BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. syarat batas, deret fourier, metode separasi variabel, deret taylor dan metode beda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Solusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi dengan Metode Pemisahan Variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih khusus, dalam skripsi ini persamaan differensial tundaan yang dipelajari mempunyai bentuk umum sebagai berikut :

MASALAH STRUM-LIOUVILLE SINGULAR DAN APLIKASINYA SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta

PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Model Aliran Panas

PENERAPAN FUNGSI BESSEL DALAM PERPINDAHAN PANAS PADA SETENGAH SILINDER

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD

BAB 1 PENDAHULUAN. Kalkulus merupakan salah satu prestasi tertinggi dari kecerdasan manusia.

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB III KONDUKSI ALIRAN STEDI - DIMENSI BANYAK

PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGARUH JUMLAH SUKU FOURIER PADA PENDEKATAN POLAR UNTUK SISTEM GEOMETRI KARTESIAN OLEH : IRMA ISLAMIYAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

BAB II KAJIAN TEORI. dalam penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema,

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bakteri, sedangkan dalam bidang teknik yaitu pemodelan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. diketahui) dengan dua atau lebih peubah bebas dinamakan persamaan. Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PDP linear orde 2 Agus Yodi Gunawan

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemanasan tersebut akan timbul suatu masalah apabila daerah yang dipanaskan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV DERET FOURIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE ELEMEN HINGGA UNTUK SOLUSI PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Matematika adalah uraian secara matematika (sering kali menggunakan

STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA

SYARAT DIRICHLET. 1, 1 < t < 0

GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tesis ini. Selain itu, literatur-literatur yang mendasari tesis ini akan diuraikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

FUNGSI BESSEL. 1. PERSAMAAN DIFERENSIAL BESSEL Fungsi Bessel dibangun sebagai penyelesaian persamaan diferensial.

8. Deret Fourier yang Diperumum dan Hampiran Terbaik di L 2 (a, b)

PENYELESAIAN PERSAMAAN PANAS DENGAN ANALITIK DAN METODE VOLUME HINGGA HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR SKRIPSI

PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE REGULAR PADA PERSAMAAN PANAS. Skripsi. untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana S-1

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

ANALISIS DISTRIBUSI SUHU PADA PELAT DUA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA BEDA HINGGA

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

Deret Fourier. (Pertemuan XI) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

TUGAS MANDIRI KULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Tahun Ajaran 2016/2017

SILABUS MATA KULIAH KALKULUS II

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Persamaan Diferensial (Bronson dan Costa, 2007) terhadap satu atau lebih dari variabel-variabel bebas (independent

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persamaan Diferensial Biasa: Suatu Pengantar

BAB I PENDAHULUAN ( )

Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI PENYEBARAN PANAS PADA BATANG KONDUKTOR MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICHOLSON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EKSISTENSI SOLUSI MASALAH SYARAT AWAL DAN BATAS SCHRODINGER POTENSIAL SUMUR DAN APLIKASINYA PADA KASUS MOLEKUL GAS YANG TERIKAT.

PENYELESAIAN MASALAH DIFUSI PANAS PADA SUATU KABEL PANJANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MATEMATIKA UNTUK FISIKA DAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan sangat besar dalam kehidupan nyata. Salah satu bagian dari matematika adalah persamaan differensial, yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat derivatif dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas. Persamaan Diferensial terdiri dari dua jenis, yaitu persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial. Persamaan diferensial khususnya persamaan diferensial parsial terus berkembang secara teori maupun aplikasi. Persamaan diferensial parsial banyak digunakan dalam pemodelan fenomena-fenomena yang ada dalam bidang fisika, kimia, biologi maupun bidang-bidang lainnya. Dalam perkembangan matematika ada banyak matematikawan yang berkontribusi, salah satunya adalah matematikawan asal Prancis, Baro Jean Baptise Joseph Fourier (1768-1830). Fourier memberikan kontribusi pada aplikasi persamaan diferensial, salah satunya yaitu mengenai persamaan diferensial parsial tentang persamaan konduksi (persamaan panas). Pada kehidupan nyata banyak ditemui aplikasi persamaan diferensial parsial yang dilengkapi dengan syarat awal dan syarat batas atau masalah syarat awal dan masalah syarat batas. Persamaan konduksi panas juga tak luput dengan matematikawan yang ikut berkontribusi di dalamnya, yaitu Jean Baptiste Biot (1774-1862), Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) dan Ernst Schmidt. Persamaan panas dapat diterapkan pada berbagai macam bentuk benda, salah satunya benda berbentuk silinder. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui masalah yang terkait dengan persamaan panas pada silinder karena banyak benda-benda yang berbentuk tabung/silinder yang berkaitan dengan panas, seperti kabel, panci, pipa uap, alat pemanas air, pipa 1

2 air dan sebagainya. Persamaan panas ini sering digunakan dalam industri otomotif, industri perminyakkan, reaktor nuklir, dan industri lainnya. Pada tugas akhir ini, penulis akan membahas persamaan diferensial Bessel, fungsi Bessel, deret Fourier, deret Fourier-Bessel, pembentukkan persamaan panas pada sistem koordinat silinder, syarat awal dan syarat batas pada masalah konduksi panas, model penyelesaian serta beberapa contoh MSAB konduksi panas pada silinder terbatas, baik MSAB homogen maupun MSAB non homgen masalah steady state yang disebut Persamaan Laplace. 1.2. Maksud dan Tujuan Selain untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata-1 (S-1) Program Studi Matematika Universitas Gadjah Mada, penyusunan skripsi ini bertujuan untuk 1. Membahas fungsi Bessel dan deret Fourier-Bessel. 2. Menjelaskan pemodelan persamaan persamaan panas pada sistem koordinat silinder. 3. Menjelaskan syarat awal dan syarat batas yang ada pada masalah konduksi panas pada silinder terbatas. 4. Menjelaskan metode penyelesaian MSAB konduksi panas pada silinder terbatas homogen dan Persamaan Lapalce serta mengevaluasi penyelesaian MSAB. 1.3. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada literatur-literatur yang ada dalam daftar pustaka. Definisi dan teorema-teorema mengenai persamaan diferensial dipaparkan dalam Ross (1984). Penjelasan mengenai syarat awal dan syarat batas dipaparkan dalam Humi dan Miller (1992). Definisi dan sifat-sifat fungsi Gamma diambil dari Asmar (2004) dan Zill dan Cullen (2005). Definisi mengenai fungsi periodik, fungsi kontinu sepotong-sepotong, fungsi ganjil dan fungsi genap

3 diambil dari Humi dan Miller (1992). Berikutnya penjelasan mengenai deret Fourier untuk menyelesaikan persamaan diferensial mengacu pada penjelasan Powers (2005) dan Asmar (2004). Konsep mengenai masalah nilai eigen Sturm-Liouville mengacu pada penjelasan Asmar (2004). Berikutnya penjelasan mengenai Separasi Variabel mengacu pada penjelasan Zill dan Cullen (2005) dan Nagle (2012). Selanjutnya penjelasan mengenai metode Frobenius untuk menyelesaikan persamaan diferensial mengacu pada penjelasan Asmar (2004) dan Nagle (2012). Penjelasan mengenai persamaan Bessel, fungsi Bessel serta sifat-sifat fungsi Bessel mengacu pada penjelasan yang dipaparkan dalam Asmar (2002) dan Nagle dkk (2012). Selanjutnya penjelasan deret Fourier-Bessel mengacu pada Asmar (2004) dan Pinsky (2011), dan ide solusi koefisien Fourier-Bessel mengacu pada Asmar (2004) dan Ozisik (2002) yang selanjutnya dikembangkan penulis. Pada bahasan utama, pembentukan persamaan panas pada koordinat silinder mengacu pada pembahasan Nagle (2012) dan Latif (2009). Selanjutnya masalah syarat awal dan syarat batas yang terdapat pada masalah konduksi panas diambil dari pembahasan Cengel (2007). Selanjutnya pembahasan modifikasi fungsi BEssel mengacu pada Haberman (2004). Untuk solusi MSAB homogen, yaitu yang di selesaikan dengan metode separasi variabel dan fungsi Fourier-Bessel mengacu pada Pinsky (2011), sedangkan untuk MSAB non homogen penulis mengacu pada penjelasan Haberman (2004), Pinsky (2011), dan Neta (2012). 1.4. Metodologi Penelitian Pada skripsi ini penulis membahas mengenai MSAB untuk konduksi panas dalam silinder terbatas. Penelitian dimulai dari konsep dasar matematika yang akan digunakan, yaitu definisi-definisi dan teorema-teorema mengenai syarat awal dan syarat batas, persamaan diferensial, fungsi Gamma, definisi-definisi dan teoremateorema mengenai fungsi periodik, fungsi kontinu sepotong-sepotong, fungsi ganjil dan fungsi genap, metode pencarian solusi persamaan diferensial khususnya metode Frobenius,separasi variabel,dan deret Fourier yang akan digunakan untuk mencari solusi persamaan Bessel, dan definisi dan teorema masalah nilai eigen Sturm-

4 Liouville yang digunakan untuk bahasan utama skripsi ini. Untuk pembahasan selanjutnya dipelajari mengenai persamaan Bessel dan solusi persamaan Bessel yaitu fungsi Bessel yang diperoleh dengan menggunakan metode Frobenius. Kemudian dipelajari sifat-sifat fungsi Bessel yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah MSAB. Kemudian dipelajari mengenai modifikasi fungsi Bessel yang digunakan untuk menyelesaikan masalah Persamaan Laplace.Selanjutnya dipelajari mengenai deret Fourier-Bessel dan koefisien Fourier- Bessel yang diperoleh dengan memanfaatkansifat orthogonalitas fungsi eigen dalam hal ini fungsi Bessel. Untuk pembahasan utama dipelajari mengenai pembentukan pada koordinat silinder, serta syarat awal dan syarat batas pada masalah konduksi panas. Selanjutnya dipelajari metode separasi variabel untuk menyelesaikan MSAB konduksi panas homogen, dan metode untuk menyelesaikan MSB pada persamaan Laplace dengan sumber panas dan syarat batas tidak tergantung pada waktu. Beberapa pembahasan dalam skripsi ini menggunakan program Matlab untuk menyelesaikan masalah. Pada bahasan fungsi Bessel digunakan fungsi tersebut untuk mencari pendekatan pembuat nol dari fungsi Bessel. Selain itu, pada bahasan fungsi Bessel dan modifikasi fungsi Bessel rogram Matlab digunakan untuk membuat visualisasi dari fungsi tersebut. Pada MSAB koduksi panas, program Matlab digunakan untuk membuat visualisasi dari solusi MSAB tersebut. 1.5. Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan dan batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

5 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep yang menjadi dasar pada pembahasan di bab-bab selanjutnya. Konsep dasar yang dibahas pada bab ini antara lain adalah: persamaan diferensial,syarat awal dan syarat batas,fungsi Gamma,fungsi kontinu sepotong-potong,fungsi ganjil,fungsi genap,deret Fourier,masalah nilai eigen Sturm-Lioville (MS-L),separasi variabel, dan metode Frobenius. BAB III FUNGSI BESSEL DAN DERET FOURIER-BESSEL Pada bab ini dibahas fungsi Bessel yang merupakan solusi dari persamaan Bessel,fungsi bessel jenis pertama, fungsi bessel jenis kedua,fungsi bessel jenis ketiga, sifat-sifat fungsi bessel, modifikiasi persamaan Bessel, serta Fourier-Bessel yang digunakan untuk menyelesaikan MSAB Homogen dan persamaan Laplace pada siinder terbatas, yaitu pada interval 0 r < a,0 < θ < 2π,0 < z < H dan t > 0. BAB IV MASALAH SYARAT AWAL DAN SYARAT BATAS (MSAB) UN- TUK ARUS PANAS DI SILINDER TERBATAS Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang terkait dengan MSB untuk arus panas di silinder terbatas : pembentukan persamaan panas di koordinat Silinder,syarat batas dan syarat awal pada masalah arus panas, persamaan Laplace di koordinat Silinder, persamaan panas dengan syarat batas nol dan beberapa contoh. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang telah dibahas dari bab-bab sebelumnya.