BAB III ANALISA KASUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB III TINJAUAN KASUS

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke


BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

Universitas Sumatera Utara

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. MORBILI

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN. DENGAN PRE OP APENDIKTOMI PADA Tn. E DI RUANGAN ST. MARIA KAMAR 52-2 RUMAH SAKIT ST.

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA KASUS GASTRITIS

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB III LAPORAN KASUS

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

Lembar Persetujuan Responden

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

BAB III TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang.

BAB III LAPORAN KASUS

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

KELOMPOK E DEPERTEMEN ANAK SRIYANTI B. MATHILDIS TAMONOB RANI LEKSI NDOLU HARRYMAN ABDULLAH

Pusat Hiperked dan KK

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB III TINJAUAN KASUS

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Transkripsi:

BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis Kelamin : Wanita Usia : 18 tahun 1 bulan 1 hari Agama : Islam Pendidikan : SMA Status Perkawinan : Belum Menikah Pekerjaan : Pelajar Tanggal Masuk : 19 Mei 2011 Alamat : Kp. Pulo RT 001/005 BG Golongan Darah : A Rh (+) b. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama : Panas ± 1 minggu lebih, panas naik-turun, mual dan sakit perut 2. Riwayat Kesehatan Lalu : Tidak pernah dirawat di RS 3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada c. Cara Obyektif/ Subyektif 1. Keadaan Umum : Sedang a. Kesadaran : Compos Mentis b. Tanda Vital : TD : 90/70 mmhg, Nadi : 98x/menit, RR : 28x/menit, Suhu : 37,8 o C 2. Kardiovaskuler a. Kardiovaskuler

Bunyi Jantung : Normal Nyeri Dada : Tidak Palpitasi : Tidak b. Sirkulasi Oksigenasi : Pusing dan Sianosis 3. Nutrisi a. TB : 158 cm b. Keluhan saat ini : panas, mual, muntah, tidak nafsu makan, sukar menelan c. Pencernaan : sedang d. Kebiasaan makan : 3x/hari @ ½-1 porsi Jenis makanan : biasa (makanan lunak) diet nutrisi 4. Respiratori a. Bunyi napas : normal b. Batuk : tidak 5. Cairan : mukosa mulut kering dan pecah-pecah berwarna merah 6. Eliminasi a. Pola BAB : normal, 2-3x/hari b. Pola BAK : 5-7x/hari Warna : kuning Kejernihan : keruh 7. Aktivitas dan Latihan a. Kesulitan bergerak : ya Ket : Klien lemah sehingga harus bed rest tidak bisa BAB dan BAK di toilet sehingga diberikan diapers b. Pelaksanaan aktivitas sehari-hari : dibantu orang lain secara sebagian Ket : Makan dan minum dibantu 8. Perawatan Diri Keadaan rambut : bersih Keadaan gigi/mulut : bersih Keadaan kuku : bersih, kuku pendek dan tidak ada kotoran 9. Integritas Kulit/Jaringan : utuh, tidak ada lesi, luka, gatal dan dekubitus, kulitnya bersih 10. Tidur dan Istirahat Lama tidur : 8 jam/hari, tidak ada kesulitan dalam istirahat/tidur

11. Keadaan kesehatan Penglihatan normal Telinga normal Perabaan normal Penciuman normal Pengecap normal Gigi dan mulut baik Tenggorokan baik Kulit normal Kebiasaan merokok, minum alkohol dan narkoba (-) Tidak perlu terapi O 2 12. Riwayat Psikososial Intrapersonal : klien tampak cemas setiap ada di jam makan obat. Klien mengeluh pusing, nyeri di bagian perut dan meriang setiap kali minum obat oral sehingga menyebabkan klien takut minum obat. Rasa cemas klien ditunjukkan melalui ketakutan dan menolak untuk diberi obat oral. Selain itu klien juga seringkali menangis dan menjerit bila akan diberi obat oral. Interpersonal : hubungan klien dengan orang lain cukup baik. Klien senang diajak berdiskusi mengenai penyakitnya, menyebutkan keluhan yang dirasa. Selain itu bila diberikan edukasi/nasehat tentang penyakitnya, klien tidak membantah. Klien cukup kooperatif dalam proses perawatan dirinya. 13. Pemeriksaan Laboratorium Elektrolit : Na 142 (135-155) K 3,4 (3,6-5,5) Cl 93 (95-108) Fungsi hati : SGOT 23 (L : <37; P : <31) SGPT 10 Hb = 8,5 Leukosit = 9100 S. Tipi O = 1/320 Trombosit = 369000 Ht = 26 (36-42)

LED = 120 (0-15) Pemeriksaan Urin Rutin Warna = Kuning Kejernihan = Keruh ph = 6,0 BJ = 1,015 14. Terapi Medik - IV FD : 30 tetes/menit - Injeksi Ranitidine : 2x1 ampul (menghambat kerja histamine pada reseptor H2 secara kompotitif, menghambat sekresi asam lambung) - Injeksi Ceftriaxon 1x2 gr (antibiotik) - Injeksi Ondansentron 18 mg 2x1 ampul (sangat efektif mengatasi mual dan muntah) - Inpepsa 3x1 (mengatasi gangguan dalam lambung/serangan asam lambung) - Vometa 3x1/2 (mengatasi mual dan muntah) Diagnosa Medis : Febris Typhoid Masalah Keperawatan yang Muncul : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan peningkatan suhu Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena mual dan muntah

3.2 Rencana Asuhan Keperawatan terhadap Pasien dengan Febris Typhoid No. Dx. Kep Tujuan dan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi Kriteria Evaluasi 1. Gangguan rasa nyaman b.d. peningkatan suhu tubuh Tujuan : - Suhu tubuh kembali normal Kriteria hasil : - Terjadi penurunan suhu tubuh - Turgor kulit membaik - Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh - Anjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat dan membuka selimut - Batasi pengunjung - Observasi TTV setiap 4 jam sekali - Kompres air hangat (air biasa) pada daerah aksila, lipat paha, - Klien dan keluarga mengetahui sebab dari peningkatan suhu dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul - Menjaga agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh - Klien merasa tenang dan udara di dalam ruangan tidak terasa panas - TTV merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien - Membantu menurunkan suhu tubuh - Memberi penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh - Menganjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat dan membuka selimut - Membatasi pengunjung - Mengobservasi TTV setiap 4 jam sekali - Mengompres air hangat (air biasa) pada daerah aksila, lipat paha, - Klien dan keluarga menyebutkan sebab dari demam - Klien menggunakan kaus yang tipis dan menyerap keringat - Klien berkeringat dan sudah turun panasnya - Yang menjenguk tidak terlalu banyak - Klien tenang, nyaman - Tekanan darah: 90/70 mmhg (rendah) - Suhu: 37,8 o C (febris) - Suhu tubuh turun perlahan-lahan, tidak panas seperti sebelum

temporal bila terjadi temporal bila terjadi dikompres panas panas - Kolaborasi dengan - Antibiotik untuk - Meyakinkan klien untuk - Klien mau minum dokter dalam mengurangi infeksi dan minum obat sesuai resep obat yang pemberian obat : antipiretik untuk - Member dorongan dijadwalkan Antibiotik mengurangi panas kepada klien agar mau Antipiretik minum obat Evaluasi : Suhu tubuh kembali normal 36 o C dan terkontrol No. Dx. Kep Tujuan dan Kriteria Evaluasi 2. Perubahan Tujuan : nutrisi kurang - Agar tidak terjadi dari gangguan kebutuhan keseimbangan b.d. cairan dan kegagalan perubahan masukan nutrisi/status gizi untuk memenuhi Kriteria hasil : kebutuhan - Turgor kulit Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi - Kaji pola nutrisi klien - Mengetahui pola makan, - Mengkaji pola nutrisi - Klien menyebutkan kebiasaan makan, dan klien pola makan tidak keteraturan makan teratur, sering puasa - Jelaskan pada klien dan - Meningkatkan - Menjelaskan pada klien - Klien dan keluarga keluarga tentang pengetahuan klien tentang dan keluarga tentang menyebutkan manfaat manfaat nutrisi sehingga motivasi manfaat makanan/nutrisi makanan/nutrisi makanan/nutrisi untuk makan meningkat - Anjurkan tirah - Penghematan tenaga, - Menganjurkan tirah - Klien bed rest untuk baring/pembatasan mengurangi kerja tubuh baring/pembatasan mengurangi kerja aktivitas selama fase aktivitas selama fase tubuh

metabolik meningkat akut akut karena mual - Wajah tidak - Beri nutrisi dengan diet - Meningkatkan asupan - Memberi nutrisi dengan - Klien mau makan dan muntah tampak pucat lunak, tidak makanan karena mudah diet lunak, tidak bubur ½ porsi - Mukosa bibir mengandung banyak ditelan mengandung banyak tidak kering serat, tidak serat, tidak merangsang, merangsang, maupun maupun menimbulkan menimbulkan gas dan gas dan hidangkan selagi hidangkan selagi hangat hangat - Beri makanan dalam - Menghindari mual dan - Memberi makanan - Klien makan dalam porsi kecil dan muntah, mengurangi kerja dalam porsi kecil dan porsi kecil tapi sering frekuensi sering usus, dan menghindari frekuensi sering sehingga mual kebosanan makanan berkurang dan tidak muntah - Kolaborasi dengan - Antasida mengurangi rasa - Berkolaborasi dengan - Klien meminum obat dokter untuk pemberian mual dan muntah dokter untuk pemberian antasida sebelum antasida dan nutrisi - Nutrisi parenteral antasida dan nutrisi makan parenteral dibutuhkan terutama jika parenteral dibutuhkan terutama jika kebutuhan nutrisi per oral sangat kurang

Evaluasi : Klien mampu mempertahankan kebutuhan nutrisi yang adekuat