BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur tempat duduk, mengatur suasana kelas, dan menanyakan keadaan siswa. b. Apersepsi Tahap apersepsi ini guru berdialog dengan siswa tentang tumbuhan disekitar sekolah. c. Tanya Jawab Tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa. d. Pembentukan kelompok Dalam pembentukan kelompok masing-masing terdiri dari 4 5 siswa. Kelompok ini nantinya melakukan pengamatan. e. Pengamatan siswa Tahap ini siswa melakukan pengamatan pada tumbuhan. Melalui pengamatan siswa dapat menemukan sendiri bagian-bagian dari tumbuhan. f. Siswa mengerjakan soal-soal tes Proses kegiatan tindakan setiap siklus diakhiri dengan tes formatif, dimana setiap siswa secara individu mengerjakan soal-soal tes yang sudah disiapkan guru. 4.1.1Kondisi Awal Pelaksanaan pembelajaran sebelum siklus mata pelajaran IPA dengan materi struktur daun dan fungsinya, bunga dan fungsinya dengan obyek siswa kelas IV semester I SDN 2 Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus hasilnya kurang memuaskan. Dengan dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan sesuai dengan rencana. Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional. Guru berperan sebagai penyampai informasi dan siswa sebagai pendengar, sehingga siswa pasif dan cepat bosan serta siswa menjadi ramai sendiri. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru tidak pernah menggunakan alat peraga dan metode 1

2 belajar yang digunakan kurang menarik sehingga pembelajaran kurang menyenangkan bagi siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat diuraikan pada pengamatan awal yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan hasil ulangan harian siswa dalam pembahasan konsep pada materi pokok struktur daun tumbuhan dan fungsinya, buah dan bunga serta batang tumbuhan. Adapun nilai harian pada pengamatan awal dapat dilihat tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus No Kriteria Nilai Jumlah siswa Prosentase 1 Tuntas 70 4 40% 2 Tidak Tuntas <70 6 60% Jumlah 10 100% Tabel 4.1 dapat didiskripsikan sebagai berikut : a. Pada kondisi awal siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 4 anak atau 40% dari 10 anak. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau belum memenuhi KKM sekolah sebanyak 6 anak atau 60% dari 10 anak. Keterlibatan anak dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut : No Kriteria Tabel 4.2 Pengamatan Keaktifan Siswa Kondisi Awal Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal Frekuensi L P Jumlah Prosentase 1. Sangat aktif 0 2 2 20% 2. Aktif 1 2 3 30% 3. Kurang Aktif 3 1 4 40% 4. Sangat tidak aktif 1 0 1 10% Jumlah 5 5 10 100%

3 Tabel 4.2 dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Siswa yang sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran ada 2 siswa atau 20% dari 10 siswa. b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 3 siswa atau 30% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 laki laki dan 1 perempuan. c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan. d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 1 siswa atau 10% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 laki-laki dan 0 perempuan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan atau daya serap siswa terhadap materi struktur tumbuhan masih rendah. Keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dikategorikan belum memenuhi indicator keberhasilan. Peneliti mengupayakan tindakan kelas guna tercapainya tujuan pembelajaran dan Kriteria Ketuntasan (KKM) 70 sebanyak 100% dari jumlah siswa melalui tahap atau siklus serta keaktifan siswa yang memenuhi indicator keberhasilan yaitu 100% siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus I 1. Rencana Tindakan Pada siklus I persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA pada pokok bahasan struktur tumbuhan dengan fungsinya yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif learning. b. Menyiapkan lembar pengamatan /observasi untuk guru dan siswa. c. Menyiapkan alat/ media untuk pengamatan. Adapun skenario pembelajaran dan alokasi waktu dalam pembelajaran ini sebagai berikut: 1. Siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan, dalam setiap pertemuan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) 2. Pra pembelajaran 5 menit 3. Apersepsi 5 menit 4. Pemberian informasi tentang indikator pembelajaran yang ingin dicapai

4 5. Melakukan pembelajaran dengan metode metode pembelajaran kooperatif learning 6. Menyimpulkan hasil pembelajaran 7. Memberi penguatan kepada siswa 8. Pelaksanaan evaluasi 10 menit 9. Kegiatan penutup 5 menit 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan (6 x 35 menit / 6 jam pelajaran) 2.1 Pertemuan 1 siklus I Pertemuan pertama siklus I dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) diawali dengan pembukaan dan apersepsi. Dalam proses pembelajarannya peneliti membentuk siswa berkelompok dengan anggota 4 sampai 5 siswa. Dan masing-masing kelompok mengamati struktur daun dan bentuk daun. Kemudian hasil dari pengamatan masing-masing dilaporkan kepada guru. Guru membuat kesimpulan, siswa mengerjakan tes formatif, dan diakhiri dengan penutup. 2.2 Pertemuan 2 siklus I Pertemuan kedua siklus l dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) diawali dengan pembukaan dan apersepsi. Dalam proses pembelajarannya peneliti membentuk siswa berkelompok dengan anggota 4 sampai 5 siswa. Dan masing-masing kelompok mengamati bentuk-bentuk daun dan menggolongkannya. Kemudian hasil pengamatannya, masing-masing kelompok dipresentasikan ke depan kelas dan dilaporkan kepada guru. Guru membuat kesimpulan, siswa mengerjakan tes formatif, dan diakhiri penutup. 2.3 Pertemuan 3 siklus I Pertemuan ketiga siklus I dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) diawali dengan pembukaan dan apersepsi dalam proses pembelajaran peneliti membentuk kelompok dengan anggota 4 sampai 5 siswa. Masing-masing kelompok mengamati jenis daun berdasarkan jumlah helainya dan susunan daun. Kemudian hasil pengamatan

5 masing-masing kelompok dipresentasikan kedepan kelas dan dilaporkan kepada guru. Guru membuat kesimpulan, siswa mengerjakan tes formatif dan diakhiri penutup. 3. Hasil Tindakan Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada siklus I, diperoleh ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.3 dan keaktifan siswa pada tabel 4.4. Pengamatan terhadap tindakan siklus satu dilakukan selama proses kegiatan berlangsung, observer, yaitu teman sejawat yang mengajar dikelas V SD 2 Peganjaran, Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas IV. Pengamatan kami bedakan menjadi 2 yaitu pengamatan terhadap hasil belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil ulangan siswa pada akhir tindakan siklus I dan pengamatan terhadap proses belajar yang diperoleh dari hasil pengamatan selama siklus I. Pengamatan terhadap hasil belajar ini dilakukan oleh peneliti, sedangkan pengamatan terhadap proses belajar dilakukan oleh teman sejawat yaitu Bapak Chanafi, S.Pd SD yang kesehariannya mengajar dikelas V SD 2 Peganjaran. 4. Hasil Belajar peserta didik 4.1 Pertemuan 1 siklus I Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I, diperoleh ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.3 dan keaktifan siswa pada tabel 4.4 No Kriteria Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal Frekuensi L P Jumlah Prosentase 1. Tuntas 1 3 4 40 % 2. Tidak Tuntas 4 2 6 60 % Jumlah 5 5 10 100 %

6 Tabel 4.3 dapat di diskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 laki-laki dan 3 perempuan. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau belum memenuhi KKM sekolah sebanyak 6 siswa atau 60% dari 10 siswa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan. Berdasarkan pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 dievaluasi langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada siklus I, belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan model pembelajaran yang dipakai, sehingga diperlukan variasi untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemuan dua siklus I yang direncanakan dengan berbagai revisi dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif bagi siswa. 4.2 Pertemuan 2 siklus I Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 2 siklus I, diperoleh ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.5 dan keaktifan siswa pada tabel 4.6 No Kriteria Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal Frekuensi L P Jumlah Prosentase 1. Tuntas 2 3 5 50 % 2. Tidak Tuntas 3 2 5 50 % Jumlah 5 5 10 100 %

7 Tabel 4.5 di diskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa, yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau belum memenuhi KKM sekolah sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Berdasarkan pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 dievaluasi langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada pertemuan 2 siklus I belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan metode dan metode pembelajaran yang dipakai, sehingga diperlukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemuan 3 siklus I yang direncanakan dengan berbagai revisi dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif bagi siswa. 4.3 Pertemuan 3 siklus I Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 3 siklus I, diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dan keaktifan belajar pada tabel 4.8 No Kriteria Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pertemuan 3 Siklus I Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal Frekuensi L P Jumlah Prosentase 1. Tuntas 2 4 6 60 % 2. Tidak Tuntas 3 1 4 40 % Jumlah 5 5 10 100 %

8 Tabel 4.7 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 6 siswa atau 60% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-lakai dan 1 siswa perempuan. Berdasarkan pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 dievaluasikan langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada siklus I, belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkahlangkah yang ditempuh dalam peneliti terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan metode dan metode pembelajaran yang dipakai sehingga diperlukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada program siklus II yang direncanakan dengan berbagai variasi dengan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menambah kreatif bagi siswa. 5. Refleksi Pelaksanaan siklus I hal yang menjadi perhatian peneliti adalah: a. Nilai siswa 1. Pertemuan 1 sebanyak 6 siswa yang belum mencapai KKM sekolah 2. Pertemuan 2 sebanyak 5 siswa yang belum mencapai KKM sekolah 3. Pertemuan 3 sebanyak 4 siswa yang belum mencapai KKM sekolah b. Keaktifan siswa 1. Pertemuan pertama sebanyak 2 siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran 2. Pertemuan kedua sebanyak 1 siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran 3. Pertemuan ketiga sebanyak 0 siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran Untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut diatas, pada siklus 2 dilakukan tindakantindakan sebagai berikut:

9 a. Mengajak siswa mengamati struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya secara berkelompok b. Masing-masing kelompok menganalisa hasil pengamatan yang telah dilakukan dan guru mengamati keaktifan siswa c. Guru memberi penguatan dan membimbing siswa kearah kesimpulan d. Siswa mengerjakan tes formatif e. Guru memberi penilaian dan tindak lanjut 4.1.3 Pelaksanaan Siklus II a. Rencana Tindakan Pada siklus II persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat sehubungan penelitian tersebut c. Menyiapkan lembar pengamatan /observasi untuk guru dan siswa d. Menyiapkan alat/ benda untuk pengamatan Adapun skenario pembelajaran dan alokasi waktu dalam pembelajaran ini sebagai berikut: 1. Siklus II dilaksanakan dalam 3 pertemuan, dalam setiap pertemuan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) 2. Pra pembelajaran 5 menit 3. Apersepsi 5 menit 4. Pemberian informasi tentang indikator pembelajaran yang ingin dicapai 5. Melakukan pembelajaran dengan metode metode pembelajaran kooperatif learning 6. Pembentukan kelompok/pengamatan 7. Menyimpulkan hasil pembelajaran 8. Memberi penguatan kepada siswa 9. Pelaksanaan evaluasi 10 menit 10. Kegiatan penutup 5 menit b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari (6 x 35 menit /6 jam pelajaran) atau tiga kali pertemuan

10 2.1 Pertemuan 1 siklus II Pertemuan pertama siklus II dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) diawali dengan pembukaan dan apersepsi. Dalam proses pembelajarannya peneliti membentuk siswa berkelompok dengan anggota 4 sampai 5 siswa. Dan masing-masing kelompok melakukan pengamatan pada tumbuhan. Dengan bimbingan guru siswa mengamati bagianbagian tumbuhan mulai bagian dari bunga sampai fungsi bunga. Melalui pengamatan yang dilakukan, siswa dapat menemukan sendiri bagian-bagian dari tumbuhan yang meliputi ciri-ciri, bentuk, warna dan membuat atau kegunaannya. Kegiatan siswa dalam pengamatan pada tumbuhan dapat ditunjukkan pada gambar 2. Siswa melakukan pengamatan pada tumbuhan. Siswa mengerjakan soal-soal tes formatif, dimana setiap siswa secara individu mengerjakan soal-soal tes yang disiapkan guru berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh siswa. Hasil ulangan atau tes siswa dikoreksi sendiri oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti pelajaran. 2.2 Pertemuan 2 siklus II Pertemuan kedua siklus Il dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) diawali dengan apersepsi dan tanya jawab. Dalam tanya jawab ini bertujuan agar siswa dapat menemukan sendiri apa maksud dari pertanyaan yang dilakukan guru tersebut. Kemudian peneliti membentuk siswa berkelompok dengan anggota 4 sampai 5 siswa. Kelompok tersebut akan melakukan pengamatan pada tumbuhan yang ada disekitar sekolah. Dengan bimbingan guru siswa mengamati bagian-bagian dari buah dan biji serta fungsinya. Melalui pengamatan yang dilakukan, siswa dapat menemukan sendiri bagian buah dan biji yang meliputi ciri, bentuk, warna, macam, jenis, rasa dan manfaatnya. Kegiatan siswa dalam pengamatan pada buah dan biji dapat ditunjukkan pada gambar 3. Siswa melakukan pengamatan pada buah dan biji. Kemudian siswa mengerjakan soal-soal tes formatif dimana setiap siswa secara individu mengerjakan soal-soal

11 tes yang disiapkan guru berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh siswa. Hasil ulangan/ tes siswa dikoreksi sendiri oleh guru sekaligus sebagai peneliti. Suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti pelajaran. 2.3 Pertemuan 3 siklus II Pertemuan ketiga siklus II dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit) diawali dengan pembukaan dan apersepsi dan tanya jawab tentang batang ini bertujuan agar siswa dapat menemukan sendiri apa maksud dari pertanyaan yang dilakukan guru tersebut. Kemudian peneliti membentuk kelompok dengan anggota 4 sampai 5 siswa. Kelompok tersebut akan melakukan pengamatan pada buah dan biji. Dengan bimbingan guru siswa mengamati bagian-bagian dari batang tumbuhan serta fungsinya. Melalui pengamatan yang dilakukan, siswa dapat menemukan sendiri dari jenis batang, kegunaan batang serta manfaatnya. Kegiatan siswa dalam pengamatan pada batang tumbuhan dapat ditunjukkan pada gambar 4 c. Hasil Tindakan Pengamatan terhadap tindakan siklus dua dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Observer yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas V SD 2 Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas IV. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan siswa, peran siswa dalam mengamati bagianbagian tumbuhan, peran serta guru dalam proses pembelajaran, serta kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami materi bagian-bagian tumbuhan. Hasil tindakan/ observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan simpulan peneliti. d. Hasil Belajar peserta didik 4.1 Pertemuan 1 siklus II Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 1 siklus II, diperoleh ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.9 dan keaktifan siswa pada tabel 4.10

12 Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus II Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal No Kriteria Frekuensi Prosentase L P Jumlah 1. Tuntas 2 3 5 50 % 2. Tidak Tuntas 3 2 5 50 % Jumlah 5 5 10 100 % Tabel 4.9 dapat di diskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 laki-laki dan 3 siswa perempuan. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau belum memenuhi KKM sekolah sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Berdasarkan pada tabel 4.9 dan tabel 4.10 dievaluasi langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada siklus II, belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan metode dan model pembelajaran yang dipakai, sehingga diperlukan variasi untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemuan dua siklus II yang direncanakan dengan berbagai revisi dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif bagi siswa. 4.2 Pertemuan 2 sikuls II Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 2 siklus II, diperoleh ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.11 dan keaktifan siswa pada tabel 4.12

13 Tabel 4.11 Ketuntasan Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal No Kriteria Frekuensi Prosentase L P Jumlah 1. Tuntas 4 4 8 80 % 2. Tidak Tuntas 1 1 2 20 % Jumlah 5 5 10 100 % Tabel 4.11 di diskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 8 siswa atau 80% dari 10 siswa, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau belum memenuhi KKM sekolah sebanyak 2 siswa atau 20% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Berdasarkan pada tabel 4.11 dan tabel 4.12 dievaluasi langkah-langkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada pertemuan 2 siklus II belum mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan model pembelajaran yang dipakai, sehingga diperlukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada pertemuan 3 siklus II yang direncanakan dengan berbagai revisi dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif bagi siswa. 4.3 Pertemuan 3 siklus II Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 3 siklus II, diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.13 dan keaktifan belajar pada tabel 4.14

14 Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa Pertemuan 3 Siklus II Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus Kondisi Awal No Kriteria Frekuensi Prosentase L P Jumlah 1. Tuntas 5 5 10 100 % 2. Tidak Tuntas 0 0 0 0 % Jumlah 5 5 10 100 % Tabel 4.13 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 10 siswa atau 100% dari 10 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. b. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM sekolah sebanyak 0 siswa atau 0% dari 10 siswa e. Refleksi Setelah peneliti melaksanakan proses pembelajaran siklus II mata pelajaran IPA kelas IV SD 2 Peganjaran tentang struktur tumbuhan dan fungsinya selesai. Hasil yang dapat diperoleh dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran lebih mengaktifkan siswa dengan menggunakan metode atau model pembelajaran kooperatif learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat menunjang bagi peningkatan hasil belajar siswa. Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, pada akhirnya pembelajaranipa dengan indikator: 1. Menyebutkan bagian-bagian dari batang tumbuhan dab fungsinya 2. Menyebutkan bagian-bagian bunga dan fungsinya 3. Menyebutkan bagian-bagian buah dan biji Di kelas IV semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 di SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kabupaten Kudus berhasil dengan baik dan memuaskan, dari 10 siswa ditemukan

15 100% siswa tuntas belajar dengan nilai 70 keatas. Oleh karena itu sudah 100% siswa tuntas, maka peneliti memutuskan untuk berhenti pada siklus II ini. 4.2HASIL ANALISIS DATA 4.2.1 Hasil Belajar Siswa tabel4.15 Ketuntasan siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.15 Perbandingan ketuntasan siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II Kelas IV SD 2 Peganjaran Kecamatan Bae Kudus No Kreteria Kondisi Awal Siklus I Siklus II Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 4 40% 6 60% 10 100% 2 Tidak Tuntas 6 60% 4 40% 0 0% Grafik 4.2 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Tuntas 10 5 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II

16 Siklus I Siklus II No Kriteria Frekuensi Frekuensi L P Jumlah L P Jumlah 1. Tuntas 2 4 6 5 5 10 2. Tidak Tuntas 3 1 4 0 0 0 Jumlah 5 5 10 5 5 10 Dari grafik 4.2 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Pada kondisi awal hingga siklus II, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar meningkat sebanyak 60% dari kondisi awal 40% menjadi 100% pada siklus II b. Pada kondisi awal hingga siklus II, siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar menurun dari 60% menjadi 0% c. Pada siklus II semua siswa sudah mencapai ketuntasan atau memenuhi KKM 100% 4.2.2 Hasil Observasi Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkanpembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA khususnya tentang materi bagian-bagian tumbuhan pada siswa kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Hal tersebut dapat dianalisa dan dibahas sebagai berikut: 4.2.2.1 Pembahasan Pra Siklus a) Prestasi Belajar Pada awalnya siswa kelas IV, nilai rata-rata pelajaran IPA rendah khususnya pada materi bagian-bagian tumbuhan hanya melalui ceramah guru saja sehingga anak hanya berangan-angan belaka. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari jumlah 10 siswa baru 4 siswa atau 40% yang mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar KKM. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM 6 siswa atau 60% dari KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 70. Nilai tertinggi pra siklus 80, terendah 30, rata-rata 57. b) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak

17 tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. 4.2.2.2 Pembahasan Siklus I Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut: a. Hasil belajar Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari jumlah 10 siswa terdapat 6 siswa atau 60% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 4 siswa atau 40% belum mencapai ketuntasan. Terhadap 4 siswa yang nilainya belum mencapai kreteria ketuntasan diberi program remidial, dengan cara memberi soal yang sama dengan soal tes formatif untuk dikerjakan dirumah. Disarankan dalam mengerjakan soal dirumah untuk minta bimbingan orangtua, teman atau orang yang dianggap mampu memberikan bimbingan. Nilai dari tugas yang dikerjakan dirumah tersebut digunakan untuk memperbaiki nilai tes formatif setara dengan standar nilai kreteria ketuntasan minimal. b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang didapat secara kelompok pasti sama. Dari hasil pengamatan telah terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar, karena ada persaingan untuk menjadi kelompok yang terbaik. Ada interaksi/ komunikasi antar siswa dalam kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan berani bertanya dan meminta penjelasan kepada guru maupun temannya sendiri, sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama antar siswa. Ada persaingan positif antar kelompok mereka saling berkompetensi untuk memperoleh penghargaan dan menunjukkan untuk jati diri pada siswa. c. Keaktifan Siswa 1. Siklus I pertemuan 1 Tabel 4.4 dapat didiskripsikan sebagai berikut:

18 a. Siswa yang sangat aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 3 siswa atau 30% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 laki-laki dan 2 siswa perempuan b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 2 orang atau 20% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tidak ada atau 0% 2. Siklus I pertemuan 2 Tabel 4.6 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sangat aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 laki-laki dan 3 siswa perempuan b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 1 orang atau 10% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tidak ada atau 0% 3. Siklus I pertemuan 3 Tabel 4.8 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sangat aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 6 siswa atau 60% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 laki-laki dan 4 siswa perempuan b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 0 orang atau 0% dari 10 siswa yang terdiri dari 0 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tidak ada atau 0%

19 4.2.2.3 Pembahasan Siklus II Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus II diperoleh keterangan sebagai berikut: a. Hasil belajar Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 10 siswa terdapat 8 siswa atau 80% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 2 siswa atau 20% belum mencapai ketuntasan belajar. Adapun dari hasil nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 95, nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata 79. Terhadap 2 siswa tersebut yang nilainya belum mencapai kreteria ketuntasan diberi program remidial, dengan cara memberi soal yang sama dengan soal tes formatif untuk dikerjakan dirumah. Disarankan dalam mengerjakan soal dirumah untuk minta bantuan orangtua, kakak atau orang yang dianggap mampu memberikan bimbingan. Nilai dari tugas yang dikerjakan dirumah tersebut digunakan untuk memperbaiki nilai tes formatif setara dengan standar nilai kreteria ketuntasan minimal b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan adanya perubahan, semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan ketertarikan siswa untuk menemukan sesuatu hal yang baru. Dari hasil pengamatan telah terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar. Ada interaksi/ komunikasi antar siswa. Masing-masing siswa ada peningkatan berani bertanya dan minta penjelasan kepada guru maupun temannya. Siswa yang telah menguasai materi yang diberikan, mereka berusaha membimbing temannya sampai bisa sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama antar siswa. Ada persaingan positif antar siswa. Mereka saling berkompetensi untuk memperoleh penghargaan dan menunjukkan kemampuannya. Hasil siklus I dengan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM. c. Keaktifan Siswa 1. Siklus II pertemuan 1 Tabel 4.10 dapat didiskripsikan sebagai berikut:

20 a. Siswa yang sangat aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 3 siswa atau 30% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 laki-laki dan 2 siswa perempuan b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 2 orang atau 20% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tidak ada atau 0% 2. Siklus II pertemuan 2 Tabel 4.12 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sangat aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 5 siswa atau 50% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 laki-laki dan 3 siswa perempuan b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 1 orang atau 10% dari 10 siswa yang terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tidak ada atau 0% 3. Siklus II pertemuan 3 Tabel 4.14 dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Siswa yang sangat aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 6 siswa atau 60% dari 10 siswa yang terdiri dari 3 laki-laki dan 3 siswa perempuan b. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 4 siswa atau 40% dari 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan c. Siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 0 orang atau 0% d. Siswa yang sangat tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tidak ada atau 0%

21 4.3 PEMBAHASAN 4.3.1 Perbandingan Proses Pembelajaran a) Pada kondisi awal dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah atau masih bersifat konvensional. b) Pada kondisi awal, siswa kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. c) Pada siklus I keaktifan siswa meningkat apabila dibandingkan dengan kondisi awal, keaktifan siswa sudah mencapai kategori aktif dengan skor 60% pada lembar pengamatan keaktifan siswa. d) Pada siklus II keaktifan siswa meningkat apabila dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I. Keaktifan siswa sudah mencapai kategori aktiif dengan pencapaian skor 80% pada lembar pengamatan keaktifan siswa. 4.3.2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa a) Pada kondisi awal, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 40%, siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 60%. b) Pada siklus I, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 60%, siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 40%. c) Pada siklus II, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyakl 100%, siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 0%. d) Dari kondisi awal hingga siklus I, peningkatan siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 20% siswa yang belum tuntas dalam belajar menurun 20%. e) Dari siklus I hingga siklus II peningkatan siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 40%. Siswa yang belum tuntas dalam belajar menurun 40%.

22