BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian terlebih dahulu akan ditampilkan nilai pra siklus. Hasil yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Lokasi Sekolah dan Karakter Guru dan Siswa. Sekolah Dasar Negri No. 6 GEDUNG AIR TKB yang memiliki 14 kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Beberapa kelemahan dan kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran Pra Siklus, berhasil di identifikasi dengan teman sejawat. Kelemahan-kelemahan itu antara lain : 1 Penggunaan metode yang kuramg tepat sehingga siswa tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2 Pemanfaatan media pembelajaran yang kurang tepat, sehingga kurang menarik anak (Anak Pasif). Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas I semester I di SD N Bodeh Kec. Pucakwangi, Kab. Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan keopetensi dasar pengenalan konsep waktu. Hasil yang dicapai belum sesuai dengan harapan guru, tingkat ketuntasan belajar masih rendah. Adapun hasil belajar pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1 Hasil Belajar Kondisi awal Mata Pelajaran Matematika No Nilai Frekuensi Persen 1 100 0 2 90 1 10 % 3 80 2 20 % 4 70 1 10 % 5 60 2 20 % 6 50 3 30 % 7 40 1 10 % Jumlah 10 100 % Rata-rata 51 Belum Tuntas Pada tabel 1 tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas baru mencapai 54 dengan ketuntasan belajar sebanyak 4 orang siswa dengan tingkat 22

23 ketuntasan belajar mencapai 40 %. Dengan demikian dapat kiranya dikatakan bahwa hasil belajar pada kondisi awal belum berhasil mencapai tuntas belajar dan belum memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tersebut.untuk itu peneliti berusaha untuk mengadakan perbaikan pembelajaran dan merencanakan rancangan perbaikan pembelajaran.dalam 2 siklus. 4.2. Deskripsi Hasil Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Nopember 2011. Hasil penelitian ini diperoleh data-data sebagai berikut. 4.2.1. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini meliputi sebagai berikut. 1 Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran Penelitian Tindakan kelas. 2 Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru yang akan menjadi pengamat. 3 Mengadakan orientasi pra siklus kepada siswa untuk menginformasikan maksud dan tujuan penelitian ini. 4 Menyusun rencana pembelajaran. 5 Membuat alat peraga 6 Membuat alat evaluasi dan kunci jawaban 7 Menyusun instrumen observasi dan daftar siswa 4.2.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan yang direncanakan, adapun kegiatannya meliputi: 1 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan. 2 Mengadakan evaluasi akhir siklus. 3 Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa. 4 Memberi tugas sebagai pekerjaan rumah (PR). Dalam kegiatan pembelajaran ini, guru dapat melaksanakan kegiatan dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti kondisi pelaksanaan pembelajaran belum optimal, siswa masih kurang berminat,

24 motivasi belajar yang diberikan guru belum optimal dan alat peraga yang dipergunakan belum memadai. 4.2.3. Hasil Observasi 1 Observasi Terhadap Siswa Berdasarkan hasil observasi kepada siswa kelas I dimana pada siklus I diketahui bahwa perhatian siswa masih belum fokus terhadap materi pelajaran yang diberikan, motivasi belajar masih belum penuh sehingga siswa belum aktif dalan kegiatan pembelajaran. Dalam penggunaan alat peraga siswa belum begitu paham dengan peraga yang diberikan guru, sebagian besar siswa masih kebingungan mengerjakan soalsoal latihan tentang mengenal satuan waktu. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang diperoleh dalam siklus I. Adapun data perolehan hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Hasil Belajar Siklus 1 Mata Pelajaran Matematika No Nilai Frekuensi Persen 1 100 0 2 90 1 10 % 3 80 5 50 % 4 70 1 10 % 5 60 1 10 % 6 50 1 10 % 7 40 1 10 % Jumlah 10 100 % Rata-rata 71 Belum Tuntas Pada tabel 2 tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas baru mencapai 71 dengan ketuntasan belajar sebanyak 6 orang siswa dengan tingkat ketuntasan belajar mencapai 60 %. Dengan demikian dapat kiranya dikatakan

25 pada siklus I belum berhasil mencapai tuntas belajar dan belum memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tersebut. Hal ini diduga kuat oleh faktor perhatian siswa belum terfokus terhadap materi yang di ajarkan dan belum mengenanya strategi mengajar dilakukan guru terutama dalam penggunaan alat peraga gambar. Secara klasikal kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran konsep waktu baru mencapai 60 % dan yang telah menguasai materi dengan baik sebanyak 20 %. Banyaknya siswa yang cukup menguasai materi ada 40%, dan sebanyak 40 % siswa yang belum menguasai. Ada beberapa hal yang dapat dipaparkan dalam hal ini yaitu sebagai berikut. 1. Menjawab soal seluruhnya dengan benar sebanyak 0 siswa. 2. Menjawab soal 90 % dengan benar ada 1 orang siswa 3. Menjawab soal 80 % dengan benar sebanyak 5 siswa. 4. Menjawab soal 70 % dengan benar sebanyak 1 siswa. 5. Menjawab soal 60 % dengan benar sebanyak 1 siswa 6. Menjawab soal 50 % dengan benar masing-masing 1 orang. 7. Menjawab soal soal 40 % dengan benar sebanyak 1 orang. Berdasarkan hasil observasi kelas baik terhadap siswa dalam pembelajaran belum optimal, hal ini perlu ditingkatkan kembali oleh peneliti untuk melakukan pembelajaran yang lebih efektif, aktif dan keterlibatan siswa agar dioptimalkan. Hasil belajar yang masih rendah belum sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini, maka perlu dilanjutkan ke siklus II Hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran melalui PTK ini di ketahui bahwa kurangnya perhatian dan kurangnya kemampuan siswa pada materi pengenalan konsep waktu dengan media visual atau alat peraga gambar perlu direncanakan kembali dan dipertinggi motivasi belajar siswa serta guru perlu membuat variasi alat peraga sehingga menarik perhatian siswa. 2 Hasil Observasi terhadap Guru Peneliti oleh Pengamat Hasil observasi terhadap guru peneliti diperoleh data-data yang dapat dipaparkan dalam bab ini yaitu guru peneliti belum mengelola pembelajaran

26 dengan baik, guru dalam apersepsi perlu mengaktualisasikan secara jelas apaapa yang telah diketahui atau membuat siswa merasa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Alat peraga gambar yang digunakan guru peneliti, agar lebih menarik siswa diharapkan dibuat lebih berwarna warni dengan bentuk yang beragam agar siswa lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan peneliti di peroleh data berupa saran dimana peneliti agar memberikan bimbingan dan motivasi siswa dalam pengerjaan LKS, membimbing siswa yang masih kesulitan belajar dan mengelola kelas agar lebih kondusif. Pada tahap ini peneliti telah menyusun perencanaan dengan baik, alat peraga yang digunakan cukup baik, dan penguasaan materi pelajaran sangat bagus. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dapat dikatakan cukup baik, hanya saja peningkatan kemampuan siswa perlu ditingkatkan sehingga lebih menguasai materi yang diberikan. 4.2.4. Refleksi Berdasarkan hasil tes akhir siklus diketahui bahwa rata-rata kelas hasil belajar siswa pokok bahasan mengenal satuan waktu dengan alat peraga Gambar baru mencapai 6,4. Berdasarkan hasil observasi kelas baik terhadap guru peneliti maupun siswa dalam pembelajaran belum optimal, hal ini perlu ditingkatkan kembali oleh peneliti untuk melakukan pembelajaran yang lebih efektif, aktif dan keterlibatan siswa agar dioptimalkan. Hasil belajar yang masih rendah belum sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini, maka perlu dilanjutkan ke siklus II Adapun hal-hal dalam pembelajaran siklus I yang belum dapat dikatakan baik adalah dalam hal-hal berikut. a. Alat peraga yang digunakan perlu lebih bervariasi dan beragam. b. Frekuensi latihan soal perlu ditambah agar serapan materi dapat lebih banyak. c. Memberi kesempatan seluas-luasnya secara merata bagi siswa dalam mengerjakan soal di depan kelas.

27 d. Membimbing siswa yang masih kesulitan mengerjakan. e. Pemberian jumlah soal untuk PR perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa, antara yang pandai, cukup pandai dan kurang pandai sehingga tidak menjadi beban bagi siswa yang kurang pandai. 4.3. Deskripsi Hasil Siklus II 4.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan tanggal 28 Nopember 2011. Berdasarkan hasil refleksi I diketahu bahwa kondisi pembelajaran yang dilakukan perlu ada perubahan perubahan baik keaktifan siswa, minat dan motivasinya, hasil belajar siswa yang dicapai dan juga dalam hal kualitas pembelajarnnya. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini meliputi sebagai berikut. 1 Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran Penelitian Tindakan kelas. 2 Menyusun rencana pembelajaran, dengan melihat refleksi siklus I. 3 Membuat variasi dan jumlah alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran. 4 Mengadakan pencocokan kembali PR yang diberikan pada akhir siklus I 5 Menyusun alat evaluasi dan kunci jawaban. 6 Menyusun soal untuk tugas PR 4.3.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus II sesuai dengan yang direncanakan. Pada pelaksanaan siklus II mengalami kemajuan dari segi pembelajaran di mana siswa cukup aktif dan pembelajaran berlangsung dengan aktif pula. Kegiatan pelaksanaan ini meliputi: 1 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan. 2 Mengadakan evaluasi akhir siklus II. 3 Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa. 4 Memberi tugas sebagai pekerjaan rumah (PR).

28 4.3.3 Hasil Observasi 1 Observasi Tehadap Siswa Dari hasil observasi terhadap siswa pada siklus II ini, diperoleh data-data hasil observasi yang dipaparkan secara terperinci sebagai berikut. 1 Keaktifan mengerjakan soal didepan kelas yang mau tunjuk jari mencapai 9 anak atau sebesar 90 %. 2 Meningkatnya semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajarn mencapai 90 %. 3 Meningkatnya kemauan siswa untuk menyelesaikan sosl latihan terutama PR yang diberikan mencapi 85% telah mengerjakan seluruh soal. 4 Alat peraga yang dipergunakan guru dapat dipahami siswa dan siswa 5 dapat mengerjakan LKS dengan cukup antusias. Motivasi dan antusias siswa dalam menerima pelajaran dapat membantu siswa dalam menyerap materi pelajaran yang sedang diajarkan. Dalam penggunaan alat peraga siswa sudah paham dengan peraga yang diberikan guru, siswa mampu mengerjakan soal-soal latihan tentang mengenal satuan waktu. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang diperoleh dalam siklus II. Adapun data perolehan hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3 Hasil Belajar Siklus II Mata Pelajaran Matematika No Nilai Frekuensi Persen 1 100 1 10 % 2 90 1 10 % 3 80 6 70 % 4 70 1 10 % 5 60 1 10 % 6 50 0 0 7 40 0 0 Jumlah 10 100 % Rata-rata 81 Tuntas Pada tabel 3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas baru mencapai 81 dengan ketuntasan belajar sebanyak 9 orang siswa dengan tingkat

29 ketuntasan belajar mencapai 90 %. Dengan demikian dapat kiranya dikatakan pada siklus II sudah berhasil mencapai tuntas belajar dan memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tersebut. Secara klasikal kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran konsep waktu sudah mencapai 90 % dan yang telah menguasai materi dengan baik sebanyak 80%. Banyaknya siswa yang cukup menguasai materi ada 10 %, dan sebanyak 10 % siswa yang belum menguasai. Ada beberapa hal yang dapat dipaparkan dalam hal ini yaitu sebagai berikut. 1. Menjawab soal seluruhnya dengan benar sebanyak 1 siswa. 2. Menjawab soal 90 % dengan benar ada 1 orang siswa 3. Menjawab soal 80 % dengan benar sebanyak 6 siswa. 4. Menjawab soal 70 % dengan benar sebanyak 1 siswa. 5. Menjawab soal 60 % dengan benar sebanyak 1 siswa Hal-hal yang menonjol pada siklus ini adalah sebagai berikut. 1 Siswa telah menguasai materi pengenalan konsep waktu ada 9 orang. 2 Disipliln dalam memanfaatkan waktu yang tersedia dapat digunakan sebaikbaiknya. 3 Motivasi belajar cukup tinggi, sebanyak 7-8 orang siswa yang selalu unjuk jari pada saat diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. 4 Kesempatan untuk tanya jawab sangat aktif dan komunikatif. 5 Materi pelajaran dengan menggunakan alat peraga yang dipergunakan guru dalam siklus II, mampu meningkatkan daya serap siswa karena hanya ada 1 orang siswa yang masih mendapat nilai 6. Kondisi hasil pembelajaran yang dilaksanakan sampai pada akhir siklus II tersebut dapat dikatakan bahwa siswa mampu menyerap materi pelajaran dengan baik. 2 Hasil Observasi terhadap Guru Peneliti oleh Pengamat Observasi terhadap guru peneliti oleh guru pengamat diketahui bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang dirancang guru telah dikatakan baik.

30 Pelaksanaan tindakan berlangsung secara kondusif pada apersepsi siswa terlibat, pelaksanaan KBM guru dan siswa berlangsung ada komunikasi dengan variasi metode tanya jawab, latihan, peragaan dan metode diskusi. Lembar kerja siswa yang dipersiapkan guru mudah dipahami siswa. Meskipun masih ada 1 orang siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan. Namun akhir siklus II dapat dikatakan tuntas. Pendekatan secara individual dan langsung telah memberikan semangat siswa dalam mengerjakan soal latihan sehingga sedikit demi sedikit kekurangpahaman siswa dapat diatasi dengan baik. 4.3.4. Refleksi Hasil observasi pada siklus II dapat dikatakan bahwa pembelajaran berjalan lancar dan baik. Keaktifan siswa sangat respektif dan partisifatif. Pembelajaran yang dilakukan guru berlangsung secara interaktif multi arah, penguasaan guru terhadap materi pelajaran sangat menguasai, alat peraga yang digunakan dapat dimanfaatkan secara optiomal oleh siswa dan motivasi belajar siswa sangat tinggi. Berdasarkan hasil tes siklus II dapat dikatakan memuaskan karena ratarata hasil belajar sebesar 81 yang berarti telah baik dan tuntas. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dari siklus I dan II dapat diketahui dengan gambaran pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4 Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada siklus I, Siklus II No Indikator Siklus I Siklus II Keberhasilan F % F % 1 63 6 60 9 90 2 < 63 4 40 1 10 Jumlah 10 100 10 100 Rata-rata - 71-81 Keberhasilan Belum Berhasil Berhasil Peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa digambarkan dalam bentuk diagram 1 dan 2 di bawah ini:

31 Diagram 1 Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II Keterangan diagram: Siklus I : 60% Siklus II : 90 % Diagram 2 Rata rata Hasil Belajar Siswa Keterangan Diagram : Siklus I : 71 Siklus II: 81 Berdasarkan hasil tes pada akhir siklus II sebagaimana tersebut dalam tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata hasil belajar mencapai 81 meningkat dari 71 pada akhir siklus I. Peningkatan

32 tersebut merupakan keberhasilan yang dicapai melalui pembelajaran dengan alat peraga visual atau gambar. Keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan yang dicapai di mana dalam siklus II siswa mengalami kemajuan belajar yaitu sebagai berikut. 1 Siswa mampu mengerjakan soal latihan mengenal satuan waktu. 2 Motivasi belajar sangat tinggi, diketahui dari frekwensi yang muncul pada saat guru memberi kesempatan siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. 3 Meskipun ada siswa yang belum mencapai tuntas belajar, tetapi secara normatik dapat dikategorikan berhasil karena dapat meningkat hasil belajarnya dari siklus ke siklus. Dengan demikian sampai batas akhri siklus II secara klasikal taraf serap materi pengenalan konsep waktu keberhasilan sebesar 90 % dengan rata-rata kelas 1. 4.2. Pembahasan Berdasarkan hasil siklus I, dan siklus II yang telah diketahui dari hasil penelitian tersebut meningkat, pada siklus I penelitian tindakan kelas ini belum berhasil sesuai dengan yang diharapkan rata-rata hasil belajar baru mencapai 71 pada akhir siklus II rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 81. Dari hasil penelitian ini, pada siklus I, dan II diketahui bahwa siswa dalam menyelesaikan soal mengalami peningkatan. Pembelajaran pada siklus I siswa belum dapat menyelesaikan seluruh soal karena masih kesulitan dalam menghitung jumlah hari dan bulan. Pada siklus I, penggunaan alat peraga gambar atau visual digunakan dalam pembelajaran, penggunaan alat peraga tersebut pada siklus I masih terbatas dan tidak menarik perhatian siswa karena berkesan sembarangan dalam pembuatannya. Hal ini dibuktikan dari kemampuan siswa menentukan hari dalam satu bulan dalam masih mengalami kesalahan. Kemajuan siswa berangsur lebih baik pada akhir siklus II di mana cara menghitung hari dan bulan dengan menggunakan alat peraga kalender. Pada

33 siklus II siswa mulai lebih teliti dan terampil dalam mengenal hari dalam satu minggu dan bulan dalam satu tahun. Alat-alat peraga yang dimanfaatkan siswa seperti kalender tahun 2011 dan alat peraga yang disediakan guru menambah motivasi siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan. Dengan demikian maka kesulitan memahami konsep waktu dapat di atasi dengan menggunakan pembelajaran dengan bantuan alat peraga. Pada siklus II keberhasilan siswa mencapai 90 %. Hal tersebut menunjukkan kemampuan siswa lebih meningkat. Kemampuan tersebut menunjukkan adanya keberhasilan dalam siklus II. Siklus II dilaksanakan setelah ada refleksi dan perencanaan ulang oleh peneliti menujukan hasil yang optimal karena hasil belajar siswa mencapai 90 % dan dikatakan tuntas secara individual dan secara klasikal. Hasil belajar yang dicapai sampai pada akhir siklus II mencapai rata-rata kelas 81. Hal tersebut berarti alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi pengenalan konsep waktu. Kemampuan siswa bertambah meningkat dari siklus I, dan siklus II karena siswa pada saat pembelajaran menggunakan alat peraga merasa terangsang untuk mempelajari, mengamati, dan mencoba serta menghitung apa yang dilihat dan mudah untuk diketahuinya, anak lebih terfokus karena siswa merasa apa yang dilihat itu memudahkan untuk diikuti, mudah untuk meniru dan melakukan sesuai dengan petunjuk guru. Apabila dibandingkan dengan keberhasilan yang dicapai tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun pelajaran 2009/2010 baru mencapai 5,6 dan pada tahun 2010/2011 mencapai rata-rata kelas 5,9. Kenyataan yang demikian tersebut perlu mendapat perhatian dari guru untuk meningkatkan hasil belajar pokok bahasan mengenalkan konsep waktu melalui penggunaan alat peraga secara maksimal agar dapat mencapai hasil yang tinggi. Hal tersebut karena alat peraga bangun datar yang digunakan guru dalam pembelajaran dapat berfungsi sebagai berikut. a. Memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

34 b. Konsep abstrak matematika dapat menjadi lebih konkret. c. Konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami dengan menggunakan alat peraga. d. Konsep abstrak matematika akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah dimengerti siswa dalam memahami pelajaran. Alat peraga dapat juga dipergunakan hal-hal sebagai berikut. a. Pembentukan konsep. b. Latihan dan penguatan. c. Pelayanan terhadap pembedaan individual, termasuk pelayanan terhadap anak yang lemah dan anak yang berbakat. d. Alat peraga dipakai sebagai alat ukur kemampuan siswa. e. Pengamatan dan penemuan ide-ide baru serta penyimpulannya. f. Mengundang anak untuk berdiskusi dengan teman atau guru. g. Mengundang untuk berpikir analisis. h. Mengundang partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran sehingga materi mudah dicerna. Namun demikian kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran menggunakan alat peraga visual atau gambar antara lain guru harus menyiapkan peraga yang beraneka ragam, warna-warni agar menarik, menuntut keterampilan guru, menuntut guru agar kretif dalam mengembangkan srtategi pembelajaran agar materi yang diajarkan tepat sasran, menuntut guru membuat alat peraga yang dapat dilihat seluruh siswa, membutuhkan biaya dan tenaga untuk mengemas alat peraga tersebut. Dengan demikian, berdasarkan hasil observasi dan nilai rata-rata kelas pada siklus I, dan pada siklus II dapat diketahui perkembangan hasil belajar siswa dan apa yang diharapkan dalam penelitian ini dapat diketahui keberhasilannya. Sampoai akhir siklus II pembelajaran yang dilakukan telah mencapai kriteria baik, partisipasi siswa dapat ditingkatkan, hasil belajar telah mencapai rata-rata kelas 81 nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 60 sehingga dapat dikatakan meningkat.

35 Sebagaimana hipotesis tindakan yang diajukan dalam bab II yang berbunyi Dengan pemanfaatan media visual, maka hasil belajar siswa tentang pengenalan konsep waktu siswa kelas I SD Bodeh Kecamatan Pucakwangi kabupaten Pati dapat meningkat. ternyata terbukti.