kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PERHITUNGAN KIMIA

Materi Pokok Bahasan :

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Konsep Mol. 1. Jumlah Partikel Dalam 1 Mol Zat

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

MODUL STOIKIOMETRI 1

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Rumus Kimia. Mol unsur =

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

STOIKIOMETRI Konsep mol

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Abdul Wahid Surhim 2014

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

KATA PENGANTAR. Bangko, sepetember Penyusun

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal stoikiometri.

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

Konsep Mol : Menghubungkan Dunia Makroskopik dan Dunia Molekular

BAB III HASIL PENELITIAN

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 73

AMALDO FIRJARAHADI TANE

Karena volumnya adalah satu liter, maka konsentrasinya tinggal masukkan molnya masingmasing.

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

H? H 2 O? 9/23/2015 KIMIA TEKNIK KIMIA TEKNIK KIMIA TEKNIK. Teori Atom. Pengertian : Unsur? Senyawa? Teori Atom. Teori Atom

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 2p 6 3d 4s 1 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

STOIKIOMETRI. Purwanti Widhy H, M.Pd

Menuliskan nama senyawa kimia

7. Diantara spesi berikut ini yang memiliki jari-jari paling besar adalah A. Al 3+ D.Mg 2+ B.F - E. Na + C. O 2-

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

MODUL 5. Kiat Menghitung Zat Kimia

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65,

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

Antiremed Kelas 10 Kimia

Amin Fatoni, M.Si 2008

D. beta dan alfa E. alfa dan beta

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume )

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

Transkripsi:

K-13 Kelas X kimia KNSEP ML I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami persamaan reaksi kimia dan komponen-komponennya. 2. Memahami cara menyetarakan persamaan reaksi kimia. 3. Dapat menghitung persentase massa unsur. 4. Memahami pengertian mol. 5. Dapat menentukan massa molar dan volume molar. A. Persamaan Reaksi Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah reaksi pembakaran, reaksi pembentukan, reaksi penguraian, dan reaksi penetralan. Suatu reaksi kimia pasti melibatkan zat-zat pereaksi (reaktan) dan zat-zat hasil reaksi (produk). Pereaksi terletak di ruas kiri (diibaratkan sebagai bahan baku industri), sedangkan hasil reaksi terletak di ruas kanan (diibaratkan sebagai produk industri). Proses yang terjadi pada reaksi kimia adalah perubahan zat-zat pereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Sementara itu, persamaan yang menunjukkan hubungan kuantitatif antara zatzat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disebut persamaan reaksi. Dalam persamaan reaksi, dikenal istilah koefisien reaksi dan indeks. Koefisien reaksi adalah angka yang terletak di sebelah kiri suatu unsur atau molekul, sedangkan indeks adalah angka yang terletak di sebelah kanan bawah suatu unsur atau kelompok unsur (gugus).

Contoh: 1. N 2 + 3H 2 2NH 3 Reaksi pembentukan amonia tersebut melibatkan: zat- zat pereaksi (reaktan) : N 2 dan H 2 zat hasil reaksi (produk) : NH 3 2. CH 4 + 2 2 C 2 + 2H 2 Reaksi pembakaran CH 4 tersebut melibatkan: zat-zat pereaksi (reaktan) : CH 4 dan 2 zat-zat hasil reaksi (produk) : C 2 dan H 2 B. Penyetaraan Persamaan Reaksi 1. Menyetarakan Persamaan Reaksi Sederhana Persamaan reaksi dikatakan setara bila jumlah atom-atom zat pereaksi sama dengan jumlah atom-atom zat hasil reaksi. Jika jumlah atom-atom zat pereaksi belum sama dengan jumlah atom-atom zat hasil reaksi, maka perlu dilakukan penyetaraan persamaan reaksi. Untuk persamaan reaksi sederhana, penyetaraan dapat dilakukan dengan mudah jika koefisien senyawa yang memiliki rumus molekul rumit dianggap sama dengan 1. Setelah koefisien senyawa yang memiliki rumus molekul rumit dianggap sama dengan 1, kita tinggal menyamakan jumlah atom masing-masing unsur, baik di ruas kanan maupun di ruas kiri. Contoh: 1. N 2 + H 2 NH 3 Pada persamaan reaksi tersebut, senyawa yang memiliki rumus molekul rumit adalah NH 3. leh karena itu, koefisien NH 3 dianggap sama dengan 1. Selanjutnya, kita samakan jumlah atom N dan H di ruas kiri dengan acuan jumlah atom N dan H di ruas kanan. 1 2 N + 3 2 2 H 1NH ( 2) 2 3 leh karena koefisien reaksi harus berupa bilangan bulat terkecil, maka kita kalikan persamaan reaksi tersebut dengan angka 2 sehingga diperoleh: N 2 + 3H 2 2NH 3 2. C 3 H 8 + 2 C 2 + H 2 Pada persamaan reaksi tersebut, senyawa yang memiliki rumus molekul rumit adalah C 3 H 8. leh karena itu, koefisien C 3 H 8 dianggap sama dengan 1. 1C 3 H 8 + 2 C 2 + H 2 2

Selanjutnya, kita samakan jumlah atom dari unsur-unsur lainnya sehingga diperoleh: C 3 H 8 + 5 2 3C 2 + 4H 2 Catatan: koefisien yang bernilai 1 tidak perlu ditulis. 3. BaCl 2 + Al 2 (S 4 AlCl 3 + BaS 4 Pada persamaan reaksi tersebut, senyawa yang memiliki rumus molekul rumit adalah Al 2 (S 4. leh karena itu, koefisien Al 2 (S 4 dianggap sama dengan 1. BaCl 2 + 1Al 2 (S 4 AlCl 3 + BaS 4 Selanjutnya, kita samakan jumlah atom dari unsur-unsur lainnya sehingga diperoleh: 3BaCl 2 + Al 2 (S 4 2AlCl 3 + 3BaS 4 4. AlP 4 + Ca(N 3 Al(N 3 + Ca 3 (P 4 Pada persamaan reaksi tersebut, senyawa yang memiliki rumus molekul rumit adalah Ca 3 (P 4. leh karena itu, koefisien Ca 3 (P 4 dianggap sama dengan 1. AlP 4 + Ca(N 3 Al(N 3 + Ca 3 (P 4 Selanjutnya, kita samakan jumlah atom dari unsur-unsur lainnya sehingga diperoleh: 2AlP 4 + 3Ca(N 3 2Al(N 3 + Ca 3 (P 4 2. Menyetarakan Persamaan Reaksi yang Rumit Persamaan reaksi yang rumit dapat disetarakan dengan cara matematis, yaitu menggunakan permisalan. Langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi yang rumit adalah sebagai berikut. 1. Menambahkan koefisien reaksi yang dinyatakan dengan peubah (misal a, b, c, dan seterusnya). 2. Menyamakan jumlah tiap atom di ruas kiri dan kanan. 3. Menyelesaikan beberapa persamaan matematis yang diperoleh dari langkah sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. Contoh Soal 1 Tentukan nilai a, b, c, d, dan e dari persamaan reaksi berikut ini. akh + bcl 2 ckcl + dkcl 3 + eh 2 leh karena jumlah atom di ruas kiri harus sama dengan jumlah atom di ruas kanan, maka: Atom K : a = c + d... (1) Atom : a = 3d + e... (2) 3

Atom H : a = 2e... (3) Atom Cl : 2b = c + d... (4) Selanjutnya, misalkan salah satu koefisien huruf dengan bilangan 1. Misal a =1. Dari persamaan (3): a = 2e 1 = 2e e = 1 2 Dari persamaan (1) dan (4): a = c + d (c + d = 2b) a = 2b 1 = 2b b = 1 2 Dari persamaan (2): a = 3d + e a e = 3d 1 1 2 = 3d 3d = 1 2 d = 1 6 Dari persamaan (1): a = c + d 1 = c + 1 6 c = 1 1 6 c = 5 6 Dengan demikian, diperoleh nilai a = 1, b = 1 2, c = 5 6, d = 1 6, dan e = 1 2. leh karena koefisien reaksi merupakan bilangan bulat terkecil, maka kalikan koefisienkoefisien tersebut dengan angka 6, sehingga diperoleh: a = 6, b = 3, c = 5, d = 1, dan e = 3 4

Berdasarkan koefisien-koefisien tersebut, persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut. 6KH + 3Cl 2 5KCl + KCl 3 + 3H 2 C. Menghitung Persentase Massa Unsur Setiap senyawa memiliki rumus kimia yang spesifik, misalnya air (H 2 ), amonia (NH 3 ), dan glukosa (C 6 H 12 6 ). Selain menunjukkan jumlah dan jenis unsur penyusunnya, rumus kimia juga menunjukkan perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya. Untuk menghitung persentase massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa, dapat digunakan rumus berikut. Persentase massa unsur = jumlah atom unsur Ar unsur Mr senyawa Contoh Soal 2 Diketahui massa atom relatif (Ar) dari H = 1, C = 12, N = 14, dan = 16. Tentukan persentase massa unsur-unsur penyusun senyawa berikut ini. 1. Glukosa dengan rumus molekul C 6 H 12 6. 2. Urea dengan rumus molekul C(NH 2. 1. Glukosa dengan rumus molekul C 6 H 12 6 Mula-mula, tentukan Mr C 6 H 12 6. Mr C 6 H 12 6 = (6 Ar C) + (12 Ar H) + (6 Ar ) = (6 12) + (12 1) + (6 16) = 180 Kemudian, tentukan persentase massa unsur-unsur penyusunnya. Persentase massa unsur C dalam glukosa: % massa C dalam glukosa = 6 Ar C Mr C6H126 = 6 12 180 = 40% 5

Persentase massa unsur H dalam glukosa: 12 Ar H % massa H dalam glukosa = Mr C6H126 = 12 1 180 = 6,67% Persentase massa unsur dalam glukosa: % massa dalam glukosa = 100 % % massa C % massa H = 100 % 40 % 6,67 % = 53, 33 % Jadi, persentase massa unsur C, H, dan dalam glukosa berturut-turut adalah 40%, 6,67%, dan 53,33%. 2. Urea dengan rumus molekul C(NH 2 Mula-mula, tentukan Mr C(NH 2 Mr C(NH 2 = (1 Ar C) + (1 Ar ) + (2 Ar N) + (4 Ar H) = (1 12) + (1 16) + (2 14) + (4 1) = 60 Kemudian, tentukan persentase massa unsur-unsur penyusunnya. Persentase massa C dalam urea: % massa C dalam urea = 1 Ar C Mr C(NH 2) 2 = 1 12 60 = 20% Persentase massa dalam urea: % massa dalam urea = 1 Ar Mr C(NH 2) 2 = 1 16 60 = 26,7% 6

Persentase massa N dalam urea: % massa N dalam urea = 2 Ar N Mr C(NH 2) 2 = 2 14 60 = 46,7% Persentase massa H dalam urea: % massa H dalam urea = 100% % massa C % masaa % massa N = 100% 20% 26,7% 46,7 % = 6,6 % Jadi, persentase massa unsur C,, N, dan H dalam urea berturut-turut adalah 20%, 26,7%, 46,7%, dan 6,6%. Selain menentukan persentase massa unsur-unsur dalam suatu senyawa, kita juga dapat menentukan massa unsur-unsur penyusun senyawa dengan rumus berikut. Massa unsur = jumlah atom unsur Ar unsur Mr senyawa massa senyawa Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut. Contoh Soal 3 Terdapat 102 gram NH 3 (amonia). Tentukan massa masing-masing unsur penyusunnya. (Ar N = 14, H = 1) Mula-mula, tentukan Mr NH 3. Mr NH 3 = (1 Ar N) + (3 Ar H) = (1 14 ) + (3 1 ) = 17 Selanjutnya, tentukan massa masing-masing unsur penyusunnya. 7

Massa unsur N dalam 102 gram NH 3 : Massa unsur N = 1 Ar N massa NH Mr NH 3 3 = 1 14 17 = 84 g 102 Massa unsur H dalam 102 gram NH 3 : Massa unsur H = massa NH 3 massa unsur N = 102 84 = 18 g Jadi, massa unsur N dan H dalam 102 g NH 3 berturut-turut adalah 84 g dan 18 g. D. Pengertian Mol Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakan istilah lusin, kodi, dan gros untuk menghitung jumlah benda. Ukuran 1 lusin sebanyak 12 buah, 1 kodi sebanyak 20 lembar, dan 1 gros sebanyak 12 lusin atau 144 buah. Namun, apakah satuan-satuan benda tersebut dapat digunakan untuk menghitung jumlah partikel-partikel kimia yang sangat kecil? Tentu saja tidak. Untuk itu, digunakan satuan khusus dalam kimia, yaitu mol. Satu mol adalah banyaknya partikel yang terkandung dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram atom C-12. Hasil penelitian yang dilakukan seorang ilmuwan bernama Joseph Loschmidt. Penelitian tersebut juga diperkuat oleh Avogadro menunjukkan bahwa dalam 12 gram atom C-12 terdapat 6,02 10 23 butiran atom. Bilangan 6,02 10 23 disebut dengan bilangan Avogadro atau tetapan Avogadro yang diberi lambang L untuk menghormati Loschmidt. 1 mol = L partikel = 6, 02 10 23 partikel E. Massa Molar Massa molar adalah massa dari satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom relatif (Ar) untuk atom atau massa molekul relatif (Mr) untuk senyawa. Berdasarkan defisinisi tersebut, kita dapatkan beberapa rumus berikut. 8

Massa molar = Ar, untuk atom Massa molar = Mr, untuk senyawa Massa (gram) = mol Ar, untuk atom Massa (gram) = mol Mr, untuk senyawa mol = massa (gram) Mr atau Ar Mr atau Ar = massa (gram) mol Contoh Soal 4 Tentukan massa molar dari atom dan molekul berikut ini. 1. Atom Na dengan Ar Na = 23 2. Molekul C(NH 2 dengan Mr = 60 1. Berdasarkan definisi massa molar, diperoleh: Massa molar Na = Ar Na = 23 g/mol Jadi, massa molar dari atom Na adalah 23 g/mol. 2. Berdasarkan definisi massa molar, diperoleh: Massa molar C(NH 2 = Mr C(NH 2 = 60 g/mol Jadi, massa molar dari molekul C(NH 2 adalah 60 g/mol. Contoh Soal 5 Tentukan massa dari 5 mol CaC 3 dengan Mr CaC 3 = 100. Berdasarkan definisi massa molar, diperoleh: Massa CaC 3 = mol Mr CaC 3 = 5 100 = 500 g Jadi, massa dari 5 mol CaC 3 adalah 500 g. 9

F. Volume Molar Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Pada keadaan standar (suhu 0 o C dan tekanan 1 atm), volume molar gas adalah 22,4 liter. Berdasarkan definisi tersebut, kita dapatkan rumus berikut. Volume (STP) = mol 22,4 liter Contoh Soal 6 Tentukan volume dari 0,5 mol C 2 pada keadaan STP. Pada keadaan STP, volume gas dapat dihitung dengan cara berikut. Volume (STP) = mol 22,4 liter Volume C 2 (STP) = 0,5 mol 22,4 liter = 11,2 liter Jadi, volume dari 0,5 mol C 2 pada keadaan STP adalah 11,2 liter. Contoh Soal 7 Tentukan volume dari 8 gram gas 2 pada keadaan STP dengan Ar = 16. Tentukan dahulu Mr dan jumlah molnya. Mr 2 = 2 Ar = 2 16 = 32 Mol 2 = massa (gram) Mr 2 8 Mol 2 = = 0,25 mol 32 Selanjutnya, tentukan volumenya. Volume 2 (STP) = mol 22,4 liter = 0,25 22,4 liter = 5,6 liter Jadi, volume dari 8 gram gas 2 pada keadaan STP adalah 5,6 liter. 10