Kata Pengantar. Bojonegoro, 30 Desember 2011 Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro, H. MOCH. THA IF AS, S.H. NIP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III AKU TABILITAS KI ERJA TAHU 2011

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

PENGADILAN AGAMA BANGLI

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP Tahun 2012 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

LAPORAN PENGADILAN AGAMA MOJOKERTO AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2011

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) /

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999 tentang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

1. Indikator Kinerja Utama

PENGADILAN AGAMA RANTAUPRAPAT

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

PENETAPAN KINERJA. Pengadilan Agama Tulungagung Tahun c. Prosentase pendaftaran perkara permohonan kasasi 100%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGADILAN AGAMA PRAYA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam. penjelasannya mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Hukum

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KAB. KEDIRI

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Kebumen Tahun 2013

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

PENGADILAN AGAMA PRAYA

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015

BAB IV P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Banyuwangi Tahun 2016 Halaman 1

[LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

2. Indikator Kinerja Utama

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA)

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

EVALUASI PENETAPAN KINERJA 2016

MAHKAMAH SYAR IYAH IDI

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

PENGADILAN AGAMA SERUI

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA SUBANG TAHUN 2016

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE TAHUN 2016

Pengadilan Agama Bangkalan

INDIKATOR KINERJA UTAMA Pada Pengadilan Agama Tulungagung Tahun 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. Bab I Pendahuluan Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan. 2. Bab II Visi, Misi dantujuan 7. 2.

PENGADILAN AGAMA NGAWI

LKjIP TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

0 34 halaman L A K I P T a h u n P e n g a d i l a n A g a m a B a l i g e

RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

MAHKAMAH SYAR IYAH IDI

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

KATA PENGANTAR. Nganjuk, 28 Pebruari 2015 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. ADNAN QOHAR, S.H.,M.H NIP

B A B P E N D A H U L U A N

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Rencana Strategik Tahun 2010 s/d 2014

Transkripsi:

Kata Pengantar Sebagai langkah ikhtiar menuju penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2011 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Bojonegoro Tahun 2011 untuk Kementerian / Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah Pusat), yang berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Bojonegoro tahun 2011 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Bojonegoro tahun 2011. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kinerja di tahun yang akan datang sesuai dengan potensi yang ada, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait. Bojonegoro, 30 Desember 2011 Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro, H. MOCH. THA IF AS, S.H. NIP. 150 169 056 i

Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI... 3 1. Kedudukan Peradilan Agama... 3 2. Tugas Pokok... 3 3. Fungsi... 4 C. STRUKTUR ORGANISASI... 7 D. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 8 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA... 11 A. RENCANA STRATEGIS... 11 B. TUJUAN... 14 C. SASARAN... 14 D. INDIKATOR KINERJA UTAMA.... 16 E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011... 18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011... 22 A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011... 22 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA.... 26 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN... 40 1. Anggaran Rutin... 40 2. Pelaporan Keuangan... 42 BAB IV P E N U T U P... 44 A. KESIMPULAN... 44 B. SARAN - SARAN... 45 C. PENUTUP... 46 LAMPIRAN ii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam Liingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman. Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung. Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 1

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari ah. Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undangundang nomor 4 tahun 2004 telah diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009. Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undangundang nomor 50 tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim. Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja pada setiap instansi pemerintah. 2

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI 1. Kedudukan Peradilan Agama Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pengadilan Agama Bojonegoro merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Pengadilan Agama Bojonegoro terletak di Jalan M. H. Thamrin No. 88 Bojonegoro yang mempunyai yurisdiksi 430 Kelurahan / Desa dari 27 kecamatan, dengan luas wilayah 2.307 Km² dan jumlah penduduk 1.165.401 jiwa. 2. Tugas Pokok Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama. 3

3. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan paninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara); d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-undang Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 4

f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan; g. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriyah. Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pencari keadilan, di Pengadilan Agama Bojonegoro, maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP), yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro Nomor: W13-A5/3814/HM.01/SK/XI/2010, tanggal 18 Nopember 2010 sebagai implementasi dari Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut: 1) Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja; 2) Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap posisi ; 3) Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil keputusan ; 5

4) Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ; 5) Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ; 6) Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang dibangun. Kondisi-kondisi tersebut di atas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi. Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional Prosedur tentang : 1) Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama; 2) Pencatatan / Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS; 3) Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo); 4) Pemanggilan para pihak berperkara, saksi / saksi ahli; 5) Pemanggilan para pihak berperkara, saksi / saksi ahli, melalui Kementerian Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi; 6) Tata persidangan ; 7) Penyelesaian perkara melalui mediasi ; 6

8) Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ; 9) Penyampaian Salinan Putusan ; 10) Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak berperkara; 11) Penembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ; 12) Proses pemberkasan perkara dan minutasi ; 13) Publikasi putusan ; 14) Pengarsipan berkas perkara ; 15) Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ; 16) Permohonan Banding ; 17) Permohonan Perkara Kasasi ; 18) Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ; 19) Penanganan Pengaduan Masyarakat ; 20) Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat Administrasi Peradilan Agama. C. STRUKTUR ORGANISASI Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. 7

Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. 1. Pimpinan Pengadilan Agama dipimpin oleh seorang Ketua dan seorang wakil ketua. 2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. 3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera. 4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti. 5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris. 6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris dan 3 (orang) Kasubag. yaitu Kasubag Kepegawaian, Kasubag. Keuangan, dan Kasubag. Umum. 7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama. D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama 8

Bojonegoro dalam tahun 2011. Capaian kinerja 2011 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2011 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Bojonegoro disusun sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas Pokok dan Fungsi, dan Struktur Organsisasi. Bab II : Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Tahun 2011, menjelaskan berbagai Program Prioritas Peradilan Agama untuk periode tahun 2010-2014 dan Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Bojonegoro untuk Tahun 2011. Bab III : Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian kinerja Pengadilan Agama Bojonegoro dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2011. Bab IV : Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Bojonegoro tahun 2011, dan menguraikan rekomendasi 9

yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. 10

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Mahkamah Agung RI telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2011 merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan. Visi Pengadilan Agama Bojonegoro mengacu pada visi Mahkamah Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia, yaitu Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Bojonegoro menetapkan misi-misi sebagai berikut : 1) Menjaga kemandirian badan peradilan. 2) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan. 3) Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan. 4) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. 11

Atas dasar visi dan missi tersebut di atas maka Mahkamah Agung telah telah mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun 2010 2035. Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu: 1) Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif. 2) Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN. 3) Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 4) Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil. 5) Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. 6) Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional. 7) Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif. 8) Berorientasi pada pelayanan publik yang prima. 12

9) Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi. 10) Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang modern. Dalam pelaksanan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan) program prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu: 1) Penyelesaian Perkara yang tepat waktu. 2) Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik. 3) Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik. 4) Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung pengadilan. 5) Pelayanan Publik yang prima. 6) Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin. 7) Justice For All yang terdiri dari Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan Pos Bantuan Hukum (Posbakum). 8) Pengawasan. Kedelapan program tersebut harus diapliksikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di Pengadilan Agama Bojonegoro. 13

B. TUJUAN Berdasarkan visi dan missi yang ditetapkan tersebut di atas maka Pengadilan Agama Bojonegoro menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan kepada masyarakat pencari keadilan. 2) Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Bojonegoro yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. 3) Meningkatnya sarana dan prasarana Pengadilan Agama Bojonegoro. 4) Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan. C. SASARAN Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama Bojonegoro menetapkan sasaran strategis sebagai berikut: NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel 1. Prosentase Jumlah Penyelesaian Perkara 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan 14

NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA 2. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 3. Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraan Fungsi Peradilan 4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Agama Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum. 4. Jumlah kegiatan bagi Masyarakat Miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling. 5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 5. Prosentase proses penyampaian akta cerai kepada para pihak. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat. 3. Jumlah PNBP Mahkamah Agung. 4. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu. 5. Jumlah Tersedianya Operasional/ Pemeliharaan Perkantoran. 1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung. 15

NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA Bojonegoro 5. Terwujudnya SDM yang Profesional dan memiliki integritas tinggi. 6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan. 2. Jumlah Pejabat Kesekretariatan yang mengikuti Diklat/Bintek. 3. Jumlah Pejabat Kepaniteraan yang mengikuti Diklat/Bintek. 4. Jumlah Hakim yang mengikuti Diklat/Bintek. 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara oleh Ketua. 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang. D. INDIKATOR KINERJA UTAMA. NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1. 1. Prosentase Jumlah Penyelesaian Perkara 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Prodeo 4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling 80 % 50 % 60 % 95 % 16

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 5. Prosentase putusan yang diunggah 95 % (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 2. 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 5. Prosentase proses penyampaian akta 100 % 80 % 100 % 100 % 100 % cerai kepada para pihak. 3. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat. 3. Jumlah PNBP Mahkamah Agung. 4. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu. 5. Jumlah Tersedianya Operasional/ 12 100 % 146.877.165 100 % 301.409.000,- Pemeliharaan Perkantoran. 4. 1. Jumlah Pengadaan Perlengkaran Sarana 1 17

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET Gedung 5. 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan 2. Jumlah Pejabat Kesekretariatan yang mengikuti Diklat/Bintek 3. Jumlah Pejabat Kepaniteraan yang mengikuti Diklat/Bintek 4. Jumlah Hakim yang mengikuti Diklat/Bintek. 6. 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara oleh Ketua 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang 1 4 4 4 4 4 2 E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan Kinerja ini merupa tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2011. 18

TABEL PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA BOJONEGORO TAHUN 2011 NO. SASARAN INDIKATOR TARGET 1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel 2. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 1. Prosentase Jumlah Penyelesaian Perkara 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Prodeo 4. Jumlah kegiatan bagi Masyarakat Miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling. 5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi. 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 80 % 50 % 50 % 50 % 85 % 95 % 80 % 100 % 80 % 100% 19

NO. SASARAN INDIKATOR TARGET 3. Tersedianya Dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraan Fungsi Peradilan 4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Agama Bojonegoro 5. Terwujudnya SDM yang Profesional dan memiliki 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 5. Prosentase proses penyampaian akta cerai kepada para pihak. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat. 3. Jumlah PNBP Mahkamah Agung. 4. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu. 5. Jumlah Tersedianya Operasional /Pemeliharaan Perkantoran. 1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan 2. Jumlah Pejabat 100% 100 % 12 100 % 146.877.165 100 % 301.409.000,- 1 1 6 20

NO. SASARAN INDIKATOR TARGET integritas tinggi. 6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Kesekretariatan yang mengikuti Diklat/Bintek 3. Jumlah Pejabat Kepaniteraan yang mengikuti Diklat/Bintek 4. Jumlah Hakim yang mengikuti Diklat/Bintek. 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara oleh Ketua 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang 3 4 4 4 2 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011 A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011 Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengkuran terhadap tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Bojonegoro dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA NO SASARAN URAIAN TARGET REALISASI % 1. Terwujudnya 1. Prosentase Jumlah 80 % 82 % 102 penyelesaian Penyelesaian perkara yang Perkara sederhana, tepat 2. Jumlah Perkara Bagi 50 16 32 waktu, Masyarakat Miskin transparan dan dan Terpinggirkan akuntabel yang diselesaikan tepat waktu. 3. Jumlah Perkara Bagi 50 46 92 Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Prodeo 4. Jumlah kegiatan 85 % 85 % 100 bagi masyarakat 22

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling 5. Prosentase putusan 100 % 100 % 100 yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase 95 % 98 % 100,3 Pelayanan Meja Informasi 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 2. Terselesaikanny 1. Prosentase proses 100 % 100% 100 a Administrasi administrasi perkara yang penerimaan perkara. efektif, efisien, 2. Prosentase proses 95 % 95 % 100 dan akuntabel pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses 100 % 100 % 100 administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses 100 % 100 % 100 penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 5. Prosentase 90 % 90 % 100 23

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % 3. Tersedianya Dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraa n Fungsi Peradilan penerbitan akte cerai 6. Prosentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat. 3. Jumlah PNBP Mahkamah Agung. 4. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu. 5. Jumlah Tersedianya Operasional/ Pemeliharaan Perkantoran. 6. Pengelolaan dan pelaporan barang 90 % 90 % 100 12 12 100 100 % 100 % 100 163.221.0 163.221.000 100 00 100 % 100 % 100 216.506.0 216.506.000 100 00 3 3 100 24

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % 4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Agama Bojonegoro milik negara 1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 3 3 100 5. Terwujudnya 1. Jumlah CPNS yang 1 1 100 SDM yang mengikuti Diklat Profesional dan Pra Jabatan memiliki 2. Jumlah Pejabat 2 2 100 integritas tinggi. Kesekretariatan yang mengikuti Diklat/Bintek 3. Jumlah Pejabat 3 3 100 Kepaniteraan yang mengikuti Diklat/Bintek 4. Jumlah Hakim yang 3 3 100 mengikuti Diklat/Bintek. 6. Terwujudnya 1. Jumlah Pengawasan 4 4 100 pelaksanaan terhadap Keuangan Pengawasan perkara oleh Ketua internal yang 2. Jumlah Pengawasan 12 12 100 efektif dan terhadap Keuangan 25

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % efisien Negara (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang 2 2 100 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA. SASARAN 1: Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel. 1. Prosentase Jumlah Penyelesaian Perkara. Sisa Perkara Pengadilan Agama Bojonegoro tahun 2010 adalah sebanyak: 577 perkara sedangkan perkara yang diterima adalah sebanyak 2.962 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah sebanyak 3.539 perkara. Dalam tahun 2011 Majelis Hakim Pengadilan Agama Bojonegoro telah memutus perkara sebanyak 2.895 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja utama untuk penyelesaian sisa perkara tahun 2010 dan perkara tahun 2011 adalah 81%. Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan. 26

Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum menetapkan berapa target yang ideal untuk prosentase penyelesaian perkara ini. Namun target 80% yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah suatu target yang cukup ideal karena Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah 3.539 perkara kalau ditargetkan harus diselesaikan sedikitnya 80% maka perkara yang harus diputus adalah 80% x 3.539 : 2.831 perkara yang berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 2.831 : 12 : 235 perkara. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Bojonegoro sebanyak 13 orang ( 11 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus perkara sebanyak 21perkara setiap bulannya. Dengan demikian target 80 % penyelesaian perkara adalah target yang cukup ideal. 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. Berdasarkan DIPA Eselon 04 Tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro mendapatkan dana Rp. 24.000.000,- yang terdiri dari pagu untuk perkara prodeo sebesar Rp. 16.500.000,- dan untuk pelaksanaan sidang keliling sebesar Rp. 7.500.000,-. Dalam rangka optimalisasi anggaran maka Pengadilan Agama Bojonegoro mengajukan revisi POK berupa pergesaran pagu untuk perkara prodeo yang semula sebesar Rp. 16.500.000,- menjadi hanya sebesar Rp. 6.000.000,- selebihnya sebesar Rp. 10.500.000,- dialihkan/digeser ke Sidang Keliling sehingga pagunya berubah dari semula hanya Rp. 7.500.000,- menjadi Rp. 18.000.000,-. 27

Untuk penyerapan anggaran dari 24.000.000 terserap sebesar Rp. 21.725.000,- (90.52%) dan yang tidak terserap sebesar Rp. 2.275.000,- (9,48%). Dimana untuk pagu pelaksanaan sidang keliling terserap 100%, sedangkan untuk perkara prodeo hanya terserap 62,08% Dengan demikian untuk indiktor kinerja belum mencapai target, apabila target tersebut didasarkan pada anggaran yang tersedia dalam DIPA, tetapi apabila target tersebut didasarkan pada apakah seluruh permohonan perkara prodeo telah dilayani oleh Pengadilan Agama Bojonegoro, ternyata seluruh permohonan perkara prodeo telah dapat dilayani oleh Pengadilan Agama Bojonegoro. 3. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro telah memutus sebanyak 2.895 perkara, sedangkan jumlah putusan tahun 2011 yang diunggah (upload) ke Website Mahkamah Agung RI adalah sebanyak 2.475 perkara atau sebanyak 85 %. Untuk indikator ini telah mencapai target. 4. Prosentase Pelayanan Meja Informasi Selama tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro telah melayani sebanyak 69 permohonan informasi melalui meja informasi yang tersedia di Pengadilan Agama Bojonegoro. Seluruh permohonan informasi ini telah dapat dilayani oleh Pengadilan 28

Agama Bojonegoro. Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target. 5. Prosentase Minutasi Berkas Perkara Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak putusan diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan Agama sebagai pengaman. Dari jumlah putusan sebanyak 2.895 perkara, Pengadilan Agama Bojonegoro pada tahun 2011 telah dapat menyelesaikan minutasi berkas perkara sebanyak 2.861 berkas perkara, yang berarti indikator kinerja telah memenuhi target yaitu realisasi 98,82 %. SASARAN 2 : Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel. 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah sebanyak 2.962 perkara. Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Bojonegoro yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan membuat SKUM, memasukkan dalam buku 29

jurnal dan induk keuangan perkara, memasukkan dalam buku register perkara. Dengan demikian untuk indikator telah mencapai target yaitu 100 %. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara. Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah sebanyak 2.962 perkara. Sebanyak 2.499 perkara telah diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama sedangkan sebanyak 463 perkara belum diperiksa oleh Majelis Hakim karena baru dapat diperiksa pada tahun 2012, disebabkan perkara ghoib yang masuk kisaran September sampai engan Nopember dan diterima di akhir tahun 2011. Prosentase perkara yang dapat diperiksa oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah 84 % yang berarti untuk indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan. 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. Pengadilan Agama Bojonegoro dapat memutus perkara sebanyak 2.895 perkara. Seluruh proses administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Bojonegoro yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal dan menutup buku jurnal dan dan memasukkan dalam induk keuangan perkara, menerimakan sisa panjar biaya perkara kepada para pihak dan memasukkan dalam buku register perkara, yang berarti 30

Prosentase proses administrasi putusan perkara telah mencapai target yaitu 100%. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. Dalam tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro telah memberikan salinan putusan kepada para pihak sebanyak 1.100 perkara sesuai dengan permitaan para pihak. yaitu 100%. Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target 5. Prosentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. Dalam tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro telah menerbitkan akta cerai sebanyak 2.415 perkara. Karena Akta Cerai ini untuk suami isteri maka ada 4.830 akta cerai yang harus disampaikan kepada para pihak. Selama tahun 2011 ini ada 4.380 akta cerai yang diserahkan kepada para pihak sisanya sebanyak 550 akta cerai yang belum diambil oleh para pihak, yang berarti telah 90 % akta cerai yang telah disampaikan kepada para pihak. target. Dengan demikian target untuk indikator ini telah mencapai Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak, Pengadilan Agama Bojonegoro telah memberitahukan kepada para pihak melalui surat untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Bojonegoro. 31

SASARAN 3: Tersedianya Dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraan Fungsi Peradilan. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Setiap bulan yaitu tepatnya paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya Pengadilan Agama Bojonegoro telah mengirimkan laporan yang sesuai dengan dengan sistem Akuntansi Pemerintah (SAP), yang berarti pada tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro telah mengirimkan Laporan keuangannya baik kepada KPPN Bojonegoro maupun ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya sebanyak 12 kali. Dengan demikian target telah tercapai. 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat untuk indikator ini Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor 0228/005-01.2./15/2011 untuk Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 2.366.768.000 dengan perincian untuk Belanja Pegawai sebesar Rp. 2.086.002.000, Belanja Barang sebesar Rp. 235.766.000, dan Belanja Modal sebesar Rp. 45.000.000. Sedangkan realisasi dari DIPA tersebut sebesar Rp. 2.051.864.117 (86.69%) dengan perincian sebagai berikut : Belanja Pegawai sebesar Rp.1.778.961.204 (85.28%), Belanja Barang Rp. 234.452.913 (99,44%), Belanja Modal Rp. 38.450.000 (85.44 %) 32

Sedangkan untuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor 0228/005-04.2/15/2011 untuk Unit Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 24.000.000 dengan perincian untuk Belanja Barang sebesar Rp. 24.000.000,-. Sedangkan realisasi dari DIPA tersebut sebesar Rp. 21.725.000 (90.52%) dengan perincian sebagai berikut : Belanja Barang Rp. 21.725.000 (90.52%) Untuk Indikator kinerja ini ternyata Pengadilan Agama Bojonegoro belum dapat mencapai target. 1. Jumlah PNBP Mahkamah Agung Pada tahun 2011 Penerimaan Negara Bukan Pajak yang disetor ke Kas Negara oleh Pengadilan Agama Bojonegoro melalui mekanisme pemotongan langsung SPM Gaji Pegawai untuk DIPA Nomor 0228/005-01.2./15/2011 untuk Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI adalah sebesar Rp. 11.040.440 yang terdiri dari akun 423911 (Penerimaan kembali balnaja pegawai pusat TAYL) sebesar Rp. 6.480,-. Dan akun 423991 (Penerimaan kembali persekor/ Uang Muka Gaji) sebesar Rp. 11.033.960,-. Sedangkan PNBP untuk DIPA Nomor 0228/005-04.2./15/2011 Unit Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, selama Tahun 2011 yang telah disetor ke Kas Negara oleh Pengadilan Agama Bojonegoro adalah sebesar Rp. 163.221.000,-, dengan perincian akun 33

423413 (Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan)) sebesar Rp. 161.141.000,-, akun 423415 (Pendapatan Ongkos Perkara) sebesar Rp. 250.000,- dan akun 42419 (Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan lainnya) sebesar Rp. 1.830.000,-. Kami jelaskan bahwa jumlah PNBP yang disetor ke kas negara tidak ada target yang harus dipenuhi, karena dalam DIPA tidak tercantumkan target tersebut. 1. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu Setiap tanggal 1 Pengadilan Agama Bojonegoro telah dapat membayarkan gaji kepada seluruh Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Bojonegoro melalui rekening masing-masing Hakim dan pegawai, sedangkan untuk remunerasi, setiap ada transfer remunerasi dari Mahkamah Agung pada hari itu juga Pengadilan Agama Bojonegoro telah menyerahkan kepada Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Bojonegoro tepat waktu dan tidak ditundatunda. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini realiasasi telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 2. Jumlah Tersedianya Operasional/ Pemeliharaan Perkantoran. Dalam DIPA tahun 2011 telah tersedia anggaran untuk Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran sebesar 224.566.000. Anggaran ini telah terserap sebesar Rp 34

223.252.913 (99.42%), dan hanya menyisakan belanja langganan daya dan jasa sebesar Rp. 1.299.627 dan belanja perjalanan dinas sebesar Rp. 13.400,- yang tidak dapat diserap Dengan demikian untuk indikator ini bisa dikatakan telah mencapai target yang telah ditetapkan karena sisa pagu sebesar Rp. 1.299.627 memang tidak bisa diserap karena murni kelebihan pagu. 3. Pengelolaan dan pelaporan barang milik negara Dalam rangka administrasi dan pengelolaan Barang Milik Negara, pada per 31 Desember 2011 bahwa aset yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Bojonegoro senilai Rp. 3.939.133.598 yang terdiri dari aset lancar berupa persediaan barang khususnya ATK Kantor sebesar Rp. 2.176.700, aset tetap sebesar Rp. 3.886.078.598 yang terdiri dari Tanah senilai Rp. 1.074.100.000, Peralatan dan Mesin Rp. 969.395.598 dan Gedung dan bangunan senilai Rp. 1.842.583.000, serta aset tetap lainnya sebesar Rp. 50.878.205 berupa penghentian aset dari penggunaan. Dari nilai aset periode 31 Desember 2011, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp. 58.166.309 atau 1,51% yang berasal dari: 1) Penambahan aset tanah sebesar Rp. 100.000,- yang berasal dari Pengadaan barang modal yang dibiayai dari DIPA Pengadilan Agama Bojonegoro; 35

2) peralatan dan mesin sebesar Rp. 24.646.309 yang berasal dari pengadaan barang modal yang dibiayai dari DIPA Pengadilan Agama Bojonegoro sebesar Rp. 4.900.000,- dan penambahan barang dari transfer masuk/ hibah dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya sebesar Rp. 19.716.309; 3) penambahan aset gedung dan bangunan yang berasal dari pengadaan barang modal yang dibiayai dari DIPA Pengadilan Agama Bojonegoro sebesar Rp. 33.450.000,-. Dalam rangka untuk tertib administrasi dan tertib pengelolaan barang milik negara, disamping administrasi dan pengelolaannya, maka pelaporan tentang aset negara juga sangat dibutuhkan dalam rangka mengetahui berapa besar kekayaan negara khususnya kekayaan aset dari barang milik negara di instansi pemerintah. Untuk mendukung hal tersebut maka Pengadilan Agama Bojonegoro selama tahun 2011 telah melakukan rekonsiliasi barang milik negara dengan KPKNL Surabaya sebanyak 2 kali, yaitu pada semester I dan semester II, dan telah mengirimkan laporan Catatan Ringkas atas Barang Milik Negara semester I dan semester II serta Tahunan untuk DIPA eselon 01 dan eselon 04 kepada Pengadilan Tinggi Surabaya, Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, KPKNL Surabaya, serta KPPN Bojonegoro. SASARAN 4: Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Agama Bojonegoro. 36

1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Bojonegoro telah melakukan 3 kali pengadaan dengan nilai belanja modal sebesar Rp. 45.000.000,- dengan perincian yaitu pada bulan Maret 2011 mengadakan pengadaan 1 (satu) unit penambahan daya listrik dari 11.000 watt ke 33.000 watt dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 33.450.000,-, pada bulan Desember 2011 mengadakan pengadaan 1 (satu) unit yang lebih tepatnya yaitu paket berupa pengadaan jaringan wireless dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.900.000, dan kemudian pengadaan menambah nilai aset untuk aset tanah berupa biaya balik nama sertifikat tanah untuk 2 (dua) dokumen sertifikat dengan realisasi anggaran Rp. 100.000,- Pengadaan ini pada tahun 2011, yang berarti target untuk indikator telah tercapai. SASARAN 5 : Terwujudnya SDM yang Profesional dan memiliki integritas tinggi. 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan Pengadilan Agama Bojonegoro pada tahun 2011 ada memiliki 1 (satu) orang Calon Pegawai Negeri Sipil, tetapi pada tahun 2011 belum mengikuti Diklat Pra Jabatan, yang berarti indikator kinerja ini belum mencapai target yang telah ditetapkan karena untuk mengikutkan diklat pra jabatan bukan kewenangan Pengadilan Agama Bojonegoro. 2. Jumlah Pejabat Kesekretariatan yang mengikuti Diklat/Bintek 37

Ada 5 (lima) Pelatihan/Bintek pada tahun 2011 yang diikuti oleh Pejabat kesekretariatan yaitu : 1) Workshop Bendahara Pengeluaran. 2) Bintek Penyusunan Program dan Anggaran tahun 2012. 3) Bintek Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4) Bintek Pengelolaan Perlengkapan. 5) Bintek Pengelolaan Keuangan Negara. Dengan demikian target untuk indikator kinerja ini dapat tercapai 100%. 3. Jumlah Hakim yang mengikuti Diklat/Bintek. Ada 3 (tiga) Pelatihan/Bintek pada tahun 2011 yang diikuti oleh Hakim yaitu: 1) Orientasi Hisab Rukyat. 2) Sosialisasi / Bintek Mediasi. 3) Sosialisasi / Bintek Perilaku Hakim. Dengan demikian target untuk indikator kinerja ini dapat tercapai 100%. SASARAN 6 : Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien. 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara oleh Ketua 38

Sesuai dengan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama, Ketua Pengadilan Agama diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaan setiap 3 (tiga) bulan sekali terhadap keuangan perkara yang berarti dalam setahun Ketua Pengadilan Agama mengadakan pemeriksaan sebanyak 4 kali. Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro selama tahun 2011 telah mengadakan pemeriksaan terhadap keuangan perkara sebanyak 4 kali. target. Dengan demikian indikator kinerja ini telah memenuhi 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara (DIPA) oleh Pengguna Anggaran (Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro ) dan Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek) Panitera / Sekretaris sebagai Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku telah mengadakan pemeriksaan setiap bulan terhadap keuangan negara (DIPA), yang berarti selama tahun 2011 Panitera/Sekretaris telah mengadakan pemeriksaan terhadap keuangan sebanyak 12 kali yang dibuktikan dengan terbitnya LPJ Bendahara Pengeluaran, dan memeriksaan insidentil setiap 3 bulan sekali oleh Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro sebagai Pengguna Anggaran sehingga dalam setahun melakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali. Dengan demikian indikator kinerja ini telah memenuhi target yaitu 100%. 39

3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang Selama tahun 2011 Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Bojonegoro telah mengadakan pemeriksaan terhadap seluruh proses administrasi baik administrasi perkara maupun administrasi umum sebanyak 2 (dua) kali dan hasilnya telah dilaporkan ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, yang berarti target dalam indikator kinerja ini telah tercapai yaitu 100 %. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Biaya Operasional untuk semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). 1. Anggaran Rutin Adapun pelaksanaan biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut: 1) Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan DIPA tahun anggaran 2011 untuk Pengadilan Agama Bojonegoro; 2) Membuat Rencana Fisik Penggunaan Anggaran DIPA tahun anggaran 2011 untuk Pengadilan Agama Bojonegoro; 3) Melaksanakan anggaran rutin dengan memperhatikan skala prioritas, efektifitas dan efisiensi dengan berpedoman pada Rencana Fisik Tahunan dan Triwulan yaitu: a) Membuat Daftar Gaji setiap bulan untuk pegawai 40

Pengadilan Agama Bojonegoro; b) Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Bojonegoro untuk gaji induk, kekurangan gaji, kekurangan tunjangan, lembur, honor-honor, Penggantian Uang Persediaan serta Belanja Modal; c) Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan Agama Bojonegoro dengan realisasi sebagai berikut: DIPA Nomor 0228/005-01.2./15/2011 untuk Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI : 1. Belanja Pegawai Pagu DIPA Rp. 2.086.002.000,- Realisasi DIPA Rp. 1.778.961.204,- Sisa dana DIPA Rp. 307.040.796,- Prosentase Realisasi DIPA 85.28 % 2. Belanja Barang Pagu DIPA Rp. 235.766.000,- Realisasi DIPA Rp. 234.452.913,- Sisa dana DIPA Rp. 1.313.087,- 41

Prosentase Realisasi DIPA 99,44% 3. Belanja Modal Pagu DIPA Rp. 45.000.000,- Realisasi DIPA Rp. 38.450.000,- Sisa dana DIPA Rp. 6.550.000,- Prosentase Realisasi DIPA 85.44 % DIPA Nomor 0228/005-04.2./15/2011 Unit Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI 1. Belanja Barang Pagu DIPA Rp. 24.000.000,- Realisasi DIPA Rp. 20.691.000,- Sisa dana DIPA Rp. 3.309.000,- Prosentase Realisasi DIPA 86.21% 2. Pelaporan Keuangan Kegiatan pelaporan keuangan Pengadilan Agama Bojonegoro adalah sebagai berikut: a) Membuat Laporan Realisasi Anggaran rutin Pengadilan Agama Bojonegoro setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan serta rekapitulasi kepada Kantor Pelayanan 42

Perbendaharaan Negara Bojonegoro, Pengadilan Tinggi Surabaya dan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya; b) Membuat Laporan Masa Pajak tiap bulan (PPN, PPh pasal 21, 22 dan 23) dan Tahunan (SPT-PPh pasal 21) semua pegawai Pengadilan Agama Bojonegoro kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonegoro. 43

BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Bojonegoro Tahun 2011 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. 2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2012. 3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Bojonegoro dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki / disempurnakan, selain itu Pengadilan Agama Bojonegoro dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya juga berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan dengan bagian terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro Nomor:W13-A5/3814/HM.01/SK/XI/2010 tanggal 18 44

Nopember 2010 sebagai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik; 4. Penyelesaian perkara pada tahun 2011 pada Pengadilan Agama Bojonegoro telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2010 sebanyak 577 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2011 sebanyak 2.962 perkara sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Bojonegoro berjumlah 3.539 perkara, dari jumlah sebanyak 3.539 perkara tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 2.895 perkara (82%), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2011 sebanyak 644 perkara (18 %); 5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada dasarnya tidak terdapat hambatan dan kendala, akan tetapi ada sedikit kendala, yaitu mengenai anggaran untuk Langganan Daya dan Jasa Khusus untuk Listrik yang pagu dalam DIPA sangat kecil, tidak sesuai dengan realisasinya, dimana yang semestinya anggaran untuk pembayaran tagihan Listrik cukup digunakan selama 12 bulan akan tetapi hanya cukup digunakan selama 10 bulan, oleh karena itu anggaran Langganan Daya dan Jasa khusus untuk pembayaran tagihan Listrik perlu ditambah. B. SARAN - SARAN Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, agar: 45

1. Diterbitkan Surat Edaran tentang standarisasi sisa minimal perkara pada akhir tahun; 2. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama Bojonegoro kelas IA; 3. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran selanjutnya karena adanya fluktuasi harga; 4. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk Langganan Daya dan Jasa khusus untuk pembayaran tagihan Listrik, sehingga dapat menunjang kelancaran operasional baik dibidang administrasi perkara maupun dibidang administrasi umum; 5. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh aparat Pengadilan Agama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan berintegritas tinggi. 6. Meningkatkan pembinaan / pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas teknis yusttisial dan tugas umum. C. PENUTUP Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Bojonegoro sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2011; Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Bojonegoro yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat Struktural dan Fungsional serta seluruh Staf, yang 46

telah berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah tersusun; Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan, sebagaimana uraian dalam laporan ini. Bojonegoro, 30 Desember 2011 Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro H. MOCH. THA IF AS, S.H.,SH. NIP. 150 169 056 47

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi KETUA H. Moch. Tha'if AS, S.H. HAKIM WAKIL KETUA Drs. H. Darmudji, S.H. Drs. H. MASDUQI Drs. H. KASNARI, M.H. PANITERA / SKRETARIS H. Abd. Mutholib, S.H. M.H. Dra. Hj. UMMU LAILA M.H.I. Drs. KARMIN, M.H. Drs. FARIHIN S.H. WAKIL PANITERA Drs. H. Chafidz Syafiuddin, S.H. PANITERA PENGGANTI JURUSITA / PENGGANTI WAKIL SEKRETARIS Yeti Rianawati, S.H. Lampiran 1 Drs. MUFI AHMAD BAIHAQI, M.H. Dra. FARIDA ARIANI, S.H. Drs. IMAM AHMAD Drs. SYAMSUL AZIZ, M.H. Drs. NURUL ANWAR Drs. MISNAN MAULANA Drs. MIFTAHUL FAHRI KEPALA SUB KEPANITERAAN PERMOHONAN / PANITERA MUDA PERMOHONAN Sudardjo, S.H. KEPALA SUB KEPANITERAAN GUGATAN / PANITERA MUDA GUGATAN Siti Masithah, BA. KEPALA SUB KEPANITERAAN HUKUM / PANITERA MUDA HUKUM Drs. M. Nur Wachid Drs. H. Chafidz Syafiuddin, S.H. Sudardjo, S.H. Siti Masithah, BA. Drs. M. Nur Wachid Sinhaji, S.H. Moch. Ischaq, S.H. M. Ulin Nuha, S.Ag. Yeti Rianawati, S.H. Ahmad Priyadi, S.H. Muhammad Sirojuddin, S.H. Slamet Adji Ahmad Priyadi,S.H. Endah Ratna Wijaya Sandhy Sugijanto Mudakin, S.H. Muhammad Sutrisno KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN Mochammad Ischaq, S.H. KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN Kosong KEPALA SUB BAGIAN UMUM Kosong

2. Indikator Kinerja Utama No. Indikator Kinerja Target Lampiran 2 1. 1. Prosentase Jumlah Penyelesaian Perkara 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 80 % 52 3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang 576 mendapatkan layanan Posbakum 4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling 5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 60% 95 % 95% 2. 1. Prosentase proses administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 5. Prosentase proses penyampaian akta cerai kepada para pihak. 100% 80% 100% 100% 100% 3. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah 12

No. Indikator Kinerja Target (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat. 3. Jumlah PNBP Mahkamah Agung. 4. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu. 5. Jumlah Tersedianya Operasional / Pemeliharaan Perkantoran. 100 % 172.991.339 100 % 452.0777.000 4. 1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 1 5. 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan 2. Jumlah Pejabat Kesekretariatan yang mengikuti Diklat / Bintek 3. Jumlah Pejabat Kepaniteraan yang mengikuti Diklat / Bintek 4. Jumlah Hakim yang mengikuti Diklat / Bintek. 1 4 4 4 6. 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara oleh Ketua 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang 4 4 2 Lampiran 3

3. Rencana Kinerja Tahun 2012 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya 1. Prosentase Jumlah Penyelesaian Perkara 80 % penyelesaian perkara 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan 50 yang sederhana, tepat Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. waktu, transparan dan 3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan 50 akuntabel Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Prodeo 4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling 5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke 85% website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 95 % 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95% 2. Terselesaikannya 1. Prosentase proses administrasi penerimaan 100% Lampiran 4 Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan 80% 100% 100%

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Lampiran 5 3. Tersedianya Dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraan Fungsi Peradilan 4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Agama Bojonegoro 5. Terwujudnya SDM yang Profesional dan memiliki integritas tinggi. kepada para pihak. 5. Prosentase proses penyampaian akta cerai kepada 100% para pihak. 1. Jumlah Laporan Keuangan yang sesuai dengan 12 Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat. 100 % 3. Jumlah PNBP Mahkamah Agung. 163.221.000 4. Prosentase Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat 100 % waktu. 5. Jumlah Tersedianya Operasional/ Pemeliharaan 216.506.000 Perkantoran. 1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 3 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan 1 2. Jumlah Pejabat Kesekretariatan yang mengikuti 2 Diklat / Bintek 3. Jumlah Pejabat Kepaniteraan yang mengikuti 3

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Diklat / Bintek 4. Jumlah Hakim yang mengikuti Diklat/Bintek. 3 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara 4 oleh Ketua 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara 12 (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah Pengawasan Oleh Hakim Pengawas 2 Bidang 4. Penetapan Kinerja 2012 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran 1. Terwujudnya 1. Prosentase 80 % Peningkatan 15.000.000,- penyelesaian Jumlah Manajemen Peradilan perkara yang Penyelesaian Agama Lampiran 6 sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Perkara 2. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat 15

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran Lampiran 7 Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 3. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Prodeo 4. Jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin yang terpinggirkan 15 60%

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran yang mendapatkan layanan sidang keliling 5. Prosentase 95 % putusan yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase 95% Pelayanan Meja Informasi 7. Prosentase Lampiran 8 2. Terselesaikannya Administrasi Minutasi Berkas Perkara 1. Prosentase proses 100% Peningkatan Manajemen Peradilan 66.600.000,-

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran Lampiran 9 perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase proses pemeriksaan perkara 3. Prosentase proses administrasi putusan perkara. 4. Prosentase proses penyampaian salinan putusan kepada para pihak. 80% 100% 100% Agama

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran 5. Prosentase 100% proses penyampaian akta cerai kepada para pihak. 3. Tersedianya 1. Jumlah 12 1. Pembayaran Gaji 2.086.002.000 Dukungan Laporan dan Tunjangan manajemen dan Keuangan 2. Penyelenggaraan 216.506.000 tugas teknis yang sesuai Operasio-nal dan dalam dengan Pemeliharaan penyelenggaraan Sistem Perkantantoran Fungsi Peradilan Akuntansi Pemerintah Lampiran 10 (SAP). 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran 100 %

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran Meningkat. 3. Jumlah PNBP 163.221.000 Mahkamah Agung. 4. Prosentase 100 % Pembayaran Gaji, Remunerasi tepat waktu. 5. Jumlah 216.506.000 Tersedianya Operasional / Pemeliharaan Perkantoran. Lampiran 11 4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan 1. Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 3

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran Lampiran 12 Agama Bojonegoro 5. Terwujudnya SDM yang Profesional dan memiliki integritas tinggi. 1. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan 2. Jumlah Pejabat Kesekretariata n yang mengikuti Diklat/Bintek 3. Jumlah Pejabat Kepaniteraan yang mengikuti Diklat/Bintek 4. Jumlah Hakim 1 2 3 4

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran Lampiran 13 6. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien yang mengikuti Diklat/Bintek. 1. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan perkara oleh Ketua 2. Jumlah Pengawasan terhadap Keuangan Negara (DIPA) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Pansek). 3. Jumlah 4 12 2

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Program / Kegiatan Anggaran Pengawasan Oleh Hakim Pengawas Bidang Lampiran 14

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA BOJONEGORO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan : H. MOCH. THAIF AS, S.H. : Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro Selanjutnya disebut pihak pertama. Lampiran 15 Nama : H. ABDUL MUTHOLIB, S.H.,M.H. Jabatan : Sekretaris Pengadilan Agama Bojonegoro Selaku atasan Iangsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua.

Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro Bojonegoro, Januari 2012 Sekretaris Pengadilan Agama Bojonegoro Lampiran 16 H. MOCH. THAIF AS, S.H. NIP. 150 169 056 H. ABDUL MUTHOLIB, S.H., M.H. NIP. 195609191980031005