. Untuk b negatf, condongnya gars tu ke sebelah kr dan nla b n menyatakan rata-rata berkurangnya Y untuk setap pertambahan unt X. In berart dar nla koefsen regres (b), dapat dketahu arah pengaruh yang dberkan oleh penngkatan/penurunan Rsk Based Captal terhadap penngkatan/penurunan Tngkat Proftabltas. Apabla nla b (+), artnya terdapat pengaruh postf, dmana setap ada penngkatan nla Rsk Based Captal juga akan terjad penngkatan Tngkat Proftabltas. Sedangkan, apabla nla b (-), maka yang berlaku adalah setap penngkatan nla Rsk Based Captal akan dserta dengan penurunan Tngkat Proftabltas.
41 Dengan demkan hasl analss regres n akan menjawab rumusan masalah yang ke-3 (tga) sekalgus menjad penentu dterma atau dtolaknya hpotess peneltan. Dengan ketentuan: Hpotess Dterma, jka koefsen regres (b) bernla negatf (-), atau Hpotess Dtolak, jka koefssen regres (b) bernla postf (+).